You are on page 1of 17

Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Solusi PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL (PDP)

5 dengan HARGA AWAL dan KONDISI BATAS dalam


PEMODELAN dan MODEL MATEMATIS

Bentuk umum : Persamaan Diferensial Biasa (PDP) linier order 2 yang


paling umum dalam 2 variabel bebas dapat dituliskan
sebagai,

∂2 ∂2 ∂2
a 2 f(x, y) + b f(x, y) + c 2 f(x, y) = g( x , y )
∂x ∂x ∂y ∂y

dapat diklasifikasikan sebagai :

1. PDB ‘Hiperbolik’, yaitu jika b2 − 4 a c > 0


2. PDB ‘Parabolik’, yaitu jika b2 − 4 a c = 0
3. PDB ‘Eliptik’, yaitu jika b2 − 4 a c < 0

Beberapa Notasi Penulisan :


1. f x = f(x,y)
∂x

2. f y = f(x,y)
∂y
∂2
3. f xy = f(x,y)
∂x ∂y
∂2
4. f xx = f(x,y)
∂x 2
∂2
5. f yy = f(x,y)
∂y 2

Beberapa contoh PDP yang terbentuk :

1. Persamaan Laplace (eliptik) : f xx + f yy = 0


2. Persamaan gelombang (hiperbolik) : f xx − c 2 f yy = 0

3. Persamaan difusi (parabolik) : f x − D f yy = 0

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (1)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Notasi atau kemungkinan konfigurasi PDP lain :

• Persamaan Tricomi (mixed type) : y f xx + f yy = 0

– berbentuk hiperbolik, bila : y < 0


– berbentuk parabolik, bila : y = 0
– berbentuk eliptik, bila : y > 0

Perbedaan PDB dengan PDP :

PDB PDP
• Primitif persamaan merupakan persamaan aljabar • Primitif persamaan berupa persamaan aljabar
dengan satu variabel bebas dan beberapa variabel dengan beberapa variabel yang dapat saling
tak bebas. berkaitan.
• Persamaan berbentuk suatu turunan hanya • Persamaan berupa turunan parsial terhadap
terhadap satu variabel bebas. variabel-variabelnya.
• Domain solusi atau penyelesaiannya berdimensi • Domain solusi atau penyelesaiannya berdimensi
satu yang dapat sangat presisi : hanya bergantung dua : bergantung pada pemilihan langkah (step)
pada pemilihan langkah (step) variabel bebas. variabel-variabelnya.
• Solusi numerik berupa IVP. • Berbentuk solusi IVP dan atau BVP.

Gambar 1. (a). BVP-IVP dan (b). BVP

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (2)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Strategi Solusi PDP :

A. Persamaan-persamaan yang berbentuk eliptik dapat diselesaikan dengan pemilihan beberapa


metode yang sesuai : diskretisasi ‘Rectangular Mesh’ dengan diferensial hingga (finite
differences), finite volume dan finite element.
B. Solusi persamaan-persamaan yang berbentuk hiperbolik dapat berupa metode : diskretisasi
‘Rectangular Mesh’ dalam diferensial hingga (finite differences), persamaan-persamaan
diferensial-hingga pendekatan (Skema Padé dan Skema Crank-Nicolson), bentuk reduksi
menjadi sistem PDB, dan metode karakteristik.
C. Persamaan-persamaan yang berbentuk parabolik dapat diselesaikan dengan pemilihan
beberapa metode : diskretisasi dalam ‘grid segi-4’ atau pendekatan diferensial hingga eksplisit,
MOL, metode Crank-Nicolson implisit, dan eliminasi Gauss (persamaan implisit).

