Professional Documents
Culture Documents
Modul Lab OTK I PDF
Modul Lab OTK I PDF
MODUL PERCOBAAN I
DEEP BED FILTER
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. DASAR TEORI
Peralatan filtrasi ini digunakan pada saat dimana sejumlah kecil dari padatan
akan dipisahkan dari cairan dalam jumlah besar. Medium filter ini terdiri dari batu
kerikil kasar serta pasir halus yang bertindak sebagai medium filter yang
sebenarnya. Air diumpankan dari atas melalui baffle dan filtratnya ditampung
pada bagian dasar. Filtrasi berlangsung sampai endapan partikel dari saringan
penyumbat pasir dan laju alirnya menurun. Untuk itu diperlukan backwash
1 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
dengan cara memasukkan air dengan arah yang berlawanan dengan pemasukan
umpan.
Peralatan filter ini terdiri dari plate and frame yang tersusun bersama
dengan suatu filter cloth, dimana plate memiliki saluran untuk mengeluarkan
cairan filtrate jernih ke masing-masing plate. Umpan slurry dimasukkan melalui
saluran menuju frame yang terbuka sehingga slurry tersebut memenuhi frame.
Filtrate mengalir di antara cloth dan padatan akan membentuk cake pada bagian
frame dari cloth. Filtrat mengalir di antara filter cloth dan permukaan plate
menuju saluran pengeluaran. Filtrasi berlangsung sampai frame dipenuhi oleh
padatan, kemudian dilakukan pencucian sehingga cake akan meninggalkan plate.
Di sinilah terdapat saluran terpisah untuk memasukkan air pencucian cloth pada
setiap sistem dari frame dan keluar melalui saluran pembuangan.
Leaf filter dirancang untuk sejumlah besar slurry dengan pencucian yang
lebih efisien. Pada alat filtrasi ini slurry memasuki tangki dan ditekan sehinggga
menerobos filter cloth dimana cake akan terdeposit ke sisi luar dari leaf. Untuk
memisahkan cake maka shell harus dibuka dan kadang-kadang diberikan udara
dengan arah yang berlawanan ke dalam leaf untuk mengeluarkan cake.
Media filter untuk filtrasi sering digunakan untuk memisahkan padatan yang
akan tersaring dari slurry dan menghasilkan filtrat yang jernih. Porosnya juga
tidak mudah tersumbat sehingga laju filtrat cepat. Media filter harus dapat
memisahkan cake secara mudah dan bersih dan harus tahan secara kimia terhadap
larutan-larutan yang digunakan.
2 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Suatu filter pasir lambat terdiri dari satu lapisan pasir yang ditahan oleh
sekitar 30 cm pecahan batu (gravel). Pasir biasanya mempunyai ukuran efektif 0.2
– 0.35 mm dengan kedalaman sekitar 60 – 120 cm. Air dialirkan ke filter tersebut
dengan laju alir sekitar 0.034 – 0.1 l/m2.det (0.05 – 0.015 gpm/ft2). proses filtrasi
dihentikan dan filternya dikeringkan dan lapisan permukaan bagian atas dari pasir
dibuang dengan cara “scrapping”. Karena laju alir air yang rendah, filter pasir
lambat membutuhkan areal yang luas dan “capital cost” agak tinggi.
Filter pasir cepat terdiri dari 0.4 – 0.7 m lapisan pasir yang ditahan di atas
30 – 60 cm pecahan batu (gravel). Di dalam filter pasir cepat ukuran pasir efektif
adalah 0.4 – 0.8 mm (lebih besar daripada untuk filter pasir lambat). Laju alir air
biasanya sekitar 1.3 – 2.7 l/m2.det (2 – 4 gpm/ft 2). Unggun dibersihkan dengan
cara mengalirkan air melalui unggun berlawanan arah (back wash) dengan
kecepatan sedemikian sehingga unggun mengembang dan padatan yang tersumbat
terlepas dan terbawa bersama air cucian keluar.
