Professional Documents
Culture Documents
Laporan CSR Pre Kulker
Laporan CSR Pre Kulker
Disusun Oleh :
AMRI ROSYID S
ARFI NATANAGARA
CHRISTY NANLOHY
FAJAR CAHYA
INTAN PERMATASARI
KEVIN SANDRO
MOLYVIA STEVANY
NITA SETIANINGRUM
RAVI
SUALAEMAN ABDAT
XENANUN
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan ridho serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan LAPORAN
PRA KULIAH KERJA PT BUKIT ASAM ( PERSERO ) Tbk. Laporan ini bertujuan
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kuliah Kerja serta dapat digunakan sebagai sarana
untuk menambah pengetahuan hingga sebagai referensi tambahan dalam belajar.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Kuliah Kerja Bapak
Edy Jamal Tuheteru,ST.MT yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan yang penulis miliki.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini CSR dianggap sebagai investasi masa depan bagi perusahaan.
Minat para pemilik modal dalam menanamkan modalnya di perusahaan yang telah
menerapkan CSR lebih besar, dibandingkan dengan yang tidak menerapkan CSR.
Melalui program CSR dapat dibangun komunikasi yang efektif dan hubungan
yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya.
1
2. Untuk mengetahui dan memahami program CSR apa saja yang dilakukan
di PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas CSR PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
3
pemerintah Indonesia mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang
Arang Bukit Asam (PN TABA).
Sebagai perusahaan tambang dengan area kelolaan yang luas dan kini
mulai berkembang menjadi perusahaan pembangkit energi listrik, Perseroan
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan
membangun kemandirian masyarakat serta berupaya memperbaiki kualitas
lingkungan hidup.
4
2.2 Lokasi Perusahaan
Alamat Kantor : Jalan Parigi No.1, Kab. Muara Enim, Tanjung Enim – Sumatera
Selatan.
Website: ptba.co.id
5
BAB III
TINJAUAN TEORI
Dari sekian banyak definisi CSR, salah satu yang menggambarkan CSR di
Indonesia adalah definisi Suharto (2006) yang menyatakan bahwa CSR adalah
operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk membangun sosial-ekonomi
kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dari definisi tersebut,
dapat kita lihat bahwa salah satu aspek yang dalam pelaksanaan CSR adalah
komitmen berkelanjutan dalam mensejahterakan komunitas lokal masyarakat
sekitar.
6
kegiatan perusahaan di pasar dalam dan luar negeri sejalan dengan kebutuhan
praktik perdagangan,
o Mendorong pembentukan human capital, khususnya melalui penciptaan
kesempatan kerja dan memfasilitasi pelatihan bagi para karyawan,
o Menahan diri untuk tidak mencari atau menerima pembebasan di luar yang
dibenarkan secara hukum yang terkait dengan sosial lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja, perburuhan, perpajakan, insentif finansial, dan isu-isu
lain,
o Mendorong dan memegang teguh prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) serta mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik
tata kelola perusahaan yang baik,
o Mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik sistem manajemen yang
mengatur diri sendiri secara efektif guna menumbuhkembangkan relasi saling
percaya diantara perusahaan dan masyarakat tempat perusahaan beroperasi,
o Mendorong kesadaran pekerja yang sejalan dengan kebijakan perusahaan
melalui penyebarluasan informasi tentang kebijakan-kebijakan itu pada
pekerja termasuk melalui program-program pelatihan,
o Menahan diri untuk tidak melakukan tindakan tebang pilih (diskriminatif)
dan indispliner,
o Mengembangkan mitra bisnis, termasuk para pemasok dan subkontraktor,
untuk menerapkan aturan perusahaan yang sejalan dengan pedoman tersebut,
o Bersikap abstain terhadap semua keterlibatan yang tak sepatutnya dalam
kegiatan-kegiatan politik lokal.
7
1. Bagi Perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan
mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh
dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari
masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap
modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya
manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat
meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical
decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk
management),
2. Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah
adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja,
meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap
akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika
terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan
menghargai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut,
3. Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas
sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat
polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya,
4. Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut
“corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat
negara atau aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara
akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan)
oleh perusahaan.
8
dapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR
dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya. Oleh karena itu terdapat
beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya:
9
6. Mereduksi biaya. Banyak contoh yang dapat menggambarkan keuntungan
perusahaan yang didapat dari penghematan biaya yang merupakan buah dari
implementasi dari penerapan program tanggung jawab sosialnya. Contohnya
adalah upaya untuk mereduksi limbah melalui proses recycle atau daur ulang
kedalam siklus produksi.
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. Implementasi program CSR
tentunya akan menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders. Nuansa
seperti itu dapat membentangkan karpet merah bagi terbentuknya trust kepada
perusahaan.