BEBERAPA CONTOH JENIS SOLUSI PDP

Kasus #1 (Solusi PDP bentuk Parabolik) :


∂f ( x , t ) ∂2 f ( x , t )
= D , 0 < x < 1, t > 0
∂t ∂x 2
D = konstanta

Secara ringkas, beberapa metode praktis yang dapat digunakan untuk Kasus
#1 ini adalah sbb :

(a). MOL (Method Of Lines)


h = x i +1 − x i , i = 1 ,K , N
- ‘Grid’ pada arah-x : 
x 1 = 0 , x N +1 = 1
 du i D
 = 2 [u i +1 − 2 u i + u i −1 ]
- Diskretisasi :  dt h
u ( t ) ≅ f ( x , t )
 i
• Dirichlet : f ( 0 , t ) = g1 ( t )

- Jenis kondisi batas : • Neumann : f x ( 1 , t ) = g 2 ( t )
• Robin : α f ( 0 , t ) + β f ( 0 , t ) = g ( t )
 x 3

(b). Diferensial Hingga (Low-Order Time Approximation)

h = x i +1 − x i , i = 1 ,K , N
- ‘Grid’ pada arah-x : 
u 1 = 0 , u N +1 = 0

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (3)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

 du i D
 dt = h 2 [u i +1 − 2 u i + u i −1 ], i = 2 ,K , N

u i , j ≅ f ( x j , t j ), t j = j ∆t , j = 0 ,1 ,K
- Diskretisasi : 
sehingga
 u i , j +1 − u i , j
= 2 [u i +1 , j − 2 u i , j + u i −1 , j ]
D

 ∆t h

- Implementasi : Eliminasi Gauss atau TDM.

(c). Metode Crank-Nicolson


 ∂f ( x , t )   ∂ 2 f ( x ,t ) 
- Pendekatan diskretisasi:   =  
 ∂t  i , j + 12  ∂x
2
 i , j + 12
dengan

u i , j +1 − u i , j  u i +1 , j +1 − 2 u i , j +1 + u i −1 , j +1 u i +1 , j − 2 u i , j + u i −1 , j 
= 1
2  2
+ 
k  h h2 

memberikan

− r u i −1 , j +1 + ( 2 + 2 r ) u i , j +1 − r u i +1 , j +1 = r u i −1 , j + ( 2 − 2 r ) u i , j + r u i +1 , j

dengan

r = k/ h2

- Secara umum, sisi kiri dari persamaan di atas mengandung 3


besaran tak diketahui, dan di sisi kanan 3 besaran diketahui, dari
besaran u , seperti digambarkan di bawah ini :

Catatan : langkah waktu (time step) δt = k haruslah sangat kecil, karena


2 1
proses tersebut hanya berlaku untuk 0 < k / h < dan
2
h = δx harus dipertahankan kecil.

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (4)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Kasus # 2 (Solusi PDP bentuk Hiperbolik) :


∂f ( x , t ) ∂f ( x , t )
+ a = 0, x > 0, t > 0
∂t ∂x
a = konstanta (positif dan nyata)

• kondisi awal (initial condition) :


f ( x ,0 ) = g ( x ), x ≥ 0

• kondisi batas (boundary condition) :


f ( 0 , t ) = b( t ), t > 0

Secara ringkas, salah satu metode praktis yang dapat digunakan untuk
Kasus #2 ini adalah :

(#). Backward Difference dan Sistem PDB :

- Pendekatan ‘backward difference’ untuk turunan x (x-derivative) pada


titik (x,t) dengan formula :

∂f f ( x ,t ) − f ( x − h,t )
= + O( h )
∂x h
- Dengan menganggap x tetap pada suatu posisi tertentu, PDP di atas
dapat dituliskan sebagai suatu PDB :
∂f ( t ) a
= − [f ( x , t ) − f ( x − h , t ) ] + O ( h )
∂t h

- Dengan menuliskan PDB di atas pada grid dengan N buah titik


( x i = i h , i = 1 ,K , N ), sepanjang bidang-waktu t, akan diperoleh suatu
harga V i ( t ) yang merupakan harga pendekatan dari f i ( t ) yang
berjumlah N buah persamaan :

dV 1 a
= − [V 1 − b( t ) ]
dt h
dV 2 a
= − [V 2 − V 1 ]
dt h
M
dV N a
= − [V N − V N −1 ]
dt h

Kasus #3 (Solusi PDP bentuk Eliptik) :


∂2 f ( x , y ) ∂2 f ( x , y )
+ = 0, 0 ≤ x ≤ 0, 0 ≤ y ≤ 0
∂x 2 ∂y 2

Secara ringkas, salah satu metode praktis yang dapat digunakan untuk
Kasus #1 ini adalah :

