Professional Documents
Culture Documents
Makalah - HIV - AIDS TUGAS UMI
Makalah - HIV - AIDS TUGAS UMI
PENDAHULUAN
Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini merupakan materi bahasan dalam
mata kuliah Keperawatan Medical Bedah. Adapun dalam makalah ini akan dibahas tentang
“AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome)” yang merupakan penyakit yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia, yang dapat memudahkan atau membuat rentan si pendertia
terhadap penyakit dari luar maupun dari dalam tubuh. AIDS merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Human Immuno-deficiency Virus (HIV).
Cara penularan HIV/ AIDS dari tahun ke tahun diseluruh bagian dunia terus meningkat
meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara penularan
tersebut, masing – masing penularan memiliki resiko penularan cukup besar. Oleh karena itu,
penularan HIV harus diberi pengobatan agar penyebaran mengalami perlambatan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.2.1 Bagi pendidikan
a. Sebagai bahan pertanggungjawaban mahasiswa dalam mengerjakan tugas
kelompok dari Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
b. Sebagai bahan penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada mahasiswa baik
dalam menyusun makalah dan presentasi makalah.
1.2.2 Bagi Mahasiswa
a. Mahasiwa mampu mengusai bahan makalah dan mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
b. Sebagai bahan pembelajaran dalam diskusi kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
Imunitas adalah respon protektif tubuh yang spesifik terhadap benda asing atau
mikroorganisme yang menginvasinya. (KMB Vol 3, Suzzane C. Smeltzer )
Sistem imunitas bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh mikroorganisme,
membantu proses penyembuhan dalam tubuh dan membuang atau memperbaikisel yang
rusak apabila terjadi infeksi atau cedera. Ketika sistem imun melemah atau rusak oleh virus
seperti HIV, tubuh akan lebih mudah terkena infeksi oportunistik. System imun terdiri atas
organ dan jaringan limfoid, termasuk didalamnya sumsung tulang, thymus, nodus limfa, limfa,
tonsil, adenoid, appendix, darah dan pembuluh limfa. Seluruh komponen dari sistem imun
adalah penting dalam produksi dan perkembangan limfosit atau sel darah putih.
System imun dikontrol oleh sel khusus yang disebut sel darah putih. Sel darah putih
melindungi tubuh dari infeksi dan kanker serta membantu proses penyembuhan. Sel darah
putih meliputi neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan makrofag serta limfosit B dan T.
Neutrofil adalah sel darah putih pertama yang datang ketempat cedera atau infeksi dan
berperan penting dalam proses peradangan.
Eosinofil berfungsi dalam pertahanan terhadap infeksi parasit.
Basofil bersikulasi dalam aliran darah dan apabila dan diaktifkan oleh cedera atau
infeksi, mengeluarkan histamine, bradikinin dan serotonin.
Monosit dan makrofag
Monosit beredar dalam darah dan masuk ke jaringan yang cedera melewati
membrane kapiler yang menjadi permeable sebagai akibat dari reaksi peradangan.
Monosit tidak bersifat fagositik, tetapi setelah beberapa jam berada di jaringan, sel ini
berkembang matang menjadi makrofag. Makrofag adalah sel besar yang mampu
mencerna bakteri dan sisa sel dalam jumlah yang sangat besar.
Kebutuhan tubuh di pertahankan oleh sistem pertahanan yang terdiri atas sistem imun
non spisifik ( natural / innate ) dan spesifik (adaptive / acquerd ).
Berbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifik didapatkan setelah
sesorang terjangkit panyakit atau mendapatkan imunisasi yang menghasilkan respon imun
yang bersifat protektif. Respon imun spesifik melibatkan pengaktifan sel B dan T. Sel B dan T
mampu merespons secara spesifik dan cermat setiap molekul asing yang terdapat dalam
tubuh sepanjang waktu.
Limfosit mempunyai peran utama dalam sistem imun dan limfosit merupakan
perangkat sistem imun spesifik. terdapat dua jenis sel yaitu sel T dan B.
Sel T
dapat secara langsung menghancurkan sasaran yang dilakukan sel T (sitotoksis) .Sel
T di berasal dari Thimus. Fungsi sel T umumnya ialah :
1. Sel T helper (Th) berfungsi memacu respon imun, baik humoral maupun seluler.
2. Sel T supresor (Ts) berperan menekan respon imun.
3. SelTsitotoksik merupakan penyarang langsung yang dapat membunuh
mikroorganisme,bahkan membunuh sel-sel tubuh sendiri.
Sel B
Sel ini terdapat pula dalam sumsum tulang,jaringan limfoid perifer(kelenjar getah
bening,limfa,dan tonsil),serta dalam organ nonlimfoid (traktus gastrointestinal).
