Professional Documents
Culture Documents
Ima Askep
Ima Askep
OLEH:
1. IDA ISTIQOMAH
2. KALIMATUS WHENI DWI RACHMANTI
3. MOHAMMAD AGUS IQBAL
Mengetahui,
Pembimbing institusi Pembimbing Klinik / CI Ruangan
I. Identitas
Nama : Tn. S
Umur : 50 th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia dan Jawa
Pendidikan Terakhir : SMU
Pekerjaan : Swasta / Pengawas Proyek
Alamat : Jl. Gajayana 1C / 741 Malang
Biaya ditanggung : Sendiri
PERNAFASAN:
Thorax (Paru-paru)
Inspeksi: bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, retraksi interkosta
(-), RR: 20x permenit, waktu bernafas paru-paru kanan dan kiri simetris.
Auskultasi: Suara paru vasikuler
Ronchi Wheezing
Perkusi: sonor.
Palpasi: vokal fremitus meningkat pada daerah paru.
KARDIOVASKULER:
Jantung:
Inspeksi : ictus tidak nampak
: pulsasi tidak tampak.
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V midclavikula sinistra
Perkusi : batas kiri: ICS V mcl (5)
: batas kanan: sterna linea (SL) dexstra
auskultasi : frekuensi 60x permenit, reguler
: gallop rhythm (-), murmur (-), S1-S2 tunggal.
PERSYARAFAN:
1. Tingkat kesadaran: composmentis
2. GCS: E=4 V=5 M=6 Total GCS=15
3. Reflek: Normal, Babinski (+), kaku kuduk (-)
4. Ada koordinasi gerak
5. Klien tidak kejang.
PENGINDERAAN:
1. Mata
Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera merah dan
tidak ikterus, gerak bola mata normal, reflek cahaya positif, tekanan
intraokuli tidak meningkat, mata sayu.
2. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada gangguan penciuman, tidak ada pernafasan
cuping hidung.
3. Telinga
Aurikel tidak terjadi kelainan, tidak ada lesi, tidak terjadi gangguan
pendengaran
4. Perasa (lidah)
Lidah bersih, tidak ada sariawan.
5. Peraba
Akral terasa dingin.
PERKEMIHAN:
Produksi urine 600 cc perhari, frekuensi 2x perhari, warna: kuning jernih,
bau: khas urine.
Klien tidak merasa ada masalah pada kandung kencing.
PENCERNAAN:
1. Mulut dan tenggorokan: mulut bagian bibir: sianosis, mulut lembab,
tidak ada sariawan, lidah bersih, tidak berbau, tidak ada nyeri telan.
2. Perut tidak kembung, ada mual, muntah 1x, peristaltik usus: 30x
permenit.
3. Tidak ada pembesaran hepar.
4. Tidak ada pembesaran lien.
5. Masalah usus besar dan anus, BAB: belum, tidak memakai obat
pencahar.
REPRODUKSI:
Bentuk kelamin normal, tidak ad benjolan, tidak ada lesi, tidak bengkok,
keadaan bersih.
VIII. Psikososial
1. Sosial / interaksi
Pola interaksi / hubungan klien dengan keluarga / orang lain terganggu
karena klien lemah dan tidak berdaya.
2. Konsep diri
Klien mengatakan cemas dengan penyakitnya dan tindakan-tindakan medis
terhadap dirinya, tapi klien pasrah dengan keadaanya saat ini (wajah klien
grimace) dan klien gelisah.
3. Spiritual
Klien beragama islam, biasanya rutin menjalankan ibadah, tetapi sekarang
klien hanya bisa berdo’a saja (tidak bisa sembahyang).
Nama: Tn. S
Umur: 50 th
No. Dx Tgl. Tujuan Intervensi Rasional
1 8/11 04 Setelah dilakukan 1. Kaji TTV tiap 1-4 jam. 1. Meng
Pk 14.00 tindakan keperawatan observasi status keadaan
diharapkan dapat dicapai: 2. Monitor tanda dan gejala klien.
Tujuan jangka panjang: penurunan CO (pusing, pucat, mual, 2. vasok
Dapat dicapai TD dan akral dingin). ontriksi sistemik
stabil dan dalam batas 3. Monitor bunyi dan irama diakibatkan oleh
normal (110-140/70-90 jantung secara terus-menerus. penurunan curah jantung.
mmHg) dalam waktu 3. Takik
2x24 jam. ardi dan dirsritmia dapat
Tujuan jangka pendek: terjadi saat jantung
Didapat kriteria hasil: 4. Monitor tanda dan gejala berupaya untuk
HR: 60- penurunan perfusi jaringan meningkatkan curahnya
100x/menit. (berkeringat, pucat, dingin, cyanosis, berespon pada hipoksia.