c. Filter Multimedia
Pada filter multimedia, unggun terdiri dari dua atau lebih lapisan bahan
butiran yang berbeda. Sebagai contoh, filter media ganda yang biasa terdiri dari
50 cm lapisan partikel batubara anthrasit dengan ukuran 1 mm diatas 30 cm
lapisan pasir silika dengan ukuran 0.5 mm. Lapisan atas (batubara anthrasit) yang
lebih besar ukuran pori-porinya berfungsi untuk mengurangi beban kandungan
padatan pada lapisan bawah (pasir silika).
d. Precoat Filter
Bahan filter yang digunakan pada precoat filter ini adalah lapisan tipis
daripada tanah diatomi (diatomaceous) atau perlit yang dibuang pada akhir masa
pemakaian atau akhir siklus filtrasi. Bahan ini (endapan tanah diatomi) terdiri dari
kerangka fosil dari mikroskopik diatomi yang terbentuk jutaan tahun yang silam.
Bahan ini digali, kemudian dihancurkan, dikalsinasi, dipisahkan untuk
mendapatkan butiran halus yang berpori dengan berbagai bentuk yang
mempunyai ukuran 5-50 mikron.
Sebuah filter terdiri dari sejumlah plat dan bingkai yang dipasang
sedemikian rupa sehingga diantara dua plat terdapat sebuah bingkai yang
3 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
f. Bag Filter
4 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Kehilangan daya tekan (head loss) untuk suatu unggun butiran dengan
partikel yang seragam, kehilangan tekanan awal dalam suatu unggun yang bersih
diberikan oleh persamaan Kozeny berikut:
P 1 L 2
HL f p 3 us
DP
Dimana:
Bila unggun terdiri dari beberapa lapisan bahan yang berbeda, persamaan
Kozeny dapat dipakai untuk masing-masing lapisan secara terpisah. Kalau terjadi
distribusi ukuran partikel secara kontinu sepanjang kedalaman unggun, persamaan
Kozeny harus ditulis dalam bentuk differensial kemudian diintegrasikan dengan
batasan sepanjang unggun tersebut (O-L).
5 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
3. PROSEDUR PERCOBAAN
Valve 7 Valve 6
Manometer
Unggun
Valve 5
Valve 9 Valve 8
Valve 3 Valve 4
Valve 1 Valve 2
Bak Filtrat
Bak Slurry
Pompa
a) Pembuatan slurry
b) Tahap downward
6 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
c) Tahap backwash
1. Dibuka kran (2), (4), dan (7), sedangkan kran lainnya dalam keadaan
tertutup.
2. Diatur laju alir backwash dengan membuka kran (5).
3. Dihitung pressure drop selama proses backwash sesuai dengan tugas.
4. Diambil filtrat untuk dihitung absorbansinya sesuai tugas yang
diberikan.
