Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Arbk 8
Presentasi Arbk 8
KELOMPOK:
A. Keluarga
Otonomi dan Attachment
Tuntutan remaja akan otonomi dan tanggung jawab membingungkan dan
membuat marah banyak orang tua. Orang tua akan menjadi frustrasi karena mereka
berharap remaja mereka menuruti nasehat mereka, mau meluangkan waktu bersama
dengan keluarga , dan tumbuh untuk melakukan apa yang benar [Collins Luebker,
1993]. Kebanyakan orang tua mengantisipasi kesulitan remaja dalam menyesuaikan
diri dengan perubahan masa remaja, tetapi hanya sedikit yang dapat membayangkan
kuatnya hasrat seorang ramaja untuk meluangkan waktu bersama dengan teman
sebaya atau seberapa banyak remaja ingin memperlihatkan bahwa merekalah yang
bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan mereka, bukan orang tua mereka.
Ketika remaja menuntut otonomi, orang dewasa yang bijaksana melepaskan
kendali dibidang-bidang dimana remaja dapat mengambil keputusan yang masuk akal
tetapi tetap terus membimbing remaja untuk mengambil keputusan yang masuk akal
pada bidang dimana pengetahuan remaja terbatas. Dengan demikian secara
berangsur-angsur remaja memperoleh kemampuan untuk mengambil keputusan
matang secara mandiri.
Dalam perkembangannya attachment dengan orang tua pada masa remaja
dapat membantu kompetensi sosial dan kesejahteraan sosial remaja, sebagaimana
tercermin dalam ciri-ciri seperti harga diri, penyesuaian emosional dan kesehatan
fisik [ Allen dkk, 1994; Kobak Cole, 1993; Onishi Gjerde, 1994 ].
Dengan demikian attachment dengan orang tua selama masa remaja dapat
berlaku sebagai fungsi adaptif , yang menyediakan landasan yang kokoh dimana
remaja dapat menjelajahi dan menguasai lingkungan baru dan dunia sosial yang luas
dalam suatu cara yang secara psikologis sehat. Attachment yang kokoh dengan orang
tua dapat menyangga remaja dari kecemasan dan potensi perasaan depresi atau
tekanan emosional yang berkaitan dengan transisi dari masa anak-anak ke masa
dewasa, mereka memahami keluarga mereha sebagai keluarga yang kohesif dan
mengeluhkan sedikit kecemasan sosial atau perasaan depresi [ Papini, Roggman,
Anderson, 1990 ].
Konflik Orang Tua dan Remaja
Masa awal remaja ialah suatu periode ketika konflik dengan orang tua
meningkat melampaui tingkat masa anak-anak [ Steinberg, 1993 ]. Peningkatan ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor al : perubahan biologis pubertas, perubahan
kognitif yang meliputi idealisme dan penalaran logis, perubahan sosial yang
berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua,
dan harapan yang dilanggar orang tua dan remaja. Remaja membandingkan orang
tuanya dengan suatu standar ideal dan mengecam kekurangannya.orang tua yang
menyadari bahwa transisi ini memerlukan waktu, menangani anak muda mereka
secara lebih kompeten dan tenang daripada orang tua yang menuntut ketaatan segera
terhadap standar orang dewasa. Sebaliknya membiarkan remaja melakukan apa yang
mereka inginkan tanpa pengawasan, juga kurang bijaksana.
Konflik sehari-hari yang mencirikan relasi orang tua-remaja sebenarnya dapat
berperan sebagai fungsi perkembangan yang positif. Perselisihan dan perundingan
kecil orang tua – remaja ini akan mempermudah transisi remaja dari tergantung pada
orang tua menjadi seorang individu yang memiliki otonomi. Kesadaran bahwa
konflik dan perundingan dapat berperan sebagai fungsi perkembangan yang positif
dapat juga menurunkan kemarahan orang tua.
Model relasi orang tua-remaja yang lama mengemukakan bahwa ketika
remaja semakin dewasa, mereka akan melepaskan diri dari orang tua dan memasuki
suatu dunia otonomi yang terpisah dari orang tua. Model lama mengemukakan bahwa
konflik orang tua-remaja meningkat dan menegangkan semasa masa remaja. Model
baru mengemukakan bahwa orang tua berperan sebagai tokoh penting dengan siapa
remaja membangun attachment dan merupakan system dukungan ketika remaja
menjajaki suatu dunia sosial yang lebih luas dan kompleks. Model baru juga
menekankan bahwa dalam mayoritas keluarga, konflik orang tua-remaja tarafnya
sedang saja, tidak parah, dan bahwa perundingan-perundingan dan perselisihan
kecil yang terjadi setiap hari adalah hal normal dan dapat berperan sebagai fungsi
perkembangan yang positif yang menolong remaja menjalani transisi dari
ketergantungan masa anak-anak menuju kemandirian dewasa.
Model Lama
Otonomi, detachment dari orang Konflik intens, penuh ketegangan
tua; dunia orang tua dan teman sepanjang masa remaja, relasi orang
sebaya terpisah tua-remaja penuh dengan badai dan
stress yang berlangsung setiap hari
Model Baru
Attachment dan otonomik ; orang Konflik orang tua-remaja yang
tua adalah sistem dukungan dan sedang-sedang saja adalah umum
tokoh attachment yang penting; dan dapat memberi suatu fungsi
dunia orang tua-remaja dan dua perkembangan yang positif; konflik
remaja-teman sebaya memiliki semakin besar pada masa awal
beberapa kaitan yang penting remaja, khususnya selama puncak
masa pubertas
Daftar pustaka
Santrock. J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup.(edisi kelima)
Jakarta: Erlangga.