Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang.
Pendidikan juga berperan penting dalam terciptanya manusia yang berkualitas. Berkualitas
bias diartikan cerdas, dan juga berwawasan luas. Pendidikan yang tinggi, wawasan yang luas,
akan mampu menyiapkan manusia yang berkualitas. Tidak bisa kita pungkiri bahwa maju
atau tidaknya suatu negara dapat dipengaruhi oleh pendidikannya. Hal tersebut menandakan
bahwa begitu pentingnya pendidikan, sehingga bisa menjadi tolak ukur maju atau tidaknya
suatu negara. Pendidikan pada dasarnya memberikan kita pengetahuan tentang bagaimana
cara menyelesaikan suatu masalah, bagaimana harus bersikap dan bertutur kata yang baik
kepada orang lain dan juga mempelajari kemajuan teknologi di muka bumi ini yang
diharapkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi orang banyak.
Salah satu penunjang pendidikan adalah kehadiran teknologi internet. Teknologi internet
dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan
manusia dapat mencari informasi dengan cepat dan mudah. Sebenarnya, informasi tidak
hanya didapatkan di internet, media televise, surat kabar, dan juga buku juga terdapat banyak
informasi dan pengetahuan. Selain itu, fasilitas yang juga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan adalah adanya perpustakaan. Berbagai macam buku dari berbagai bidang studi bisa
ditemukan disana. Sebenarnya, sumber informasi dan pengetahuan yang paling akurat adalah
yang didapat dari buku. Sumber yang didapat dari internet sebenarnya bias dibilang kurang
akurat, mungkin sebagian iya, namun sebagian besar tidak. Hal ini terjadi karena yang
menulis dari internet bisa saja menulis hanya berdasarkan pengalaman atau mengutip
perkataan orang lain tanpa diteliti lebih dahulu. Tetapi ada juga informasi yang akurat seperti
jurnal penelitian yang diterbitkin ke khalayak umum. Informasi, berita, atau pengetahuan
yang didapat dari internet ada baiknya jangan langsung diterima begitu saja, ada baiknya kita
saring terlebih dahulu agar informasi yang kita dapatkan akurat.
Adanya teknologi internet ini sebenarnya mempermudah manusia. Jika tidak memiliki waktu
yang banyak untuk mencari buku atau pergi ke perpustakaan, dengan mudah dapat dicari di
internet. Namun apakah kehadiran internet ini berdampak baik dan meningkatkan motivasi
belajar terutama bagi para siswa sekolah dasar, menengah, dan menengah atas? Motivasi
belajar sangat berbanding lurus dengan prestasi belajar para siswa. Jika motivasi belajarnya
tinggi, maka hasil belajarnya pun akan memuaskan, begitu pun sebaliknya.
Dalam jurnal ini, dikatakan bahwa pemakaian internet di kalangan siswa sekolah menengah
atas adalah sangat tinggi. Karena hal tersebut, sehingga penelitian tentang pemanfaatan
internet terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan baik. Hasil yang
didapatkan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan pemanfaatan internet dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajarnya.
Setelah saya membaca jurnal tersebut, menurut saya memang seharusnya penggunaan
internet haruslah berdampak positif terhadap akademik para siswa dan saya sependapat
dengan isi jurnal ini. Karena dengan adanya internet, informasi yang ingin kita cari dapat
diakses dengan sangat mudah, bahkan dalam hitungan detik. Internet membantu kita semua
untuk melihat betapa luasnya dunia. Tidak sebatas pelajaran di sekolah saja, melainkan semua
hal, benda, dan makhluk yang ada di dunia. Pemanfaatan internet tersebut memacu siswa
untuk menggali ilmu dan informasi lebih dalam lagi, agar wawasan yang mereka miliki luas
sehingga bisa bersaing di lingkup nasional atau bahkan internasional, sehingga prestasi
mereka pun meningkat.
Saat ini sudah banyak sekolah yang berlomba-lomba menyediakan fasilitas internet dan
sudah banyak juga sekolah-sekolah yang berbasis teknologi informasi (internet) dalam
system belajar mengajarnya. Hal ini tentunya sangat membantu para siswa dalam belajar. Di
luar jam belajar di kelas pun, siswa juga tetap bias belajar mandiri dengan adanya internet
tersebut.
