You are on page 1of 5

Laporan Modul 4

Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Dewatering / Selasa 16 April 2018


Jurusan Teknik Pertambangan Irmayanti karib (09320150120/C1)
Universitas Muslim Indonesia Asisten : Reza Wardhani Tonang (09320140136)

Abstrak – Percobaan Modul 4: Dewatering – Praktikum dewatering ini bertujuan untuk untuk mengetahui,
mengenal, dan memahami bagaimana cara kerja untuk memisahkan air yang terkandung pada konsentrat yang
dihasilkan dari proses pengolahan secara basah. Secara umum, praktikum dilakukan dengan memasukkan
konsentrat yang basah kedalam oven untuk menghilangkan kandungan air yang ada di dalamnya. Kemudian
menimbang berat kering dari konsentrat dan moisture content.

A. Tinjauan Pustaka menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan


Usaha pertambangan merupakan upaya hidup terutama perusahaannya, bentang alam,
pengolahan bahan galian yang penuh resiko berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan
semenjak tahap eksplorasi, tahap penambangan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah,
sampai tahap pengolahan bahan (produksi). penurunan kualitas air atau penurunan permukaan
Pelaksanaan usaha pertambangan dimasa depan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan.
bukanlah tugas yang mudah dan salah satu Sumber daya mineral (mineral resource)
tantangan yang dihadapi adalah pengembangan adalah endapan mineral yang diharapkan dapat
sumber daya mineral sebagai sumbangan yang nyata dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral
bagi rakyat dan pembangunan nasional yang dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah
berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut, menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian
maka pengolahan bahan galian perlu mengikuti kelayakan tambang dan menemui kriteria layak
prinsip-prinsip konservasi. Dalam pelaksanaannya, tambang.
dalam kaitan dengan otonomi daerah, aparat Dewatering adalah proses pengurangan
pemerintah daerah perlu mendapatkan bimbingan kadar air pada bahan galian. Kegiatan ini bertujuan
teknis, khususnya di bidang pengelolaan sumber untuk mengurangi kandungan air yang ada pada
daya mineral. konsentrat yang diperoleh dengan proses basah,
Sumber daya alam merupakan salah satu misalnya proses konsentrasi gravitasi dan flotasi.
modal dasar dalam pembangunan nasional, oleh Operasi pengeringan bahan diperlukan
karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya setelah proses konsentrasi mineral agar ongkos
untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan transportasi menuju ke smelter lebih murah. Selain
kelestarian lingkungan hidup sekitar. Salah satu itu pengambilan kembali air setelah proses dapat
kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam mengurangi supplay air terlalu banyak, sehingga
adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi operasi menjadi lebih efisien. Sedikitnya dua
kegiatan–kegiatan penambangan selain metode yang sering digunakan dalam proses
menimbulkan dampak positif juga dapat pengeringan yaitu thickening dan filtration.
Kemampuan operasi dengan menggunakan metode - Drum filter
ini dipengaruhi oleh variasi ukuran butir. Drum filter terdiri dari drum silinder mendatar
yang berputar. Filter ini menggunakan mempunyai
Tailing biasanya dikeringkan dengan
diameter sekitar 1–4,5 m dengan luas penyaringan
peralatan sedimentasi dalam bentuk kolam
antara 1–80 m3
pengendapan. Selain itu beberapa metode lainnya
seperti hydrocyclone dan centrifuges dapat
digunakan dengan biaya yang relatif murah
dibandingkan dengan filtrasi.

Gambar 2. Drum filter

- Discs filter
Disc filter terdiri dari beberapa cakram yang
sebagian tercelup dalam lumpur (slurry), dan
tertanan pada saft secara teratur. Masing-masing
Gambar 1. Proses Dewatering
cakram dibagi menjadi segmen-segmen. Tiap filter
a. Proses – proses dewatering bisa memiliki 1 – 12 cakram dengan diameter
1. Cara pengentalan/ pemekatan (thickening) mencapai 5 m atau seluas 30 m persegi permukaan
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan filter per cakram. Filter cakram ini harganya murah
kedalam bejana bulat. Bagian yang pekat, dan sangat kompak. Kelemahannya adalah tidak
mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan mampu mencuci secara efektif, namun hal ini tidak
bagian yang encer atau airnya mengalir di bagian penting dalam proses filtrasi konsentrat.
atas disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan
secara terus menerus (continous). Peralatan yang
biasa dipakai adalah Rake thickener, deep cone
thickener, free flow thickener.
2. Cara penapisan/ pengawa-airan (filtration)
Filtrasi adalah pemisahan partikel padatan dari
cairan dengan melewatkan fluida melalui medium
Gambar 3. Filter cakram
penyaringan. Spesifikasi ukuran peralatan
- Belt Filter
diperlukan untuk produk yang disyaratkan. Filter
Belt filter dicirikan oleh permukaan saringan
dapat dioprasikan dalam 2 metode yaitu: filtrasi
mendatar dalam bentuk sabuk, meja atau sederet
tekanan konstan dan filtrasi laju tetap. Bebagai
panci yang disusun secara sirkular atau linier.
macam peralatan filtrasi dan yang paling banyak
digunakan yakni tipe “continous vacuum filter”.
Metode in tediri dari 3 klas yaitu:
B. Data Percobaan

