Professional Documents
Culture Documents
LPK Desa Dongos (Widya)
LPK Desa Dongos (Widya)
(LPK)
KULIAH KERJA NYATA TIM II
DESA : DONGOS
KECAMATAN : KEDUNG
KABUPATEN : JEPARA
PROVINSI : JAWA TENGAH
Disusun Oleh
NAMA : WIDYA PRATIWI
NIM : 22020116183009
JURUSAN : KEPERAWATAN
FAKULTAS : KEDOKTERAN
c. Uraian Kegiatan
Kegiatan monodisiplin ini diawali dengan perizinan kepada
Kepala Desa Dongos. Setelah mendapatkan izin untuk melakukan
kegiatan, kami menemui Bidan Desa Dongos untuk pemaparan uraian
kegiatan serta latar belakang mengapa dilakukan kegiatan tersebut.
Selanjutnya, kami membahas waktu pelaksanaan. Atas kesepakatan
bersama kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017.
Lima hari menjelang kegiatan, kami menyiapkan segala
keperluan monodisiplin agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Saat hari H, kegiatan dimulai dengan acara pembukaan oleh Bidan
Desa Dongos, disambung dengan pemaparan materi dan praktik
mengenai senam lansia.
d. Analisis Kegiatan
1. Program ini terlaksana oleh mahasiswa-mahasiswi tim KKN
UNDIP yang bekerja sama dengan bidan desa dan warga desa
Dongos yang telah menginjak usia lansia. Kegiatan ini bertempat
di balai desa Dongos.
2. Program terlaksana dengan sukses dan lancar yang ditandai
dengan antusiasnya warga yang mengikuti dan memperagakan
cara melakukan senam lansia serta pemeriksaan umum.
3. Penggunaan dana pada program ini pada dasarnya sesuai dengan
anggaran pendanaan yang direncanakan sebelumnya yakni
sebagai berikut :
Konsumsi : Rp. 150. 000,-
Leaflet : Rp. 25. 000,-
_________________________________________
Jumlah : Rp. 175. 000,-
Dana yang digunakan bersumber dari mahasiswa.
4. Metodologi
Metode yang dilakukan adalah dengan wawancara bidan desa,
melakukan pemeriksaan tekanan darah pada lansia, dan mencari
informasi data lansia di desa beserta masalah kesehatan yang
mereka alami, kemudian ditemukan informasi mengenai
berbagai masalah dan hambatan. Setelah itu dilakukan kegiatan
diskusi dengan bidan dan kader posyandu lansia setempat untuk
menindaklanjuti terkait masalah. Akhirnya muncul solusi
bersama yang berupa suatu kegiatan yang dilaksanakan secara
bersama.
KEKUATAN KELEMAHAN
o Para lansia menjadi lebih sadar o Lansia mengalami penurunan
untuk mengubah menjadi fungsi salah satunya daya ingat
perilaku hidup sehat. sehingga menyebabkan lansia
o Kegiatan senam lansia dapat terkadang lupa akan jadwal
menjadi suatu sarana lansia kegiatan posyandu dan lainnya.
dalam menjaga kebugaran dan Butuh media atau fasilitator
kesehatan tubuhnya. Selain itu untuk mengingatkan lansia
senam lansia menjadi suatu kepada banyak hal, salah satunya
hiburan tersendiri bagi masing- yaitu dengan melakukan kegiatan
masing lansia yang pada kebugaran tubuh dan menjaga
umumnya mudah mengalami kesehatan melalui senam lansia
depresi.
ANCAMAN KESEMPATAN
o Kurangnya perhatian o Kesempatan untuk memberikan
masyarakat terutama keluarga pembelajaran mengenai menjaga
terhadap kesehatan lansia. kesehatan lansia melalui senam
lansia, mengikuti posyandu, dan
lainnya sangat besar dan terbuka.
Mengajak keluarga, masyarakat,
dan yang lainnya mungkin
menjadi hal yang efektif untuk
mengatasi masalah yang sering
muncul pada lansia.
e. Evaluasi
Dalam menyampaikan materi terkadang masih menggunakan
bahasa yang kurang dipahami oleh lansia sehingga terkadang para
lansia tampak kebingungan dan meminta materi tersebut untuk
diulang. Selain itu ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah para
lansia saling berebutan untuk minta diperiksa tekanan darahnya.
Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
2. Penyuluham Kesehatan ASI Eksklusif di Kelas Ibu Hamil
a. Latar Belakang Kegiatan
Setiap anak memiliki hak untuk hidup dan tumbuh
berkembang secara optimal. Bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif akan lebih terjamin ketahanan dan kelangsungan
hidupnya karena dalam ASI banyak manfaat yang didapatkan
baik untuk bayi dan ibunya. Untuk mendukung hal itu, setiap
perempuan juga memiliki hak memperoleh pengetahuan dan
dukungan yang mereka butuhkan dalam memberikan ASI
eksklusif, yaitu pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6
bulan.