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (5)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

(#). Diskretisasi dalam grid segi-4 :

- Pendekatan ‘grid bujur-sangkar’ sehingga diperoleh :

∆x = ∆y = h
- Jika Nh = 1 , makam jumlah ‘titik grid internal’ adalah ( N − 1 ) 2

- Maka diskretisasi diferensial hingga untuk persamaan order-2 di atas


adalah :
1
[u i +1 , j − 2 u i , j + u i −1 , j ] + 1
[u i , j +1 − 2 u i , j + u i , j −1 ] = 0
( ∆x )2 ( ∆y )2

dengan
u i,j ≅ f ( x i , y j )
xi = i h
yj = jh

- Karena ∆x = ∆y , maka persamaan diskretisasi di atas dapat dituliskan


sebagai :
u i , j −1 + u i +1 , j − 4 u i , j + u i −1 , j + u i , j +1 = 0

dengan ketelitian atau akurasi sebesar O ( h 2 ) .

- Membentuk SISTEM PERSAMAAN ALJABAR LINIER (SPAL).

- Penyelesaian akhirnya akan sangat bergantung pada jenis kondisi


batasnya : Dirichlet Problem, Neumann Problem atau Robin
Problem.

BEBERAPA CONTOH PENYELESAIAN PDP

Contoh #1 (Penyelesaian PDP bentuk Parabolik) :


Selesaikan PDP di bawah ini :
∂U ∂ 2U
=
∂t ∂x 2
• yang memenuhi kondisi awal berikut :
U =1 untuk 0 ≤ x ≤1 pada saat t =0
• dan kondisi batas berikut :
∂U
= U pada x = 0 , untuk setiap t
∂x
∂U
= −U pada x = 1 , untuk setiap t
∂x
menggunakan ‘metode diferensial-hingga eksplisit’ dan
mengimplementasikan ‘central-differences’ untuk kondisi batasnya.
Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (6)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Jawab :

Representasi ‘diferensial-hingga’ dari PDP di atas adalah :

u i , j +1 − u i , j u i −1 , j − 2 u i , j + u i +1 , j
= , x a i dan t a j ’
δt ( δx ) 2

atau bentuk eksplisitnya :

u i , j +1 = u i , j + ρ (u i −1 , j − 2 u i , j + u i +1 , j )
δt (1)
dengan ρ =
( δx )2

Pada saat x = 0 ,

u 0 , j +1 = u 0 , j + ρ (u −1 , j − 2 u 0 , j + u 1 , j ) (2)

Penulisan formulasi kondisi batas pada x = 0 dalam term ‘central-differences’


adalah sebagai berikut :
u 1 , j − u −1 , j
= u 0,j (3)
2 δx

Penyisihan ‘nilai imejiner’ u −1 , j dalam persamaan (2) dengan (3) di atas :

u 0 , j +1 = u 0 , j + 2 ρ (u 1 , j − [1 + δx ]u 0 , j ) (4)

Jika diambil δx = 0 ,1 . Sehingga, pada saat x = 1 , persamaan (1) di atas


menjadi :
u 10 , j +1 = u 10 , j + ρ (u 9 , j − 2 u 10 , j + u 11 , j ) (5)

dan formula kondisi batasnya adalah :


u 11 , j − u 9 , j
= − u 10 , j (6)
2 δx

Penyisihan ‘nilai fiktif’ u 11 , j pada persamaan (5) dengan bantuan persamaan


(6) di atas, diperoleh :

u 10 , j +1 = u 10 , j + 2 ρ (u 9 , j − [1 + δx ] u10 , j ) (7)

Dari persamaan (4) dan (7) di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu
‘simetri’ pada saat x = 12 .

