You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ Tanda Bahaya Pada Kehamilan”

Disusun oleh :

Wastu Widya
1610104025

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“Tanda Bahaya Kehamilan”

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi kehamilan. Berdasarkan penelitian, telah diakui saat
ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu.
WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang
menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam
jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita
hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.

Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap
tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita
hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga
memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-
tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan
kematian ibu.

Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh
komplikasi obstetric, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan.
Komplikasi obstetri secara langsung adalah Perdarahan, infeksi dan eklamsia.
Secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan
ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat
keputusan untuk segera mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai
fasilitas kesehatan dan pertolongan difasilitas pelayanan kesehatan.

Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN,


menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka
Kematian Ibu (AKI) sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup. Tanda bahaya
kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani
dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan
komplikasi kehamilan. Tanda bahaya kehamilan antara lain: perdarahan
pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit Kepala yang
hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen Bagian bawah, mual
muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya dan
ketuban pecah dini.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan
Topik : Kehamilan
Sub Topik : Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran : Ibu Hamil
Hari/tanggal : Minggu, 22 April 2018
Waktu : Pukul, 09.00-09.20 WIB (20-30 menit)
Tempat : Balai Desa Sumuro RT 02 Dukuh 02
III. Tujuan Instruksional Umum
Semua ibu hamil mampu memahami, mengerti dan mengetahui tentang
tanda bahaya kehamilan.
IV. Tujuan instruksional Khusus
1. Menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
2. Menjelaskan macam macam tanda bahaya kehamilan
3. Menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan oleh tanda bahaya selama
masa kehamilan
4. Mejelaskan cara mencegah tanda bahaya kehamilan
V. Materi (terlampir)
1. Pengertian
2. Macam – macam
3. Komplikasi
4. Cara pencegahan
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab wordsquare
3. Diskusi talkingstik, picture and picture
4. Analisis video
5. Demonstrasi
6. Redemonstrasi

VII. Media
Video
Lembar balik
Leaflet
Poster
Ppt
Picture
LCD
Laptop

VIII. Rincian kegiatan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan:
a) Memberi salam Menjawab salam
b) Perkenalan
c) Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
d) Menyebutkan materi / pokok memperhatiakn materi
bahasan yang akan disampaikan yang disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan / penyampaian materi :
a) Menjelaskan pengertian Menyimak dan
tanda bahaya pada memperhatikan
kehamilan
b) Menjelaskan macam macam
tanda bahaya kehamilan
c) Menjelaskan komplikasi
yang ditimbulkan oleh tanda
bahaya selama masa
kehamilan
d) Mejelaskan cara mencegah
tanda bahaya kehamilan
3 5 menit Evaluasi Peserta bertanya
a) Memberi kesempatan mengenai masalah yang
kepada peserta untuk belum dipahami
bertanya Mendengarkan dan
b) Melakukan tanya jawab memperhatikan
untuk mengetahui
pemahaman
c) Membacakan kesimpulan
hasil penyuluhan
4 2 menit Penutup Peserta menjawab salam
Mengakhiri peremuan dengan
mengucapkan terimakasih dan
salam
IX. Evaluasi
1. Apa pengertian tanda bahaya pada kehamilan?
Jawab: …………………………………………………..
2. Apa saja macam macam tanda bahaya kehamilan ?
Jawab: ……………………………………………………
3. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan oleh tanda bahaya selama masa
kehamilan ?
Jawab: ……………………………………………………
4. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi tanda bahaya kehamilan ?
Jawab : ……………………………………………..
Pertanyaan beserta kunci jawabannya

X. Sumber

Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta


Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda.
http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal 15 Maret 2018
Rachmat. 2007. Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi (High Risk).
http://www.info-wikipedia.com.id diakses pada tangal 14 Maret 2018
Saifudin, dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka
Tiran. 2007. Kehamilan Dan Permasalahannya. Jakarta : EGC
XI. Pengesahan

Sleman, 20 Maret 2018

Sasaran Pemberi penyuluhan

(Ibu Dawamah ) (Wastu Widya)

Mengetahui,
Pembimbing pendidikan

((Ririn Wahyu Hidayati, S.ST., M.K.M)


XII. Lampiran materi
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,
2007).

2. Macam – Macam Tanda Bahaya kehamilan


a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada
masaawal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit
atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan
implantasi, dan ininormal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertandadari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkinsuatu tanda adanya infeksi.Pada awal
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan
yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang
tidaknormal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai
dengan rasanyeri. Perdarahan semacam ini bias berarti plasenta previa atau abrupsio
plasenta (Pusdiknakes, 2003).

b. Keluar air ketuban sebelum waktunya


Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal d
ari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya
cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes
lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalamkehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

d. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.

e. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infe
ksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas.

f. Nyeri perut yang hebat


Nyeri abdomen yang tidak
berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri
abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalaH yang hebat, menetap, dan tidak hilang
setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta,
infeksi saluran kemih atauinfeksi lainnya .

g. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali
merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia.

h. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda


Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan
pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa
terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu.
Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam
serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-
hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum.

i. Selaput kelopak mata pucat


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada
trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita
tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).

3. Komplikasi yang ditimbulkan oleh tanda bahaya selama masa kehamilan


a. Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1) Kelainan letak plasenta.
2) Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3) Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi).
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya
kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat
persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa
dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap
smear.
b. Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1) Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2) Perdarahan.
3) Stress fisik atau mental.
4) Kehamilan ganda.
5) Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
c. Bayi lahir belum cukup bulan.
d. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
e. Keguguran (abortus).
f. Persalinan tidak lancar / macet.
g. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
h. Janin mati dalam kandungan.
i. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
j. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

4. Cara mencegah tanda bahaya selama masa kehamilan


a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga
dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu perinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
(Rachmat, 2007)

You might also like