You are on page 1of 6

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN


KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA
SRI SURATNA (UNS 2013)

Teori Kontinjensi
Hannan dan Freeman (Gerdin, 2005) berpendapat bahwa pendekatan kontinjensi dapat
dilakukan jika memenuhi asumsi yang menjadi ide dari pendekatan kontijensi
sebagai berikut.
1. Tidak ada satupun desain organisasional yang terbaik, yang terstruktur secara pasti dan
tidak terstruktur secara pasti, yang diaplikasikan dalam suatu organisasi.
2. Beragam desain organisasional tersebut memiliki peluang hasil atau kinerja yang
sama.
Terpenuhinya kedua asumsi tersebut merupakan syarat untuk dapat dilakukannya
pengujian kontinjensi dalam bentuk seleksinatural yaitu dengan menyesuaikan
perubahan jumlah populasi (Hannan dan Freeman dalam Gerdin, 2005).
Sistem akuntansi manajemen merupakan suatu pendekatan kontinjensi dari faktor
kondisional yang digunakan dalam penelitian sebagai variabel yang memoderasi suatu
hubungan. Sesuai dengan pendekatan kontinjensi, Otley dalam Nazaruddin (1998), pendekatan
kontinjensi akuntansi manajemen didasarkan premis bahwa tidak ada sistem
akuntansi manajemen secara universal selalu tepat digunakan seluruh organisasi, namun
sistem akuntansi manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau kondisi tertentu
saja. Teori kontinjensi dalam metoda penelitian mengargumenkan bahwa efektivitas informasi
sistem akuntansi manajemen tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi dengan
lingkungannya (Mardiyah dan Listianingsih, 2005). Sistem akuntansi manajemen sering
digunakan sebagai mekanisme untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
berbagai cara yang akan memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem
akuntansi manajemen sebagai alat kontrol organisasi dan alat yang efektif menyediakan
informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi berbagai
aktivitas yang dilakukan.
Gaya Kepemimpinan merupakan suatu pendekatan kontinjensi dari faktor kondisional
yang digunakan dalam penelitian sebagai variabel yang memoderasi suatu hubungan. Sesuai
dengan pendekatan kontijensi O’Reilly III et al. (2005) menemukan bukti bahwa bahwa
kepemimpinan diantara hirarki secara agregat dapat mempengaruhi perubahan strategi. Hal ini
berarti perusahaan yang menerapkan strategi baru, misalnya menerapkan TQM akan dapat
dipengaruhi oleh kepemimpinan di setiap hirarki organisasi.
STUDI MENGENAI PERBEDAAN STRUKTUR MODALn PERUSAHAAN
PENANAMAN MODAL ASING DENGAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL
DALAM NEGERI YANG GO PUBLIC DI PASAR MODAL INDONESIA
(Perspektif Teori Dasar Struktur Modal, Teori Keagenan dan Teori Kontingensi
Dalam Upaya Mengoptimalkan Struktur Modal Perusahaan)
Rudolf Lumbatobing

Pendekatan Kontijensi
Para ahli meneliti apakah teori Modigliani & Miller dapat diterapkan dalam lingkungan
internasional selain dalam lingkungan domestik. Studi empiris tentang keuangan korporasi yang
dikaitkan dengan faktor lingkungan international telah banyak dilakukan dua dekade terakhir ini.
Faktor lingkungan internasional yang mempengaruhi adalah: risiko pergerakan nilai tukar, risiko
politik (Kwok & Reeb, 2000; Akhtar, 2005; Kuo & Wang, 2005), perbedaan tingkat pajak
(Sayilgan et al, 2006), dan struktur pasar atau pasar yang tidak sempurna (Kovenock & Phillips,
1997; Lord & Farr, 2003; Kuo & Wang, 2005; Kim & Lyn, 2005; Miao, 2005). Dalam studi
empirisnya, Kovenock & Phillips (1997) menunjukkan bahwa variabel struktur pasar
memungkinkan kita untuk melakukan pengujian hipotesis struktur modal perusahaan
dipengaruhi oleh persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang ada di dalam suatu industri.
Struktur pasar memiliki implikasi penting pada rasio hutang perusahaan. Hubungan rasio hutang
dengan investasi perusahaan akan signifikan ketika industri semakin terkonsentrasi. Signifikansi
dari utilisasi kapasitas, produktivitas, situasi permintaan dan penawaran industri, serta
konsentrasi industri akan menyebabkan perubahan struktur modal jangka panjang (Kim & Lyn,
1986; Harris & Raviv, 1991; Lord & Farr, 2003; Akhtar, 2005).
