Professional Documents
Culture Documents
Inflamasi Salma Rizqi
Inflamasi Salma Rizqi
Inflamasi
Adalah suatu respon protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta
membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal.
Inflamasi melakukan tugas pertahanan dengan mengencerkan, menghancurkan, atau menetralkan agen
berbahaya
besarnya jejas dan sifat jejas mempengaruhi jenis dan lama inflamasi.
INFLAMASI AKUT
Inflamasi yang Respon segera dan dini terhadap jejas yang dirancang untuk mengirimkan leukosit ke
tempat jejas. Ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit yang
menonjol.
(1) Peningkatan aliran darah. Perluasan pembuh kapiler dgn cara dilatasi pembuluh darah,
menyebabkan eritema dan hangat. Dirangsang oleh histamine.
(2) Ekstravasi cairan plasma dan
protein Menyebabkan edema.
Kalor
Hangat
Rubor Erithema
Tumor Pembengkakan
Dolor Nyeri
Mikrovaskuler menjadi lebih permeable, mengakibatkan masuknya cairan kaya protein ke dalam
jaringan ekstravaskuler. Dilatasi pada sejumlah pembuluh darah kecil yang disebut stasis.
Saat statis leukosit mulai berakumulasi disepanjang permukaan endotel pembuluh darah.
Pada tahap awal inflamasi, vasodilatasi meningkatkan tekanan hidrostatik intravascular dan
pergerakan cairan dari kapiler. Cairan tsb dinamakan transudaat. Kemudian transudat menghilang
karena mengalir cairan kaya protein yang ikut keluar ( eksudat ).
Hasilnya adalah mengalirnya air dan ion ke dalam jaringan ekstravaskular, menyebabkan edema.
Penyebab perubahan vaskuler adalah mediator kimiawi seperti histamine, seronin dan
prostaglandins.
Histamin.
Resolusi
Jika cedera bersifat terbatas atau berlangsung sebentar, terjadi perbaikan terhadap
normalogis dan fungsional.
Proses ini meliputi netralisasi, normalisasi permeabilitas vaskuler dan penghentian
emigrasi leukosit diikuti kematian neutrofil yang mengalami ekstravasi.
Pembersihan cairan edema, sel radang, dan sisa-sisa sel rusak lainnya.
Pembentukan jaringan parut ( scaring ) atau fibrosis
INFLAMASI KRONIK
Definisi
Infiltrasi sel mononuklear (“radang kronik”), yang mencakup makrofag,limfosit,dan sel plasma
berikut:
Infeksi virus
Infeksi intrasel apapun secara khusus memerlukan limfosit(dan makrofag) untuk mengidentifikasi dan
mengeradikasi sel yang terinfeksi
Ex:Partikel silika yang terinhalasi dapat menginduksi radang kronik pada paru dan komponen lipid
plasma yang meningkat secara kronik berperan dlm arterosklerosis
Fungsi normal
Makrofag
Merupakan hal utama dan inti pada inflamasi kronik,setelah teraktivasi akan menyekresi produk yang
dapat menyebabkan jejas jaringan,yaitu:
Metabolit AA (eikosanoid)
Limfosit T & B
Limfosit T berperan dalam hubungan timbal balik dengan makrofag,sedangkan limfosit B menghasilkan
sel plasma untuk kemudian menghasilkan antibodi untuk melawan antigen di tempat radang
Eosinofil
Sebagai bagian reaksi imun yang diperantarai oleh IgE,yang berkaitan khusus dengan alergi
Sel Mast
Merupakan sel yang tersebar luas dalam jaringan ikat di seluruh tubuh dan dapat berperan serta dalam
respon radang akut maupun kronik.Sel mast juga diperantarai oleh IgE.
Morfologi Pada Inflamasi Kronik
Infeksi Granulomatosa
Merupakan suatu pola Inflamasi kronik khusus,yang ditandai dengan agregasi makrofag
teraktivasi yang gambarannya menyerupai sel skuamosa(epiteloid).
Dapat terbentuk pada keadaan respons sel T yang persisten terhadap mikroba
tertentu(Mycobacterium tubercolosis)yang sitokinnya berasal dari sel T
Efek lokal:Efek yang terbatas pada atau berkenaan dengan satu titik/bagian
Ex: Edema
Hyperemia
Kongesti
Hematoma
Efek sistemik:Efek yang berkenaan dengan atau mengenai tubuh sebagai keseluruhan
Setiap orang yang menderita penyakit virus berat(seperti influenza) telah mengalami efek
sistemik inflamasi,yang secara bersama-sama disebut reaksi fase akut.Demam hanya salah satu
dari berbagai efek sistemik inflamasi.
1.Peningkatan Somnolen
2.Malaise
3.Anoreksia
5.Hipotensi