Saran saya, meskipun internet banyak berdampak positif dalam belajar siswa, para guru dan
terutama orang tua harus tetap mengawasi pemakaian internet tersebut. Kita tidak perlu
menutup mata, saat ini banyak sekali kejahatan di dunia internet (cyber crime) dan juga situs-
situs yang menyediakan gambar-gambar berbau pornografi. Salah satu cara untung
menghindari hal tersebut adalah dengan memblock situs-situs yang berbau pornografi
tersebut, saat ini sudah banyak aplikasi untuk meblocknya, atau bisa juga meminta bantuan
dari provider internet atau programmer. Dan juga, semua informasi yang di dapat di internet
ada baiknya tida diterima langsung begitu saja, lebih baik kita telaah terlebih dahulu, kita
saring. Karena terkadang informasi dari internet tidak 100% benar dan akurat. Lebih baik
diseimbangi juga dengan membaca buku, karena bisa dibilang keakuratan buku tinggi.
Referensi:
Yunda Rismawati. 2007. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar Dan Motivasi Belajar
Dengan Hasil Belajar Menerapkan Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Siswa
Kelas X Administrasi Perkantoran Di SMK N 1 Jogonalan Klaten. Pendidikan Administrasi
perkantoran FISE UNY
Budi Sutedjo (2004). Kajian Terhadap Model E-Media Dalam Pembangunan Sistem E-
Ducation. Yogyakarta.
5 comments
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia dengan
segala lingkungan yang pernah ia alami dan diseluruh umur yang dia miliki serta dalam
bentuk interaksi seperti apapun. Karena pada hakekatnya kehidupan itu mengandung unsur
pendidikan, karena adanya interaksi dengan lingkungan, baik antara manusia dengan
manusia, manusia dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang lain maupun manusia dengan
Adapun pendidikan dalam batasan yang sempit adalah proses pembelajaran yang
adalah usaha sabar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah yang
dilaksanakan atau diselenggarakan dalam bentuk pendidikan formal (sekolah), non formal
sepanjang hidupnya[1].
Manusia memiliki kedudukan sebagai abdullah dan khalifatullah, maka dengan ilmu
yang di dapat dari pendidikan dan penglamannya akan menjadikan salah satu faktor manusia
tersebut sukses berperan sebagai abdullah dan khalifatullah. Sehingga manusia yang memiliki
ilmu dan pengalaman yang banyak sangat dihargai dan diharapkan untuk dapat menjaga
keseimbangan kehidupan di dunia dalam bentuk khalifatullah dan menjadi makhluq yang di
pengetahuan yang didapatkan melalui proses pendidikan mempunyai kedudukan yang tinggi
disisi Allah SWT sebagaimana firmannya dalam Al-Qur’an surah Al-Mujadalah ayat 11.
Dari ayat di atas sangat jelas sekali terlihat jika orang-orang yang berilmu mendapat
kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berilmu. Dari sini dapat di ambil
kesimpulan juga bahwa umat islam itu wajib menuntut ilmu atau berpendidikan baik itu laki-
khusus dari pemerintah, berbagai hal dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu
Hal ini memang benar sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang
tercantum dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Dari undang-undang tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pendidikan itu
adalah mengembangkan kemampuan peserta didik yang intergal dari potensi spritual
pendidikan, baik yang berkaitan dengan masalah penyelenggaraan pendidikan maupun dari
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu.
