Professional Documents
Culture Documents
Suka Duka Aliansi Stratejik
Suka Duka Aliansi Stratejik
Aliansi stratejik (strategic alliance) merupakan fenomena yang begitu menjamur dihampir
setiap sektor business. Fenomena aliansi ini memang bukan yang baru, yang barangkali baru
adalah skala cakupannya, menjamurnya, dan fakta bahwa aliansi menjadi strategi central bagi
banyak perusahaan dalam era globalisasi ekonomi. Argumentasinya sederhana.
Salah satu kecenderungan yang amat mencolok dalam ekonomi global dewasa ini
adalah pertumbuhan dan penyebaran aliansi stratejik dengan berbagai bentuk kolaborasinya,
baik antar perusahaan maupun antargrup dalam skala internasional. Untuk bersaing dalam
arena global, siapa pun tidak dapat menanggung biaya tetap yang sedemikian besar. Biaya
dan risiko untuk mendirikan jaringan distribusi, logistic, manufaktur, penjualan, dan litbang
di setiap pasar kunci di seluruh dunia akan menjadi sangat besar bila ditanggung sendiri.
Menurut Kenichi Ohmae (1989), bahwa syarat yang diperlukan dalam aliansi adalah
bergesernya focus perhatian dari ROI (Return On Inveestment) menjadi ROS (Return On
Sale). Kesimpulan Ohmae ini sejalan dengan pengamatan Sasaki (1993) menganai aktivitas
kolaborasi jepang sejak dasawarsa 1950-an yang berubah dari mula-mula memusatkan diri
terutama untuk mendapatkan technological know-how dari luar negeri menjadi memfokuskan
pada pertumbuhan penjualan pasar di dunia.
Faktor-faktor Internal yang Menjadi Motif dan Tujuan Aliansi
Dapat dijelaskan oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan. Rangsangan utama untuk
beraliansi adalah kebutuhan untuk bekerja sama untuk mencapai fleksibilitas, kompetensi
inti, dan insetif yang berasal dati otonomi, pada waktu yang sama memanfaatkan sumber
daya yang saling melengkapi bagi pembelanjaan dan efisiensi.
Motif dan Tujuan dibentuknya aliansi stratejik
1. Teknologi (know-how)
2. Asset financial
3. Persaingan
4. Akses pada segmen pasar
5. Akses terhadap input, output, dan pengalaman manajemen
6. Sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi
Kelebihan
Kelebihan dari strategi aliansi bermacam-macam. Terutama difokuskan pada pegabungan
sumber daya untuk dapat berkompetisi di bisnis yang baru. Aliansi biasanya muncul ketika
perusahaan mempunyai sumber daya yang mampu member nilai agar dapat masuk ke bisnis
baru. Misalnya saja perusahaan-perusahaan Jepang pada tahu 1970-an dan 1980-an.
Kelemahan
Dalam kelemahan strategi aliansi ini berkaitan dengan masalah kepemimpinan, kontribusi
dengan rekan aliansi, pengawasan kontribusi, dan strategi dalam bisnis. Aliansi dapat berhasil
apabila di dalam\bekerja sama mempunyai tujuan untuk pemenuhan sumber daya
memperoleh akses terhadap aset dan kemampuan yang tidak dimiliki perusahaan atau
pembagian biaya dan risiko secara umum. Biasanya aliansi didesain sebagai hubungan jangka
pendek, karena aliansi dianggap sebagai bentuk strategi yang lemah apabila diterapkan untuk
jangka panjang.
Yang paling terpopuler dipraktikan adalah aliansi patungan (joint ventures), yaitu
kerja sama bisnis di mana satu atau lebih perusahaan bergabungan bersama untuk menangi
satu/beberapa jenis operasi . patungan pada dilakukan antara dua perusahaan, suatu
perusahaan dengna pemerintah, atau suatu perusahaan transnasional (TNC) (Kuncoro,1994)
dengan pelaku bisnis local. Contoh actual adalah 65 partner dalam Inmarsat, yaitu suatu
konsorsium yang mengoperasikan suatu satelit komunikasi yang secara simultan berperan
sebagai pemilik yang menginvestasikan modal sebagai pelanggan yang memanfaatkan satelit,
sebagai pemasok teknologi, sebagai regulator yang menetapkan kebijakan, dan sekaligus
sebagai pesaing yang menawarkan jasa seperti Inmarsat.
Patut dicatat, dalam setiap kontrak patungan beberapa cirri sebagai berikut biasanya dianut,
yaitu:
1. Kontribusi oleh partner dalam uang, property, usaha, pengetahuan, skill, atau aset lain
adalah bentuk yang umum.
2. Kerja sama dalam property sering dimasukkan dalam patungan.
3. Hak untuk saling mengontrol manajemen perusahaan.
4. Harapan akan keuntungan (presence of adventure).
5. Hak untuk berbagai keuntungan.
6. Tujuan biasanya dibatasi menjadi satu keterlibatan atau ad hoc enterprise.
Beberapa contoh usaha patungan dan tujuannya
Partner Produk Tujuan Stratejik
AT&T/Olivetti komputer Pasar internasional
Boeing/Mitsubisi/fuji/Kawasaki Pesawat kecil Menekan biaya, berbagai
teknologi
Corning/Ciba-Geigy Peralatan lab Pasar baru
Ford/Measurex Otomatisasi pabrik Menekan bioaya
GM/Toyota Mobil Menekan biaya
GTE/Fujitsu Peralatan komunikasi Menekan biaya, meningkatkan
pemasaran
Kodak/Cetus Diagnostic bioteknologi Pasar baru, distribusi lebih baik
3M/Harris Mesin fotokopi Meningkatkan pemasaran
US,Steel/Pohon Iron&Steel Baja Meningkatkan modal, ekspansi
pasar
Westinghouse/GE Semikonduktor “power” Menekan biaya, meningkatkan
pemasaran
Boleh dikatakan hampir semua produsen mobil eropa terlibat dalam perjanjian aliansi.
Sebagai contoh, fiat dan Peugeot berkolaborasi dalam memproduksi mesin dan komponen :
fiat dan Volvo juga mempunyai hubungan yang erat.
Komunikasi
Komunikasi membuat mereka dapat salingberbincang, membangun kepercayaan dan
mengurangi ketidakpastian dalam kemitraannya.
Tahap Evaluasi
Keuntungan dibagi merata, operasi pun melonjak dua kali lipat sejak 1989, dan menawarkan
32 penerbangan setiap hari yang melayani 32 kota.
Fase Formasi
Kedua perusahaan penerbangan mempunyai motivasi yang sama dalam membangn aliansi
yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori : perluasan jaringan diseluruh dunia,
perbaikan dalam pendapatan bisnis dan mencapai suatu tingkat biaya kompetitif.
Fase Operasi
Kontribusi Mitra Bisnis
Pengandalian Wilayah Rawan Konflik dan Hubungan dengan Kontribusi Mitra Kerja
dan pengendalian
Peran Komunikasi dalam aliansi
Fase Evaluasi
Kedua perusahaan penerbangan memandang posotif terhadap aliansi ini, sangat optimis.
Kedua belah pihak menyadari betapa penting aliansi ini untuk bisnis mereka yang
memberikan pendapatan 100% di pasar Trans-Atlantik.
KESIMPULAN
Tidak Dapat dipungkiri bahwa globalisasi Ekonomi dan persaingan merupakan faktor
eksternal utama pendorong aliansi stratejik. Peta global aliansi stratejik, patungan KLM-
Northwest,dan aliansi grup salim merefleksikan betapa aliansi stratejik telah berperan dalam
pertumbuhan perusahaan.