Professional Documents
Culture Documents
CJR Filsafat
CJR Filsafat
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu
yang ada secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan menggunakan
akal atau pikiran. Filsafat juga diartikan sebagai proses berfikir. Tulisan ini
dimaksudkan mengembangkan sebuah alternatif model filsafat ilmu
pendidikan untuk Indonesia, yang dilaksanakan melalui suatu studi
kepustakaan. Dalam hal ini model yang dikembangkan adalah sebuah
model terpadu dari tiga macam model yang dibahas, yaitu: 1.Model
Filosophis (Filsafat pendidikan Barat, Filsafat pendidikan islam, dan
Filsafat pendidikan Pancasila), 2.Model “kemas kedepan” (kebudayaan,
masyarakat, dan kehidupan masa depan), 3.Model Sistem Pemikiran 4L
(Lahir,Luhur,Logik,dan Lateral). Untuk memenuhi salah satu tugas
matakuliah maka penulis menggunakan jurnal ini untuk dikritik kelebihan
dan kekurangannya.
B. TUJUAN
Menambah wawasan kepada pembaca tentang Filsafat pendidikan
di Indonesia
Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Filsafat Pendidikan
Melatih proses berfikir penulis dalam menemukan kelebihan dan
kekurangan dari jurnal ini.
C. MANFAAT
Memudahkan pembaca dalam memahami Filsafat Ilmu pendidikan
untuk Indonesia, sehingga masyarakat mengetahui apa itu filsafat
khususnya filsafat tentang pancasila.
Terpenuhinya salah satu tugas matakuliah filsafat pendidikan.
Mampu berfikir kritis terhadap penilaian jurnal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.IDENTITAS
B. Ringkasan Jurnal
Profesor Tilaar (1996) mengatakan bahwa ilmu pendidikan di Indonesia
sekarang ini adalah dalam keadaan buta dan tuli, karena ilmu tersebut tidak
ditopang oleh falsafah yang mendasari pendidikan nasional, tidak
memperhitungkan kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk (bhinneka),
dan tidak didasarkan kepada pengetahuan yang nyata tentang perkembangan jiwa
dan fisik anak Indonesia, serta ilmu pendidikan itu tidak didukung oleh “body of
knowledge “ yang relevan dengan masyarakat Indonesia dan juga tidak didukung
oleh lembaga yang menjadi soko guru dari ilmu pendidikan di Indonesia.
Sebenarnya telah banyak juga upaya untuk itu, hanya hasilnya belum ada yang
kokoh, artinya kokoh secara filosofis, saintifik, dan praksis. Filsafat pendidikan
dan filsafat ilmu pendidikan untuk Indonesia masih perlu dikembangkan, dengan
merumuskan berbagai teori untuk itu.
C. Analisis Jurnal
Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
Filsafat dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan.Menurut Brauner dan Burns (Problem in Education
Philosophy) bahwa pendidikan dan filsafat itu tidak dapat dipisahkan
karena yang dijadikan sasaran/tujuan pendidikan adalah juga dijadikan
sasaran/tujuan filsafat yaitu kebijaksanaan.
Filsafat sebagai ilmu karena di dalam pengertian filsafat mengandung
empat pertanyaan ilmiah, yaitu: bagaimanakah, mengapakah, kemanakah,
dan apakah. Pertanyaan bagaimana menanyakan sifat-sifat yang dapat
ditangkap atau yang tampak oleh indera.Jawaban atau pengetahuan yang
diperolehnya bersifat deskripsi (penggambaran) Pertanyaan mengapa
menanyakan tentang sebab (asal mula) suatu objek.Jawaban atau
pengetahuan yang diperolehnya bersifat kausalitas (sebab akibat).
Pertanyaan ke mana menanyakan tentang apa yang terjadi dimasa lampau,
masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Jawaban yang diperoleh ada tiga jenis pengetahuan, yaitu: Pertama,
pengetahuan yang timbul dari hal-hal yang selalu berulang-ulang
(kebiasaan), yang nantinya pengetahuan tersebut dapat dijadikan sebagai
pedoman. Kedua, pengetahuan yang timbul dari pedoman yang terkandung
dalam adat istiadat/kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.Ketiga,
pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai (hukum) sebagai
suatu hal yang dijadikan pegangan.. Mendidik adalah mewujudkan nilai-
nilai yang dapat disumbangkan oleh filsafat, dimulai dengan generasi
muda; untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai di dalam
kepribadian mereka, dan dengan cara ini pula cita-cita tertinggi suatu
filsafat dapat terwujud dan melembaga di dalam kehidupan mereka.”
Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat dan pendidikan itu tidak dapat
dipisahkan.Dalam hal ini filsafatlah yang menetapkan konsep, ide-ide dan
idealisme atau ideologi yang dibutuhkan sebagai dasar/landasan dan tujuan
pendidikan.Dan pendidikan merupakan usaha yang mengupayakan agar
ide-ide tersebut menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, dan bahkan
membina kepribadian.
KELEMAHAN JURNAL :
1. Dalam isi jurnal ini ada beberapa topik yang kurang luas
pembahasannya, misalnya model filosofisnya. Menurut penulis
pembahasannya kurang sehingga wawasan tentang model filosofis
kurang mendalam.
2. Dalam jurnal ini juga tidak menjelaskan secara luas tentang filsafat
pendidikan pancasila. Sehingga pembaca kurang memahami maksud
dari filsafat pendidikan nasional.
3. Bahasa yang digunaka dalam jurnal ini sangat monoton sehingga
pembaca bosan dalam membaca jurnal ini
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ilmu pendidikan
dan filsafat pendidikan di Indonesia telah mengalami stagnasi, artinya tidak
berkembang sebagaimana mestinya. Filsafat pendidikan tidak lagi dijadikan basis
atau fondasi oleh guru dalam kegiatannya mengajar. Maka dari itu filsafat ilmu
pendidikan Indonesia membutuhkan pemikiran 4L yaitu pemikiran Luhur, Lahir,
Logik, dan Lateral sehingga ilmu pendidikan di Indonesia dapat berkembang
secara baik tanpa meninggalkan kebudayaan dan nilai-nilai bangsa Indonesia itu
sendiri.
SARAN
Agar negara Indonesia maju, maka nilai-nilai dari pancasila itu sendirilah
yang harus dijaga dan dipertahankan dimanapun kita berada. Jurnal ini kurang
membahas tentang Filsafat Pancasila sehingga akan sedikit sulit untuk memahami
filsafat Pancasila itu seperti apa dan diharapkan agar jurnal ini bisa diperbaiki lagi
dengan menambahkan pembahasan tentang Filsafat Pancasila yang lebih luas lagi.