You are on page 1of 6

BEST-FIT COMPANY1

(Working Capital Management)


Case 4

Latar belakang
Perusahaan Best-Fit adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment, menghasilkan
pakaian jadi terutama baju dan celana panjang dengan berbagai merk, yang dijual lewat
berbagai toko, terutama department stores. Pasar yang dituju adalah kelas menengah bawah
karena itu penentuan harga menjadi cukup sensitf. Akibatnya margin keuntungan juga relatve
“tpis”, dan untuk memperoleh laba yang cukup besar harus ditempuh lewat penjualan yang
cukup besar pula. Demikian juga toko dan department stores yang dipilih sebagai outlet
penjualan disesuaikan dengan target market-nya.
Pada akhir Maret 2011 bapak Amanto, Direktur Utama perusahaan garmen Best-Fit, menerima
draf laporan keuangan dari akuntan publik yang disewa perusahaan. Laporan yersebut
menyajikan ringkasan laporan keuangan tahun 2010 dan 2009 sebagai pembanding. Ia kecewa
membaca laporan keuangan tersebut karena beberapa hal di luar dugaannya. Ia membaca
bahwa penjualan meningkat lebih dari 45%, dari Rp30 miliar menjadi Rp43,7 miliar, tetapi laba
operasi hanya meningkat 23%. Bahkan laba setelah pajak hanya meningkat 10%. Ia mengetahui
bahwa perusahaan melakukan ekspansi, membeli mesin-mesin baru pada awal tahun 2010.
Sejauh yang ia ketahui nampaknya tdak ada masalah dalam pengoperasian mesin-mesin
tersebut. Juga ada beberapa indikator yang agak mencemaskannya, diantaranya adalah; (i)
piutang dagang telah meningkat jauh lebih tnggi dari peningkatan penjualan, (ii) operating
profit margin telah menurun, dan (iii) likuiditas memburuk. Indikator terakhir telah
mencemaskan bapak Amanto karena ia ingat bahwa perusahaan harus menjaga agar current
ratio2 tdak lebih rendah dari 200% sebagaimana yang dipersyaratkan oleh (covenant) bank,
atau bank akan membebani bunga yang lebih tnggi. Karena itu ia memutuskan untuk
memanggil para direksi untuk membahas masalah yang dihadapi perusahaan, mengenali
sumber masalahnya, dan mencari solusinya.

Rapat direksi
Berikut ini ringkasan rapat direksi. Rapat dihadiri oleh direktur utama (PD), direktur keuangan
(DF), direktur produksi (DP), dan direktur pemasaran (DM).
............................................................................................................................................................
.......................
PD: Sebagaimana saudara-saudara sekalian memahami program ekspansi yang kita
laksanakan pada awal tahun lalu ternyata tdak sepert yang kita harapkan. Memang
jumlah laba yang kita peroleh meningkat, tetapi indikator-indikator profitabilitas, sepert
1 Kasus disiapkan oleh Suad Husnan untuk mengilustrasikan praktek-praktek keuangan
perusahaan bukan untuk menunjukkan praktek yang benar dan yang salah. Nama
disamarkan dan angka dimodifikasi untuk melindungi informasi tanpa mengurangi
permasalahan yang dianalisis.
2 Yaitu rasio antara asset lancar dengan kewajiban lancar.