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, dan penyajian data dengan menarik serta terpecaya,
adanya teknologi yang canggih saat ini yaitu internet maka seharusnya tidak ada suatu
kesukaran lagi bagi para pendidik atau peserta didik dalam mencari informasi-informasi
mengalami perubahan yang begitu besar. Teknologi mampu mancari berbagai informasi
pengetahuan yang ingin di cari dengan sangat mudah. Menurut Amien Rais dalam bukunya
Al-Islam dan Iptek, memahami dan mengembangkan teknologi merupakan suatu anjuran
yang tercantum dalam Al-Quran. Seperti dalam surah Yunus ayat 101:
Namun kenyataannya, para pakar muslim merupakan pakar yang paling sedikit
dibandingkan pakar agama lain yang diambil dari data Unisco, 1987. Pakar yang beragama
budha (Jepang) 6.500 juta pakar/orang, Nasrani (Francis) 4.500 juta pakar/orang dan yang
paling banyak adalah dari agama Yahudi (Israil) dengan 8.000 juta pakar/orang sedangkan
yang paling sedikit adalah pakar Muslim (Mesir) dengan 367 juta pakar/orang dibawah Hindu
Melihat keadaan ini maka seharusnya kita sadari bahwa tidak bisa kesampingkan
peran teknologi internet bagi perkembangan masyarakat dan bangsa. Apalagi kita ketahui
bahwa didalam pendidikan, salah satu fungsi teknologi internet bagi pendidikan dan
serta berfungsi juga sebagai media pembelajaran dalam menghilangkan kendala tempat,
karena siswa dapat mempercepat dan mempermudah dalam mengakses materi pelajaran serta
siswa dapat belajar walaupun pengajar berada di tempat yang berbeda, sehingga secara tidak
langsung akan membantu penggunaan waktu secara efektif dan meringankan beban guru
yang bersangkutan.
Dalam buku Gouzali saydam dijelaskan bahwa munculnya teknologi internet diawali
oleh suatu proyek yang dilakukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat (DOD –
defense of departemen) pada 1969. Ketika itu DOD memberikan semacam pekerjaan kepada
kontraktor dan juga Universitas untuk melakukan penelitian dengan dana dari militer
Amerika Serikat[5]. Dan pada saat ini teknologi yang mempengaruhi pendidikan yang paling
tersohor adalah internet. Teknologi internet telah memperluas jangkauan informasi dan
kepelosok-pelosok kota. Dengan demikian informasi dan komunikasi yang dilakukan melalui
media internet dewasa ini sudah menjadi produk yang mudah dan murah diproleh, dengan
semakin banyaknya didirikan warnet–warnet (warung internet) yang menjual jasa internet.
Sudah seharusnya internet ini di manfaatkan dalam dunia pendidikan, dan dari
kenyataan yang ada penulis melihat di MAN 2 Model Banjarmasian, salah satu Madrasah
pendidikannya. Diantaranya pengetahuan internet ini di sampaikan salah satu mata pelajaran
wajib yang ada di sana yaitu mata pelajaran IT ( Informasi Teknologi). Hal ini sangat baik
sekali sebagai tanggapan sekolah terhadap perkembangan zaman. Sedangkan untuk fasilitas
terdapat 20 komputer dan dari 2 buah labnya sudah tersambung dengan jaringan internet.
Sehingga dengan adanya fasilitas 60 komputer tersebut cukup untuk pembelajaran aplikasi-
aplikasi yang digunakan pada internet di MAN 2, dan di tambah lagi dengan adanya fasilitas
host pot. Tentu fasilitas teknologi internet yang ada di MAN 2 Banjarmasin sudah tidak bisa
diragukan lagi.
Namun, disini penulis ingin memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan dan
mengefisienkan proses pembelajaran. Karena yang kadang di temui ada dibeberapa sekolah
yang fasilitasnya sangat memadai / lengkap tapi tidak digunakan, kalaupun digunakan tidak
maksimal. Apalagi internet merupakan teknologi yang sangat rawan dalam penyalah
gunaannya, seperti kemaren di televisi banyak anak hilang karena penyalah gunaan facebook
yang merupakan fasilitas yang disediakan internet selain itu ada fasilitas lain yang dapat
disalahgunakan untuk membuka bahkan mendownload situs porno. Padahal dari sekolah
yang memiliki fasilitas yang mengikuti perkembangan jaman atau modern seharusnya yang
memberikan out put berkualitas dan sekolah tersebut dapat menjadi contoh bagi sekolah-
sekolah lain yang belum memiliki fasilitas yang memadai. Oleh karena itu sangat penting
sekali permasalahan ini untuk diteliti. Agar nanti keberadaan ineternet dalam dunia
pendidikan terutama di MAN 2 Model benar-benar memberikan dampak positif bagi kualitas
generasi penerus bangsa ini dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain agar tercapainya
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari Penafsiran judul skripsi di atas, maka penulis merasa perlu
1. Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang dalam kamus bahasa indonesia memiliki
arti ”guna”, jadi pemanfaaatn yaitu penggunaan sesauatu yang dapat memberikan kebaikan.
