You are on page 1of 5

Wahai kaum muslim…

Tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari raya yang agung bagi seluruh umat Islam,
bahkan hari tersebut adalah hari haji akbar!!!

َ‫ف يَ ْو َم النَّ ْح ِر بَيْن‬


َ َ‫ َوق‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ع َم َر أَ َّن َر‬ ُ ‫ع ِن اب ِْن‬ َ
ُّ َ ‫ت فِى ْال َح َّج ِة الَّتِى َح َّج فَقَا َل « أ‬
‫ قَا َل‬.‫ قَالُوا يَ ْو ُم النَّ ْح ِر‬.» ‫ى يَ ْو ٍم َهذَا‬ ِ ‫ْال َج َم َرا‬
.» ‫« َهذَا َي ْو ُم ْال َحجِ األ َ ْك َب ِر‬
Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri pada hari Nahr (10 Dzulhijjah) antara lubang-
lubang jamarat saat beliau berhaji, beliau bersabda: “Hari apakah ini?”, mereka
(para shahabat) menjawab: “Hari Nahr”, beliau bersabda: “Ini adalah hari haji
Akbar.” HR. Abu Daud.

Hari Haji akbar adalah tepat hari raya idul Adha dan haji akbar adalah
ibadah haji itu sendiri. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Abu Bakar
telah mengutusku termasuk orang yang mengumandangkan di hadapan manusia
bahwa tidak boleh seorang musyrikpun melakukan haji dan tidak ada yang thawaf
dalam keadaan telanjang. Lalu beliau berkata:

.‫َو َي ْو ُم ْال َحجِ األ َ ْكبَ ِر يَ ْو ُم النَّ ْح ِر َو ْال َح ُّج األ َ ْك َب ُر ْال َح ُّج‬
Artinya: “Dan Hari haji Akbar adalah hari Nahr dan haji akbar adalah ibadah haji.”
HR. Abu Daud.

Berarti sebagai pengetahuan kita bahwa yang dinamakan sebagai haji akbar
adalah hari raya idul adha itu sendiri bukan seperti anggapan sebahagian orang
bahwa haji akbar adalah haji yang apabila wukufnya hari Jumat!
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Kabira

Wahai Kaum Muslim…

Hari raya idul adha ini adalah hari yang agung karena ia adalah salah satu
hari untuk beramal shalih di dalamnya dan beramal shalih di dalamnya lebih
disukai oleh Allah dibandingkan hari-hari lainnya, sampai-sampai dapat
mengalahkan pahala berjihad di jalan Allah.

‫ « َما ِم ْن أَي ٍَّام‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َّاس قَا َل قَا َل َر‬ ٍ ‫عب‬ َ ‫عن اب ِْن‬ ِ
‫سو َل‬ ُ ‫ فَقَالُوا َيا َر‬.» ‫َّللاِ ِم ْن َه ِذ ِه األَي َِّام ْالعَ ْش ِر‬ َّ ‫ب ِإلَى‬ ُّ ‫صا ِل ُح ِفي ِه َّن أَ َح‬َّ ‫ْالعَ َم ُل ال‬
َ‫ « َوال‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َّللاِ فَقَا َل َر‬
َّ ‫س ِبي ِل‬ َ ‫َّللاِ َوالَ ْال ِج َهادُ فِى‬ َّ
ٍ‫ش ْىء‬ َ ِ‫َّللاِ ِإالَّ َر ُج ٌل خ ََر َج ِبنَ ْف ِس ِه َو َما ِل ِه فَلَ ْم يَ ْر ِج ْع ِم ْن ذَ ِل َك ب‬ َّ ‫س ِبي ِل‬َ ‫ْال ِج َهادُ فِى‬

Artinya: “Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiada hari-hari yang beramal shalih di
dalamnya lebih disukai oleh Allah dibandingkan sepuluh hari ini.” Mereka bertanya:
“Wahai Rasulullah, tidak juga berjihad di jalan Allah?!”, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak juga berjihad di jalan Allah kecuali seorang yang
telah keluar dengan dirinya dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan sesuatu
apapun.” HR. Tirmidzi.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Kabira

Wahai Kaum Muslim…

Berdasarkan hadits yang shahih pada hari ini Rasulullah shallallahu ‘alihi
wasallam menyembelih hewan kurbannya demi mengagungkan syiar Allah yang
paling agung pada hari raya idul adha dan mensuri tauladani Bapaknya para nabi
yaitu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

ِ ‫َّللاِ فَإِنَّ َها ِم ْن تَ ْق َوى ْالقُلُو‬


]32 :‫ب} [الحج‬ َ ‫{ ذَ ِل َك َو َم ْن يُعَ ِظ ْم‬
َّ ‫شعَائِ َر‬
Artinya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar
Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” QS. Al Hajj: 32
Hal ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
‫ {فَإِنَّ َها ِم ْن تَ ْق َوى‬،ُ‫ أَ َو ِام َره‬:‫ي‬
ْ َ ‫َّللاِ} أ‬
َّ ‫ش َعائِ َر‬ َ ‫{و َم ْن يُ َع ِظ ْم‬َ ‫ َهذَا‬:‫يَقُو ُل ت َ َعالَى‬
‫ع ِن‬
َ ،‫سم‬ َ ‫ع ْن م ْق‬ َ ،‫ َك َما قَا َل ْال َح َك ُم‬،‫ب} َو ِم ْن ذَ ِل َك تَ ْع ِظي ُم ْال َهدَايَا َو ْالبُ ْد ِن‬ ِ ‫ْالقُلُو‬
.‫سانُ َها‬َ ‫ ا ْستِ ْس َمانُ َها َوا ْستِ ْح‬:‫ ت َ ْع ِظي ُم َها‬:‫َّاس‬
ٍ ‫عب‬ َ ‫اب ِْن‬
Allah Ta’ala berfirman: “Ini dan barangsiapa yang mengagungkan syi’ar-
syiar Allah” yaitu perintah-perintahnya, maka sesungguhnya hal tersebut dari
ketakwaan hti dan termasuk dari hal itu adalah pengagungan hewan hadyu dan
unta (untuk kurban), sebagaimana perkataan Al Hakam, dari Maqsam, dari Ibnu
Abbas radhiyallahu ‘anhuma: “Pengagungannya dengan menggemukkannya dan
memperbaikinya.” Lihat Tafsir Ibnu Katsir 5/421.

Dalil yang lain yang menunjukkan bahwa syiar Allah adalah ibadah kurban

]36 :‫َّللاِ لَ ُك ْم فِي َها َخي ٌْر} [الحج‬ َ ‫{و ْالبُ ْدنَ َج َع ْلنَاهَا لَ ُك ْم ِم ْن‬
َّ ‫ش َعائِ ِر‬ َ
Artinya: “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar
Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya.” Al Hajj: 36.

Adapun dalil yang menyebutkan bahwa Berkurban adalah warisan Bapaknya para
Nabi Ibrahim ‘alihissalam, adalah Firman Allah Ta’ala:

‫ي إِنِي أَ َرى ِفي‬ َّ َ‫ي قَا َل يَابُن‬ َ ‫س ْع‬ َّ ‫) فَلَ َّما بَلَ َغ َمعَهُ ال‬101( ‫ش ْرنَاهُ بِغُ ََل ٍم َح ِل ٍيم‬ َّ َ‫{فَب‬
‫ستَ ِجدُ ِني ِإ ْن‬ َ ‫ت ا ْف َع ْل َما تُؤْ َم ُر‬ ِ ‫ظ ْر َماذَا ت َ َرى قَا َل َياأَ َب‬ ُ ‫ْال َمن َِام أَ ِني أَ ْذ َب ُح َك فَا ْن‬
‫) َونَادَ ْينَاهُ أَ ْن‬103( ‫ين‬ ِ ِ‫) فَلَ َّما أ َ ْسلَ َما َوتَلَّهُ ِل ْل َجب‬102( َ‫صابِ ِرين‬ َّ ‫َّللاُ ِمنَ ال‬ َّ ‫شَا َء‬
‫) ِإ َّن‬105( َ‫الرؤْ يَا ِإنَّا َكذَ ِل َك ن َْج ِزي ْال ُم ْح ِسنِين‬ َ ‫صدَّ ْق‬
ُّ ‫ت‬ َ ‫) قَ ْد‬104( ‫يَا ِإب َْرا ِهي ُم‬
‫علَ ْي ِه فِي‬ َ ‫) َوتَ َر ْكنَا‬107( ‫ع ِظ ٍيم‬ َ ٍ‫) َوفَدَ ْينَاهُ بِ ِذبْح‬106( ‫ين‬ ُ ِ‫َهذَا لَ ُه َو ْالبَ ََل ُء ْال ُمب‬
َ‫) َكذَ ِل َك ن َْج ِزي ْال ُم ْح ِسنِين‬109( ‫يم‬
َ ‫علَى ِإب َْرا ِه‬ َ )108( َ‫ْاْل ِخ ِرين‬
َ ‫س ََل ٌم‬
}]111 - 101 :‫)} [الصافات‬111( َ‫) ِإنَّهُ ِم ْن ِعبَا ِدنَا ْال ُمؤْ ِمنِين‬110(
Artinya: “Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat
sabar.” “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". “Tatkala
keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis
(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).” “Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” “Sesungguhnya ini
benar-benar suatu ujian yang nyata.” “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar.” “Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di
kalangan orang-orang yang datang kemudian,” “(yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan
atas Ibrahim". “Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.” “Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” QS.
Ash Shaffat: 101-111
Kurban adalah Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tiga sisinya:
Perkataan, perbuatan dan persetujuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

، ‫ ذَ َب َح ُه َما ِبيَ ِد ِه‬، ‫شي ِْن أ َ ْم َل َحي ِْن أ َ ْق َر َني ِْن‬


َ ‫ى – صلى هللا عليه وسلم – بِ َك ْب‬ َ ‫ع ْن أَن ٍَس قَا َل‬
ُّ ‫ض َّحى النَّ ِب‬ َ
. ‫اح ِه َما‬ ِ ‫علَى‬
ِ َ‫صف‬ َ ُ‫ض َع ِر ْج َله‬
َ ‫س َّمى َو َكب ََّر َو َو‬
َ ‫َو‬
Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam berkurban dengan dua hewan kurban mempunyai dua warna yang
mempunyai dua tanduk, beliau menyembelih keduanya dengan tangannya sendiri
dan beliau mengucapkan bismillah dan takbir dan meletakkan kakinya di atas
kedua leher keduanya.” HR. Bukhari
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Kabira

Wahai kaum muslim…

Tidak ada ibadah yang disyariatkan oleh Allah di dalam agama Islam
melainkan terdapat di dalamnya kebaikan dalam urusan dunia atau akhirat. Dan
diantara ibadah tersebut adalah berkurban, oleh karenanya di dalam ibadah
kurban terdapat hikmah yang sangat luar biasa.
1. Sifat Seorang Mukmin hakiki adalah selalu tunduk, patuh, pasrah kepada
keputusan Allah Ta’ala.

Perhatikanlah Nabi Ibrahim ketika diuji oleh Allah untuk menyembelih


anaknya Ismail padahal menurut sejarah Nabi Ibrahim menunggu kedatangan
Ismail hamper dari 83 tahun, sebagaimana yang tertera di dalam kitab Tafsir Ibnu
Katsir. Tetapi setelah mendapatkan wahyu dariAllah untuk menyembelih anaknya
maka, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tanpa menyanggah, membantah patuh dan
pasrah untuk melaksankannya. Demikianlah sifat Hamba Allah yang beriman.
Hal ini menunjukkan sifat yang paling hakiki dari seorang beriman adalah
tunduk, patuh dan pasrah terutama tatkala mendapatkan ujian dan musibah dari
Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman:


