You are on page 1of 23

I.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang.
Pendidikan juga berperan penting dalam terciptanya manusia yang berkualitas. Berkualitas
bias diartikan cerdas, dan juga berwawasan luas. Pendidikan yang tinggi, wawasan yang luas,
akan mampu menyiapkan manusia yang berkualitas. Tidak bisa kita pungkiri bahwa maju
atau tidaknya suatu negara dapat dipengaruhi oleh pendidikannya. Hal tersebut menandakan
bahwa begitu pentingnya pendidikan, sehingga bisa menjadi tolak ukur maju atau tidaknya
suatu negara. Pendidikan pada dasarnya memberikan kita pengetahuan tentang bagaimana
cara menyelesaikan suatu masalah, bagaimana harus bersikap dan bertutur kata yang baik
kepada orang lain dan juga mempelajari kemajuan teknologi di muka bumi ini yang
diharapkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi orang banyak.

Salah satu penunjang pendidikan adalah kehadiran teknologi internet. Teknologi internet
dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan
manusia dapat mencari informasi dengan cepat dan mudah. Sebenarnya, informasi tidak
hanya didapatkan di internet, media televise, surat kabar, dan juga buku juga terdapat banyak
informasi dan pengetahuan. Selain itu, fasilitas yang juga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan adalah adanya perpustakaan. Berbagai macam buku dari berbagai bidang studi bisa
ditemukan disana. Sebenarnya, sumber informasi dan pengetahuan yang paling akurat adalah
yang didapat dari buku. Sumber yang didapat dari internet sebenarnya bias dibilang kurang
akurat, mungkin sebagian iya, namun sebagian besar tidak. Hal ini terjadi karena yang
menulis dari internet bisa saja menulis hanya berdasarkan pengalaman atau mengutip
perkataan orang lain tanpa diteliti lebih dahulu. Tetapi ada juga informasi yang akurat seperti
jurnal penelitian yang diterbitkin ke khalayak umum. Informasi, berita, atau pengetahuan
yang didapat dari internet ada baiknya jangan langsung diterima begitu saja, ada baiknya kita
saring terlebih dahulu agar informasi yang kita dapatkan akurat.

Adanya teknologi internet ini sebenarnya mempermudah manusia. Jika tidak memiliki waktu
yang banyak untuk mencari buku atau pergi ke perpustakaan, dengan mudah dapat dicari di
internet. Namun apakah kehadiran internet ini berdampak baik dan meningkatkan motivasi
belajar terutama bagi para siswa sekolah dasar, menengah, dan menengah atas? Motivasi
belajar sangat berbanding lurus dengan prestasi belajar para siswa. Jika motivasi belajarnya
tinggi, maka hasil belajarnya pun akan memuaskan, begitu pun sebaliknya.

II. Rangkuman dan Pembahasan

Dalam jurnal ini, dikatakan bahwa pemakaian internet di kalangan siswa sekolah menengah
atas adalah sangat tinggi. Karena hal tersebut, sehingga penelitian tentang pemanfaatan
internet terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan baik. Hasil yang
didapatkan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan pemanfaatan internet dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajarnya.

Setelah saya membaca jurnal tersebut, menurut saya memang seharusnya penggunaan
internet haruslah berdampak positif terhadap akademik para siswa dan saya sependapat
dengan isi jurnal ini. Karena dengan adanya internet, informasi yang ingin kita cari dapat
diakses dengan sangat mudah, bahkan dalam hitungan detik. Internet membantu kita semua
untuk melihat betapa luasnya dunia. Tidak sebatas pelajaran di sekolah saja, melainkan semua
hal, benda, dan makhluk yang ada di dunia. Pemanfaatan internet tersebut memacu siswa
untuk menggali ilmu dan informasi lebih dalam lagi, agar wawasan yang mereka miliki luas
sehingga bisa bersaing di lingkup nasional atau bahkan internasional, sehingga prestasi
mereka pun meningkat.

Saat ini sudah banyak sekolah yang berlomba-lomba menyediakan fasilitas internet dan
sudah banyak juga sekolah-sekolah yang berbasis teknologi informasi (internet) dalam
system belajar mengajarnya. Hal ini tentunya sangat membantu para siswa dalam belajar. Di
luar jam belajar di kelas pun, siswa juga tetap bias belajar mandiri dengan adanya internet
tersebut.

