Professional Documents
Culture Documents
Fitri Nur A - Acara 4 Suspensi
Fitri Nur A - Acara 4 Suspensi
ACARA IV
PENENTUAN SUSPENSI
Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si
Disusun Oleh:
I. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu memahami teknik besarnya suspensi
menggunakan metode Gravimetri
b. Mahasiswa mampu menganalisis suspensi air
Bahan :
a. Sampel air
b. Kertas saring
Alat :
A. Corong
B. Gelas Ukur 25 ml
C. Beker Glass 50 ml
D. Pipet
E. Timbangan
F. Oven
V. HASIL
a. Perhitungan :
(a-b) x 1000
c
Dimana :
a = berat kertas saring awal
b = berat kertas saring sesudah di oven
c = volume air yang digunakan
Diketahui
a : 1,0 gr
b : 1,1 gr
c : 25 ml
(1.1-1.0) x 1000 = 4
25
Air yang diuji ketika praktikum adalah air keruh yang berasal dari
sungai dengan banyak material pencemar yang terletak di Jalan Candi,
Kota Malang. Sungai berupa plengsengan dengan kanan-kiri adalah
permukiman padat penduduk. Air dikatakan keruh apabila air tersebut
mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga
memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor. Uji suspensi ini
dilakukan dengan menakarkan sejumlah 25ml air kemudian dituangkan
pada cawan yang diatasnya dipasang kertas saring yang berfungsi
menyaring material halus dari air. Sebelum digunakan kertas saring
terlebih dahulu ditimbang, berat awal kertas saring adalah 1,0 gram lalu
diberi air 25 ml dan dioven. Uji ini perlu dilakukan proses pengovenan
guna menghilangkan kandungan air ataupun mengeringkan material,
sehingga pada saat penimbangan diperoleh nilai yang akurat. Setelah
dioven berat kertas ditimbang kembali dan beratnya 1,1 gram. Dengan
perhitungan suspensi didapatkan hasil suspensi sampel air adalah 4 mg/l.
Ini artinya dalam 25 ml air terdapat 4 mg/l suspen padatan anorganik
maupun organik seperti pasir halus, lumpur halus atau sisa tumbuhan yang
sudah terlarut bersama air. Bahan–bahan tersuspensi dan terlarut pada
perairan alami tidak bersifat toksik namun jika berlebihan akan
menyebabkan kekeruhan dan menghambat penetrasi matahari ke dalam
air.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa hasil dari suspensi sampel air
yang diuji adalah kecil karena hanya 4mg/l. Hasil tersebut jika
dibandingkan dengan batas maksimum kandungan suspense pada perairan
yang dikemukakan oleh prescode yaitu sebesar 1000 mg/L, masih jauh
dibawah kondisi tersebut. Hal tersebut masih mengindikasikan bahwa
kondisi air tersebut masih baik walaupun terdapat suspense didalamnya
namun tidak layak untuk dikonsumsi karena sudah mengalami perubahan
warna dan bau. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, semakin tinggi
nilai kekeruhan. Akan tetapi, tingginya padatan terlarut tidak selalu diikuti
dengan tingginya kekeruhan. Suspensi padatan yang terkandung dalam
sampel air yang diuji berupa lumpr, zat organik seperti mikroorganisme,
tumbuhan mati dan kotoran-kotoran pencemaran.