Salah satu syarat yang perlu diketahui, dalam skema solusi ini adalah bahwa :
r≤ 1
2 + h δx

Jika dipilih r = ¼, maka persamaan-persamaan (4) dan (1) di atas dapat


dituliskan sebagai :

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (7)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

u 0 ,1 = 1
2
(0 ,9 u 0,j + u 1 , j ),

u i , j +1 =
1
(u i −1 , j + 2 u i , j + u i +1 , j ) (i = 1 ,2 ,3 ,4 ),
4

dan pada titik simetri, dapat dituliskan (tanpa perlu menuliskan formula
penuh seprti persamaan (7)) :
u 5 , j +1 = 1

4
2 u 4 , j + 2 u 5 , j 

Karena harga awal adalah u =1, maka nilai-nilai u pada akhir ‘time-step’
pertama bila t = ρ (δx ) =
2 1
400
, adalah :

u 0 ,1 = (0 ,9 + 1 ) = 0 ,95
1
2

u 1 ,1 = 1
4
(1 + 2 + 1 ) = 1 = u 2 ,1 = u 3 ,1 = u 4 ,1 = u 5 ,1 ,

dan nilai-nilai pada akhir ‘time-step’ kedua adalah :


u 0 ,2 = 1
2
(0 ,9 × 0 ,95 + 1 ) = 0 ,9275
u 1 ,2 = 1
4
(0 ,95 + 2 + 1 ) = 0 ,9875
u 2 ,2 = 1
4
(1 + 2 + 1 ) = 1 = u 3 ,2 = u 4 ,2 = u 5 ,2 .

Dan seterusnya, dan hasil-hasilnya disajikan sebagai berikut :

i=0 1 2 3 4 5
x=0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
t = 0,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
0,0025 0,9500 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
t = 0,0050 0,9275 0,9875 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
0,0075 0,9111 0,9756 0,9969 1,0000 1,0000 1,0000
0,0100 0,8978 0,9648 0,9923 0,9992 1,0000 1,0000
0,0125 0,8864 0,9549 0,9872 0,9977 0,9998 1,0000
0,0150 0,8764 0,9459 0,9818 0,9956 0,9993 0,9999
0,0175 0,8673 0,9375 0,9762 0,9931 0,9985 0,9996
0,0200 0,8590 0,9296 0,9708 0,9902 0,9974 0,9991


0,1000 0,7175 0,7829 0,8345 0,8718 0,8942 0,9017
0,2500 0,5542 0,6048 0,6452 0,6745 0,6923 0,6983
0,5000 0,3612 0,3942 0,4205 0,4396 0,4512 0,4551
1,0000 0,1534 0,1674 0,1786 0,1867 0,1917 0,1933

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (8)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Representasi ‘Grid’ atau ‘Mesh’ Segi-4 dari PDP Parabolik di atas :

j
(0,0) (0,1) (0,2) (0,3) (0,4) (0,5) (0,6) (0,7) (0,8) (0,9) (0,10
)
(1,0) (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) (1,7) (1,8) (1,9) (1,10 ∆t
)
(2,0) (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) (2,7) (2,8) (2,9) (2,10 ∆t
)

(N,0) (N,1) (N,2) (N,3) (N,4) (N,5) (N,6) (N,7) (N,8) (N,9) (N,10
)

∆x ∆x ∆x
Bidang Simetri

Solusi Analitis dari PDP Parabolik dengan kondisi-kondisi batas dan kondisi
awal seperti di atas adalah :

∞  sec α n −4 α n2 t 
U = 4 ∑ ( e cos 2 α n (x − 12 ) (0 < x < 1 ),
n =1  3 + 4 α n
2
) 

dengan αn adalah akar-akar positif dari persamaan berikut :

α tan α = 1
2

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (9)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Harga-harga U dari hasil solusi analitis seperti di atas dapat ditabelkan


sebagai berikut :

x=0 x = 0,1 x = 0,2 x = 0,3 x = 0,4 x = 0,5

t=
0,0025 0,9460 0,9951 0,9999 1,0000 1,0000 1,0000
0,0050 0,9250 0,9841 0,9984 0,9999 1,0000 1,0000
0,0075 0,9093 0,9730 0,9950 0,9994 1,0000 1,0000
0,0100 0,8965 0,9627 0,9905 0,9984 0,9998 1,0000
0,0125 0,8854 0,9532 0,9855 0,9967 0,9994 0,9999
0,0150 0,8755 0,9444 0,9802 0,9945 0,9988 0,9996
0,0175 0,8666 0,9362 0,9748 0,9919 0,9979 0,9992
0,0200 0,8585 0,9286 0,9695 0,9891 0,9967 0,9985