2. Internet
Interconection Networking. The network of the networks, diartikan sebagai a global network
of computer net works atau sebuah jaringan computer dalam sekala global/mendunia.
Jaringan computer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-masing computer
saling berkomunikasi. Adapun menurut kamus bahasa Indonesia internet memiliki makna
sebagai sumber dan media pembelajaran. Namun dalam penelitian ini lebih mengarah pada
3. Sumber
Kemudian untuk sumber berarti “mata air, asal atau kabar dari” namun dalam
penelitian ini makna yang diambil yaitu kabar atau informasi. Informasi-informasi yang
4. Pembelajaran
Dalam kamus besar bahas Indonesia pembelajaran adalah proses cara menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar[6]. sehingga pembelajaran adalah serangkaian kegiatan
menengah sederajat SMU yang berciri khas agama Islam di bawah Departemen Agama, cq
Pramuka (jalan tembus terminal km.6) ini telah ditetapkan sebagai salah satu dari beberapa
Jadi maksud judul diatas adalah suatu penelitian tentang pemanfaatan internet sebagai
sumber pembelajaran dalam bentuk mendownload materi pelajaran, sarana belajar, sumber
informasi, mengumpul tugas lewat email oleh siswa-siswa MAN 2 Model Banjarmasin dan
C. Rumusan Masalah
Agar terarah permasalahan yang diteliti, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
Banjarmasin
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi sehingga penelitian ini dilakukan, yaitu:
secara maksimal.
2. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan internet sebagai sumber
pembelajaran siswa di sekolah ini, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang intensif
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran pada MAN 2 Model
Banjarmasin.
F. Signifikansi Penelitian
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan, dalam peningkatan sumber belajar
2. untuk menemukan prinsip-prinsip yang berkenaan tentang aspek sumber belajar siswa
3. Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu
pendidikan, terutama yang berkenaan dengan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
siswa.
4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam permasalahan yang serupa untuk
6. Penambah khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaan fakultas tarbiyah dan IAIN
Antasari Banjarmasin.
G. Kajian Pustaka
Siahaan1 dan Rr Martiningsih2 dimana Beberapa simpulan yang dapat dikemukakan dari
hasil penelitian ini adalah bahwa (a) seluruh peserta didik (100%) menyatakan bahwa mereka
pernah menggunakan internet dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sebagai salah satu
sumber belajar, (b) alasan peserta didik menyenangi pemanfaatan internet sebagai salah satu
sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah adalah karena mereka dapat
menambah ilmu pengetahuan (87,93%), (c) sebagian besar peserta didik (72,40%)
dilaksanakan dengan menggunakan internet, (d) lebih dari separuh responden (57,63%)
menyatakan mereka lebih sering mengakses internet di sekolah karena gratis, dan (e)
sebagian besar responden (76,27%) menyatakan mereka mempunyai e-friends yang mereka
apabila dimanfaatkan secara terencana dalam kegiatan pembelajaran, maka sudah waktunya
sekolah. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan sosialisasi dan penyiapan sekolah, baik yang
berkaitan dengan sumber daya manusianya maupun fasilitas atau peralatan yang diperlukan.