Saran saya, meskipun internet banyak berdampak positif dalam belajar siswa, para guru dan
terutama orang tua harus tetap mengawasi pemakaian internet tersebut. Kita tidak perlu
menutup mata, saat ini banyak sekali kejahatan di dunia internet (cyber crime) dan juga situs-
situs yang menyediakan gambar-gambar berbau pornografi. Salah satu cara untung
menghindari hal tersebut adalah dengan memblock situs-situs yang berbau pornografi
tersebut, saat ini sudah banyak aplikasi untuk meblocknya, atau bisa juga meminta bantuan
dari provider internet atau programmer. Dan juga, semua informasi yang di dapat di internet
ada baiknya tida diterima langsung begitu saja, lebih baik kita telaah terlebih dahulu, kita
saring. Karena terkadang informasi dari internet tidak 100% benar dan akurat. Lebih baik
diseimbangi juga dengan membaca buku, karena bisa dibilang keakuratan buku tinggi.

Referensi:

Yunda Rismawati. 2007. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar Dan Motivasi Belajar
Dengan Hasil Belajar Menerapkan Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Siswa
Kelas X Administrasi Perkantoran Di SMK N 1 Jogonalan Klaten. Pendidikan Administrasi
perkantoran FISE UNY

Budi Sutedjo (2004). Kajian Terhadap Model E-Media Dalam Pembangunan Sistem E-
Ducation. Yogyakarta.

Proposal Skripsi "Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar pada MAN


2 Model Banjarmasin"

5 comments
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia dengan

segala lingkungan yang pernah ia alami dan diseluruh umur yang dia miliki serta dalam

bentuk interaksi seperti apapun. Karena pada hakekatnya kehidupan itu mengandung unsur

pendidikan, karena adanya interaksi dengan lingkungan, baik antara manusia dengan

manusia, manusia dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang lain maupun manusia dengan

sang Kholiq yaitu Allah SWT.

Adapun pendidikan dalam batasan yang sempit adalah proses pembelajaran yang

dilaksanakan di lembaga pendidikan formal. Kemudian pendidikan dalam makna terbatas

adalah usaha sabar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah yang

dilaksanakan atau diselenggarakan dalam bentuk pendidikan formal (sekolah), non formal

(masyarakat) dan informal (keluarga) serta proses pendidikan tersebut dilaksanakan

sepanjang hidupnya[1].

Manusia memiliki kedudukan sebagai abdullah dan khalifatullah, maka dengan ilmu

yang di dapat dari pendidikan dan penglamannya akan menjadikan salah satu faktor manusia

tersebut sukses berperan sebagai abdullah dan khalifatullah. Sehingga manusia yang memiliki

ilmu dan pengalaman yang banyak sangat dihargai dan diharapkan untuk dapat menjaga

keseimbangan kehidupan di dunia dalam bentuk khalifatullah dan menjadi makhluq yang di

sayangi sang Khaliq dalam bentuk abdullah.

Al-Quran juga menjelaskan bahwa orang yang mempunyai wawasan ilmu

pengetahuan yang didapatkan melalui proses pendidikan mempunyai kedudukan yang tinggi

disisi Allah SWT sebagaimana firmannya dalam Al-Qur’an surah Al-Mujadalah ayat 11.
Dari ayat di atas sangat jelas sekali terlihat jika orang-orang yang berilmu mendapat

kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berilmu. Dari sini dapat di ambil

kesimpulan juga bahwa umat islam itu wajib menuntut ilmu atau berpendidikan baik itu laki-

laki muslim maupun perempuan muslim.

Di jaman Era globalisasi sekarang ini, pendidikan di Indonesia mendapat perhatian

khusus dari pemerintah, berbagai hal dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan Indonesia, dari penyediaan fasilitas pendidikan , menyejahterakan para pendidik

dan sampai proses meninggikan standar kelulusan.

Hal ini memang benar sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang

tercantum dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan indonesia sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk
memperkembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab[2].

Dari undang-undang tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pendidikan itu

adalah mengembangkan kemampuan peserta didik yang intergal dari potensi spritual

keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang benar-benar

bakat dari peserta didik itu sendiri.

Kemajuan teknologi modern tentu akan mempengaruhi perkembangan di dunia

pendidikan, baik yang berkaitan dengan masalah penyelenggaraan pendidikan maupun dari

kemudahan dalam mendapatkan sumber-sumber belajar atau pengetahuan. Hamalik (1986)

mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.


Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu.

Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu

siswa meningkatkan pemahaman, dan penyajian data dengan menarik serta terpecaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi[3]. Dengan demikian dengan

adanya teknologi yang canggih saat ini yaitu internet maka seharusnya tidak ada suatu

kesukaran lagi bagi para pendidik atau peserta didik dalam mencari informasi-informasi

terbaru tentang pelajaran dan pengetahuan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi benar-benar dapat membuat pendidikan

mengalami perubahan yang begitu besar. Teknologi mampu mancari berbagai informasi

pengetahuan yang ingin di cari dengan sangat mudah. Menurut Amien Rais dalam bukunya

Al-Islam dan Iptek, memahami dan mengembangkan teknologi merupakan suatu anjuran

yang tercantum dalam Al-Quran. Seperti dalam surah Yunus ayat 101:

Namun kenyataannya, para pakar muslim merupakan pakar yang paling sedikit

dibandingkan pakar agama lain yang diambil dari data Unisco, 1987. Pakar yang beragama

budha (Jepang) 6.500 juta pakar/orang, Nasrani (Francis) 4.500 juta pakar/orang dan yang

paling banyak adalah dari agama Yahudi (Israil) dengan 8.000 juta pakar/orang sedangkan

yang paling sedikit adalah pakar Muslim (Mesir) dengan 367 juta pakar/orang dibawah Hindu

(India) dengan 1.300 juta pakar/orang[4].

Melihat keadaan ini maka seharusnya kita sadari bahwa tidak bisa kesampingkan

peran teknologi internet bagi perkembangan masyarakat dan bangsa. Apalagi kita ketahui

bahwa didalam pendidikan, salah satu fungsi teknologi internet bagi pendidikan dan

pembelajaran adalah mempermudah dan mempercepat dalam mencari sumber pembelajaran

serta berfungsi juga sebagai media pembelajaran dalam menghilangkan kendala tempat,

karena siswa dapat mempercepat dan mempermudah dalam mengakses materi pelajaran serta
siswa dapat belajar walaupun pengajar berada di tempat yang berbeda, sehingga secara tidak

langsung akan membantu penggunaan waktu secara efektif dan meringankan beban guru

yang bersangkutan.

Dalam buku Gouzali saydam dijelaskan bahwa munculnya teknologi internet diawali

oleh suatu proyek yang dilakukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat (DOD –

defense of departemen) pada 1969. Ketika itu DOD memberikan semacam pekerjaan kepada

kontraktor dan juga Universitas untuk melakukan penelitian dengan dana dari militer

Amerika Serikat[5]. Dan pada saat ini teknologi yang mempengaruhi pendidikan yang paling

tersohor adalah internet. Teknologi internet telah memperluas jangkauan informasi dan

komunikasi yang dilakukan manusia, yang perkembangannya semakin merambah sampai

kepelosok-pelosok kota. Dengan demikian informasi dan komunikasi yang dilakukan melalui

media internet dewasa ini sudah menjadi produk yang mudah dan murah diproleh, dengan

semakin banyaknya didirikan warnet–warnet (warung internet) yang menjual jasa internet.

Sudah seharusnya internet ini di manfaatkan dalam dunia pendidikan, dan dari

kenyataan yang ada penulis melihat di MAN 2 Model Banjarmasian, salah satu Madrasah

Aliyah terbaik di Kalimantan Selatan, di sini sudah mengembangkan internet dalam

pendidikannya. Diantaranya pengetahuan internet ini di sampaikan salah satu mata pelajaran

wajib yang ada di sana yaitu mata pelajaran IT ( Informasi Teknologi). Hal ini sangat baik

sekali sebagai tanggapan sekolah terhadap perkembangan zaman. Sedangkan untuk fasilitas

di MAN 2 Model ini memiliki 3 labotarium Komputer kemudian setiap labotariumnya

terdapat 20 komputer dan dari 2 buah labnya sudah tersambung dengan jaringan internet.

Sehingga dengan adanya fasilitas 60 komputer tersebut cukup untuk pembelajaran aplikasi-

aplikasi yang digunakan pada internet di MAN 2, dan di tambah lagi dengan adanya fasilitas

host pot. Tentu fasilitas teknologi internet yang ada di MAN 2 Banjarmasin sudah tidak bisa

diragukan lagi.
Namun, disini penulis ingin memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan dan

penggunaan internet sebagai sumber pembelajaran siswa, sehingga mengefektifkan dan

mengefisienkan proses pembelajaran. Karena yang kadang di temui ada dibeberapa sekolah

yang fasilitasnya sangat memadai / lengkap tapi tidak digunakan, kalaupun digunakan tidak

