You are on page 1of 11

1.

Pendahuluan

Pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana termuat dalam Undang-Undang


Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pemerintahan Daerah kota padang . Merupakan salah
satu rujukan sebuah daerah otonom dalam menata dan melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan
peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, perataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam system
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan dengan bertambahnya dan berkembangnya laju pertumbuhan


penduduk di kota padang menunjukan adanya kemajuan yang sangat pesat dibidang
pembangunan dan ekonomi juga berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
penduduk dan jumlah bangunan yang didirikan oleh masyarakat atau pun pemerintah.
Ini tentunya memerlukan penataan dan pengendalian seminimal mungkin karena
sangatlah berpengaruh kepada tatanan struktur kota yang akan mendatang.

Dalam rangka pelaksanaan penyelengaraan pemerintah untuk pembangunan


suatu daerah perlulah kebijakanj dan upaya pemerintah daerah guna mengantisipasi
tuntutan akan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat. Usaha tersebut dapat
dilakukan apabila didukung dengan kebijakan yang proposional. Sehingga terciptak
keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam tata ruang di setiap sudut wilayah.
Demikian dengan pembangunan tata ruang wilayah yang dilakukan di kota padang.

Berdasarkan hal di atas, untuk mewujudkan tujuan rencana tata ruang wilayah
kota padang ditetapkan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah. Penataan
ruang merupakan instrumen penting bagi pemerintah sehingga penetapan rencana
harus mendapat kesepakatan dan pengesahan oleh lembaga legislatif sebagai wakil
rakyat dan dukungan masyarakat. Sehingga kebijakan yang dimaksud secara legal
mempunyai kekuatan mengikat untuk dipatuhi baik oleh masyarakat maupun
pemerintah sendiri, sehingga diharapkan proses pemanfaatan ruang dapat dilakukan
secara konsisten.

Izin Mendirikan Bangunan merupakan izin yang diberikan oleh Pemerintah


Daerah kepada orang pribadi atau badan untuk mendirikan atau merubah suatu
bangunan yang dimaksud agar desain pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien
Ketinggian Bangunan (KKB) yang ditetapkan dan sesuai dengan syarat- syarat
keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. Kebijakan Retribusi Izin
Mendirikan Bangunan ini merupakan alternatif untuk mengatur tentang pendirian
bangunan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai individu atau kelompok usaha.
Pengaturan pendirian bangunan ini dilakukan untuk membantu dalam merealisasikan.
Rencana tata ruang wilayah yang sesuai dengan perencanaan RTWR Karena
pemberian izin mendirikan bangunan akan berimplikasi pada pengembangan struktur
uang didasarkan pada perkembangan setiap komponen kegiatan yang ada.

2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu melihat masih
terjadinya penyimpangan rencana yang telah ditetapkan dengan implementasi
perizinan pembangunan yang ada.
3. Tujuan
Menemukan atau membuktikan telah sesuai atau tidaknya Implementasi Perizinan
Pembangunan dilapangan
4. Ruang Lingkup
4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi yaitu Kecamatan Kuranji Kelurahan Kuranji Kota
Padang. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Koto Tangah
Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Timur
Sebelah Barat : Kecamatan Nanggalo dan Padang Utara
Sebelah Timur : Kecamatan Pauh
4.2 Ruang Lingkup Substansi

Adapun ruang lingkup substansi ini adalah Kecamatan Kuranji Kelurahan


Kuranji yang terdapat di Perumnas Belimbing.

5. Metodologi Penelitian

5.1 Metode Pendekatan


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
pendekatan deskriptif dan kualitatif. Secara deskriptif dengan cara melihat kebijakan-
kebijakan yang terkait. kualitatif yaitu membandingkan kondisi eksisting dilapangan
yang ditinjau berdasarkan karakteristik fisik dengan standar atau ketentuan yang telah
ada.

