You are on page 1of 14

KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN KERANG HIJAU

DI PULAU PASARAN TAHUN 2016

(JURNAL)

Oleh

DIMAS FERDINAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN KERANG HIJAU
DI PULAU PASARAN TAHUN 2016.

Dimas Ferdinan1, Buchori Asyik2, Irma Lusi Nugraheni3


This research aims to determine the socio-economic situation of green
mussels fishermen families of Pasaran Island in 2016. The method is descriptive. The
number of population is 154 families, and the samples are 77 families. The results
indicate that: (1) Head family education background is primary school and junior
high, (2) The number of children and burden is a small family, (3) The location
fishpond cultivation of mussels is appropriate enough, (4) The fishpond cultivation
size is medium, (5) The seedlings of green mussel is naturally taken from it’s
habbitat and the quality of the mussels at Pasaran Island is good, (6) Most people is
using their own money, ( 7) The marketing of mussels is in fish market, (8) The
income of green mussel fishermen is low under the Provincial Minimum Wage.

Keywords: Fishermen, Green Muselles, Social Economics.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi keluarga


nelayan kerang hijau di Pulau Pasaran 2016. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif. Populasi berjumlah 154 KK, sampel yang diambil sebanyak 77
KK. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Tingkat pendidikan kepala keluarga
nelayan kerang hijau pendidikan dasar SD dan SMP, (2) Jumlah anak dan
tanggungan merupakan keluarga kecil, (3) Lokasi kerangka budidaya kerang hijau
cukup sesuai, (4) Kerangka budidaya kerang hijau berukuran sedang, (5) Benih
kerang hijau merupakan benih alami yang diambil dari habitatnya dan kualitas
kerang hijau di Pulau Pasaran baik, (6) Jenis modal sendiri merupakan modal yang
banyak digunakan, (7) Pemasaran kerang hijau ke tempat pelelangan ikan, (8)
Pendapatan nelayan kerang hijau rendah dengan pendapatan dibawah UMP.