Case 4 – Kelas C 1
operating profit margin3, basic earnings powe4r, justru menurun. Saya khawatr dengan
hal ini karena kita sekarang menggunakan hutang yang lebih banyak. Karena itu kita
perlu mengetahui sebab-sebabnya. Apakah terjadi pemborosan dalam proses produksi?
Apakah terjadi keanikan harga bahan baku? Setahu saya tdak ada kenaikan yang berart
yang menyangkut upah karyawan, tariff listrik, dan sebagainya. Laporan keuangan juga
menunjukkan bahwa current ratio kita menurun, padahal kita harus
mempertahankannya minimal sebesar 200%.
DP: Sejauh yang saya ketahui, tdak ada masalah yang cukup berart pada proses produksi.
Kita memang menggunakan mesin-mesin yang lebih baru, dan para karyawan harus
berlath menggunakannya. Tetapi mereka segera bisa mengoperasikan mesin-mesin
tersebut dengan sangat baik, tdak ada kesulitan sama sekali saat ini. Mesin-mesin
tersebut telah dipergunakan untuk membuat produk-produk (dengan merk) baru. Saya
akui bahwa pemanfaatan kapasitas beberapa mesin memang masih agak rendah, tetapi
hal tersebut sudah kita perkirakan sewaktu menyusun rencana ekspansi. Tidak mungkin
semua mesin langsung beroperasi pada 100% kapasitas. Akibatnya biaya produksi per
unit akan sedikit lebih tnggi dari tahun 2009. Apabila kita menelit biaya produksi maka
nampaknya sumber tngginya biaya berasal dari biaya bahan baku yang lebih tnggi. Hal
ini disebabkan karena proporsi biaya bahan baku kira-kira 50% dari harga jual. Saya tdak
tahu apakah memang terjadi kenaikan biaya bahan baku, yaitu berbagai tekstl yang kita
pergunakan, tetapi sejauh pengetahuan saya nampaknya tdak.
DF: Saya perlu menjelaskan tentang meningkatnya harga bahan baku. Mungkin kita masih
ingat bahwa pemasok bahan baku kita menawarkan terms of sales 4/60 net 1205 pada
tahun 2009 dan umumnya kita memanfaatkan diskon tersebut. Artnya kita membayar
pada hari ke 60. Tetapi pada tahun 2010 saya memutuskan untuk membayar pada hari
ke 120. Dengan melakukan hal tersebut kita bisa memperoleh tambahan pendanaan
untuk membiayai peningkatan modal kerja. Kalau kita lihat laporan keuangan,
pendanaan spontan (spontaneous financing) meningkat hampir tga kali lipat dari
Rp2,55 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp7,30 miliar pada tahun 2010.
PD: Mengapa saudara biarkan hutang dagang meningkat sebesar itu? Hal tersebut
menurunkan current ratio kita. Dari 202% pada tahun 2009 menjadi hanya 174% pada
tahun 2010.
DF: Karena saya berpendapat bahwa masalah tersebut hanyalah trade-of antara likuiditas
dan profitabilitas. Ya, kita dapat mengurangi hutang dagang menjadi Rp5,6 miliar.
Dengan cara tersebut current ratio kita masih 200%. Tetapi kita harus dapat mencari
tambahan pinjaman jangka panjang sebesar selisihnya yaitu Rp1,7 miliar. Karena suku
bunga pinjaman jangka panjang kita sebesar 12%, maka berart kita harus membayar
tambahan biaya bunga sebesar 12% x Rp1,7 miliar = Rp204 juta. Dengan demikian maka
biaya bunga kita akan sebesar Rp1.684 juta dan laba sebelum pajak kita akan tnggal
Rp2.616 juta. Hal ini berart laba setelah pajak kita akan tnggal Rp1.831 juta, atau
hampir Rp140 juta lebih rendah.

3 Yaitu rasio antara laba operasi dengan penjualan.


4 Yaitu rasio antara laba operasi dengan total asset.
5 Artinya, apabila pembeli membayar pada hari ke 60 dia akan memperoleh diskon 4%,
tetapi harus membayar dengan harga penuh pada hari ke 120.

