You are on page 1of 5

Produktivitas

BAB 2 PRODUKTIFITAS

A. Pendahuluan

Dewasa ini kesadaran akan perlunya peningkatan produktivitas semakin meningkat, karena
adanya suatu keyakinan bahwa perbaikan produktivitas akan memberikan kontribusi positif
dalam perbaikan ekonomi. Adanya peningkatan produktivitas dapat diartikan adanya perbaikan
terus menerus, peningkatan mutu hasil kerja, sampai dengan peningkatan pemberdayaan sumber
dana dan sumber-sumber produksi lainnya. Produktivitas adalah suatu pendekatan untuk
menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang
produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-
sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh
masyarakat, melalui konsep produktivitas semesta total. Produktivitas mempunyai pengertian
lebih luas dari ilmu pengetahuan, teknologi dan teknik manajemen, yaitu sebagai suatu filosofi
dan sikap mental yang timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus
menerus berusaha meningkatkan kualitas kehidupan. Dalam bab ini akan di jelaskan tentang
konsep produktifitas, definisi produktifitas, faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas dan
macam-macam produktifitas. Untuk selanjutnya pembahasan secara terperinci sebagai berikut di
bawah ini.

B. Konsep Produktivitas

Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber pertumbuhan utama untuk


mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan
berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan
produktivitas jangka panjang. Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas bukan dua hal
yang terpisah atau memiliki hubungan satu arah, melainkan keduanya adalah saling tergantung
dengan pola hubungan yang dinamis. Secara makro, sumber pertumbuhan dapat dikelompokkan
ke dalam unsur berikut: 1. Peningkatan stok modal sebagai hasil akumulasi dari proses
pembangunan yang terus berlangsung. Proses akumulasi ini merupakan hasil dari proses
investasi. 2. Peningkatan jumlah tenaga kerja juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi. 3. Peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan yang bukan disebabkan
oleh peningkatan penggunaan jumlah dari input atau sumber daya, melainkan disebabkan oleh
peningkatan kualitasnya. Dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama, pertumbuhan output
akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari kedua sumber daya tersebut meningkat.
Walaupun secara teoritis faktor produksi dapat dirinci, pengukuran kontribusinya terhadap output
dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada berbagai kesulitan. Disamping itu,
kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar maupun sebagai manajer, dari suatu
aktivitas produksi tentunya juga tidak sama dengan mesin atau alat produksi lainnya. Seperti
diketahui bahwa output dari setiap aktivitas ekonomi tergantung pada manusia yang
melaksanakan aktivitas tersebut, maka sumber daya manusia merupakan sumber daya utama
dalam pembangunan. Sejalan dengan fenomena ini, konsep produktivitas yang dimaksud adalah
produktivitas tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi, dikondisikan
atau bahkan ditentukan oleh ketersediaan faktor produksi komplementernya seperti alat dan
mesin. Namun demikian konsep produktivitas adalah mengacu pada konsep produktivitas
sumber daya manusia. Secara umum konsep produktivitas adalah suatu perbandingan antara
keluaran (out put) dan masukan (input) persatuan waktu. Produktivitas dapat dikatakan
meningkat apabila: 1. Jumlah produksi atau keluaran meningkat dengan jumlah masukan atau
sumber daya yang sama. 2. Jumlah produksi atau keluaran sama atau meningkat dengan jumlah
masukan atau sumber daya lebih kecil. 3. Produksi atau keluaran meningkat diperoleh dengan
penambahan sumber daya yang relatif kecil (soeripto, 1989; Chew, 1991 dan pheasant, 1991).
Konsep tersebut tentunya dapat dipakai di dalam menghitung produktivitas disemua sektor
kegiatan. Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan
sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do
the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata
lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektifitas kerja
secara total. Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu
dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan
karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan
mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka
hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam
pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas,
tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Kedua pengerian produktivitas tersebut mengandung
cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan
itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat kompleks,
sedangkan yang kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam
proporsi yang berbeda-beda. Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa
ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu pertama faktor18
faktor yang berpengaruh secara langsung dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak
langsung.

