Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
(Dokter Insternship Periode September-Januari 2017)
Dr. Ari Setiawan
Dr. Astrid Avidita
Dr. Marcello Telasman
Dr. Nova Anggar
Dr. Rizka Khairiza
SEMARANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
(Dokter Insternship Periode September-Januari 2017)
Dr. Ari Setiawan
Dr. Astrid Avidita
Dr. Nova Anggar
Dr. Marcello Telasman
Dr. Rizka Khairiza
Pembimbing
Mengetahui,
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha penyayang, puji dan
syukur kita panjatkan atas kehadirat-nya, yang elah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga tim penulis dapat menyelesakan laporan kegiatan mini project yang berjudul
“Tinjauan Mengenai Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Posyandu di Kelurahan
Mugassari Semarang”.
Adapun di selama pengerjaannya, tim penulis telah menyusun dengan bersungguh-
sungguh dan mendapatkan baantuan dari berbagai pihak. Untuk itu tim penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini, khususnya dokter pembimbing intership, Kepala Bidang Promosi
Kesehatan dan Koordinator Posyandu Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.
Terlepas dari itu semua, tim penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
pada laporan mini project . Oleh karena itu tim penulis dengan tangan terbuka menerima
segala bentuk kriitik dan saran membangun dari pembaca agar demi kemajuan Puskesmas
Pandanaran Kota Semarang yang kita banggakan.
Akhir kata, tim penulis berharap lapora mni project dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca dantentunya Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.
Tim Penulis,
Semarang, 6 Januari 2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................vii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Pernyataan Masalah .........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................1
1. Tujuan Umum ............................................................................................2
2. Tujuan Khusus ...........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................................2
Halaman
Tabel 1 Jumlah responden terhtung per RW Kelurahan Mugassari .....................14
Tabel 2 Jumlah posyandu dan kader kesehatan menurut kelurahan
di wilayah kerja Puskesmas Pandanaran per tahun 2017 ........................17
Tabel 3 Distribusi penduduk Kelurahan Mugassari
menurut tingkat pendidikan ....................................................................20
Tabel 4 Skoring masalah dengan Metode USG ...................................................26
Tabel 5 Alternatif pemecahan masalah berdasarkan faktor potensial .................28
Tabel 6 Skoring pemecahan masalah berdasarkan faktor potensial
Dengan Metode Cost Benefit ..................................................................27
Tabel 7 Plan of action ..........................................................................................30
Tabel 8 Deksripsi rencana dan usulan program penunjang ..................................31
/
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Skema alur penelitian ..............................................................................15
Gambar 2 Peta wilayah kerja Puskesmas Pandanaran .............................................17
Gambar 3 Grafik distribusi penduduk Kelurahan Mugassari menurut usia .............20
Gambar 4 Grafik distribusi penduduk Kelurahan Mugassari
menurut mata pencaharian .....................................................................22
Gambar 5 Grafifk capaian D/S Kelurahan Mugassari tahun 2016 ..........................23
Gambar 6 Grafifk capaian D/S Kelurahan Mugassari tahun 2017 ..........................23
Gambar 7 Skema analisis faktor penyebab amasalah ..............................................24
Gambar 8 Pohon masalah analisis faktor potensial .................................................27
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuisioner ................................................................................................35
Lampiran 2 Rekapitulasi kuisioner ...........................................................................36
Lampiran 3 Contoh lembar komitmen bersama ........................................................37
Lampiran 4 Contoh leaflet .........................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah Pos
Layanan Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan upaya pelayanan kesehatan
yang dikelola masyarakat dengan duungan teknis dari petugas Puskesmas.
(Kementerian Kesehatan, 2016). Salah satu sasaran posyandu adalah kesehatan anak,
meliputi bayi dan balita. Keberhasilan posyandu kemudian dinilai dan dievaluasi
dengan melihat beberapa indikator, seperti luas jangkauan program (K/S), tingkat
partisipasi masyarakat (D/S), dan keberhasilan program (N/D dan N/S) yang
kemudian digambarkan oleh balok SKDN (Kemeterian Kesehatan, 2015).
Provinsi Jawa Tengah sejauh ini telah cukup baik dalam mengelola
pelaksanaan posyandu salah satunya diukur dar tingkat partisipasi masyarakat
terhadap pelaksanaan posyandu (D/S). Capaian persentase balita ditimbang lebih
dari 4 kali per 6 bulan tahun 2015-2016 adalah 90,9% (Kementerian Kesehataan,
2016). Akan tetapi capaian Kota Semarang dalam hal ini masih tertinggal di angka
81,95% dari target yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Semarang yakni 84 %
(Profil Kesehatan Kota Semarang, 2015). Kelurahan Mugassari, salah satu wilayah
yang berada dibawah cakupan kerja Puskesmas Pandanaran Kota Semarang, adalah
contoh kongkrit masih tertinggal jauh dari target minimum 80% yang ditentukan
oleh Puskesmas Pandanaran. Rekapitulasi capaian D/S Kelurahan Mugassari tahun
2016 berada di angka 66,19%; tahun 2017 71,53%. Meskipun mengalam
peningkatan, angka tersebut masih rendah dibandingkan target yang telah ditetapkan
(Bank data sekunder Puskesmas Pandanaran, 2017).
C. Pernyataan Masalah
Tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Mugassari terhadap pelaksanaan
posyandu selama tahun 2016-2017 tidak pernah mencapai target.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tenaga Kesehatan Puskesmas Pandanaran memahami tentang fungsi dan
manfaat Posyandu di wilayah cakupan kerja puskesmas.
