You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM KUALITAS AIR

ACARA IV
PENENTUAN SUSPENSI

Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si

Disusun Oleh:

Nama : Fitri Nur Azizah


NIM : 160722614639
Off/Thn : G/2016
Asisten Praktikum : Unsila Tammiya Artawan

PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
ACARA IV
PENENTUAN SUSPENSI

I. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu memahami teknik besarnya suspensi
menggunakan metode Gravimetri
b. Mahasiswa mampu menganalisis suspensi air

II. DASAR TEORI


Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu dengan
demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan
lain. Kecerahan air merupakan ukuran kejernihan suatu perairan,
semakin tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya
menembus ke dalam air. Dalam kata lain kecerahan adalah pencerahan
yang terhasil dari pada kekilauan sasaran penglihatan, kecerahan
merupakan suatu ukuran dimana cahaya didalam air yang disebabkan
oleh adanya partikel-partikel kaloid dan suspensi dari suatu bahan
pencemaran yang terkandung di perairan (Chakroff dalam Syukur,
2002). Kekeruhan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik
yang tersuspensi dan terlarut misalnya lumpur dan pasir halus, maupun
bahan anorganik dan organik yang berupa plankton dan
mikroorganisne lain (APHA, 1976; Davis dan Cornwell, 1991 dalam
Effendi 2003).
Air akan dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu
banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga memberikan warna
atau rupa yang berlumpur dan kotor. Zat anorganik yang menyebabkan
kekeruhan dapat berasal dari pelapukan batuan dan logam, sedangkan
zat organik berasal dari lapukan hewan dan tumbuhan. Suspensi adalah
campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat
atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas.
Suspensi tertentu yang keruh merupakan partikel dalam cairan dan
sifatnya tidak stabil, atau tidak selalu serba sama. Padatan tersuspensi
berkolerasi positif dengan kekeruhan. Semakin tinggi nilai padatan
tersuspensi, semakin tinggi nilai kekeruhan. Akan tetapi, tingginya
padatan terlarut tidak selalu diikuti dengan tingginya kekeruhan.
Tingginya nilai kekeruhan dapat mempersulit usaha penyaringan dan
mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air.
Menurut Prescod 1973 (dalam Latifah, 2014), kandungan padatan
tersuspensi dalam perairan tidak boleh lebih dari 1000 mg/l.
Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis
kuantitatif dengan penimbangan didasarkan pada pengukuran berat
atau penimbangan suatu endapan. Analisa kuantitatif dimana
komponen zat uji ditetapkan berdasarkan penimbangan sebelum dan
sesudah zat uji mengalami suatu proses pemisahan. Metode ini dapat
digunakan untuk menghitung besaran suspensi. Pengukuran suspensi
dapat di lakukan dengan pengendapan dan pemisahan. Hal ini
dikarenakan berat jenis suatu meterial yang terlaurt dalam air lebih
bear daripada berat jenis air itu sendiri. Dengan diketahui besarnya
endapan akan diketahui besarnya suspense dalam air. Suspensi
didasarkan pada berat kering partikel yang terperangkap oleh filter
biasanya menggunakan kertas saring. Padatan yang tersuspensi ini
dapat berupa bahan-bahan organik dan inorganik. Satuannya adalah
miligram per liter (mg/l). Cara menghitung suspesi adalah :
(a-b) x 1000
c
Dimana :
a = berat kertas saring awal
b = berat kertas saring sesudah di oven
c = volume air yang digunakan

III. ALAT dan BAHAN

Bahan :
a. Sampel air
b. Kertas saring

Alat :
A. Corong
B. Gelas Ukur 25 ml
C. Beker Glass 50 ml
D. Pipet
E. Timbangan
F. Oven

IV. LANGKAH KERJA

Menyiapkan alat dan bahan

Mengocok sampel air hingga merata

Mengukur sampel air sebanyak 25 ml ke dalam gelas ukur

Menimbang berat kertas saring dengan menggunakan


timbangan lalu letakkan di atas cawam

Menuangkan air ke dalam cawan yang diatasnya sudah


dilapisi dengan kertas saring
Memasukkan cawan ke dalam oven dengan waktu ….

Mengeluarkan cawan dari oven lalu menimbang berat kertas


saring dengan menggunakan timbangan

Menganalisis dan menyusun laporan

V. HASIL
a. Perhitungan :

(a-b) x 1000
c
Dimana :
a = berat kertas saring awal
b = berat kertas saring sesudah di oven
c = volume air yang digunakan
Diketahui
a : 1,0 gr
b : 1,1 gr
c : 25 ml
(1.1-1.0) x 1000 = 4
25

Jadi hasil suspensi dari 25 ml air sampel adalah 4 mg/l


b. Peta Titik Pengambilan Sampel (Terlampir)
c. Dokumentasi praktikum (Terlampir)
VI. PEMBAHASAN

Kekeruhan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik yang


tersuspensi dan terlarut misalnya lumpur dan pasir halus, maupun bahan
anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisne lain.
Kekeruhan berhubungan dengan suspensi yang terkandung dalam air. Pada
praktikum kali ini mengenai suspensi dalam air menggunakan metode
gravimetri yang berhubungan dengan penimbangan didasarkan pada
pengukuran berat atau penimbangan suatu endapan. Suspensi sendiri
merupakan nilai atau jumlah kandungan tersuspensi berupa material padat
pada suatu takaran air tertentu. Kali ini dilakukan dengan pengendapan
kemudian dioven. Hal ini dikarenakan berat jenis suatu meterial yang
terlaurt dalam air lebih bear daripada berat jenis air itu sendiri. Dengan
diketahui besarnya endapan akan diketahui besarnya suspense dalam air.
Suspensi didasarkan pada berat kering partikel yang terperangkap oleh
filter biasanya menggunakan kertas saring. Berat filter tersebut akan
bertambah disebabkan oleh terdapatnya partikel-partikel tersuspensi yang
terperangkap.