Kata kunci: Nelayan, Kerang Hijau, Sosial Ekonomi

Keterangan :
1
Mahasiswa Pendidikan Geografi
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
PENDAHULUAN pasaran yang sangat strategis, yang
berada di Teluk Lampung maka tidak
Potensi sumber daya alam yang heran jika potensi yang ada di Pulau
dimiliki setiap wilayah berbeda- Pasaran sangatlah berlimpah.
beda, dan mempunyai ciri tersendiri
serta kemampuan dalam mengolah Nelayan yang ada di Pulau Pasaran
potensi sumber daya alam yang ada. ada beberapa jenis, Seperti nelayan
Sumber daya alam pada suatu daerah ikan, nelayan rajungan dan nelayan
biasanya dapat menentukan mata kerang hijau. Nelayan kerang hijau
pencaharian sebagai sumber ekonomi memiliki keunikan tersendiri,
masyarakat untuk memenuhi keunikan yang ada adalah jumlah
kebutuhan hidup. nelayan paling banyak dibandingkan
jenis nelayan dan pekerjaan yang
Masyarakat di kawasan pesisir lain, hal itu disebabkan karena
Indonesia sebagian besar berprofesi kerang hijau merupakan komoditi
sebagai nelayan yang diperoleh perairan yang bernilai ekonomi
secara turun-temurun dari nenek tinggi. Kerang hijau juga merupakan
moyang mereka. Karakteristik spesies kerang yang sangat mudah
masyarakat nelayan terbentuk untuk dibudidayakan, teknik
mengikuti sifat dinamis sumberdaya budidaya yang sederhana tanpa
yang digarapnya, sehinga untuk banyak perlakuan khusus membuat
mendapatkan hasil tangkapan yang nelayan lebih memilih
maksimal. Nelayan harus berpindah membudidayakannya dan menjadi
pindah selain itu resiko usaha yang nelayan kerang hijau. Dari alasan
tinggi menyebabkan masyarakat yang ada itulah penduduk di Pulau
nelayan hidup diliputi dengan Pasaran lebih memilih menjadi
ketidak pastian dalam menjalankan nelayan kerang hijau dibandingkan
usahanya (Sebenan, 2007: 28). menjadi nelayan ikan ataupun
nelayan rajungan.
Pulau Pasaran yang merupakan pulau
karang, luas awalnya adalah 3,5 No Jenis Rincian Jumlah Persen
Pekerjaan KK %
hektar dan sekarang seiring 1 Pegawai -
berkembangnya pertumbuhan 4 1,48
Negeri Sipil
penduduk dan juga waktu maka 2 Nelayan Rajungan 7 2,60
kebutuhan akan tempat tinggal juga 3 Pedagang - 12 4,64
4 Nelayan Ikan Teri 21 7,80
semakin tinggi. Sehingga masyarakat 5 Jemur
Buruh 23 8,55
yang ada di Pulau Pasaran membuat Ikan
daratan baru dengan mengumpulkan 6 Pengolah
Buruh 48 17,84
Teri
batu karang yang disusun menjadi 7 Kerang
daratan baru dan ditimbun dengan Nelayan 154 57,25
Hijau
tanah. Dan sekarang luasnya Jumlah - 269 100,00
bertambah menjadi 12 hektar. Pulau Tabel 1.1 Penduduk Menurut Pekerjaan di
RT 09/10 Pulau Pasaran Kelurahan Kota
Pasaran dihuni oleh 269 kepala Karang Kecamatan Teluk Betung Timur
keluarga dengan jumlah keseluruhan Tahun 2016.
penduduk yang tinggal adalah
sebanyak 1123 jiwa. (Profil Dari data yang ada jumlah nelayan
Kelurahan Kota Karang Tahun kerang hijau yang ada di Pulau
2015). Jika melihat lokasi pulau Pasaran berjumlah 154 KK atau
57,24% dari jumlah total KK yang lokasi kerangka budidaya kerang
ada di Pulau Pasaran sebanyak 269. hijau yang sangat menentukan hasil
Jumlah nelayan kerang hijau yang produksi kerang hijau yang ada.
ada dibagi dalam 11 kelompok, yang
masing-masing kelompok itu terdiri Berbagai macam tentang pengertian
dari 14 orang atau kepala keluarga. nelayan, salah satunya dijelaskan
Pembagian kelompok-kelompok ini oleh Imron dalam Mulyadi (2005:
bertujuan agar dalam proses 17), nelayan adalah Suatu
menghitung pendapatan, penjualan kelompok masyarakat yang
dan pendistribusian lebih mudah. kehidupanya tergantung langsung
pada hasil laut, baik dengan cara
Budidaya kerang hijau yang melakukan penangkapan ataupun
dilakukan oleh nelayan kerang hijau budi daya. Masyarakat nelayan
di Pulau Pasaran dipengaruhi oleh adalah masyarakat yang hidup,
alam, tingginya permintaan kerang tumbuh dan berkembang di kawasan
hijau setiap tahunnya dipasaran, pesisir, yakni suatu kawasan transisi
menurut hasil wawancara pada antara wilayah darat dan laut yakni
penelitian awal oleh salah satu suatu kawasan transisi antara
nelayan kerang hijau di Pulau wilayah darat dan laut. Sebagai
Pasaran, merupakaan keuntungan suatu sistem, masyarakat nelayan
tersendiri bagi nelayan kerang hijau terdiri dari kategori-kategori sosial
di Pulau Pasaran, akan tetapi yang membentuk kesatuan sosial.
kebutuhan akan kerang hijau masih Mereka juga memiliki sistem nilai
belum dapat terpenuhi karena dan simbol-simbol kebudayaan
nelayan masih mengandalkan sebagai referensi perilaku mereka
penangkapan dari alam. Dengan sehari-hari. Faktor kebudayaan ini
jumlah produksi yang kurang menjadi pembeda masyarakat
mencukupi itu menurut salah satu nelayan dari kelompok sosial
nelayan kerang hijau yang ada di lainnya.
Pulau Pasaran masih terbilang sedikit
dan belum cukup untuk memenuhi Kerang hijau merupakan organisme
kebutuhan ekonomi nelayan kerang yang termasuk biota yang tergolong
hijau. Jumlah anak serta tanggungan bertubuh lunak (mollusca),
kepala keluarga terhadap anggota bercangkang dua (bivalvia), insang
keluarga yang ada merupakan faktor- berlapis (lamellibrachiata), berkaki
faktor yang menjadi alsan Kurang lapak (palecypoda) dan hidup dilaut
terpenuhinya kebutuhan keluarga (Askin, 1982: 42). Selain itu Kerang
nelayan kerang hijau di Pulau hijau memiliki cangkang simetris
Pasaran sendiri. dan berwarna hijau kecoklatan.
Tubuh kerang hijau terbagi
Rendahnya pendapatan ini menjadi tiga bagian yaitu kaki,
disebabkan baerbagai hal seperti, mantel dan organ dalam. Pada
ketidak mampuan memanfaatkan kedua bagian mantel dihubungkan
teknologi yang disebabkan oleh dengan engsel sehingga mantel
tingkat pendidikan nelayan yang dapat terbuka dan tertutup. Mantel
masih terbilang rendah, penjualan merupakan bagian tipis yang
kerang hijau, juga harga kerang hijau berfungsi untuk melindungi organ
yang tidak stabil dan juga faktor dalam kerang. Pada bagian belakang
mantel terdapat dua lubang yang di hampir sama dengan metode rakit
sebut sifon yang berfungsi untuk apung namun perbedaannya pada
keluar masuknya air. Kaki kerang penggunaan pelampung. Rakit
berupa bagian pipih yang terdapat tancap menggunakan kayu atau
dalam cangkang yang alan bambu yang ditancapkan pada dasar
menjulur keluar saat akan perairan sehingga tidak bergerak. 4.
berjalan. Organ dalam kerang hijau Metode Tali Rentang, Metode ini
terdiri atas insang yang berlapis disebut juga metode tali memanjang
lapis berjumlah dua pasang yang atau long line, metode ini
mengandung banyak pembuluh menggunakan pelampung besar
darah, organ pencernan, organ yang dihubungkan antara satu
jantung dan alat sekresi (Kastawi, dengan yang lainnya untuk memberi
2003: 23). Pada proses pembesaran daya apung pada tali. Pada setiap
kerang hijau dapat dibudidayakan ujung terahir pada tali dikaitkan
dengan banyak cara. Secara umum dengan jangkar agar tida tertarik
terdapat 4 yaitu (Aypa, 1990: 45). 1. ketengah pada saat penambahan
Metode Tancap, Metode ini beban.
menggunakan tongkat kayu atau
bambu yang ditancapkan ke dasar Menurut Soerjono Soekanto (2001:
perairan. Oleh karena itu metode ini 92) sosial ekonomi adalah posisi
hanya dapat di terapkan di daerah seseorang dalam masyarakat
pantai berlumpur. Metode yang berkaitan dengan orang lain dalam
sangat sederhana ini cocok untuk arti lingkungan pergaulan,
perairan dengan kedalaman 3-5 m. prestasinya, dan hak-hak serta
2. Metode Rakit Apung, Metode ini kewajibannya dalam hubunganya
menggunakan bahan terdiri dari tali dengan sumber daya.
dan rakit (tali, bambu, pelampung Berdasarkan beberapa pendapat,
dan jangkar). Metode ini biasanya dapat disimpulkan pengertian
digunakan pada kedalaman perairan keadaan sosial ekonomi dalam
antara 3-4 m pada saat surut rendah. penelitian ini adalah kedudukan
Untuk ukuran satu unit rakit dapat atau posisi seseorang dalam
dibuat 6m x 8m, 15m x 15m, atau masyarakat berkaitan dengan tingkat
30m x 30m, yang diberi jarak pada pendidikan, Usia, tingkat
rakit untuk di beri pelampung. 3. pendapatan, pemilikan kekayaan
Metode Rakit Tancap, Metode ini dan jenis tempat tinggal.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan keadaan tertentu sesuai adanya di