Israel (1992) berargumen bahwa manajer yang memiliki kemampuan mengoperasikan
aktiva perusahaan dengan baik akan menggunakan leverage yang rendah. Argumen ini konsisten
dengan Titman & Wessels (1988) bahwa leverage berkorelasi negatif dengan profitabilitas
perusahaan, dan perusahaan yang menghadapi persaingan yang tinggi cenderung menggunakan
leverage yang tinggi. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapatlah dipostulasikan kerangka
teori bahwa struktur pasar atau konsentrasi industry dapat mempengaruhi struktur modal dan
keputusan investasi perusahaan.
ASPEK TEORI KONTINJENSI DALAM AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Teori Kontinjensi
Menurut teori, sistem yang terbuka pada suatuperusahaan sangat berkaitan dengan interaksi
untukpenyesuaian dan pengendalian terhadap ligkungan guna kelangsungan hidup usaha. Teori
kontinjensi mempunyai suatu postulat bahwa efektivitas suatu organisasi dalam mengatasi
ketidakpastian lingkungan merupakan unsur-unsur dari berbagai subsistem yang dirancang guna
memenuhi tuntutan lingkungan yang saling berhubungan. Suatu sistem pelaporan keuangan
perusahaan adalah salah satu dari subsistem tersebut. Teori kontinjensi merupakan alat pertama
dan yang paling terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi.
Munculnya Perumusan Kontinjensi
Alasan untuk mempertimbangkan adopsi terhadap teori kontinjensi akuntansi manajemen adalah
untuk digunakan sebagai alat yang dibutuhkan dalam menginterpretasikan hasil riset empiris. Hal
ini disebabkan keterbatasan dalam meninjau dan memahami jenis hipotesis yang telah
dikemukakan untuk menjelaskan penemuan yang berlawanan. Hal ini juga menyatakan bahwa
pekerjaan jenis ini tidak dengan sendirinya mencakup perumusan kontinjensi yang semakin
cepat, dan bahwa diperlukan pengembangan paralel dalam teori organisasi guna
mengembangkan suatu penjelasan penting.
Pengaruh Hasil Empiris
Apabila diperoleh hasil yang tidak memuaskan maka masalah tersebut harus dipecahkan dalam
kerangka universal yang telah menjadi sumber stimulus bagi pengembangan perumusan
kontinjensi. Konsep, seperti teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan telah dilibatkan untuk
menjelaskan mengapa sistem akuntansi membedakan antara satu situasi dengan situasi yang lain.
Efek Teknologi
Variabel kontinjensi terpanjang dan yang paling sederhana digunakan dalam akuntansi
manajemen adalah teknologi produksi. Jenis teknik dan proses produksi yang berbeda telah
memengaruhi desain sistem akuntansi internal walaupun harus dicatat hal tersebut muncul
sebagai alat untuk menjelaskan perbedaan dengan apa yang dianggap sebagai konfirmasi empiris
dari teori organisasi klasik. Sifat alami dari proses produksilah yang menentukan jumlah alokasi
biaya dan biaya tidak didistribusikan langsung secara merata. Teknologi produksi memiliki
pengaruh yang penting terhadap jenis informasi akuntansi yang disajikan. Hal ini memunculkan
aspek selain teknologi yang berpengaruh atas informasi yang harus disediakan untuk mencapai
efektivitas. Sebagai contoh, kompleksitas dari tugas yang dihadapi oleh suatu organisasi
berkaitan dengan struktur pengendalian biaya yang sesuai.
Efek dari Struktur Organisasi
Ada bukti menyatakan bahwa struktur organisasi memengaruhi cara dengan mana informasi
penganggaran digunakan paling baik. Hopwood membedakan antara batasan anggaran (budgeti-
condtrained), yaitu situasi dimana penggunaan informasi akuntansi dalam anggaran menjadi
satu-satunya faktor yang paling penting dalam evaluasi atasan terhadap para bawahan, dan
kesadaran laba (profit-conscius), yaitu gaya yang juga mempertimbangkan efektivitas dan jangka
waktu yang lebih panjang. Studi Hopwood menunjukan bahwa gaya batasan anggaran bersifat
kaku.