d) Menghentikan peralatan
e) Perawatan peralatan
7 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
4. PENUGASAN
8 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5. DATA PENGAMATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
9 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
40
41
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
10 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
38
39
40
41
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
11 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
36
37
38
39
40
41
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
12 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
34
35
36
37
38
39
40
41
13 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
MODUL PERCOBAAN II
PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. DASAR TEORI
14 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Dimana:
Q = h.A (Td – T)
Q = laju perpindahan panas (W)
h = koefisien konveksi (W/m2.K)
A = luas permukaan (m2)
Td = temperatur dinding (K)
T = temperatur udara (K)
15 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Q = ε.A.σ ( )
Dimana:
ε = emisivitas (sifat radiasi pada permukaan)
A = luas permukaan (m2)
σ = konstanta Stefan-Boltzman (5,67.108 W/m2.K4)
= temperatur absolute permukaan (K4)
= temperatur sekitar (K4)
16 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
a. Konveksi Alami
b. Konveksi Paksa
Q = m . cp . dTb
= h . 2π . r ( Tw – Tb ) dx
( ⁄ )
⁄
[( ⁄ ) ]
Dimana: d = diameter pipa
L = panjang pipa
17 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
3. PROSEDUR PERCOBAAN
18 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5. DATA PENGAMATAN
19 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
20 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
21 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
22 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
23 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
24 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. DASAR TEORI
Perpindahan energi dalam bentuk panas (heat) terjadi dalam banyak proses
kimia dan proses-proses lainnya. Perpindahan panas (heat transfer) adalah proses
perpindahan energi dari suatu benda atau sistem ke benda atau sistem lain sebagai
akibat dari gaya dorong (driving force) perbedaan temperatur. Perpindahan panas
sering terjadi dalam unit-unit operasi seprti pengeringan makanan, distilasi,
pembakaran bahan bakar dan evaporasi. Panas mengalir dari bagian temperatur
tinggi kebagian temperatur rendah. Perpindahan panas ini dapat terjadi secara
konduksi, konveksi dan radiasi.
Kalor dapat diangkut dengan tiga macam cara yaitu:
a. Pancaran, sering juga dinamakan radiasi.
b. Hantaran, sering juga disebut konduksi.
c. Aliran, sering juga disebut radiasi.
Bila dalam suatu sistem terdapat gradien temperatur atau bila dua sistem
yang temperaturnya berbeda disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi
yang disebut panas (heat) atau dengan kata lain bila dua benda atau lebih terjadi
kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bertemperatur lebih
tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya
kesetimbangan termal. Energi ini tidak dapat diukur atau diamati secara langsung
tetapi arah perpindahan dan pengaruhnya dapat diamati dan diukur.
2.1. Konduksi
25 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
q = -k A dT/dx
Dimana:
q = Laju Perpindahan Panas (kJ/det)
k = Konduktifitas Termal (W/cm K atau J/cm s K)
A = Luas Penampang (cm2)
dT = Perbedaan Temperatur (oF ,oC )
dx = Perbedaan Jarak (m/det)
2.2. Konveksi
Perpindahan panas secara konveksi terjadi ketika panas bergerak dari satu
tempat ke tempat lain dengan cara mengalir dengan menggunakan medium fluida.
Aliran itu disebut aliran konveksi dan dihasilkan dari perubahan densitas yang
dibawa oleh pengembangan panas pada fluida (Geankoplis, 1993).
Gerakan konstan yang terjadi karena molekul berpindah dari satu posisi dan
digantikan posisinya oleh molekul lainnya atau dapat dikatakan berpindahnya
suatu kalor disertai pergerakan fluida akibat gradient densitas pada fluida sekitar
plat. Peristiwa ini dinamakan konveksi alami. Sedangkan jika perpindahan
molekul dipengaruhi oleh gerakan atau dorongan dari luar atau fluida yang segaja
dihembuskan diatas plat dinamakan konveksi paksa. Untuk menyatakan pengaruh
menyeluruh konduksi, kita gunakan hukum newton tentang pendinginan
(Hermawan, 2011):
q hA(Tw T )
Dimana:
h = koefisien perpindahan kalor konveksi
Tw = suhu permukaan dinding
T = suhu fluida
26 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2.3 Radiasi
3. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Alat-alat
27 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2) Bahan
a. Air
3) Prosedur Percobaan
28 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
6. Lalu letakkan tangki yang telah terisi air di atas batang statis, kemudian
pasang heater pada motor lalu sambungkan cok heater pada wayer.
29 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
30 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
e. Pada heater
31 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
10. Setelah temperatur fluida konstan, kemudian ditimbang sisa fluida yang
ada dalam tangki (W2) dan diukur sisa tinggi fluidanya.
