You are on page 1of 4

Kuat Medan gravitasi atau percepatan gravitasi sebuah planet

𝑀
𝑔=𝐺
𝑅2
1) Perbandingan percepatan gravitasi dua planet

𝑔2 𝑀2 𝑅1 2
=
𝑔1 𝑀1 𝑅2 2

Kuat medan gravitasi menunjukkan sebrapa kuat daya tarik sebuah planet terhadap benda di
sekitarnya. Kuat medan gravitasi di permukaan sebuah planet berbanding lurus dengan massa planet
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari planet tersebut.

g= Percepatan gravitasi di permukaan (m/s2)

G= Tetapan umum gravitasi (6,672 x 10-11 Nm2/kg2)

M= Massa planet (kg)

R= Jari-jari planet (m).

Jika terjadi tabrakan dua planet, maka gaya gravitasi penyebab tabrakan tersebut merupakan
penumlahan vektor kedua gaya gravitasi masing-masing planet.

Momentum n planet

Misalkan sistem terdiri dari n benda dengan momentum


masing-masing p1, p2, ..., pn. Jika semua benda tersebut
dipandang sebagai sebuah sistem maka momentum total sistem
memenuhi

𝑝⃑ = ⃑⃑⃑⃑⃑
𝑝1 + ⃑⃑⃑⃑⃑
𝑝2 + ⋯ + ⃑⃑⃑⃑⃑
𝑝𝑛

Jika ada sejumlah gaya yang bekerja pada sistem maka gaya yang
digunakan dalam hukum II Newton merupakan gaya total dan momentum
yang digunakan juga momentum total. Hukum II Newton memiliki bentuk
yang umum
Kasus khusus terjadi jika gaya total yang bekerja pada sistem nol.
Pada kasus ini maka diperoleh

Persamaan ini menyatakan bahwa selama gaya total yang bekerja pada
sistem sama dengan nol maka momentum sistem selalu tetap nilainya pada saat
kapanpun. Meskipun antar anggota sistem saling mengerjakan
gaya, misalknya saling melakukan tumbukan, maka momentum total
sistem tidak berubah selama tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.
Gaya antar sistem hanya mengubah momentum masing-masing anggota
sistem, tetapi ketika dijumlahkan semua momentum tersebut maka tetap
didapatkan momentum total yang nilainya konstan. Ini adalah ungkapan
hukum kekekalan momentum.
2) Momentum total sistem konstan karena
tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem,

Dalam proses tumbukan, di samping


kecepatan, massa masing-masing benda sebelum dan sesudah tumbukan
bisa saja berubah. Contonya, setelah tumbukan, kedua benda bergabung,
atau setelah tumbukan ada benda yang pecah.
Jika pada tumbukan dipenuhi e = 1 maka tumbukan tersebut
dinamakan tumbukan elastis. Kondisi ini hanya dipenuhi jika di samping
momentum total kekal, energi kinetik total juga kekal. Contoh tumbukan
yang mendekati tumbukan elastis sempurna adalah tumbukan antar dua
bola biliarg (Gambar 6.11). Yang paling mendekati elastik adalah
tumbukan antar partikel subatomik seperti tumbukan antar elektron,
antar proton, dan sebagainya. Pada tumbukan antar partikel atomik, para
ahli langsung saja menggunakan persamaan kekekalan energi kinetik,
tanpa perlu memberikan argmentasi tambahan.

