You are on page 1of 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi


dengan tabah, walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam
menghadapi masalah tersebut. Oleh karena itu, mereka memerlukan
penolong yang dapat dipercaya, yang data memberikan bimbingan
dan semangat selalu siap di depan dalam mengatasi kesukaran.

Persalinan adalah terjadi pada kehamilan aterm (bukan


prematur atau post matur) mempunyai onset yang spontan (tidak
diinduksi) selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat
awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama) mempunyai
janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan
oksiput pada bagian anterior pelvis terlaksana tanpa bantuan
artificial (seperti forseps) tidak mencakup komplikasi (seperti
pendarahan hebat) mencakup pelahiran plasenta yang normal. Dalam
makalah ini akan dijelaskan mengenai proses kelahiran

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 jelaskan pengertian persalinan ?

1.2.2 sebutkan kala dalam persalinan ?

1.2.3 bagaimana perawatan pada ibu intranatal

1.3 Tujuan

1.3.1 mengidentifikasi pengertian persalinan

1.3.2 mengetahui kala dalam persalinan

1.3.3 mengetahui perawatan pada ibu intranatal

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada


kehamilan aterm (bukan premature atau postmatur), mempunyai
onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan
sebelum 24 jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal
dengan presentase puncak kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial,
tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir normal. Menurut Mochtar
(1998), Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi(janin + uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim
melalui jalan lahir atau dengan jalanlain. Persalinan normal disebut
juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang
kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.Persalinan dimulai (inpartu) pada Saat uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta.

Pengertian persalinan

Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi


dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan
kuat (Barbara, 2009).

Persalinan adalah klimaks dari kehamilan dimana berbagai sistem


yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam
keharmonisan untuk melahirkan bayi. (Manuaba, 2008).

Persalinan dan kelahiran adalah proses pengeluaran janin yang


terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan

2
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam,
tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Saifudin, 2001).

Persalinan normal WHO adalah persalinan yang dimulai secara


spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selama proses persalinan, bayi

dilahirkan spontan dengan presentasi belakang kepada pada usia


kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan
ibu dan bayi dalam keadaan baik.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan


bahwa persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk
konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif,
sering dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja
dalam keharmonisan untuk melahirkan bayi.

2.2 Bentuk-Bentuk Persalinan

a) Persalinan spontan

Proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan


alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam.

b) Persalinan Bantuan

Proses persalinan yang di bantu dengan tenaga dari luar


misalnya ekstraksi dengan forsep atau dilakukan operasi seksio
caesaria.

c) Persalinan Anjuran

Pada umumnya persalinan terjadi bila sudah besar untuk hidup


di luar, tetapi sedemikian besarnya sehingga menimbulkan

3
kesulitan dalam persalinan, kadang-kadang persalinan tidak di
mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

2.3 Persalinan ditentukan oleh 3 faktor “P” utama

2.3.1 Power His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan


mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolic ibu.

2.3.2 Passage (Keadaan jalan lahir)

2.3.3 Passanger Keadaan janin ( letak, presentasi, ukuran/berat janin,


ada/tidak kelainan anatomic mayor).

2.4 Tanda – Tanda Melahirkan

Gejala paling sering menjelang persalinan adalah rasa mulas.


Perut terasa seperti kram, mirip saat menstruasi. Ada juga yang
merasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada yang diare
atau pusing.Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan
melambat. Lebih baik Ibu makan makanan ringan saja seperti sup,
sereal, atau roti dan banyak minum air putih.

 Tanda tanda lainya seperti :

Terasa nyeri di selangkangan.

Anda akan merasakan nyeri di bagian selangkangan karena ada


tekanan sebagai akibat posisi kepala janin sudah turun ke bawah, ke
daerah rangka tulang pelvis. Lantaran janin menekan kandung
kemih, ibu hamil menjadi sering buang air kecil. Anda juga
merasakan sakit pada perut, mulas, sering buang air besar, dan buang
angin.

 Sakit pada panggul dan tulang belakang.

Anda akan merasakan sakit berlebihan pada panggul dan bagian


tulang belakang.

4
Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang
mulai menekan tulang belakang

 Flek

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga


kepala janin terdorong ke arah jalan lahir. Bersamaan dengan itu,
mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.pada awal
pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir yang
berwarna merah muda keluar melalui vagina. Kita biasa
menyebutnya flek.

 Ketuban Pecah

Pecah ketuban juga tanda umum menjelang persalinan. Ini lumayan


bikin panik. Apalagi kalau keluarnya seperti semburan yang sulit
ditahan.Air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi
selama kehamilan. Ketika saat melahirkan tiba, kantung ketuban
pecah dan airnya keluar melalui vagina.Kalau ketuban pecah, hati-
hati terhadap bahaya infeksi. Jaga kebersihan area vagina dan
hubungi dokter untuk memastikan apa sudah saatnya Ibu
melahirkan.

 Kontraksi

Walau tidak nyaman, kontraksi adalah panduan untuk mengetahui


kapan bayi Ibu akan lahir.Normalnya, di minggu ke 38-40
kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul.
Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan
gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-menerus
secara teratur.Menjelang persalinan, kontraksi makin kuat dan
frekuensinya makin sering. Biasanya kondisi ini secara alami
merangsang Ibu mengejan untuk mendorong bayi keluar.

 Jalan lahir membuka

5
Sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh
semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas
menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi
janin dari kuman.

Mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan


datangnya kontraksi yang semakin kuat, akan terus melunak dan
terbuka semakin lebar. Lama kelamaan, mulut rahim akan terlihat
semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah.Pembukaan
mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). bila
dokter mengatakan mulut rahim anda sudah pembukaan 8 artinya
jalan lahir sudah membuka sepanjang 8 cm.

Lamanya tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna,


bervariasi pada setiap kehamilan. Bila mulut rahim sudah membuka
sempurna, artinya anda sudah melewati tahap pertama dari proses
persalinan, dan siap menuju tahap kedua yaitu kelahiran bayi.

 Siap Lahir

Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di
mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara
alamiah, rahim dan vagina akan membuka semacam cekungan yang
menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, anda akan merasakan
tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina
dan anus).

Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan
darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu,
desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantong ketuban
pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap
sehingga cairan ketuban keluar membasahi vagina . cairan ini
sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru
memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah

6
pembukaan benar – benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di
pintu lahir, saat inilah anda diijinkan mengejan.

2.5 Kala dalam persalinan

2.5.1 Kala 1 (dari pembukaan 1 sampai lengkap).

Dimulai bila timbul his dan wanita mengeluarkan lendir yang


bercampur darah (blood show) sampai dengan pembuakaan
lengkap (10cm)

Proses ini terbagi menjadi 2 fase , yaitu :

1. Fase laten

Berlangsung selama 8 jam , serviks membuka sampai 3


cm.

Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan


penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.

Pembukaan serviks kurang dari 4 cm

Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam

2. Fase aktif

Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya


meningkat (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika
terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih).

Serviks membuka dari 4 ke 10 cm, biasanya dengan


kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga penbukaan
lengkap (10 cm)

Terjadi penurunan bagian terbawah janin

Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase,


yaitu :

7
1. Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan dari 3
– 4 cm

2. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan


berlangsung sangat cepat , dari 4 – 9 cm

3. Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat lagi ,


dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap

2.5.2 Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir)

Kala II persalinan adalah masa pembukaan lengkap sampi


dengan lahirnya bayi. Disebut juga kala pengeluaran atau
keluarnya bayi dari uterus melalui vagina.

Perubahan yang terjadi pada kala II :

a) Kontraksi uterus

 Lebih kuat , amplitudo 40 – 60 mmhg


 Lebih lama , 50 – 60 detik untuk satu his
 Lebih sering , lebih dari 3x dalam 10 menit

b) Fetus

 Penyaluran O2 pada palsenta akan berkurang dapat


menyebabkan :
 Hipoksia
 Djj menjadi tidak teratur
 Kepala masuk rongga , dasar panggul tertekan
sehingga timbul reflek
 mengedan.

c) Otot penyokong kala II

Karena ibu mengedan , maka otot pada dinding perut


akan berkontraksi.

8
Mengedan optimal dilakukan dengan cara :

 Paha ditarik dekat lutut


 Badan fleksi dagu menyentuh dada
 Gigi bertemu gigi
 Tidak mengeluarkan suara.

d) Dasar panggul dan organ panggul

 Vagina jadi tambah luas


 Otot – otot dasar panggul merenggang
 Kandung kemih terdorong kearah pubis
 Uretra terenggang
 Rectum tertekan

Tanda dan gejala Kala II Persalinan :

a. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan


terjadinya kontraksi
b. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada
rektum dan atau vaginanya
c. Perineum terlihat menonjol
d. Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
e. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah

Cara melahirkan bayi :

1. Melahirkan kepala bayi


2. Pimpin ibu meneran saat kepala sudah tampak 5-6 cm
depan vulva.
3. Letakkan satu tangan pada kepala bayi agar tidak terjadi
defleksi maksimal.
4. Satu tangan lainnya menahan perineum agar tidak terjadi
robekan.

