You are on page 1of 5

SPP

1. Pengertian pemeriksaan pajak ?


Jawab : Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan

2. Kebijakan self assesment (bagan) jelaskan !


Jawab :
3. Hak wajib pajak ?
Jawab : Hak-hak Wajib Pajak apabila dilakukan pemeriksaan adalah
sebagai berikut :
a. Meminta pemeriksa pajak untuk memperlihatkan tanda pengenal
pemeriksa
b. Meminta tindasan surat perintah pemeriksaan pajak
c. Menolak untuk diperiksa apabila pemeriksa tidak dapat
menunjukkan tanda pengenal pemeriksa dan surat perintah
pemeriksaan
d. Meminta penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan
e. Meminta tanda bukti peminjaman buku-buku, catatan-catatan, serta
dokumen-dokumen yang dipinjam oleh pemeriksa pajak
f. Meminta perincian berkenaan dengan hal-hal yang berbeda antara
hasil pemeriksaan dengan surat pemberitahuan (SPT) yang telah
disampaikan
g. Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha wajib pajak
dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berhak
h. Memperoleh lembar asli berita acara penyegelan apabila pemeriksa
pajak melakukan penyegelan atas tempat atau ruangan tertentu.

4. Penyidikan pajak ?
Jawab : Penyidikan secara formal dilakukan dengan cara penelitian-
penelitian pembukuan dan dokumen-dokumen, sedangkan penyidikan
secara informal dengan meneliti informasi-informasi yang termasuk pada
kantor pajak, termasuk informasi yang di berikan kepada masyarakat dan
media massa.

5. Jelaskan sebab terjadinya penyidikan pajak ?


Jawab : Sebab terjadinya penyidikan pajak :
Direktur Jendral Pajak sesuai Pasal 43A UU KUP dan berdasarkan
imformasi,data,laporan,dan pengaduan wewenang melakukan
pemeriksaan bukti permulaan sebelum dilakukan penyidikan tindak
pidana dibidang perpajakan. Sesuai pasal 44 ayat (1) UU KUP
bahwa,penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan hanya dapat
dilakukan oleh penjabat negri sipil tertentu di lingkungan Direktorat
Jendral Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak
pidana di bidang perpajakan.
6. Jelaskan penyidikan berdasarkan buper (bukti permulaan) !
Jawab : Penyidikan berdasarkan bukti permulaan :
Pasal 43A UU KUP menyebutkan bahwa dirjen pajak berdasarkan
informasi, data, laporan, dan pengaduan berwenang melakukan
pemeriksaan bukti permulaan sebelum dilakukan penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan. Pengertian pemeriksaan bukti permulaan,
menurut:
 Pasal 1 angka 27 UU KUP menyebutkan bahwa pemeriksaan bukti
permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan
bukti permulaan tentang adanya dugaaan yang telh terjadi suatu
tindak pidana di bidang perpajakan.
 Pasal 1 angka 26 UU KUP menyebutkan bahwa bukti permulaan
adalah keadaan,perbuatan-perbuatan,dan/atau bukti berupa
keterangan,tulisan,atau benda yang dapat memberikan petunjuk
adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatau tindak
pidana dibidang perpajakan yang di lakukan oleh siapa saja yang
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

7. Apa yang dimaksud dengan sewa guna usaha, jelaskan perpajakan


untuk sewa guna usaha ?
Jawab : - Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor
(pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna barang modal), lessor
memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan barang modal
selama jangka waktu tertentu, dengan suatu imbalan berkala dan lessee
yang besarnya tergantung dari perjanjian antara lessor dengan lessee,
lessee dapat diberikan hak opsi (option right) untuk membeli barang
modal tersebut pada akhir masa kontrak.
- Dalam pasal 2, 3, dan 4 Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1169/KMK.01/1991 kegiatan sewa guna usaha dapat digolongkan
sebagai finance lease (sewa guna usaha dengan hak opsi) maupun
dengan operating lease (sewa guna usaha tanpa hak opsi).

8. Bagaimana perencanaan pajak untuk sewa guna usaha ?


Jawab : Perencanaan Pajak untuk Sewa Guna Usaha :
Perencanaan pajak dapat digunakan untuk asset tetap yang baru akan
dibeli maupun asset tetap yang telah dimiliki. Untuk asset tetap yang
baru akan dibeli pertimbangannya adalah membeli secara langsung
(tunai atau kredit) atau dengan menyewa. Sedangkan untuk asset tetap
yang telah dimiliki pertimbangannya adalah mempertahankannya,
melakukan revaluasi, atau dijual dan disewa guna usahakan kembali.
9. Sebutkan jenis-jenis perencanaan pajak ?
Jawab : Jenis-Jenis Perencanaan Pajak :
1) Avoiding to top bracket, dengan memanfaatkan interest,
investment, maupun losses arbitrage.
2) Income recognition acceleration, mempercepat pengakuan
pendapatan (terutama untuk PPN).
3) Income spreading, baik untuk beberapa wajib pajak maupun untuk
beberapa tahun. Sehingga perhitungan tarif pajak tidak mencapai
maksimal.
4) Tax payment deferal, atau penangguhan pembayaran pajak.
5) Tax exclusive maximization dengan cata pengaturan tempat
performance jasa.
6) Transformasi taxable  non taxable income.
7) Transformasi non-deductible  deductible expenses.
8) Penciptaan maupun percepatan deductible tax expenses.

10. Buatlah strategi efisiensi PPh badan !


Jawab : Strategi Efisiensi PPh Badan :
a) Pembukuan, cash basis atau accrual basis.
b) Pengelolaan transaksi yg berkaitan dgn pemberian kesejahteraan
kepada karyawan.
c) Pemilihan metode penilaian persediaan.
d) Pemilihan jenis pendanaan dalam pengadaan aktiva tetap.
e) Pemilihan metode penyusutan/amortisasi.
f) Pembelian bonus kepada pembeli.
g) Transaksi yang berkaitan dengan pemotong PPh.
h) Penyertaan pada Perseroan Terbatas dalam negeri.
i) Optimalisasi pengkreditan pajak yang telah dibayar.
j) Permohonan penurunan pembayaran PPh pasal 25.
k) Pengajuan SKB (surat keterangan bebas) PPh pasal 22/23.

11. Bagaimana perencanaan pengurangan pajak asing / internasional ?


Jawab : Rencana Pengurangan Pajak Asing :
 merealisir pendapatan dalam bentuk yang memungkinkan
pengenaan tarif pajak rendah,
 penundaan pengakuan pendapatan kotor, dan
 mempercepat pengakuan biaya.

 Teknik lain pengurangan pajak asing


1. Insentif pajak lokal
Salah satu metode pengurangan beban pajak asing adalah dengan
memanfaatkan pengecualian pajak dan tax holiday dari berbagai
negara.
2. Pembiayaan hutang
Pembiayaan cabang perusahaan yang pendapatannya menjadi
obyek pajak bertarif tinggi dapat usahakan agar mendorong
terciptanya pengurangan biaya bunga dan pembayaran dividen
semaksimal mungkin.

12. Sebutkan alasan terjadinya perpajakan berganda / internasional ?


Jawab : Alasan Terjadi Perpajakan Berganda Internasional :
Perpajakan berganda terjadi karena benturan antar klaim perpajakan. Hal
ini karena adanya prinsip perpajakan global untuk wajib pajak dalam
negeri (global principle) dimana penghasilan dari dalam luar negeri dan
dalam negeri dikenakan pajak oleh negara residen (negara domisili wajib
pajak).

You might also like