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan bidan desa
ketika mengikuti posyandu balita di desa Dongos beliau
mengatakan bahwa para bayi sebagian masih ada yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif, hal ini disebabkan karena sosialisasi
yang kurang untuk memotivasi ibu untuk memberikan ASI dan
pengetahuan yang kurang terhadap pentingnya memberikan ASI
terhadap bayinya.
d. Analisis Kegiatan
1. Program ini terlaksana oleh mahasiswa-mahasiswi tim KKN
UNDIP yang bekerja sama dengan bidan desa dan ibu hamil
warga desa Dongos . Kegiatan ini bertempat di balai desa
Dongos.
2. Program terlaksana dengan sukses dan lancar yang ditandai
dengan antusiasnya warga yang mengikuti dan
memperagakan cara melakukan posisi yang baik untuk
memberikan ASI.
3. Penggunaan dana pada program ini pada dasarnya sesuai
dengan anggaran pendanaan yang direncanakan sebelumnya
yakni sebagai berikut :
Konsumsi : Rp. 80. 000,-
Leaflet : Rp. 20. 000,-
_________________________________________
Jumlah : Rp. 100. 000,-
Dana yang digunakan bersumber dari mahasiswa.
4. Metodologi
Metode yang dilakukan adalah dengan wawancara bidan
desa, melakukan pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil,
dan mencari informasi data ibu hamil di desa beserta masalah
kesehatan yang mereka alami, kemudian ditemukan
informasi mengenai berbagai masalah dan hambatan. Setelah
itu dilakukan kegiatan diskusi dengan bidan dan kader
posyandu balita setempat untuk menindaklanjuti terkait
masalah. Akhirnya muncul solusi bersama yang berupa suatu
kegiatan yang dilaksanakan secara bersama.
KEKUATAN KELEMAHAN
o Para ibu hamil menjadi lebih o Ibu hamil yang mengalami
termotivasi untuk memberikan kehamilan pertama, masih sangat
ASI eksklusif saat bayinya lahir sedikit pengetahuan yang ia
kelak. miliki, sehingga menyebabkan
ketakutan saat menyusui. Selain
itu ibu hamil sebagian besar
masih belum percaya diri akan
kemampuannya kalau mereka
bisa memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya kelak.
ANCAMAN KESEMPATAN
o Kurangnya perhatian o Kesempatan untuk memberikan
masyarakat terutama keluarga pembelajaran mengenai
terhadap kesehatan ibu hamil. pentingnya memberikan ASI
eksklusif pada bayi sampai usia 6
bulan saat mengikuti kelas ibu
hamil sangat besar dan terbuka.
Mengajak keluarga, masyarakat,
dan yang lainnya mungkin
menjadi hal yang efektif untuk
mengatasi masalah yang sering
muncul pada ibu hamil.
e. Evaluasi
Dalam diskusi terkadang ibu hamil masih merasa malu
untuk menanyakan permasalahan yang dialaminya selama proses
kehamilan. Selain itu saat praktik posisi ibu yang benar dalam
menyusui bayinya, ibu hamil masih terlihat canggung untuk
melakukannya.
Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
B. PROGRAM MULTIDISIPLIN
1. Pembuatan Keripik Daun Singkong “GO-KONG”
a. Latar Belakang Kegiatan
Beberapa kesempatan kunjungan di rumah warga Desa
Dongos, hampir semua warga memiliki usaha membuat keripik
singkong dan warga menyebutnya dengan keripik singkong
markonah. Untuk menambah keuntungan peluang usaha yang dapat
dilakukan dengan memanfaatkan bagian lain dari singkong, yaitu
memanfaatkan daun singkongnya.
c. Uraian Kegiatan
Koordinasi dengan Tim KKN mengenai program multidisplin
yang akan dilakukan. Survei UMKM di Desa Dongos sekaligus
diskusi dengan pembuat keripik singkong, kemudian mengumpulkan
sisa daun singkong dari keripik singkong. Persiapann bahan untuk
pembuatan keripik daun singkong dibeli di pasar kemudian dimasak
sesuai resep untuk diuji coba rasa dan tekstur. Selanjutnya, pembuatan
keripik daun singkong secara massal untuk dikemas menjadi kotak
keripik daun singkong. Persiapan sosialisasi seperti bahan dan materi
penjelasan kepada ibu-ibu PKK yang dilaksanakan di rumah Ibu
Ketua Paguyuban kemudian evaluasi kegiatan.
d. Analisis Kegiatan
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, dapat dikatakan 90 %
telah berhasil. Keberhasilan yang masih tertunda ini dikarenakan
masih kurangnya situasi yang kondisional sehingga perlu dilakukan.
Serta dalam peningkatan kemampuan untuk dapat menarik perhatian
partisipan karena beberapa ibu-ibu PKK masih berhalangan untuk
hadir.
Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan