Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara
sistematis yang digunakan peserta didik di dalam pembelajaran. Bahan ajar dapat
dikemas dalam bentuk cetakan, non cetak dan dapat bersifat visual auditif ataupun
visual non auditif. Bahan ajar yang disusun dalam buku ajar pendidik dapat
berbentuk buku teks, modul, handout, LKPD dan dapat dikemas dalam bentuk
lainnya (Soegiranto, 2010 dalam Arlitasari et al., 2013). Salah satu bahan ajar
merupakan bahan ajar yang dikemas sedemikian rupa agar siswa dapat
mempelajari materi tersebut secara mandiri. Lembar kegiatan peserta didik adalah
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD merupakan alat bantu untuk
menyampaikan pesan kepada peserta didik yang digunakan oleh pendidik dalam
9
10
picture of training activity that becomes an important part of your module and
lesson design. Hal ini berarti bahwa LKPD merupakan cara mengorganisasikan
merupakan salah satu bahan ajar dalam melakukan penyelidikan yang berbentuk
tertulis dan berfungsi sebagai media untuk membuat peserta didik aktif, mandiri
2. Komponen-Komponen LKPD
Aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh suatu LKPD yang baik yaitu:
(Suparman, 2014)
dijabarkan dalam LKPD dengan pendapat ahli kimia dan kebenaran materi
konsep, hukum atau fakta dan kedalaman materi sesuai dengan kompetensi
fakta serta tingkat kesesuaian kegiatan peserta didik dengan materi pokok.
12
j. Penampilan fisik yaitu desain konsistensi, format, organisasi, dan daya tarik
buku baik, kejelasan tulisan dan gambar dapat mendorong minat baca
peserta didik.
Adapun ciri-ciri LKPD adalah sebagai berikut: (1) LKPD hanya terdiri
dari beberapa halaman kurang dari 100 halaman; (2) LKPD dicetak sebagai bahan
ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat pendidikan tertentu; (3)
di dalamnya terdiri uraian tingkat pokok bahasan secara umum. (Widjajanti, 2008)
a. Syarat Didaktik
didik.
b. Syarat Konstruksi
yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak
3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan informasi,
didik.
tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang terlalu
9) Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambar lebih dekat pada
sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat “formal” atau abstrak
10) Dapat digunakan oleh anak-anak, baik lamban maupun yang cepat.
11) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.
mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama anggota kelompok, tanggal dan
sebagainya.
c. Syarat Teknis
1) Tulisan
a) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi.
b) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa
c) Gunakan kalimat pendek, tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.
peserta didik.
2) Gambar; gambar yang baik untuk LKPD adalah gambar yang dapat
LKPD.
a. Tujuan LKPD
2011):
b. Fungsi LKPD
sebagai berikut :
2) Bagi pendidik, LKPD dapat menuntun peserta didik akan berbagai kegiatan
didik.
3) sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih
4) sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan
c. Manfaat LKPD
waktu.
4. Jenis-Jenis LKPD
Lembar kerja peserta didik tak berstruktur adalah lembaran yang berisi
sarana untuk materi pelajaran sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang
dipakai untuk materi pelajaran. LKPD merupakan alat bantu mengajar yang dapat
17
sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.
tugas-tugas. LKPD ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu
program kerja atau mata pelajaran dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan
petunjuk atau pengarahannya, LKPD ini tidak dapat menggantikan peran pendidik
dalam kelas. Pendidik tetap mengawasi kelas memberi semangat dan dorongan
Langkah kerja peserta didik yang baik disusun dengan cermat sesuai
kebutuhan peserta dididk dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Langkah-
a. Tahap Persiapan
kurikulum.
perhatian.
3) Kejelasan. Materi dan instruksi yang diberikan dalam LKPD dapat dengan
masih ada yang perlu diperbaiki. Komponen penilaian mencakup isi, kebahasaan,
Keterampilan; (3) Sikap; (4) Produk/ benda kerja sesuai kriteria standar; (5)
Inkuiri berasal dari kata “to inquiry” yang berarti untuk penyelidikan,
students find and use a variety of sources of information and ideas to increase
Pembelajaran inkuiri bertujuan untuk memberikan cara bagi peserta didik untuk
pembelajaran yang disiapkan bukan hanya untuk ujian tetapi untuk pembelajaran
sepanjang hayat karena melihat zaman sekarang informasi yang didapatkan sangat
20
cepat. Oleh karena itu, peserta didik harus menumbuhkan koneksi yang baik
dalam lingkungan informasi. Inkuiri terarah adalah inkuiri yang banyak dicampuri
proses inkuiri.
