Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian persalinan
2
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam,
tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Saifudin, 2001).
a) Persalinan spontan
b) Persalinan Bantuan
c) Persalinan Anjuran
3
kesulitan dalam persalinan, kadang-kadang persalinan tidak di
mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
4
Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang
mulai menekan tulang belakang
Flek
Ketuban Pecah
Kontraksi
5
Sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh
semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas
menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi
janin dari kuman.
Siap Lahir
Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di
mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara
alamiah, rahim dan vagina akan membuka semacam cekungan yang
menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, anda akan merasakan
tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina
dan anus).
Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan
darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu,
desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantong ketuban
pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap
sehingga cairan ketuban keluar membasahi vagina . cairan ini
sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru
memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah
6
pembukaan benar – benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di
pintu lahir, saat inilah anda diijinkan mengejan.
1. Fase laten
2. Fase aktif
7
1. Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan dari 3
– 4 cm
a) Kontraksi uterus
b) Fetus
8
Mengedan optimal dilakukan dengan cara :
9
5. Usap muka bayi dengan kasa / kain kering untuk
membersihkan dari kotoran seperti darah, lendir dan air
ketuban.
6. Periksa apakah ada lilitan tali pusat, jika ada lilitan dan tali
pusat panjang maka longgarkan melewati kepala bayi, tapi
jika tali pusat pendek, klem lalu potong.
7. Melahirkan bahu dan anggota badan seluruhnya
8. Biarkan kepala bayi mengadakan putaran paksi luar
dengan sendirinya.
9. Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan lehar bayi
(secara biparietal).
10. Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu
depan,dan lakukan tarikan lembut ke atas untuk
melahirkan bahu belakang.
11. Selipkan satu tangan ke bahu dan lengan bagian belakang
bayi sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan
lain ke punggung bayi untuk melahirkan bayi seluruhnya
(dengan sanggah susur)
12. Letakkan bayi di atas perut ibu dan keringkan bayi.
13. Klem dan potong tali pusat di antara kedua klem.
10
Tanda-tanda pelepasan plasenta :
11
6) Bayi dalam keadaan baik
2.6 Partograf
12
13
DATA UMUM
14
DATA UMUM MATERNITAS
15
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan
ASI sampai usia 2 tahun dan disertai PASI .
16
Kepala/ Leher : Oedema (-),conjungtiva anemis (-),sclera (-
),penglihatan :dbn,kelenjar tiroid (-)vena jugularis(-),bekas
operasi (-)
Dada ( Jantung ,paru-paru ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1
dan S2 reguler.
Paru-paru :Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
Payudara :Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.
Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.
Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
Refleks : + /+.
5. Pemeriksaan Dalam
17
Tanggal dan Hasil pemeriksaan Interpretasi
jenis normal
pemeriksaan
(- ) (-)
Tidak dilakukan
pemeriksaan
DATA PSIKOSOSIAL
18
LAPORAN PERSALINAN
1. Kala I :
19
Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kencang-kencang, rasa tak nyaman
pada pinggang, menjalar keperut dan terus meningkat.
DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi
2. Kala II
20
APGAR SCORE ;
NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5
menit
1. Tgl 31 Maret Denyut jantung 2 2
2008,jam 11.50
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : -
DX Keperawatan : Nyeri b.d. Fisiologis: Proses persalinan
3. Kala III
Analisa Data :
1. DO : Pasien tamapak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang dan perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri b.d. Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
21
2. DO : terdapat luka epis
DS : -
DX Keperawatan : Risiko infeksi b.d. Trauma jalan lahir (luka episiotomi).
4. Kala IV :
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
DX Keperawatan : Fatigue b.d. Proses persalinan.
22
KALA I
Jam Dx. Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
Kep
1 31-04- Nyeri b.d. Setelah 6 jam tindakan 1. Managemen nyeri 07.30 Jam 11.30
2008 Fisiologis: keperawatan ibu mampu
Lakukan pengkajian Mengkaji nyeri Subyektif :
his dan beradaptasi dengan
07.00 nyeri secara klien:
penurunan nyerinya Ibu mengatakan
komprehensif yang PQRST.
kepala ke nyeri semakin
Kriteria: meliputi lokasi,
panggul. Mengatur hebat
karakteristik, awitan,
Ibu mampu melakukan lingkungan dibandingkan
durasi, frekuensi,
pursed lip breathing. yang beberapa jam
kualitas, intensitas
nyaman: sebelumnya.