Energi yang digunakan untuk mendeformasi posisi atom-atom tersebut berasal


dari energi kinetik benda yang bertumbukan. Jika energi yang digunakan untuk
mendeformasi atom-atom dapat diambol kembali dan kembali menjadi energi
kinetik benda yang bertumbukan maka energi kinetik benda setelah tumbukan
sama dengan sebelum tumbukan. Ini hanya terjadi kalau material penyusun
benda bersifat elastis. Sebaliknya, jika deformasi posisi atom disertasi
pembuangan kalor, maka tidak semua energi yang digunakan untuk
mendeformasi atom-atom dapat diambil kembali. Sebagian berubah
menjadi panas dan hanya sebagian yang kembali menjadi energi kinetik
benda yang bertumbukan. Akibatnya energi kinetik total setelah tumbukan lebih
kecil daripada sebelum tumbukan. Jika proses tumbukan memenuhi e < 1, maka
tumbukan tersebut dikatagorikan sebagai tumbukan tidak elastik. Pada tumbukan
ini energi kinetik total setelah tumbukan lebih kecil daripada energi kinetik
sebelum tumbukan. Makin kecil nilai e maka makin besar energi kinetik yang
hilang akibat tumbukan.

Next 3) Terbentuk arp 256

Arp 256 adalah sistem yang menakjubkan dari dua galaksi spiral dalam tahap awal penggabungan.
Gambar Hubble menampilkan dua galaksi dengan bentuk yang sangat kacau dan sejumlah knot biru
yang luar biasa dari formasi bintang yang terlihat seperti ledakan kembang api. Galaksi di sebelah kiri
memiliki dua ekor gas, debu, dan bintang yang diperpanjang seperti pita. Sistem ini adalah sistem
infra merah berkilau yang memancarkan lebih dari seratus miliar kali kilauan matahari. Arp 256
terletak di perbintangan Cetus, the Whale, sekitar 350 juta tahun cahaya jauhnya. Ini adalah galaksi
ke 256 di Atlas Arp of the Peculiar Galaxies. tabrakannya baru akan dimulai dan mungkin
memakan waktu jutaan tahun sebelum kedua galaksi tersebut benar-benar bergabung. Kedua
galaksi ini begitu dekat satu sama lain. Selain itu, masing-masing berisi begitu banyak
bintang masif. Galaksi bagian atas juga menampilkan fitur yang disebut dengan ekor pasang
surut. Karena hal inilah aliran bintang yang berantakan diciptakan oleh gravitasi satu galaksi
yang saling tarik-menarik. Kawasan yang tampak biru adalah "pembibitan bintang" yang masih
dalam proses menghasilkan bintang baru.

Arp 256 sendiri pertama kali dikatalogkan oleh Halton Arp, seorang astronom
Amerika pada 1966. Galaksi dalam sistem Arp 256 ini kini masih melanjutkan "tarian"
gravitasi mereka hingga jutaaan tahun yang akan datang. Nantinya, mereka akan berubah
menjadi sebuah galaksi tunggal.

Gambar ini adalah bagian dari koleksi besar 59 gambar penggabungan galaksi yang diambil oleh
Teleskop Luar Angkasa Hubble dan dirilis pada kesempatan ulang tahunny ke 18 pada 24 April 2008.
Next 4) proto galaxy

Embedded in this Hubble Space Telescope image of nearby and distant galaxies are 18 young
galaxies or galactic building blocks, each containing dust, gas, and a few billion stars.

Each of these objects is 11 billion light-years from Earth and much smaller than today's
galaxies.

Credit:

Rogier Windhorst and Sam Pascarelle (Arizona State University) and NASA/ESA

Next bumi

Menurut para astronom, galaksi Bima Sakti pun tidak terlepas dari tabrakan astronomis ini.
Mereka meramalkan bahwa Bima Sakti nantinya akan bertabrakan dengan Andromeda.
Namun tak perlu khawatir, hal ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Peristiwa ini akan
terjadi sekitar empat miliar tahun lagi. Jadi, masih banyak waktu untuk menyaksikan tabrakan
dari dua galaksi lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teleskop Hubble Milik NASA
Abadikan Tabrakan Dua Galaksi",
file:///D:/Kuliah/Semester%206/Antariksa/Teleskop%20Hubble%20Milik%20NASA%20Ab
adikan%20Tabrakan%20Dua%20Galaksi%20-%20Kompas.com.html.
Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
Editor : Resa Eka Ayu Sartika

You might also like