5.2 Metode Pengumpulan Data

a. Survey sekunder

No Jenis Data
1 Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku
 UUD No 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Kota Padang tahun 2010-2030
 Peraturan Pemerintah No 88 tahun 2014 tentang
penyelenggaran perumahan dan kawasan
permukiman
 Peraturan Pemerintah No 7 tahun 2015 tentang
bangunan
 Peraturan walikota padang sumatera barat No 22
tahun 2015 tentang intensitas bangunan
2 Data jumlah penduduk di Perumahan Belimbing
3 Data Perizinan pembangunan yang dikeluarkan di
perumahan belimbing

b. Survey primer
Metode survey primer yaitu survey yang dilakukan langsung kelapangan
untuk mendapatkan data yang lebih aktual dan akurat dalam hal ini adalah:
 Wawancara yaitu bertanya secara langsung kepada pihak yang
bersangkutan atau pihak yang terkait tentang penelitian yang
sedang dilakukan.
 Foto, yaitu mengambil gambar, tentang gambaran umum wilayah
dan kondisinya saat ini.
 Observasi yaitu melihat langsung kelapangan dengan permasalahan
yang ada

5.3 Metode analisis

a. Analisis Kualitatif
Dengan pendekatan pengolahan secara mendalam data hasil pengamatan,
wawancara, dan data literatur.
b. Analisis komparatif
Dengan membandingkan penelitian yang telah dilakukan untuk melihat
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
diteliti.
c. Analisis Deskriptif
Dengan mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada,

6. Tahap Penelitian
Gambar 1.
Kerangka Berfikir

Evaluasi Implementasi Perizinan Pembangunan


(studi Kasus : (Perumnas Belimbing Kelurahan Kuranji)

Dengan semakin bertambahnya penduduk di kota padang mengakibatkan banyaknya


developer ataupun masyarakat yang mendirikan bangunan tanpa melihat aturan-aturan
yang telah direncanakan oleh pemerintah daerah dan dengan ketetapan-ketetapan yang
telah sesuai.

a. Pemerintah kota
b. Pengembangan Developer
c. Kebijakan Perizinan Pembangunan

Perda Kota Padang No 4 PP No 88 tahun 2014 Peraturan Pemerintah Peraturan walikota padang
tahun 2012 tentang RTRW tentang penyelenggaran Nomor 7 tahun 2015 No 22 tahun 2015 tentang
Kota Padang tahun 2010- perumahan dan kawasan tentang bangunan intensitas bangunan
2030 permukiman gedung

- Arahan pola ruang - Perencanaan perumahan - Fungsi dan klafikasi - Peraturan zonasi
- Arahan perumahan dan - Pembangunan perumahan Bangunan - Pengendalian
permukiman pemanfaatan perumahan - Perizinan Pembangunan peamfaatan
- Pengendalian perumahan - KLB
- KDB

- Melakukan evaluasi menggunakan - Membandingkan data yang didapatkan selama


metode deskriptif kualitatif dan menilai melakukan survey dengan kebijakan yang telah
suatu kebijaan dengan keadaan yang ditetapkan dengan melihat keadaan eksisting dengan
eksisting metode khomperatif

Penilaian prosedur perizinan pembangunan dengan yang didapatkan di kota padang


sesuai dengan implementasi perizinan pembangunan. Apakah telah sesuai dengan
arahan perizinan pembangunan atau tidak sesuainya dengan prosedur
7. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup yang
meliputi wilayah dan lingkup materi. Metodologi penelitian kerangka berfikir dan
sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang dasr-dasar teori yang digunakan dalam analisis implementasi


perizinan pembangunan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

Berisikan tentang gambaran umum kawasan studi pada kelurahan kuranji

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PERIZINAN PEMBANGUNAN

Berisikan tentang materi studi yang melihat apa saja prosedur perizinan
pembangunan yang tidak sesuai dengan prosedur perizinan pembangunan .

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan rekomendasi dari analisis yang diberikan penulis
tentang perizinan pembangunan

8. Keluaran Hasil Penelitian

Hasil akhir dari penelitian yaitu melihat proses sesuainya implementasi peirizinan
pembangunan dengan kebijakan-kebijakan yang terkait.

