You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang menjalani berbagai macam aktifitas dalam memenuhi kebutuhan sehai-
hari. Aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan
makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang
tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut
bukanlah makanan khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga terlalu mahal.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat kesuburan tanah yang baik. Banyak
sekali tanaman yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Salah satunya dari jenis sayur-
sayuran seperti bayam. Tanaman sejuta manfaat ini dapat tumbuh dengan subur di
berbagai wilayah di Indonesia.
Sayur bayam yang kita kenal selama ini banyak dikonsumsi sebagai lauk, seperti
tumis bayam, sayur bening, dll. Kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam
bayam sangat baik bagi kesehatan tubuh. Mengkonsumsi sayuran bayam secara rutin
dapat menurunkan risiko terkena penyakit stroke. Selain itu, sayuran bayam juga sangat
berguna untuk pembentukan sel darah merah di dalam tubuh sehingga tubuh tidak mudah
terserang anemia atau kurang darah. Namun tidak sedikit masyarakat Indonesia yang
tidak suka mengkonsumsi sayuran, untuk itu saya bermaksud membuat bayam menjadi
produk olahan yang berbeda dari biasanya yaitu keripik bayam krenyess yang gurih dan
renyah.
Dari fakta yang telah dikemukakan diatas maka sangat cocok dan potensial bila saya
mendirikan usaha keripik bayam krenyess, dimana makanan ini merupakan makanan
selingan dan baik dikonsumsi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena
mengandung nilai-nilai gizi yang cukup baik.

B. Perumusan Visi Usaha


Menjadi salah satu usaha cemilan yang mengutamakan rasa, kualitas serta mutu
terbaik serta menjadi salah satu kuliner yang digemari oleh banyak orang.

C. Perumusan Misi Usaha


1. Terus berinovasi untuk menciptakan menu-menu yang menarik dan unik.
2. Memberikan pelayanan prima.
3. Memasarkan Keripik Bayam di pasar tradisional maupun pasar modern.
4. Menjaga kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas.
5. Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas rasa yang
memukau.

D. Tujuan Usaha
Tujuan dari didirikannya usaha “Keripik Bayam Krenyess” ini adalah:
1. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan
hidup sehari-hari.
2. Melatih jiwa seorang wirausaha agar mampu menjalankan usaha dengan baik.
3. Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan produk cemilan yang ditawarkan.
4. Membantu petani bayam untuk mengolah serta memasarkan hasil pertaniannya.
5. Mencapai target penjualan.

E. Deskripsi Usaha
Usaha yang akan dilaksanakan merupakan usaha perorangan (Home Industrie).
Tanggung jawab atas usaha ini sepenuhnya ditanggung oleh pemilik usaha. Jadi segala
sesuatu yang terjadi dalam produksi ditanggung oleh pemilik. Produksi dilakukan disuatu
tempat yang strategi yaitu tempat yang ramai, serta dekat dengan pelanggan.
Usaha ini meliputi penyewaan tempat sebagai lokasi usaha dan membuat surat izin
usahanya kemudian pembelian bahan bahu dan diolah sedemikian rupa sehingga bahan
baku tersebut menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dan tentunya
memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
BAB II
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN

A. Lingkungan Usaha
Di Indonesia kebanyakan orang mengisi waktu luang atau waktu senggang dan
untuk sekedar menganjal perut yang lapar dengan mengemil makanan ringan. Sehingga
saya meluncurkan produk yang unik yaitu cemilan keripik bayam.

B. Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama,
memang sudah cukup banyak. Seperti keripik tempe, keripik pisang, keripik singkong,
dll. Tetapi, saya menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-produk yang sudah
ada yaitu dengan meluncurkan sebuah inovasi keripik bayam yang rasanya enak, ukuran
yang lebih besar, harga yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis.
Dengan ini, saya yakin produk yang saya miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.

C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha keripik bayam yang bisa dibuat cemilan maupun untuk lauk, maka
saya akan memasarkan/menitipkan dikantin kampus, warung, rumah makan atau agen
yang mau menjualnya, sehingga akan banyak yang membantu untuk mengembangkan
usaha ini.

