Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus Kista Ovarii
Laporan Kasus Kista Ovarii
KISTA OVARII
Oleh
Ivan Kristantya
NIM 122011101064
KISTA OVARII
Oleh
Ivan Kristantya
NIM 122011101064
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan 3
BAB II Tinjauan Pustaka 5
BAB III Laporan Kasus 23
Daftar Pustaka 35
BAB I
PENDAHULUAN
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan
menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling
sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker
ovarium. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang
banyak menyerang wanita.1
Kista adalah pertumbuhan berupa kantong (pocket, pouch) yang tumbuh
dibagian tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan
atau materi semisolid yang tumbuh dalam ovarium.1
Sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala yang nyata, namun
sebagian lagi menimbulkan masalah seperti rasa sakit dan perdarahan. Bahkan
kista ovarium yang malignan tidak menimbulkan gejala pada stadium awal,
sehingga sering ditemukan dalam stadium yang lanjut. Komplikasi yang paling
sering dan paling serius pada kista ovarium yang terjadi dalam kehamilan adalah
peristiwa torsio atau terpeluntir. Ada beberapa kista yang dapat menjadi ganas,
dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita yang mulai
menopause1,9.
Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan
penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Insidensi keganasan
ovarium memiliki variasi yang luas rerata tertinggi terdapat di Negara
Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di Amerika, insidensi keganasan
ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988
sampai 19913,4. Sedangkan di RSUD dr. Soebandi Jember jumlah seluruh
penderita kista ovarium menempati peringkat nomer 2 dari 10 kasus tertinggi pada
statistik poli kandungan RSD dr. Soebandi pada bulan Februari hingga Maret
2017.
Penatalaksanaan kista ovarium didasarkan pada jenis kista tersebut. Tidak
semua kista ovarium ditatalaksanai melalui pembedahan, apalagi ternyata kista
tersebut dapat resolusi spontan. Namun, sebagian besar memerlukan pembedahan
untuk mengangkat kista tersebut. Penanganannya melibatkan keputusan yang
sukar dan dapat mempengaruhi status hormonal dan fertilitas seorang wanita.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Epidemiologi
Berdasarkan data penilitian di Amerika Serikat, umumnya kista ovarium
ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun
transvaginal dan transrektal.Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah
postmenopause.Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan
10% sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.
Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif
jarang pada wanita postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur
yang spesifik mengenai usia terjadinya kista ovarium.5
d. Kista Dermoid
Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal
berdiferensiasi sempurna dan lebih menonjol dari pada mesoderm dan entoderm.
Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tidak hanya berupa cairan
tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang, atau sisa-sisa kulit. Dinding
kista keabu-abuan dan agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian
lagi padat. Dapat menjadi ganas, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga
berasal dari sel telur melalui proses parthenogenesis. Gambaran klinis adalah
nyeri mendadak di perut bagian bawah karena torsi tangkai kista dermoid.
Dinding kista dapat ruptur sehingga isi kista keluar di rongga
peritoneum.Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista dermoid bersama seluruh
ovarium.
c. Kista Lutein
Pada mola hidatidosa, koriokarsinoma, dan kadang-kadang tanpa adanya kelainan
tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan
bisa menjadi sebesar ukuran tinju.Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat
luteinisasi sel-sel teka. Sel-sel granulosa dapat pula menunjukkan luteinisasi, akan
tetapi seringkali sel-sel menghilang karena atresia. Tumbuhnya kista ini ialah
akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan, dan dengan
hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan.
e. Kista Endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput
dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang
menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis
karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit
endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri senggama. Kista ini
berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. Penyebabnya bisa
karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani
sehingga kuman-kumannya masuk kedalam selaput perut melalui saluran indung
telur. Infeksi tersebut melemahkan daya tahan selaput perut, sehingga mudah
terserang penyakit. Gejala kista ini sangat khas karena berkaitan dengan haid.
Seperti diketahui, saat haid tidak semua darah akan tumpah dari rongga rahim ke
liang vagina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. Kondisi ini merangsang
sel-sel rusak yang ada di selaput perut mengidap penyakit baru yang dikenal
dengan endometriosis. Karena sifat penyusupannya yang perlahan, endometriosis
sering disebut kanker jinak.
a
f. Kista Stein-Leventhal
Ovarium tampak pucat, membesar 2 sampai 3 kali, polikistik, dan permukaannya
licin.Kapsul ovarium menebal. Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom Stein-
Leventhal dan kiranya disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal.
Umumnya pada penderita terhadap gangguan ovulasi, oleh karena endometrium
hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasia endometrii sering ditemukan.