C. Pengertian Produktivitas

Sejak awal perkembangan hingga kini, pengertian produktivitas sangat beragam disampaikan
dan didefinisikan oleh para ahli, namun pada dasarnya produktivitas itu membahas perbandingan
antara hasil atau keluaran (output) terhadap masukan (masukan). Menurut mali (1978) istilah
produktivitas seringkali disamakan dengan istilah “produksi”. Pengertian produktivitas sangat
berbeda dengan produksi. Tetapi produksi merupakan salah satu komponen dari usaha
produktivitas, selain kualitas dan hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan volume produksi,
sedangkan produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan
dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara pengeluaran dan pemasukan). Dari definisi di
atas juga dapat dipisahkan dua pengertian. Pengertian pertama menyatakan bahwa produktifitas
berhubungan dengan kumpulan hasil-hasil. Di dalam pengertian ini menunjukkan bahwa jumlah,
tipe dan tingkat sumber daya yang dibutuhkan atau juga menunjukkan efisiensi dalam
menggunakan sumber daya yang dibutuhkan. Masalah produktivitas tidak hanya memperhatikan
hasil, tapi bagaimana menggunakan sumber daya yang sehemat mungkin (efisien). Oleh karena
itu peningkatan produktifitas tidak selalu diakibatkan oleh peningkatan hasil, bahkan dalam
kasus tertentu bisa terjadi dimana hasilnya meningkat tetapi produktifitasnya menurun. Menurut
Werther (1986) yang mengatakan bahwa definisi atau pengertian produktivitas adalah keluaran
fisik per unit dari usaha produktif, produktivitas adalah tingkat keefektifan dari penggunaan
tenaga kerja dan peralatan. Suprihanto (1992) mengatakan bahwa definisi atau pengertian
produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya
yang dipergunakan Winardi (1981) mengatakan bahwa definisi atau pengertian produktivitas
adalah rasio output fisik dibandingkan dengan input fisik. Payaman Simanjuntak (1983)
mengungkapkan tiga definisi atau pengertian produktivitas sebagai berikut: 1. Secara filosofis
produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha
untuk meningkatkan mutu kehidupan, keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
mutu kehidupan harus lebih baik dari hari ini. 2. Secara definisi kerja produktivitas mengandung
pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan
persatuan waktu. Secara teknis operasional produktivitas mengandung makna peningkatan
produksi yang dapat terwujud dengan empat bentuk yaitu: 1. Jumlah produksi yang sama dapat
diperoleh dengan menggunakan sumber daya manusia yang lebih sedikit.
2. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit. 3. Jumlah produksi yang lebih besar dapat diperoleh dengan pertambahan biaya yang
relatif sedikit atau kecil. Dari beberapa batasan yang dikemukakan di atas mengenai
produktivitas, maka dapat dikatakan produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran
(output) dengan masukan yang digunakan (input) pada suatu periode. Adapun unsur masukan
dapat digunakan berupa modal, tenaga kerja, mesin dan peralatan, bahan-bahan, dan sebagainya.
Sementara keluarannya dapat berupa fisik unit atau nilai uang dan dapat berupa non fisik dalam
hal ini berbentuk jasa. Definisi atau pengertian di atas menunjukkan produktivitas total, karena
dikaitkan dengan masukan secara keseluruhan dan keluaran secara keseluruhan pula. Apabila
salah satu faktor masukan yang diperhitungkan dinamakan produktivitas parsial. Misalnya
produktivitas tenaga kerja, karena ditinjau dan diperhitungkan khusus pada unsur tenaga kerja
saja. Herjanto (1999) mengatakan produktifitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu
sumber daya diatur dan dimanfaatkan mencapai hasl yang diinginkan. Secara rata produktifitas
dapat dikatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap sumber daya yang dipakai. Bila dalam
rasio tersebut masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran dihitung seluruhnya, disebut
sebagai produktivitas total (total productivity), tetapi bila yang dihitung sebagai masukan hanya
faktor tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas parsial (partial productivity). Contoh :
Keluaran Produktivitas Total = Biaya (tenaga+modal+mesin,dsb)