‫ش َج َر َب ْينَ ُه ْم ث ُ َّم َال َي ِجدُوا فِي‬ َ ‫{فَ ََل َو َر ِب َك َال يُؤْ ِمنُونَ َحتَّى يُ َح ِك ُم‬
َ ‫وك فِي َما‬
]65 :‫س ِل ُموا ت َ ْس ِلي ًما } [النساء‬ َ ُ‫ْت َوي‬ َ َ‫أَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َر ًجا ِم َّما ق‬
َ ‫ضي‬
Artinya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan
yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” QS. An Nisa’: 65.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Kabira

Hikmah lain yang dapat dipetik dari ibadah kurban adalah:


2. Untuk Urusan Akhirat hendaknya selalu memilih yang paling sempurna
dan baik. Jangan yang sekedarnya, jangan yang asal-asalan tetapi yang
paling bagus kwalitasnya agar diterima Allah Ta’ala.

Lihat bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam tatkala berkurban dan


juga para shahabatnya, berkurban dengan hewan yang paling baik dan paling
gemuk.

‫ َكانَ إِذَا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ع ْن أَبِى ُه َري َْرةَ أَ َّن َر‬ َ ‫شةَ َو‬ َ ِ‫عائ‬ َ ‫ع ْن‬َ
‫س ِمينَي ِْن أ َ ْق َرنَي ِْن أ َ ْملَ َحي ِْن َم ْو ُجو َءي ِْن‬
َ ‫ع ِظي َمي ِْن‬ َ ‫ى ا ْشت َ َرى َك ْب‬
َ ‫شي ِْن‬ َ ‫ض ِح‬َ ُ‫أَ َرادَ أَ ْن ي‬
‫ش ِهدَ لَهُ ِب ْالبََلَغِ َوذَ َب َح اْلخ ََر‬ َ ‫ع ْن أ ُ َّمتِ ِه ِل َم ْن‬
َ ‫ش ِهدَ ِ َّّلِلِ ِبالت َّ ْو ِحي ِد َو‬ َ ‫فَذَ َب َح أَ َحدَ ُه َما‬
.-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ع ْن آ ِل ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ع ْن ُم َح َّم ٍد َو‬ َ
Artinya: “Aisyah dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam jika ingin berkurban sering membeli dua
domba jantan yang besar gemuk mempunyai dua tanduk dan mempunyai dua
warna pada bulu keduanya serta dikebiri keduanya, beliau menyembelih salah
satunya atas nama umatnya yang bersyahadat dengan mentauhid Allah dan
bersyahadat kepada beliau, sudah menyampaikan risalah. Dan menyembelih yang
lainnya atas nama Muhammad dan keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.” HR. Ibnu Majah.

Dan beginilah kebiasan generasi salafush shalih dari semenjak shahabat


Nabi radhiyallahu ‘anhum, mereka senantiasa menggemukkan hewan kurban
mereka agar berkurban dengan hewan yang paling baik yang mereka miliki bukan
hanya sekedar berkurban.!!!

Wahai Kaum Muslim yang dirahmati Allah…

HIkmah lain yang dapat dipetik dari ibadah berkurban adalah:


3. Nilai suatu ibadah adalah sesuai dengan tingkat ikhlas dalam ibadah
tersebut.

Hal ini dapat diambil dari Friman Allah Ta’ala:

‫علَى‬ َ ‫َّللاَ لُ ُحو ُم َها َو َال ِد َما ُؤهَا َولَ ِك ْن َينَالُهُ الت َّ ْق َوى ِم ْن ُك ْم َكذَ ِل َك‬
َّ ‫س َّخ َرهَا َل ُك ْم ِلت ُ َك ِب ُروا‬
َ َ‫َّللا‬ َّ ‫{ لَ ْن َينَا َل‬
]37 :‫َما َهدَا ُك ْم َو َبش ِِر ْال ُم ْح ِسنِينَ } [الحج‬
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan)
Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah
telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap
hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
berbuat baik.
Perhatikan perkataan yang sangat indah di bawah, perkataan yang
menunjukkan eksistensi ikhlas dalam amal.