32 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
33 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
4. PENUGASAN
Volume fluida : %
Kecepatan pengadukan : 0 rpm, 60 rpm, 80 rpm,100 rpm, 120 rpm,
150 rpm
Voltase : 100 volt, 120 volt, 150 volt, 180 volt, 200
volt
34 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5. DATA PENGAMANTAN
Waktu Temperatur
(Mnt) T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Tinggi air sebelum pemanasan = cm Massa air awal = kg
Tinggi air sesudah pemanasan = cm Massa air akhir = kg
35 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Waktu Temperatur
(Mnt) T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Tinggi air sebelum pemanasan = cm Massa air awal = kg
Tinggi air sesudah pemanasan = cm Massa air akhir = kg
36 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
MODUL PERCOBAAN IV
ALIRAN FLUIDA
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. DASAR TEORI
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi)
secarapermanen. Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di
dalam fluidatersebut akan terbentuk lapisan-lapisan di mana lapisan yang satu
akan mengalir di ataslapisan yang lain, sehingga tercapai bentuk baru. Selama
perubahan bentuk tersebut,terdapat tegangan geser (shear stress), yang besarnya
bergantung pada viskositas fluidadan laju alir fluida relatif terhadap arah tertentu.
Pada temperatur dan tekanan tertentu, setiap fluida mempunyaidensitas tertentu.
Jika densitas hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan yang suhu dantekanan
yang relatif besar, fluida tersebut bersifat incompressible. Tetapi jika
densitasnyapeka terhadap perubahan variabel temperatur dan tekanan, fluida
tersebut digolongkancompresible. Zat cair biasanya dianggap zat yang
incompresible, sedangkan gasumumnya dikenal sebagai zat yang compresible.
Dalam percobaan aliran fluida ini yang akan diamati adalah pengaruh
sistem perpipaan terhadap laju alir fluida dimana dalam sistem perpipan tersebut
ada pipa permukaan dalam yang kasar, pipa permukaan dalam yang halus, elbow,
orifice meter, ventury meter, pitot, static bend, sudden enlargement, sudden
contraction, gate valve, strainer dan ball valve.
Sistem instalasi pipa biasanya terdiri dari banyak sekali valve dengan
ukuran danbentuk yang beragam. Beberapa jenis valve sangat cocok untuk
membuka dan menutuppenuh aliran, ada valve yang cocok untuk mengurangi
tekanan dan laju aliran fluida, adapula valve yang berfungsi mengatur agar aliran
fluida terjadi pada satu arah saja.
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi aliran fluida adalah yang
menyangkut dengan sifat fluida yaitu tekanan, temperatur, densitas, dan
viskositas. Viskositas fluida mungkin dipengaruhi oleh besar dan lama aksi yang
bekerja terhadapnya. Viskositas fluida mungkin dipengaruhi oleh besar dan lama
aksi yang bekerja terhadapnya.
Disamping viskositas, sifat fluida yang penting lainnya adalah densitas
(massa per satuan volume). Density atau rapat jenis (ρ) suatu zat adalah ukuran
untuk konsentrasi zat tersebut dan dinyatakan dalam massa persatuan volume;
sifat ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah (ratio) massa zat yang
terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume bagian tersebut.
37 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
M=Q.ρ ……………………………………………………..(4.1)
ΔE = Q – W .............………………….…………………………(4.2)
Dimana:
E = Energi persatuan massa fluida
Q = Panas yang diserap atau dilepaskan persatuan massa fluida
W = Kerja persatuan massa fluida terhadap lingkungan
1. Energi potensial (zg) dari sistem masa fluida adalah energy yang timbul
karena posisi dari masa dalam gravitasi (g) dimana z tinggi relatif dalam
meter dari bidang.
2. Energi Kinetik (v2/2) dari satuan massa fluida adalah energi yang timbul
karena gerakan translasi atau rotasi.