0,1000 0,7176 0,7828 0,8342 0,8713 0,8936 0,9010
0,2500 0,5546 0,6052 0,6454 0,6747 0,6924 0,6984
0,5000 0,3619 0,3949 0,4212 0,4403 0,4519 0,4558
1,0000 0,1542 0,1682 0,1794 0,1875 0,1925 0,1941

Harga-harga U pada saat x = 0,2 antara hasil solusi dengan diferensial-


hingga (DH) dan solusi analitis dapat dibandingkan seperti ditabelkan di
bawah ini :

Solusi DH (pada Solusi Analitis Persentase


x = 0,2) (pada x = 0,2) Galat

t = 0,005 1,0000 0,9984 0,16


0,050 0,9126 0,9120 0,07
0,100 0,8345 0,8342 0,04
0,250 0,6452 0,6454 -0,03
0,500 0,4205 0,4212 -0,16
1,000 0,1786 0,1794 -0,45

Contoh #2 (Penyelesaian PDP bentuk Parabolik) :


Selesaikan PDP di bawah ini (sama seperti soal sebelumnya) :
∂U ∂ 2U
=
∂t ∂x 2
• yang memenuhi kondisi awal berikut :
U =1 untuk 0 ≤ x ≤1 pada saat t =0
• dan kondisi batas berikut :

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (10)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

∂U
=U pada x = 0 , untuk setiap t
∂x
∂U
= −U pada x = 1 , untuk setiap t
∂x
menggunakan ‘metode Crank-Nicholson’ dan aplikasi ‘central-differences’
pada kondisi-kondisi batasnya.

Jawab :

Representasi ‘diferensial-hingga’ dari PDP di atas adalah :

u i , j +1 − u i , j 1  u i +1 , j +1 − 2 u i , j +1 + u i −1 , j +1 u i +1 , j − 2 u i , j + u i −1 , j 
=  + 
δt 2 ( δx ) 2 ( δx ) 2 ’
x a i dan t a j

dapat dituliskan kembali sebagai :

− ρ u i −1 , j +1 + (2 + 2 ρ )u i , j +1 − ρ u i +1 , j +1 = ρ u i −1 , j + (2 − 2 ρ )u i , j + ρ u i +1 , j (1)

δt
dengan : ρ =
(δx )2
Representasi ‘central difference’ dari kondisi batas pada x = 0 :

u 1 , j − u −1 , j
= u 0,j
2 δx
sehingga kedua persamaan berikut memenuhi kondisi di atas,

u −1 , j = u 1 , j − 2 δx ⋅ u 0 , j
dan
u −1 , j +1 = u 1 , j +1 − 2 δx ⋅ u 0 , j +1 .

Kedua persamaan terakhir di atas dapat digunakan untuk mengganti term-


term u −1 , j dan u −1 , j +1 pada persamaan (1), pada saat i = 0 .

Dengan cara yang sama, kondisi batas pada x = 1 dapat diturun-kan seperti
di atas, namun akan lebih mudah untuk menggunakan ‘prinsip simetri’ pada
x = 12 , dalam hal ini :
u 6,j = u 4,j

Skema penyelesaian metode ini secara umum berlaku untuk sembarang nilai
nyata ρ , namun demikian akan lebih baik jika harga ρ ini dipertahankan
masih cukup kecil agar supaya solusinya lebih dekat pada solusi analitis
PDP.