9
5. Usap muka bayi dengan kasa / kain kering untuk
membersihkan dari kotoran seperti darah, lendir dan air
ketuban.
6. Periksa apakah ada lilitan tali pusat, jika ada lilitan dan tali
pusat panjang maka longgarkan melewati kepala bayi, tapi
jika tali pusat pendek, klem lalu potong.
7. Melahirkan bahu dan anggota badan seluruhnya
8. Biarkan kepala bayi mengadakan putaran paksi luar
dengan sendirinya.
9. Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan lehar bayi
(secara biparietal).
10. Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu
depan,dan lakukan tarikan lembut ke atas untuk
melahirkan bahu belakang.
11. Selipkan satu tangan ke bahu dan lengan bagian belakang
bayi sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan
lain ke punggung bayi untuk melahirkan bayi seluruhnya
(dengan sanggah susur)
12. Letakkan bayi di atas perut ibu dan keringkan bayi.
13. Klem dan potong tali pusat di antara kedua klem.

2.5.3 Kala III (dari bayi lahir hingga plasenta lahir).

Kala III berlangsung dari lahirnya bayi hingga


lahirnya plasenta secara lengkap dari dinding uterus.
Biasanya plasenta lepas dalam 6 – 15 menit setelah kelahiran
bayi dan keluarnya spontan atau dengan tekanan pada fundus
uteri. Peneluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah 100-
200 cc.

10
Tanda-tanda pelepasan plasenta :

 Perubahan bentuk dan tinggi fundus.


 Setelah bayi lahir, dan sebelum miometrium
berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi
fundus biasanya turun hingga di bawah pusat.
 Tali pusat memanjang (tanda Ahfeld)
 Semburan darah tiba-tiba

Semburan darah yang tiba-tiba ini menandakan


bahwa darah yang terkumpul di antara tempat
melekatnya plasenta dan permukaan maternal
plasenta ( darah retroplasenter), keluar melalui tepi
plasenta yang terlepas.

2.5.4. Kala IV (sampai dengan 2 jam plasenta lahir).

Adalah pemantauan melekat terhadap tanda – tanda vital


dan jumlah perdarahan harus dilakukan pada 1 – 2 jam
setelah plasenta lahir lengkap. Hal ini dimaksudkan agar
keadaan ibu post partum dapat dipantau dan bahaya akibat
perdarahan dapat dihindari.

Sebelum meninggalkan ibu post prtum, harus


diperhatikan 7 yang penting, antara lain :

1) Kontraksi uterus harus baik

2) Tidak ada perdarahan baik dari vagina maupun dari alat


genitalia lainnya

3) Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap

4) Kandung kemih harus kosong

5) Luka pada perineum telah terawat baik dan tidak ada


hematoma

11
6) Bayi dalam keadaan baik

7) Ibu dalam keadaan baik , nadi dan TD normal tidak ada


keluhan sakit kepala

2.6 Partograf

adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif


persalinan.

Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:

2.6.1 Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan


menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan
dalam.lokerbeasiswa

2.6.2 Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.


Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini
setiap kemungkinan terjadinya partus lama (Depkes RI,
2007).

Jika digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf akan


membantu penolong persalinan untuk:

a. Mencatat kemajuan persalinan.


b. Mencatat kondisi ibu dan janinnya.
c. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran.
d. Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini
mengidentifikasi adanya penyulit.
e. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan
klinik yang sesuai dan tepat waktu

12
13
DATA UMUM

Nama : Ny. TW Nama Suami :Tn D


Umur : 30 Tahun Umur : 32 Tahun
Alamat : Jakarta Pekerjaan :Swasta
Pekerjaan : Swasta Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Islam Tanggal Masuk RS : 31 Maret 2008
Suku Bangsa : Betawi NO.RM : 179131
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : D3

DATA UMUM KESEHATAN

1. Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg


2. Berat badan sebelum Hamil : -
3. Masalah kesehatan khusus : ( - )
4. Obat-obatan : ( - )
5. Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu : ( - )
6. Diet Khusus : ( - )
7. Menggunakan alat bantu : gigi tiruan / kaca mata/kontak lensa /alat
dengar,lain-lain : (- )
8. Frekuensi BAB 1 x / hari, Masalah : ( - )
9. Frekuensi BAK > 3x / hari, Masalah : ( - )
10. Kebiasaan waktu tidur : Tidur Malam 7 jam, Tidur siang 2-3 jam,
masalah gangguan tidur : (-)

14
DATA UMUM MATERNITAS

1. Kehamilan ini direncanakan : Ya


2. Status Obstetricus : G2 P1 A0 , Usia Kehamilan : 38-39 minggu
3. HPHT : 09 Juli 2007, Tafsiran Partrus : 16 April 2008
4. Jumlah anak di rumah :

No Jenis Cara Tempat BB Komplika Keadaa Umu


. kelami Lahir Persalina lahir si n saat r
n n Selama ini
Dan proses
penolong persalinan
1. Laki- Sponta Di RS 2700g (-) Sehat 4 thn
laki n r
2. Hamil
ini.

5. Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji


6. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali
7. Masalah kehamilan yang lain :
a. Trimester I : mual ( +),muntah ( +), tekanan darah tinggi ( -
), oedema tungkai (-)
b. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( -)
c. Trimester III : -
8. Masalah Kehamilan Sekarang ;

Keluhan : merasa mules mulai jam 00.00, disertai flek kontraksi


belum teratur, lendir darah sudah keluar, air ketuban ( -).

9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami


selama penggunaan alat kontrasepsi : tak terkaji

15
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan
ASI sampai usia 2 tahun dan disertai PASI .

11. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan : -


12. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan
orang tua serta keluarga lainnya.
13. Masalah persalinan yang lalu : ( - )

RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )


Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 31 Maret 2008, kontraksi
belum teratur,lendir darah sudah keluar, air ketuban ( -). Selanjutnya pagi
harinya tanggal 31 Maret 2008 dari IGD masuk di ruang VK jam
06.00 dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah ( + ) , air ketuban ( -
), lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut dan terus
meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112 X/mnt, RR 20 X/mnt, S
36,2 °C, pasien mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada
oedema, dilakukan palpasi : Janin tunggal, letak memanjang,presentasi
kepala, kepala masuk panggul , Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak
Pu-Ka.
2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) : His 3
kali dalam 10 menit lamanya 40 – 70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30
Wib).
3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup
kuat.
4. Pemeriksaan fisik:

 Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 ‘ C ,


P = 20 x/m

16
 Kepala/ Leher : Oedema (-),conjungtiva anemis (-),sclera (-
),penglihatan :dbn,kelenjar tiroid (-)vena jugularis(-),bekas
operasi (-)
 Dada ( Jantung ,paru-paru ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1
dan S2 reguler.
 Paru-paru :Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
 Payudara :Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.
 Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.
 Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
 Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
 Refleks : + /+.

5. Pemeriksaan Dalam

Jam Dilakukan Oleh Hasil


Pemeriksaan
06.30 Bidan R KU : Tenang, Pembukaan 2 – 3
cm,portio lunak, selaput ketuban ( + ),
presentasi kepala , kepala masuk
panggul, H1 – H2,lendir darah ( + ),
Air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, aterm
dlm persalinan kala I fase laten
10.30 Dokter His kuat, DJJ ( + ) , portio tipis ,
pembukaan 8cm, ketuban ( + ),
presentasi kepala, H 2, lender darah ( +
), air ketuban ( -)
Kesimpulan : Second gravid, hamil
aterm,dlm persalinan kala I fase aktif.

6. Ketuban Utuh, pecah ( - )


7. Laboratorium :

17
Tanggal dan Hasil pemeriksaan Interpretasi
jenis normal
pemeriksaan
(- ) (-)
Tidak dilakukan
pemeriksaan

8. Therapi yang diberikan :

Tanggal Jenis therapi Rute therapi dosis Indikasi therapi


31 Maret Pospargin IM 1 amp kontraksi His
2008 PP IM 1 juta Ui Mencegah
infeksi

DATA PSIKOSOSIAL

1. Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak dikaji.


2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu
mengatakan bahwa kehamilan ini memang direncanakan, dan
merasa bahagia akan kelahiran putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang : Tidak
dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji.

18
LAPORAN PERSALINAN

1. Kala I :

Tanggal Jam Hasil Observasi


31Maret Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40
2008 detik, kekuatan sedang, air ketuban ( - ),DJJ
147 X/mnt, lokasi ketidaknyamanan pinggang
menjalar ke perut dan terus meningkat, pasien
mengeluh nyeri , merintih dan tampak
kesakitan, kepala turun di H1 – H2, Vital Sign
: TD : 110/80 mmHg, N : 100 x/m, R : 24 x/m,
Jam 09.00 SB : 36,5 °C
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 -
40 detik, kekuatan his : semakin Kuat, air
ketuban ( - ), Vital sign : TD : 110/80 mmHg,
Jam 10.30 N : 88 x/m, R : 24x/m, SB : 36,4’C, DJJ : ( + ),
148 X/mnt, teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 –
100 mmHg, kekuatan His : cukup kuat,
pembukaan 8 cm, selaput ketuban ( +), DJJ ( +
Jam 11.45 ), portio tipis , pembukaan 8cm, ketuban ( + ),
presentasi kepala, H 2, lender darah ( + ), air
ketuban ( -)
His ( +) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40 -45
detik,kekuatan His : kuat, ibu tampak ingin
mengejan , pembukaan lengkap, selaput
ketuban ( +), pecah sendiri, DJJ ( + ), pimpin
persalinan

19
Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kencang-kencang, rasa tak nyaman
pada pinggang, menjalar keperut dan terus meningkat.
DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi

2. DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.


DS : -
DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina berulang.

