You are on page 1of 9

RELIEF MUKA BUMI DARATAN

1. Daratan

A. Pengertian

Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air. Wilayah yang
termasuk daratan meliputi pegunungan, perbukitan, dataran, dan lembah. Bumi banyak
mengandung air. Permukaan daratan pun ada yang tergenang air dan ada yang kering. Bagian
daratan yang kering adalah padang pasir, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan. Bagian
daratan yang tergenang air, misalnya rawa, danau, dan sungai.

B. Proses Terjadinya
Proses terbentuknya daratan tidak lepas dari proses terbentuknya planet bumi yang
merupakan salah satu benda langit yang terbentuk dari awan/gas/asap langit kemudian bumi itu
berupa bintang yang sangat kecil karena proses tekanan antar material pembentuk yang
mempunyai tekanan (gravitasi) kearah memusat (Inti bumi) sehingga menimbulkan pijaran panas
memancar dilangit.
Kemudian saat melewati beberapa proses benda langit yang akhirnya diketahui bernama
bumi (yang saat itu masih berupa bola pijar) mulai mendingin (karena suhu ruang langit sangat
dingin, karena jaraknya jauh dari sumber panas (matahari), maka bumi yang termasuk jauh dari
matahari dan menerima kualitas panas Matahari lebih rendah daripada planet yg lebih dekat,
sehingga lebih dulu mendingin dan membeku menjadi es, bagian luar (kulit) bumi membentuk
dasar tanah, air & atmosfer (terjadi karena siklus alam). Selanjutnya mengalami (siklus) gejolak
dari inti bumi yang mengarah keluar ke permukaan bumi (gunung berapi) atau membentuk
aktivitas vulkanik & tektonik dari gunung berapi pada dasar tanah yang baru terbentuk itu.

Aktivitas inti bumi menimbulkan banyak terbentuk gunung berapi yang memancarkan
meterial dari inti bumi membentuk tanah daratan, sehingga dasar tanah dan tanah daratan yang
terbentuk selama proses aktivitas planet bumi (siklus tanah bumi) akan menimbulkan lempeng
benua. Relief tanah lempeng benua terbentuk karena siklus alam, tanah mempunyai jenis, berat,
masa jenis & kandungan material yang berbeda dan menekan ke inti bumi (gravitasi bumi)
menimbulkan tekanan besar menghasilkan panas inti bumi.
Bentuk relief daratan lempeng benua sebagian besar terbentuk karena proses siklus
hidrologi global dalam jumlah besar (pada masa itu terjadi banjir gadang berupa air bah yang
menutupi permukaan planet bumi karena es mencair dalam jumlah besar) sehingga 2/3 lebih
permukaan bumi hampir ditutupi oleh air yang seperti pada samudera altantik utara ke selatan
telah mengikis memotong tanah antara benua Amerika, Eropa & Afrika dalam jumlah sangat
besar yang bentuknya seperti bentuk pola aliran sungai raksasa.
Pada akhirnya relief lempengan daratan benua terbentuk, karena bergeser membentuk
pecahan benua. Daratan seperti yang kita kenal bentuknya seperti sekarang ini kemungkinan
untuk berubah lagi (secara extrim) sangat kecil karena bobot lempengan tanah daratan benua
sangat berat & tekanannya ke inti bumi sangat kuat, dan pergeserannya sangat kecil.

2. Daratan Tinggi

A. Pengertian
Dataran tinggi adalah suatu daerah berbentuk datar di permukaan bumi yang mempunyai
ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi biasanya memiliki suhu
udara yang sejuk dengan tanah yang subur sehingga cocok digunakan untuk pengembangan
daerah pertanian. Tidak semua dataran tinggi di atasnya sempit, melainkan terdapat pula dataran
tinggi yang puncaknya datar dan cukup luas, dataran tinggi semacam ini biasa disebut plato.
B. Proses Terjadinya
Dataran luas yg letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi. Dataran
tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato
(plateau), misalnya dataran tinggi Dekkan, dataran tinggi Gayo, dataran tinggi Dieng, dataran
tinggi Malang, atau dataran tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas,
yg tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Misalnya dataran tinggi Dieng (Jawa
Tengah) yg diduga oleh proses seperti itu.

3. Dataran Rendah

A. Pengertian
Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur dari
permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Istilah ini diterapkan pada
kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang berlawanan dengan dataran
tinggi.

B. Proses Terjadinya
Dataran rendah adalah tanah yg keadaannya relatif datar dan luas sampai ketinggian sekitar
200m dari permukaan laut. Tanah ini biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi ada juga yg
terletak di pedalaman. Di Indonesia banyak dijumpai dataran rendah, misalnya pantai timur
Sumatera, pantai utara Jawa Barat, pantai selatan Kalimantan, Irian Jaya bagian barat, dan lain-
lain. Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Di Indonesia dataran rendah umumnya
hasil sedimentasi sungai. Dataran rendah ini disebut dataran alluvial. Dataran alluvial biasanya
berhadapan dengan pantai landai laut dangkal. Dataran ini biasanya tanahnya subur, sehingga
penduduknya lebih padat bila dibandingkan dengan daerah pegunungan.

