You are on page 1of 81

PEDOMAN AKADEMIK

DAN ETIKA TINGKAH LAKU

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


(PPAk)
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)
SEMARANG

Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang


Telp. (024) 8414970 – Fax (024) 8441738
http://www.unisbank.ac.id
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah Swt, Program Studi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Universitas Stikubank Semarang telah diakui eksistensinya pada era kompetensi saat ini.
Hal ini tidak lepas dari komitmen pengelola program untuk selalu memberikan kualitas
layanan terbaik dan kualitas akademik yang tak bisa dikompromikan. Dua hal ini dicapai
melalui proses yang terkendali.

Pedoman akademik dan etika tingkah laku merupakan salah satu elemen untuk
mendukung proses tersebut. Buku pedoman ini memuat informasi mengenai profil PPAk,
sistem penyelenggaraan pembelajaran hingga etika tingkah laku. Pedoman ini senantiasa
akan selalu diupdate disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan
lain di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta paradigma pendidikan
tinggi.

Akhir kata semoga pedoman ini dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh
mahasiswa, dosen, admisi dan penunjang akademik lainnya untuk membantu
meningkatkan proses pembelajaran dan tingkah laku di PPAk Unisbank Semarang dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Semarang, 1 Nopember 2015


Ketua Program Studi PPAk

Dra MG Kentris Indarti,SE,M.Si.Ak.CA


DAFTAR ISI

BAB I JATI DIRI, VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ORGANISASI

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

A. Jati Diri

B. Visi

C. Misi

D. Tujuan

E. Sasaran Program Studi

F. Struktur Organisasi PPAk

BAB II PESERTA PROGRAM, PENDAFTARAN DAN

SELEKSI CALON MAHASISWA

A. Peserta PPAk

B. Pendaftaran

C. Pola Seleksi

BAB III BIAYA PENDIDIKAN, SKEMA DAN PROSEDUR PEMBAYARAN

SERTA FASILITAS

A. Biaya Pendidikan

B. Prosedur Pembayaran

C. Fasilitas

BAB IV SISTEM PERKULIAHAN

A. Sistem Kredit Semester

B. Pengisian Kartu Rencana Studi

C. Perkuliahan

BAB V KURIKULUM DAN SILABUS

A. Kurikulum

B. Pengambilan Mata Kuliah


C. Silabus Mata Kuliah

BAB VI UJIAN TENGAH SEMESTER, UJIAN AKHIR SEMESTER,

KELULUSAN

A. Ujian dan Penilaian

B. Pengulangan Ujian

C. Tempat Ujian

D. Waktu Ujian

E. Ujian Komprehensif

F. Syarat Mengikuti Ujian

G. Kelulusan

H. Batas Waktu Studi

I. Transkrip Akademik

J. Wisuda

BAB VII CUTI AKADEMIK

A. Cuti Akademik

B. Tidak Aktif dan Tidak Cuti Akademik

C. Cuti Akademik Berakhir dan Aktif Kembali

BAB VIII ETIKA DOSEN DAN MAHASISWA

A. Dosen PPAk Unisbank

B. Etika Berpakaian Dosen PPAk

C. Etika Dosen dalam Proses Pembelajaran di kelas

D. Mahasiswa PPAk Unisbank

E. Etika Berpakaian Mahasiswa PPAk Unisbank

F. Etika Mahasiswa dalam Memenuhi Komitmen Waktu dan Proses


Pembelajaran
BAB I

JATI DIRI, VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ORGANISASI

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

A. Jati Diri

Program Pendidikan Profesi Akuntansi direkomendasi oleh Ikatan Akuntan


Indonesia Nomor: dan Nomor : 0886/KERPPA/IAI/XI/2007 tanggal 15 November 2007
dan mendapat ijin penyelenggaraan dari Dikti Nomor: 3942/D/T/2006 tanggal 17
Oktober 2006. Program ini mendapat status Akreditasi B dari BAN PT No.001/BAN-
PT/Ak-I/PP/XII/2009. Program ini didirikan untuk merelisasikan Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran Universitas Stikubank dalam mengabdikan ilmu untuk membentuk manusia
yang berilmu dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut mencerdaskan
bangsa.

B. Visi

Pada 2020 menjadi program pendidikan Profesi Akuntansi yang unggul dalam
pengembangan Profesionallisme Akuntan.

C. Misi

1. Menyelenggarakan Program PPAk yang kredibel, transparan, akuntabel dan adil


untuk menciptakan tata kelola program studi yang baik.
2. Mengembangkan dosen sesuai kompetensi, beretika dan professional
3. Mengembangkan tenaga kependidikan yang berkinerja prima dalam layanan.
4. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul,
produktif dan adaptif sesuai kebutuhan stakeholder
5. Menyelenggarakan dan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi nasional dan
internasional, dunia usaha dan pemerintah yang berkelanjutan
6. Membangun sarana dan prasarana berbasis teknologi informasi.

D. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Program PPAk sebagai berikut :

1. Menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan


memberikan kontribusi keprofesian akuntansi.
2. Menghasilkan lulusan profesional yang beretika dan berbudi luhur dan unggul di
bidang akuntansi.
3. Menghasilkan lulusan yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi .

E. Sasaran Program Studi.

Untuk mencapai visi dan misi, Program PPAk mempunyai sasaran sebagai berikut:
1. Taat dan konsisten mengimplementasikan visi, misi, tujuan dan strategi pencapaian yang
jelas, realistis dan saling terkait .
2. Taat dan konsisten menjalankan tata pamong yang kredibel, transparan, akuntanbel dan
adil
3. Taat dan konsisten menjalankan penjaminan mutu dan melakukan perbaikan-perbaikan
secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan animo calon mahasiswa, prestasi mahasiswa, layanan prima kepada
mahasiswa, serta mempercepat penyerapan lulusan pada dunia kerja melalui kerjasama
dengan dunia industri.
5. Taat dan konsisten dalam seleksi dosen unggul dan pengembangan dosen berkelanjutan
melalui pelatihan, workshop, diseminasi dan studi lanjut ke program doktor.
6. Taat dan konsisten untuk menempatkan dosen sesuai kualifikasi bidang keahlian,
konsistensi beban kerja dan pelaksanaannya, dan monitoring dosen secara berkelanjutan.
7. Peningkatan kemampuan dan keterlibatan dosen dalam forum ilmiah sebagai pakar
maupun sebagai peserta di tingkat nasional maupun internasional.
8. Peningkatan kualifikasi tenaga kependidikan dan pelayanan prima melalui pelatihan,
workshop dan studi lanjut.
9. Pemberian otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta
terciptanya interaksi akademik yang mendukung peningkatan suasana akademik
10. Peningkatan Pendanaan di bidang pengembangan sumber daya manusia.
11. Peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan perpustakaan dan pengembangan
sistem teknologi informasi yang mendukung seluruh proses pelayanan seluruh bidang.
12. Peningkatan kerjasama dengan pemerintah, asosiasi profesi, pengguna, dunia usaha
serta perguruan tinggi lain baik nasional maupun internasional secara berkelanjutan

F. Struktur Organisasi Program Profesi Akuntansi

REKTOR
PUREK I PUREK II PUREK III PUREK IV

DEKAN

KAPROGDI

STAF DOSEN LABORATORIUM

Gambar 1 : Struktur Organisasi PPAK


BAB II

PESERTA PROGRAM, PENDAFTARAN DAN

SELEKSI CALON MAHASISWA

A. Peserta Program Profesi Akuntansi

Peserta Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah mereka yang


memiliki Ijazah S.1 Akuntansi atau S.1 Manajemen yang Terakreditasi.

B. Pendaftaran

a. Pengambilan Formulir Aplikasi Pendaftaran Mahasiswa.


1. Formulir aplikasi pendaftaran dapat diambil di Sekretariat Program PPAk
oleh calon yang bersangkutan atau yang mewakilinya pada setiap jam kerja.
2. Jam Kerja Program PPAk

Hari Jam

Senin s/d Kamis 08.00 s/d 16.00

Jum’at 08.00 s/d 14.30

Sabtu 08.30 s/d 16.00

Minggu 08.30 s/d 16.00

3. Calon mahasiswa dapat memperoleh formulir aplikasi dengan cara


mendaftar ke Kampus Jl. Kendeng V Bendan Ngisor atau mendaftar secara
kolektif ke kantor.
4. Waktu dan tempat pendaftaran.
a. Pendaftaran bisa dilakukan pada setiap jam kerja.
b. Tempat pendaftaran di Sekretariat PPAk Jl Kendeng V Bendan Ngisor.
5. Prosedur Pendaftaran
a. Calon Mahasiswa bisa mendaftarkan diri dengan cara datang langsung
ke sekretariat PPAk dengan membawa persyaratan.
b. Calon Mahasiswa bisa mewakilkan untuk mendapatkan formulir.
c. Persyaratan pendaftaran:
- Foto Copy Ijazah S.1 Akuntansi atau Non Akuntansi dilegalisir
- Foto Copy Transkrip dilegalisir
- Formulir Aplikasi Pendaftaran yang telah diisi lengkap.
- Pas photo hitam putih 3 X 4 = 6 lembar, berwarna 3 x 4 = 3
lembar, 4 X 6 = 4 lembar.
6. Pola Seleksi
Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat
peminat Program PPAk, maka Program PPAk FE Unisbank membuka
pendaftaran setiap hari kerja. Namun demikian setiap pendaftar harus
diseleksi untuk mendapatkan input yang memenuhi standar kualitas
mahasiswa PPAk.
1. Pola seleksi mempertimbangkan :
a. Daya tampung ruang kuliah
b. Kualitas dan kuantitas mahasiswa
c. Beban kerja dosen
2. Metode seleksi
Seleksi terhadap calon mahasiswa PPAk dilakukan secara terpusat dari
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan materi uji Auditing, Akuntansi
Manajemen dan Akuntansi Keuangan

3. Tanggal dan Waktu Seleksi


Pada prinsipnya seleksi dilakukan setiap semester dalam gelombang I,
gelombang II dan Gelombang III pada tanggal dan waktu tertentu yang
ditentukan kemudian

4. Tempat seleksi
Ruang program PPAk kampus Kendeng V Bendan Ngisor.

5. Hasil seleksi
a. Hasil seleksi merupakan hasil penilaian kelayakan calon mahasiswa
diterima atau ditolak menjadi mahasiswa PPAk FEB Unisbank
b. Penilaian kelayakan merupakan hak penuh dari Komite Evaluasi dan
Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi Ikatan Akuntan
Indonesia (KERPPA- IAI) Pusat Jakarta.
c. Pengumuman hasil seleksi akan diterimakan kepada calon
mahasiswa dengan 3 kategori yaitu lulus, lulus dengan matrikulasi
dan mengulang. Bagi calon mahasiswa yang mengulang test bisa
dijadwalkan mengulang test pada gelombang berikutnya
BAB III

BIAYA PENDIDIKAN, SKEMA DAN PROSEDUR PEMBAYARAN

SERTA FASILITAS.

A. Biaya Pendidikan.

1. Biaya pendidkan untuk program PPAk dirancang secara paket bagi seorang
mahasiswa selama mengikuti Program PPAk dengan jangka waktu 12 bulan ( dua
semester).

2. Biaya pendidikan dimaksud tidak termasuk biaya matrikulasi, biaya fotocopy


apapun yang dianjurkan dosen/pengelola, biaya mengulang mata kuliah, biaya
wisuda, biaya pendaftaran, biaya perpanjangan masa studi.

B. Skema dan Prosedur Pembayaran.

1. Biaya pendidikan bisa diangsur setiap bulan, tengah semestre atau semestre.

2. Pembayaran biaya pendidikan secara total dengan tunai akan diberikan


pengurangan secara khusus.

3. Prosedur pembayaran bisa dilakukan secara langsung/tunai ke bagian keuangan


FE Unisbank atau ditransfer melalui Bank BPD Cabang pembantu Karang Ayu
Semarang atau cabang pembantu Bank Jateng Semarang.

D. Fasilitas

1. Dosen yang profesional baik dari kalangan Akademisi seperti UGM, UNDIP,
UNAIR, UNIBRAW, UNISBANK dan Praktisi terkemuka dibidangnya seperti IAI,
IAPI, KAP, Konsultan Pajak Internasional, BPK, BPKP, Bawasprov, Konsultan
Hukum, Kanwil Pajak

2. Gedung yang megah dan representatif, ruang kuliah ber AC lengkap dengan
multimedia, laboratorium Komputer yang berbasis Internet, perpustakaan yang
lengkap dan hot spot area.

3. Coffe Break, dan lingkungan yang nyaman, bersahabat serta pelayanan akademik
yang sempurna.
BAB IV

SISTEM PERKULIAHAN

A. Sistem Kredit Semester

Sistem penyelenggaraan pendidikan di PPAk FEB Unisbank Semarang


menggunakan satuan kredit semester. Satu kredit equivalen dengan 60 menit
terstruktur dengan 14-16 kali pertemuan termasuk evaluasi. Jadi mata kuliah dengan
3 kredit setara dengan 3 X 60 menit X 14 = 2560 menit atau 42 jam pertemuan efektif
termasuk evaluasi.

B. Pengisian kartu Rencana Studi.

Setiap mata kuliah mempunyai satuan kredit.

Pengaturan pengambilan mata kuliah diatur sbb:

1. Jumlah kredit mata kuliah yang diambil dalam setiap semester adalah 15 sks atau
5 mata kuliah dan 12 sks atau 4 mata kuliah.

2. Waktu pertemuan 48 jam untuk setiap mata kuliah yang didistribusikan dalam 16
kali pertemuan dengan rincian jadwal Kamis s/d Sabtu.