2. Kala II

Tanggal Jam Hasil Observasi


31Maret Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
2008 perineum menonjol, His ( + ), frekuensinya
2 – 3 menit, lamanya 45 -50 detik, kekuatan
His ; Kuat, VT : Pembukaan lengkap, kepala
turun di H 3- H4 , presentasi kepala, urine ( -
) Ibu dipimpin untuk mengejan.
Jam 11.50 Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855
gr,PBL : 50 cm, LK/LD : 30/ 30 cm, A/S : 8
– 9 , Bayi Normal , tidak ada cacat bawaan.

Keadaan Umum Bayi baru Lahir :


a. Berat badan : 2855 gram
b. Panjang badan : 50 cm
c. Lingkar kepala : 30 cm
d. Lingkar dada : 30 cm
e. Lingkar perut : 28 cm

20
APGAR SCORE ;
NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5
menit
1. Tgl 31 Maret Denyut jantung 2 2
2008,jam 11.50
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : -
DX Keperawatan : Nyeri b.d. Fisiologis: Proses persalinan

3. Kala III

Tanggal Jam Hasil Observasi

31 Maret Jam.10.30 Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta


2008 dilahirkan secara spontan lengkap, bentuk
oval, insersi sentral, perdarahan 100
cc,selaput ketuban utuh, Vital sign : TD :
120/80 mmHg,N : 94 x/m.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tamapak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang dan perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri b.d. Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.

21
2. DO : terdapat luka epis
DS : -
DX Keperawatan : Risiko infeksi b.d. Trauma jalan lahir (luka episiotomi).

4. Kala IV :

Tanggal Jam Hasil Observasi

16 mei 2003 Jam Kontraksi uterus baik, TFU 2jari bawah


13.35 pusat, perdarahan pervaginam ±50 CC, luka
epis baik. Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N :
84 x/m, R 24 x/m, SB : 36,4 ‘C.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
DX Keperawatan : Fatigue b.d. Proses persalinan.

22
KALA I
Jam Dx. Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
Kep
1 31-04- Nyeri b.d. Setelah 6 jam tindakan 1. Managemen nyeri 07.30 Jam 11.30
2008 Fisiologis: keperawatan ibu mampu
 Lakukan pengkajian  Mengkaji nyeri Subyektif :
his dan beradaptasi dengan
07.00 nyeri secara klien:
penurunan nyerinya  Ibu mengatakan
komprehensif yang PQRST.
kepala ke nyeri semakin
Kriteria: meliputi lokasi,
panggul.  Mengatur hebat
karakteristik, awitan,
Ibu mampu melakukan lingkungan dibandingkan
durasi, frekuensi,
pursed lip breathing. yang beberapa jam
kualitas, intensitas
nyaman: sebelumnya.
Tidak mengejan sebelum atau berat dan faktor
Menyarankan
waktunya. presipitasi  Ibu mengatakan
penunggu
meskipun
 Ekspresikan satu orang
nyerinya terasa
penerimaan tentang bergantian,
tapi akan
nyeri membersihka
berusaha untuk
n tempat tidur
 Kurangi rasa takut bertahan.
ibu, menjaga
dengan meluruskan
ibu tetap
setiap misinformasi Obyektif
kering.
2. Manajemen  Ekspresi meringis
10.00
lingkungan menahan sakit.
 Mengajarkan
 Implementasikan  Tampak gelisah.
ibu untuk
tindakan untuk
melakukan  Mampu
kenyamanan fisik
nafas dalam melakukan nafas
seperti menciptakan
ketika his dalam ketika
suasana yang
timbul. timbul his.
nyaman,
meminimalkan  Menganjurkan
 Tidak mengejan
stimulasi lingkungan ibu untuk sebelum
merubah pembukaan
 Ibu bersalin biasanya
posisi tidur lengkap.
merasa panas dan

23
banyak keringat miring-miring. Sering mengubah
atasi dengan cara: posisi tidur.
 Menganjurkan
gunakan kipas
ibu untuk
 Tanda vital: TD:
angina/AC, Kipas
tidak 110/80 mmHg, N:
biasa dan
mengejan 98 x/mnt, R: 24
menganjurkan ibu
sebelum x/mnt, S: 36,2 oC.
mandi sebelumnya
dianjurkan.
3. Edukasi :
prosedur/perawatan Assesment

 Demonstrasikan Rasa nyeri


pereda nyeri non semakin kuat dan
invasif/ non sering, ibu
farmakologis : mampu
massage, beradaptasi
distraksi/imajinasi, dengan
relaksasi, kondisinya.
pengaturan posisi
yang nyaman

 Jika ibu tsb tampak Planing


kesakitan
dukungan/asuhan  Berikan support

yang dapat ibu untuk tidak

diberikan; lakukan mengejan

perubahan posisi, sebelum

sarankan ia untuk waktunya.

berjalan, dll.
 Dampingi ibu

 Anjurkan ibu untuk sampai

tidak mengejan pembukaan

sebelum pembukaan lengkap.

lengkap
 Evaluasi nyeri his.