8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang menerapkan
program CSR pada dasarnya merupakan upaya untuk meringankan beban
pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintahlah yang menjadi
penanggungjawab utama untuk mensejahterakan masyarakat dan melestarikan
lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi
pemerintah untuk menanggung beban tersebut.
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan yang
diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif
kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh karenanya wajar bila
karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan kinerjanya.
10. Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi penggiat
CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai
kesempatan yang cukup tinggi.
10
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN, Per-05/MBU/2007 Pasal 1 ayat
(6) dijelaskan bahwa Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang
selanjutnya disebut Program Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan
dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan pada pasal 1 ayat (7) dijelaskan bahwa
Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BL, adalah program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana
dari bagian laba BUMN.
11
d) Guidance ISO 26000
Berbeda dari bentuk ISO yang lain, seperti ISO 9001: 2000 dan 14001: 2004. ISO
26000 hanya sekedar standar dan panduan, tidak menggunakan mekanisme
sertifikasi. Terminologi Should didalam batang tubuh standar berarti shall dan
tidak menggunakan kata must maupun have to. Sehingga Fungsi ISO 26000
hanya sebagai guidance.
Defensive
Compliance
Managerial
Menyadari bahwa dalam jangka panjang perusahaan tak cukup hanya patuh atau
mengandalkan kehumasan yang baik, maka perusahaan memberikan kewenangan
bagi para manajernya untuk mengelola CSR, mulai dari persoalan-persoalan yang
muncul berikut solusinya.
Strategic
12
Civil
13
BAB IV
STUDI LAPANGAN
14
Sebagian dari mitra binaan tersebut kini telah menjadi pengusaha skala
menengah yang mandiri, bankable, dan telah mengembalikan seluruh dana
pinjaman kemitraan yang pernah diterima. Sebagian lagi hingga saat ini masih
menjadi mitra binaan dengan dana kelolaan yang semakin meningkat dan
sebagian kecil yang masih belum berkembang dibantu dengan terus diberikan
pendampingan yang intensif.
15
sama menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Pada Program
Bina Wilayah, Perseroan meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan fisik
sarana maupun prasarana secara langsung maupun tidak langsung, selain
meningkatkan perannya dalam kegiatan kemasyarakatan.
16
BAB V
PEMBAHASAN
17
1. Konsisten melaksanakan pembangunan ekonomi dan pemberdayaan
masyarakat secara berkelanjutan untuk menigkatkan kesejahteraan
komunitas lokal serta masyarakat secara luas
4. Menjamin kondisi kerja yang layak sesuai dengan standar kesehatan dan
K3 serta lingkungan
Pada tahun 2011 Perseroan semakin aktif mengajak dan melibatkan peran-
serta masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun
monitoring program pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat di lingkar
tambang, sehingga pembangunannya tepat sasaran dan sesuai kebutuhan
masyarakat. Perseroan juga menjadikan pelaksanaan kegiatan Bina Lingkungan
bidang pendidikan menjadi prioritas. Melalui program PKBL dan Bina Wilayah,
memberdayakan potensi sosial ekonomi dan penciptaan kualitas hidup yang lebih
baik untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. dan program Bina Wilayah
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dan Undang-Undang Perseroan Terbatas.
Total dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun 2013 adalah
sebesar Rp41,7 miliar. Dari dana tersebut, sebesar Rp1,97 miliar disalurkan
sebagai pinjaman lunak kepada 96 unit usaha di wilayah Sumatera Selatan.
18
Selain menyalurkan dana kemitraan, Perseroan melakukan pembinaan
dalam bentuk pelatihan kewirausahaan kepada 80 mitra binaan dan bantuan
promosi produk mitra binaan melalui kegiatan pameran sebanyak 8 kali di
beberapa kota yaitu di Lampung, Palembang, Muara Enim, Pagar Alam, Empat
Lawang dan Lahat. Biaya yang direalisasikan untuk kegiatan pembinaan tersebut
sebesar Rp439,6 juta.
19
BAB VI
6.1 Kesimpulan
20
6.2 SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan terhadap materi laporan ini adalah
sebagai berikut :
21
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved
=0ahUKEwjM07H7ob_NAhXRNpQKHTRWBmcQFghHMAg&url=http%3A%2F%2Fkaryatuli
silmiah.com%2Fcorporate-social-responsibility-pt-bukit-
asam%2F&usg=AFQjCNH_ZHarJWT5G33O7Pamp5DzqiXcUw&sig2=m4DsHBpxRfNu0ibt2
-UIdg ( diakses pada 24 Juni 2016 pukul 11.56 )
http://uchinfamiliar.blogspot.co.id/2012/03/tahap-tahap-penerapan-csr.html ( diakses
pada 24 Juni 2016 pukul 19.25)
22