Dari percobaan pada yang dilakukan,


diperoleh data sebagai berikut

no Berat Berat Temperatur Waktu


awal (gr) akhir (gr) (0C) (t)
1 5 4.9 5
2 5 4.8 50 10
Gambar 4. Belt Filter 3 5 4.7 15
4 5 4.6 5
3. Pengeringan (drying) 5 5 4.6 100 10
Pengeringan yaitu proses untuk membuang 6 5 4.5 15
7 5 4.6 5
seluruh kandungan air dari padatan yang berasal 8 5 4.6 150 10
dari konsentrat dengan cara penguapan 9 5 4.4 15

(evaporazation/ evaporation).
C. Pengolahan Data Percobaan
Peralatan atau cara yang dipakai pada proses
pengeringan yaitu : 1. Tahap percobaan
a. Hearth type drying/ air dried/air baked, yaitu Menimbang material yang akan dikeringkan
pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh
sinar matahari dan harus sering diaduk Memasukkan material kedalam cawan
(dibolak-balik).
b. Shaft drier, ada dua macam, yaitu:
Mengatur suhu dan waktu pada oven
- Towed drier, material (mineral) yang basah
dijatuhkan didalam saluran silindris
Memasukkan material kedalam oven sesuai
0 0
vertikal yang dialiri udara panas (80 -100 ) dengan suhu dan waktu yang telah ditentukan
- Rotary drier, material yang basah dialirkan
Mengeluarkan material dari oven
ke dalam silinder panjang yang diputar
pada posisi agak miring dan dialiri udara
Menimbang material yang telah dikeringkan
panas yang berlawanan arah.
c. Film type drier (atmospheric drum drier), Mencatat hasil analisa dan selanjutnya
berupa silinder baja yang didalamnya dialiri melakukan perhitungan mouisture content
dengan rumus yang ada
uap air (steam), namun jarang digunakan.
d. Spray drier, material halus yang basah dan
2. Rumus-rumus dasar
disemburkan ke dalam ruang panas, material
yang kering akan terkumpul dibagian bawah mouisture content = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
x 100 %

ruangan, namun cara ini juga jarang


3. Perhitungan
digunakan.
a. mouisture content = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
x 100 %
5−4.9
 = x 100 % = 2 %
5
5−4.8
 = x 100 % = 4 %
5
5−4.7
 = x 100 % = 6 % 2. Dua metode yang sering digunakan dalam
5
5−4.6 proses pengeringan yaitu thickening, filtration
 = x 100 % = 8 %
5
dan drying.
5−4.6
 = x 100 % = 8 %
5
5−4.5
 = x 100 % = 10 % E. Daftar Pustaka
5
5−4.6
 = x 100 % = 8 % buku-praktikum-praktikum.pdf
5
5−4.6 https://es.scribd.com/document/340581341/makalah
 = x 100 % = 8 %
5
-Pbg-Erland
5−4.4
 = x 100 % = 12 %
5

b. Tabel percobaan Dewatering F. Lampiran

no Berat Berat Temperatur Waktu Moisture a. Dokumentasi pada saat praktikum


awal akhir (0C) (t) content
(gr) (gr) (%)
1 5 4.9 5 2
2 5 4.8 50 10 4
3 5 4.7 15 6
4 5 4.6 5 8
5 5 4.6 100 10 8
6 5 4.5 15 10
7 5 4.6 5 8
8 5 4.6 150 10 8
9 5 4.4 15 12

D. Analisis Hasil Percobaan


Gambar 5. Proses penimbangan material
Berdasarkan data percobaan, dapat diketahui
bahwa pada percobaan kali ini terdapat perbedaan
pada moisture content. Untuk tiap-tiap percobaan,
digunakan material yang sama, yaitu 5 gram dengan
temperatur 500 C, 1000 C dan 1500 C dan waktu
pengeringan yaitu 5, 10 dan 15 menit. Dari data
percobaan dapat disimpulkan semakin tinggi
temperatur yang digunakan maka moisture content
yang didapatkan akan semakin tinggi pula.

D. Kesimpulan Gambar 6. Memasukkan material yang akan


dikeringkan ke dalam oven
1. Dewatering adalah proses pengurangan kadar
air pada bahan galian. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengurangi kandungan air yang ada
pada konsentrat yang diperoleh dengan proses
basah, misalnya proses konsentrasi gravitasi
dan flotasi.
Gambar 7. Proses pengeringan (dewatering)

Gambar 8. Proses pengeluaran material yang telah


dikeringkan

Gambar 9. Proses penimbangan material yang telah


dikeringkan

You might also like