 Anjurkan ke keluarga
intuk mendampingi

24
dan melakukan
massage pada
punggung atau paha
ibu

2 07.30 Resiko Setelah tindakan 3 jam ibu


1. Kontrol infeksi 07.30 11.00
infeksi b.d. menunjukkan menunjukkan
 Terapkan pencegahan Mengukur
pemeriksaan kontrol terhadap infeksi. Subjektif
universal tanda vital.
dalam
Kriteria:  Ibu mengatakan
berulang.  Berikan hygiene yang baik.  Mencuci
mengerti adanya
Ibu bebas dari tanda dan tangan
2. Proteksi infeksi resiko infeksi
gejala infeksi. sebelum dan
karena ketuban
 Monitor tanda dan sesudah
Ibu mampu menjelaskan sudah pecah.
gejala infeksi melakukan
tanda dan gejala infeksi.
lokal/sistemik tindakan
Objektif

 Cuci tangan sebelum Menganjurkan


 Tanda vital: TD:
agar orang
dan sesudah
110/80 mmHg, N:
terdekat saja
melakukan tindakan.
98 x/mnt, R: 24
yang
 Gunakan sarung menunggui x/mnt, S: 36,4 oC.

tangan steril dalam  Tidak terdapat


11.00
tindakan tanda-tanda
pemeriksaan dalam.  Mengukur infeksi.
tanda vital.
 Pertahankan
kesterilan selama Mencuci
melakukan tindakan tangan Assessment

sebelum dan Tidak ada tanda-


3. Monitor tanda vital
sesudah tanda infeksi
 Pantau suhu tubuh melakukan
dan denyut nadi tiap tindakan.
8 jam
 Menggunakan Planning
4. Managemen sarung  Pertahankan
lingkungan tangan steril
kesterilan saat
saat

25
 Jaga kebersihan melakukan melakukan
tempat tidur, pemeriksaan tindakan.
lingkungan dalam.
 Pantau tanda-
5. Pendidikan tanda infeksi.
kesehatan
 Anjurkan ibu dan
 Berikan penjelasan keluarga untuk

tentang mengapa menjaga

klien menghadapi kebersihan diri

risiko infeksi, tanda dan lingkungan

dan gejala infeksi sekitarnya.

6. Administrasi
medikasi

 Berikan antibiotik
sesuai program

KALA II

No Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi

1 31- Nyeri b.d. Setelah 15 1. Managemen nyeri 1145 11.50


03- Fisiologis: menit
Ø Kurangi rasa takut
Ø Membantu ibu Subjektif
08 Proses tindakan
dengan meluruskan mensupport
persalinan. keperawatan
Jam setiap misinformasi tungkai. Ø Ibu
ibu mampu
11.45 mengatakan
beradaptasiØ Berikan bantal pada
Ø Membantu
sakit ketika
dengan bawah punggung dan memimpin

26
nyerinya Bantu support kedua meneran. meneran.
tungkai ibu.
Kriteria: Ø Menganjurksn ibu
Ø Bantu memimpin pola untuk
Ibu mampu Objektif
nafas ibu. merilekskan otot
mengatur
dasar pelvis Ø Ibu tampak
pola nafas Ø Anjurkan ibu utk
meringis
ketika merilekskan otot dasar Ø Memberikan
menahan
meneran. pelvis. dukungan pada
sakit.
ibu dengan
Ibu mampu 2. Manajemen
memberikan Ø Pola nafas
meneran lingkungan
semangat. ibu teratur.
dengan tepat
Ø Implementasikan
dan benar. Ø Melibatkan suamiØ Ibu mampu
tindakan untuk
dalam proses meneran
Tidak terjadi kenyamanan fisik
kelahiran dengan tepat.
ruptur di seperti menciptakan
(menemani ibu).
perineum. suasana yang nyaman,
Menganjurkan
meminimalkan
ibu mengatur Assesment
stimulasi lingkungan
nafasnya: selalu
Ø Ibu mampu
3. Edukasi : mengambil nafas
beradaptasi
prosedur/perawatan dalam untuk
dengan
mengisi awal dan
Ø Demonstrasikan pereda nyerinya.
akhir kontraksi
nyeri non invasif/ non
dan keluarkan
farmakologis :
perlahan-lahan,
massage, Planing
mengejan
distraksi/imajinasi,
panjang dan kuat,Ø Monitor
relaksasi, pengaturan
ketika diminta nyeri ibu.
posisi yang nyaman.
menahan tidak
Ø Anjurkan ibu
Ø Anjurkan ibu mengatur mengejan dulu
untuk ettap
pola nafas :sebelum menganjurkan
mengatur
meneran tarik dua kali ibu untuk
pola nafas
nafas dlm lalu baru

27
meneran, ulangi lagi berusaha rileks dan minta
sampai berakhirnya kepala bagian suami terus
kontraksi dan berhenti belakang memberikan
meneran bersandar. dukungan.

