You are on page 1of 6

1.

Kerjasama Trilateral( Korsel, Cina, Jepang)

Menteri Kebudayaan Korea Selatan, Cina dan Jepang sepakat untuk


meningkatkan pertukaran budaya melalui berbagai saluran. Menteri Kebudayaan,
Olahraga dan Pariwisata Korea, Yu In-chon dan mitranya dari Cina dan Jepang,
Cai Wu dan Tamotsu Aoki, mengeluarkan Deklarasi Jeju dalam pertemuan di
Pusat Konvensi Internasional Jeju. Pertemuan kali ini dirancang untuk mencari
jalan dalam mempromosikan hubungan trilateral di bawah tema “peningkatan
kerjasama dalam pertukaran budaya antara Korea, Cina dan Jepang’.

Para menteri setuju untuk meningkatkan program pertukaran personil


maupun barang, promosi peninggalan budaya dan dukungan ‘Festival Sandiwara
BeSeTo’ yang selama ini belum diaktifkan. Mereka juga memutuskan untuk
meningkatkan pertukaran pemuda via internet dan saling berupaya untuk
melindungi hak kekayaan intelektual .

Deklarasi kali ini tampaknya sangat memiliki makna dan akan


menyumbang untuk meningkatkan kerjasama budaya regional dari beberapa aspek
dimasa depan. Suatu yang menarik adalah deklarasi kali ini memfokuskan pada
seni dan budaya, khususnya di bidang sastra, pementasan, pameran, dan
pendidikan seni. Deklarasi berisi, pertama ketiga negara akan berupaya untuk
lebih memacu pertukaran seni dan budaya maupun menciptakan karya budaya
bersama agar lebih memahami budaya satu sama lain.

Kedua, kerjasama trilateral di bidang industri budaya akan


menyumbangkan untuk meningkatkan daya saing budaya ketiga negara di
masyarakat global. Untuk tujuan itu, ketiga menteri setuju untuk lebih mempererat
kerjasama satu sama lain dalam melindungi hak cipta.

Terakhir, deklarasi tersebut menekankan perlunya kerjasama erat untuk


melindungi warisan budaya dan menunjukkan nilai-nilai budaya ketiga negara ke
seluruh dunia. Untuk mencapai hal itu, ketiga menteri setuju untuk membantu
pembangunan ‘Pusat Aset Budaya Tidak Berwujud Asia Pasifik’.
Mempertimbangkan isu global seperti perubahan iklim, mereka juga setuju untuk
meningkatkan dukungan untuk kegiatan seni yang berkaitan dengan pelestarian
lingkungan.

Deklarasi di pulau Jeju ini memiliki makna penting dalam segi


perkembangan kerjasama 3 negara di masa depan. Sejarah Korea, Cina dan
Jepang sebagai negara bertetangga, sudah berkembang dan terjalin dari masa
lampau, sehingga memiliki persamaan dan sekaligus ciri khas masing masing.
Masyarakat dunia saat ini dapat memperhatikan dan menikmati budaya 3 negara
di kawasan Asia Timur dengan nama ‘demam budaya’ dari Korea , Cina dan
Jepang.1

2. Kerjasama Korsel dan Mongolia

Hubungan antara Korea Selatan dan Mongolia semakin erat sejalan


dengan kunjungan presiden Nambaryn Enkhbayar ke Seoul baru baru ini. Dalam
pertemuan tingkat tinggi, kedua kepala negara membahas cara-cara
mempromosikan kerjasama yang lebih kokoh antara kedua negara dalam bidang
sumber daya alam dan pengembangan energi serta tindakan dalam mengatasi
badai debu kuning. Kedua belah pihak juga menanda tangani kerjasama ilmu
pengetahuan dan teknologi dan memutuskan untuk membentuk komite kerjasama
ekonomi Korea Selatan-Mongolia. Sejalan dengan kunjungan presiden Roh Moo-
hyun ke Mongolia pada bulan Mei tahun lalu, pertemuan bilateral baru baru ini
diharapkan dapat benar-benar meningkatkan kerjasama kedua negara.