maksimal. Apalagi internet merupakan teknologi yang sangat rawan dalam penyalah

gunaannya, seperti kemaren di televisi banyak anak hilang karena penyalah gunaan facebook

yang merupakan fasilitas yang disediakan internet selain itu ada fasilitas lain yang dapat

disalahgunakan untuk membuka bahkan mendownload situs porno. Padahal dari sekolah

yang memiliki fasilitas yang mengikuti perkembangan jaman atau modern seharusnya yang

memberikan out put berkualitas dan sekolah tersebut dapat menjadi contoh bagi sekolah-

sekolah lain yang belum memiliki fasilitas yang memadai. Oleh karena itu sangat penting

sekali permasalahan ini untuk diteliti. Agar nanti keberadaan ineternet dalam dunia

pendidikan terutama di MAN 2 Model benar-benar memberikan dampak positif bagi kualitas

generasi penerus bangsa ini dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain agar tercapainya

tujuan pendidikan secara maksimal .

Berdasarkan gambaran di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan mengangkat judul PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER

PEMBELAJARAN PADA MAN 2 MODEL BANJARMASIN.

B. Definisi Operasional

Untuk menghindari Penafsiran judul skripsi di atas, maka penulis merasa perlu

menegaskan difinisi operasional judul, yaitu:

1. Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang dalam kamus bahasa indonesia memiliki

arti ”guna”, jadi pemanfaaatn yaitu penggunaan sesauatu yang dapat memberikan kebaikan.

Pemanfaatan yang dimaksud adalah kemampuan mendayagunakan dan mengambil manfaat

terhadap internet guna menunjang keberhasilan pembelajaran

2. Internet

Didalam kamus komputer dan teknologi, internet merupakan singkatan dari

Interconection Networking. The network of the networks, diartikan sebagai a global network

of computer net works atau sebuah jaringan computer dalam sekala global/mendunia.

Jaringan computer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-masing computer

saling berkomunikasi. Adapun menurut kamus bahasa Indonesia internet memiliki makna

jaringan komunikasi elektronik yang memperhubungkan jaringan-jaringan computer dan

fasilitas-fasilitas computer kelembagaan diseluruh dunia. Ineternet berfungsi atau bermanfaat

sebagai sumber dan media pembelajaran. Namun dalam penelitian ini lebih mengarah pada

pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, bukan sebagai media pebelajaran.

3. Sumber

Kemudian untuk sumber berarti “mata air, asal atau kabar dari” namun dalam

penelitian ini makna yang diambil yaitu kabar atau informasi. Informasi-informasi yang

mendukung proses belajar mengajar.

4. Pembelajaran

Dalam kamus besar bahas Indonesia pembelajaran adalah proses cara menjadikan

orang atau makhluk hidup belajar[6]. sehingga pembelajaran adalah serangkaian kegiatan

yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa[7].

5. MAN 2 Model Banjarmasin


Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin adalah sekolah tingkat

menengah sederajat SMU yang berciri khas agama Islam di bawah Departemen Agama, cq

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Islam. Madrasah yang berlokasi di jalan

Pramuka (jalan tembus terminal km.6) ini telah ditetapkan sebagai salah satu dari beberapa

MAN Model di Indonesia.

Jadi maksud judul diatas adalah suatu penelitian tentang pemanfaatan internet sebagai

sumber pembelajaran dalam bentuk mendownload materi pelajaran, sarana belajar, sumber

informasi, mengumpul tugas lewat email oleh siswa-siswa MAN 2 Model Banjarmasin dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

C. Rumusan Masalah

Agar terarah permasalahan yang diteliti, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran pada MAN 2 Model

Banjarmasin

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatn internet sebagai sumber

pembelajaran siswa di MAN 2 Model Banjarmasin.

D. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi sehingga penelitian ini dilakukan, yaitu:

1. Mengingat signifikansi pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dalam peningkatan

pembelajaran, sehingga dapat menjadi pelajaran bagaimana pemanfaatan fasilitas internet

secara maksimal.
2. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan internet sebagai sumber

pembelajaran siswa di sekolah ini, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang intensif

dalam usaha memecahkan problema yang ada.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran pada MAN 2 Model

Banjarmasin.

2. Guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan internet sebagai sumber

pembelajaran siswa di MAN 2 Model Banjarmasin.

F. Signifikansi Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan, dalam peningkatan sumber belajar

mengajar sehingga dapat tercapai tujuan yang lebih baik.