Ø Anjurkan pada ibu Ø Berikan


untuk konsentrasi saat informasi
meneran mengenai
keadaan
4. Edukasi : proses
bayinya.
penyakit

Ø Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri

KALA III

No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi

1 11.55 Nyeri b.d. Setelah 1. Managemen 11.55 12.00


Fisiologis: tindakan 15 nyeri
Ø Melakukan Subjektif
Involusi menitibu
Ø Monitor pelepasan monitor
uterus, luka mampu Ø Ibu mengatakan
plasenta. pelepasan
episiotomi. beradaptasi perutnya terasa
plasenta.
dengan Ø Lakukan pemijatan melilit dan
nyerinya. pada fundus uteri. Ø Memberitahu ibu mules juga
jenis kelamin dan terasa nyeri pada
Kriteria: Ø Lakukan
keadaan bayinya. jalan lahirnya.
perawatan/memper
Tampak
Ø Melakukan

28
tenang. baiki perineum. masase fundus
uteri.
MenyatakanØ Anjurkan ibu untuk Objektif
dapat menggunakan Ø Melakukan
Ø Tanda vital: TD:
menahan tehnik nafas dalam observasi
120/84 mmHg,
nyeri. untuk mengurangi perineum.
N: 94 x/m, R: 24
rasa nyeri
Ø Memimpin ibu x/mnt, S: 36,4
o
Ø Anjurkan melakukan nafas C.
suami/keluarga dalam.
Ø TFU 2 jari di
untuk menemani
Ø Menganjurkan bawah pusat.
ibu.
keluarga
untuk
Ø Ekspresi
2. Manajemen menemani ibu.
menahan nyeri.
lingkungan
Ø Menganjurkan
Ø Dilakukan
Ø Implementasikan suami untuk
kateterisasi urine
tindakan untuk melakukan
keluar
kenyamanan fisik masase pada
seperti putting ibu. Ø Kontraksi uterus
menciptakan (+), kuat.
Ø Mengatur suhu
suasana yang
ruangan Ø Plasenta lahir
nyaman,
(menghidupkan spontan lengkap,
meminimalkan
kipas angin) dan Perdarahan 50
stimulasi
membatasi cc.
lingkungan
penunggu ibu.
3. Edukasi :
Ø Mengukur tanda-
prosedur/perawatan Assesment
tanda vital.
Ø Demonstrasikan Ø Nyeri masih
pereda nyeri non aktual.
invasif/ non
farmakologis :
massage, Planning

29
distraksi/imajinasi, Ø Monitor tanda
relaksasi, vital.
pengaturan posisi
Ø Lakukan
yang nyaman
pengkajian
Ø Anjurkan pada ibu nyeri.
untuk
Ø Anjurkan
konsentrasi saat
penggunaan
meneran
nafas dalam dan
Ø Beri dukungan pada distraksi (diajak
ibu untuk bicara).
beradaptasi dengan
bayi.

2 11.55 Risiko Kontrol 7. Infection control 11.55 12.00


infeksi b.d. infeksi
Ø Terapkan
Ø Melakukan Subjektif
Trauma selama
pencegahan toileting luka
jalan lahir perawatan 3
universal. sebelum Ø -
(luka hari.
menjahit.
episiotomi). Kriteria: Ø Berikan hygiene
yang baik. Ø Melakukan
Tidak Objektif
observasiluka
terdapat Ø Jahit luka dengan
episiotomi. Ø Luka episiotomi
tanda-tanda teknik aseptic
sepanjang 3 cm.
infeksi. Ø Menjahit luka
Ø Jaga kesterilan alat
dengan Ø Dilakukan jahitan
teknik
yang digunakan.
aseptik. dengan cat gut
Ø Gunakan dan zide
Ø Menjaga
sarungtangan steril sebanyak 4.
kesterilan alat.
dalam melakukan
Ø Tanda vital: TD:
rindakan. Ø Memakai sarung
120/84 mmHg,

30
8. Infection tangan streril. N: 90 x/mnt, R:
protection 22 x/mnt, S:
Ø Mengukur tanda
Afebris.
Ø Monitor tanda dan vital.
gejala infeksi Ø Tidak terdapat
Ø Menjaga
lokal/sistemik tanda-tanda
kebersihan luka
infeksi.
Ø Amati faktor-faktor dan tempat tidur
yang menaikkan ibu. Ø Luka tampak
infeksi/memperlam basah.
bat penyembuhan
luka : infeksi luka,
nutrisi dan hidrasi Assessment
tidak adekuat,
Ø Tidak terjadi
penurunan suplai
infeksi.
darah.