2.6 Etiologi
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista
ovarium timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.1
Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4
a. Riwayat kista ovarium sebelumnya
b. Siklus menstruasi yang tidak teratur
c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d. Menstruasi dini
e. Tingkat kesuburan
f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g. Terapi tamosifen pada kanker mamma
2.7 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm
dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara
gradual akan mengecil selama kehamilan.1,6
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.1,2
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin
atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada
kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan
pemberian HCG.1,2
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal,
dan mesodermal.Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium
ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel
dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.1,2
2.8Tanda dan Gejala
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala
dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.4,6
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
a. Gangguan haid
b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering
berkemih.
c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan
nyeri spontan dan sakit diperut.
d. Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut:
a. Asites
b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut
c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan
d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.4
2.9 Diagnosis
Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan melalui pemeriksaan
fisik.Namun biasanya sangat sulit untuk menemukan kista melalui pemeriksaan
fisik.Maka kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista
ovarium. Pemeriksaan yang umum digunakan adalah :
Ultrasonografi (USG)
Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista,
membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau
padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5,6
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan lab dapat berguna sebagai screening maupun diagnosis
apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas.Berikut pemeriksaan yang umum
dilakukan untuk mendiagnosis kista ovarium.
a. Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini digunakan untuk screening
awal apakah wanita tersebut hamil atau tidak. Pemeriksaan ini dapat
menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik.
b. Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit keganasan, dapat
lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan untuk menyingkirkan
diagnosis banding.
d. Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker spesifik pada keganasan
ovarium adalah CA125. CEA juga dapat diperiksa, namun CEA kurang
spesifik karena marker ini juga mewakili keganasan kolorektal, uterus dan
ovarium.
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Merupakan pemeriksaan untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor
ovarium. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersama dengan proses operasi,
kemudian sampel difiksasi dan diperiksa dibawah mikroskop.6
2.10 Penatalaksanaan
1. Observasi dan Manajemen Gejala
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (watchful
aiting) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga
ganas. Apabila terdapat nyeri, maka dapat diberikan obat-obatan simptomatik
seperti penghilang nyeri NSAID1,2,4
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni
dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.
Biasanya kista yang ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami penurunan
berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu bersifat jinak
atau ganas jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi setelah dilakukan
pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi. Biasanya untuk laparoskopi
diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi
diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.1,2,4
Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalui screening USG
umumnya dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan gejala
maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan patologi anatomi
untuk memastikan keganasan sel dari tumor tersebut.1,2,4,6
2.11 Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh
di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sudah dilakukan
operasi, angka kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%. Kematian
disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan
sudah dalam stadium akhir.1 Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%.
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Ny. TH
Usia : 55 tahun (2 Juni 1962)
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : JAwa
Alamat : Jl. Letjen Suprapto V / 2, Jember
Status Pernikahan : Menikah
MRS : 8 Mei 2017
No Rekam Medik : 161167
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri
hilang timbul dirasakan di 1 titik dan tembus ke punggung. Sebelumnya
pasien sudah memeriksakan diri ke spesialis kandungan di Jakarta dan pada
pemeriksaan dikatakan terdapat kista multiple. Keluhan sesak disangkal. Mual
dan muntah tidak dirasakan. Gangguan makan juga di sangkal pasien. Pasien
juga menyangkal riwayat demam maupun penurunan berat badan. Gangguan
BAK dan BAB tidak dirasakan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, ataupun
asma disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat anggota memiliki keluhan serupa disangkal. Riwayat anggota
keluarga memiliki penyakit keganasan disangkal.
Riwayat pengobatan
Pasien pernah memeriksakan dirinya ke Sp.OG 6 bulan yang lalu dan
dinyatakan terdapat kista multiple. Pasien mendapat obat analgesik dan
direkomendasikan untuk operasi
Riwayat menstruasi :
- Menarche : 13 tahun
- Siklus menstruasi : sudah menopause sekitar 5 tahun yang lalu
Riwayat Kontrasepsi :
- Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
Riwayat Perkawinan
- Pasien menikah usia 16 tahun, dan ini merupakan pernikahan pertamanya.
Riwayat Obstetri :
- Pasien mengaku tidak pernah hamil.
STATUS GENERALIS
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran/GCS : Compos Mentis/E4V5M6
c. Tanda vital
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Frekuensi nadi : 72 x/menit
- Frekuensi napas : 20 x/menit
- Suhu : 36,7oC
d. Kepala/leher : konjungtiva anemis -/-; ikterik -/-
e. Thorax
- Inspeksi: retraksi (-)
- Palpasi: pergerakan dinding dada simetris
- Perkusi: sonor +/+, batas jantung dbn
- Auskultasi: C S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-); P
vesikuler +/+ wheezing -/-, rhonki -/-.
f. Abdomen:
Inspeksi Flat
Auskultasi BU (+)
Perkusi Terdapat area redup
Palpasi massa (+) regio suprapubik, konsistensi padat
kenyal, batas tegas, immobile, nyeri tekan massa (+),
g. Ekstremitas: hangat (+/+)/(+/+) ; edema (-/-)/(-/-)
III. STATUS GINEKOLOGI
1. Abdomen :
- Inspeksi : tidak ada tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-)
terlihat massa menonjol di regio kiri bawah.
- Auskultasi : bising usus (+) normal
- Perkusi: terdapat area redup sesuai batas massa
- Palpasi : defans muskular (-), undulasi tes (-), shifting dullnes (-).