Tidak mengejan sebelum atau berat dan faktor
Menyarankan
waktunya. presipitasi Ibu mengatakan
penunggu
meskipun
Ekspresikan satu orang
nyerinya terasa
penerimaan tentang bergantian,
tapi akan
nyeri membersihka
berusaha untuk
n tempat tidur
Kurangi rasa takut bertahan.
ibu, menjaga
dengan meluruskan
ibu tetap
setiap misinformasi Obyektif
kering.
2. Manajemen Ekspresi meringis
10.00
lingkungan menahan sakit.
Mengajarkan
Implementasikan Tampak gelisah.
ibu untuk
tindakan untuk
melakukan Mampu
kenyamanan fisik
nafas dalam melakukan nafas
seperti menciptakan
ketika his dalam ketika
suasana yang
timbul. timbul his.
nyaman,
meminimalkan Menganjurkan
Tidak mengejan
stimulasi lingkungan ibu untuk sebelum
merubah pembukaan
Ibu bersalin biasanya
posisi tidur lengkap.
merasa panas dan
23
banyak keringat miring-miring. Sering mengubah
atasi dengan cara: posisi tidur.
Menganjurkan
gunakan kipas
ibu untuk
Tanda vital: TD:
angina/AC, Kipas
tidak 110/80 mmHg, N:
biasa dan
mengejan 98 x/mnt, R: 24
menganjurkan ibu
sebelum x/mnt, S: 36,2 oC.
mandi sebelumnya
dianjurkan.
3. Edukasi :
prosedur/perawatan Assesment
berjalan, dll.
Dampingi ibu
lengkap
Evaluasi nyeri his.
Anjurkan ke keluarga
intuk mendampingi
24
dan melakukan
massage pada
punggung atau paha
ibu
25
Jaga kebersihan melakukan melakukan
tempat tidur, pemeriksaan tindakan.
lingkungan dalam.
Pantau tanda-
5. Pendidikan tanda infeksi.
kesehatan
Anjurkan ibu dan
Berikan penjelasan keluarga untuk
6. Administrasi
medikasi
Berikan antibiotik
sesuai program
KALA II
26
nyerinya Bantu support kedua meneran. meneran.
tungkai ibu.
Kriteria: Ø Menganjurksn ibu
Ø Bantu memimpin pola untuk
Ibu mampu Objektif
nafas ibu. merilekskan otot
mengatur
dasar pelvis Ø Ibu tampak
pola nafas Ø Anjurkan ibu utk
meringis
ketika merilekskan otot dasar Ø Memberikan
menahan
meneran. pelvis. dukungan pada
sakit.
ibu dengan
Ibu mampu 2. Manajemen
memberikan Ø Pola nafas
meneran lingkungan
semangat. ibu teratur.
dengan tepat
Ø Implementasikan
dan benar. Ø Melibatkan suamiØ Ibu mampu
tindakan untuk
dalam proses meneran
Tidak terjadi kenyamanan fisik
kelahiran dengan tepat.
ruptur di seperti menciptakan
(menemani ibu).
perineum. suasana yang nyaman,
Menganjurkan
meminimalkan
ibu mengatur Assesment
stimulasi lingkungan
nafasnya: selalu
Ø Ibu mampu
3. Edukasi : mengambil nafas
beradaptasi
prosedur/perawatan dalam untuk
dengan
mengisi awal dan
Ø Demonstrasikan pereda nyerinya.
akhir kontraksi
nyeri non invasif/ non
dan keluarkan
farmakologis :
perlahan-lahan,
massage, Planing
mengejan
distraksi/imajinasi,
panjang dan kuat,Ø Monitor
relaksasi, pengaturan
ketika diminta nyeri ibu.
posisi yang nyaman.
menahan tidak
Ø Anjurkan ibu
Ø Anjurkan ibu mengatur mengejan dulu
untuk ettap
pola nafas :sebelum menganjurkan
mengatur
meneran tarik dua kali ibu untuk
pola nafas
nafas dlm lalu baru
27
meneran, ulangi lagi berusaha rileks dan minta
sampai berakhirnya kepala bagian suami terus
kontraksi dan berhenti belakang memberikan
meneran bersandar. dukungan.
