You are on page 1of 6

Volume 14 No.

02 September 2013 ISSN : 977 – 197997

KINERJA MOTOR BAKAR BENSIN SATU SILINDER 4 TAK


DENGAN VARIASI BOBOT TORAK (125 cc)

Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2


1
Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Surakarta, Jl. Raya Palur Km. 5 Surakarta 57772
Email : edyunsa@yahoo.co.id
2
Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Surakarta, Jl. Raya Palur Km. 5 Surakarta 57772
Email : doel_qellyk@yahoo.co.id

ABSTRACT

Gaining weight reduction effect on the performance of the piston or piston motor
fuel and the safe limit of the reduction is the goal of the research ini.dari goal then
the expected error does not occur on the modifications of either reducing the weight
of the piston and replace the piston motors with different specifications .
Piston weight reduction is done by a circular piston material reduction in thickness
and width is limited so as not to reduce the strength and stability of the piston while
working. Tests carried out at 1000-6000 rpm motor rotation, the working
temperature of the motor as benchmark data reading and motor load is considered
zero.
The test results concluded that the weight of the piston influence on the
performance of the motor fuel which of the three weight piston motor performance
comparison test looked at under the heavy weight of the piston in a better standard
than the performance of the motor on the weight of the piston in the standard and
above standard in which the ratio is not more than 5 %. Comparison of motor
power is very small, namely 3.24 hp at 109 grams weight piston, piston weight of
3.97 hp at 106 grams and 4.06 hp ( piston weight 105 grams ) at 6000 rpm rotation.

Keywords : Torak Weight , Weight Piston , piston Modifications

PENDAHULUAN Dilihat dari fungsi dan pembebanan torak


Effisiensi motor bakar terpaku pada angka atau piston, maka dituntut persyaratan harus
di bawah 50 %, hal ini dikarenakan energi kuat terhadap tekanan tinggi, tahan
panas yang dirubah menjadi energi mekanik terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap
tidak seratus persen. Sebagian besar keausan dan mempunyai sifat luncur yang
dibuang sebagai rugi, termasuk didalamnya baik serta mempunyai koefisien muai panas
adalah gesekan antara komponen- kecil (VEDC Malang, 1999, hal.60150510-
komponen yang bekerja bergesekan. 3). Tahan terhadap keausan dan mempunyai
Gesekan yang terjadi disamping disebabkan sifat luncur yang baik berarti mensyaratkan
karena kerjanya juga disebabkan karena bahwa piston atau torak harus memiliki
bobot dari komponen itu sendiri, semakin bobot yang seringan mungkin, sehingga
ringan bobot komponen semakin rendah rugi daya bisa dikurangi.
gesekan yang terjadi. Termasuk dalam hal Beberapa modifikator motor bakar
ini adalah piston atau torak sebagai melakukan pengurangan bobot komponen-
komponen paling penting dalam komponen motor bakar agar rugi daya
meneruskan tenaga atau daya yang dapat ditekan sehingga performa motor
dihasilkan ke pengguna yaitu transmisi dan bakar lebih baik, demikian pula halnya
roda. dengan piston atau torak ini.

Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2 | 43


Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN : 977 – 197997

Tujuan penelitian dan pengujian variasi Fungsi torak adalah menghisap,


bobot torak adalah untuk mengetahui mengkompresi gas baru dan membuang gas
seberapa besar pengaruh penurunan dan bekas, merubah tekanan hasil pembakaran
penambahan bobot torak terhadap kinerja rnenjadi gaya dorong pada batang torak,
atau performa motor bakar. mengatur pemasukan dan pembuangan gas
Dalam penelitian dan pengujian terhadap pada motor 2 tak.
variasi bobot torak haruslah Pembebanan yang terjadi pada torak antara
mempertahankan fungsi torak dan lain adalah, menerima tekanan dan
persyaratan yang lain sehingga tidak temperatur gas pembakaran yang tinggi,
mempengaruhi kerja torak, yang dilakukan menerima gaya percepatan yang tinggi dan
perubahan adalah bobotnya saja. Sehingga menerima gaya gesek dan gaya samping,
akan didapat pengaruh terhadap kinerja atau sehingga syarat dari bahan torak adalah
performa motor bakar dengan membaca harus kuat terhadap tekanan tinggi, tahan
grafik analisa performa motor bakar. terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap
Artinya jikalau harus dilakukan keausan dan mempunyai sifat luncur yang
pengurangan bobot torak maka dari baik serta mempunyai koefisien muai panas
penelitian ini akan muncul batas aman dari kecil.
pengurangan tersebut.

