You are on page 1of 8

LAMPIRAN B

HASIL PERHITUNGAN

1. Pembuatan NaOH 0.1 M Sebanyak 1000 ml

2. Menghitung Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Air, Y (M)


 Pada penambahan asam asetat 15 ml
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 371 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

 Pada penambahan asam asetat 30 ml


Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 597,4 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

M
 Pada penambahan asam asetat 30 ml
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 776,6 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

3. Menghitung Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Organik, X (M)


 Pada penambahan asam asetat 15 ml
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 191 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

 Pada penambahan asam asetat 30 ml


Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 272 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

M
 Pada penambahan asam asetat 45 ml
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 332 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

4. Menghitung Koefisien Distribusi, K = Y/X


 Pada penambahan asam asetat 15 ml
Y = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Air
X = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Organik

K=

K=

K = 1.9424

 Pada penambahan asam asetat 30 ml


Y = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Air
X = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Organik

K=

K=

K = 2.1963

 Pada penambahan asam asetat 45 ml


Y = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Air
X = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Organik

K=
K=

K = 2.3392

5. Menghitung Laju Alir Organik Kurva Kalibrasi


Pada skala 9
Waktu = 5,56 s
Volum larutan organik = 50 ml
Laju alir larutan organik =

Cara yang sama dilakukan untuk menghitung laju alir organic pada skala 7, 8
dan 10.

6. Menghitung Konsentrasi Asam Asetat Pada Variasi Laju Alir


Untuk laju alir 460 ml/menit
 Pada feed
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 10.9 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

N2 = 0.109 M

 Pada rafinat
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 0.35 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

N2 = 0.0035 M

 Pada ekstrak
Konsentrasi NaOH (N1) = 0.1 M
Volum NaOH yang terpakai (V1) = 2.55 ml
Volum Sampel (V2) = 10 ml

N2 = 0.0255 M

7. Menghitung KoefisienTransfer Massa, K = Y/X


Untuk laju alir 460 ml/menit
Y = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Air
X = Konsentrasi Asam Asetat Dalam Lapisan Organik

K=

K = 7.2857

Cara yang sama dilakukan untuk menghitung konsentrasi asam asetat dan
koefisien transfer massa pada laju alir 540 ml/menit.

BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2. 1 Bahan dan Alat
2.1.1 Bahan yang Digunakan:
1. Asam Asetat
2. Chloroform
3. Aquades
4. NaOH 0,1 M
5. Indikator PP

2.1.2 Alat yang Digunakan:


1. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml
2. Erlenmeyer 250 ml dan 1000 ml
3. Buret
4. Statip
5. Corong pemisah
6. Pipet tetes
7. Stopwatch

2.2 Prosedur Kerja


2.2.1 Percobaan 1 : Variasi Penambahan Volum Asam Asetat Untuk Menentukan
Koefisien Distribusi Pada Sistem Choloroform–Asam Asetat-Air
 Tujuan
a) Menentukan koefisien distribusi pada sistem Choloroform–Asam Asetat-
Air
b) Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap koefisien distribusi sistem
Choloroform–Asam Asetat-Air

 Cara Kerja
1. Chloroform 50 ml dan aquades 50 ml ditambahkan ke dalam erlemeyer
250 ml
2. Asam asetat 15 ml ditambahkan ke dalam campuran cloroform dan
aquades
3. Erlemeyer yang berisi campuran ditutup kemudian dikocok selama 5
menit
4. Campuran kemudian dipindahkan ke corong pemisah, setelah terbentuk
dua lapisan dari campuran, dipisahkan antara lapisan air dan lapisan
organik
5. Sampel lapisan air diambil 10 ml kemudian dititrasi dengan larutan NaOH
0.1 M menggunakan indikator PP, titrasi dihentikan sampai warna larutan
berubah menjadi merah muda
6. Langkah 5 dilakukan untuk sampel larutan organik
7. Langkah 1 - 6 dilakukan untuk penambahan konsentrasi asam asetat 30 ml
dan 45 ml

2.2.2 Percobaan 2 : Variasi laju alir untuk mempelajari aliran counter current
hidrolisis dalam kolom packing
 Tujuan : Mempelajari aliran counter current hidrolisis dalam kolom packing
 Cara Kerja
1. Kalibrasi pompa dengan mengatur laju alir pada pompa
2. Organic feed tank L5 diisi dengan 2 liter chloroform
3. Water feed tank L2 diisi dengan air. Water pump feed dihidupkan (switch
S3) lalu kolom diisi air dengan laju alir yang tinggi
4. Ketika air telah mencapai bagian paling atas packing dalam kolom,
kecepatan alir dikurangi sesuai kalibrasi pompa dan posisi probe
conductivity pada dasar kolom dirubah menjadi posisi on
5. Pompa fasa organik dihidupkan dan kecepatan alir diatur kemudian isi
kolom ditunggu sampai overflow
6. Laju alir fasa air dan choroform perlahan-lahan dinaikkan dan dicatat saat
terjadi flooding
2.3.3 Percobaan 3 : Variasi Laju Alir Untuk Untuk Menentukan Koefisien
Transfer Massa Pada Sistem Choloroform–Asam Asetat-Air
 Tujuan : Menentukan koefisien transfer massa untuk sistem dengan fasa air
sebagai fasa kontinu pada berbagai laju alir
 Cara Kerja
1. Asam asetat ditambahkan 5 ml ke dalam choroform 1 liter dan diaduk
sempurna kemudian dimasukkan campuran ke dalam organic feed tank L5
2. Level control diatur pada dasar kolom
3. Water feed tank diisi dengan air dan water feed pump dihidupkan kemudian
kolom diisi air dengan laju alir yang tinggi
4. Ketika air telah mencapai puncak packing, laju alir diturunkan sesuai hasil
kalibrasi pompa
5. Pompa fasa organik dinyalakan dan laju alir diatur sesaui kalibrasi pompa
6. Alat dijalankan sampai keadaan steady selama 15 menit dan laju alir dijaga
konstan selama proses berlangsung
7. Sampel dari aliran feed, rafinat, dan ekstark diambil 20 ml
8. Sampel diambil masing-masing 10 ml, lalu titrasi dengan NaOH 0.1 M
menggunakan indikator phenolphtalien dan sampel diuji secara duplo.

You might also like