dengan kerja ilmiah, pembelajaran yang sangat tepat diterapkan oleh pendidik
yang baik tetapi proses mentalnya berkadar rndah, menjadi pengajaran yang
yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi dengan kadar proses
peserta didik.
c. Proses belajar meliputi semua aspek yang menunjang peserta didik kepada
mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain. Penerapan inkuiri
memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai gaya belajar mereka
pembelajaran sesuai dengan metode ilmiah sehingga melatih siswa untuk berpikir
kognitif, afektif, dan psikomotor, 2) siswa dapat belajar sesuai dengan gaya
tim, (2) didasarkan pada manajemen kooperatif, (3) Kemauan untuk bekerja sama,
1. Presentasi Kelas. Materi dalam STAD disampaikan pada presentasi kelas dan
terkendali.
perbedaan kemampuan, jenis kelamin, dan ras. Fungsi utama dari kelompok
menghadapi kuis atau tes. Setelah guru menyajikan materi pelajaran, setiap
3. Tes. Setelah satu atau dua periode guru menyajikan materi dan satu atau dua
periode kerja kelompok, peserta didik diberikan tes secara individual. Dalam
peserta didik tujuan yang dapat diperoleh jika ia bekerja keras dan melakukan
yang lebih baik. Ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor
26
Menurut Slavin (2009) tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan
dengan predikatnya.
D. Berpikir Kritis
dibudidayakan agar tidak terdistorsi jika dibiarkan sendiri akan bias, terdistorsi,
parsial, dan kurang informasi. Norris (1985, dalam Duron,et.al, 2006), berpikir
kritis adalah memutuskan sesuatu yang rasional atau tidak dipercaya. Berpikir
kritis sebagai proses intelektual disiplin secara aktif dan terampil konseptualisasi,
penalaran, atau komunikasi, sebagai memandu keyakinan dan tindakan (Scriven &
Paul, 2007, dalam (Snyder and Snyder, 2008). Oleh karena itu, berpikir kritis
informasi.
berpikir yang bertujuan, beralasan dan berorientasi pada sasaran. Belajar berpikir
kritis tidak langsung seperti belajar materi, tetapi belajar cara mengaitkan berpikir
materi pelajaran adalah cara penyampaian yang eksplisit atau secara langsung.
meliputi lima aspek yang dijabarkan menjadi dua belas indikator yaitu: (1)
penjelasan lanjut; dan (5) mengatur strategi dan taktik. Indicator kelima tertuang
tabel 2.6.
kalimat pertanyaan
c. Mengidentifikasi kalimat-
kalimat bukan pertanyaan.
d. Mencari persamaan dan
perbedaan
e. Mengidentifikasi dan
menangani ketidakrelevanan
f. Mencari struktur dari suatu
argument
g. Membuat ringkasan
3. Bertanya dan a. Memberikan penjelasan
menjawab pertanyaan sederhana
b. Menyebutkan contoh
Membangun 4. Mempertimbangkan a. Mempertimbangkan keahlian
keterampilan apakah sumber dapat b. Mempertimbangkan
dasar dipercaya atau tidak kemenarikan konflik
c. Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
d. Mempertimbangkan reputasi
e. Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yang
tepat
f. Mempertimbangkan risisko
untuk reputasi
g. Kemampuan untuk
memberikan alas an
h. Kebiasaan berhati-hati
5. Mengobservasi dan a. Melibatkan sedikit dugaan
mempertimbangkan b. Menggunakan waktu yang
laporan observasi singkat antara observasi dan
laporan
c. Melaporkan hasil observasi
d. Merekam hasil observasi
e. Menggunakan bukti-bukti
yang benar
f. Menggunakan akses yang baik
g. Menggunakan teknologi
h. Mempertanggungjawabkan
hasil observasi
Menyimpulkan 6. Membuat deduksi dan a. Kelas logika
mempertimbangkan b. Kondisi yang logis
hasil deduksi c. Menginterpertasikan
pertanyaan
7. Membuat induksi dan a. Membuat generalisasi;
mempertimbangkan kekhususan data, pengambilan
hasil induksi data, pengambilan contoh,
30
sangat sulit untuk diketahui karena berpikir kritis merupakan sesuatu yang
abstrak. Namun demikian untuk menilai kemampuan berpikir kritis siswa dapat
Berpikir kritis mengandung dua konsep utama yaitu peta kognitif dan
memahami, (2) menganalisis, (3) mencari data pendukung, (4) menguji data, (5)
2. Menjadi terbuka agar terjadi perubahan dan inovasi serta untuk melihat
3. Orang yang pemikir kritis, berpikir bebas dan mandiri dimana orang tidak
eksplisit.
1. Keterampilan menganalisis
konsep universal dengan cara menguraikan atau merinci universal konsep tersebut
digunakan dalam proses berpikir sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Kata-
dan sebagainya.