9. Review Teori
Undang-undang No 4 Tahun 2012
Bagian ketiga Strategi penataan Ruang Wilayah Kota
Pasal 12
Strategi pengembangan sistem permukiman yang sesuai dengan karakter ruang kota,
sosial budaya masyarakat, daya dukung dan daya tampung lahan, kesesuaian lahan
dankerawanan terhadap bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f
meliputi :
a. mengembangkan permukiman dengan kepadatan tinggi, kepadatan sedang dan
kepadatan rendah (sub urban);
b. mengendalikan permukiman kepadatan rendah pada kawasan yang akan
dipertahankan sebagai kawasan sabuk hijau serta kawasan perkebunan dan
pertanian perkotaan dan kawasan rawan bencana;
c. mendorong pembangunan secara vertikal terbatas di kawasan pusat kota untuk
mengoptimalkan dan meningkatkan intensitas ruang di pusat kota dalam
rangka menjamin keseimbangan antara ruang terbangun dan RTH dengan
tetap memperhatikan ketentuan bangunan tahan gempa;
d. membatasi pengembangan permukiman di ruang-ruang yang ditetapkan
sebagai kawasan rawan bencana di pantai, kawasan lindung, kawasan resapan
air;
e. meremajakan kawasan permukiman kumuh di pusat kota;
f. mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang
sudah tertata; dan
g. mengembangkan perumahan yang mendukung pengembangan kawasan
industri.
Pasal 17
Strategi pengembangan kawasan perumahan yang aman dan nyaman sesuai dengan
jumlah penduduk kota sampai akhir tahun perencanaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf k meliputi :
a. membatasi perkembangan secara horisontal perumahan, perdagangan dan jasa
di wilayah pusat kota yang mengokupasi lahan pertanian irigasi teknis;
b. mendorong pengembangan perumahan ke arah Utara kota dan ke arah Timur
kota secara selektif dengan intensitas yang disesuaikan dengan daya dukung
ruang;
c. mengembangkan perumahan secara vertikal pada kawasan yang memiliki
kepadatan penduduk lebih dari 400 jiwa/hektar dengan tetap memperhatikan
ketersediaan prasarana yang ada dan ketahanan terhadap gempa;
d. meremajakan dan merehabilitasi lingkungan yang menurun kualitasnya; dan
e. melestarikan kawasan, bangunan dan perumahan yang ditetapkan sebagai
cagar budaya.

Peraturan Pemerintah 88 Tahun 2014 tentang Bangunan


BAB II Pembinaan
Pasal 3
Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan KawasanPermukiman dilakukan
terhadap aspek:
a. perencanaan;
b. pengaturan;
c. pengendalian; dan
d. pengawasan.
Pasal 5
1. pembinaan pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dilakukan
dalam penyusunan peraturan perundang-undangan.

2. Pembinaan pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidang perumahan


dan kawasan permukiman selain rumah susun dilakukan terhadap aspek:
a. penyediaan tanah;
b. pembangunan;
c. pemanfaatan;
d. pemeliharaan; dan
e. pendanaan dan pembiayaan.
3. Pembinaan pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidang rumah
susun dilakukan terhadap aspek:
a. pembangunan;
b. penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan;
c. pengelolaan;
d. peningkatan kualitas;
e. kelembagaan; dan
f. pendanaan dan pembiayaan.

Pasal 6
1. Pembinaan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dilakukan
terhadap rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan
permukiman.

2. Pembinaan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap


perizinan, penertiban, dan penataan di bidang perumahan dan kawasan permukiman
pada pemerintah daerah kabupaten/kota, khusus Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada
pemerintah provinsi.

3. Pembinaan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
1. Pembinaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d dilakukan
melalui kegiatan pemantauan, evaluasi, dan koreksi dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2. Kegiatan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


merupakan kegiatan untuk melakukan pengamatan dan pencatatan penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.

3. Kegiatan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan untuk
menilai dan mengukur hasil penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.

4. Kegiatan koreksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan untuk
memberikan rekomendasi perbaikan terhadap hasil evaluasi penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.

10. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Kuranji,_Padang
https://www.google.com/search?q=perda+kota+padang&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b
http://fekool.blogspot.co.id/2016/06/metode-analisis-data.html
http://padang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/10/Perda-Kota-Padang-Nomor-7
Tahun-2015.pdf
https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/produkhukum/PP%20Nomor%2088%
20Tahun%202014.pdf
http://jdih.padang.go.id/po-content/uploads/93Perwako%2022%20Intensitas.pdf
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
ab&ei=AIC0WoSQKcPL0gTFmaeQAQ&q=PP+RI+no.+36+tahun+2005+&oq=PP+RI+
no.+36+tahun+2005+&gs_l=psy-
ab.3..0i22i30k1l4.17674.20256.0.21612.5.5.0.0.0.0.1160.2002.2-2j1j7-
1.4.0....0...1.1.64.psy-ab..1.4.2000...35i39k1.0.OzSNETJ4rVo
https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/produkhukum/PP%20Nomor%2088%
20Tahun%202014.pdf

You might also like