Studi Hopwood didasarkan pada pusat tanggung jawab (biaya) di pabrik baja terintegritas,
sehingga mempunyai saling ketergantungan yang luas antara bagian yang satu dengan yang
lainnya. Studi Otley melibatkan pusat tanggung jawab (laba) pada industri penambangan batu
bara, yang karena alasan yang praktis, tidak saling tergantung satu sama lain. Studi awal
menunjukan bahwa penggunaan yang kaku dari ukuran pencapaian tidaklah sesuai jika terdapat
saling ketergantungan yang luas. Penggunaan gaya anggaran yang sesuai bergantung pada
derajat tingkat saling ketergantungan yang ada diantara pusat tanggung jawab yang terlibat.

Efek Lingkungan
Faktor lingkungan juga dilibatkan untuk menjelaskan perbedaan dalam penggunaan informasi
akuntansi. Pengaruh persaingan yang dihadapi oleh perusahaan yang memakai manajemen
pengendalian menyimpulkan bahwa kesempurnaan akuntansi dan sistem pengendalian
dipengaruhi oleh intensitas persaingan yang dihadapi. Lebih lanjut lagi, jenis persaingan yang
berbeda mempunyai dampak sangat berbeda terhadap penggunaan pengendalian akuntansi dalam
perusahaan manufaktur. Dengan membedakan antara operasi (lingkungan dimana adalah sulit
bagi seseorang manajer unit untuk menunjukanlaba akuntansi) dan operasi liberal (lingkungan
yang relatof lebih mudah untuk memelihara operasi yang menguuntungkan) dapat ditunjukan
bahwa para manajer senior menggunakan informasi anggaran untuk mengevaluasi pencapaian
manajerial yang sangat berbeda dalam kedua situasi tersebut.jika ketelitian anggaran dianggap
sebagai suatu corak yang diinginkan dari sistem akuntansi, maka gaya penggunaan anggaran
yang berbeda diperlukan untuk mencapai anggaran akurat terhadap lingkungan.
Pengaruh Teori Organisasi
Ketiga contoh terdahulu telah mengindikasikan sebagian dari variabel yang mengakibatkan
perbedaan dalam penggunaan dan desain dari sistem akuntansi. Ketiga variabel kontinjensi
adalah teknologi umum, struktur organisasi, dan lingkungan telah digunakan sebagai contoh
ilustratiif karena ketiganya telah mengembangkan teori kontinjensi akuntansi manajemen
teoretis. Gerakan ini merupakan pendekatan universalistis terhadap pendekatan akuntansi
manajemen yang menjadi mode pada tahun 1970an. Kelebihan dari pendekatan ini tidak dapat
dijelaskan hanya oleh tekanan penemuan empiris yang berusaha untuk menemukan teori yang
bersifat menjelaskan. Faktor utama lain yang memengaruhi teori kontinjensi akuntansi
manajemen yang terjadi lebih dahulu.
Variabel-variabel Dasar Kontinjensi dan Hubungannya
Variabel Sosial
Perdebatan para ahli dalam kerangka teoretis yang mendasari riset komparatif tentang akuntansi
internasional berada dalam perspektif kontinjensi. Pada umumnya, studi ini lebih banyak
menggunakan bentuk pengujian atas perbedaan perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan
tertentu diantara berbagai negara atau atas sistem akuntansi nasional. Dalam kedua kasus
tersebut, hasil yang umumnya diperoleh dalam suatu kesimpulan yang menghubungkan
perbedaan atau persamaan, baik dalam hal sosial, politik maupun ekonomi. Teori dalam praktik
pelaporan disetiap negara dipengaruhi oleh variabel-variabel sosial tertentu.
Variabel-variabel sosial terdiri dari beberapa faktor yang terutama terdapat di semua perusahaan
dalam suatu negara yang merupakan hal pokok yang bervariasi pada setiap negara.
Lingkungan
Lingkungan perusahaan merupakan konsep dalam hubungannya dengan ketidakpastian.
Karakteristik tersebut mempunyai sedikitnya dua dimensi yang terdiri atas: a) dimensi stabil-
dinamis, dan b) dimensi homogen dan heterogen. Hal ini sesuai dengan struktur organisasi dan
aplikasinya adalam akuntansi manajemen. Dimensi stabil dan dinamis ditandai dengan tingkat
keputusan faktor perubahan lingkungan internaldan eksternal yang pada dasarnya sama dari
waktu ke waktu dalam proses yang berkesinambungan. Adapun dimensi homogen-heterogen
daoat digambarkan dalam hubungannya dengan tingkat keputusan di mana faktor lingkungan
sebagai alternatif dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Faktor-faktor yang ada di
dalam lingkungan perusahaan dapat dibedakan dalam suatu rangkaian ketidakpastian dari yang
dapat diramalkan sampai yang tidak dapat diramalkan.