3. Setiap sistem kredit semester terdiri dari 60 menit kegiatan tatap muka dan 60
menit kegiatan mandiri.

C. Perkuliahan

1. Metode Perkuliahan

a. Kuliah klasikal dengan pembahasan konsep dan teori.

b. Pembahasan kasus penulisan paper, diskusi kelompok dan kelas serta

c. Kuliah dosen tamu atau penanggung jawab mata kuliah

2. Frekuensi Perkuliahan.

Setiap mata kuliah dalam satu semester ada 14 kali pertemuan @ 3 jam sehingga
42 jam efektif ditambah 2 kali ujian @ 3 jam

D. Matrikulasi

1. Matrikuasi diikuti oleh peserta mahasiswa berdasarkan hasil test seleksi dari
KERPPA-IAI

2. Perkuliahan matrikulasi ada 3 mata kuliah yaitu Auditing, Akuntansi Keuangan, dan
Akuntansi Manajemen
3. Jadwal perkuliahan matrikulasi ditentukan dan setiap mata kuliah sebanyak 12 kali
pertemuan @ 3 jam efektif dan ditambah 2 kali ujian @ 3 jam

4. Program mtrikulasi bukan bersifat terminasi, setelah mengikuti program matrikulasi


diadakan evaluasi dan peserta yang lulus berhak mengikuti program pendidikan
profesi akuntansi dan diberikan sertifikat lulus matrikulasi.
BAB V

KURIKULUM DAN SILABI

A. Kurikulum

Kurikulum Program Pendidikan Profesi Akuntansi terdiri dari:

NO. KODE MATA MATA KULIAH


KULIAH

1. 03110001 Pelaporan Korporat

2. 03110002 Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan

3. 03110003 Manajemen Keuangan Lanjutan

4. 03110004 Manajemen Perpajakan

5. 03110005 Akuntansi Manajemen Lanjutan

6. 03110006 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

7. 03110007 Tata Kelola Korporat dan Etika

8. 03110008 Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Pusat *

9. 03110009 Audit Sistem Informasi *

10 03110010 Audit Investigatif *

Comprehensive

*) mata kuliah pilihan

B. Pengambilan Mata Kuliah:

Semester I

a. Pelaporan Korporat
b. Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan
c. Manajemen Keuangan Lanjutan
d. Tata Kelola Korporat dan Etika

Semester II

a. Manajemen Perpajakan
b. Akuntansi Manajemen Lanjutan
c. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
d. Audit Sistem Informasi *
e. Audit Investigasi *

C. Silabus Mata Kuliah:


SILABUS MATA AJAR
PELAPORAN KORPORAT
4 SKS

Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi
sebagai berikut:
1. Menguasai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan standar
pelaporan keuangan global sebagai dasar pertimbangan profesional untuk menentukan
kebijakan akuntansi yang mencerminkan substansi ekonomi entitas.
2. Menentukan perlakuan akuntansi yang tepat sesu dengan substansi transaksi untuk
menyiapkan laporan keuangan yang relevan dan andal.
3. Menyiapkan laporan lainnya kepada pihak eksternal yang sesuai dengan standar global.
4. Mengevaluasi kecukupan laporan korporat.
5. Menganalisis dampak perubahan standar terhadap entitas bisnis.
6. Menjelaskan isu-isu yang terkait entitas khusus (sektor publik, nirlaba, dsb).

Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:


Deskripsi
Pengembangan ketrampilan teknis Ada
Pengembangan ketrampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan ketrampilan menulis Ada
Pengembangan ketrampilan komunikasi (communication skill) Ada
Pengembangan ketrampilan presentasi Ada
Pengembangan ketrampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
dengan dipandu dosen.
3. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian didisuksikan bersama.
4. Latihan mengerjakan soal
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi
kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi
diskusi kelas dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahan.

Tugas Kelompok

Peserta didik dibagi menjadi kelompok dengan maksimal 3 (tiga) peserta per kelompok.
Seluruh kelompok diwajibkan untuk membuat makalah di setiap pertemuan. Presentasi
kelompok akan dilakukan secara bergantian.
Sesuai dengan etika profesi, setiap peserta harus berkontribusi dalam menyelesaikan tugas
dan tidak diperkenankan melakukan free rider dan plagiarisme.

Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 15%
Presentasi kelompok 15%
Makalah analisis kasus 65%
Referensi

Buku
 Association of Chartered Certified Accountants (2002). Corporate Social
Responsibility: Is There A Business Case.
 Buhr, N. (2007). ‘Histories of and rationales for sustainability reporting’, in
Sustainability, Accounting and Accountability eds J. Unerman, J. Bebbington, J. and B
O’Dywer, Routledge, London and New York, pp 57-69.
nd
 Juan, Ng Eng., Wahyuni, Ersa Tri. Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan, 2
ed. Salemba Empat (ETW)
 Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield (2011). Intermediate
Accounting, Vol 1 & 2, IFRS Edition, John Wiley and Sons. (KW)
th
 KPMG (2011). Insights Into IFRS, 8 ed. Thomson Reuters and Sweet & Maxwell.
(IIFRS)
 KPMG (2011). KPMG International Survey of Corporate Social Responsibility
Reporting. London. (KPMG)
 Lau, Peter and Nelson Lam (2008). Intermediate Financial Reporting: An IFRS
st
Perspective 1 edition, McGraw-Hill. (LL)
 Mackenzie, Bruce., Danie Coetsee, Tapiwa Njikizana, Raymond Chamboko, and Blaise
Colyvas (2011). Interpretation and Application of International Financial Reporting
Standards, John Wiley and Sons. (MC)
 Nurhayati, Sri dan Wasilah (2010). Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 2 Revisi.
(SNW)
 Picker, Ruth., Ken Leo, Janice Loftus, Victoria Wise, Kerry Clark, and Keith Alfredson
rd
(2012). Applying International Financial Reporting Standards 3 edition, John Wiley
and Sons. (PL)
 Schilit, Howard. M., Perler, Jeremy (2010). Financial Shenanigans: How to Detect
rd
Accounting Gimmicks and Frauds in Financial Reporting, 3 ed. McGraw-Hill. (HMS)
Standar Pelaporan
 Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (2010).
Accounting, Auditing and Governance Standards. (AAOIFI)
 Global Reporting Initiative (2013). G4 Sustainability Reporting Guidelines. (SRG)
 Ikatan Akuntan Indonesia (2012). Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012. (SAK)
 Ikatan Akuntan Indonesia (2014). Standar Akuntansi Keuangan Syariah per 1 Januari
2014. (SAKS)
 Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. (SAK ETAP)
 International Accounting Standards Board (2009). International Financial Reporting
Standards. (IFRS)
 International Federation of Accuntant (2013). Handbook of International Public Sector
Accounting Pronouncements. (IPSAP)
 International Integrated Reporting Council (2013). The International Integrated
Reporting Framework. (IIRF)
 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan. (SAP)

Peraturan
 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-
347/BL/2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan
Perusahaan Publik (KEP-347/2012).
 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-
431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten dan Perusahaan Publik
(KEP-431/2012).
 Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP
71/2010).
 Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU 40/2007).
 Undang Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU 8/1995).
Topik-topik Bahasan
Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 4 (empat) SKS dengan lama perkuliahan 200 menit.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1  Overview atas conceptual framework  SAK: Kerangka Dasar
dalam pelaporan keuangan entitas Penyusunan dan Penyajian
komersial, entitas publik/pemerintah, Laporan Keuangan
ETAP, dan entitas berlandaskan syariah  IFRS: The Conceptual
 Perbedaan di antara conceptual Framework for
framework tersebut Preparation and
Presentation of Financial
Statements
 SAK ETAP: Konsep dan
Prinsip Pervasif
 SAP: Kerangka
Konseptual Akuntansi
Pemerintahan
 IPSAS: The Conceptual
Framework for General
Purpose Financial
Reporting by Public
Sector Entities
 SAKS: Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan
Syariah

2 Studi kasus atas penggunaan conceptual Kasus:


framework dalam pelaporan keuangan
 Transformasi PT
Jamsostek ke BPJS
Ketenagakerjaan
 Pelaporan keuangan
rumah sakit badan layanan
umum
3  Pelaporan keuangan ETAP dan nirlaba SAK ETAP
 Perbedaan standar akuntansi untuk ETAP
dengan IFRS
 Penerapan standar akuntansi untuk ETAP
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
4 Transaksi berbasis syariah dan pelaporan  SAKS
keuangan syariah:  SNW: 1 – 4
 Jenis-jenis akad  AAOIFI
 Konsep keuntungan dalam syariah
 Transaksi yang dilarang
 Kerangka pelaporan syariah
 Pelaporan keuangan syariah
 Instrumen keuangan syariah
5 Kombinasi bisnis dan konsolidasi:  PSAK: 4, 12, 15, 22, 38
 Investasi pada entitas lain (aset keuangan,  ETW: 1, 3, 25, 28, 36
entitas asosiasi, ventura bersama, dan  IIFRS: 2.5, 2.5A, 2.6, 3.5,
entitas anak) 3.6, 3.6A, 5.13
 Kombinasi bisnis
 Kombinasi bisnis entitas sepengendali
 Laporan keuangan konsolidasian dan
laporan keuangan tersendiri

6 Pengaruh perubahan kurs valuta asing  PSAK: 10


 ETW: 21
 IIFRS: 2.7
7 Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai  PSAK: 13, 30, 48
aset  ETW: 17, 32, 36
 IIFRS: 3.4, 3.10, 5.1
8 Imbalan kerja  PSAK: 24
 ETW: 19
 IIFRS: 4.4
9 Pendapatan, kebijakan dan estimasi  PSAK: 23, 25, 46
akuntansi dan kesalahan, dan pajak  ETW: 15, 18
penghasilan  IIFRS: 2.8, 3.13, 4.2
10 Instrumen keuangan:  PSAK: 50, 55, 60
dan  Pengakuan dan pengukuran  ETW, 7, 35
 Penyajian  IIFRS: 7
11
 Pengungkapan
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
12 Analisis laporan keuangan, kinerja, dan HMS
kepatuhan atas entitas komersial, nirlaba,
dan ETAP
13 Analisis laporan keuangan pemerintah pusat SAP
dan daerah
14 Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan  GRI
terintegrasi  Buhr
 CSR
 KPMG
 IIRF
SILABUS MATA AJAR
MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN
3 SKS

Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi
sebagai berikut:
1. Memahami dan menganalisis lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi tantangan
dan peluang bisnis korporat.
2. Memahami dan menganalisis lingkungan internal korporat untuk mengidentifikasi
keunggulan dan kelemahan korporat.
3. Mengevaluasi struktur dan proses bisnis organisasi dalam memfasilitasi implementasi
strategi.
4. Mengevaluasi dan memberi masukan strategi dan keputusan bisnis serta
implementasinya.
5. Memahami konsep kepemimpinan dan peranan kepemimpinan dalam formulasi dan
implementasi strategi.
Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:
Deskripsi
Pengembangan keterampilan teknis Tidak ada
Pengembangan keterampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan keterampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan keterampilan menulis Ada
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skill) Ada
Pengembangan keterampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Fasilitator menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik
pembelajaran.
2. Diskusi kelas: Dengan di fasilitasi dosen, peserta berdiskusi dengan peer-nya. Proses
diskusi diawali dengan ceramah singkat dari fasilitator.
3. Pembahasan kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan dengan dipandu
dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian didiskusikan bersama.
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi
kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah sebagai berikut: Sesi
pertama (75 menit) merupakan ceramah dan diskusi kelas dan sesi kedua (75 menit)
merupakan pembahasan kasus atau presentasi kelompok serta diskusi kelas.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahan.

Tugas Kelompok

1. Pembuatan Makalah Analisis Kasus


Setiap kelompok bertugas membuat makalah yang membahas dan mengulas kasus -
kasus yang akan didiskusikan di kelas. Pembahasan dikaitkan dengan topik yang akan
didiskusikan di kelas. Makalah dikumpulkan pada pertemuan yang membahas kasus
tersebut.
2. Presentasi Kelompok
Pada pertemuan 2 dan selanjutnya, satu kelompok melakukan presentasi atas hasil
analisis kasusyang telah dibuat.
3. Pembuatan Makalah Akhir
Setiap kelompok membuat makalah yang secara komprehensif menganalisis dan
mengevaluasi strategi perusahaan terbuka berdasarkan topik-topik yang telah dibahas.
Kelompok dapat melengkapi analisis dengan menggunakan referensi Manajemen
Stratejik yang lain.Kelompok dapat memilih perusahaan yang akan dievaluasi dan
laporan akan dikumpulkan pada pertemuan ke-14.
Sesuai dengan etika profesi, setiap peserta harus berkontribusi dalam menyelesaikan tugas
dan tidak diperkenankan melakukan free rider dan plagiarisme. Setiap kelompok
beranggotakan maksimal 3 (tiga) peserta.

Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 20%
PresentasiKelompok 10%
Makalah Analisis Kasus 40%
Makalah Akhir Evaluasi Strategi Perusahaan 25%

Referensi

 Anthony E. Henry (2011). Understanding Strategic Management. Oxford University


nd
Press, 2 edition. (AH)
 Robert Kreitner and Angelo Kinicki (2010). Organizational Behavior. Mc Graw-Hill,
th
9 edition. (KK)
 Arthur Thompson, Margaret Peteraf, John Gamble, A. J. Strickland III (2012). Crafting
th
and Executing Strategy. Mc Graw Hill, 18 edition. (TPGS)
Topik-topik Bahasan

Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 3 (tiga) SKS dengan lama perkuliahan 150 menit.