Energi total dari fluida per satuan massa adalah:
E=U+ ( )
E=U+ (English)
Selanjutnya dengan memperhatikan laju energi yang masuk dan yang keluar
dengan massa dalam volume yang diatur. Massa yang bertambah atau yang
bergerak dari sistem membawa energi dalam, energi kinetik dan energi potensial,
sebagai tambahan energi dipindahkan ketika massa mengalir ke dalam dan keluar
dari volume yang diatur.
38 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
z1g + z2 g + ( )
3. PROSEDUR PERCOBAAN
Pompa Manometer
39 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
- Prosedur kerja:
1. Vent Valve yang berada pada ujung atas pipa dibuka untuk
mengeluarkan udara yang berada dalam pipa, agar tidak mengganggu
aliran air yang masuk ke dalam pipa. Buka inlet valve dan outlet valve
untuk saluran pengaliran air.
4. Kemudian air yang masuk kedalam pipa akan keluar dan ditampung
dalam baker glass (1000 ml) dan dihitung waktu yang dibutuhkan
sampai volume air mencapai 1000 ml, untuk ditentukan laju alirnya.
40 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Orifice Venturi
Pitot Tee
Bend 90 Strainer Y
Perpipaan 1
Smooth surface 1m
41 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Perpipaan 2
Perpipaan 3
Smooth Surface 1 m
Perpipaan 4
42 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Rough Surface 1 m
Perpipaan 5
Gate Valve
4. PENUGASAN
43 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5. DATA PENGAMATAN
Perpipaan 1
1 Smooth Surface 1 m
Perpipaan 2
1 Sudden Contraction
2 Smooth Surface 0,5 m
3 Smooth Surface 1 m
4 Sudden Enlargement
Perpipaan 3
1 Smooth Surface 1m
Perpipaan 4
1 Rough Surface 1 m
2 Rough Surface 0,2 m
3 Ball Valve
4 Elbow 45
5 Strainer Y
Perpipaan 5
1 Gate Valve
2 Globe Valve
3 Strainer
4 Elbow 90
44 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
MODUL PERCOBAAN V
SOLID HANDLING STUDY BENCH (SHB)
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. DASAR TEORI
b. Bentuk Partikel
Φs =
Dimana:
Dp = Diameter ekivalen atau diameter nominal partikel
Sp = Luas permukaan satu partikel
Vp = Volume suatu partikel
Kriteria Kominusi
Efisiensi Pemencahan
Rasio energi permukaan yang baru terbentuk terhadap energi yang diserap
oleh zat padat disebut efisiensi pemecahan. Energi permukaan yang terbentuk
pada waktu pemecahan adalah kecil dibandingkan dengan total energi mekanik
yang tersimpan dalam bahan pada waktu rengkahannya dan kebanyakan dari
energi mekanik itu diubah menjadi kalor.
Analisa Ayakan
Proses pencampuran
Pencampuran zat padat (mixing) dalam beberapa hal sangat serupa dengan
pencampuran zat cair yang berviskositas rendah. Dalam kedua proses ini terjadi
saling campur antara kedua komponen terpisah atau lebih sehingga membentuk
hasil yang agak seragam.
Salah satu jenis pencampuran adalah blender tromol kembar (twin-shell
blender) terbuat dari dua silinder yang dihubungkan sehingga membentuk V dan
berputar pada sumbu horizontal. Blender tromol kembar ini lebih efektif untuk
beberapa operasi pencampuran.