Hal yang diperlukan dalam suatu riset adalah pertimbangan yang menyatakan bahwa
ketidakpastian lingkungan tertentu memengaruhi struktur organisasi dan desain sistem akuntansi
manajemen.
Atribut Organisasi
Terdapat beberapa konsep yang membingungkan dalam literatur teori kontinjensi terutama
mengenai perbedaan antara variabel lingkungan dan atribut organisasi. Hal ini dapat
menimbulkan berbagai kesulitan yang tidak dapat dipisahkan dalam mendefinisikan atau
menjelaskan suatu organisasi. Pembahasan ini tidak bertujuan untuk memberikan suatu
penyelesaian suatu masalah. Atribut organisasi tetap merupakan konsep yang berkaitan dengan
penyediaan dan pengorganisasian sumberdaya perusahaan meliputi ukuran organisasi, teknologi
dan lain sebagainya.
Besaran suatu organisasi merupakan konsep dari ukuran yang ada didalamnya, seperti jumlah
karyawan, tingkat perputaran penjualan, nilai aset bersih atau modal yang digunakan, dan lain
sebagainya yang pada umumnya saling berhubungan. Teknologi telah menjadi konsep penting.
Terdapat tiga skala penggunaan teknologi dalam meningkatkan kompleks teknis yaitu unit dan
kelompok kecil, kelompok besar dan massa, dan proses produksi.
Karakteristik Pengguna
Para pengguna dapart digambarkan sebagai individu yang menggunakan data yang terdapat
dalam laporan perusahaan, dan memiliki suatu kepentingan atau sedang dalam pengambilan
keputusan keuangan. Suatu bukti riset yang harus dipertimbangkan oleh para pengguna adalah
alternatif yang berbeda untuk informasi dan kemampuan proses yang ditimbulkan oleh
perbedaan dalam model keputusan, gaya pengambilan keputusan, dan sifat yang diturunkannya.
Pada kenyataannya , dalam literatur mengenai pengolahan informasi manusia dalam rangka
pengambilan keputusan menyatakan bahwa setiap individu mempunyai model keputusan yang
berbeda. Konsep gaya pengambilan keputusan mempunyai enam dimensi berikut: a) analisis
keputusan berbeda dengan pengambilan keputusan intuitif, perbedaan dalam horizon waktu, c)
bentuk pengulangan yang mengacu banyak faktor dalam pertimbangan pengambilan keputusan,
d) kemampuan untuk beradaptasi dalam keadaan yang berubah-ubah, e) proaktif vs reaktif, dan
f) kemampuan strategis dalam hubungannya dengan pertimbangan di antara keputusan yang
sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan.
Atribut Sistem Pelaporan Keuangan Perusahaan yang Dipengaruhi Variabel Kontinjensi
Karakteristik sistem pelaporan keuangan perusahaan terdiri atas suatu contoh yang dirancang
untuk masing-masing unsur utama pelaporan perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Pengungkapan, penggolongan, presentasi, penilaian, dan kebutuhan pengukuran dari nergara-
negara yang berbeda. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh metode kepemilikan rata-rata produksi,
tingkat dan konsentrasi kepemilikan pribadi, pola pendanaan perusahaan, penggunaan informasi
akuntansi dalam perencanaan dan pengendalian ekonomi dan lain sebagainya.
2. Frekuensi pelaporan dalam jumlah variasi pengungkapan dari informasi laporanyang bersifat
sementara, metode pengukuran peristiwa (ukuran keuangan dan non keuangan), metode alokasi
biaya (yaitu biaya dan kapitalisasi, periode mortisasi, dan lain-lain), unsur waktu dari infoemasi
(peramalan), tingkat agegasi dan desentraliasi (akun gabungan dan pelaporan yang terdiri dari
beberapa bagian), dan pengungkapan tentang tujuan dari pelaporan khusus (seperti laporan nilai
tambah, laporan ketenagakerjaan, dan format laporan lain dari akuntansi sosial).
3. Metode pelaporan (misalnya laporan, tabel, dan diagram) kompleksitas teori, dan pelaporan
dengan tujuan khusus tertentu, seperti tanggung jawab yang sederhana. Atribut ini dihubungkan
dengan karakteristik pengguna dan sumber informasi yang lain.

You might also like