dalam penelitian ini adalah metode lapangan (Arikunto, 2006: 194)
deskriptif yang bertujuan untuk
menggambarkan keadaan atau Populasi dalam penelitian ini adalah
fenomena yang diteliti. Metode 154 KK yang berada di RT 09 dan
deskriptif adalah metode untuk RT 10 Pulau Pasaran Kelurahan Kota
menggambarkan keadaan atau Karang Kecamatan Teluk Betung
fenomena serta untuk mengetahui Timur Kota Bandar Lampung.
hal-hal yang berhubungan dengan Karena jumlah populasi lebih dari
100 orang maka diambil Sampel
sebesar 50% dari populasi 154 KK, dokumentasi. Observasi digunakan
yaitu sebanyak 77 KK. untuk adalah melihat keadaan yang
menggambarkan kondisi sosial
No RT Populasi Sampel ekonomi nelayan kerang hijau
1 09 Pulau 84 42 langsung dilokasi penelitian.
Pasaran
Wawancara digunakan untuk
2 10 Pulau 70 35
Pasaran memperoleh data primer dengan cara
Jumlah 154 77 berhadapan langsung bertanya pada
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Pulau Pasaran responden. Alat yang digunakan
Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk adalah kuisioner yang berisi
Betung Timur Tahun 2016. pertanyaan sebanyak kurang lebih
40. Teknik analisa data dalam
Pengambilan Sampel pada penelitian penelitian ini menggunakkan
ini menggunakan teknik Random distribusi frekuensi dan persentase.
sampling atau Sampel Acak, atau Data tabel frekuensi dan persentase
dapat diartikan setiap individu dalam tersebut akan diinterpretasikan dalam
populasi memiliki kesempatan yang bentuk laporan sebagai hasil
sama untuk menjadi sampel dalam penelitian dan ditulis kesimpulan
penelitian ini. sebagai hasil akhir laporan
penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik
teknik observasi, wawancara, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN


b. Sebelah selatan berbatasan
Pulau Pasaran termasuk kedalam dengan Kota Karang Raya
daerah administratif Kelurahan Kota c. Sebelah timur berbatasan
Karang Kevamatan Teluk Betung dengan Jl. Laksamana RE.
Timur. Adapun batas-batas Pulau Martadinata/ Kel. Perwata
Pasaran adalah sebagai berikut: d. Sebelah barat berbatasan
a. Sebelah utara berbatasan dengan laut/Teluk Lampung
dengan Way Belau
/Kelurahan Pesawahan
Sebelah Selatan