TD: 110-140/70-90 dan denyut nadi lemah). 4. Meng
mmHg. 5. Kurangi tekanan pada1 etahui lebih awal
Hasil EKG: Q titik: merubah posisi tiap 2 jam dan terjadinya penurunan
patologis tidak ada, ST menyilangkan kaki dan tangan. perfusi jaringan.
elevasi 6. Hindari respon valsava
(turun)/isoelektris. yang merugikan (saat BAB). 5. Menc
Klien menyatakan 7. pertahankan intake egah kemungkinan
mual, muntah, dan cairan maksimum 2000 ml/24jam. terjadinya penurunan
pusing hilang. 8. Kolaborasi dengan tim perfusi jaringan.
Nyeri hilang. medis dalam pemberian: vasodilator 6. Menin
Produksi urine>30 dan oksigenasi. gkatkan kebutuhan
ml/jam. Oksigen.
7. Menin
gkatkan produksi urine.
8. Menin
gkatkan jumlah oksigen
untuk pemakaian
myocard.
2 8/11 04 Setelah dilakukan 1. Pantau dan catat 1. Laporan nyeri
Pk 14.00 tindakan keperawatan karakteristik nyeri (awal serangan, menentukan pemberian
diharapkan dapat tercapai: sifat, lokasi, lama, gelisah, dan obat selanjutnya.
Tujuan jangka panjang: berkeringat). 2. Menentukan
Klien dapat 2. Anjurkan pasien untuk tindakan selanjutnya.
terbebas dari nyeri melaorkan nyeri dengan segera. 3. Menurunkan
dalam waktu 2x24jam. 3. Berikan lingkungan yang rangsang eksternal.
Tujuan jangka pendek: tenang, aktivitas perlahan dan
Dengan kriteria hasil: membatasi jumlah pengunjung.
S: menyatakan 4. Membantu
nyeri hilang/terkontrol. 4. Bantu melakukan dalam penurunan respon
O: wajah rileks, relaksasi dan perilaku destraksi. nyeri, memberikan
tidak tegang, tidak kontrol situasi.
tampak gelisah, TTV 5. Menurunkan
dalam batas normal. 5. Longgarkan pakaian kebutuhan oksigen.
klien dan membatasi komunikasi
klien dan gerak klien. 6. Hipotensi /
6. Periksa TTV sebelum depresi pernafasan dapat
dan sesudah pemberian obat-obatan terjadi akibat pemberian
narkotik. narkotik.
7. a.
Meningkatkan jumlah
7. Kolaborasi: oksigen untuk pemakaian
a. Pemberian oksigen tambahan miocardia dan
dengan kanul nasal sesuai indikasi. mengurangi
Anti angina. ketidaknyamanan
b. Analgesik, mis: morphin. sehubungan dengan
iskemia jaringan.
b. Nitrat untuk kontrol
nyeri dengan efek
vasodilatasi koroner. Yang
meningkatkan aliran
darah koroner dan perfusi
miocard. Vasodilatasi
menurun preload
sehingga kerja jantung
berkurang dan kebutuhan
oksigen.
c. Mengurangi nyeri yang
tidak hilang dengan
nitrogliserin.
3 8/11 04 Setelah dilakukan 1. Berikan penjelasan 1. Menin
Pk 14.00 tindakan keperawatan singkat tentang tujuan, hasil yang gkatkan pengetahuan
diharapkan dapat dicapai: diharapkan dan prognosis yang klien dan keluarga
Tujuan jangka panjang: dilakukan. sehingga klien tenang
klien dan keluarga dan kooperatif.
mampu 2. Berikan kesempatan 2. Memb
mengekspresikan rasa kepada klien untuk mengenal antu proses adaptasi klien.
cemas secara positif lingkungan dan tim keperawatan.
sehingga mekanisme 3. Berikan waktu yang 3. Menu
koping efektif. cukup kepada klien untuk berbicara runkan perasaan yang
Tujuan jangka pendek: dengan orang terdekat. negatif terhadap diri
Dengan kriteria hasil: 4. Observasi efek yang sendiri dan orang lain.
Mengekspresikan terjadi setelah klien mendapat 4. Evalu
rasa cemas secara kunjungan dari keluarga / batasi jam asi terhadap efek aktivitas
wajar. kunjung. klien.
Merasa optimis 5. Ajarkan dan berikan
bahwa penyakitnya support kepada klien untuk tidak 5. Menin
dapat sembuh. selalu tergantung pada orang lain. gkatkan kemandirian
Menunjukkan klien.
perubahan kondisi TTV
dalam batas normal.