Gambar 1. Torak
Sumber : VEDC Malang, 1999
3. Paduan Al-Si-Cu dengan Si & Cu
Bahan yang umumnya dipakai untuk torak yang terkandung masing-rnasing
adalah aluminium karena sifatnya ringan. 5%
Tetapi aluminium murni terlalu lembek 4. Paduan AI-Ni dengan Ni yang
dan mempunyai ketahanan kecil terhadap terkandung 25%, Nikel (Ni) memiliki
pemuaian/gesekan. Untuk memenuhi kekenyalan yang tinggi, tahan
persyaratan yang diinginkan, maka terhadap temperatur tinggi, muai
aluminium harus dicampur dengan logam panas kecil dan tahan terhadap karat.
lain seperti, Dalam kerjanya torak mengalami gesekan
1. Paduan Al–Si dengan Si yang dan panas yang tinggi, hal ini
terkandung 12-25%, Silikon ( Si ) mengharuskan torak mengalami pelumasan
rnakin tinggi kadar Si, makin kecil dan pendinginan. Untuk memperkecil
muai panas dan gesekan. Tetapi gesekan dan tamparan torak pada posisi
makin sulit pengerjaan/ TMA dan TMB serta langkah usaha, sumbu
pembuatannya. pena torak sering digeser kearah samping
2. Paduan Al-Cu dengan Cu yang (0,3 s/d 1 mm), kesisi yang rnenerima gaya
terkandung 5% dan Si < 1%, samping pada langkah usaha.
Tembaga (Cu) Tahan terhadap karat
dan kemampuan memindahkan panas Persamaan Performa Motor
baik. Perhitungan-perhitungan di bawah ini
dapat dilakukan apabila diketahui data torsi,

44 | Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2


Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN : 977 – 197997

waktu konsumsi bahan bakar dan putaran mempengaruhi kinerja motor (Asep Syarif
motor yang dapat diketahui dengan Hidayat, 2006).
pengujian menggunakan alat uji torsi atau Adanya peningkatan daya dan torsi pada
Dynotest. sepeda motor menggunakan torak jenis
(a) Daya Motor (Ne) dome dari yang semula torak flat dengan
Yang dimaksud dengan daya motor prosentase peningkatan daya maksimum
adalah besar kerja motor yang diberikan sebesar 0,9 kW (16,9%) dan torsi
ke poros penggerak. Daya motor dapat maksimum sebesar 0,74 Nm (13,43%),
dihitung dengan persamaan (Wiranto serta pemakaian bahan bakar menurun
Arismunandar, 1988, p. 32) : sebesar 0,01 ml/detik (9,4%) pada putaran
mesin 1500 rpm hingga 4000 rpm,
T.n
Ne  (Andreas Galih Dimaranggono 2009).
716,2
METODE PENELITIAN
(b) Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Kerangka Operasional Penelitian
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (B) Secara garis besar, penelitian ini dibagi
menyatakan laju konsumsi bahan bakar menjadi tahap-tahap penelitian
pada suatu motor bakar torak, pada sebagaimana digambarkan pada kerangka
umumnya dinyatakan dalam jumlah operasional berikut:
massa bahan bakar per satuan keluaran a) Tahap pertama dititik beratkan pada
daya, Besar B dapat dicari dengan pengurangan bobot torak.
persamaan (Wiranto Arismunandar, b) Penelitian kedua memanfaatkan hasil
1988, p. 33) : tahap pertama untuk mengetahui
Gf performa motor bakar dengan
B
Ne penambahan bobot torak.
(c) Efisiensi termis
Efisiensi termis didefinisikan sebagai Instrumen Pelaksanaan
efisiensi pemanfaatan kalor dari bahan bakar a. Desain penelitan
untuk diubah menjadi energi mekanis. Desain penelitian ini termasuk desain
(Wiranto Arismunandar, 1988, p. 33) pra-eksperimental dengan studi
Ne observasi tunggal (one-shot case study),
ηth  632 karena objek penelitiannya hanya
Gf.Qc
merupakan kelompok perlakuan dan
Dimana, tidak memiliki kelompok kontrol. Hal
T = Torsi yang dihasilkan [kg..m]
ini dikarenakan dalam desain ini, suatu
Ne = Daya motor, 1PS = 0,986 hp [PS]
n = Putaran motor [rpm] perlakuan (X) yaitu variasi bobot atau
Gf = Massa bahan bakar yang digunakan berat piston, dikenakan pada suatu objek
[kg/jam] penelitian, yaitu motor bensin dan
Qc = Nilai kalor bahan bakar [kcal/kg] kemudian dilakukan pengamatan
terhadap konsumsi bahan bakarnya.
KAJIAN LITERATUR b. Populasi dan sampel
Peneliti terdahulu Pada penelitian tersebut, karena jenis
Dengan meng-oversize piston, volume motor maupun jenis karburatornya
langkah akan bertambah besar, tetapi sudah tertentu, juga karakteristik motor,
tekanan pada ruang bakar menurun maka teknik sampling yang digunakan
perbandingan kompresi dan gaya yang adalah teknik purposif random sample,
bekerja pada piston setiap motor mengalami yaitu dengan contoh :
peningkatan. Sedangkan torsi dan daya a. Motor yang digunakan sepeda
yang dihasilkan relatif sama degan motor motor Suzuki
ukuran standart, ini terlihat dari hasil b. Karburator yang digunakan yaitu
perhitungan yang telah dilakukan. Kenaikan merek Mikuni
ataupun penurunan yang terjadi akan c. Komposisi campuran bahan bakar
dan udara saat idle tetap

Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2 | 45


Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN : 977 – 197997

c. Alat dan Sarana penelitian Karburator : mendatar,


1. Spesifikasi motor barrel tunggal, merk Mikuni
Merk : Suzuki 2. Piston dengan variasi bobot yang
Thunder berbeda.
Volume silinder : 125 cc Benda uji yang digunakan untuk
Bahan bakar : bensin penelitian dibedakan menjadi 3, yaitu :

Torak Standart Pengurangan Penambahan


bobot bobot bobot
106 gram 105 gram 109 ram

Gambar 2. Piston

Gambar 2. Timbangan digital


3. Iinertia Dynamometer, Stopwatch, 5. Karena pengamatan ini dilakukan dalam
Tool box, Timbangan digital, kondisi stasioner, maka putaran motor
Tachometer Flywheel, Tachometer untuk setiap perlakuan yang dilakukan,
Engine dan Digital Thermocople. masih dalam batas putaran yang
diijinkan yaitu pada putaran rendah,
d. Prosedur Penelitian menengah dan tinggi.
Tahap persiapan Tahap pelaksanaan
1. Dalam setiap perlakuan dilakukan 1. Setiap kali perlakuan, pemakaian bahan
penggantian piston dengan berat bakar yang ditetapkan adalah 10 ml.
berbeda, agar mendekati ketelitian hasil Pada setiap ulangan diusahakan awalan
pengamatan, maka setiap perlakuan pencatatan waktu dilakukan beberapa
dilaksanakan lima kali pengukuran dan saat setelah mesin dioperasikan dan
setiap kali selesai percobaan busi suhu motor konstan.
dibersihkan. 2. Pengisian bahan bakar ke dalam gelas
2. Pengamatan dilaksanakan setelah motor ukur dilakukan, setelah pengoperasian
berada pada temperatur kerja mesin, motor dihentikan.
yaitu setelah tidak lagi terjadi kenaikan
temperatur mesin dalam waktu yang
relatif singkat.
3. Beban motor dioperasikan pada beban
nol atau beban motor itu sendiri.
4. Motor dalam kondisi stasioner.