Gambar 4.2 Peta Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk


Betung Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2016.
Deskripsi data hasil penelitian ini Berdasarkan Tabel 4.8 tentang
meliputi : tingkat pendidikan kepala tingkat pendidikan kepala keluarga
keluarga, jumlah anak dan nelayan kerang hijau di Pulau
tanggungan, lokasi kerangka Pasaran, dapat diketahui bahwa
budidaya, luas kepemilikan kerangka tingkat pendidikan kepala keluarga
budidaya, kegiatan pembenihan nelayan kerang hijau di Pulau
pembesaran dan panen, modal usaha, Pasaran tahun 2016 adalah
pemasaran, dan tingkat pendapatan merupakan tingkat pendidikan dasar,
nelayan kerang hijau. sebanyak 67,52% dari jumlah
keseluruhan yang diperoleh dari
Tingkat Pendidikan Kepala jumlah tamatan SD dan SMP. Dari
Keluarga Nelayan Kerang Hijau 67,52% persentase yang ada, kepala
keluarga yang menuntaskan
Pendidikan merupakan hal yang pendidikan SD adalah sebanyak 36
paling mendasar dan paling penting jiwa dengan persentase 46,75 %
dalam upaya untuk meningkatkan kemudian SMP 16 jiwa dengan
pengetahuan penduduk. Tingkat persentase 20,77 %.
pendidikan juga akan mempengaruhi
jenis mata pencaharian yang Rendahnya tingkat pendidikan yang
akhirnya akan berpengaruh terhadap dimiliki oleh kepala keluarga
jumlah pendapatan dan pemenuhan nelayan kerang hijau yang ada di
kebutuhan pokok minimum keluarga. Pulau Pasaran selaras dengan teori
Fahmi, (2003: 45) menyatakan
Pendidikan kepala keluarga petani bahwa “masyarakat pesisir
tambak yang dimaksud dalam merupakan masyarakat yang hidup
penelitian ini yaitu tingkat secara berkelompok yang tinggal di
pendidikan terakhir yang pernah kawasan pesisir dengan
ditempuh kepala keluarga petani perekonomiannya bergantung pada
tambak. Untuk lebih jelas mengenai sumberdaya yang ada dilautan yang
tingkat pendidikan kepala keluarga pada umumnya masyarakat pesisir
petani tambak yang berada di Desa memiliki tingkat pendidikan yang
Margasari dapat dilihat pada Tabel rendah dikarenakan kemampuan
4.8 berikut: yang diperlukan dalamkehidupan
sehari harinya untuk memenuhi
Tabel 4.8. Tingkat Pendidikan Kepala
kebutuhan hidupnya hanyalah
Keluarga Nelayan Kerang Hijau di Pulau
Pasaran Kecamatan Teluk Betung Timur kemampuan dalam menangkap ikan
Kota Bandar Lampung Tahun 2016 di laut”. Sehinga dari teori yang ada
sesuai dengan hipotesis pertama
No Jenis Jumlah Persen (%) yaitu nelayan kerang hijau yang ada
pendidikan KK di Pulau Pasaran yang merupakan
1 Tamat SD 36 46,75 nelayan dengan pendidikan yang
2 Tamat SMP 16 20,77 rendah.
3 Tamat SMA 25 34,46
Jumlah 77 100,0
0
Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun
2016
Jumlah Anak dan Tanggungan orang dengan persen tase 7,79 % dan
yang Dimiliki Kepala Keluarga sisanya adalah anak berjumlah <3
Nelayan Kerang Hijau orang dengan persentase sebesar
19,48 % Dari hasil diatas maka
Tanggungan keluarga adalah orang diperoleh rata-rata jumlah anak yang
atau orang-orang yang masih dimiliki nelayan kerang hijau di
berhubungan keluarga atau masih Pulau Pasaran adalah 3-5 orang.
dianggap berhubungan keluarga
serta hidupnya pun ditanggung. Berikutnya adalah data tentang
Selanjutnya jumlah tanggungan tanggungan keluarga nelayan kerang
adalah jumlah orang dalam keluarga hijau yang dimaksud dalam
yang hidupnya ditanggung kepala penelitian ini adalah banyaknya
keluarga. anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah dan masih menjadi
Yang dimaksud jumlah anak dan tanggungan secara ekonomi. Dapat
tanggungan keluarga dalam diligat pada Tabel 4.10
penelitian ini adalah jumlah jiwa
yang berada dalam satu keluarga Tabel 4.10. Jumlah Tanggungan Keluarga
yang kehidupannya ditanggung oleh Nelayan Kerang Hijau di Pulau Pasaran
Kecamatan Teluk Betung Timur Kota
kepala keluarga itu. Untuk lebih jelas Bandar Lampung Tahun 2016
mengenai mengenai jumlah anak
kepala keluarga nelayan kerang hijau No Jumlah Jumlah Persen
di Pulau Pasaran dapat dilihat pada tanggungan KK (%)
Tabel 4.9 dalam
keluarga
1 <3 4 5.19
Tabel 4.9. Jumlah Anak Nelayan Kerang
2 3-5 70 90,90
Hijau di Pulau Pasaran Kecamatan Teluk
3 >5 3 3,89
Betung Timur Kota Bandar Lampung Tahun
Jumlah 77 100,00
2016
Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun
2016
No Jumlah Jumlah Persentase
anak KK (%)
dalam
Nelayan kerang hijau sebagian besar
keluarga merupakan keluarga yang memiliki
1 <3 15 19,48 jumlah tanggungan 3-5 orang dalam
2 3-5 56 72,72 satu rumah. Jumlah tanggungan ini
3 >5 6 7,79 didalamnya merupakan anggota
77 100,00 keluarga yang terdiri dari anak, istri,
Jumlah orang tua, dan saudara yang berada
Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun dalam satu rumah. Rendahnya
2016 jumlah tanggungan yang dimiliki
kepala keluarga nelayan kerang hijau
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dikarenakan anak yang dimiliki oleh
diketahui bahwa Jumlah anak nelayan kerang hijau sebagian telah