Pertemuan Topik Bahasan Referensi


1 Pengantar. TPGS, Ch. 1
1. Apa yang dimaksud dengan strategi?
2. Hubungan antara strategi perusahaan
dan model bisnisnya
3. Apa yang membuat strategi pemenang?
4. Mengapa penyusunan dan pelaksanaan
strategi merupakan hal penting?
2 Pemetaan arah perusahaan: visi dan misi, TPGS, Ch. 2
tujuan, dan strategi.
1. Apa implikasi dari proses penyusunan
dan pelaksanaan strategi.
2. Tahap 1: Pengembangan visi, misi, dan
nilai inti.
3. Tahap 2: Penetapan tujuan.
4. Tahap 3: Penyusunan strategi.
5. Tahap 4: Pelaksanaan strategi.
6. Tahap 5: Evaluasi kinerja dan inisiasi
penyesuaian korektif.

Kasus: Whole Foods Market in 2008:


Vision, Core Values, and Strategy (Arthur
A. Thompson, The University of Alabama)
3 Evaluasi lingkungan eksternal perusahaan TPGS, Ch. 3
1. Komponen stratejik yang relevan
terhadap lingkungan makro perusahaan.
2. Berpikir stratejik mengenai industri dan
lingkungan kompetitif perusahaan.
a. Apakah industri memberi peluang
yang menarik untuk tumbuh.
b. Jenis kekuatan kompetisi yang
dihadapi oleh industri.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
c. Faktor yang mendorong perubahan
industri dan dampaknya.
d. Bagaimana posisi persaingan di
industri?
e. Apa langkah stratejik yang akan
dilakukan oleh pesaing?
f. Faktor kunci keberhasilan
kompetisi masa depan.
g. Apakah industri memberikan
prospek laba yang bagus?

Kasus: Competition in Energy Drinks, Sports


Drinks, and Vitamin-Enhanced Beverages
(John E. Gamble, University of South
Alabama)
4 Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan daya TPGS, Ch. 4
saing.
1. Seberapa baik strategi perusahaan saat
ini?
2. Apa sumber daya dan kapabilitas
perusahaan yang penting untuk
bersaing?
3. Apakah perusahaan mampu merebut
peluang pasar dan meniadakan
ancaman eksternal?
4. Apakah harga dan biaya perusahaan
kompetitif dengan pesaing utama, dan
apakah mempunyai daya tarik bagi
pelanggan?
5. Apakah daya saing perusahaan lebih
kuat atau lebih lemah dari pesaing
utama?

Kasus: Panera Bread Company


(Arthur A. Thompson, The
University of Alabama)
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
5 Strategi kompetitif generik. TPGS, Ch. 5
1. Strategi kompetitif generik.
2. Strategi biaya murah.
3. Stategi diferensiasi.
4. Strategi fokus (atau pasar khusus).
5. Strategi biaya terbaik.
6. Ringkasan perbandingan fitur lima
strategi kompetitif generik.

Kasus: Nintendo’s Strategy in 2009: The


Ongoing Battle with Microsoft and Sony
(Lou Marino & Sally Sarrett, The
University of Alabama)
6 Penguatan posisi kompetitif: langkah TPGS, Ch. 6
stratejik, waktu, dan lingkup operasi.
1. Pilihan stratejik untuk meningkatkan
posisi pasar (stratejik ofensif).
2. Melindungi posisi pasar dan
keunggulan kompetitif (stratejik
defensif).
3. Waktu penentuan stratejik ofensif dan
defensif.
4. Memperkuat posisi pasar melalui
lingkup operasi.
5. Strategi merger dan akuisisi horizontal.
6. Strategi integrasi vertikal.
7. Strategi alih daya: mempersempit
lingkup operasi.
8. Aliansi stratejik dan kemitraan.

Kasus: Loblaw Companies Limited:


Preparing for Wal-Mart Supercenters
(Kenneth G. Hardy & Veronika Papyrina,
University of Western Ontario)
7 Strategi bersaing di pasar internasional: TPGS, Ch. 7
1. Mengapa perusahaan memutuskan
untuk masuk di pasar luar negeri?
2. Mengapa persaingan lintas negara
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
membuat penyusunan strategi lebih
kompleks?
3. Konsep persaingan multidomestik dan
persaingan global
4. Pilihan stratejik untuk masuk dan
bersaing di pasar internasional
5. Bersaing secara internasional: tiga
pendekatan stratejik utama
6. Strategi bersaing di negara berkembang
7. Bertahan melawan raksasa global:
Strategi untuk perusahaan lokal di
negara berkembang

Kasus: Corona Beer: Challenges of


International Expansion (Ashok Som,
ESSEC Business School)
8 Strategi korporat: diversifikasi dan TPGS, Ch. 8
multibisnis.
1. Kapan untuk diversifikasi.
2. Membangun nilai pemegang saham:
alasan utama untuk diversifikasi.
3. Strategi untuk memasuki bisnis baru.
4. Memilih jalur diversifikasi: bisnis
berkaitan dan tidak berkaitan.
5. Kesesuaian stratejik dan diversifikasi
dalam bisnis berkaitan.
6. Diversifikasi dalam bisnis tidak
berkaitan.
7. Kombinasi dari strategi diversifikasi
bisnis berkaitan dan tidak berkaitan.
8. Evaluasi strategi perusahaan
terdiversifikasi.

Kasus: PepsiCo’s Diversification Strategy


in 2008 (John E. Gamble, University of
South Alabama)
9 Etika, tanggung jawab sosial korporat, TPGS, Ch. 9
keberlanjutan lingkungan, dan strategi
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1. Apa yang dimaksud dengan etika
bisnis?
2. Bagaimana dan mengapa standar etika
berdampak terhadap penyusunan dan
pelaksanaan strategi.
3. Apa pemicu dari strategi dan perilaku
bisnis yang tidak etis?
4. Mengapa strategi perusahaan harus
beretika?
5. Strategi, tanggung jawab sosial
korporat, dan keberlanjutan lingkungan.

Kasus: Detecting Unethical Practices at


Suppliers Factories: The Monitoring and
Compliance Challenges (Arthur A.
Thompson, The University of Alabama)
10 Membangun organisasi yang mampu TPGS, Ch. 9
melaksanakan strategi dengan baik: sumber
daya manusia, kemampuan, dan struktur.
1. Kerangka kerja untuk pelaksanaan
strategi.
2. Membangun organisasi yang mampu
melaksanakan strategi dengan baik.
3. Penempatan sumber daya manusia
dalam organisasi.
4. Membangun dan memperkuat
kompetensi inti dan kemampuan
kompetitif.
5. Mengatur pekerjaan dengan struktur
organisasi yang mendukung.

Kasus: Robin Hood (Joseph Lampel, New


York University)
11 Mengelola operasi internal: tindakan yang TPGS, Ch. 11
mendorong pelaksanaan strategi.
1. Mengalokasikan sumber daya untuk
pelaksanaan strategi.
2. Menetapkan kebijakan dan prosedur
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
untuk memfasilitasi pelaksanaan
strategi.
3. Menggunakan perangkat manajemen
proses untuk perbaikan
berkesinambungan.
4. Menempatkan sistem operasi dan
informasi.
5. Mengaitkan imbalan dan insentif dalam
pelaksanaan strategi.

12 Budaya perusahaan dan kepemimpinan: TPGS, Ch. 12


kunci pelaksanaan strategi.
1. Menanamkan budaya perusahaan yang
mendorong pelaksanaan strategi.
2. Memimpin proses pelaksanaan strategi.
3. Kata akhir dalam memimpin proses
penyusunan dan pelaksanaan strategi.

Kasus: Southwest Airlines in 2008: Culture,


Values, and Operating Practices (Arthur A.
Thompson & John E. Gamble, University of
South Alabama)
13 Kepemimpinan stratejik. AH, Ch. 11
1. Kepemimpinan dan manajemen.
2. Memimpin secara paradoks.
14 Perubahan stratejik dan organisasi. KK, Ch. 18
1. Kekuatan eksternal dan internal yang
menyebabkan perubahan.
2. Memimpin perubahan organisasi.
SILABUS MATA AJAR
ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT
3 SKS

Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi
sebagai berikut:
1. Memahami konsep etika bisnis dan etika profesi akuntan profesional.
2. Mengidentifikasikan isu-isu etika individu dan organisasi.
3. Mengevaluasi iklim etika organisasi.
4. Mengambil keputusan secara etis.
5. Menjalankan perannya sebagai akuntan profesional untuk menegakkan tata kelola yang
baik.
6. Memahami prinsip-prinsip tata kelola korporat yang berlaku global.
7. Memahami manfaat dari praktek tata kelola korporat yang baik
8. Menganalisis dan mengevaluasi praktik tata kelola korporat.
9. Memahami prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan korporat yang
berlaku global.
10. Menganalisis dan mengevaluasi praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan
korporat.
11. Memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola dan tanggung jawab korporat.
Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:
Deskripsi
Pengembangan keterampilan teknis Tidak ada
Pengembangan keterampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan keterampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan keterampilan menulis Ada
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skill) Ada
Pengembangan keterampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas: Dengan difasilitasi dosen, peserta berdiskusi dengan peer-nya. Proses
diskusi diawali dengan ceramah singkat dari fasilitator.
3. Pembahasan kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan dengan dipandu
dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian didisuksikan bersama.
Metode pembelajaran ada pertemuan pertama adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi
kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah sebagai berikut: Sesi
pertama (kurang lebih 75 menit) merupakan diskusi kelas diselingi ceramah dan sesi kedua
(kurang lebih 75 menit) merupakan pembahasan kasus atau presentasi kelompok serta diskusi
kelas.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahan.
Pembahasan kasus perusahaan mencakup kasus yang terkait dengan etika (5 kasus) dan tata
kelola (3 kasus). Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok secara
bergiliran akan menyajikan hasil penilaian mereka terhadap implementasi salah satu prinsip
OECD atas suatu perusahaan terbuka di Indonesia.

Tugas Kelompok

1. Pembuatan laporan/makalah:
a. Setiap kelompok bertugas membuat makalah yang membahas dan mengulas 8
kasus yang akan didiskusikan di kelas. Pembahasan dikaitkan dengan topik yang
akan didiskusikan di kelas. Makalah dikumpulkan pada pertemuan yang
membahas kasus tersebut.
b. Setiap kelompok bertugas membuat 1 laporan yang secara komprehensif
menganalisis dan mengevaluasi praktek CG suatu perusahaan terbuka
berdasarkan prinsip CG OECD dengan menggunakan instrumen ASEAN
Corporate Governance Scorecard. Selain menggunakan Scorecard, kelompok
dapat melengkapi dengan instrumen penilaian CG lainnya. Kelompok dapat
memilih perusahaan yang akan dinilai dan laporan dikumpulkan pada pertemuan
ke-14.
Penilaian laporan didasarkan pada: keakuratan dan kedalaman analisis dan evaluasi
serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Presentasi kelompok
Pada pertemuan 8, 10, 11, 13, 14 tiap kelompok secara bergiliran melakukan presentasi
atas hasil evaluasi praktek CG dari satu prinsip corporate governance OECD di satu
perusahaan terbuka di Indonesia (PT Aneka Tambang Tbk) dengan menggunakan
informasi publik yang tersedia (laporan tahunan, website, press release, berita di media,
dst) dan ASEAN CG Scorecard Template.

Tugas Individu

Penugasan harian: Untuk 4 pertemuan pertama (topik Etika Profesi), peserta diberi tugas
harian yang berupa refleksi hasil observasi, pengamatan dan pengalaman hidup, yang
bertujuan untuk meningkatkan kepekaan etika. Laporan yang merangkum tugas harian
tersebut dikumpulkan pada minggu 2, 3, 4, dan 5 perkuliahan.

Sesuai dengan etika profesi, setiap peserta harus berkontribusi dalam menyelesaikan tugas
dan tidak diperkenankan melakukan free rider dan plagiarisme.

Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 10%
Presentasi kelompok 10%
Delapan makalah kasus 40%
Laporan refleksi etika 10%
Makalah evaluasi praktik CG 25%
Referensi

A. Etika Profesi
Buku
• Leonard J. Brooks and Paul Dunn (2012). Business & Professional Ethics for
th
Directors, Executives and Accountants. South-Western College Publishing, 6 edition.
(BD)
• Ronald F. Duska, B.S. Duska, J. Ragatz (2011). Accounting Ethics. Blackwell
nd
Publishing, 2 edition. (DDR)

Kode Etik
 Badan Pemeriksa Keuangan RI. Kode Etik Pemeriksa Keuangan Negara. (BPK)
 Badan Pengawaan Keuangan dan Pembangunan. Kode Etik Internal Auditor. (BPKP)
 Ikatan Akuntan Indonesia. Kode Etik Akuntan Profesional. (IAI)
 International Federation of Accountants (2011). Competent and Versatile: How
Professional Accountants in Business Drive Sustainable Organizational Success.
(IFAC 2011)
 International Federation of Accountants (2013). Handbook of the Code of Ethics for
Professional Accountants. (IFAC 2013)
 Institut Akuntan Publik Indonesia. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. (IAPI)

Artikel
 CCAB. Ethical Dilemmas Case Studies:Professional Accountants in Business.
http://www.icaew.com/~/media/Files/Technical/Ethics/ethical-case-studies/ccabeg-
case-studies-accountants-business.pdf
 CCAB. Ethical Dilemmas Case Studies:Professional Accountants Working as Non-
Executive Directors. http://www.icaew.com/~/media/Files/Technical/Ethics/ethical-
case-studies/ccabeg-case-studies-accountants-as-neds.pdf
 Harvard Business Review (2011). “Spotlight on the Good Company: Why Don’t We
Try to Be India’s Most Respected Company?”
 Max H. Bazerman, George Loweinstein, and Don A. Moore (2002), “Why Good
Accountants do Bad Audits”. Harvard Business Review November 2002.
 Michael Jensen.”Integrity: Without It Nothing Works”. Rotman Magazine Fall 2009.
Video
The Corporation (2003), sutradara Jennifer Abbott & Mark Achbar, produser Mark Achbar &
Bart Simpson, produksi Big Picture Media Corporation.