2. untuk menemukan prinsip-prinsip yang berkenaan tentang aspek sumber belajar siswa

berkaitan dengan kinerja teknologi dalam memfasilitasi proses belajar mengajar.

3. Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu

pendidikan, terutama yang berkenaan dengan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar

siswa.

4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam permasalahan yang serupa untuk

mengadakan penelitian yang lebih mendalam.


5. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan serta pengalaman penulis tentang hubungan

antara pemanfaatan internet terhadap pembelajaran siswa.

6. Penambah khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaan fakultas tarbiyah dan IAIN

Antasari Banjarmasin.

G. Kajian Pustaka

Berdasarkan dari penelitian Sebagaimana penelitian tentang Pemanfaatan Internet

dalam Kegiatan Pembelajaran di SMP Al Muslim Sidoarjo-Jawa Timur oleh Sudirman

Siahaan1 dan Rr Martiningsih2 dimana Beberapa simpulan yang dapat dikemukakan dari

hasil penelitian ini adalah bahwa (a) seluruh peserta didik (100%) menyatakan bahwa mereka

pernah menggunakan internet dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sebagai salah satu

sumber belajar, (b) alasan peserta didik menyenangi pemanfaatan internet sebagai salah satu

sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah adalah karena mereka dapat

menambah ilmu pengetahuan (87,93%), (c) sebagian besar peserta didik (72,40%)

menyatakan kegiatan pembelajaran menjadi sangat menyenangkan dan menarik apabila

dilaksanakan dengan menggunakan internet, (d) lebih dari separuh responden (57,63%)

menyatakan mereka lebih sering mengakses internet di sekolah karena gratis, dan (e)

sebagian besar responden (76,27%) menyatakan mereka mempunyai e-friends yang mereka

lakukan melalui situs www.friendster.com[8]. Memperhatikan potensi internet dan dampaknya

apabila dimanfaatkan secara terencana dalam kegiatan pembelajaran, maka sudah waktunya

dimulai upaya perintisan pemanfaatan internet untuk kepentingan kegiatan pembelajaran di

sekolah. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan sosialisasi dan penyiapan sekolah, baik yang

berkaitan dengan sumber daya manusianya maupun fasilitas atau peralatan yang diperlukan.

Pemerintah Kota/Kabupaten disarankan agar mendorong sekolah-sekolah yang telah

memiliki kesiapan untuk memulai pemanfaatan internet dalam kegiatan pemblejaran.


Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Haris Fazlurrachman, di SMA Negeri 24

Bandung Adapun penggunaan internet sebagai media pembelajaran siswa SMAN 24

Bandung salah satunya dengan diluncurkannya situs pembelajaran online di internet melalui

situs resmi www.sman24bdg.com. Melalui website tersebut seluruh siswa serta stackholder

dapat menggunakan sarana komunikasi online untuk memenuhi kepentingannya. Situs

tersebut mengandung konten atau fasilitas sebagai berikut : - Agenda- Album- Artikel- Info-

Berita- Opini Link- Buku Tamu- Forum- E-Learning- Link Blog- Webmaster- Peta

Situs( admin sman24bdg.com, 2008 : ) ( curhatpendidikan.blogspot.com ).

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Abdul Aziz, yang berjudul Pengembangan

Pembelajaran Berbantuan Komputer mata pelajaran Fiqih di MTs. Dimana penelitian ini

mengginakan penelitian Research and development (R&D) mengacu pada penelitian yang

dikembangkan oleh Borg & Gall. Dan dalam model pengembangan media pembelajaran yang

dikembangkan oelh Kemp & Dayton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas media

pembelajaran bebantuan computer pada mata pelajaran Fiqih termasuk dalam criteria sangant

baik dengan rerata skor (dari rentang skor 1-5). Aspek tampilan menunjukkan rerata skor 4,17

dan aspek materi 4,44. Dari aspek motivasi dan manfaat, siswa berpendapat bahwa belajar

dengan mnggunakan media pembelajaran berbantuan computer fiqih

memudahkan,menyenangkan, menarik, dan bermanfat bagi mreka. Hasil pretest dan posttest

yang dilakukan uji coba lapangan menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa yang

signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan produk media pembelajaran berbantuan

komputersudah layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih

karena telah sesuai dengan criteria yang telah ditentukan, yaitu jika hasil penilaian hasiluji

coba lapangan minimal termasuk dalam criteria baik maka produk pengembangan media

yang dikembangkan dapat dikatakan valid sebagai media pembelajaran fiqih. Adpun

keterbatsan pengembangan produk pembelajaran berbantuan computer fiqih pada penelitian


ini masih terbatas hanya untuk tiga kompetensi dasar, produk yang dikembangkan juga belum

maksimal karena keterbatasan pada peneliti seperti waktu, kemampuan, dan dana serta proses

validasi produk juga belum dilakukan secara optimal, karena hanya dilakukan lima tahap dan

uji coba lapanagan juga masih dilakukan pada satu lembaga pendidikan[9].