nelayan kerang hijau di Pulau menikah dan tidak lagi menjadi
Pasaran Kecamatan Teluk Betung tanggungan dari kepala keluarga
Timur, tahun 2016 terbanyak adalah nelayan kerang hijau yang ada.
3-5 anak, dengan persentase sebesar
72,72 % sedangkan jumlah anak Berdasarkan Tabel 4.9 dan 4.10
yang berjumlah >5 anak berjumlah 6 diketahui bahwa jumlah anak
nelayan kerang hijau dipulau pasaran keluarga nelayan kerang hijau
adalah seebagai berikut: jumlah anak khusunya anak dari nelayan kerang
2 sebanyak 19,48%, 3 anak sebanyak hijau sudah menikah, sehingga tidak
32,85 %, 4 anak sebanyak 21,42%. lagi tinggal dengan orang tuanya lagi
Sedangkan kepala keluarga yang dan tidak masuk kedalam
terbilang memiliki jumlah anak besar tanggungan kepala keluarga lagi
yaitu dengan rincian 5 anak sebanyak yaitu nelayan kerang hijau di Pulau
15,71%, 6 anak sebanyak 5,71%, dan Pasaran.
7 anak sebanyak 2,85 %.
Sedangkan jumlah tanggungan Lokasi Kerangka Budidaya Yang
kepala keluarga nelayan kerang hijau Dimiliki Nelayan Kerang
yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut: 1 orang tanggungan Lokasi merupakan letak dimana
sebanyak 1,42%, 2 orang tanggungan kerangka dibuat atau diletakkan,
sebanyak 4,28%, 3 orang tanggunga lokasi budidaya kerang hijau harus
sebanyak 20,00%, dan 4 orang memenuhi faktor-faktor tertentu,
tanggunga sebanyak 48,57%. jumlah dalam pemilihan lokasi budidaya
total tanggungan kepala keluarga kerang hijau ada dua faktor utama
yang terbilang kecil adalah sebanyak yang harus diperhatikan. Dalam hal
74,20%. Kemudian tanggungan ini yang dimaksud letak persebaran
kepala keluarga yang terbilang besar kerangka budidaya kerang hijau
adalah sebagai berikut: 5 orang dalam penelitian ini adalah
tanggunga sebanyak 21,42 %, 6 persebaran atau titik kerangka
orang tanggunga sebanyak 2,85 %, budidaya yang dimiliki seluruh
dan 7 orang tanggunga sebanyak nelayan kerang hijau.
1,42%.
Dari data yang diperoleh berdasarkan Tabel 4.15. Lokasi Kerangka Budidaya
hasil penelitian yang telah dilakukan Yang Dimiliki Nelayan Kerang Hijau di
menunjukan bahwa jumlah anak dan Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung
tanggungan jiwa nelayan pulau Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2016
pasaran termasuk kedalam jumlah No Jenis Kedalaman Jumlah
tanggungan yang kecil sebanyak 53 Kerangka (m)
kepala keluarga dengan persentase 1 Rakit 1–3 24
75,69%, hal ini beracuan pada Tancap 3–7 3
pendapat Ahmadi (2002: 250) 2 Rakit Apung 1–3 17
menyatakan bahwa keluarga besar 3–7 1
yaitu keluarga yang terdiri dari 3 Tancap 1–3 17
suami, istri dan lebih atau sama 3–7 1
dengan tiga orang anak, sedagkan 4 Tali Rentang 1–3 11
keluarga kecil yaitu kelaurga yang 3–7 3
terdiri dari suami, istri, dan kurang
Jumlah - 77
dari tiga orang anak. Sehingga Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun
beracuan pada pendapat Ahmadi 2016
yang ada, nelayan kerang hijau di
Pulau pasaran merupakan Dari Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa
tanggungan keluarga dengan jumlah lokasi kerangka budidaya milik
yang kecil. Tanggungan keluarga nelayan yang berjumlah 77 KK, 69
yang kecil ini dikarenakan anggota orang atau 89,61 % merupakan
pemilik kerangka budidaya kerang hijau. Dan yang terahir adalah suhu,
hijau yang lokasi kerangka merupakan tinggi rendahnya keadaan
budidayanya berada di kedalaman air yang dapat mempengaruhi
antara 1 – 3 meter. Lokasi yang pertumbuhan kerang hijau
cukup sesuai ini jelas menjadi salah
satu faktor yang dapat mendukung
banyaknya jumlah produksi kerang
hijau pada setiap panennya. Untuk 8
kepala keluarga atau 18,57 %,
merupakan pemilik kerangka
budidaya kerang hijau yang
lokasinya berada di kedalaman
antara 3 – 7 meter. Dan tidak
satupun dari kepala keluarga yang
memiliki kerangka budidaya kerang 4.7. Peta Lokasi Kerangka Budidaya
hijau yang berada dikedalaman
kurang dari 1 meter. Semakin sesuai Luas kepemilikan Kerangka
lokasi kerangka budidaya yang Budidaya Kerang Hijau
dibuat di laut Pulau Pasaran maka Luas kepemilikan lahan yang
akan semakin banyak pula produksi dimaksud dalam penelitian ini
kerang yang akan dihasilkan. berbeda dengan lahan seperti di
bidang pertanian, namun yang
Hal ini selaras dengan pendapat dimaksud lahan dalam penelitian ini
pendapat dari Lovateli, (1998: 134) adalah lahan dimana kerang hijau
yang berpendapat bahwa pertama berkembang atau hidup. Luas
adalah lokasi, lokasi yang baik dalam kerangka budidaya memang
budidaya kerang hijau adalah memegang peranan penting terhadap
kawasan perairan teluk karena besarnya penghasilan atau
terlindung dari gelombang air laut pendapatan nelayan kerang hijau,
secara langsung. Kemudian yang apabila kerangka budidaya yang
kedua Subtrat, yaitu lokasi budidaya dimiliki sempit, maka akan rendah
harus memiliki karakteristik dasar pula pendapatan yang diperoleh.