2. Keterampilan mensintesis
mensintesis merupakan hasil dari proses dielektika tesis dan anti tesis Pertanyaan
diperoleh dari materi bacaannya, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang
33
kritis setelah kegiatan membaca selesai peserta didik mampu menangkap beberapa
pikiran pokok bacaan, sehingga mampu membuat pola sebuah konsep. Tujuan
4. Keterampilan menyimpulkan
mampu menguraikan dan memahami berbagai aspek secara bertahap agar sampai
kepada suatu formula baru yaitu sebuah kesimpulan. Proses pemikiran manusia
itu sendiri, dapat menempuh dua cara, yaitu: deduksi dan induksi. Jadi,
nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan menilai menuntun
E. Hasil Belajar
proses belajar langsung yang dapat memeberikan perubahan tingkah laku baik
lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan sesuatu yang penting untuk
apa yang diharapkan peserta didik ketahui, mengerti dan/ atau mampu
hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan
pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar
prinsip keilmuan.
jasmani.
dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor
a. Ranah kognitif telah direvisi oleh Anderson dan Kratwothl (2001). Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual atau secara logis yang
biasa diukur dengan pikiran atau nalar. Ranah kognitif terdiri dari:
pengetahuan dari memori yang telah lampau, baik yang baru saja
komunikasi.
menyelesaikan permasalahan.
36
ada.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan
psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif
pembelajaran di sekolah.
a. Faktor internal (Faktor dalam diri siswa) yaitu keadaan jasmani dan rohani
siswa
b. Faktor eksternal (Faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan disekitar
siswa
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti
penguraian (Permana, 2009). Garam adalah senyawa ionic yang terbentuk oleh
reaksi antara asam dan basa. Garam adalah elektrolit kuat yang terurai sempurna
dalam air (Chang, 2005). Garam akan bersifat asam jika penguraiannya dalam air
menghasilkan ion H3O+ atau H+ dan akan bersifat basa jika penguraiannya
Lowry. Asam pembentuk dan basa pembentuk garam dapat dipandang sebagai
pasangan asam basa konjugasi. komponen garam yang berasal dari asam atau basa
kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah tidak dapat bereaksi
dengan air. Dalam kaitan ini, air dapat berlaku baik sebagai asam maupun sebagai
bahwa hidrolisis dapat terurai pada ion-ion asam dan basa lemah sedangkan
garam yang netral atau asam kuat dan basa kuat tidak terjadi hidrolisis.
larutan basa akan membentuk senyawa garam. Jika kita melarutkan suatu garam
a. Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya; CH3COO-, CN-, dan S2)
atau ion-ion yang berasal dari basa lemah (misalnya; NH4+, Fe2+, dan Al3+)
akan bereaksi dengan air. Reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut
ion yang berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak bereaksi
dengan air atau tidak terjadi hidrolisis. Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.
Air adalah elektrolit yang sangat lemah dan terionisasi menurut reaksi
kesetimbangan berikut.
Pada air [H+] = [OH-] karena koefisiennya sama, sehingga harga [H+] =
[OH-] = 10-7. Karena ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari
asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry
lemah sehinga keduanya tidak bereaksi dalam air dan dikatakan tidak terhidrolisis.
Salah satu contoh garam yang berasal dari aasam kuat dan basa lemah
adalah NH4Cl. Garam ini terbentuk dari hasil reaksi antara NH3 dan HCl dan
10-7 10-7
parsial. Hidrolisis menghasilkan ion H3O+, maka larutan bersifat asam. Oleh
karena itu, garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami
hidrolisis kation.
41
Natrium asetat dari kation Na+ dan anion CH3COO-. Ion Na+ berasal
dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COO- berasal
dari asam lemah (CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi NaCH3COO
yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis anion.
Salah satu garam yang berasal daei asam lemah dan basa lemah adalah
ammonium asetat CH3COONH4. Garam ini berasal dari reaksi netralisasi antara
asam asetat CH3COOH dan Amonium hidroksida NH4OH dan didalam air
dari elektrolit lemah sehingga terhidrolisis. Garam yang terbentuk dari asam
Sifat Asam, basa, atau netral garam yang tersusun dari asam lemah dan
basa lemah bergantung pada Nilai pH. Nilai pH bergantung pada Ka (tetapan
Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka nilai pH < 7 dan sifat larutan
adalah Asam.
Bila Ka = Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka nilai pH = 7 dan sifat larutan
adalah Netral.