B. Tata Kelola korporat

Buku dan Laporan


 ACMF-ADB. ASEAN Corporate Governance Scorecard: Country Report and
Assessments 2012-2013. http://www.adb.org/publications/asean-corporate-governance-
scorecard-country-reports-and-assessments-2012-2013
 Ikatan Komite Audit Indonesia – PWC Indonesia (2013) Manual Komite Audit.
 KPMG (2008). Internal Audit’s Role in Effective Corporate Governance.
http://www.kpmg.com/AU/en/IssuesAndInsights/ArticlesPublications/Documents/Inter
nal-audit's-role-in-effective-corporate-governance.pdf
 OECD (2009). Guide for Fighting Abusive Related Party Transactions in Asia.
http://www.oecd.org/daf/ca/corporategovernanceprinciples/43626507.pdf
 Rezaee, Zabihollah (2009) Corporate Governance and Ethics, John Wiley. (ZR)
 World Bank (2010) Report on Observance Standards and Codes: Corporate
Governance Country Assessment: Indonesia.
http://www.worldbank.org/ifa/rosc_cg_idn_2010.pdf dan
http://www.worldbank.org/ifa/rosc_cg_idn_annex.pdf

Artikel
 Claessens et al. (2002) The Separation of Ownership and Control in East Asian
Corporations. Journal of Financial Economics 58, 81-112.
 Gwilliam dan Marnet (2007). Audit within the Corporate Governance Paradigm.
http://www.st-andrews.ac.uk/business/ecas/7/papers/ECAS-GwilliamMarnet.pdf
 Utama, S. (2010). An evaluation of support infrastructures on corporate responsibility
reporting in Indonesia. Asia Business & Management Vol 10 No. 3, 405-424.
Aturan, Pedoman, dan Instrumen
 Aturan-aturan yang terkait dengan corporate governance, yaitu UU Perseroan RI, UU
Pasar Modal, dan berbagai aturan OJK/BEI. Undang-Undang dan aturan tersebut dapat
diunduh dari Internet dan situs OJK/Bapepam-LK.
 ACMF. ASEAN Corporate Governance Scorecard Template,
www.theacmf.org/ACMF/upload/asean_cg_scorecard.pdf

 Global Reporting Initiative. Sustainability Reporting Guideline,


https://www.globalreporting.org/resourcelibrary/GRIG4-Part1-Reportng-Principles-and-
Standard-Disclosures.pdf

 Komite Nasional Kebijakan Governance (2006). Pedoman Umum Good Corporate


Governance Indonesia.
http://www.ecgi.org/codes/documents/indonesia_cg_2006_id.pdf

 Organization for Economic Cooperation and Development (2004) OECD Principles of


Corporate Governance.
http://www.oecd.org/corporate/ca/corporategovernanceprinciples/31557724.pdf
Topik-topik Bahasan

Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 3 (tiga) SKS dengan lama perkuliahan 150 menit.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1 Pengantar.  DDR Ch. 2 & Ch. 4.
1. Akuntansi sebagai profesi  IFAC (2011).
2. Etika dan etika profesi
2 Teori etika dan pengambilan keputusan  BD Ch. 3 & Ch. 4.
beretika.  Bazermanet al (2002).
1. Teori etika
i. Egoisme.
ii. Utilitarianisme.
iii. Deontologi.
iv. Teori keadilan.
v. Virtue ethics.
2. Pengambilan keputusan beretika
i. Kerangka pengambilan keputusan
beretika.
ii. Stakeholder impact analysis.

Kasus: Ford Pinto (Leonard J. Brooks and


Paul Dunn (2012). Business & Professional
Ethics for Directors, Executives and
Accountants, South-Western College
th
Publishing, 6 edition)
3 Lingkungan etika dan akuntansi.  BD, Ch. 1.
1. Praktik-praktik bisnis tidak beretika.  Video: The Corporation.
2. Tuntutan masyarakat terhadap bisnis.
3. Inisiatif untuk menciptakan bisnis yang
berkelanjutan.

Kasus: Enron (Leonard J. Brooks and Paul


Dunn (2012). Business & Professional
Ethics for Directors, Executives and
Accountants, South-Western College
th
Publishing, 6 edition)
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
4 Etika akuntan profesional.  BD, Ch. 2.
1. Kode Etik Akuntan Profesional  IAI.
 IFAC (2013).
2. IFAC Code of Ethics (Part A. General
 Jensen (2009).
Application of Code dan Part C.
Professional Accountants in Business)

Kasus: Arthur Andersen (Leonard J. Brooks


and Paul Dunn (2012). Business &
Professional Ethics for Directors,
Executives and Accountants, South-Western
th
College Publishing, 6 edition)
5 Etika akuntan profesional.  BPK.
1. Kode etik profesi akuntan publik  BPKP.
2. IFAC Code of Ethics ((Part B.  IAPI.
Professional Accountants in Public  IFAC (2013).
Practice (Overview))  CCAB.

Kasus: Worldcom (Leonard J. Brooks and


Paul Dunn (2012). Business & Professional
Ethics for Directors, Executives and
Accountants, South-Western College
th
Publishing, 6 edition)
6 Iklim etika dan integritas organisasi  BD, Ch 1 & Ch. 5.
1. Mengelola organisasi yang  HBR (2011).
berintegritas (managing for
organizational integrity).
2. Menciptakan struktur korporasi yang
beretika (creating ethical corporate
structure).

Kasus: Infosys (Leonard J. Brooks and Paul


Dunn (2012). Business & Professional
Ethics for Directors, Executives and
Accountants, South-Western College
th
Publishing, 6 edition)
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
7 Alasan diperlukan tata kelola yang baik dan  ZR, Ch. 1, 2.
etika bisnis
 KNKG: Bab 1 & 2.
1. Teori keagenan.
i. Hubungan prinsipal dan agen.  OECD: Overview.
1. Pemegang saham dan  WB: Executive
manajemen. Summary, Landscape,
2. Pemegang saham publik dan Commitment and
pemegang saham pengendali. Enforcement.
3. Kreditur dan manajemen.
4. Pemangku kepentingan  ASEAN CG Scorecard:
lainnya dan manajemen. Introduction.
ii. Pemicu konflik kepentingan dan
masalah keagenan yang timbul
(informasi asimetri dan perilaku
self-interest).
2. Peran tata kelola dan tata kelola bisnis
untuk mengatasi konflik kepentingan.

Definisi dan prinsip dasar tata kelola


1. Transparansi.
2. Akuntabilitas.
3. Responsibilitas.
4. Independensi.
5. Kewajaran (fairness).

Tinjauan struktur tata kelola di Indonesia


1. Perbandingan struktur satu dewan dan
dua dewan.
2. Organ korporat: RUPS, dewan
komisaris dan direksi.
3. Hubungan antar organ.

Prinsip-prinsip tata kelola menurut OECD

Manfaat tata kelola bagi korporat dan


lingkungan
1. Kinerja keuangan dan keunggulan
kompetitif.
2. Nilai perusahaan.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
3. Manfaat bagi pemangku kepentingan.

Overview regulasi dan pedoman tata kelola


di Indonesia

Instrumen penilaian dan bukti empiris


terhadap praktek tata kelola di Indonesia dan
ASEAN
1. Penilaian tata kelola korporat
Indonesia oleh Bank Dunia.
2. Penilaian berdasarkan ASEAN CG
Scorecard dari ASEAN Capital
Market Forum.

Kasus: Implementasi GCG dan kode etik


dan perilaku di PT Bank Mandiri Tbk.
8 Prinsip perlindungan terhadap hak  OECD Principle 2.
pemegang saham
 KNKG: Pemegang
1. Hak-hak dasar pemegang saham. Saham.
2. Keputusan material yang memerlukan
 WB: Key findings –
persetujuan RUPS.
shareholders rights
3. RUPS, Penyelenggaran RUPS yang
(terkait prinsip 2),
transparan, wajar, dan akuntabel.
related recommendation
4. Pengungkapan struktur kepemilikan,
and annex.
termasuk kepemilikan piramid, cash-
flow right, control right, dan  ASEAN CG Scorecard:
hubungannya dengan insentif untuk Part A
ekspropriasi.
 Claessens et al (2002)
5. Peran investor institusi.
6. Peran akuntan profesional dalam
memfasilitasi pelaksanaan hak
pemegang saham.

Presentasi kelompok: Penilaian praktek


OECD CG prinsip 2 di PT Aneka Tambang
Tbk.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
9 Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang  OECD Principle 3.
saham.
 KNKG: Pemegang
1. Kesamaan hak untuk saham dengan Saham.
kelas yang sama.
 WB: Key findings –
2. Persetujuan dan pengungkapan hak
shareholders rights
untuk saham dengan kelas yang
(terkait prinsip 3),
berbeda.
related recommendation
and annex.
3. Transaksi dengan pihak
berelasi/mengandung benturan  ASEAN CG Scorecard:
kepentingan. Part B.
i. Transaksi dengan pihak berelasi
 OECD (2009).
yang efisien dan yang abusif
ii. Penanganan transaksi dengan
pihak berelasi
1. Pengungkapan
2. Proses persetujuan
4. Perdagangan orang dalam (insider
trading)
i. Cakupan insider trading
ii. Penanganan insider trading
5. Peran akuntan profesional dalam
memfasilitasi perlakuan setara
terhadap pemegang saham

Kasus: Prinsip 2 & 3 OECD - PT Sumalindo


Lestari Tbk
10 Prinsip tanggung jawab dewan  ZR, Ch. 4,
1. Rincian tugas dan tanggung jawab  OECD Principle 6;
dewan komisaris yang perlu
 KNKG: Dewan
dilaksanakan.
Komisaris;
2. Peran dewan komisaris dan direksi
dalam menegakkan standar etika.  WB: Key findings–
3. Proses nominasi anggota dewan Board practices and
komisaris dan direksi. company oversight,
4. Ukuran, komposisi, dan kompetensi related recommendation
dewan komisaris and annex;
5. Asurans terhadap independensi
 ASEAN CG Scorecard:
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
komisaris independen. Part E (di luar Komite)
6. Proses pelaksanaan tugas dewan
komisaris dan direksi.
7. Akuntabilitas dewan komisaris dan
direksi: penilaian kinerja terhadap
dewan dan anggotanya.
8. Sistem remunerasi anggota dewan
komisaris dan direksi
9. Peran dan tanggung jawab sekretaris
perusahaan.
10. Fungsi pengawasan.
11. Peran akuntan profesional dalam
memfasilitasi tanggung jawab dewan.

Presentasi: Penilaian praktik OECD CG


prinsip 3 di PT Aneka Tambang Tbk
11 Komite-komite di bawah dewan komisaris.  ZR, Ch. 5.
1. Manfaat keberadaan komite.  OECD Principle 6.
2. Komite audit.
 KNKG: Komite
a. Tugas dan tanggung jawab.
Penunjang Dekom.
b. Kualifikasi.
c. Komposisi.  IKAI, Manual komite
d. Wewenang. audit.
e. Akuntabilitas.
 WB: Key findings–
3. Komite lain: Komite nominasi, komite
Board practices and
remunerasi.
company oversight
(related committees),
Presentasi: Penilaian praktik OECD CG
related recommendation
prinsip 6: Tanggung jawab dewan.
and annex.
 ASEAN CG Scorecard:
Part E yang terkait
dengan Komite.
12 Pengungkapan dan transparansi,  ZR, Ch. 6.
pengendalian internal.
 OECD Principle 5.
1. Kebijakan pengungkapan.
 WB: Key findings–
2. Prinsip ‘comply or explain’ terhadap
Disclosure and
CG code.
transparency, related
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
3. Informasi minimal yang perlu recommendation and
diungkapkan. annex.
4. Pemanfaatan saluran komunikasi yang
 ASEAN CG Scorecard:
adil, tepat waktu, dan mudah diakses
Part D.
oleh pengguna informasi.
5. Peran pengendalian internal dan
manajemen risiko dalam mengurangi
konflik keagenan dan penegakan GCG.
6. Peran akuntan profesional dalam
memastikan terlaksananya prinsip
pengungkapan dan transparansi.

Kasus: Prinsip 5 dan 6 OECD: Satyam.


13 Peran dan tanggung jawab auditor eksternal  ZR, Ch. 8, 9.
dan internal.
 KPMG, 2008.
1. Asurans terhadap kualitas informasi
 OECD Principle 5.
yang diungkapkan dan sistem
pengendalian internal.  WB: Key findings–
Disclosure and
2. Audit oleh pihak independen dan transparency, related
kompeten. recommendation and
3. Tugas dan tanggung jawab auditor annex.
internal dan eksternal dalam
 ASEAN CG Scorecard:
penegakan GCG.
Part D.

