You are on page 1of 7

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Minggu VI

SISTEM PEMBEBANAN

STRUKTUR RANGKA

CAKUPAN ISI

Dalam modul minggu ini, akan dibahas mengenai sistim struktur rangka, yang
meliputi:
- Pengertian & logika beban dalam struktur rangka
- Perhitungan beban dalam struktur rangka
- Pendimensian pondasi akibat beban

TUJUAN PEMBELAJARAN

Dari modul minggu ini, mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami


tentang sistim struktur rangka terutama terkait:
- Memahami pengertian dan logika struktur rangka
- Memahami jenis, bahan dan hubungan antar komponen Struktur rangka
- Mengerti dan mampu merencanakan serta menggambarkan rencana dan
detail struktur rangka khususnya untuk bangunan bertingkat rendah

KRITERIA PENILAIAN

Mengerti dan mampu menunjukkan serta memahami tentang pengertian struktur


rangka untuk bangunan bertingkat rendah dengan baik dan benar.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 1


Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

METODA PENYAMPAIAN DAN PENILAIAN

Metoda penyampaian materi yang digunakan untuk mencapai tujuan


pembelajaran seperti yang disebutkan diatas adalah:
1. Perkuliahan/ceramah
2. Diskusi
3. Visualisasi contoh-contoh
4. Kerja studio

Sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah:


1. Tanya-jawab
2. Pemberian tugas

Adapun materi penugasan yang diberikan pada perkuliahan di minggu ini


adalah menggambar detail hubungan balok, kolom, plat dengan bahan beton,
baja dan kombinasinya.

MACAM-MACAM BEBAN

Pada bangunan, beban dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:


1. Beban Mati (Dead Load, muatan tetap)
2. Beban Hidup (Live Load, muatan tidak tetap)
3. Beban Angin (Wind Load)
4. Beban Gempa
5. Beban Karena Pengaruh Khusus

Beban Mati
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri
dan atau setiap unsur dari bangunan. Yang dapat digolongkan dalam beban
mati adalah seluruh unsure pendukung bangunanseperti lantai, dinding, rangka
struktur, atap langit-langit sampai elemen utilitas.

Beban Hidup
Beban hidup adalah seluruh beban tidak tetap yang dapat mempengaruhi berat
bangunan dan atau unsur bangunan. Dimana sifat dari beban hidup adalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 2


Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

bersifat mobil (dapat berpindah). Contohnya adalah: perabotan, perlengkapan,


kendaraan dan manusia.

Beban hidup pada lantai dan atap bangunan:

a. Pada Lantai
Pada lantai bangunan, selain memperhitungkan berat orang penghuninya, juga
memperhitungkan berat barang atau peralatan sesuai dengan fungsi
bangunannya. Termasuk pula diperhitungkan dinding pemisah ruagan
(100kg/m2). Lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bagian bawah.

Tabel: Beban hidup pada lantai bangunan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 3


Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

No Jenis Bangunan Beban kg/m2


1 Lantai/tangga rumah tinggal
- Mewah 200
- Sederhana 125
2 Lantai sekolah, kantor, restoran dan asrama 250
3 Tangga dan bordes sekolah, kantor, restoran dan asrama 300
4 Lantai ruang olah raga 400
5 Lantai sanggar tari, senam, aerobik 500
6 Lantai dan balkon pada gedung pertunjukan, bioskop,
ruang rapat kantor
- dengan kursi tetap 400
- dengan kursi dan boleh berdiri 500
7 Tangga dan bordes untuk butir 4, 5 dan 6 diatas 500
8 Lantai ruang pelengkap/penunjang pada butir 4,5, dan 6 250
9 Balkon yang menjorok bebas 300

b. Pada Atap dan Balok


Bentuk atap dengan kemiringan > 50 0, atau bentuk atap plat yang tidak
dapat/tidak memungkinkan untuk dimuati orang dan atau digenangi air,
diperhitungkan sebesar 75kg/m2.

Sedangkan untuk atap yang yang dapat dimuati orang dan atau dapat
menampung air (atap datar), diperhitungkan sebasar 100kg/m 2.