Bandung salah satunya dengan diluncurkannya situs pembelajaran online di internet melalui
situs resmi www.sman24bdg.com. Melalui website tersebut seluruh siswa serta stackholder
tersebut mengandung konten atau fasilitas sebagai berikut : - Agenda- Album- Artikel- Info-
Berita- Opini Link- Buku Tamu- Forum- E-Learning- Link Blog- Webmaster- Peta
Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Abdul Aziz, yang berjudul Pengembangan
Pembelajaran Berbantuan Komputer mata pelajaran Fiqih di MTs. Dimana penelitian ini
mengginakan penelitian Research and development (R&D) mengacu pada penelitian yang
dikembangkan oleh Borg & Gall. Dan dalam model pengembangan media pembelajaran yang
dikembangkan oelh Kemp & Dayton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas media
pembelajaran bebantuan computer pada mata pelajaran Fiqih termasuk dalam criteria sangant
baik dengan rerata skor (dari rentang skor 1-5). Aspek tampilan menunjukkan rerata skor 4,17
dan aspek materi 4,44. Dari aspek motivasi dan manfaat, siswa berpendapat bahwa belajar
memudahkan,menyenangkan, menarik, dan bermanfat bagi mreka. Hasil pretest dan posttest
yang dilakukan uji coba lapangan menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa yang
signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan produk media pembelajaran berbantuan
komputersudah layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih
karena telah sesuai dengan criteria yang telah ditentukan, yaitu jika hasil penilaian hasiluji
coba lapangan minimal termasuk dalam criteria baik maka produk pengembangan media
yang dikembangkan dapat dikatakan valid sebagai media pembelajaran fiqih. Adpun
maksimal karena keterbatasan pada peneliti seperti waktu, kemampuan, dan dana serta proses
validasi produk juga belum dilakukan secara optimal, karena hanya dilakukan lima tahap dan
uji coba lapanagan juga masih dilakukan pada satu lembaga pendidikan[9].
pembelajaran. Dimana dari beberapa penelitian yang dilakukan Mahasiswa IAIN Antasari di
elektronik dan tersedia fasilitas media yang sudah cukup memadai. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Syafi’i di SMK 1 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Utara, di
dalam penelitiannya ia menggunakan penelitian lapangan (field Research), dimana yang dari
penelitian tersebut diketehui bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangat baik (M.
Serta Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan oleh Rabi’ah di SMP Negeri 2
Islam di sekolah tersebut telah berjalan dengan baik. Hal ini berdasrakan pada beberapa
a. Pengetahuan dan keterampilan guru Pendidikan Agama Islam dalam memanfaatkan media
b. Kemampuan guru dalam menggunakan media dengan metode dan teknik yang bervariasi
penggunaan media pengajaran terhadap prestasi belajar siswa adalah partisipasi siswa daam
pendekatan kuantitatif dengan format deskriptif survei dengan sampel 96 orang. Lokasi
penelitian dilakukan di SMP dan SMA Surabaya, dengan pemilihan lokasi menggunakan
multistage random sampling. ia dapat menyimpulkan tiga hasil temuan penelitian. Pertama,
usia responden saat pertama kali mengenal dan menggunakan internet ialah 12 tahun. Rata-
rata saat itu mereka telah memasuki kelas VII SMP, dimana tugas-tugas sekolah yang
sehingga mereka dituntut harus bisa menggunakan internet. Sebagian besar remaja perkotaan
dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa teman sebaya (peer groups) dijadikan sebagai
sumber belajar pertama kali berinternet bagi mereka. Berdasarkan aspek intensitas
penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih sering mengakses internet di
warnet meskipun di sekolah mereka terdapat fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara
(palimpsest.fisip.unair.ac.id ).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima (5) bab, yaitu sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi
Bab II tinjauan teoritis, yang berisi Internet, Pembelajaran, serta pemanfatan internet
dan objek penelitian, populasi dan sampel, data, sumber data, teknik pengumpulan data,
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (field research) yang dilakukan dengan
pendekatan kualitatif, yakni menyangkut tentang keadaan yang ada di lapangan yang diteliti,
diamati dan berdasarkan atas pengamatan yang dilakukan. Pendekatan kualitatif merupakan
tertulis atau lisan dari orang-orang, peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam serta prilaku
yang diamati.
B. Desain Penelitian
dimana yang menjadi fokus perhatian dari desain ini adalah penerangkan tentang keadaan
yang ada dilapangan baik yang diteliti, diamati, pengamatan yang dilakukan scara informasi
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas XI di MAN 2 Model Banjarmasin.
