Professional Documents
Culture Documents
TAP Pak Rahmat
TAP Pak Rahmat
PAPER
Diajukan guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Administrasi Publik
Dosen Pengampu,
Rachmat Hidayat, S. Sos., MPA., Ph.D
Oleh:
Moza Ayu Iqlima 150910201004
Nissa’ Dian Kartika S 150910201010
Muhammad Arja Farah 150910201012
Hilda Khoirul Umroh 150910201014
Meita Dwi Lestari 150910201022
Widia Irmawati 150910201047
Perkembangan Kehidupan masyarakat semakin hari semakin bertambah. Hal ini sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan yang bertambah inilah
negara adalah bersumber dari persoalan masyarakat. Administrasi negara kemudian hadir
masyarakat meningkat pula. Tuntutan ini membutuhkan jawabannya, dari sinilah adinistrasi
memperdebatkan antara politik dan administrasi. Pemikir lain setelah Woodrow Wilson antara
lain Leonald D. White dengan bukunya yang terkenal Introduction to Study of Public
Administration dapat dikatakan sebagai pembuka kearah pengkajian disiplin ilmu-ilmu sosial,
yang kemudian dikenal dengan ilmu administrasi negara ini. Pada kenyataannya bahwa setiap
pertimbangan yang berhubungan dengan administrasi negara tidak akan bisa dipisahkan
dengan politik. Secara tradisional, ilmu politik telah menjadi tempat persemaian dari hampir
Bila diikuti rumusan-rumusan dalam administrasi negara maka akan diperoleh berbagai
definisi. Seseorang mencoba untuk memberikan rumusan yang relatif tajam dalam lingkaran
akademis, orang lain memberikan tandingan rumusan konsepsi yang tidak kalah pentingnya.
Menurut Nicholas Henry ( dalam Miftah Thoha, 1984 : 24 ) terdapat krisis definisi dalam
administrasi negara. Itulah mengapa Nicholas Henry membagi administrasi negara menjadi 5
bagian paradigma, agar pemahaman mengenai administrasi negara mudah dipahami. Melalui
Paradigma dalam administrasi negara penting dan bermanfaat untuk digunakan sebagai
bahan pembelajaran terkait dengan ilmu administrasi negara, karena dengan adanya paradigma
ini akan lebih memudahkan untuk mengetahui tempat dimana bidang ini dipahami dalam
tingkatannya yang sekarang ini. Menurut Nicholas Henry dalam bukunya yang berjudul public
pendapat Frank J. Goodnow dan Leonald D. White dalam bukunya yang berjudul
Politic and Administration, Frank Goodnow. Berpendapat bahwa terdapat dua fungsi
pokok pemerintah yang sangat berbeda satu sama lain. Dua fungsi pokok tersebut yakni
politik dan administrasi sebagai mana yang tertulis dalam judul bukunya. Fungsi politik
sementara itu fungsi administrasi diartikan sebagai pelaksana dari sebuah kebijakan
dimana bidang ini secara institusional berada. Menurut Goodnow Locus paradigma ini
paradigma ini terletak pada metode ataupun kajian apa yang akan dibahas dalam
Adninistrasi Publik kurang dibahas secara jelas. Sementara itu, walaupun badan
legislatif dan yudikatif mempunyai juga kegiatan administrasi dalam jumlah yang
tertentu, namun fungsi pokok dan tanggung jawab tetap menyampaikan keinginan-
keinginan negara. Inisial legitimasi yang konseptual tentang Locus ini memberikan
pusat pengertian atau definisi dari bidang administrasi. Selanjutnya, dalam kaitanya
dengan locus paradigma pertama ini ialah timbulnya suatu persoalan di antara kalanagn
ahli administrasi negara di terima baik oleh kalangan industri maupun kalangan
pemerintah selama tahun 1930-an dan awal tahun 1940an, karena kemampuan
manajerialnya. Pada masa ini lokus administrasi publik kurang diperhatikan, sedangkan
setiap bentuk organisasi dan lingkungan budaya. Gulick dan Urwick mengajukan tujuh
Pada tahun berikutnya (1938), untuk pertama kalinya aliran utama administrasi
administrasi negara ini dipacu dari arah yang saling menguat. Salah satu keberatan
adalah, politik dan administrasi tidak akan pernah dapat dipisahkan sedikit pun.
konsisten. Gejala tentang adanya pertentangan pendapat di mulai tahun 1930an, buku
bacaan bidang ini, yaitu Elements of Public Adminstration, yang di sunting oleh Fritz
Morstein pada 1946, merupakan salah satu terbitan yang pertama kali mempertanyakan
buku itu menunjukkan adanya suatu kesadaran baru bahwa apa yang sering nampak
sebagai “administrasi” yang bebas nilai, adalah nilai yang ada dalam “politik”.
yang baik. Perhatian terhadap kekuasaan tertutupi oleh dikotomi yang mencolok antara
duanya dengan cara yang melanggar norma-norma pluralis ilmu politik paska perang.