Dan juga berdasarkan penelitian di daerah-daerah yang berkaitan dengan media

pembelajaran. Dimana dari beberapa penelitian yang dilakukan Mahasiswa IAIN Antasari di

daerah Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa kemampuan guru menggunakan media

elektronik dan tersedia fasilitas media yang sudah cukup memadai. Seperti penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad Syafi’i di SMK 1 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Utara, di

dalam penelitiannya ia menggunakan penelitian lapangan (field Research), dimana yang dari

penelitian tersebut diketehui bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangat baik (M.

Syafi’i, Skripsi: IAIN Antasari).

Serta Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan oleh Rabi’ah di SMP Negeri 2

Lampihong Kab. Balangan bahwa penggunaan media pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di sekolah tersebut telah berjalan dengan baik. Hal ini berdasrakan pada beberapa

indikator yang meliputi:

a. Pengetahuan dan keterampilan guru Pendidikan Agama Islam dalam memanfaatkan media

pngajaran telah cukup baik dan berjalan secara maksimal.

b. Kemampuan guru dalam menggunakan media dengan metode dan teknik yang bervariasi

telah berjalan cukup baik

c. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sebagai implementasi dari efektifitas

penggunaan media pengajaran terhadap prestasi belajar siswa adalah partisipasi siswa daam

proses belajar mengajar.


Sedangkan penelitian Astutik Nur Qamariah dengan judul Perilaku Penggunaan

Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan dimana Penelitiannya ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan format deskriptif survei dengan sampel 96 orang. Lokasi

penelitian dilakukan di SMP dan SMA Surabaya, dengan pemilihan lokasi menggunakan

multistage random sampling. ia dapat menyimpulkan tiga hasil temuan penelitian. Pertama,

usia responden saat pertama kali mengenal dan menggunakan internet ialah 12 tahun. Rata-

rata saat itu mereka telah memasuki kelas VII SMP, dimana tugas-tugas sekolah yang

diberikan mulai mengharuskan mereka mencari sumber atau bahan-bahannya di internet

sehingga mereka dituntut harus bisa menggunakan internet. Sebagian besar remaja perkotaan

dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa teman sebaya (peer groups) dijadikan sebagai

sumber belajar pertama kali berinternet bagi mereka. Berdasarkan aspek intensitas

penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih sering mengakses internet di

warnet meskipun di sekolah mereka terdapat fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara

free (baik di laboratorium komputer atau perpustakaan sekolah).

(palimpsest.fisip.unair.ac.id ).

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima (5) bab, yaitu sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi

operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kerangka

pemikiran, anggapan dan hipotesis serta sistematika penulisan.

Bab II tinjauan teoritis, yang berisi Internet, Pembelajaran, serta pemanfatan internet

sebagai media dan sumber belajar.


Bab III metode dan jenis penelitian, berisikan pendekatan dan jenis penelitian, subjek

dan objek penelitian, populasi dan sampel, data, sumber data, teknik pengumpulan data,

Pengolahan Data, Interpretasi Data, dan Analisis Data

Kisi-kisi Data dan Instrumen, dan prosedur penelitian.

Bab IV laporan hasil penelitian, berisikan gambaran umum lokasi penelitian,

penyajian data, dan analisis data.

Bab V penutup, berisi simpulan dan saran.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (field research) yang dilakukan dengan

pendekatan kualitatif, yakni menyangkut tentang keadaan yang ada di lapangan yang diteliti,

diamati dan berdasarkan atas pengamatan yang dilakukan. Pendekatan kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif melalui pengungkapan kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang, peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam serta prilaku

yang diamati.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini didesain dengan menggunakan rancangan penelitian diskriptif kualitatif,

dimana yang menjadi fokus perhatian dari desain ini adalah penerangkan tentang keadaan

yang ada dilapangan baik yang diteliti, diamati, pengamatan yang dilakukan scara informasi

yang didapati dari responden dan informan. .


C. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas XI di MAN 2 Model Banjarmasin.