46 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
3. PROSEDUR KERJA
47 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
48 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
49 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
4. PENUGASAN
Tinggi
Waktu Waktu Kecepatan Waktu
Sampel padatan Diameter
Klp Kominusi screening mixing mixing
(1200 gr) dalam hopper orifice (mm)
(menit) (menit) (rpm) (menit)
(cm)
A-1 Arang 20, 40, 60 15 dan 30 1 dan 1,5 6 dan 9 30 dan 40 10
A-2 Batu kapur 15, 30, 45 10 dan 20 1 dan 2 6 dan 12 20 dan 50 15
A-3 Kacang kedelai 20, 40, 60 20 dan 40 2 dan 2,5 9 dan 12 30 dan 60 20
A-4 Batu bata 25, 50, 75 15 dan 30 1 dan 1,5 6 dan 9 30 dan 40 10
A-5 Kacang tanah 30, 40,50 10 dan 20 1 dan 2 9 dan 12 20 dan 50 15
A-6 Batu bara 30, 60, 90 20 dan 40 2 dan2,5 6 dan 12 30 dan 60 20
A-7 Kacang hijau 40, 80, 120 10 dan 20 1 dan 2 9 dan12 30 dan 40 10
A-8 Tawas 15, 30, 45 25 dan 50 2 dan 2,5 6 dan 9 20 dan 50 15
B-1 Batu bara 20, 40, 60 15 dan 30 1 dan 1,5 9 dan12 30 dan 60 20
B-2 Kacang hijau 15, 30, 45 25 dan 50 1 dan 2 6 dan 15 30 dan 40 10
B-3 Arang 20, 40, 60 20 dan 40 2 dan 2,5 6 dan 9 20 dan 50 15
B-4 Batu kapur 30, 40,50 25 dan 50 1 dan 1,5 9 dan 15 30 dan 60 20
B-5 Kacang tanah 25, 50, 75 15 dan 30 1 dan 2 6 dan 12 30 dan 40 10
B-6 Tawas 30, 60, 90 20 dan 40 2 dan 2,5 9dan 15 20 dan 50 15
B-7 Batu bata 40, 80, 120 10 dan 20 1 dan 1,5 6 dan12 30 dan 60 20
B-8 Kacang kedelai 15, 30, 45 15 dan 30 1 dan 2 6 dan15 30 dan 40 10
50 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5. DATA PENGAMATAN
a. Distribusi Partikel
Tabel 5.1 Berat partikel yang tertahan pada waktu kominusi x menit
Ukuran Ayakan Berat Pertikel Tertahan Berat Pertikel Terlolos
(mesh) (gram) (gram)
4
6
8
25
60
Pan
b. Sudut Luncur
Sampel pada waktu kominusi “x” menit dan pengayakan “y” menit
51 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Sampel pada waktu kominusi “x” menit dan pengayakan “y” menit
25
60
Pan
d. Pencampuran (mixing)
52 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
MODUL PERCOBAAN VI
AGITASI MEKANIK DAN PENCAMPURAN CAIRAN
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. DASAR TEORI
53 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
b. Untuk mencampur zat cair yang mampu campur (miscible), sebagai contoh
metil alkohol dengan air.
c. Untuk mendispersikan gas dalam zat cair dengan berbentuk gelembung-
gelembung kecil.
d. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat campur sehingga membentuk
emulsi atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair immiscible tersebut.
e. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesama bahan
dengan menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut.
f. Untuk mempercepat perpindahan massa antara fase yang terdispersi.
Zat cair biasanya diaduk di dalam sutu tangki atau bejana, biasanya yang
berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertikal. Di dalam tangki itu dipasang
impeller pada ujung tutup yang ditumpu dari atas dan digerakkan oleh motor. Tangki
itu biasanya dilengkapi dengan lubang masuk dan lubang keluar, kumparan kalor,
mantel, dan sumur untuk menempatkan termometer atau piranti pengukuran suhu
lainnya. Impeller itu akan membangkitkan pola aliran di dalam sistem yang
menyebabkan zat cair bersirkulasi di dalam bejana dan akhirnya kembali ke impeller.
Menurut arus yang dihasilkan, impeller terbagi dua (Suhendrayatna, 2005)
yaitu:
1. Komponen radial yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap poros impeller.
2. Komponen longitudinal yang bekerja pada arah paralel dengan poros.
3. Komponen tangensial atau rotational yang berkerja pada arah singgung
terhadap lintasan di sekeliling poros.