perairan yang berlumpur dan
berpasir. Ketiga adalah kedalaman Berdasarkan luas kerangka yang
air, kedalaman air menentukan sinar dimiliki nelayan kerang hijau di
matahari yang dapat sampai kedasar Pulau Pasaran dapat dijelaskan
perairan tempat kerang hijau tumbuh. bahwa luas kerangka budidaya
Keempat adalah kecepatan arus, kerang hijau yang dimiliki adalah
dalam budidaya kerang hijau sedang yaitu ukuran antara 4x4m2 –
sebaiknya arus laut tidak terlalu 9x9m2, yang jumlahnya adalah
kencang karena dapat membawa sebanyak 69 orang atau 89,69 %. 8
lumpur yang berlebih dan dapat nelayan kerang hijau yang lain atau
mengganggu pertumbuhan kerang 10,38 % memiliki kerangka budidaya
hijau. Kelima adalah salinitas, lebih dari satu unit yang membuat
merupakan konsentrasi dari seluruh penghasilannya bertambah dan dapat
ion yang ada dalam air laut yang memenuhi kebutuhan hidup
berfungsi sebagai zat yang keluarganya.
membantu pertumbuhan kerang
Kegiatan, Pembenihan, mereka peroleh juga sesuai. Hal ini
Pembesaran , dan Panen Kerang selaras dengan pendapat Kebiasaan
Hijau hidup kerang hijau adalah menempel
pada substrat yang terdapat dalam
Yang dimaksud proses pembenihan, air. Kerang hijau akan tumbuh
pembesaran, dan panen kerang hijau dengan baik pada kedalaman 1-7
dalam penelitian ini adalah meter di perairan yang kaya akan
kesesuaian aktivitas yang dilakukan plankton dan bahan organik
nelayan kerang hijau di Pulau tersuspensi. Kerang hijau dapat
Pasaran. memijah sepanjang tahun di daerah
tropis namun puncaknya biasa terjadi
Setelah melakukan penelitian pada bulan Maret hingga Juli.
diperoleh data bahwa jenis Adapun telur yang dapat dihasilkan
pembibitan yang ada di Pulau oleh satu induk kerang sebanyak 1,2
Pasaran oleh nelayan kerang hijau juta butir (Kastoro, 1992: 67).
adalah pembibitan alami. Pembibitan
alami merupakan pembibitan yang Modal usaha nelayan kerang hijau
dilakukan secara alami tanpa ada
campur tangan dari manusia. Bibit Yang dimaksud modal usaha nelayan
kerang hijau yang ada merupakn kerang hijau dalam penelitian ini
bibit yang ada dilaut yang kemudian adalah jenis modal yang digunakan
tumbuh dan berkembang dikerangka nelayan kerang hijau untuk
budidaya yang nelayan miliki, dan menjalankan usaha budidaya kerang
kemudian tumbuh hingga besar hijau di Pulau Pasaran. Modal yang
selama 5-6 bulan. dimaksud mencakup beberapa aspek
Setelah melakukan kegiatan yaitu pembuatan kerangka budidaya,
pembibitan dan pembesaran selama perawatan, panen, upah dan
kurang lebih 5-6 bulan, nelayan transportasi.
kerang hijau dapat melakukan panen,
dalam panen ada beberapa hal yang Tabel 4.16. Jenis Modal Yang Digunakan
harus dilihat untuk menentukan Nelayan Kerang Hijau di Pulau Pasaran
kualitas kerang hijau yang ada, salah Kecamatan Teluk Betung Timur Kota
satunya adalah dengan melihat Bandar Lampung Tahun 2016
diameter kerang itu. Berdasarkan
No Jenis Jumlah Persentase
data primer bahwa 77 kepala KK (%)
keluarga atau 100% merupakan 1 Modal 68 87,15
nelayan yang memiliki kerang hijau sendiri
berkualitas baik. Kerang hijau yang 2 Modal 7 10,00
dipanen merupakan kerang yang pinjaman
memiliki diameter yang sesuai, hal 3 Modal 2 2,85
ini dikarenakan diameter >6-8cm patungan
adalah diameter yang ideal untuk 77 100,00
kerang hijau dipanen dari kerangka Jumlah
budidaya. Selain itu diameter yang Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun
sesuai ini dimaksudkan agar jumlah 2016
produksi sama dengan perhitungan
yang diharapkan nelayan kerang data pada Tabel 4.16 dilihat bahwa,
hijau, sehingga pendapatan yang ada tiga modal pokok yang
digunakan dalam budidaya kerang lempasing. Dari data yang ada dapat
hijau di Pulau Pasaran oleh para dilihat bahwa pemasaran yang
nelayan kerang hijau yang ada dilakukan oleh nelayan kerang hijau
disana. Namun dari ketiga modal itu, di pulau pasaran adalah dengan cara
jenis modal sendirilah yang banyak menjual ke pelelangan ikan dengan
digunakan dalan usaha ini. Sebanyak jumlah 75 orang atau 97,40 %.
68 orang dari 77 orang yang ada Pemasaran kerang hijau merupakan
atau dapat dikatakan 88,31 % pemasaran dengan jumlah besar,
menggunakan modal jenis ini. besarnya penjualan kerang hijau ke
Modal yang digunakan ini TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
merupakan modal dalam berbagai dikarenakan banyaknya permintaan
hal mulai dari pembuatan kerangka dari tempat pelelangan iklan, selain
budidaya, perawatan dan panen. itu harga di tempet pelelangan ikan
yeng relatif stabil mengakibatkan
Pemasaran Kerang Hijau banyak kepala keluarga nelayan
kerang hijau di Pulau Pasaran
Pemasaran yang dimaksud penelitian menjual ke tempat pelelangan ikan.
ini adalah jenis pemasaran yang ada Walaupun tempat penjualan yang
dipulau pasaran dari hasil produksi relatif jauh jika dilihat dari Pulau
panen kerang hijau yang ada. Berikut Pasaran.
ini adalahn data untuk lebih jelasnya:

