Professional Documents
Culture Documents
S1 2015 300980 Introduction
S1 2015 300980 Introduction
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengunyahan dan rasa percaya diri (Putri dkk., 2012). Hasil studi morbiditas
penyakit yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan
pertama dengan angka prevalensi 61% dari jumlah penduduk yang ada (DEPKES
RI, 2002). Penyakit periodontal menduduki peringkat kedua sebagai penyakit gigi
periodontal diderita oleh manusia hampir diseluruh dunia dan mencapai 75% dari
pendukung gigi yaitu gingiva, ligamen periodontal, dan tulang alveolar yang
disebabkan oleh bakteri pada plak gigi (Bascones dan Figero, 2004). Penyakit
dengan adanya inflamasi tanpa disertai hilangnya perlekatan gingiva pada gigi
(Newman dkk., 2006). Gingivitis yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi
1
2
alveolar dengan pembentukan poket, resesi, atau keduanya (Cotti dkk., 2010).
periodontal adalah plak gigi. Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat
suatu matriks interseluler yang terbentuk jika seseorang tidak mampu menjaga
kebersihan gigi dan mulutnya (Putri dkk., 2012). Plak gigi dapat di klasifikasikan
menjadi plak supragingiva dan plak subgingiva (Eley dan Manson, 2004). Salah
nucleatum. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang
bersifat anaerob dan dikenal sebagai salah satu mikroba yang berada pada
1998). Hasil metabolisme bakteri ini berupa asam butirat, propionat dan ion
pembersihan secara mekanis dan secara kimiawi (Rose dkk., 2004). Secara
mekanis kontrol plak dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat fisik seperti
3
sikat gigi dan pembersih interdental, sedangkan kontrol plak secara kimiawi dapat
dilakukan dengan menggunakan pasta gigi dan agen antimikroba lainnya (Addy,
1986).
Pasta gigi merupakan salah satu bahan kosmetik yang digunakan untuk
membersihkan gigi dan mukosa mulut agar tetap pada kondisi baik (BPOM RI,
2013). Penambahan berbagai formula bahan aktif pada pasta gigi untuk tujuan
pencegahan dan pengobatan penyakit mulut saat ini mulai dikembangkan (Davies,
2010). Bahan aktif yang terkandung dalam pasta gigi tersebut dapat berupa bahan
herbal maupun nonherbal sebagai bahan antibakteri (Pratiwi, 2005). Salah satu
klaim yang dipromosikan dari berbagai produk pasta gigi yang beredar tersebut
Banyaknya produk pasta gigi yang mengandung bahan aktif herbal dan
perlunya dilakukan analisis secara ilmiah mengenai kemampuan produk pasta gigi
tersebut dalam mengontrol jumlah bakteri penyebab penyakit periodontal. Hal ini
menuntut para tenaga profesi gigi untuk mengevaluasi produk-produk tersebut dan
memberikan informasi ilmiah serta saran kepada masyarakat agar dapat memilih
produk pasta gigi yang mereka gunakan (Kumar dkk., 2013). Salah satu upaya
untuk mengetahui kemampuan pasta gigi dengan bahan aktif herbal dan nonherbal
B. Rumusan Masalah
yaitu, apakah terdapat perbedaan daya antibakteri antara produk pasta gigi dengan
nucleatum?
C. Keaslian Penelitian
Pada tahun 2013 Kumar dkk. telah melakukan penelitian tentang efektivitas
anti kariogenik dari pasta gigi herbal dan pasta gigi konvensional terhadap bakteri
Study”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pasta gigi herbal memiliki
produk pasta gigi dengan bahan aktif herbal dan nonherbal pada pertumbuhan
pertumbuhan bakteri.
5
D. Tujuan Penelitian
produk pasta gigi dengan bahan aktif herbal dan nonherbal pada pertumbuhan
E. Manfaat Penelitian
antibakteri antara produk pasta gigi dengan zat aktif herbal dan nonherbal