Pola aliran keseluruhan di dalam tangki itu bergantung pada variasi dari ketiga
komponen itu dari satu lokasi ke lokasi lain. Komponen radial dan komponen
longitudinal sangat aktif dalam memberi aliran pencampuran.
54 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
P = V. I
Dimana:
V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
55 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Ada tiga bilangan tak berdimensi yang sangat berpengaruh dalam proses
pencampuran yaitu:
Bilangan ini menggambarkan jenis aliran dalam fluida yang disebabkan oleh
putaran batang pengaduk. Secara matematis bilangan Reynold dapat ditulis:
( )
Dimana:
Da = Diameter impeller
n = Kecepatan putaran fluida
= Densitas
µ = Viskositas
Dimana:
P = Daya keluaran motor
Da = Diameter impeller
n = Kecepatan putaran impeller
= Densitas
56 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Dimana:
Da = Diameter impeller
n = Kecepatan putaran impeller
gc = Gravitasi bumi
3. PROSEDUR PERCOBAAN
57 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
58 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
7. Diamati pola aliran dengan memasukkan sejumlah butiran padat yang dapat
mengapung diatas permukaan fluida. Diamati pola yang terjadi (pandangan dari
atas dan samping).
8. Kebutuhan daya ditentukan dengan menghubungkan voltmeter dan miliampere
untuk satu putaran pengaduk tertentu
4. PENUGASAN
Tentukan:
1. Waktu pencampuran sehingga homogen
2. Densitas fluida
3. Viskositas fluida
4. Hubungan antara kecepatan putaran dengan waktu pencampuran
5. Bilangan tak berdimensi
6. Jika terjadi penyimpangan, jelaskan penyebabnya.’
59 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
60 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5.3 Data Pola Aliran untuk Berbagai Jenis Tangki dan Impeller
Tampak samping Tampak Atas Pola Aliran dan Vorteks
Impeller propeller
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk
centrally
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk off-
centre
Pola aliran pada tangki
ber-baffle dengan posisi
pengaduk centrally
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk off-
centre
Impeller paddle
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk
centrally
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk off-
centre
Pola aliran pada tangki
ber-baffle dengan posisi
pengaduk centrally
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk off-
centre
Impeller turbin
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk
centrally
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk off-
61 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
centre
Pola aliran pada tangki
ber-baffle dengan posisi
pengaduk centrally
Pola aliran pada tangki
tanpa baffle dengan
posisi pengaduk off-
centre
5.4 Data Waktu Pencampuran untuk Fluida Air pada Pengaduk Propeller
Waktu Pencampuran (s)
Voltase Kecepatan
Unbaffle Baffle
(V) (Rpm)
Central Off-Centre Central Off-Centre
62 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
5.5 Data Waktu Pencampuran untuk Fluida Air pada Pengaduk Paddle
Waktu Pencampuran (s)
Voltase Kecepatan
Unbaffle Baffle
(V) (Rpm)
Central Off Centre Central Off Centre
5.6 Data Waktu Pencampuran untuk Fluida Air pada Pengaduk Turbin
Waktu Pencampuran (s)
Voltase Kecepatan
Unbaffle Baffle
(V) (Rpm)
Central Off-Centre Central Off-Centre
63 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
64 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Central
Unbaffle
Off-Centre
1 Propeller
Central
Baffle
Off-Centre
Central
Unbaffle
Off-Centre
2 Turbine
Central
Baffle
Off-Centre
Central
Unbaffle
Off-Centre
3 Paddle
Central
Baffle
Off-Centre
65 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1
E-Modul Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Central
Unbaffle
Off-Centre
1 Propeller
Central
Baffle
Off-Centre
Central
Unbaffle
Off-Centre
2 Turbine
Central
Baffle
Off-Centre
Central
Unbaffle
Off-Centre
3 Paddle
Central
Baffle
Off-Centre
66 | Jaga Kebersihan, Ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama Praktikum di Laboratorium OTK 1