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (11)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Pilih ρ = 1 dan δx = 0,1 . Maka akan diperoleh suatu SPAL yang representatif
untuk ‘nilai-nilai pivotal’ di atas, yaitu yang diwakili oleh besaran-besaran
u 0 , j +1 , u 1 , j +1 , K , u 5 , j +1 , sebagai berikut :

2 ,1 u 0 , j +1 − u 1 , j +1 = − 0 ,1 u 0 , j + u 1 , j ,
− u i −1 , j +1 + 4 u i , j +1 − u i +1 , j +1 = u i −1 , j + u i +1 , j (i = 1 , 2 , 3 , 4 )
− u 4 , j +1 + 2 u 5 , j +1 = u 4 , j

Sehingga pada ‘time-step’ yang pertama akan diperoleh SPAL :

2 ,1 u 0 − u 1 = 0 ,9
− u 0 + 4 u 1 − u 2 = 2 ,0
− u 1 + 4 u 2 − u 3 = 2 ,0
− u 2 + 4 u 3 − u 4 = 2 ,0
− u 3 + 4 u 4 − u 5 = 2 ,0
− u 4 + 2 u 5 = 1 ,0

Bentuk SPAL yang didapat adalah (Bentuk TDM) :

2 ,1 − 1 0 0 0 0  u 0  0 ,9 
− 1 4 − 1 0 0 0  u 1  2 ,0 
   
 0 −1 4 −1 0 0  u 2  2 ,0 
  ⋅   =  
0 0 − 1 4 − 1 0  u 3  2 ,0 
0 0 0 − 1 4 − 1  u 4  2 ,0 
     
 0 0 0 0 − 1 2 u
  5 1 ,0 

Hasil dari penyelesaian SPAL untuk beberapa ‘time-step’ disajikan pada tabel
berikut :

i=0 i=1 i=2 i=3 i=4 i=5


t=
0,00 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
0,01 0,8908 0,9707 0,9922 0,9979 0,9994 0,9997
0,02 0,8624 0,9293 0,9720 0,9900 0,9964 0,9979
0,10 0,7179 0,7834 0,8349 0,8720 0,8944 0,9018
0,25 0,5547 0,6054 0,6458 0,6751 0,6929 0,6989
0,50 0,3618 0,3949 0,4212 0,4404 0,4520 0,4559
1,00 0,1540 0,1680 0,1793 0,1874 0,1923 0,1940

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (12)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Harga-harga U pada saat x = 0,2 antara hasil solusi dengan metode Crank-
Nicolson (C-N) dan solusi analitis bila dibandingkan akan diperoleh data
seperti ditabelkan di bawah ini :

Solusi C-N (pada Solusi Analitis Persentase


x = 0,2) (pada x = 0,2) Galat

t = 0,01 0,9922 0,9905 0,17


0,05 0,9131 0,9120 0,12
0,10 0,8349 0,8342 0,08
0,25 0,6458 0,6454 0,06
0,50 0,4212 0,4212 0,00
1,00 0,1793 0,1794 -0,06

Contoh #3 (Penyelesaian PDP bentuk Parabolik) :


Selesaikan PDP berikut (masih sama seperti soal sebelumnya) :
∂U ∂ 2U
= D
∂t ∂x 2

• dengan kondisi awal berikut :


U =1 untuk 0 ≤ x ≤1 pada saat t =0
• dan kondisi batas berikut :
∂U
= U pada x = 0 , untuk setiap t
∂x
∂U
= −U pada x = 1 , untuk setiap t
∂x
menggunakan ‘Method Of Lines (MOL)’ dan aplikasi ‘central-differences’,
bila D = 1,0 , pada kondisi-kondisi batasnya.

Jawab :

Representasi bentuk MOL (solusi dalam ‘sistem PDB’) dengan formula


‘diferensial-hingga’, pada ‘time step j’ dari PDP di atas :
du i , j
dt
=
D
( ∆x )2
[u i −1 , j − 2 u i , j + u i +1 , j ], x a i dan t a j

atau dalam formula lebih sederhana, untuk sembarang j :


du i
= 1
( ∆x )2
[u i −1 − 2 u i + u i +1 ] (1)
dt

• Penerapan kondisi awal :


Pada saat t = 0 , atau j = 0 , semua harga u = 1

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (13)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

• Penerapan kondisi batas :