2. Obyek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah tentang pemanfaatan internet sebagai

sumber pembelajaran di MAN 2 Model Banjarmasin.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Berdasarkan pokok penelitian yang digali dalam penelitian ini, yang menyangkut

tentang bagaimana pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran di MAN 2 Model

Banjarmasin, maka yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI yang memanfaatkan

fasilitas internet pada tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 219 orang yang berasal dari

sebagian siswa MAN 2 Model Banjarmasin.

2. Sampel

Dalam penarikan sampel mengenai bagaimana peran internet dalam meningkatkan

proses pembelajaran di MAN 2 Model Banjarmasin, penulis menggunakan teknik sample

Proportionate Stratified Random Sampling yaitu dengan mengambil 54 dari 219 siswa yang

memakai fasilitas internet yang dijadikan sampel karena sejumlah siswa tersebut penulis

merasa sudah cukup untuk mewakili pemanfaatn internet sebagai sumber pembelajaran oleh

seluruh siswa di sekolah tersebut.


E. Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

a. Data

1) Data tentang pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran siswa, yaitu berupa:

a) Intensitas siswa-siswi MAN 2 Model Banjarmasin menggunakan Internet

b) Suka atau tidaknya siswa-siswi MAN 2 Model Banjarmasin membuka internet sebagai

sumber pembelajaran

c) Sering atau tidaknya siswa-siswi MAN 2 Model Banjarmasin membuka internet untuk

mendukung kegiatan pembelajaran.

2) Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas internet, meliputi:

a) Latar belakang atau keterampilan siswa-siswi MAN 2 Model Banjarmasin menggunaankan

media internet

b) Jadwal waktu yang sediakan dalam penggunaan fasilitas internet.

c) Fasilitas internet yang dimilki sekolah.

d) Fasilitas yang tersedia di dalam internet

b. Sumber Data

Untuk mendapatkan data-data yang ada kaitannya dengan pemanfaatan internet

sebagai sumber pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan internet

sebagai sumber pembelajaran siswa digunakan sumber data yaitu, Responden dimana siswa

di MAN 2 Model Banjarmasin yang menjadi responden.

c. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik-

teknik pengumpulan data sebagai berikut:


a. Observasi, yaitu penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan tentang fasilitas

dan pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran di MAN 2 Model Banjarmasin.

b. Wawancara, yaitu wawancara kepada guru guna memperoleh data tentang

pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

c. Angket, yaitu penulis mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada seluruh siswa

sehubungan dengan data yang diperlukan, yaitu mengenai pemanfaatan internet sebagai

sumber pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Untuk lebih jelasnya mengenai data, sumber data dan teknik pengumpulan data, maka

dapat dilihat pada matriks berikut:

MATRIKS

Tabel Data, Sumber Data dan teknik Pengumpulan Data

No. Data Sumber Data Teknik Pengumpulan


Data

1. Data tentang aktifitas siswa MAN


2 Model Banjarmasin dalam
pemanfaatan internet sebagai
sumber pembelajaran, yang
meliputi:

a. Mendownload sumber
belajar yang ada di Siswa dan Angket
internet Guru
Siswa dan Angket
b. Pengumpulan tugas-tugas Guru
pembelajaran lewat
internet. Angket
Siswa dan
c. Intensitas online Guru
Siswa dan Angket
Guru
d. Suka tidaknya mencari Siswa dan Angket
tugas di internet Guru

e. Suka tidaknya membaca


materi pembelajaran yang
ada di internet
2. Data tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan
internet sebagai sumber
pembelajaran oleh siswa MAN 2
Model Banjarmasin yang
meliputi 2 faktor:
Faktor internal

a. Minat untuk belajar Siswa dan Angket dan Observasi


dengan internet Guru
Siswa dan Angket
b. Persepsi tentang Guru
keberadaan internet di
MAN 2 model
Banjarmasin
Angket
Faktor eksternal Siswa dan
Guru
a. Kesahihan informasi yang ada di
internet Siswa dan Angket, wawancara dan
Guru observasi
b. Kondisi lab komputer dan host
pot Siswa, Guru Angket, dan wawancara
dan pengelola
c. Sitem pelayanan waktu
penggunaan lab komputer Siswa, Guru Angket, dan wawancara
dan pengelola
d. Sistem Penggunaan area host pot
Siswa dan
Guru
e. Penggunaan laptop atau Angket, dan wawancara
Siswa, Guru
notebook Angket, wawancara dan
dan pengelola
f. Sarana dan fasilitas observasi
Siswa, Guru
dan kepala
sekolah Angket, dan wawancara
g. Motivasisi dari guru dan
lingkungan