Case 4 – Kelas C 2
DP: Tetapi kita harus membayar bunga pinjaman jangka pendek yang lebih tnggi.
DF: Ya. Tetapi dendanya hanyalah membayar bunga 1% lebi tnggi. Saya mungkin dapat
menegosiasikan ulang agar dendanya hanya 0,5%. Kalau pinjaman jangka pendek kita
Rp.4,8 miliar, maka denda tersebut hanya Rp24 juta. Lebih baik kita membayar Rp24
juta dan menghemat Rp204 juta. Seandainya kita tdak memperoleh keringanan,
tambahan bunga hanya sebesar Rp48 juta, lebih rendah dari Rp204 juta. Karena itu
biarlah hutang dagang meningkat daripada menambah hutang jangka panjang.
PD: Tetapi profitabilitas kita turun . . . .
DF: Ya, saya setuju dengan situasi ini dan saya sangat prihatn dengan masalah ini. Tetapi
menurut pendapat saya yang harus kita lakukan adalah meningkatkan efisiensi operasi.
Masalahnya adalah pada keputusan operasinya, bukan pada keputusan pendanaan-nya.
Salah satu solusi cara untuk meningkatkan profitabilitas adalah dengan meningkatkan
DM: efisiensi kita. Apabila kita dapat memproduksikan lebih banyak maka rata-rata biaya
produksi akan berkurang. Kita bisa memproduksikan lebih banyak apabila kita dapat
menjual lebih banyak.
Apa point yang ingin saudara sampaikan?
PD: Kita bisa menjual lebih banyak apabila kita menggunakan strategi pemasaran yang lebih
DM: agresif. Bukan, maksud saya bukan melakukan kampanye promosi besar-besaran. Hal itu
hanya akan menambah biaya. Yang saya pikirkan adalah bahwa kita akan melonggarkan
periode waktu penjualan kredit kita. Kalau kita memperpanjang persyaratan penjualan
kredit kita menjadi 3 bulan, maka saya kira kita dapat mencapai penjualan menjadi
Rp52 miliar pada 2011 atau meningkat sekitar 19% dari 2010.
Tetapi strategi tersebut memerlukan tambahan dana untuk membiayai modal kerja.
DF: Darimana dana tersebut akan diperoleh? Kita telah memperpanjang terms penjualan
kredit dari 1 bulan menjadi 2 bulan pada tahun 2010, sekarang saudara mengusulkan
perpanjangan lagi?
Ya, tetapi kita harus melakukannya. Produk-produk kita terutama dijual lewat
DM department stores sepert MATARAM dan MATAHARI. Mereka telah meminta
perpanjangan kredit. Para pesaing kita telah setuju untuk mengabulkan permintaan
tersebut, karena itu kita harus mengikutnya, kalau tdak penjualan kita akan
bermasalah. Apabila kita memerlukan pendanaan yang lebih banyak, mengapa tdak
meminjam lebih banyak. Kredit jangka panjang kita bunganya kan hanya 12%.
Maksud saudara kita menambah kredit jangka panjang untuk membiayai tambahan
DF: modal kerja? Sesuai dengan matching principle, maka kebutuhan jangka pendek
sebaiknya dibiayai dengan sumber dana jangka pendek.
Saya tdak tahu masalah keuangan, tetapi kalau kredit jangka pendek yang kita
DM: pergunakan membebani bunga 13%, mengapa tdak memilih yang bunganya lebih
rendah?
Tetapi rasio hutang (dan kewajiban) terhadap ekuitas kita telah meningkat. Coba kita
DF: lihat neraca tahun 2010 dan 2009.
(Menengahi perdebatan tersebut) Apabila kita dapat memproduksi lebih banyak,
PD: berapa penurunan rata-rata biaya produksi?
Angka yang tepat haruslah dianalisis lebih dulu. Tetapi saya memperkirakan bahwa
DP: operating profit margin bisa meningkat 1 – 2%. Hal ini berart bahwa apabila operating

Case 4 – Kelas C 3
profit margin kita pada tahun 2010 adalah sekitar 10%, maka pada tahun 2011 akan
menjadi sekitar 11 – 12%.
Hal ini berart kita akan dapat memperoleh laba operasi Rp6,2 miliar pada tahun 2011.
DM: Apabila kita tdak melakukan strategi pemasaran yang agresif, penjualan kita mungkin
hanya naik sekitar 10%, pada tahun 2011. Berart hanya Rp48 miliar, dengan laba
operasi hanya sebesar Rp4,8 miliar.