D. Faktor penghambat usaha ini diantaranya:


Pengenalan produk kepada masyarakat karena sebelumnya ada yang belum pernah
mencoba. Tapi saya sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor
penghambat tersebut diantaranya yaitu dengan menjual dengan harga yang terjangkau,
membuat brosur untuk pengenalan kepada masyarakat.

E. Faktor pendukung usaha ini diantaranya:


1. Persediaan bahan baku mudah didapat
2. Higienis dan harga yang relatif terjangkau
3. Merupakan produk yang unik sehingga masyarakat penasaran untuk mencobanya.
F. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha keripik bayam yang lain,
yaitu:
a. Tempatnya strategis
b. Rasanya sangat enak dan gurih
c. Bahan produk yang terjamin, higienis dan sehat
d. Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Produk mudah ditiru
b. Belum mempunyai cabang
3. Opportunity (Peluang)
a. Bisa menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan
b. Karena bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai tua, maka pasar
sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
c. Ciri khas menu yaitu menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
d. Cabang yang semakin banyak membawa konsumen mudah mendatanginya.
4. Threath (Ancaman)
a. Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah
b. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan
harga yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
BAB III
ASPEK PRODUKSI

A. Jenis Produk
Jenis produk yang dibuat adalah Keripik Bayam Krenyes

B. Volume Produk
Banyaknya produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan untuk
mendapatkan laba adalah 100 bungkus/ bulan.

C. Fasilitas dan Peralatan Produksi


Wajan 1 buah Rp. 35.000,00 Rp. 35.000,00
Spatula 1 buah Rp. 6.500,00 Rp. 6.500,00
Serok 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
Baskom 2 buah Rp. 3.500,00 Rp. 7.000,00
Pisau 1 buah Rp. 7.500,00 Rp. 7.500,00
Tampah 1 buah Rp. 9.000,00 Rp. 9.000,00
Kompor + gas Rp. 450.000,00 Rp. 450.000,00
Streples 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
Cobek + uleg Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
Jumlah Rp. 545.000,00

D. Bahan baku
Bayam 30 Ikat Rp. 60.000
Tepung Tapioka ¼ kg Rp. 1.500
Tepung Beras ½ kg Rp. 6.500
Tepung Terigu ¼ kg Rp. 2.500
Bawang Putih ¼ kg Rp. 6.000
Garam Rp. 500
Kunyit 2cm Rp. 500
Kemiri Rp. 500
Ketumbar Rp. 500
Penyedap rasa Rp. 2.000
Minyak Rp. 15.000
Cabe bubuk Rp. 8.000
Total biaya bahan baku Rp.103.500

E. Jumlah tenaga kerja


Semua karyawan berjumlah 8 orang. Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai
berikut.
1. Pemilik, bertugas untuk memanajemen organisasi yang meliputi manajemen
organisasi dan produksi, melakukan kontrol terhadap jalannya proses produksi,
mengontrol keuangan serta pemasaran.
2. Bagian keuangan, bertugas untuk mengontrol dan mencatat keuangan serta transaksi
usaha.
3. Bagian pemasaran, bertugas untuk pendistribusian, promosi serta pemasaran produk
agar sampai ke tangan konsumen.
4. Bagian produksi, bertugas untuk melakukan pembelian bahan baku, pembuatan dan
pengolahan produk, serta pengemasan produk.