Selain itu, tantangan lain yang muncul bersamaan dengan tantangan terhadap dikotomi
administrasi Negara melompat kebelakang dengan serta merta kedalam induk disiplin
ilmu politik. Hasilnya adalah diperbaharuinnya kembali penentuan lokus yaitu birokrasi
yang penting” atau bahkan seperti “sinonim” ilmu politik. Pada tahun 1962 administrasi
Negara tidak lagi termasuk dalam sub bidang ilmu politik di dalam laporan Komite
Ilmu Politik sebagai Disiplin Asosiasi Ilmu Politik Amerika. Pada tahun 1964 sebagian
besar survei yang dilakukan oleh para ilmuwan politik menunjukkan adanya perubahan
minat dalam administrasi negara pada umumnya. Pada tahun 1967 administrasi negara
tidak muncul dalam pertemuan tahunan Asosiasi Ilmu Politik Amerika. Pada tahun
1968 Waldo menulis “ banyak ilmuwan politik yang tidak memihak Administrasi
Negara tidak tertarik, dan bahkan bermusuhan dengan ilmu politik, merekan akan
membebaskan diri dari masalah ini”. Antara 1960 dan 1970 hanya empat persen dari
semua artikel yang diterbitkan dalam lima jurnal politik terkemuka yang membahas
Administrasi Negara. Pada tahun 1960-an “tipe AN” (Administrasi Negara, suatu
sebutan yang sering diberikan dalam fakultas-fakultas ilmu politik, cukup banyak
Paling tidak, ada dua perkembangan yang terjadi selama periode ini yang cukup
dan pembangunan administrasi yang mana mengalami pasang surut sebagai sub-bidang
karena kurang bisa diidentifikasikannya sumber. Meskipun ada tumpang tindih yang
dengan perbandingan politik dalam masalah lokus, focus, metodologi dan nilai-nilai,
politik; suatu pengamatan yang boleh jadi mengandung butir kebenaran. Tapi, identitas
apapun, bagi kedua sub-bidang tersebut, selalu sukar difahami. Sebagai sub-bidang
studi, perbandingan administrasi negara adalah produktif dan aktif. (Henry, 1995, p.
53)
riset operasi, dsb, merupakan fokus dari paradigma ini. Dua arah perkembangan terjadi
dalam paradigma ini, yaitu yang berorientasi pada perkembangan ilmu administrasi
murni yang didukung oleh disiplin psikologi sosial, dan yang berorientasi pada
diterapkan tidak hanya dalam dunia bisnis tetapi juga dalam dunia asministrasi publik.
sebagai metode dasar yang digunakan terletak pada perilaku organisasi, analisis
pemahaman mengenai perilaku orgnisasi yaitu yang terwujud dalam perilaku sumber
efektifitas program dan efisiensi dari sisi manajemen. Penerapan teknologi modern
digunakan menjadi tidak jelas karena fokus tidak hanya dapat diterapkan dalam
ini sebagai awal dari masa pembangunan. Dalam hal ini administrasi publik menitik
kekakuan bidang ini antara "ruang publik" dan "ruang privat" tampaknya memudarnya
sebagai administrasi publik baru dan secara fleksibel didefinisikan sebagai lokus.
Selain itu, administrator publik telah semakin berkaitan dengan yang erat dengan
bidang ilmu kebijakan, ekonomi politik, proses pembuatan kebijakan publik dan
analisisnya, dan pengukuran output kebijakan. Aspek terakhir ini dapat dilihat, dalam
beberapa hal, sebagai hubungan antara administrasi publik mengembangkn fokus dan
lokus.
dari bidang administrasi atau dalam menentukan apa relevansi kepentingan umum,
urusan umum, dan penentuan kebijakan umum bagi para ahli administrasi negara.
Bidang ini telah menemukan faktor-faktor sosial fundamental tertentu yang khas bagi
ketentuan yang harus mereka patuhi dalam menumbuhkan minat multidisipliner, yang
organisasi negara dan swasta, dan mempertemukan sisi teknologi dan sisi masyarakat.
Para ahli administrasi negara semakin banyak memberi perhatian pada bidang ilmu lain
yang memang tak terpisahkan dari administrasi negara seperti ilmu politik, ekonomi
politik, proses pembuatan kebijakan negara serta analisanya, dan pemerkiraan keluaran
menjadi ilmu administrasi negara dengan merambah kepada Teori Organisasi, Ilmu
Kebijakan dan Ekonomi Politik. Dalam waktu singkat administrasi negara suatu bidang
Tuntutan ini membutuhkan jawabannya, dari sinilah adinistrasi negara hadir untuk
menyelesaikan persoalan yang ada. Menurut Nicholas Henry ( dalam Miftah Thoha, 1984 : 24
) terdapat krisis definisi dalam administrasi negara. Itulah mengapa Nicholas Henry membagi
negara mudah dipahami. Kelima paradigma tersebut yakni Paradigma Dikotomi Politik
Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (Tahun 1950-1970), Administrasi Publik Sebagai
Ilmu Administrasi (Tahun 1956 – 1970 ), Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik
(Tahun 1970-). Melalui paradigma inilah akan diketahui ciri-ciri dari administrasi negara.
Paradigma dalam administrasi negara penting dan bermanfaat untuk digunakan sebagai
bahan pembelajaran terkait dengan ilmu administrasi negara, karena dengan adanya paradigma
ini akan lebih memudahkan untuk mengetahui tempat dimana bidang ini dipahami dalam
tingkatannya. Di era modern ini, administrasi menjadi lebih kompleks. Tidak hanya berbicara
tentang administrasi negara yang terbatas pada pelayanan birokrasi, tetapi juga mengkaji
kebijakan ekonomi dan masalah sosial lainnya, kemudian tidak hanya bagaimana kebijakan itu
dibuat tetapi juga bagaimana kebijakan yang bersangkutan diimplementasikan dengan baik dan
membedakannya ilmu administrasi publik itu dengan ilmu politik dan ilmu administrasi negara.
DAFTAR PUSTAKA
Henry, Nicholas. 1995. Administrasi Negara dan Masalah-Masalah Publik. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik. Yogyakarta: Gava
Media.
Thoha, Miftah. 1984. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Yogyakarta: PT.
Raja Grafindo Persada