F. Teknik Pengolahan Data, Interpretasi Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data


Untuk mengolah data yang terkumpul, penulis menggunakan berbagai teknik, yaitu:

a. Editing

Teknik ini digunakan untuk mengecek kembali kelengkapan jawaban yang diberikan

oleh responden.

b. Klasifikasi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengelompokkan masing-masing data sesuai

dengan jenis permasalahannya.

c. Tabulating

Teknik ini dilakukan dengan membuat data yang telah dihitung ke dalam tabel dengan

menngunakan rumus sebagai berikut:

Rumus F ×100 = P (%)


N
Keterangan:

P = Persentase yang diperoleh.

F = Frekuensi, jumlah responden yang memberikan salah satu alternatif jawaban.

N = Nilai/ jumlah responden keseluruhan.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan kategori sebagai berikut:

00 − < 20% = buruk sekali

20 − < 40% = kurang baik

40 − < 60% = cukup baik

60 − < 80% = baik

80 − 100% = baik sekali


3. Analisis Data

Setelah data disajikan dan diinterpretasikan kemudian diadakan analisis data, dengan

demikian pokok permasalahan yang dirumuskan dapat tergambar dengan jelas.

Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah metode deskriptif kualitatif dan

penarikan kesimpulan dengan menggunakan metode induktif yaitu menggunakan data-data

yang bersifat khusus.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tahapan prosedur yang dilakukan, yaitu:

1. Tahap Pendahuluan

a) Penjajakan di lokasi penelitian.

b) Membuat proposal penelitian.

c) Mengajukan proposal penelitian.

2. Tahap Persiapan

a) Melaksanakan seminar proposal.

b) Meminta surat perintah riset dari Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.

c) Menyampaikan surat perintah riset kepada pihak-pihak yang berwenang.

3. Tahap Pelaksanaan

a) Menghubungi responden dan informan untuk menggali data sesuai dengan teknik yang telah

ditetapkan.

b) Pengumpulan data.

c) Pengolahan dan penganalisisan data.

4. Tahap Penyusunan Laporan


a) Penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi sambil berkonsultasi dengan dosen

pembimbing.

b) Setelah laporan sempurna dan meminta persetujuan dari dosen pembimbing.

c) Diperbanyak dan diajukan ke sidang munaqasah skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari.

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Amien Rais, Al-Islam dan Iptek, Jakarta, PT. Raja Grafindopersada, 1998.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta, PT Raja grafindo Persada, 2007.

Derektorat Jendral pendidikan Islam Departeman Agama Islam RI, Undang-unang dan peraturan

pemerintah RI tentang pendidikan, Dirjen Pendidikan Islam RI, Jakarta, 2006.

Gouzali Saydam, Teknologi Komunikasi Perkembangan dan Aplikasi, Bandung, Alfabeta, 2005.

http://www.depdiknas.go.id/publikasi/balitbang/03_2009/j03_10.pdf

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Klam Mulia, 2002.

Volume 4, Nomor 2, desember 2007, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Palangkaraya. Pusat Penelitian

dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STAIN Palangkaraya.

Panalina Panen, Belajar dan Pembelajaran 1 Model 1-6, Jakarta, UniversitasTerbuka, 2002.

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,2006.

[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Klam Mulia, 2002), h. 17-18
[2] Derektorat Jendral pendidikan Islam Departeman Agama Islam RI, Undang-unang
dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan, (Dirjen Pendidikan Islam RI, Jakarta,
2006) h. 8-9
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta, PT Raja grafindo Persada, 2007),
h15-16
[4] Amien Rais, Al-Islam dan Iptek, (Jakarta: PT. Raja Grafindopersada, 1998), h. 217-
218
[5]Gouzali Saydam, Teknologi Komunikasi Perkembangan dan Aplikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2005), h. 359
[6]Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kmus Besar Bahasa Indinesia,disi kedua
(Jakarta: Balai Pustaka, 1991) cet. ke-1, h. 14
Panalina Panen, Belajar dan Pembelajaran 1 Model 1-6, (Jakarta: UniversitasTerbuka,
[7]
2002), h. 3.
[8] http://www.depdiknas.go.id/publikasi/balitbang/03_2009/j03_10.pdf

[9] Volume 4, Nomor 2, desember 2007, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, (Palangkaraya:
Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STAIN Palangkaraya)

You might also like