Presentasi: Penilaian praktik OECD CG


prinsip 5: Pengungkapan dan transparansi.
14 Prinsip peran pemangku kepentingan dan  ZR, Ch. 10.
tanggung jawab korporat.
 OECD Principle 4.
1. Prinsip dan tanggung jawab korporat.
 WB: Key findings – Role
2. Pengakuan dan respect terhadap
of stakeholders, related
kepentingan para pemangku
recommendation and
kepentingan (karyawan, kreditur,
annex.
konsumen, pemasok, masyarakat,
pemerintah).  ASEAN CG Scorecard:
a. Kebijakan dan program sistematik Part C.
terhadap para pemangku
kepentingan.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
b. Fasilitasi terhadap keluhan
pemangku kepentingan.
3. Peran aktif korporat dalam
memberantas korupsi.

4. Peran aktif korporat dalam


melestarikan lingkungan.
5. Penyaluran pengaduan oleh pemangku
kepentingan terhadap kemungkinan
pelanggaran aturan/etika oleh orang
dalam korporat.
6. Peran akuntan profesional dalam
memfasilitasi peran pemangku
kepentingan.

Presentasi: Penilaian praktik CG prinsip 4


OECD: Pemangku kepentingan.

* Pasal-pasal UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, UU 8/1995 tentang Pasar Modal,


Aturan OJK/Bapepam-LK/BEI yang terkait dengan topik bahasan termasuk dalam bahan
bacaan untuk setiap pertemuan.
SILABUS MATA AJAR
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
3 SKS

Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi
sebagai berikut:
1. Menerapkan praktik-praktik akuntansi manajemen yang mutakhir dalam rangka
meningkatkan nilai korporat.
2. Mengevaluasi praktik-praktik akuntansi manajemen yang berlaku.
3. Menerapkan praktik-praktik sistem pengendalian strategi, manajemen dan operasional
dalam rangka meningkatkan nilai korporat.
4. Mengevaluasi praktik-praktik sistem pengendalian strategi, manajemen dan operasional
yang berlaku.

Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:


Deskripsi
Pengembangan keterampilan teknis Ada
Pengembangan keterampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan keterampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan keterampilan menulis Ada
Pengembangan keterampilan komunikasi Ada
(communication skill)
Pengembangan keterampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk ceramah, diskusi kelas yang
membahas topik tertentu, pembahasan kasus yang terkait dengan topik tersebut, serta
presentasi kelompok.
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi
kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah sebagai berikut: Sesi
pertama (75 menit) merupakan diskusi kelas dan sesi kedua (75 menit) merupakan
pembahasan kasus atau presentasi kelompok. Dosen akan memfasilitasi pembahasan/diskusi
kasus serta presentasi kelompok.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh dosen sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahaan.
Sesuai dengan etika profesi, setiap peserta harus berkontribusi dalam menyelesaikan tugas
dan tidak diperkenankan melakukan free rider dan plagiarisme.

Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 25%
Presentasi kelompok 20%
Makalah kasus 30%
Makalah Evaluasi 20%

Referensi
 Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan , Ella Mae Matsumura, S. Mark Young (2012).
th
Management Accounting: Information for Decision Making and Strategy Execution, 6
edition. Pearson (AKEM)
 Edward J. Blocher, David E. Stout, Gary Cokins, Kung H. Chen (2008). Cost
th
Management: A Strategic Emphasis, 4 edition, Mc-Graw-Hill International Edition.
(BSCC)
 Jack Campanela (1999). Principles of Quality Costs: Principles, Implementation, and
rd
Use, 3 edition, ASQ Quality Press.
 Robin Cooper (1995). When Lean Enterprise Collide. Harvard Business School Press.
th
 Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen, Liming Guan (2009). Cost Management, 6
edition. South-Western Cengage Learning. (Hansen, Mowen & Guan)
 Jeremy Hope and Steve Player (2012). Beyond Performance Management: Why, When
and How to Use 40 Tools and Best Practices for Superior Business Performance.
Harvard Business Review Press.
 Robert S. Kaplan and Steven R. Anderson (2007). Time-Driven Activity-Based Costing:
A Simpler and More Powerful Path to Higher Profits. Harvard Business School Press.
 Robert S. Kaplan and Robin Cooper (1998). Cost and Effect; Using Integrated Cost
Systems to Drive Profitability and Performance. Harvard Business School Press.
 Robert S. Kaplan and Robin Cooper (1999). The Design of Cost Management Systems;
nd
Text and Cases, 2 edition, Prentice-Hall.
 Robert S. Kaplan and Thomas H. Johnson (1987). Relevance Lost: The Rise and Fall of
Management Accounting. The Free-Press.
 Robert S. Kaplan and David P. Norton (2004). Strategy Maps; Converting Intangible
Assets Into Tangible Outcomes. Harvard Business School Press.
 Robert S. Kaplan and David P. Norton (2008). The Execution Premium; Linking
Strategy to Operations for Competitive Advantage. Harvard Business School Press.
(Kaplan & Norton, 2008)
 Robert S. Kaplan and David P. Norton (2001). The Strategy Focused Organization;
How Balanced Scorecard Companies Thrive in the New Business Environment.
Harvard Business Press School Press. (Kaplan & Norton (2001))
 V. Kumar (2008). Managing Customers for Profit; Strategies to Increase Profit and
Build Loyalty. Wharton School Publishing.
nd
 James M. Reeve (2000). Readings and Issues in Cost Management 2 edition. South-
Western College Publishing.
rd
 John K. Shank (2006). Cases in Cost Management a strategic Emphasis, 3 edition,
Thomson-Southwetern. (Shank)
 Robert Simons (2000). Performance Measurement and Control Systems for
Implementing Strategy. Prentice-Hall. (Simons)
Topik-topik Bahasan

Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 3 (tiga) SKS dengan lama perkuliahan 150 menit.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1 Pendahuluan.  AKEM Ch.4
1. Relevance lost.  KC Ch. 1
2. Perbedaan akuntansi biaya, akuntansi
manajemen dan manajemen biaya.
3. Mengapa sistem akuntansi manajemen
dan keuangan harus dipisahkan.
4. Empat tahapan sistem akuntansi
perusahaan.
5. Different cost for different purposes.
Kasus: Bridge Port (Robert S. Kaplan and
Robin Cooper (1999). The Design of Cost
nd
Management Systems; Text and Cases, 2
edition, Prentice-Hall)
2 Pengembangan sistem manajemen biaya.  AKEM Ch.5
1. Biaya langsung dan tidak langsung.  KC Ch.4&5
2. Activity based costing.
3. Activity based costing with idle
capacity.
4. Time driven activity based costing.
Kasus: John Deere Components Work (A)
dan (B) (Robert S. Kaplan and Robin
Cooper (1999). The Design of Cost
nd
Management Systems; Text and Cases, 2
edition, Prentice-Hall)
3 Penggunaan sistem manajemen biaya untuk AKEM Ch.7
efisiensi.
1. Activity based management.
2. Cost of quality.
3. Just in time.
4. Lean production and accounting.
Kasus: Colorscope Inc (Robert S. Kaplan
and Robin Cooper (1999). The Design of
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
Cost Management Systems; Text and Cases,
nd
2 edition, Prentice-Hall)
4 Penggunaan sistem manajemen biaya untuk  KH Ch.7
pengambilan keputusan stratejik –  AKEM Ch.6
pelanggan.
1. Customer profitability analysis.
2. Customer lifetime value.
5 Penggunaan sistem manajemen biaya untuk AKEM Ch.8
pengambilan keputusan stratejik – produk
1. Product profitability analysis.
2. Target costing.
Kasus: Mercedes-Benz All Activity Vehicle
(Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan,
Ella Mae Matsumura, S. Mark Young
(2012). Management Accounting:
Information for Decision Making and
th
Strategy Execution, 6 edition. Pearson)
6 Penggunaan informasi akuntansi untuk AKEM Ch.2
pengambilan keputusan jangka pendek
1. Relevant cost vs sunk cost.
2. Special order, make or buy, keep or
drop, product mix, TOC.
Kasus: Reichard Maschinen GMBH (John
K. Shank (2006). Cases in Cost
rd
Management a Strategic Emphasis, 3
edition. Thomson-Southwetern)
7 Penggunaan informasi akuntansi untuk AKEM Ch.2
perencanaan laba.
1. Pemisahan biaya fixed dan variable
untuk analisis CVP.
2. Cost volume profit analysis.
3. CVP under uncertainty.
Kasus: Skyview Manor (John K. Shank
(2006). Cases in Cost Management a
rd
Strategic Emphasis, 3 edition. Thomson-
Southwetern)
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
8 Akuntansi manajemen lingkungan Hansen, Mowen & Guan,
Ch.16
1. Environmental cost of quality.
2. Triple bottom accounting.
9 Landasan sistem pengendalian stratejik Simons Ch.1, 2 & 13
1. Four levers of control.
2. Belief and boundary system.

Kasus: Automation Consulting Services


(Robert Simons (2000). Performance
Measurement and Control Systems for
Implementing Strategy. Prentice-Hall)
10 Proses penyusunan anggaran  AKEM Ch.10
1. Penyusunan anggaran dalam  Simons Ch.5
lingkungan yang tidak pasti.
2. Menghubungkan rencana stratejik
dengan anggaran perusahaan.
3. Business forecasting.
4. Beyond budgeting.

Kasus: Walker Company Profit Plan


Decision (Robert Simons (2000).
Performance Measurement and Control
Systems for Implementing Strategy.
Prentice-Hall)
11 Sistem pengendalian stratejik – penekanan  AKEM Ch.11
pada pengendalian keuangan  Simons Ch.8
1. Responsibility center.
2. ROI, RI, EVA.
3. Transfer Pricing.
4. Shared service allocation.
Kasus: Western Chemical Corporation
Divisional Performance Measurement
(Robert Simons (2000). Performance
Measurement and Control Systems for
Implementing Strategy. Prentice-Hall)
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
12 Sistem pengendalian stratejik terintegrasi AKEM Ch.2
1. Strategy map.
2. Balanced scorecard.

Kasus: Chadwick (Robert Simons (2000).


Performance Measurement and Control
Systems for Implementing Strategy.
Prentice-Hall)
13 Sistem pengendalian stratejik – proses  Kaplan & Norton (2001),
pembangunan awareness dan keselarasan Ch. 6-8
(alignment).  Kaplan & Norton (2008),
1. Membangun awareness. Ch. 5-6
2. Cascading the scorecard.

Kasus: Serono (Robert S. Kaplan and David


P. Norton (2008). The Execution Premium;
Linking Strategy to Operations for
Competitive Advantage. Harvard Business
School Press)
14 Sistem pengendalian stratejik – keterkaitan AKEM Ch.9
dengan sistem kompensasi

Kasus: Citibank Performance Evaluation


(Robert Simons (2000). Performance
Measurement and Control Systems for
Implementing Strategy. Prentice-Hall)
MANAJEMEN PERPAJAKAN
3 SKS

Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi
sebagai berikut:
1. Memahami konsep manajemen perpajakan
2. Mengevaluasi aspek perpajakan dalam pemilihan pendanaan
3. Mengevaluasi aspek perpajakan dan tax planning atas laba usaha dan laba lainnya
dalam:
a. Pajak Penghasilan Badan
b. Pajak Penghasilan Pot/Put
c. Pajak Pertambahan Nilai
4. Memahami perpajakan internasional, transfer pricing, dan tax treaty termasuk
perpajakan di ASEAN

Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:


Deskripsi
Pengembangan keterampilan teknis Ada
Pengembangan keterampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan keterampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan keterampilan menulis Ada
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skill) Ada
Pengembangan keterampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah (active lecturing) : Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik
pembelajaran.
2. Diskusi kelas: Dengan difasilitasi dosen, peserta berdiskusi dengan peer-nya. Proses
diskusi diawali dengan ceramah singkat dari fasilitator.
3. Pembahasan kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan dengan dipandu
dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian didisuksikan bersama.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahan.