Air yang diuji ketika praktikum adalah air keruh yang berasal dari
sungai dengan banyak material pencemar yang terletak di Jalan Candi,
Kota Malang. Sungai berupa plengsengan dengan kanan-kiri adalah
permukiman padat penduduk. Air dikatakan keruh apabila air tersebut
mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga
memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor. Uji suspensi ini
dilakukan dengan menakarkan sejumlah 25ml air kemudian dituangkan
pada cawan yang diatasnya dipasang kertas saring yang berfungsi
menyaring material halus dari air. Sebelum digunakan kertas saring
terlebih dahulu ditimbang, berat awal kertas saring adalah 1,0 gram lalu
diberi air 25 ml dan dioven. Uji ini perlu dilakukan proses pengovenan
guna menghilangkan kandungan air ataupun mengeringkan material,
sehingga pada saat penimbangan diperoleh nilai yang akurat. Setelah
dioven berat kertas ditimbang kembali dan beratnya 1,1 gram. Dengan
perhitungan suspensi didapatkan hasil suspensi sampel air adalah 4 mg/l.
Ini artinya dalam 25 ml air terdapat 4 mg/l suspen padatan anorganik
maupun organik seperti pasir halus, lumpur halus atau sisa tumbuhan yang
sudah terlarut bersama air. Bahan–bahan tersuspensi dan terlarut pada
perairan alami tidak bersifat toksik namun jika berlebihan akan
menyebabkan kekeruhan dan menghambat penetrasi matahari ke dalam
air.

Dari hasil tersebut diketahui bahwa hasil dari suspensi sampel air
yang diuji adalah kecil karena hanya 4mg/l. Hasil tersebut jika
dibandingkan dengan batas maksimum kandungan suspense pada perairan
yang dikemukakan oleh prescode yaitu sebesar 1000 mg/L, masih jauh
dibawah kondisi tersebut. Hal tersebut masih mengindikasikan bahwa
kondisi air tersebut masih baik walaupun terdapat suspense didalamnya
namun tidak layak untuk dikonsumsi karena sudah mengalami perubahan
warna dan bau. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, semakin tinggi
nilai kekeruhan. Akan tetapi, tingginya padatan terlarut tidak selalu diikuti
dengan tingginya kekeruhan. Suspensi padatan yang terkandung dalam
sampel air yang diuji berupa lumpr, zat organik seperti mikroorganisme,
tumbuhan mati dan kotoran-kotoran pencemaran.

Supensi air berasal dari erosi sungai karena lokasi pengambilan


sampel ada di bagian tengah yang mana adalah daerah transportasi hasil
erosi di hulu sungai ditambah dengan suspensi hasil pencemaran, dasar
sungai sedniri adalh berlumpur sehingga air banyak mengandung lumpur.
Air dengan suspensi yang banyak akan menyebabkan air semakin keruh
yang akibatnya ekosistem akan terganggu. Air yang keruh membuat sinar
matahari akan sulit mencapai dasar perairan, sehinggga pasokan oksigen
hanya akan ada dipermukaan dan tumbuhan air akan terganggu dalam
proses fotosintesis.
VII. KESIMPULAN
1. Hasil perhitungan suspensi dari contoh air menggunakan metode
gravimetri sebesar 4mg/l yang artinya dalam satu liter air terdapat
4 mg suspensi.
2. Suspensi berasal dari erosi hulu sungai, limbah pencemaran, bahan
organik dan anorganik mempengaruhi kekeruhan suatu air yang
akan juga mempengaruhi ekosistem di dalamnya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Handayani, Meuthia. 2011. Analisis Gravimetri. Diakses dari
https://tothelastbreath.wordpress.com/2011/06/01/analisa-
gravimetri/ pada 10 Maret 2018 pukul 14.13
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta
Departemen Kesehatan. 1995. Ilmu Kimia Teori. Jilid III.
Prescod, M.B. 1973. Investigation of RationalEffluent and Stream
Standarts for Tropical Countries.Dalamlatifah, Chayyu.2014.
Kualitas Air Waduk Penjalin Purwokerto. Universitas Jenderal
Sudirman, Fakultas Biologi.
Syukur, A., 2002. Kualitas Air dan Struktur Komunitas Phytoplankton
di Waduk Uwai. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau
IX. LAMPIRAN
b. Peta Pengambilan titik sampel
c. Dokumentasi saat praktikum

Menyiapkan alat dan bahan Mengukur 25 ml ke dalam


gelas ukur

Menuangkan sampel air ke gelas Kertas saring ditimbang


ukur dengana.kertas saring setelah di oven
diatasnya

You might also like