............................................................................................................................................................
....................................
Setelah rapat selesai, direktur utama tetap mempunyai beberapa pertanyaan yang ia ingin
ketahui jawabannya. Karena itu ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada
saudara/ri.
1. Apakah keputusan untuk tdak memanfaatkan diskon yang ditawarkan pemasok pada
tahun 2010 benar? Dengan kata lain, apakah argument yang disampaikan oleh direktur
keuangan untuk tdak mengambil diskon dapat dibenarkan? Apa dampak keputusan
tersebut pada laba operasi dan modal kerja operasional neto (net operating working
capital)? Tunjukkan perhitungan saudara/ri.
2. Haruskah perusahaan menggunakan strategi kebijakan harga yang agresif (menawarkan
kredit jangka waktu 3 bulan), ataukah lebih baik tetap menggunakan strategi yang
sekarang (kredit jangka waktu 2 bulan)? Tunjukkan perhitungan saudara/ri.
3. Direktur utama berpendapat bahwa dengan demikian terdapat 4 (empat) opsi pilihan
strategi, yaitu:
1. Tidak mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan tetap menggunakan kebijakan
harga sepert saat ini.
2. Mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan tetap menggunakan kebijakan harga
sepert saat ini..
3. Tidak mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan menggunakan kebijakan harga
yang agresif.
4. Mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan menggunakan kebijakan harga yang
agresif.
Analisislah keempat alternatve tersebut dengan menunjukkan dampaknya pada
kebutuhan pendanaan dan laba operasi. Alternatf mana yang terbaik?
4. Apakah pendapat DM yang mengatakan bahwa “penambahan modal kerja lebih baik
dibiayai dengan penambahan hutang jangka panjang”, benar? Jelaskan pendapat
saudara/ri.
5. Dengan menggunakan alternatf yang saudara/ri pilih pada pertanyaan 3, buatlah pro-
forma (projected) financial reports untuk tahun 2011 dengan menggunakan asumsi-
asumsi tambahan sebagai berikut:
a. Kas, persediaan dan “other payable” akan meningkat secara proporsional dengan
penjualan.
b. Tidak ada pembelian tambahan asset tetap pada tahun 2011.
c. Beban penyusutan pada tahun 2011 sama dengan tahun 2010.
d. Tidak ada penambahan ekuitas baru pada tahun 2011
e. Kalau perusahaan memerlukan tambahan dana dari luar perusahaan, maka hutang

Case 4 – Kelas C 4
jangka panjang akan ditambah untuk mempertahankan current ratio. Penambahan
akan dilakukan pada awal tahun.
f. Bunga hutang bank (jangka pendek) sebesar 13% per tahun
g. Bunga hutang jangka panjang12% per tahun.
h. Tarif pajak penghasilan sekitar 30%.
i. Perusahaan tdak membagikan dividen pada tahun 2011.
Apa kesimpulan saudara/ri terutama menyangkut aspek profitabilitas dan leverage?
Apakah perusahaan akan mampu mempertahankan persyaratan bank (covenant) yaitu
current ratio sebesar 200%?

---sh---

Yogyakarta, Mei 2011

Exhibit 1
Financial reports of Best-Fit Company

Case 4 – Kelas C 5
(in million rupiah)
2010 2009

Cash 260 325


Account Receivables 7,300 2,540
Inventories 14,700 12,200
Total Current Assets 22,260 15,065

Fixed Assets (gross) 13,000 7,800


Accumulated depreciation ( 5,200) ( 4,200)
Fixed Assets (net) 7,800 3,600

Total Assets 30,060 18,665

Trade payable 7,300 2,550


Other payable 700 400
Bank loans 4,800 4,500
Total Current Liabilities 12,800 7,450
Long Term Debt 8,800 4,300
Equity
- Common Stocks 2,000 2,000
- Retained Earnings 6,460 4,915

Total Liabilities and Equity 30,060 18,665

Sales 43,700 30,000

Operating Income 4,500 3,650


Interest payment 1,680 1,100
Earnings Before Taxes 2,820 2,550
Income taxes 850 770
Earnings After Tax 1,970 1,780

Case 4 – Kelas C 6

You might also like