Dalam perhitungan reng, usuk, gording adan kuda-kuda untuk semua jenis atap
diperhitungkan beban terpusat sebesar 100kg (merupakan beban pekerja atau
pemadam kebakaran dengan peralatannya.

Pada atap overstek, beban hidup diperhitungkan sebagai beban terpusat


sebesar 200kg.

Beban Orang dan Barang

Beban orang dan barang memiliki sifat sebagai berikut:


1. Beban orang bersifat sementara dan saat bekerja pada umumnya tetap.
Beban barang dapat bekerja pada jangka waktu yang panjang. Misalnya:
beban barang yang berupa buku-buku pada sebuah perpustakaan, yang
nilainya dapat berubah-ubah. Untuk mempermudah perhitungan, baik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 4


Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

beban orang maupun beban barang pada umumnya dianggap bernilai


tetap.

2. Beban orang dan barang memiliki pengaruh yang berbeda terhadap sifat
getaran konstruksi. Bila beban barang bertambah, maka waktu getaran
konstruksinya akan bertambah pula. Sedangkan beban orang memiliki
sifat meredam getaran, sehingga bertambahnya beban orang akan
menambah pula peredaman getaran konstruksi bangunan. Getaran
konstruksi dari bangunan perpustakaan atau gudang akan lebih tinggi
dibandingkan bangunan ruang rapat atau ruang kelas, sehingga
bangunan gudang dan perpustakaan perlu perhatian lebih khusus
terhadap kemungkinan kerusakan.

3. Beban orang dan barang berbeda dalam konsentrasinya. Orang-orang


tidak akan berkumpul di tempat-tempat dimana biasanya terletak
barang-barang. Konsentrasi tersebut bergantung dari jenis ruang
bangunan dan luasan lantainya.

Beban Angin
Aksi angin merupakan permasalahan besar yang perlu diperhatikan dalam
sebuah bangunan, terutama pada bangunan tinggi. Aksi angin pada bangunan
bersifat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan seperti:
kekasaran dan bentuk permukaan bangunan, bentuk masa bangunan,
ketebalan/ketipisan bangunan, serta perletaka dan karakteristik fisik bangunan
dilingkungan sekitarnya.

Kecepatan angin biasanya bertambah sesuai dengan bertambahnya ketingian


bangunan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 5


Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Beban Gempa
Bagian kerak bumi bersifat tidak statis, selalu bergerak konstan. Menurut teori
geologi permukaan bumi terdiri dari beberapa lapisan/lempengan batuan tebal
yang mengapung diatas permukaan mantel bumi yang bersifat cair. Patahan
lempengan kerak bumi menimbulkan energi dalam bentuk gelombang yang
dipancarkan ke seluruh bagian disekitarnya. Gerakan penyebaran gelombang
inilah yang disebut dengan gempa.

Yang paling berperan pertama kali terhadap beban gempa adalah bagian
pondasi bangunan. Getaran pada bagian pondasi bangunan akan diteruskan
pada bagian badan bangunan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 6


Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Beban Karena Pengaruh Khusus


Beban karena pengaruh khusus adalah beban-beban yang bekerja pada
bangunan baik itu beban tetap ataupun beban yang bersifat sementara karena
pengaruh hal-hal tertentu. Seperti: beban karena pengaruh cuaca (salju, hujan,
es), beban akibat penggunaan sistim konstruksi tertentu, Beban akibat tekanan
air dan atau tanah, beban ledakan, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

- Sugihardjo, BaE.; Gambar-Gambar Dasar Ilmu Bangunan, Bina Bangunan


- Moore, Fuller; Understanding Structures, Mc. Graw Hill
- Snyder, James, C.; Pengantar Arsitektur, Erlangga
- Jassin, Mauro Budi; Teknik Menggambar Arsitektur,
- Erick; Ilmu Konstruksi Bangunan, Kanisius
- Subarkah Imam; Konstruksi Bangunan Tidak Bertingkat
- Frick, Heinz; Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu
- Susilo, Ir, MM.; Diktat Perkuliahan Konstruksi Bangunan I, Jurusan
Arsitektur UMB.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Danto Sukmajati TEKNOLOGI BANGUNAN II 7

You might also like