You are on page 1of 7

BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar


Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar berdiri sejak Tahun 1921
dengan jumlah tempat tidur 30 buah, 15 buah untuk orang sakit bangsa Eropa dan Cina,
serta 15 buah tempat tidur lainnya untuk bumi putera. Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya Kota Denpasar merupakan pusat pelayanan kesehatan untuk Bali Selatan,
sedangkan untuk Bali Utara kegiatan pelayanan kesehatannya adalah Rumah Sakit
Singaraja. Bila kita membagi kurun waktu tentang perkembangan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1. Masa Penjajahan Pemerintah Hindia Belanda (1921-1942)
Pada masa ini Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya juga memberikan
pelayanan penyakit Kusta, dan penyakit menular. Dokter yang memberikan
pelayanan adalah Dokter Belanda, Dokter Jawa dibantu oleh ZEIKEN OPASSER
(Penjaga Orang Sakit), I Wayan Nugra adalah seorang Zeiken Opasser yang paling
rajin dan aktif waktu itu. Pada masa isi ada beberapa kali pergantian Direktur,
Tahun 1921 adalah Dokter Abdul Tahir, Tahun 1923 adalah Dokter Wirasma, Tahun
1936 adalah Dokter Benne dan Tahun 1937 adalah Dokter Eykma.
2. Masa Penjajahan Pemerintahan Jepang (1942-1945)
Dengan jatuhnya Belanda dan berkuasanya Jepang, maka dengan otomatis
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya berada di bawah Pemerintahan Jepang. Pada
masa ini pelayanan kesehatan sangat menurun karena semua dokter dan tenaga
kesehatan dari Belanda dan Eropa ditangkap oleh bangsa Jepang, obat-obatan dan
sarana kesehatan sangat terbatas sehingga derajat kesehatan masyarakat sangat
rendah.
3. Masa Revolusi Fisik sampai dengan penyatuan RIS menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (1945-1951)
Pada masa ini Rumah Sakit Wangaya utamanya perawatnya banyak membantu
para pejuang saat itu, yang tercatat diantaranya Made Suberata, I Gede Pelasa, Ida
Bagus Kompiang, I Nyoman Purna, I made Rasna, Ida Bagus Jagra, I Made Putra, I
Gusti Putu Susesa. Disamping banyak membantu pejuang Rumah Sakit Wangaya
pada masa ini sangat berperan dalam mencetak tenaga-tenaga perawat dengan
membuka pendidikan jururawat.
4. Masa Pulau Bali sebagai bagian dari Propinsi Sunda Kecil / Nusa Tenggara
samapai Bali sebagai Propinsi sampai sekarang.
Pada masa ini pelayanan kesehatan sudah mulai berkembang dengan baik,
karena mulainya pemisahan Bali sebagai bagian propinsi Sunda Kecil. Pada bulan
Maret 1963 waktu meletusnya Gunung Agung pengabdian tenaga perawat Rumah
Sakit Wangaya sangat besar, dimana Ida Bagus Kompiang memimpin dan
mengatur tenaga perawat untuk bertugas selaku tenaga sukarela membantu korban
gunung meletus. Selama kurun waktu 1921-2009 Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya sudah dipimpin ole 29 orang Direktur. Dengan terbentuknya
Pemerintahan Kota Denpasar pada Tahun 1992 maka Rumah Sakit Umum daerah
Wangaya dibawah naungan Pemerintah Kota Denpasar dan dengan Peraturan
Daerah Kota Denpasar Nomor 22 Tahun 2001, Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya sudah menjadi Badan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
Kota Denpasar. Berdasarkan keputusan Walikota Denpasar Nomor 96 Tahun 2008
tanggal 23 Juli 2008 Badan Pelayanan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK BLUD) dengan status BLUD penuh.

B. RSUD Wangaya Menjadi Badan Layanan Umum Daerah


Pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya antara tahun 1964
sampai dengan tahun 1984 dapat diketahui tidak mengalami perkembangan berarti. Salah
satu penyebabnya adalah RSUD Wangaya berstatus Rumah Sakit tipe D.
Tahun 1990 RSUD Wangaya meningkat kelasnya dari Rumah Sakit kelas D menjadi
Rumah Sakit kelas C. Dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 23 Tahun 2001,
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar ditetapkan menjadi unit swadana.
Dan sejak tahun 2002 telah terakreditasi untuk 12 standar pelayanan. Dengan Keputusan
Materi Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 538/MENKES/SK/2003, Rumah Sakit
Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar meningkat kelasnya dari kelas C menjadi kelas
B non pendidikan.
Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan umum Daerah (PPK-BLUD) dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya Kota Denpasar mulai mempersiapkan diri menuju Badan layanan Umum
(BLU) dengan menyususn bisnis plan, tata kelola, penyempurnaan laporan keuangan dan
menyusun standar pelayanan minimal. Tanggal 23 Juli 2008 dengan Keputusan Walikota
ditetapkan menjadi PPK BLUD dengan status BLUD penuh. Tahun 2010 RSUD
Wangaya telah lulus akreditasi 16 standar dan saat ini sudah tulus penilaian ISO 9001-
2008.