Dalam reaksi autoimun pertahanan tubuh yang normal akan menghancurkan dirinya
sendiri karena mengnali antigen sendiri sebagai antigen asing. sebagai contoh arthritis
rematoid dan sistemik lupus eritematosus masih tidak jelas.
2. Imunnodefisiensi
Respon imun yang tidak ada atau tertekan akan meningkatkan kerentanan seseorang
terhadap infeksi. Imunodefisiensi bias primer, yang mencerminkan suatu depek pada sel T, sel
B, atau jaringan limfosit ataupun skunder yang terjadi karena penyakit atau factor dibaliknya
yang menekan atau menyekat repon imun. Biasanya disebabkan oleh inferksi virus atau
merupakan reaksi iatrogenic terhadap obat-obat yang digunakan sebgai terapi.
Infeksi HIV dapat menyebabkan penyakit AIDS. Walaupun ditandai oleh kerusakan
yang terjadi secara berangsur-ansur pada imunitas yang diantarai sel (Sel T) namun,
penyakit ini mempengaruhi imunitas humoral dan bahkan auto imunitas karena peranan
sentral limfosit T (Helper) CD4+ dalam reaksi imun. Imunodefisiensi yang diakibatkannya
membuat pasien rentan terhadap infeksi oportunis, kanker, dan abnormalitas lain yang
menandai AIDS.
2.2 PENGERTIAN HIV AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) diartikan sebagai bentuk paling berat
dari keadaan sakit terus menerus yang berkaitan dengan infeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV). (KMB VOL.3 : 1715)
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
Sel pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat pendek, hal ini
berarti HIV secara terus menerus menggunakan sel pejamu yang baru untuk mereplikasi diri.
Serangan pertama HIV akan tertangkap oleh sel dendrit pada membran mukosa dan kulit
pada 24 jam pertama setelah paparan. Sel yang terinfeksi tersebut akan membuat jalur ke
nodus limfa dan kadang – kadang ke pembuluh darah perifer selama 5 hari setelah paparan,
dimana replikasi virus menjadi semakin cepat.
2.3 ETIOLOGI
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, sehingga tubuh mudah diserang penyakit-penyakit lain yang dapat berakibat fatal.
Padahal, penyakit-penyakit tersebut misalnya berbagai virus, cacing, jamur protozoa, dan basil
tidak menyebabkan gangguan yang berarti pada orang yang sistem kekebalannya normal.
Selain penyakit infeksi, penderita AIDS juga mudah terkena kanker. Dengan demikian, gejala
AIDS amat bervariasi.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus HIV (Human Immuno-deficiency Virus).
Dewasa ini dikenal juga dua tipe HIV yaitu HIV-1 dan HIV-2. Sebagian besar infeksi
disebabkan HIV-1, sedangkan infeksi oleh HIV-2 didapatkan di Afrika Barat. Infeksi HIV-1
memberi gambaran klinis yang hampir sama. Hanya infeksi HIV-1 lebih mudah ditularkan dan
masa sejak mulai infeksi (masuknya virus ke tubuh) sampai timbulnya penyakit lebih pendek.
HIV dapat terjadi apabila adanya :
1. Pertukaran cairan tubuh termasuk darah, semen, cairan vagina.
2. Air susu ibu yang terkena HIV
3. Penggunaan jarum suntik secara bergantian
4. Transfusi darah
(patofisiologi corwin :172 )
2.5 Komplikasi
Berdasarkan data-data hasil penilaian komplikasi yang mungkin terjadi mencakup :
(Suzanne C. Smeltzer, Brenda G. Bare, Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Sudarth ed. 8,
EGC, Jakarta, 2001: 1734)
1) Infeksi oportunistik
2) Kerusakan pernapasan atau kegagalan respirasi
3) Syndrome pelisutan dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
4) Reaksi yang merugikan terhadap obat-obatan.
3. Penyakit yang Sering Menyerang Perilaku AIDS
Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, penderita menjadi lebih mudah terserang
penyakit infeksi maupun kanker. Bahkan penyakit-penyakit inilah yang sering menjadi
penyebab kematian penderita. Infeksi yang timbul karena melemahnya kekebalan tubuh ini
disebut infeksi oportunistik. Sebagian besar penyakit infeksi yang timbul merupakan reaktivasi
(pengaktifan kembali) kuman yang sudah ada pada penderita, jadi bukan merupakan infeksi
baru. Sementara itu, untuk infeksi parasit/jamur tergantung prevalensi parasit/jamur di daerah
tersebut. Berikut penyakit yang ditemukan pada penderita AIDS :
1. ELISA
2. Western blot
3. P24 antigen test
4. Kultur HIV
2.7 PENATALAKSANAAN MEDIS
5. Terapi untuk kanker dan infeksi spesifik apabila penyakit-penyakit tersebut muncul.