F. Proses produksi
1. Pertama, campurkan ½ kg tepung beras, ¼ kg tepung terigu dan 10 sdm tepung kanji
dengan air
2. Haluskan 15 siung bawang putih, kunyit, kemiri dan ketumbar secara bersamaan,
campurkan dengan adonan dan aduk hingga rata
3. Pisahkan daun bayam dari tangkainya lalu cuci hingga bersih
4. Panaskan minyak goreng dan masukkan bayam ke dalam adonan satu per satu
5. Goreng ke dalam minyak panas sampai kecoklatan
6. Angkat keripik dari minyak lalu tiriskan setelah tidak panas masukkan 10 lembar
keripik ke dalam kemasan plastik untuk proses pengepakan.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN

A. Aspek Produksi
1. Jenis produksi : Keripik Bayam Krenyess
2. Jumlah produksi : 25 bungkus/minggu, 100 bungkus/bulan

B. Modal Rp. 1.000.000,00

C. Biaya Tetap
1. Peralatan
2. Wajan 1 buah Rp. 35.000,00 Rp. 35.000,00
3. Spatula 1 buah Rp. 6.500,00 Rp. 6.500,00
4. Serok 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
5. Baskom 2 buah Rp. 3.500,00 Rp. 7.000,00
6. Pisau 1 buah Rp. 7.500,00 Rp. 7.500,00
7. Tampah 1 buah Rp. 9.000,00 Rp. 9.000,00
8. Kompor + gas Rp. 450.000,00 Rp. 450.000,00
9. Streples 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
10. Cobek + uleg Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
Jumlah Rp. 545.000,00

D. Biaya Variabel
1. Bahan baku ( 1 kali produksi)
Bayam 30 Ikat Rp. 60.000,00
Tepung Tapioka ¼ kg Rp. 1.500,00
Tepung Beras ½ kg Rp. 6.500,00
Tepung Terigu ¼ kg Rp. 2.500,00
Bawang Putih ¼ kg Rp. 6.000,00
Garam Rp. 500,00
Kunyit 2cm Rp. 500,00
Kemiri Rp. 500,00
Ketumbar Rp. 500,00
Penyedap rasa Rp. 2.000,00
Minyak Rp. 15.000,00
Cabe bubuk Rp. 8.000,00
Total biaya bahan baku Rp.103.500,00
Ket:
1 minggu 2 kali produksi Rp.103.500,00 x 2 Rp.414.000,00/minggu=
828.000,00/bulan
2. Biaya operasional ( 1 kali produksi)
Gas/ bahan bakar @Rp. 20.0000 : 2 Rp. 10.000,00
Plastik Rp. 8.000,00
Isi Steples Rp. 1.000,00
Label Harga Rp. 9.000,00
Total biaya bahan operasional Rp. 23.000,00
Ket:
1 minggu 4 kali produksi Rp. 23.000,00 x 2 Rp. 46.000,00/minggu=
184.000,00/bulan

E. Total Cost Rp. 1.557.000,00

F. Rencana pemasaran bulan pertama


1. Harga pokok = Total cost/jumlah produksi
= Rp. 1.557.000,00/100
= Rp. 15.570,00 dibulatkan Rp. 16.000,00
2. Harga jual = Rp. 16.000,00

G. Perhitungan laba dan rugi


Harga per bungkus Rp. 16.000,00
Minimal 100 bungkus/ bulan
Pemasukan per bulan = Rp. 16. 000,00 x 100
= Rp. 1.600.000,00
Keuntungan bulan 1 = Pemasukan – modal
= Rp. 1.600.000,00 – Rp. 1.557.000,00
= Rp. 43.000,00
Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh setiap bulan adalah Rp. 43.000,00
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan baik
apabila manajemen dan perencanaannya disajikan dengan baik dan matang begitu juga
aspek permodalannya. Kita harus dapat menggunakan modal yang kita punya dengan
baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang maksimal dan sesuai dengan yang kita
inginkan. Jadi, segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha, baik manajemen
maupun ketersediaan modal sangat erat kaitannya antara satu dengan yang lain. Selain
itu, usaha ini membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses produksi, hal ini
bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas untuk memperoleh keuntungan
yang maksimal.

B. Saran
Proposal ini diharapakan dapat bermanfaat bagi usaha lain yang sejenis. Kritik dan
saran yang membangun diperlukan demi kesempurnaan proposal ini, diantaranya
mengenai :
1. Penambahan modal usaha
2. Peningkatan jumlah penjualan
3. Perluasan daerah pemasaran
Penambahan jumlah sarana dan prasarana usaha

You might also like