Ø Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri
KALA III
28
tenang. baiki perineum. masase fundus
uteri.
MenyatakanØ Anjurkan ibu untuk Objektif
dapat menggunakan Ø Melakukan
Ø Tanda vital: TD:
menahan tehnik nafas dalam observasi
120/84 mmHg,
nyeri. untuk mengurangi perineum.
N: 94 x/m, R: 24
rasa nyeri
Ø Memimpin ibu x/mnt, S: 36,4
o
Ø Anjurkan melakukan nafas C.
suami/keluarga dalam.
Ø TFU 2 jari di
untuk menemani
Ø Menganjurkan bawah pusat.
ibu.
keluarga
untuk
Ø Ekspresi
2. Manajemen menemani ibu.
menahan nyeri.
lingkungan
Ø Menganjurkan
Ø Dilakukan
Ø Implementasikan suami untuk
kateterisasi urine
tindakan untuk melakukan
keluar
kenyamanan fisik masase pada
seperti putting ibu. Ø Kontraksi uterus
menciptakan (+), kuat.
Ø Mengatur suhu
suasana yang
ruangan Ø Plasenta lahir
nyaman,
(menghidupkan spontan lengkap,
meminimalkan
kipas angin) dan Perdarahan 50
stimulasi
membatasi cc.
lingkungan
penunggu ibu.
3. Edukasi :
Ø Mengukur tanda-
prosedur/perawatan Assesment
tanda vital.
Ø Demonstrasikan Ø Nyeri masih
pereda nyeri non aktual.
invasif/ non
farmakologis :
massage, Planning
29
distraksi/imajinasi, Ø Monitor tanda
relaksasi, vital.
pengaturan posisi
Ø Lakukan
yang nyaman
pengkajian
Ø Anjurkan pada ibu nyeri.
untuk
Ø Anjurkan
konsentrasi saat
penggunaan
meneran
nafas dalam dan
Ø Beri dukungan pada distraksi (diajak
ibu untuk bicara).
beradaptasi dengan
bayi.
30
8. Infection tangan streril. N: 90 x/mnt, R:
protection 22 x/mnt, S:
Ø Mengukur tanda
Afebris.
Ø Monitor tanda dan vital.
gejala infeksi Ø Tidak terdapat
Ø Menjaga
lokal/sistemik tanda-tanda
kebersihan luka
infeksi.
Ø Amati faktor-faktor dan tempat tidur
yang menaikkan ibu. Ø Luka tampak
infeksi/memperlam basah.
bat penyembuhan
luka : infeksi luka,
nutrisi dan hidrasi Assessment
tidak adekuat,
Ø Tidak terjadi
penurunan suplai
infeksi.
darah.
9. Vital sign
monitoring Planning
Ø Berikan penjelasan
tentang mengapa
klien menghadapi
31
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi
12. Administrasi
medikasi
Ø Berikan antibiotik
sesuai program
KALA IV
32
minuman peroral 13.35 Ø Tampak tenang,
pada ibu tidur bersama
Ø Menjaga
bayinya.
Ø Berikan suplai ketenangan
oksigen yang ruangan.
cukup bagi ibu.
Ø Menganjurkan Asessment
Ø Ciptakan kepada ibu untuk
Ø Tujuan belum
lingkungan yang tidak banyak
tercapai.
tenang. bergerak dulu.
Ø Batasi aktivitas
ibu. Planing
33
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
34
dengan presentase puncak kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial,
tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir normal.Persalinan normal
disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang
dari 24 jam.Bentuk-Bentuk Persalinan:Persalinan spontan,
Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran
3.2 SARAN
2.
DAFTAR PUSTAKA
35
Nolan, Mary. 2004. Kehamilan & Melahirkan. Jakarta – Arcan
36