Tabel 4.17. Pemasaran Kerang Hijau di


Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung
Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2016
No Jenis Jumlah Persentase
pemasaran KK (%)
1 Pengepul 2 2,60
2 Pelelangan 75 97,40
ikan
Jumlah 77 100,00 4.8 Peta Pemasaran Kerang Hijau
Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun
2016 Tingkat Pendapatan Keluarga
Nelayan Kerang Hijau
Dari Tabel.4.17 berdasarkan data
primer yang diperoleh, nelayan Yang dimaksud tingkat pendapatan
kerang hijau di Pulau pasaran dalam penelitian ini adalah tingkat
melakukan penjualan hasil panen pendapatan kepala keluarga nelayan
kerang hijaunya kedua tempat yaitu kerang hijau yang dihitung
pengepul dan tempat pelelangan berdasarkan jumlah modal yang
ikan. Pengepul merupakan badan digunakan, dan jumlah produksi
atau perorangan yang melakukan yang di peroleh.
usaha dengan cara mengumpulkan
bahan dari orang orang yang menjual
barang kepada dirinya. Sedangkan
pelelangan ikan dalam hal ini
merupakan lokasi pasar penjualan
ikan hasil produksi laut yang ada di
Tabel 4.19. Tingkat Pendapatan Nelayan Kerang Hijau di Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung
Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2016
No Tingkat pendapatan Jumlah KK Persentase (%)
1 < Rp 1.763.000 54 70,12
2 > Rp 1.763.000 23 29,88
Jumlah 77 100,00
Sumber: Data primer hasil penelitian Tahun 2016