Bila Ka < Kb maka, [H+] < [OH-] dan maka nilai pH > 7 dan sifat larutan
adalah Basa.
sebagian kecil garam itu mengalami hidtolisis, tetapi cukup mengubah pH larutan.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis
parsial, yaitu hidrolisis anion. Misal, rumus kimia garam adalah LA, maka
[𝐻𝐴][𝑂𝐻 − ]
𝐾ℎ = [𝐴− ]
………………………………….(2.2)
43
berasal dari garam (jumlah ion A- yang terhidrolisis dapat diabaikan). Jika
konsentrasi ion A- itu dimisalkan M, maka persamaan 2.2 dapat dituliskan sebagai
berikut:
[𝑂𝐻 − ]2
𝐾ℎ = 𝑀
ionisasi asam lemah CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw).
K = Kh
H2O(l) ⇌ H (aq) + OH-(aq)
+
K = Kw
Ka x Kh = Kw
Atau
𝐾𝑤
𝐾ℎ = ……………………………… (2.4)
𝐾𝑎
persamaan berikut:
𝐾
[𝑂𝐻 − ] = √ 𝐾𝑤 𝑥 𝑀 ……………………. (2.5)
𝑎
Jawab:
Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam
lemah, sehingga anionnya akan mengalami hidrolisis dan sifat larutan basa.
rumus:
𝐾
[𝑂𝐻 − ] = √ 𝐾𝑤 𝑥 𝑀
𝑎
1 𝑥 10−14
= √1,8 𝑥 10−5 𝑥 0,2
= √1,11 𝑥 10−10
= 1,05 𝑥 10−5
𝑝𝑂𝐻 = −log[𝑂𝐻 − ]
= 5 −log 1,05
𝑝𝐻 = 14 − pOH
= 9 + log 1,05
= 9,02
45
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis
kation. Jika kation yang terhidrolisis itu dimisalkan sebagai BH+, maka reaksi
[𝐵][𝐻3 𝑂+ ]
𝐾ℎ = ………………………………… (2.7)
[𝐵𝐻 + ]
Serupa dengan penurunan rumus untuk garam yang berasal dari asam lemah
dan basa kuat, untuk garam dari asam kuat dan basa lemah dapat diturunkan
rumus-rumus berikut:
𝐾𝑤
𝐾ℎ = ………………………………………. (2.8)
𝐾𝑏
𝐾
[𝐻 + ] = √ 𝐾𝑤 𝑥 𝑀 …………………………….. (2.9)
𝑏
Jawab:
𝐾
[𝐻 + ] = √ 𝐾𝑤 𝑥 𝑀
𝑏
46
1 𝑥 10−14
= √1,8 𝑥 10−5 𝑥 0,1
= 7,45 𝑥 10−6
𝑝𝐻 = 5,1
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis
𝐾𝑤 𝑥 𝐾𝑎 𝐾𝑤
[𝐻 + ] = √ ; 𝐾ℎ = 𝐾
𝐾𝑏 𝑎 𝑥 𝐾𝑏
Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang
bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan
terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah
dari asam (Kb < Ka), maka kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan
akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa (Ka = Kb),
G. Kerangka Pikir
belajar yang didukung dengan sumber belajar. Seorang guru berkewajiban untuk
berupaya memotivasi dan menjaga semangat belajar peserta didik. Dalam hal ini
kemampuan berpikir, pemahaman dan sikap ilmiah terhadap suatu konsep. Semua
dapat dibentuk melalui keaktifan peserta didik dalam proses “mencari tahu” dan
memahami konsep kimia. Oleh karena itu, hal yang lebih penting adalah
dipakai di sekolah belum melibatkan peserta didik dan kurang maksimal dalam
proses penemuan suatu konsep. Karena tidak sesuai dengan kebutuhan peserta
dengan karakteristik dari inkuiri terbimbing untuk dapat membantu peserta didik
pada pembelajaran kooperatif tipe STAD karena dapat mengarahkan peserta didik
48
dengan proses menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada, yang
siswa menumbuhkan sikap lebih percaya diri. Pengetahuan yang diperoleh siswa
dari kegiatan pembelajaran kimia pada dasarnya berupa proses pencarian atau
yang berkualitas.
berbasis inkuri terbimbing, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar yaitu
hidrolisis garam merupakan salah satu materi kimia yang memiliki bahasan yang
cukup luas dan didalamnya terdapat konsep-konsep yang harus dikuasai oleh
peserta didik, seperti ionisasi garam dalam larutannya, reaksi ion garam dengan
air dan sifat keasaman larutan garam. Materi tersebut membutuhkan penalaran dan
analisa kritis. Selain itu, materi prasyarat yang harus dipahami peserta didik
dapat mengaktifkan siswa dalam mencari informasi. LKPD ini didasarkan pada
garam. Dari proses analisa dan pemecahan masalah materi hidrolisis garam
G. Hipotesis
garam.