9. Vital sign
monitoring Planning

Ø Monitor tanda vital. Ø Gunakan teknik


aseptic dalam
10. Incision site care
perawatan luka.
Ø Rawat luka post
Ø Berikan
episiotomi dengan
antibiotik sesuai
cara steril.
order.
Ø Pantau kondisi luka,
Ø Anjurkan ibu
waspadai tanda-
untuk menjaga
tanda infeksi
hygiene.
11. Health Education

Ø Berikan penjelasan
tentang mengapa
klien menghadapi

31
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi

12. Administrasi
medikasi

Ø Berikan antibiotik
sesuai program

KALA IV

No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi

1 12.30 Fatigue Ibu mampu1. Konservasi 12.30 13.45


b.d. Proses melakukan energi
Ø Mengukur tanda Subjektif
persalinan. konservasi
Ø Monitor tingkat vital.
energi stelah Ø Ibu mengatakan
kelemahan ibu.
tindakan 6 Ø Memonitor tingkat masih merasa
jam. Kriteria:Ø Monitor tanda- kelemahan. lungkrah, rasanya
tanda vital ibu. ingin tidur.
Ibu Ø Membersihkan ibu
menyatakan Ø Berikan periode dan
lelah istirahat yang mengembalikan ke
Objektif
berkurang. cukup. ruang istirahat.
Ø Tampak lemah.
Ibu Ø
mampu Fasilitasi ibuØ Menganjurkan ibu
mengatur untuk istirahat. untuk menconaØ Tanda vital: TD:
pola istirahat. 120/80 mmHg, N:
Ø Berikan
istirahat- 90 x/mnt, R: 22
makanan/nutrisi Ø Menganjurkan ibu
aktivitas. x/mnt, S: 36,7 oC.
pada ibu. untuk makan dan
minum. Ø Mau makan dan
Ø Berikan tambahan
minum.

32
minuman peroral 13.35 Ø Tampak tenang,
pada ibu tidur bersama
Ø Menjaga
bayinya.
Ø Berikan suplai ketenangan
oksigen yang ruangan.
cukup bagi ibu.
Ø Menganjurkan Asessment
Ø Ciptakan kepada ibu untuk
Ø Tujuan belum
lingkungan yang tidak banyak
tercapai.
tenang. bergerak dulu.

Ø Batasi aktivitas
ibu. Planing

Ø Libatkan keluarga Ø Lanjutkan


untuk intervensi.
memberikan
Ø Fasilitasi ibu
support.
untuk beristirahat:
Jaga ketenangan
ruangan,
kebiasaan sebelum
istirahat.

33
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada


kehamilan aterm (bukan premature atau postmatur),mempunyai
onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan
sebelum 24 jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal

34
dengan presentase puncak kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial,
tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir normal.Persalinan normal
disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang
dari 24 jam.Bentuk-Bentuk Persalinan:Persalinan spontan,
Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran

menjelang kelahiran sang bayi, ada beberapa hal yang perlu


dipersiapkan. Terutama barang – barang keperluan ibu dan sang bayi
yang nantinya akan dibawa ke rumah sakit.Tanda – Tanda
MelahirkanGejala paling sering menjelang persalinan adalah rasa
mulas. Perut terasa seperti kram, mirip saat menstruasi. Ada juga
yang merasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada yang
diare atau pusing.Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan
melambat.Kala dalam persalinan : Kala 1 (dari pembukaan 1 sampai
lengkap),Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir),Kala
III (dari bayi lahir hingga plasenta lahir).

3.2 SARAN

1. Agar lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai


asuhan persalinan yang terbagi atas empat kala

2.

DAFTAR PUSTAKA

Lutan, Delfi. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta – Buku Kedokteran EGC

35
Nolan, Mary. 2004. Kehamilan & Melahirkan. Jakarta – Arcan

Bagian Obstetri & Ginokelogi. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung – Eleman

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obesentri (jilid 1). Jakarta-Buku


Kedokteran

Pujiastuti. 2009.Ibu hamil dan Bayi.Jogyakarta-Tugu Publiser

Anton, Baskoro. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Jogjakarta.


Banyumedia

Indonesia. Departemen Kesehatan Direktorat. 2004. Pelatihan Asuhan


Persalinan Normal. Jakarta. Departemen Kesehatan

36

You might also like