This document discusses companies that pay wages below the minimum regional wage (UMR/UMP) set by the government. It notes that while some companies intentionally pay below the minimum, others have valid reasons like being a small business with unstable finances or being affected by economic slowdowns. However, companies are still required to comply with the minimum wage laws. It states that companies paying below the minimum can face legal sanctions like 1-4 years imprisonment and/or fines between Rp100-400 million according to the applicable labor laws.
This document discusses companies that pay wages below the minimum regional wage (UMR/UMP) set by the government. It notes that while some companies intentionally pay below the minimum, others have valid reasons like being a small business with unstable finances or being affected by economic slowdowns. However, companies are still required to comply with the minimum wage laws. It states that companies paying below the minimum can face legal sanctions like 1-4 years imprisonment and/or fines between Rp100-400 million according to the applicable labor laws.
This document discusses companies that pay wages below the minimum regional wage (UMR/UMP) set by the government. It notes that while some companies intentionally pay below the minimum, others have valid reasons like being a small business with unstable finances or being affected by economic slowdowns. However, companies are still required to comply with the minimum wage laws. It states that companies paying below the minimum can face legal sanctions like 1-4 years imprisonment and/or fines between Rp100-400 million according to the applicable labor laws.
Perusahaan yang memberikan upah di bawah UMR/UMP (upah
minimum provinsi) akan terlihat dari perjanjian atau kontrak kerjanya. Tentu saja keputusannya kembali ke calon karyawan, apakah akan menerima atau menolaknya. Karena suatu perjanjian kerja pada prinsipnya memerlukan kesepakatan dari kedua belah pihak untuk dapat berlaku sesuai ketentuan hukum di Indonesia. Memang ada sejumlah perusahaan yang memberikan upah di bawah UMP secara sengaja, meski pun sebenarnya mereka mampu untuk memberikan upah melebihi UMP. Namun, bila kita coba berpikir positif, pasti ada alasan tertentu mengapa perusahaan lainnya belum bisa memberikan upah sesuai skala UMP atau UMK yang berlaku.
Misalnya, karena skala perusahaannya yang masih kecil, kondisi
keuangan perusahaan yang tidak menggembirakan dan kurang stabil, atau laju perekonomian yang melambat sehingga berdampak pada operasional perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, karena pemerintah telah menetapkan UMR, UMP, atau UMK (upah minimum kabupaten/kota) yang harus dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia tanpa terkecuali.
Bila hal tersebut terjadi, maka penegakan hukum pun tentunya
harus diberlakukan melalui pelaksanaan ancaman pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 185 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.Sanksinya yaitu pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama empat tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak Rp400 juta bagi para pengusaha yang memberikan upah di bawah UMP. Jadi seperti itulah kalau menurutku dari analisis yang saya dapatkan dan saya gabungkan juga dari beberapa peraturan perundang undangan tentang UMR yang berlaku di Indonesia.