4. Gunung

A. Pengertian

Gunung adalah bentuk muka bumi yg berbentuk kerucut atau kubah yg berdiri sendiri. Pada
beberapa gunung ditemukan juga yg tersambung dengan gunung lainnya, namun bentuk
terpisahnya masih jelas. Bentuk gunung menjulang tinggi, yg berguna sebagai penahan awan.
Akibatnya daerah yg ada di bawah gunung bisa sering terjadi hujan. Adanya hujan ini bisa
menumbuhkan hutan. Hutan dapat berfungsi menyimpan air, akibatnya disekitar hutan sering
ditemukan mata air dan sungai-sungai yg bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup.

B. Proses Terjadinya
Gunung terbentuk karena ada sumber panas di bawah tanah. Sumber panas tersebut
adalah magma. Magma ini panas dan bertekanan tinggi. Oleh karenanya, ia akan mencari jalan
ke permukaan melalui retakan-retakan pada batuan.Pada saat magma muncul ke permukaan,
magma disebut sebagai lava dan peristiwanya disebut erupsi atau letusan gunung berapi. Ada
letusan yang dahsyat karena magmanya kental dan bertekanan sangat tinggi (seperti yang terjadi
dengan G. Krakatau, lihat videonya di sini), ada pula letusan yang lemah karena magmanya
encer dan bertekanan rendah (seperti yang terjadi dengan gunung di Hawaii). Bila erupsi (atau
letusan gunung berapi) ini berlangsung berulang kali, maka lambat laun titik letusannya akan
bertambah tinggi, karena bertumpuknya hasil letusan sebelumnya. Tumpukan berbagai macam
hasil letusan inilah yang menyebabkan bentuk gunung perlahan tapi pasti akan terlihat mirip
dengan bentuk ‘segitiga’ (bila dilihat dari jauh).

5. Plato

A. Pengertian
Dataran tinggi disebut juga plateau atau plato dapat diartikan juga sebagai dataran luas yang
bergelombang dan berbukit-bukit serta terletak pada ketinggian di atas 200 m. Dataran tinggi
terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Contoh beberapa dataran tinggi antara lain
Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang,
dan Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun
material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori terakhir ini antara lain adalah
Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah Indonesia.

B. Proses Terjadinya
Dataran luas yg letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi. Dataran
tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato
(plateau), misalnya dataran tinggi Dekkan, dataran tinggi Gayo, dataran tinggi Dieng, dataran
tinggi Malang, atau dataran tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas,
yg tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Misalnya dataran tinggi Dieng (Jawa
Tengah) yg diduga oleh proses seperti itu.

6. Pegunungan

A. Pengertian
Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari sekelilingnya. Dalam
pengertian yang lain, pegunungan adalah perbukitan yang berketinggian antara 500 m-600 m
dari permukaan laut.

B. Proses Terjadinya
Pegunungan terbentuk pada waktu terjadinya gerak kerak bumi yg dalam dan luas. Karena
itu daerah pegunungan biasanya relatif luas. Secara sederhana dapat kita bedakan pegunungan
tua dan pegunungan muda. Pegunungan tua merupakan pegunungan yg relatif rendah dengan
puncaknya yg relatif tumpul dan lerengnya landai. Misalnya pegunungan Skandinavia dan
Pegunungan Australia Timur yg terbentuk pada zaman Primer (Paleozoikum).
Sedangkan pegunungan muda pada umumnya tinggi dengan puncaknya yg runcing dan
lerengnya relatif curam. Pegunungan lipatan yg paling muda adalah hasil pengangkatan zaman
tertier, misalnya Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
7. Jurang/Lembah

A. Pengertian
Danau adalah kumpulan genangan air yang cukup luas dan dikelilingi oleh daratan.
Terdapat beberapa danau yang ukurannya sangat besar sehingga dinamakan laut pedalaman. Air
danau biasanya berbeda dengan air laut yang asin, air danau segar dan rasanya tidak asin.
Namun, memang terdapat beberapa danau yang airnya menguap ketika terkena panas matahari
sehingga air yang tersisa terasa sangat asin.

B. Proses Terbentuknya
Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis. Berdasarkan proses terbentuknya,
lembah dapat dibedakan menjadi :
 Lembah berbentuk U yang umumnya berupa lembah gletser, terbentuk puluhan ribu
tahun yang lalu akibat erosi gletser.
 Lembah berbentuk V.
 Lembah berbentuk campuran
depresi yang diperluas di permukaan Bumi yang biasanya dikelilingi bukit atau pegunungan dan
biasanya dikepung dengan sebuah sungai, bukit-bukit tersebut bisa berupa kemiringan yang
curam menuju outlet yang dapat berupa sungai lain, danau atau lautan.
8. Paneplain

A. Pengertian dan Proses Terjadinya


Peneplain adalah dataran yang luas dan hampir rata terbentuk dari proses tenaga eksogen
yang berlangsung terus menerus. Umumnya peneplain terbentuk karena pengikisan oleh angin
dan air.Peneplain merupakan dataran luas yang merupakan hasil akhir dari proses geografis atau
proseserosi.
9. Delta

A. Pengertian
Menurut Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969, delta adalah dataran hasil pengendapan
yang terbentuk oleh aktivitas sungai dan muara sungai, dimana terjadi pengendapan sedimen
yang menghasilkan progradasi tidak teratur pada garis pantai.

B. Proses Terjadinya
Delta terbentuk karena adanya suplai material sedimentasi dari sistem fluvial. Ketika sungai-
sungai pada sistem fluvial tersebut bertemu dengan laut, perubahan arah arus yang menyebabkan
penyebaran air sungai dan akumulasi pengendapan yang cepat terhadap material sedimen dari
sungai mengakibatkan terbentuknya delta.

You might also like