Tugas Kelompok

1. Pembuatan Makalah Analisis Kasus


Setiap kelompok bertugas membuat makalah yang membahas dan mengulas kasus -
kasus yang akan didiskusikan di kelas. Pembahasan dikaitkan dengan topik yang akan
didiskusikan di kelas. Makalah dikumpulkan pada pertemuan yang membahas kasus
tersebut.
2. Presentasi Kelompok
Satu kelompok melakukan presentasi atas hasil analisis kasus yang telah dibuat maupun
presentasi mengenai topik tertentu sesuai dengan pertemuan yang bersangkutan.
Sesuai dengan etika profesi, setiap peserta harus berkontribusi dalam menyelesaikan tugas
dan tidak diperkenankan melakukan free rider dan plagiarisme.
Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 30%
Presentasi Kelompok 35%
Makalah Analisis Kasus 30%

Referensi

Buku
 Brian J. Arnold dan Michael J. McIntyre (2002). International Tax Primer. Kluwer
nd
Law International, 2 edition. (AM)
 Erly Suandy (2011). Perencanaan Pajak. Penerbit Salemba Empat. (ES)
 Imam Santoso dan Ning Rahayu. (2013). Corporate Tax Management. Ortax (IN)
 John Hutagaol, Darussalam, Danny Septriadi (2006). Kapita Selekta Perpajakan.
Salemba Empat. (JDD)
 Mohammad Zain (2007). Manajemen Perpajakan, Penerbit Salemba Empat. (MZ)
 Prianto Budi S. (2013). Manajemen Pajak: Sebuah Pendekatan Komprehensif Empirik
dan Praktis, Pratama Indomitra Konsultan. (PBS)
 Rachmanto Surachmat (2012). Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, Penerbit
Salemba Empat. (RS)
 Roy Rohtagi (2002) Basic International Taxation, Kluwer Law International. (RR)
 Thomas Sumarsan. (2013).Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak, PT. IDEKS.
(TS)

Website
www.pajak.go.id
www.ortax.org
Topik-topik Bahasan

Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 3 (tiga) SKS dengan lama perkuliahan 150 menit.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1 Overview KUP UU KUP dan Peraturan
Pelaksanaannya (PP)
2 Overview PPh UU PPh dan Peraturan
Pelaksanaannya (PP)
3 Overview PPN UU PPN dan Peraturan
Pelaksanaannya (PP)
4 Pengertian dasar manajemen pajak.  UU & PP
1. Manajemen pajak dan tax planning.  JDD, Artikel 13& 17
2. Tax evasion versus tax avoidance.  AM, Ch. 5
3. Anti tax avoidance measures.  RR, Ch. 6
 IN (Bab 1)
5 Pemilihan sumber pembiayaan (bagian 1)  UU& PP
1. Dampak dari menahan laba (pendanaan  AM, Ch. 1
internal).  RR, Ch. 7
2. Dampak dari pendanaan melalui modal
(equity financing) dan distribusi laba
(distributing dividend).
3. Dampak dari pendanaan melalui utang
(debt financing) terutama oleh
pemegang sahamnya.
6 Pemilihan sumber pembiayaan (bagian 2)  UU& PP
1. Factoringand leasing.  AM, Ch. 1
2. Hybrid financial instruments.  RR, Ch. 7

Kasus: Sumber pembiayaan


7 Tax planning dan pengendalian atas  UU& PP
penghasilan usaha dan penghasilan lainnya.
 PBS
1. Tax planning pengelompokkan jenis  NI (Bab 3)
penghasilan untuk menghitung  MZ (Bab 5)
angsuran masa PPh Pasal 25.  TS (Bab 3)
2. Foreign exchange revenue.
3. Rekonsiliasi peredaran usaha dan
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
penghasilan lainnya dengan DPP PPN
Keluaran dan DPP PPh yang
dipotong/dipungut.
4. Berbagai pengujian untuk menguji
kebenaran perhitungan peredaran
usaha.
5. Pengendalian atas bea keluar (pajak
ekspor) atas penjualan ekspor yang
terutang bea keluar.
8 Tax planning dan pengendalian atas unsur-  UU& PP
unsur beban pokok penjualan dan pengurang  ES (Bab 2,4,9)
penghasilan bruto.  PBS
1. Foreign exchange loss.  TS (Bab 5, 12)
2. Capital expenditure versus revenue
expenditure.
3. Pemilihan metode persediaan.
4. Pemilihan metode penyusutan.
5. Menyiasati SE-46/PJ.4/1995
6. Cadangan kerugian piutang tak tertagih.
7. Biaya entertainment.
8. Persyaratan-persyaratan beban promosi
sesuai peraturan perpajakan.
9. Berbagai pengujian untuk menguji
kebenaran beban pokok penjualan.
10. Ekualisasi beban pokok penjualan dan
beban operasional dengan DPP PPN
Masukan.
9 Tax planning dan pengendalian atas PPh  UU& PP
Pasal 21.  IN (Bab 4)
1. Kompensasi karyawan: tunai versus  PBS
natura.
2. Gross method, net method, dan gross-
up method.
3. Konsep taxable dan deductible terkait
dengan unsur-unsur biaya karyawan.
4. Rekonsiliasi objek pph pasal 21 dengan
unsur-unsur biaya karyawan:
 Beda waktu.
 Beda tetap.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
10 Tax planning dan pengendalian atas unsur-  UU
unsur objek withholding tax (selain PPh Ps.  IN (Bab 4)
21)  PBS
1. Identifikasi atas objek-objek
withholding tax.
2. Rekonsiliasi SPT masing-masing
withholding tax dengan biaya-biaya
yang terkait dengan objek withholding
tax.

Kasus: Tax review PPh Pot/Put


11 Tax planning dan pengendalian atas Pajak  UU& PP
Pertambahan Nilai  IN (Bab 5)
1. Kapan seharusnya mendaftar sebagai  TS (Bab 9)
PKP?  PBS
2. Pengendalian atas faktur pajak keluaran
maupun faktur pajak masukan agar
memenuhi syarat formil dan materil.
3. Tax planning pemilihan tempat pajak
terutang.
4. Strategi menghadapi temuan pemeriksa
tentang konfirmasi PPN yang
dinyatakan ”tidak ada”.
5. Rekonsiliasi DPP PPN dengan
peredaran usaha dalam SPT PPh
Badan.
Kasus: Tax planning atas PPN
12 Tax planning dalam pemanfaatan tax  UU& PP
incentives  ES (ab 2)
1. Fasilitas PPh atas industri tertentu dan  PBS
wilayah tertentu.  TS (Bab 12)
2. Beragam fasilitas PPN dan bea masuk.
3. Strategi memanfaatkan seluruh fasilitas
perpajakan yang ada.

Kasus: Pemanfaatan tax incentive.


Pertemuan Topik Bahasan Referensi
13 Konsep dasar pajak internasional  AM (Bab 1)
1. Konsep dasar perpajakan internasional.  RCH
2. Konsep juridical versus economic
double taxation.
3. Konsep anti-tax avoidance.
4. Pengertian dan tujuan penghindaran
pajak berganda (P3B).
5. Transfer pricing.

Kasus: Pemanfaatan tax treaty.


14 Muatan lokal.
1. Tax planning atas struktur inbound
investment.
2. Perpajakan atas industri tertentu.
3. Pajak daerah.
4. Lainnya.
(Disesuaikan dengan kebutuhan dari
masing-masing Program).
MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN
3 SKS

Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki kompetensi
sebagai berikut:
1. Menerapkan penilaian bisnis (business valuation).
2. Menilai rencana dan proses merjer dan akuisisi sebagai alternatif strategi pertumbuhan.
3. Mengevaluasi strategi keuangan dalam restrukturisasi dan reorganisasi perusahaan.
4. Mengevaluasi praktik manajemen tresuri dan modal kerja.
5. Mengevaluasi penggunaan produk-produk derivatif.
6. Mengevaluasi praktik manajemen risiko.
7. Mengevaluasi strategi pendanaan.
8. Mengevaluasi strategi keuangan internasional perusahaan.

Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:


Deskripsi
Pengembangan keterampilan teknis Ada
Pengembangan keterampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan keterampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan keterampilan menulis Ada
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skill) Ada
Pengembangan keterampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk ceramah, diskusi kelas yang
membahas topik tertentu, pembahasan kasus yang terkait dengan topik tersebut, serta
presentasi kelompok.
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi
kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah sebagai berikut: Sesi
pertama (75 menit) merupakan diskusi kelas dan sesi kedua (75 menit) merupakan
pembahasan kasus atau presentasi kelompok. Dosen akan memfasilitasi pembahasan/diskusi
kasus serta presentasi kelompok.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh dosen sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahaan.

Tugas Kelompok
1. Pembuatan Makalah Analisis Kasus.
Setiap kelompok bertugas membuat makalah yang membahas dan mengulas kasus -
kasus yang akan didiskusikan di kelas. Pembahasan dikaitkan dengan topik yang akan
didiskusikan di kelas. Makalah dikumpulkan pada pertemuan yang membahas kasus
tersebut.
2. Presentasi Kelompok.
Pada pertemuan ke-3, 4, 5, 10, 11 dan 14 satu kelompok melakukan presentasi atas
hasil analisis kasus yang telah dibuat.

Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 35%
Presentasi kelompok 20%
Makalah kasus 40%
Referensi

th
 G. Arnold, (2008). Corporate Financial Management 4 edition. Prentice Hall. (GA)
th
 R. A. Brealey, S. C. Myers, F. Allen (2006). Corporate Finance8 edition. McGraw-
Hill Irwin. (BMA)
 E. F. Brigham and M. C. Ehrhardt (2005). Financial Management: Theory and
th
Practice11 edition. South-Western. (BE)
th
 R. F Bruner (2010). Case Studies in Finance. McGraw-Hill, 6 edition. (BRF)
 Eiteman, D. K., A. I. Stonehill, M. H. Moffett (2010). Multinational Business Finance
th
12 edition. Pearson. (ESM)
 S. A. Ross , R. W. Westerfield, J. Jaffe, B. D. Jordan (2008). Modern Financial
th
Management 8 edition. McGraw-Hill Irwin. (RWJ)
 S. Titman, A. J. Keown, J. D. Martin (2011). Financial Management: Principles and
th
Applications 11 edition. Pearson. (TKM)
Topik-topik Bahasan

Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 3 (tiga) SKS dengan lama perkuliahan 150 menit.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1 Pengelolaan nilai perusahaan. GA Ch. 15-16
1. Penciptaan dan penurunan nilai
perusahaan.
2. Tujuan perusahaan untuk
memaksimalkan kekayaan pemegang
saham.
3. Tiga langkah dalam meningkatkan
nilai perusahaan.
4. Manajemen berbasis laba.
5. Bagaimana bisnis menciptakan nilai.
Strategi dan nilai perusahaan.
1. Pendahuluan-aplikasi prinsip nilai.
2. Tujuan perusahaan.
3. Manajemen unit bisnis stratejik.
4. Strategi korporat.
5. Target dan motivasi.
2 Perhitungan penciptaan nilai GA Ch. 17
1. Pengukuran nilai dengan menggunakan
arus kas.
2. Analisis nilai pemegang saham.
3. Laba ekonomi.
®
4. Economic value added (EVA )
5. Tingkat imbal hasil arus kas atas
investasi/cash flow return on
investment (CFROI)
3 Pengukuran kinerja perusahaan GA Ch. 18
keseluruhan.
1. Total shareholder return (TSR).
2. Wealth added index (WAI).
3. Market value added (MVA).
4. Excess return (ER).
5. Market to book ratio (MBR).
Kasus: Flinder Valves and Control Inc.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
(Bruner, R. F., Case Studies in Finance, 6th
ed., McGraw-Hill, 2010, Case 46)
4 Merjer, Akuisisi, dan Divestasi RWJ Ch. 29
1. Bentuk dasar akuisisi.
2. Sinergi.
3. Sumber sinergi.
4. Efek samping akuisisi terhadap
keuangan.
5. Biaya pemegang saham atas
berkurangnya risiko.
6. NPV dari suatu merjer.
7. Pengambilalihan perusahaan (friendly
versus hostile takeovers).
8. Taktik defensif.
9. Apakah merjer memberikan nilai
tambah?
10. Dampak perpajakan dari akuisisi.
11. Akuntansi untuk akuisisi.
12. Going private dan leverage buyout.
13. Divestasi.
Kasus: The Timken Company
(Bruner, R. F., Case Studies in Finance, 6th
ed., McGraw-Hill, 2010, Case 43)
5 Kesulitan keuangan RWJ Ch. 30
1. Apakah financial distress?
2. Apa yang terjadi ketika perusahaan
mengalami financial distress?
3. Kebangkrutan, likuidasi, dan
reorganisasi.
4. Mana yang lebih baik: Private workout
atau kepailitan?
5. Prepackaged bankruptcy.
6. Prediksi kebangkrutan perusahaan:
Model Z-Score.
Kasus: The Wm. Wringley Jr. Company:
struktur modal, valuasi, dan biaya modal
(Bruner, R. F., Case Studies in Finance, 6th
ed., McGraw-Hill, 2010, Case 34)
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
6 Manajemen tresuri dan modal kerja. RWJ Ch. 26-28
1. Menelusuri kas dan modal kerja bersih.
2. Siklus operasi dan siklus kas.
3. Beberapa aspek kebijakan keuangan
jangka pendek.
4. Rencana keuangan jangka pendek.
5. Investasi idle cash.
6. Penentuan target saldo kas.
7. Pengelolaan utang dagang dan piutang
dagang.
8. Manajemen persediaan
7 Opsi dan manajemen keuangan. RWJ Ch. 22-23
1. Opsi.
2. Call options.
3. Put options.
4. Kombinasi opsi.
5. Penilaian opsi.
6. Rumus harga opsi.
7. Saham dan utang sebagai opsi.
8. Aplikasi opsi pada keputusan
perusahaan.
9. Opsi dan investasi proyek.
10. Executive stock options.
11. Menilai perusahaan yang baru berdiri.
12. Analisis lanjutan model binomial.
13. Keputusan untuk menghentikan dan
melanjutkan kembali.
8 Warrants dan convertibles. RWJ Ch. 24
1. Warrants.
2. Perbedaan antara warrants dan call
options.
3. Penilaian warrants dan model black-
scholes.
4. Convertible bonds.
5. Nilai convertible bonds.
6. Alasan menerbitkan warrants dan
convertibles.
7. Mengapa perusahaan menerbitkan
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
warrants dan convertibles?
8. Kebijakan konversi
9 Derivatif dan lindung nilai risiko. RWJ Ch. 25
1. Derivatif, lindung nilai, dan risiko.
2. Forward contracts.
3. Future contracts.
4. Lindung nilai.
5. Interest rate future contracts.
6. Lindung nilai duration.
7. Swap contracts.
8. Penggunaan derivatif.
10 Manajemen risiko perusahaan. TKM Ch. 20
1. Lima langkah proses manajemen risiko
korporat.
2. Pengelolaan risiko dengan kontrak
asuransi.
3. Pengelolaan risiko dengan lindung
nilai forward contract.
4. Pengelolaan risiko dengan lindung nilai
instrumen keuangan derivatif yang
diperdagangkan.
5. Penilaian opsi dan swaps.