2. Obyek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah tentang pemanfaatan internet sebagai
1. Populasi
Berdasarkan pokok penelitian yang digali dalam penelitian ini, yang menyangkut
Banjarmasin, maka yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI yang memanfaatkan
fasilitas internet pada tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 219 orang yang berasal dari
2. Sampel
Proportionate Stratified Random Sampling yaitu dengan mengambil 54 dari 219 siswa yang
memakai fasilitas internet yang dijadikan sampel karena sejumlah siswa tersebut penulis
merasa sudah cukup untuk mewakili pemanfaatn internet sebagai sumber pembelajaran oleh
a. Data
1) Data tentang pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran siswa, yaitu berupa:
b) Suka atau tidaknya siswa-siswi MAN 2 Model Banjarmasin membuka internet sebagai
sumber pembelajaran
c) Sering atau tidaknya siswa-siswi MAN 2 Model Banjarmasin membuka internet untuk
media internet
b. Sumber Data
sebagai sumber pembelajaran siswa digunakan sumber data yaitu, Responden dimana siswa
mempengaruhinya.
c. Angket, yaitu penulis mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada seluruh siswa
sehubungan dengan data yang diperlukan, yaitu mengenai pemanfaatan internet sebagai
Untuk lebih jelasnya mengenai data, sumber data dan teknik pengumpulan data, maka
MATRIKS
a. Mendownload sumber
belajar yang ada di Siswa dan Angket
internet Guru
Siswa dan Angket
b. Pengumpulan tugas-tugas Guru
pembelajaran lewat
internet. Angket
Siswa dan
c. Intensitas online Guru
Siswa dan Angket
Guru
d. Suka tidaknya mencari Siswa dan Angket
tugas di internet Guru
a. Editing
Teknik ini digunakan untuk mengecek kembali kelengkapan jawaban yang diberikan
oleh responden.
b. Klasifikasi
c. Tabulating
Teknik ini dilakukan dengan membuat data yang telah dihitung ke dalam tabel dengan
2. Interpretasi Data
Setelah data disajikan dan diinterpretasikan kemudian diadakan analisis data, dengan
Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah metode deskriptif kualitatif dan
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendahuluan
2. Tahap Persiapan
b) Meminta surat perintah riset dari Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
3. Tahap Pelaksanaan
a) Menghubungi responden dan informan untuk menggali data sesuai dengan teknik yang telah
ditetapkan.
b) Pengumpulan data.
pembimbing.
c) Diperbanyak dan diajukan ke sidang munaqasah skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari.
Amien Rais, Al-Islam dan Iptek, Jakarta, PT. Raja Grafindopersada, 1998.
Derektorat Jendral pendidikan Islam Departeman Agama Islam RI, Undang-unang dan peraturan
Gouzali Saydam, Teknologi Komunikasi Perkembangan dan Aplikasi, Bandung, Alfabeta, 2005.
http://www.depdiknas.go.id/publikasi/balitbang/03_2009/j03_10.pdf
Volume 4, Nomor 2, desember 2007, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Palangkaraya. Pusat Penelitian
Panalina Panen, Belajar dan Pembelajaran 1 Model 1-6, Jakarta, UniversitasTerbuka, 2002.
[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Klam Mulia, 2002), h. 17-18
[2] Derektorat Jendral pendidikan Islam Departeman Agama Islam RI, Undang-unang
dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan, (Dirjen Pendidikan Islam RI, Jakarta,
2006) h. 8-9
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta, PT Raja grafindo Persada, 2007),
h15-16
[4] Amien Rais, Al-Islam dan Iptek, (Jakarta: PT. Raja Grafindopersada, 1998), h. 217-
218
[5]Gouzali Saydam, Teknologi Komunikasi Perkembangan dan Aplikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2005), h. 359
[6]Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kmus Besar Bahasa Indinesia,disi kedua
(Jakarta: Balai Pustaka, 1991) cet. ke-1, h. 14
Panalina Panen, Belajar dan Pembelajaran 1 Model 1-6, (Jakarta: UniversitasTerbuka,
[7]
2002), h. 3.
[8] http://www.depdiknas.go.id/publikasi/balitbang/03_2009/j03_10.pdf
[9] Volume 4, Nomor 2, desember 2007, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, (Palangkaraya:
Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STAIN Palangkaraya)