46 | Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2


Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN : 977 – 197997

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3. Grafik
rendah pada putaran menengah, 3000 rpm -
Pada grafik dapat dilihat bahwa untuk 5000 rpm. Ketika putaran tinggi maka
konsumsi bahan bakar menurun seiring berat piston 109 gram konsumsi bahan
meningkatnya putaran motor sampai bakar masih tinggi dibandingkan dengan
putaran 5000 rpm dengan konsumsi bahan berat piston 105 gram dan 106 gram.
bakar 0,33 kg/jam/ps (105 gram), 0,34 Daya motor terlihat sama untuk
kg/jam/ps (106 gram), 0,38 kg/jam/ps (109 ketiga variasi berat piston yaitu meningkat
gram) kemudian mulai meningkat sampai seiring peningkatan putaran sampai putaran
putaran maksimal pengujian 6000 rpm. maksimal pengujian 6000 rpm dan daya
Konsumsi bahan bakar terlihat sama pada putaran maksimal adalah 4,06 hp (105
untuk ketiga variasi berat piston yaitu gram) 3,97 hp (106 gram) 3,24 hp (109
menurun seiring peningkatan putaran gram). Untuk berat piston 105 gram daya
sampai 5000 rpm dan kemudian meningkat yang dihasilkan lebih baik daripada berat
sampai putaran maksimal pengujian 6000 106 gram maupun 109 gram, tetapi ada
rpm. Pada putaran rendah berat 105 gram selisih kecil antara 105 gram dengan 106
konsumsi bahan bakar rendah, untuk berat gram.
piston 106 gram konsumsi bahan bakar

Gambar 3. Grafik
Sedangkan untuk effisiensi thermal dapat pada putaran motor yang sama untuk berat
dilihat bahwa terjadi peningkatan seiring piston 109 gram dengan effisiensi thermal
meningkatnya putaran motor sampai 16 %.
putaran maksimal pengujian 6000 rpm Efisiensi thermal terlihat sama untuk ketiga
dengan effisiensi thermal 20% untuk berat variasi berat piston yaitu meningkat seiring
piston 105 gram dan 106 gram, sedangkan peningkatan putaran sampai putaran

Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2 | 47


Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN : 977 – 197997

maksimal pengujian 6000 rpm dan efisiensi 109 gram mengalami penurunan dibanding
thermal pada putaran rendah sampai berat piston 105 gram berat piston 106
putaran menengah dari ketiga variasi berat gram. Jadi efisiensi thermal untuk berat
piston mempunyai beda tipis. Pada putaran piston 105 gram dan 106 gram lebih baik
tinggi efisiensi thermal untuk berat piston daripada berat 109 gram.

Gambar 3. Grafik
Tugas Akhir Universitas Negeri
KESIMPULAN Semarang.
Bobot torak mempengaruhi terhadap Jama, J. (2008). Buku Teknik Sepeda
kinerja motor bakar hal ini dapat buktikan Motor Jilid 1. Jakarta : Direktorat
dalam penelitian ini. Pengujian dilakukan Pembinaan Sekolah Menengah
terhadap tiga bobot torak yang berbeda. Kejuruan.
Adapun kesimpulannya adalah sebagai …….(1995). NEW STEEP 1. Jakarta:
berikut : Toyota training.
1. Dari ke tiga bobot torak yang diuji Ulinnuha, C. A. (2010). Korek Skubek.
tampak perbandingan kinerja motor Jakarta : Motor Plus, Edisi 12.
pada berat piston di bawah berat standar Syarif, A. (2006). Analisis Pengaruh
lebih baik daripada kinerja motor pada Oversize terhadap Kinerja Motor.
bobot torak di standar dan diatas Jakarta : Universitas Gunadarma.
standart dimana perbandingan tidak (2000) Sistem pelumasan torak. Malang:
lebih dari 5%. VEDC/PPPGT
2. Perbandingan daya motor sangat kecil www.ahas.org. Supra Fit Parts catalog
yaitu 3,24 hp pada bobot torak 109 edisi I. Jakarta : PT. Astra Honda
gram, 3,97 hp pada bobot torak 106 Motor
gram dan 4,06 hp (bobot torak 105 ........(2000). OVERHAUL 2. Malang :
gram) pada putaran 6000 rpm. VEDC/PPPGT.

REFERENSI
Arismunandar, W. (2008). Buku Motor
Bakar Torak. Bandung : Institut
Teknologi Bandung
Dimaranggono, A. (2009). Unjuk Kerja
Motor Menggunakan Torak Flat Di
Banding Torak Dome. Semarang :

48 | Edy Susilo Widodo1 dan Eko Surjadi2

You might also like