Kasus: Baker Adhesives


(Bruner, R. F., Case Studies in Finance, 6th
ed., McGraw-Hill, 2010, Case 37)
11 Strategi pendanaan RWJ Ch. 15
1. Karakteristik saham biasa dan saham
preferen.
2. Utang jangka panjang.
3. Jenis-jenis obligasi.
4. Kredit sindikasi jangka panjang.
5. Obligasi internasional.
6. Pola pembiayaan.
7. Perkembangan terkini struktur modal.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
Kasus: Prius Automation Division
(Bruner, R. F., Case Studies in Finance, 6th
ed., McGraw-Hill, 2010, Case 39)
12 Teori dan pasar valuta asing. ESM Ch. 6-7
1. Perluasan geografis pasar valuta asing.
2. Fungsi pasar valuta asing.
3. Pelaku pasar.
4. Transaksi pasar valuta asing antarbank.
5. Nilai tukar valuta asing dan harga
penawaran.
Kondisi paritas internasional.
1. Harga dan nilai tukar.
2. Suku bunga dan nilai tukar.
3. Forward rate sebagai prediktor tidak
bias dari future spot rate.
4. Harga, suku bunga, dan keseimbangan
nilai tukar.
13 Penentuan dan peramalan nilai tukar ESM Ch.10-11
1. Penentuan nilai tukar: Theoritical
thread.
2. Pendekatan aset pasar untuk peramalan
nilai tukar.
3. Ketidakseimbangan: nilai tukar di
negara berkembang.
Transaction exposure
1. Jenis-jenis exposure valuta asing.
2. Mengapa lindungi nilai?
3. Pengukuran transaction exposure.
4. Transaction exposure dan pengelolaan
utang dagang.
5. Praktik manajemen risiko.
14 Operating exposure ESM Ch.12
1. Karakteristik operating exposure.
2. Manajemen stratejik operating
exposure.
3. Manajemen proaktif operating
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
exposure.
4. Pendekatan kontraktual: lindung nilai
terhadap transaksi yang tidak dapat
dilindungi.

Translation exposure
1. Pendahuluan translation exposure.
2. Metode translasi.
3. Perbandingan translation exposure dan
operating exposure.
4. Pengelolaan translation exposure. .

Kasus: Carrefour S.A


(Bruner, R. F., Case Studies in Finance, 6th
ed., McGraw-Hill, 2010, Case 38)
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
3 SKS

Tujuan Pembelajaran

Tujuan yang ingin dicapai dari mata ajaran ini adalah agar peserta didik memiliki
kompetensi sebagai berikut:
1. Memahami pengendalian internal dan hubungannya dengan manajemen risiko serta
corporate governance.
2. Memahami prinsip pengendalian internal masing-masing proses bisnis.
3. Memahami proses bisnis yang umum dalam sistem infomasi.
4. Menerapkan keahlian menggunakan alat perancangan sistem untuk mendeskripsikan
sebuah sistem informasi.
5. Mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi
dalam menghasilkan sistem pelaporan oerusahaan yang relevan dan andal.
6. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan risiko pengendalian dan konsekuensinya
untuk membuat rekomendasi.
7. Mengetahui penerapan pengendalian internal dalam praktik di dunia usaha saat ini.

Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) adalah:


Deskripsi
Pengembangan keterampilan teknis Ada
Pengembangan keterampilan analitikal dan integratif Ada
Pengembangan keterampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan keterampilan menulis Ada
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skill) Ada
Pengembangan keterampilan kerjasama kelompok Ada
Pengembangan kepemimpinan Ada
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen terutama
sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas: Dengan difasilitasi dosen, peserta berdiskusi dengan peer-nya. Proses
diskusi diawali dengan ceramah singkat dari fasilitator.
3. Pembahasan kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan dengan dipandu
dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian didisuksikan bersama.
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi
kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah sebagai berikut: Sesi
pertama (75 menit) merupakan ceramah dan diskusi kelas dan sesi kedua (75 menit)
merupakan pembahasan kasus atau presentasi kelompok serta diskusi kelas.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta diharapkan
mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan dengan efektif maka
peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum perkuliahan.

Tugas Kelompok
1. Pembuatan Makalah Analisis Kasus
Setiap kelompok bertugas membuat makalah yang membahas dan mengulas kasus-
kasus yang akan didiskusikan di kelas. Pembahasan dikaitkan dengan topik yang akan
didiskusikan di kelas. Makalah dikumpulkan pada pertemuan yang membahas kasus
tersebut.
2. Presentasi Kelompok
Pada pertemuan ke-9 dan 14, satu kelompok melakukan presentasi atas hasil analisis
kasus yang telah dibuat.
Sesuai dengan etika profesi, setiap peserta harus berkontribusi dalam menyelesaikan tugas
dan tidak diperkenankan melakukan free rider dan plagiarisme. Setiap kelompok
beranggotakan maksimal 3 peserta.
Bobot Penilaian

Bobot penilaian adalah sebagai berikut:


Kehadiran 5%
Partisipasi 35%
Presentasi Kelompok 20%
Makalah Analisis Kasus 40%

Referensi

th
 M.B. Romneyand P.J.Steinbart (2012).Accounting Information Systems12 edition
Prentice Hall. (RS)
 E.Turban and LindaVolonino (2010).Information Technologyfor Management:
th
Transforming Organizations in the Digital Economy7 edition. John Wiley & Sons.
(TLMW)
 J.W.Wilkinson, M.J. Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-On-Wing (2000).
th
Accounting Information Systems: Essential Concepts and Applications4 edition. John
Wiley & Sons. (WLKS)
 American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).Executive Information
System. (EIS)
 Committee of Sponsoring Organizations (COSO).Enterprise Risk Management –
Integrated Framework. Sep 2004. (ERM-IF)
 Committee of Sponsoring Organizations (COSO).ERM Risk Assessment in Practice.
Oct 2012. (ERM)
 Committee of Sponsoring Organizations (COSO).Internal Control – Integrated
Framework. May 2013. (IC-IF)
 Committee of Sponsoring Organizations (COSO).Internal Control over External
Financial Reporting: A Compendium of Approaches and Examples. Sept 2012.
(ICOFR)
 Information Systems Audit and Control Association (ISACA).COBIT 5: A Business
Framework for the Governance and Management of Enterprise IT. 2012 (COBIT 5)
 Information Systems Audit and Control Association (ISACA). Manager’s Guide to
Enterprise Resource Planning Systems. 2001Vol.4. (ERP)
Topik-topik Bahasan
Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 14 kali pertemuan. Setiap sesi
berbobot 3 (tiga) SKS dengan lama perkuliahan 150 menit.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
1 Sekilas mengenai sistem informasi  RS, Ch.1
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem  WLKS, Ch.1
informasi.
2. Tipe sistem informasi dan hubungan
antara: sistem informasi manajemen
(MIS), sistem informasi akuntansi
(AIS) dan sistem informasi eksekutif
(EIS).
3. Hubungan antara pengendalian internal,
manajemen risiko, corporate
governance dan IT governance.
4. Letak sistem informasi dan
pengendalian internal dalam struktur
organisasi.
5. Komponen dalam sistem informasi:
people, prosedur, data, software,
infrastruktur teknologi informasi,
pengendalian internal.
6. Peran profesi akuntan dalam kaitannya
dengan sistem informasi.
2 Sistem informasi eksekutif AICPA: EIS
1. Elemen sistem informasi eksekutif:
database, presentation features, other
decision-support activities, application
development feature, typical
installation configurations.
2. Keuntungan dan keterbatasan sistem
informasi eksekutif
3. Proses bisnis yang dipengaruhi oleh
sistem informasi eksekutif:
i. Organisasi data dan akses.
ii. Sistem pelaporan manajemen.
iii. Pengembangan software
perusahaan.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
iv. Software dan hardware
pendukung.
v. Computer system downsizing and
rightsizing
3 Peran teknologi informasi dalam mendukung  RS, Ch.2
sistem informasi.  WLKS, Ch. 3
1. Empat langkah dalam siklus
pemrosesan data.
2. Prosedur dan dokumen yang digunakan
untuk pengumpulan dan pemrosesan
data.
3. Tipe informasi yang disimpan dalam
sistem informasi berbasis teknologi
informasi.
4. Perkembangan teknologi informasi dan
keuntungan penggunaan teknologi
informasi.
4 Peran teknologi informasi dalam mendukung  RS, Ch.2
sistem informasi.  WLKS, Ch. 3
1. Sistem enterprise resource planning  TLMW, Ch. 10
(ERP) dan modul.  ISACA: ERP
2. Vendor sistem ERP.
3. Keuntungan dan tantangan dalam
penerapan sistem ERP.
4. Perencanaan dan keputusan
implementasi ERP.
5 Sistem informasi dan pengendalian internal.  RS, Ch. 7
1. Konsep dasar pengendalian internal.  COSO: IC-IF
2. Mengapa pengendalian berbasis  COSO: ERM Executive
teknologi informasi dan keamanan Summary
sistem diperlukan.  COSO: ERM
3. Membandingkan kerangka  ISACA: COBIT 5
pengendalian internal:
i. COSO internal control integrated
framework
ii. COSO enterprise risk management
iii. COBIT.
4. Elemen utama dalam lingkungan
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
internal (internal environment).
5. Empat tipe tujuan pengendalian yang
perlu ditetapkan (objective setting).
6. Identifikasi kejadian (event
identification).
7. Penilaian risiko (risk assessment).
8. Risk response.
9. Aktivitas pengendalian.
10. Informasi dan komunikasi.
6 Sistem informasi dan pengendalian internal.  RS, Ch.8, 9, 10
1. Pengendalian sistem informasi.  COSO: IC-IF
2. Pengendalian preventif, detektif dan
korektif.
3. Pengendalian umum dan aplikasi.
4. Kerahasiaan dan privasi.
5. Integritas dan keandalan pemrosesan.
6. Authorization/access control
7 Audit atas sistem informasi berbasis  RS, Ch. 11
teknologi informasi.  WLKS, Ch. 10
1. Tujuan audit sistem informasi dan
pendekatan yang digunakan.
2. Evaluasi pengendalian internal dalam
sistem informasi.
3. Penggunaan software computer audit
dan perannya dalam menunjang audit
sistem informasi.
8 Siklus proses bisnis  RS, Ch.12, 13, 14
1. Review atas proses bisnis utama dalam  WLKS, Ch.12, 13
perusahaan manufaktur:
i. Pembelian dan pengeluaran kas.
ii. Produksi.
iii. Penjualan dan penerimaan kas.
2. Mengidentifikasi major threat dalam
aktivitas bisnis di atas dan
mengevaluasi kecukupan pengendalian
internal.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
9 Pembahasan kasus
Kasus: Mengidentifikasi kelemahan dari
narasi suatu siklus akuntansi dan
memberikan rekomendasi pengendalian yang
disarankan.
10 Siklus proses bisnis pendukung: manajemen RS, Ch.15
sumber daya manusia dan siklus penggajian.
1. Mengidentifikasi aktivitas bisnis utama
dan pemrosesan informasi dalam
manajemen sumber daya manusia dan
siklus penggajian.
2. Mengidentifikasi major threat dalam
aktivitas penggajian dan mengevaluasi
kecukupan pengendalian internal.
11 Siklus proses bisnis pendukung: buku besar  RS, Ch.16
(general ledger) dan siklus pelaporan.  WLKS, Ch. 11
1. Mengidentifikasi major threat dalam
aktivitas pelaporan dan mengevaluasi
kecukupan pengendalian internal.
2. Memahami dampak pengembangan TI
seperti XBRL dan perubahan
requirement dalam pelaporan kepihak
eksternal terhadap desain buku besar
dan sistem pelaporan.
12 Internal control over financial reporting: COSO: ICOFR
implementasi dan desain ICoFR.
1. Definisi ICoFR.
2. Inherent limitation dari ICoFR.
3. COSO Integrated Framework.
4. Entity level control (ELC) and
transactional level control (TLC).
5. Siklus dalam desain dan implementasi
ICoFR.
13 Internal control over financial reporting: COSO: ICOFR
evaluasi dan pelaporan ICoFR.
1. Terminologi dalam mengevaluasi
control deficiency.
Pertemuan Topik Bahasan Referensi
2. Kerangka dalam mengevaluasi control
exception dan deficiency.
3. Menarik kesimpulan akhir atas
keefektifan ICoFR.
4. Bagaimana mengkomunikasikan
laporan ICoFR.
5. Pendokumentasian laporan ICoFR.
14 Pembahasan kasus.
Kasus 2: Pembahasan siklus dalam industri
jasa keuangan.
BAB VI

UJIAN TENGAH SEMESTER, UJIAN AKHIR SEMESTER,

KELULUSAN

A. Ujian dan Penilaian


1. Ujian dilaksanakan dua kali ujian tengah semester dan ujian akhir semester untuk setap mata
kuliah.
2. Persyaratan mengikut ujian prosentase kehadiran minimal 75%
3. Komponen penilaian ujian dengan bobot diskusi dan partsipasi 20 %, penulisan makalah individu
10 %, penyajian dan penyelesaian kasus 30%, ujian tengah semester 20 %, ujian akhir semester 20
% disesuaikan untuk setap mata kuliah.
4. Nilai ujian dalam bentuk huruf dengan kriteria skor dan bobot kualitas sbb:

Skor Huruf Bobot Kualitas

85-100 A 4,00

80-84 A- 3,75

75-79 B+ 3,25

70-74 B 3,00

66-69 B- 2,75

Kurang dari 66 Incomplete

5. Evaluasi studi dilakukan setap akhir semester yang diukur dengan Indeks Prestasi (IP) untuk
semester yang bersangkutan dan Indeks Prestasi Kumulatf. Adapun menentukan IP dan IPK
digunakan rumus sbb:

Jumlah SKS yang ditempuh X Bobot Kualitas

IP =

Jumlah SKS yang ditempuh

Jumlah SKS yang terkumpul X Bobot Kualitas

IPK =

Jumlah SKS yang telah dikumpulkan


B. Pengulangan Ujian

Mahasiswa yang memperoleh Incompleted ( IC ) dapat mengulang ujian dengan mengajukan


permohonan tertulis kepada pengelola dan membayar biaya ujian yang besarnya ditetapkan kemudian.
Nilai maksimal mengulang ujian adalah B.