Berkata syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Al Abbad Al Badr hafidzahullah:


,‫ اإلخَلص هو أساس النجاح والظفر بالمطلوب في الدنيا واْلخرة‬:‫منزلته‬
‫ فكما أنه ال‬,‫ وبمنزلة الروح للجسد‬,‫فهو للعمل بمنزلة األساس للبنيان‬
‫يستقر البناء وال يتمكن من االنتفاع منه إال بتقوية أساسه وتعاهده من أن‬
‫ وكما أن حياة البدن بالروح‬,‫يعتريه خلل فكذلك العمل بدون اإلخَلص‬
‫ وقد أوضح‬,‫فحياة العمل وتحصيل ثمراته بمصاحبته ومَلزمته لإلخَلص‬
َّ َ‫علَى تَ ْق َوى ِمن‬
ِ‫َّللا‬ َ ُ‫س بُ ْنيَانَه‬ َّ َ ‫ {أَفَ َم ْن أ‬:‫ذلك هللا في كتابه العزيز فقال‬
َ ‫س‬
‫َار‬ َ ‫َار فَا ْن َه‬
ِ ‫ار ِب ِه ِفي ن‬ ٍ ‫شفَا ُج ُرفٍ ه‬ َ ‫علَى‬ َ ُ‫س بُ ْن َيانَه‬ َّ َ‫ان َخي ٌْر أَ ْم َم ْن أ‬
َ ‫س‬ ٍ ‫َو ِرض َْو‬
َّ ‫َّللاُ ال َي ْهدِي ْالقَ ْو َم‬
} َ‫الظا ِل ِمين‬ َّ ‫ َو‬,‫َج َهنَّ َم‬
Artinya: “Kedudukannya: “Ikhlas adalah pondasi dasar kesuksesan dan
keberuntungan terhadap yang dicari di dunia dan akhirat. Ia kaitannya dengan
amal bagaikan kedudukan pondasi terhadap sebuah bangunan dan kedudukan
jasad terhadap sebuah ruh. Maka sebagaimana tidak akan pernah kokoh
bangunan dan tidak akan dapat diambil manfaat darinya kecuali dengan
menguatkan pondasinya dan selalu menjaganya dari kekosongan apapun yang
menggoyahkannya, maka demikian pula amal tanpa ikhlas. Dan sebagaimana
kehidupan badan dengan adanya ruh, maka kehidupan amal dan penghasilan
buahnya dengan selalu dibarengi dan dilazimi oleh ikhlas. Dan Allah telah
menerangkan hal itu di dalam kitab-Nya yang agung.
Disinilah rahasia dua firman Allah yang semakna meskipun beda redaksi ayatnya:
‫) َال‬162( َ‫ب ْال َعا َل ِمين‬
ِ ‫اي َو َم َما ِتي ِ َّّلِلِ َر‬ َ ‫{قُ ْل إِ َّن‬
ُ ُ‫ص ََل ِتي َون‬
َ ‫س ِكي َو َم ْح َي‬
]163 ،162 :‫)} [األنعام‬163( َ‫يك لَهُ َو ِبذَ ِل َك أ ُ ِم ْرتُ َوأَنَا أَ َّو ُل ْال ُم ْس ِل ِمين‬
َ ‫ش َِر‬
Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” “Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)". QS. Al An’am: 162-163.
]2 :‫ص ِل ِل َر ِب َك َوا ْن َح ْر} [الكوثر‬
َ َ‫{ف‬
Artinya: “Shalatlah untuk Rabbmu dan Sembalihlah (untuk-Nya).” QS. Al Kautsar: 2.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Kabira

You might also like