Hubungan antara Korea Selatan dan Mongolia yang dekat dengan Uni
Soviet pada masa Perang Dingin sempat terputus untuk beberapa dasawarsa.
Namun belum lama ini, kedua negara kembali saling membuka pintu dan mulai
membahas kerjasama yang saling menguntung. Walaupun hubungan kedua negara

1
Menteri Kebudayaan Korea Selatan, Cina dan Jepang mengeluarkan Deklarasi Jeju, Desember
2008 di akses online :
http://world.kbs.co.kr/indonesian/archive/program/news_issue.htm?no=14504
belum lama terjalin, Korea Selatan telah menjadi mitra penting bagi Mongolia
demikian sebaliknya. Mongolia kaya akan sumber daya mineral dalam
wilayahnya yang luas, sementara Korea Selatan dilengkapi dengan kemampuan
finansial dan teknologi maju. Apabila kedua negara berhasil membangun
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan maka keduanya akan hidup
makmur.

Sudah tidak mengherankan kalau agenda utama dalam pertemuan kali ini
juga membahas kerjasama energi dan pengembangan sumber daya alam sama
halnya seperti pertemuan tahun lalu. Dalam kesempatan pertemuan kali ini
presiden Roh juga meminta dukungan pemerintah Mongolia atas pencalonan
PyeongChang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014, dan
pencalonan Yeosu sebagai tuan rumah Expo Dunia 2012, sementara presiden
Mongolia meminta Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek
pembangunan di negara itu.

Suatu hal yang lebih penting lagi kedua negara menyepakati suatu
persetujuan kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Persetujuan
yang diusulkan oleh pemerintah Mongolia pada tahun 20005 berisi pertukaran
personel, berbagi informasi, penelitian bersama, pemamfaatan fasilitas yang
berkaitan secara bersama-sama, pembentukan lembaga penelitian dan manajemen
komite kerjasama kedua negara. Mongolia baru baru ini merancang rencana
pembangunan jangka menengah dan jangka panjang untuk mengembangkan
sektor ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang bertujuan untuk mencapai
pembangunan nasional dengan lebih menekankan sektor ini. Dengan demikian
negara Asia Tengah ini memiliki pengharapan yang tinggi untuk dapat berbagi
pengalaman dengan Korea Selatan sekaligus mempromosikan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan dan


Mongolia telah menanda tangani sebuah nota kesepahaman pada hari Selasa untuk
membentuk sebuah komite kerjasama dalam bidang pengembangan industri dan
perdagangan. Pada pertemuan komite yang akan diselenggarakan disalah satu
kedua negara dua tahun sekali, para pejabat kedua negara akan membahas hal-hal
yang menjadi perhatian bersama termasuk mempromosikan kerjasama industri,
memfasilitasi perdagangan dan investasi, berbagi pengalaman dalam
pengembangan ekonomi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan Korea Selatan yang melakukan kegiatan usaha di Mongolia. Lebih
jauh lagi, SK C&C, salah satu pelaku bisnis sektor Teknologi dan Informasi
terbesar Korea menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan Kantor
Informasi dan Komunikasi Mongolia untuk menyediakan solusi kerjasama
perangkat lunak. Melalui penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Korea
Selatan akan memegang peranan utama dalam mengembangkan proyek website
pemerintah Mongolia. Jadi, pertemuan pemimpin kedua negara baru-baru ini akan
menjadi sebuah langkah nyata dalam mewujudkan kerjasama yang lebih erat
antara kedua negara.2

2 Hubungan Lebih Erat antara Korea Selatan dan Mongolia, Mei 2007 di akses online :
http://world.kbs.co.kr/indonesian/archive/program/news_issue.htm?no=10036&current_page=
113
TUGAS

POLITIK DAN PEMERINTAHAN ASIA TIMUR

Disusun oleh :

DONI PARENTA

C1A415099

JURUSAN KOMUNIKASI KONSENTRASI HI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

Kendari

2017
DAFTAR PUSTAKA

http://world.kbs.co.kr/indonesian/archive/program/news_issue.htm?no=10036&current_p
age=113

http://world.kbs.co.kr/indonesian/archive/program/news_issue.htm?no=14504

You might also like