C. Tempat Ujian

Ujian diselenggarakan di Kampus PPAk Unisbank Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang.

D. Waktu Ujian

Ujian tengah semester dan ujian akhir semester dilaksanakan secara terjadwal pada setap
tengah semester kuliah dan akhir semester kuliah.

E. Syarat mengikuti Ujian.

a. Telah membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakat.
b. Mahasiswa terdaftar aktf pada demester yang bersangkutan.
c. Kehadiran mengikut kuliah minimal 75%.

F. Ujian Comprehensive

Ujian Comprehensive adalah ujian lisan yang diselenggarakan di akhir kuliah dengan persyaratan
telah menempuh semua mata kuliah dan menyelesaiakan semua kewajiban keuangan perkuliahan
kuliah. Ujian Comprehensive dimaksudkan untuk menguji mahasiswa apakah telah menguasai ilmu yang
telah dipelajarai selama satu tahun (dua semester) di PPAk dengan materi pokok: Perpajakan, Pelaporan
& Akuntansi Keuangan serta Praktek Auditng .

G. Kelulusan

Mahasiswa dapat dinyatakan lulus dari program Pendidikan Profesi Akuntansi apabila memenuhi
persyaratan:

1. Telah mengumpulkan 27 sks


2. Indeks Prestasi kumulatf minimal 3,00
3. Lulus Ujian Comprehensive
4. Batas waktu studi maksimal 24 bulan atau 4 semester
5. Predikat kelulusan:
a. Cumlaude bila IPK = 3,76 – 4,00 dan masa studi maksimal 12 bulan.
b. Sangat memuaskan bila IPK = 3,50 – 3,75 dengan masa studi tambahan maksimal 6 bulan.
Untuk IPK 3,76 – 4,00 dengan masa studi lebih dari 12 bulan diklasifikasikan dengan
predikat sangat memuaskan.
c. Memuaskan bila IPK = 3,00 – 3,49 dengan masa studi sesuai ketentuan termasuk
perpanjangan masa studi yang diijinkan
H. Batas Waktu Studi

1. Batas waktu studi maksimum adalah 36 bulan sejak terdaftar sebagai mahasiswa PPAk Unisbank
sampai dengan dinyatakan lulus dari program PPAk dimaksud.
2. Mahasiswa yang telah melampaui batas studi dan tdak memungkinkan lagi diperpanjang masa
studinya, maka kepadanya akan diberikan sanksi akademik.

I. Transkrip Akademik.
1. Transkrip adalah daftar nilai yang telah ditempuh selama masa studi tertentu.
2. Mahasiswa dapat meminta transkrip ke bagian pengelola sekiranya diperlukan.
3. Transkrip akademik dapat dikirim ke lembaga tertentu menurut permintaan mahasiswa
4. Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus ujian comprehensive secara otomats berhak
mendapatkan transkrip akademik secara penuh.
5. Permintaan transkrip harus menunjukkan kartu identtas diri.
J. Wisuda.

1. Wisuda adalah kegiatan ceremonial untuk mengakhiri masa studi.


2. Setap lulusan PPAk Unisbank wajib mengikut wisuda.
3. Waktu wisuda ditentukan secara terjadwal oleh pengelola program studi PPAk Universitas
Stkubank.
4. Untuk dapat diwisuda, para lulusan PPAk telah mendaftar diri dan harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Telah dinyatakan lulus oleh program PPAk.
b. Telah membayar biaya wisuda
c. Mengisi daftar isian Wisuda.
d. Pakaian wisuda sebagaimana dapat dilihat pada etka berpakaian mahasiswa Bab VIII.

BAB VII
CUTI AKADEMIK

A. Cuti Akademik

1. Cut akademik merupakan pengunduran diri sementara mahasiswa dari kegiatan perkuliahan, ujian
dan kegiatan akademik lainnya dalam jangka waktu tertentu dengan ijin tertulis dari ketua program
PPAk.

2. Cut Akademik dapat diberikan setelah mahasiswa mengikut kegiatan akademik minimal satu
semester akademik sejak mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa program PPAk.

3. Cut akademik tdak diperhitungkan dalam masa studi.

4. Permohonan Cut Akademik diajukan pada masa pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)

5. Permohonan cut akademik diajukan kepada ketua program PPAk dan disertai alasan yang dapat
diterima.

6. Mahasiswa yang mengambil cut akademik tdak diperkenankan mengikut kegiatan akademik.

7. Cut akademik secara khusus bisa dipertmbangkan untuk diberikan di luar butr 2, bila terjadi hal-
hal khusus sepert sakit yang dibuktkan dengan surat keterangan dokter, pindah tugas yang tdak
memungkinkan mengikut kegiatan akademik selama jangka waktu tertentu.

B. Tidak Aktif dan Tidak Cuti Akademik.

Mahasiswa yang tdak aktf mengikut kegiatan akademik tanpa cut akademik, masa tdak aktf
diperhitungkan sebagai masa studi sehingga tetap harus memenuhi kewajiban keuangan.

C. Cuti Akademik Berakhir dan Aktif kembali.

1. Bila masa cut akademik berakhir, maka mahasiswa PPAk diwajibkan aktf kembali dengan
mengajukan permohonan kepada ketua program PPAk.
2. Mahasiswa PPAk yang akan memperpanjang masa cut studi dapat diberikan maksimum satu kali
dari masa cut akademik sebelumnya.
3. Mahasiswa yang cut akademik kemudian berakhir cutnya dan tdak mengajukan permohonan
aktf kembali atau tdak mengajukan permohonan perpanjangan cut akademik, maka masa studi
diperhitungkan.
BAB VIII

ETIKA DOSEN DAN MAHASISWA

Pengelola Program PPAk Unisbank menyadari bahwa budaya organisasi merupakan faktor pentng
dalam dalam pembentukan komitmen, integritas dan profesionalisme bagi dosen dan mahasiswa. Oleh
karena itu, etka dan tngkah laku harus dijunjung tnggi dalam lingkungan PPAk Unisbank. Dosen wajib
memberikan teladan dilingkungan akademik dan mahasiswa mentatnya.

A. Dosen PPAk Unisbank

1. Dosen PPAk Unisbank adalah seorang pengajar yang memenuhi kualifikasi dan kewenangan
mengajar pada jenjang profesi serta aktf menjalankan kegiatan akademik pada program PPAk.
2. Kualifikasi dosen adalah minimal memiliki jenjang pendidikan S1 hingga doktoral yang relevan dan
memiliki kompetensi akademik
3. Kewenangan akademik melekat pada jabatan akademik yang setngkat minimal asisten ahli bagi
para akedemisi dan berpengalaman dibidangnya bagi para praktsi.
4. Penilaian kompetensi sepenuhnya menjadi hak pengelola program PPAk Unisbank dengan
memperhatkan kebutuhan dan masukan dari struktural terkait, kelompok dosen dan peserta
program PPAk.

B. Etika Berpakaian Dosen PPAk

Ajining Rogo Soko Busono, pakaian mencerminkan citra profesionalisme. Oleh karena itu seorang
dosen yang mengajar pada program PPAk harus memperhatkan pakaian sebagai berikut:

1. Pakaian Dosen PPAk Unisbank harus disesuaikan dengan peran profesional yang disandangnya
sebagai dosen.
2. Pakaian dosen PPAk Unisbank khususnya dikelas untuk peran sebagai dosen adalah pakaian formal
bisnis yang mencerminkan profesionalisme.
3. Pakaian formal bisnis bagi dosen pria adalah celana panjang (non Jeans) dan hem lengan panjang
berdasi dengan sepatu formal.
4. Pakaian formal bisnis untuk dosen wanita adalah pakaian yang mencerminkan wanita profesional
yaitu rok, celana panjang (non Jeans), blouse yang santun, blaser atau busana muslimah dengan
sepatu formal.
5. Dandanan wajah, rambut dan perhiasan hendaknya disesuaikan dengan pakaian.
6. Dosen PPAk yang memelihara kumis, jenggot, dan godeg harap dijaga kerapihannya.
7. Rambut kepala tdak diperkenankan gondrong atau selalu harus menjaga kerapihannya.
8. Dosen harus senantasa menjaga kondisi badan agar tetap segar sehingga tdak mengganggu
suasana proses pembelajaran di kelas maupun dilingkungan kerja.
9. Bila terjadi pelanggaran etka diatas, pengelola berhak melarang dosen masuk kelas PPAk.
C. Etika Dosen dalam Proses Pembelajaran di kelas

1. Dosen dalam mengajar dikelas harus tepat waktu, tepat memulai dan tepat mengakhiri kuliah
sesuai jadwal yang ditugaskan.
2. Dosen wajib memberikan salam pembukaan pada saat kuliah dimulai dengan Assalamu’alaikum
atau selamat pagi/siang/sore.
3. Sapaan untuk sesama dosen atau dengan mahasiswa adalah bapak, pak, ibu atau bu.
4. Sebelum kuliah dimulai, pada kuliah perdana dosen wajib memberikan materi kuliah atau silabus.
5. Dosen PPAk yang sedang mengajar dikelas dilarang merokok dan atau makan.
6. Dosen PPAk terbuka untuk menerima pertanyaan mahasiswa mengenai materi kuliah yang
diajarkan baik dikelas maupun diluar kelas. Perbedaan pendapat antara dosen dan mahasiswa
dapat terjadi, dosen harus terbuka terhadap hal ini.
7. Dosen PPAk harus memiliki komitmen tnggi terhadap mutu materi dan metode mengajar sebagai
bentuk kepeduliannya terhadap peningkatan mutu proses pembelajaran dan mutu lulusan.
8. Dosen PPAk memiliki integritas dan komitmen yang tnggi dalam mengevaluasi hasil ujian
mahasiswa atau penugasan yang lain.
9. Dosen PPAk harus menyediakan waktu konsultasi di luar tatap muka sesuai komitmen yang
disepakat dengan mahaiswa.

D. Mahasiswa PPAk Unisbank

Yang termasuk mahasiswa PPAk Unisbank adalah sebagai berikut:

1. Meraka yang terdaftar sebagai peserta peserta program PPAk.


2. Mereka yang berlatar belakang pendidikan S.1 Akuntansi yang terakreditasi.
3. Mereka yang tdak dalam keadaan dicabut haknya sebagai mahasiswa.

E. Etika Berpakaian Mahasiswa PPAk Unisbank.

1. Pakaian Mahasiswa PPAk Unisbank harus disesuaikan dengan peran profesional yang disandangnya
sebagai mahasiswa.
2. Pakaian Mahasiswa PPAk Unisbank baik dikelas maupun diluar kelas dalam lingkungan Unisbank
adalah pakaian formal bisnis yang mencerminkan profesionalisme.
3. Pakaian formal bisnis bagi mahasiswa pria adalah celana panjang (non Jeans) dan hem dengan
sepatu formal. Pemakaian dasi disarankan ketka kuliah dosen tamu.
4. Pakaian formal bisnis untuk mahasiswi adalah pakaian yang mencerminkan wanita profesional
yaitu rok, celana panjang (non Jeans), blouse yang santun, blaser atau busana muslimah dengan
sepatu formal.
5. Dandanan wajah, rambut dan perhiasan hendaknya disesuaikan dengan pakaian.
6. Mahasiswa yang memelihara kumis, jenggot, dan godeg harap dijaga kerapihannya.
7. Rambut kepala tdak diperkenankan gondrong atau selalu harus menjaga kerapihannya.
8. Mahasiswa harus senantasa menjaga kondisi badan agar tetap segar sehingga tdak mengganggu
suasana proses pembelajaran di kelas maupun dilingkungan kampus.
9. Pakaian mahaiswa untuk wisuda adalah toga.
10. Pakaian mahasiswi untuk wisuda adalah kebaya, sanggul dan toga.
11. Pakaian mahasiswa PPAk pada waktu penglepasan adalah bebas dan rapi.
12. Bila terjadi pelanggaran etka diatas, pengelola berhak melarang masuk kelas PPAk.

F. Etika Mahasiswa dalam Memenuhi Komitmen Waktu dan Proses Pembelajaran.

1. Mahasiswa harus mempunyai komitmen yang tnggi terhadap waktu.


2. Mahasiswa senantasa mulai kuliah tepat waktu dan mengakhiri tepat waktu.
3. Mahasiswa hadir penuh pada setap kuliah tatap muka sesuai jadwal, serta mengikut ujian secara
tepat waktu.
4. Mahasiswi menjunjung tnggi integritas akademik dan senantasa mengikut proses akademik
secara benar di program PPAk. Integritas akademik ditunjukkan melalui kejujuran intelektual, tdak
melakukan kecurangan, tdak melakukan pencontekan, tdak melukukan duplikasi karya orang lain,
tdak melakukan penjiplakan.
5. Mahasiswa tdak diperkenankan merokok/makan diruang kelas, tdak diperkenankan mengaktfkan
handphone ketka mengikut kuliah.
6. Mahasiswa tdak menggunakan, mengedarkan, memperdagangkan narkoba.
7. Mahasiswa tdak diperkenankan melakukan upaya memperoleh nilai dengan cara apapun selain
melalui proses akademik.
8. Mahasiswa PPAk senantasa memelihara kerapihan, kebersihan kampus, lingkungan dan senantasa
memelihara sportfitas.

You might also like