Dari Tabel.4.19 dapat dilihat bahwa pendapatan bersih ini diperoleh


tingkat pendapatan yang ada di Pulau berdasarkan produksi hasil panen
Pasaran masih tergolong rendah. selama 5-6 bulan dengan jumlah total
Dari total 77 kepala keluarga nelayan rata-rata pendapatan total produksi 6
kerang hijau yang ada, 54 kepala bulan yang dikurangi jumlah modal.
keluarga atau 70,12 % diantaranya Hal ini beracuan pada tingkat
masih berpendapatan rendah rata-rata pendapatan menurut upah minimum
pendapatan bersih yang diperoleh Provinsi Lampung tahun 2016 yaitu
adalah Rp 1721190,476 yang Rp 1.763.000, dari tingkat pendapatan
dibulatkan menjadi Rp 1.721.191. yang ada digolongkan menjadi tiga
pendapatan bersih ini diperoleh kriteria yaitu randah jika pendapatan
berdasarkan produksi hasil panen dibawah Rp 1.763.000, kemudian
selama 5-6. Pendapatan rendah ini dikatakan sedang jika pendapatan
beracuan pada UMP atau upah perbulannya samadengan Rp
minimum provinsi lampung tahun 1.763.000, dan dikatakan pendapatan
2016. tinggi jika pendapatan perbulannya
lebih dari Rp 1.763.000. Rendahnya
Menurut pendapat Daan Diamara tingkat pendapatan yang ada dihitung
dalam Mulyanto Sumardi dan Hans dari berbagai faktor yang
Dieters Ever (1985:50) bahwa mempengaruhi kegiatan nelayan
pendapatan rumah tangga adalah kerang hijau mulai dari modal dan
jumlah keseluruhan dari pendapatan juga jumlah hasil produksi kerang
formal, pendapatan informal dan hijau yang ada.
pendapatan sub sistem. Pendapatan
formal adalah pendapaan yang KESIMPULAN
diperoleh melalui pekerjaan pokok,
pendapatan informal adalah Berdasarkan hasil pembahasan, maka
pendapatan yang diperoleh melalui kesimpulan dari penelitian ini yaitu :
pekerjaan tambahan sedangkan 1. Tingkat pendidikan kepala
pendapatan subsistem adalah keluarga nelayan kerang hijau di
pendapatan yang diperoleh dari sektor pulau pasaran tahun 2016 masih
produksi yang dinilai dengan uang. rendah dengan rata rata lulusan
Yang dimaksud pendapatan pada SD dan SMP.
penelitian yaitu hasil produksi 2. Jumlah anak nelayan kerang
kerang hijau dalam kilogram yang hijau di Pulau Pasaran
dijual mengikuti harga pasaran per Kecamatan Teluk Betung Timur,
kilogram yang kemudian dibagi per tahun 2016 rata rata memiliki 3
6 bulan masa panen dan akan di orang anak, sedangkan jumlah
dapatkan hasil pendapatan yang tanggungan kepala keluarga
dimaksud nelayan kerang hijau merupakan
. tanggungan keluarga yang kecil
dengan rata-rata tanggungan DAFTAR KAJIAN
keluarga nelayan kerang hijau 3-
5 orang dalam satu keluarga. Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi
3. Lokasi kerangka budidaya milik Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.
nelayan yang ada di Pulau Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Pasaran lokasinya cukup sesuai Penelitian Suatu Pendekatan
yang berada pada kedalamannya Praktik. Jakarta. PT.Asdi
antara 1-3 meter. Mahasatya.
4. kerangka budidaya kerang hijau Askin. 1982. Kerang Hijau. Jakarta.
yang dimiliki oleh kepala PT. Penebar Swadaya
keluarga nelayan kerang hijau di Fahmi.2003. Karakteristik
Pulau Pasaran adalah sedang Masyarakat Kawasan Pesisir.
yaitu ukuran antara 4x4m2 – Yogyakarta. Penabur indah
9x9m2. Kastawi, Yusuf, Arsyad dan Azhar.
5. Kegiatan pembenihan kerang 2003. Zoologi Avertebrata.
hijau yang dilakukan oleh Malang. UNM-Press.
nelayan kerang hijau di Pulau Kastoro,W. 1992. Beberapa Aspek
Pasaran merupakan pembenihan Biologi dan Ekologi Jenis-Jenis
alami yang berasal dari alam, Mollusca Laut Komersial yang
dan kegiatan panen kerang hijau diperlukan untuk menuenjang
yang dilakukan nelayan kerang usaha Budi Daya. Proseding
hijau di Pulau Pasaran Temu Karya Ilmiah Potensi
merupakan panen kerang dengan Sumberdaya Kerang sulawesi
kualitas yang baik dengan Selatan.
ukuran diameter kerang saat Kelurahan Kota Karang. 2015. Profil
dipanen lebih dari 6-8cm. Kota Karang. Bandar lampung.
6. Ada tiga jenis modal yang Lovatelli A. 1998. Site Selection For
digunakan dalam budidaya Mollusc Culture. Bangkhen.
kerang hijau di Pulau Pasaran Network of Aquaculture.
7. Pemasaran yang dilakukan oleh Diterjemahkan oleh Mahruz Ali
nelayan kerang hijau di Pulau Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan.
Pasaran adalah dengan cara Jakarta. PT. Raja Grafindo
menjual ke tempat pelelangan persada.
ikan Sebenan. 2007. Karakteristik
8. Tingkat pendapatan nelayan Ekonomi Pesisir. Jakarta.
kerang hijau di Pulau Pasaran Aksara Utama
masih tergolong rendah dengan Soerjono, Soekamanto. 2001.
rata-rata pendapatan per bulan Sosiologi Suatu Pengantar.
dibawah UMP lampung Jakarta. PT. Raja
Grafindo persada.
Sumardi, Mulyanto dan Hans Dieters
Evers. 1985. Kemiskinan dan
Kebutuhan Pokok. Jakarta:
Rajawali Press.

You might also like