C. Visi, Misi, Motto, Nilai, janji Layanan, Model Bisnis dan Penjabaran Visi Misis Dengan
Program Dan Kegiatan RSUD Wangaya Kota Denpasar
1. Visi :
Menjadi rumah sakit pilihan utama, inovatif dalam pelayanan berbasis budaya
kerja.
2. Misi :
a. Memberikan pelayanan bermutu dan terjangkau oleh tenaga profesional
b. Mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien
3. Motto :“Melajani Sedjak Tahoen 1921”
4. Nilai :
a. Melayani adalah kewajiban (Sewaka Dharma)
b. Mengawali pekerjaan dengan doa
c. Senantiasa senyum, ramah, sopan santun, dan rendah hati
d. Empati kepada pasien (mendengarkan, penuh perhatian, peduli, responsif, suka
menolong)
e. Menjaga kebersihan (rapi, berpenampilan menarik)
f. Menjungjung tinggi nilai profesionalisme
5. Janji Layanan :
Memberikan pelayanan yang aman dan bermutu
6. Kebijakan Mutu :
Kepuasan pelanggan adalah tujuan kami bekerja

D. Tujuan Bidang Keperawatan


Tujuan bidang keperawatan RSUD Wangaya dalam memberikan asuhan dan pelayanan
keperawatan sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bermutu serta terjangkau
semua lapisan masyarakat
2. Memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai
kelas RS dan standar yang telah ditetapkan

E. Gambaran Umum Ruangan Elang VK


Ruang Elang VK merupakan salah satu ruang bersalin di RSUD Wangaya.
sebelumnya ruang Elang VK bertempat di gedung E, Karena ada suatu renovasi
sementara ruang VK di pindahkan keruang Dara. Ruang VK melayani pasien dengan
BPJS dan Umum. pasien yang di tangani di ruang VK akan dipindahkan ke ruang Dara
setelah selesai proses persalinan untuk pemulihan pasien sebelum diperbolehkan pulang.
A. Struktur Organisasi Rumah Sakit
B. Tata Kerja dan Struktur Organisasi Bidang Keperawatan di Ruang Elang VK

STRUKTUR ORGANISASI
FUNGSIONAL KEPERAWATAN RUANG Elang VK RSUD WANGAYA
Kepala Intalasi
Dr. I.G.A Oka Dasawati Pamecutan

Wakil KA.Instalasi Rawat Inap

Ns. Nyoman Widiati S.Kep


Kepala Ruang VK
Ni Wayan Sukanadi,SST

Paste Wakil KA.Ruang VK Paste

S.S. Nonik A.T,Amd.Keb Made Surati,SST KD. Risnawati,Amd.Keb

Ketua Tim I Ketua Tim II Ketua Tim III Ketua Tim IV


A.A. Dewi Anggreni,Amd.Keb Kt. Adi Juniari,Amd.Keb Ny. Putri Ariani,Amd.Keb Putu Yuni Astuti,Amd.Keb

Anggota Anggota Anggota Anggota

1. Indah Yanti,Amd.Keb 1. Indah Silva Haris,Amd.Keb 1. Kadek Teja Anggrayani,Amd.Keb 1. Rai Ayu Wiraastuti,SST
2. Ayuk Rama Dewi,Amd.Keb 2. L. GD. Winedara,Amd.Keb 2. L. Sri Aravianti,Amd.Keb 2. Dwi Ayu Rupani,Amd.Keb
3. KT. Esti Rosdiana,Amd.Keb 3. Putu Yuliani,Amd.Keb 3. Made Arlinda,Amd.Keb 3. Putu Ayu Trisna,Amd.Keb
4. Nyoman Astarini,Amd.Keb 4. Desak Rika Pramitha,Amd.Keb 4. Putu Meylia,SST 4. I.G.A.A. Gian Isma Y,Amd,Keb
5. L.A. Tika Putri,Amd.Keb
C. Gambaran Umum Ruangan
Ruang Elang VK merupakan salah satu ruang bersalin di RSUD Wangaya.
sebelumnya ruang Elang VK bertempat di gedung E . Ruang VK melayni pasien
dengan BPJS dan Umum. Ruang VK terdapat ruang bersalin dengan 3 bed 1 kamar
mandi, Ruang genekologi dengan 2 bed 1 kamar mandi, ruang karu, spoelhock, dan
tempat jaga bidan.
D. Denah Ruang B RSUD Wangaya

ruang Dapur toile


t
kepala

ruangan VK

Ruang Peri

meja perawat

Ruang bersalin ruang peri


toilet

Ruang gineokologi

meja perawat
toilet ruang VK

spoelhock

You might also like