4 8/11 04 Setelah dilakukan 1. Catat efek dan irama 1. Sebag
Pk 15.00 tindakan keperawatan jantung, perubahan TD sebelumnya, ai parameter untuk
diharapkan dapat dicapai: selama, dan sesudah aktivitas. menentukan perawatan
Tujuan jangka panjang: yang lebih lanjut,
Dalam jangka perubahan program obat
waktu 2x24 jam dan oksigen tambahan.
toleransi aktifitas 2. Tingkatkan istirahat,
meningkat dan keluhan berikan aktivitas yang tidak berat. 2. Menu
klien hilang. runkan kerja
Tujuan jangka pendek: miokardium / konsumsi
Dengan kriteria hasil: 3. Batasi jumlah oksigen, menurunkan
Frekuensi jantung pengunjung. resiko komplikasi.
dan irama dalam batas 3. Pembi
normal. caraan yang panjang
TD dalam batas dapat meningkatkan
normal. 4. Anjurkan penderita kebutuhan oksigen.
Kulit hangat. untuk menghindari tekanan abdomen 4. Dapat
Kelemahan (mengejan). mengakibatkan
berkurang. bradikardi, meningkatkan
Tidak ada 5. Bantu peningkatan CO, dan meningkatkan
diaphoresis. aktivitas secara bertahap. TD.
5. Aktivi
6. Kaji ulang tanda dan tas yang ringan
gejala yang menunjukkan tidak memberikan kontrol
toleran aktivitas. jantung.
6. Palpit
asi, nadi tidak teratur,
adanya nyeri dada /
dipneu dapat
7. Membantu klien dalam mengindikasikan
pemenuhan ADL. kebutuhan perubahan olah
raga atau obat.
7. Meng
urangi beban kerja
jantung akibat
peningkatan kebutuhan
oksigen.
5 8/11 04 Setelah dilakukan 1. Identifikasi pola normal 1. Mengi
Pk 15.00 tindakan keperawatan tidur klien sebelum dan sesudah dentifikasi kebutuhan
diharapkan dapat dicapai: MRS. istirahat klien sehingga
Tujuan jangka panjang: dapat menentukan
Kebutuhan intervensi yang lebih
istirahat tidur klien lanjut.
terpenuhi. 2. Bantu klien dalam 2. Lingk
Tujuan jangka pendek: beradaptasi dengan lingkungan RS. ungan yang asing dapat
Dengan kriteria hasil: meningkatkan kecemasan
S: menyatakan sehingga mengganggu
akan tidur nyenyak dan pola istirahat.
keluhan-keluhan akan 3. Nilai faktor yang dapat 3. Adan
hilang. menunjang terjadinya gangguan pola ya keluhan-keluhan dan
O: jumlah jam tidur (sesak nafas, nyeri, cemas, rasa tindakan yang diberikan
tidur bertambah, wajah takut, dan tindakan keperawatan). akan menimbulkan
segar, nyeri hilang, dan ketidaknyamanan.
lelah hilang. 4. Berikan tindakan 4. Peme
perawatan sebelum waktu tidur yang nuhan kenyamanan akan
dapat menunjang tidur. meningkatkan ketenangan
5. Berikan tindakan untuk diri pasien.
mengatasi faktor penyebab. 5. Peme
nuhan kenyamanan akan
6. Rencanakan tindakan meningkatkan ketenangan
keperawatan yang tidak mengganggu diri.
jam istirahat. 6. Tinda
kan yang dilakukan pada
jam-jam istirahat / tidak
7. Kolaborasi dengan tim akan menyebabkan
medis, dalam pemberian sedatif gangguan ketenangan.
sesuai indikasi. 7. Sedati
f dapat menurunkan
ketegangan otak dan
pikiran sehingga klien
merasa rileks.
IMPLEMENTASI
14.30
1. Memberikan KIE pada klien
14.35 dan keluarga.
FORMAT OBSERVASI
Tanda tangan
# yang diberi tanda V dibantu
EVALUASI
3 S: - S: -
O: wajah rileks. O: wajah rileks dan banyak senyum.
Klien tenang. Klien tenang.
TD: 97/60 mmHg TD: 97/65 mmHg
HR: 60x/menit HR: 67x/menit
A: masalah teratasi sebagian. A: masalah teratasi.
P: intervensi dilanjutkan (3,5) P: intervensi dihentikan.
S: - S: -
O: keadaan umum lemah. O: keadaan umum cukup.
TD: 97/60 mmHg TD: 97/65 mmHg
HR: 60x/menit HR: 67x/menit
Kulit akral hangat. Kulit akral hangat.
Tidak ada diaphoresis. Tidak ada diaphoresis.
Nyeri berkurang. Nyeri hilang.
A: masalah teratasi sebagian. Klien bisa duduk dengan tenang.
P: intervensi dilanjutkan A: masalah teratasi.
(1,2,3,5,7). P: intervensi dihentikan.
S: - S: -
O: wajah segar. O: wajah segar.
Klien tidur pulas ±5 jam. Klien tidur pulas ±8 jam.
Nyeri berkurang. Nyeri hilang.
Lelah hilang. Lelah hilang.
A: masalah teratasi sebagian. A: masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan (4,5,7) P: intervensi dihentikan.