Representasi ‘central difference’ pada x = 0 , atau i = 0 :
u 1 − u −1
= u0 ,
2 ∆x

sehingga diperoleh PDB pada kondisi batas ini :


du 0
= 2
( ∆x )2
[− (1 +∆x ) u 0 + u 1 ]
dt

Jika diambil ∆x = 0 ,1 , maka sama seperti pada problem solusi


sebelumnya, yaitu terdapatnya ‘bidang simetri’ pada x = 0 ,5 , atau i = 5 ,
dalam hal ini :

∂u u 6,j − u 4,j
= 2 ∆x
= 0
∂x x = 0 ,5

sehingga
u 6,j = u 4,j

sehingga diperoleh PDB pada ‘bidang simetri ini’ adalah:

du 5
= 2
( ∆x )2
[u 4 − u5 ]
dt

Secara keseluruhan keenam PDB yang terbentuk dapat dituliskan sebagai


berikut :
du 0
= 2
( ∆x ) 2
[− (1 + ∆x ) u 0 + u1 ]
dt
du 1
= 1
( ∆x ) 2
[u 0 − 2 u1 + u 2 ]
dt
du 2
= 1
( ∆x ) 2
[u1 − 2 u 2 + u 3 ]
dt
du 3
= 1
( ∆x ) 2
[u 2 − 2 u 3 + u 4 ]
dt
du 4
= 1
( ∆x ) 2
[u 3 − 2 u 4 + u 5 ]
dt
du 5
= 2
( ∆x ) 2
[u 4 − u5 ]
dt

Bentuk sistem PDB di atas dapat diselesaikan dengan metode Runge-Kutta


yang telah dipelajari (termasuk RKG, RKM, RKF45).

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (14)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

Hasil integrasi dengan metode RKG ( h = 0,00001 ) disajikan sebagai berikut :

i=0 1 2 3 4 5
x=0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

t = 0,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000


0,0025 0.9614 0.9956 0.9997 1.0000 1.0000 1.0000
0,0050 0.9358 0.9867 0.9980 0.9998 1.0000 1.0000
0,0075 0.9173 0.9765 0.9950 0.9991 0.9999 0.9997
0,0100 0.9038 0.9674 0.9914 0.9981 0.9996 0.9993
0,0125 0.8926 0.9587 0.9873 0.9967 0.9990 0.9984
0,0150 0.8828 0.9505 0.9828 0.9949 0.9982 0.9972
0,0175 0.8733 0.9421 0.9778 0.9926 0.9970 0.9953
0,0200 0.8645 0.9341 0.9725 0.9898 0.9952 0.9928


0,1000 0.7069 0.7697 0.8156 0.8434 0.8527 0.8433
0,2500 0.5077 0.5528 0.5858 0.6058 0.6125 0.6057
0,5000 0.3090 0.3365 0.3566 0.3688 0.3729 0.3687
1,0000 0.1145 0.1247 0.1321 0.1367 0.1382 0.1366

Harga-harga U pada saat x = 0,2 antara hasil solusi dengan ‘Method Of


Lines’ dan solusi analitis bila dibandingkan akan diperoleh data seperti
ditabelkan di bawah ini :

Solusi MOL (pada Solusi Analitis Persentase


x = 0,2) (pada x = 0,2) Galat

t = 0,01 0,9914 0,9905 0,09


0,05 0,9105 0,9120 -0,16
0,10 0,8156 0,8342 -2,28
0,25 0,5858 0,6454 -10,17
0,50 0,3566 0,4212 -18,11
1,00 0,1321 0,1794 -35,80

Contoh #4 (Penyelesaian PDP bentuk Eliptik) :


Suatu pelat logam bujur-sangkar R = {(x , y ) : 0 ≤ x ≤ 1 , 0 ≤ y ≤ 1} dipanaskan
kedua sisinya, dengan suhu berbeda) sampai tercapai kondisi tunak. Pada
keadaan ini persamaan konduksi panas tersebut dapat dinyatakan sebagai :
∂ 2T ∂ 2T
+ = 0
∂x 2 ∂y 2

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (15)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

• dengan kondisi-kondisi batas berikut :

T (0 , y ) = T1 pada sisi pemanasan (suhu tetap)

T (1 , y ) = T 2 pada sisi lawan/seberangnya (suhu tetap)


∂T
(x ,0 ) = 0 (permukaan yang diisolasi secara sempurna)
∂y
∂T
(x ,1 ) = k [T (x ,1 ) − T 2 ] (panas terkonveksi sepanjang y = 1 )
∂y
dengan T1 , T 2 , dan k adalah tetap dan T 1 ≥ T (x , y ) ≥ T 2 .

Selesaikan PDP eliptik di atas, untuk menghitung perkembangan suhu atau


pemanasan permukaan sepanjang sumbu x dan y , dengan memperhatikan
kondisi-kondisi batasnya.

Jawab :

Representasi ‘grid’ dari PDP perpindahan panas pada pelat logam di atas
dapat digambarkan dalam suatu domain R , sedemikian rupa sehingga,
x i = i h y j = j h (dalam hal ini ∆x = ∆y ) dan N h = 1 . Dalam hal ini, untuk
setiap tempat kedudukan ‘titik interior’ dalam grid berlaku persamaan :

u i , j −1 + u i +1 , j − 4 u i , j + u i −1 , j + u i , j +1 = 0 (1)

dengan
u i , j ≈ T (x i , y j )

• Pada daerah-daerah batas x = 0 dan x = 1 berlaku kondisi-kondisi batas


menurut Dirichlet, yaitu :
u 0 , j = T1 , untuk j = 0 ,1 ,K , N − 1 (2)
u N ,j = T 2 , untuk j = 0 ,1 ,K , N − 1 (3)

• Pada daerah y = 0 , permukaan yang diisolasi sempurna mengarahkan


pada kondisi Neumann, yang berarti dapat didiskretisasi dengan ‘central
difference’ sebagai berikut :
u i , −1 − u i ,1 = 0 , untuk i = 0 ,1 ,K , N − 1 (4)

• Dan pada daerah y = 1 , merupakan kondisi batas menurut Robin, yaitu :

u i ,N −1 − u i ,N +1
= k [u i ,N − T 2 ], untuk i = 0 ,1 ,K , N − 1 (5)
2 h

Property of Setijo Bismo: Seri Perkuliahan Pemodelan dan Mater - Solusi PDP Halaman (16)
Seri Mata Kuliah : PEMODELAN dan MATEMATIKA TERAPAN

y ∂T
= k (T − T 2 )
∂y
1,4 2,4 3,4 4,4
0,4

1,3 2,3 3,3 4,3


0,3

T = T1 T = T2
0,2 1,2 2,2 3,2 4,2

1,1 2,1 3,1 4,1


0,1

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0


x
∂T
= 0
∂y

Persamaan-persamaan (1), (2), (3), (4), dan (5) di atas, jika disusun sebagai
solusi untuk titik-titik interior di dalam representasi grid di atas maka akan
diperoleh SPAL sebagai berikut :

− 4 1 0 2  u 1 ,0   − T1 
  u   
1 −4 1 0 2   2 ,0   0 
0 1 −4 0 0 2  u 3 ,0   −T
2

     
1 0 0 −4 1 0 1   u 1 ,1   − T1 
 1 0 1 −4 1 0 1  u 2 ,1   0 
     
 1 0 1 −4 0 0 1  u 3 ,1   − T2 
 1 0 0 −4 1 0 1  u   − T

   1 ,2   1 
 1 0 1 −4 1 0 1  ⋅ u 2 ,2  =  0 
     
 1 0 1 −4 0 0 1  u 3 ,2   −T
2 
 1 0 0 −4 1 0 1   u 1 ,3   − T1 
     
 1 0 1 −4 1 0 1 0  u 2 ,3   0 
 1 0 1 −4 0 0 1  u   − T

   3 ,3   2

 2 0 0 ( 4 +2 h k ) 1 0  u 1 , 4  − (T1 + 2 h k T 2 )
 2 0 1 −( 4 + 2 h k ) 1  u   2h kT 
   2 ,4   2 
 2 0 1 − ( 4 + 2 h k )  u 3 ,4  − (T1 + 2 h k T 2 )
  

⇒ Periksalah jumlah elemen matriks yang berharga 0 !

Property of Setijo Bismo

You might also like