Keluaran Produktifitas Parsial = Biaya enaga kerja

Berdasarkan rasio output terhadap input, variasi perubahan yang terjadi pada output dan input
yang ada akan mempengaruhi tingkat produktivitas sebagai berikut: 1. Apabila output naik, input
(sumber daya) turun maka produktivitas akan naik. 2. Apabila output tetap, input (sumber daya)
turun maka produktivitas akan naik. 3. Apabila output naik, input (sumber daya) naik dimana
jumlah kenaikan output lebih besar dari kenaikan input maka produktifitas akan naik. 4. Apabila
output naik, input (sumber daya) tetap maka produktifitas akan naik. 5. Apabila output turun,
input (sumber daya) turun yang jumlah penurunanan output lebih kecil dari pada penurunan
input maka produktivitas akan naik.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi program produktifitas diantaranya adalah: 1. Makna
produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia melakukan perbaikan yang terus menerus
untuk meningkatkan mutu kehidupan yang lebih baik. 2. Menurut hasil penelitian, hambatan
utama dalam melaksanakan program peningkatan produktifitas secara total adalah peranan atasan
yang kurang terlatoih dan sikap acuh tak acuh. 3. Ada beberapa faktor penyebab yang
menjadikan seorang atasan tidak efektif sebagai pemimpin untuk meningkatkan mutu segala
bidang, antara lain: a. Tidak mau turun langsung kelapangan untuk melihat kenyataan yang ada.
b. Tidak mau melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan dan proses pemecahan
masalah. c. Tidak tau bagaimana membina bawahan untuk menjadi tenaga kerja yang
berketrampilan tinggi dan memiliki unsur kepemimpinan. d. Terlalu berkiblat pada gaya
manajemen yang bersifat memihak yang tidak kondusif untuk mengembangkan orientasi kepada
peninkatan karya. e. Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi produktivitas, yaitu: 1. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan
pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja.
2. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan
moral dan semangat kerja. 3. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan
keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.
4. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan
produktivitas. 5. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah
dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja. 6. Tingkat pendidikan, latar belakang
pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu
diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja. 7. Perjanjian kerja, merupakan
alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan
produktivitas kerja. 8. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi
produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas
E. Penyebab Penurunan Produktifitas Pada umumnya terdapat sejumlah faktor penyebab
penurunan produktivitas perusahaan, antara lain yaitu:
1. Penghamburan pemakaian sumber daya dan ketidak mampuan pihak menejemen dalam
mengukur, mengevaluasi dan mengukur produktivitasnya. 2. Pengiriman produk yang sering
terlambat karena ketidak mampuan memenuhi jadwal yang telah ditetapkan. 3. Terjadinya
penundaan dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan karena tidak jelas wewenang serta
tidak efisiennya proses produksi dalam suatu perusahaan cukup besar. 4. Adanyapertentangan,
hambatan-hambatan dan tidak adanya kerja sama dalam memecahkan masalah yang
mengakibatkan ketidak efektifan dalam bekerjasama dan partisipasi total karyawan. 5. Motivasi
rendah, ketidak puasan dan kebosanan dalam bekerja yang diakibatkan oleh semakin
terspesialisasinya dan terbatasnya proses kerja, sistem pengakuan dan penghargaan yang
diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab karyawan. 6. Ketiadaan
sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik-
teknik peningkatan kualitas dan produktifitas perusahaan. 7. Disiplin tentang waktu dikacaukan
oleh karena adanya keinginan untuk menpunyai waktu luang yang lebih banyak. 8. Kegagalan
perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat peningkatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

F. Jenis-Jenis Produktifitas

Bila dikelompokkan akan dijumpai tiga tipe dasar produktivitas. Tiga tipe dasar ini merupakan
model pengukuran produktivitas yang paling sederhana berdasarkan pendekatan rasio output atau
input, yaitu: 1. Produktivitas Parsial Perbandingan keluaran terhadap salah satu faktor masukan.
Sebagai contoh: produktivitas tenaga kerja (perbandinagan dari keluaran dan masukan tenaga
kerja) merupakan salah satu ukuran produktivitas parsial. Pada pengukuran produktivitas parsial
produktivitas unit proses secara spesifik dapat diukur. 2. Produktivitas Faktor-Total
Perbandingan dari keluaran dengan jumlah tenaga kerja baru dan modal. Keluaran bersih adalah
keluaran total dikurangi jumlah barang dan jasa yang dibeli. Berdasarkan faktor di atas jenis
input yang digunakan dalam pengukuran produktivitas faktor total hanya tenaga kerja dan modal
3. Produktivitas Total Perbandingan dari keluaran dengan jumlah keseluruhan faktor-faktor
masukan, pengukuran total produktivitas faktor mencerminkan pengaruh bersama seluruh
masukan dalam menghasilkan keluaran. Dari ketiga jenis produktivitas, baik keluaran maupun
masukan harus dinyatakan dalam bentuk ukuran nyata berdasarkan harga konstan pada periode
dasar, dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga, sehingga hanya jumlah
dari masukan dan keluaran saja yang dipertimbangkan.

You might also like