Teraba massa 12x8 cm di regio suprapubik hingga iliaka sinistra,
konsistensi padat kenyal, batas tegas, immobile, nyeri tekan massa (+),
2. Genital Eksterna :
Inspeksi : perdarahan pervaginam (-), tanda peradangan (-)
Pemeriksaan Dalam (VT) :
Dinding vagina normal, massa (-). Portio licin, Ø (-), nyeri goyang (-).
Adneksa Parametrium kiri teraba massa, padat, tidak dapat digerakkan,
nyeri (-). Adneksa Parametrium kiri Cavum Douglas dbn. Corpus Uteri
antefleksi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
1. Hb :11,2 g/dL
2. HCT : 32,1 %
3. Leukosit :12,1 x 109/L
4. Tombosit : 199 x 109/L
Pemeriksaan USG 28/03/2017
Hasil : - Uterus AF ukuran 6,4 x 3
- Massa kistik adnexa dextra 13 x 10 x 6 cm
DIAGNOSIS KERJA
Pre Operasi : Kista Ovarium
Post Operasi : Kista Ovarium
PENATALAKSANAAN
Observasi KU, Vital Sign dan Perdarahan
Cek laboratorium sebelum operasi
Konsultasi ke bagian Jantung dan Anaestesi sebelum operasi.
Laparotomi (TAH-BSO)
Pemeriksaan Patologi Anatomi
LAPORAN OPERASI
Telah dilakukan laparotomi TAH-BSO-Omentektomi oleh dr.Yonas, Sp.OG pada
9 Mei 2017. Eksplorasi didapatkan:
1. Uterus Atropi
2. Adnexa dextra, ovarium tampak massa kistik dengan bagian padat ukuran
20 x 10 x 10 cm
3. Adnexa sinistra, ovarium tampak massa kistik dengan bagian padat ukuran
15 x 10 x 8 cm
Penatalaksanaan post op
- IVFD RL 20 tpm
- Cefotaxim 3 x 1 gr
- Antrain 3 x 1 gr
- Pertahankan DC 24 jam
- Observasi pasien 2 jam post op
FOLLOW UP
9 Mei 2017
S/ Nyeri luka operasi
O/
KU : cukup TD : 110/90 RR : 20
Kes : CM N : 88 Tax : 36,5
Status Generalis
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Cor : Ictus cordis tidak tampak, teraba di ICS V MCL Sinistra. Batas
jantung tidak melebar. S1 S2 tunggal, e/g/m -/-/-
Pulmo : Gerakan dada simetris, tidak didapatkan retraksi. Perkusi sonor di
kedua sisi. Suara vesikuler +, Rhonki -, Wheezing -.
Abdomen : flat, bising usus +, timpani, supel. Luka operasi dressing (+),
rembesan (-)
A/ Post TAH – BSO – Omentektomi a.i kistoma ovarii bilatera curiga ganas H0
P/ IVFD RL 20 tpm
Cefotaxim 3 x 1 gr
Antrain 3 x 1 gr
Pertahankan DC 24 jam
Observasi pasien 2 jam post op
10 Mei 2017
S/ Nyeri luka operasi berkurang. Flatus (+)
O/
KU : cukup TD : 110/80 RR : 20
Kes : CM N : 78 Tax : 36,2
Status Generalis
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Cor : Ictus cordis tidak tampak, teraba di ICS V MCL Sinistra. Batas
jantung tidak melebar. S1 S2 tunggal, e/g/m -/-/-
Pulmo : Gerakan dada simetris, tidak didapatkan retraksi. Perkusi sonor di
kedua sisi. Suara vesikuler +, Rhonki -, Wheezing -.
Abdomen : flat, bising usus +, timpani, supel. Luka operasi dressing (+),
Rembesan (-)
A/ Post TAH – BSO – Omentektomi a.i kistoma ovarii bilatera curiga ganas H0
P/ IVFD RL 20 tpm
Cefotaxim 3 x 1 gr
Antrain 3 x 1 gr
11 Mei 2017
S/ Nyeri luka operasi minimal
O/
KU : cukup TD : 110/80 RR : 20
Kes : CM N : 72 Tax : 36,3
Status Generalis
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Cor : Ictus cordis tidak tampak, teraba di ICS V MCL Sinistra. Batas
jantung tidak melebar. S1 S2 tunggal, e/g/m -/-/-
Pulmo : Gerakan dada simetris, tidak didapatkan retraksi. Perkusi sonor di
kedua sisi. Suara vesikuler +, Rhonki -, Wheezing -.
Abdomen : flat, bising usus +, timpani, supel. Luka operasi baik. Darah (-),
Pus (-)
A/ Post TAH – BSO – Omentektomi a.i kistoma ovarii bilatera curiga ganas H0
P/ Aff infus dan DC
Cefadroxil 3 x 1 tab
Asam mefenamat 3 x 1 tab
Pro KRS
DAFTAR PUSTAKA