You are on page 1of 2

Pertama, gas alam masuk ke dalam primary reformer namun sebelum di proses, gas alam

tersebut harus distrerilisasikan agar tidak menghambat kinerja dari katalis. Gas yang harus di
sterilkan yaitu gas Hidrogen Sulfida yang harus diturunkan sampai dibawah 280 ug/m3. Dan
proses penghilangan gas pengotor (Hidrogen Sulfida) disebut dengan proses desulfurisasi dan
bisa menggunakan katalis Zink Oksida. Setelah itu, gas alam yang telah steril dimasukkan
kedalam desulfurized vissel dan dilakukan pemanasan (steam), setelah dilakukan pemanasan
bahan diproses lagi ke dalam secondary reformer dengan suhu 540 C. Setelah itu gas hasil
reformer akan melalui HP Steam Super Heater, pertama ada HTS (High Temperature Shift
Converter) di dalam tangki ini bersuhu tinggi yang berisi kromium oksida sebagai inisiator
dan katalis besi oksida. Sehingga dapat mengubah gas CO dengan CO2. Kemudian, ada
LTS (Low Temperature Shift Converter), Karena tidak semua CO dapat dikonversikan
menjadi CO2 di HTS, gas keluaran dari LTS ini bersuhu rendah yang terisi dengan copper
oksida sebagai katalis didinginkan dari 540-110 C. kemudian masuk ke proses CO2 absorber.
dalam CO2 absorber ini berlangsung secara counter current, yaitu gas synthesa dari bagian
bawah absorber dan larutan Benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan
CO2 -nya akan keluar dari puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan
diregenerasi di unit CO2 stripper dan dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang
dipisahkan. Selanjutnya dilakukan proses methanasi dimana kita akan membuat methane
pada methanator dengan reaksi:
1. CO + 3H2 → CH4 + H2O
2. CO2 + H2 → CO + H2O
3. CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O.
Lalu gas methane yang terbentuk akan dilakukan sintesis loop dimana methane akan masuk
ke Syn Gas Compressor atau Suction Drum untuk dipisahkan kandungan airnya. Drum dan
diumpankan ke Amoniak Converter dengan katalis dan disini terjadi reaksi pembentukan.
Lalu, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga di dapatkan amoniak dalam fasa
cair yang selanjutnyadigunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Gas sintesis tadi dipisah
kan dari sejumlah gas yang mungkin dapat tercampur. Dengan caranya di flash secara
berulang dan menurunkan tekanannya hingga gas yang telah terlarut menjadi lepas. Lalu
kemudian masuk ke Ammonia Untizied Chiller dimana ammonia anhidrat sebagai produk
akhir yang terbentuk akan disimpan pada suhu yang rendah . atau bisa dengan menaikan
suhunya untuk menjadikannya fuel gas yang nantinya akan bisa diproses kembali.

You might also like