2. Tujuan Khusus
- Penulis dapat menganalisa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan posyandu di Kelurahan
Mugassari.
- Penulis dapat memberikan solusi terkait masalah rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan posyandu di Kelurahan
Mugassari.
- Tenaga Kesehatan Puskesmas Pandanaran, khususnya penulis, memahami
tentang urgensi capaian D/S Kelurahan Mugassari.
E. Manfaat
- Tenaga Kesehatan Puskesmas Pandanaran, khususnya penulis, mengetahui
faktor penyebab rendahnya capaian D/S Kelurahan Mugassari.
- Tenaga Kesehatan Puskesmas Pandanaran dapat bersama-sama memperbaiki
angka capaian D/S Kelurahan Mugassari sesuai dengan permasalahan yang
ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. POSYANDU
1. Definisi Posyandu
Pos Layanan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar pusat
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan ibu dan anak yang dikelola dan
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas
kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) (Kementerian Kesehatan, 2012).
2. Tujuan Posyandu
Secara umum pendirian posyandu bertujuan untuk enunjang percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Anak Balita (Akaba) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan
masyarakat. Disamping itu posyandu juga berperan dalam meningkatkan peran
masyarakat serta aspek-aspek lintas sektoral dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan Akaba.
Keberadaan posyandu sendiri juga diharapakan dapat meningkatan cakupan dan
jangkauan pelayanan kesehatan dasar serta membudayakan NKKBS
(Kementerian Kesehatan, 2014).
3. Sasaran dan Kegiatan Posyandu
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:
- Bayi
- Anak Balita
- Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu menyusui
- Pasangan Usia Subur (PUS)
Kegiatan Posyandu berlandaskan pada lima pilar yang dirumuskan ke dalam
5 Kegiatan Pokok Posyandu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia, yaitu Kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga berencana (KB),
imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Mengacu pada lima pilar tersebut,
kegiatan posyandu dibagi menjadi kegiatan utama dan kegiatan tambahan
(Kementerian Kesehatan, 2012).
a. Kegiatan utama
(i) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Ibu hamil
- Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
- Pengukuran tekanan darah
- Pemantauan nilai status gizi (lila)
- Pemberian tablet besi, pemberian imunisasi Tetanus toksoid (TT)
- Pemeriksaan tinggi fundus uteri
- Konseling perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta
penyelenggaraan kelas ibu hamil.
Ibu nifas dan menyusui
- Penyuluhan atau konseling kesehatan
- KB pasca persalinan
- Inisiasi menyusui dini dan asi eksklusif
- Pemberian kapsul vitamin A
- Pemeriksaan kesehatan umum.
Bayi dan anak balita
- Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak
- Pengisian KMS
- Penjaringan anak dengan gizi kurang
- Pemberian makanan pendamping ASI
- Pemberian vitamin A
(ii) Konseling Keluarga Berencana (KB) oleh petugas posyandu dbantu oleh
kader terlatih.
(iii) Imunisasi bayi dan ibu hamil oleh petugas posyandu.
(iv) Gizi
- Penimbangan berat badan
- Deteksi dini gangguan pertumbuhan
- Penyuluhan dan konseling gizi
- Pemberian makanan tambahan lokal
(v) Pencegahan dan penanggulangan diare.
- Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Pemberian oralit dan zink oleh petugas puskesmas
b. Kegiatan tambahan / pengembangan
- Pelayanan bumil dan menyusui
- Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegrasikan
dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain
lainnya
- Program dana sehat atau JKM dan sejenisnya
- Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
- Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
- Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
- Program diversifikasi pertanian tanaman pangan
- Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan
perbaikan lingkungan pemukiman
- pemanfaatan pekarangan
- Program kesehatan lansia
- Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain
(Kementerian Kesehatan 2011).
4. Pelaksanaan Posyandu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan posyandu
diantaranya:
a. Waktu pelayanan
Posyandu dilaksanakan satu kali dalam sebulan dengan hari dan waktu
ditentukan sesuai hasil lesepakatan bersama.
b. Tempat penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi
yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
c. Penyelenggaraan kegiatan
Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh kader
posyandu dengan bimbingan teknis dari puskesmas dan sektor terkait.
Pada pelaksanaannya, posyandu dbantu oleh kader kesehatan terlatih
dan berlangsung dengan sistem 5 meja, seperti berikut:
Meja I : Pendaftaran (kader)
Meja II : Penimbangan (kader)
Meja III : Pengisian KMS (kader)
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS (kader)
Meja V : Pelayanan kesehatan (kader atau kader bersama petugas
puskesmas) (Kemeterian Kesehatan, 2014):
5. Klasifikasi Posyandu
Posyandu di klasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu:
a. Posyandu Pratama (merah)
Posyandu tingkat paratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan
ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang.
Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.
b. Posyandu Madya (kuning)
Posyandu pada tingkat Madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan
tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi,dan Imunisasi) masih
rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik
tetapi masih rendah cakupannya.
c. Posyandu Purnama (hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih
dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih,dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih
dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana
Sehat yang masih sederhana.
d. Posyandu Mandiri (biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan
5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah
menjangkau lebih dari 50% KK.
B. SKDN
1. Definisi SKDN
SKDN adalah status gizi balita yang digambarkan dalam suatu hstogram,
dimana balok tersebut memuat tentang sasaran balita di suatu wilayah (S), balita
yang memiliki KMS (K), balita yang ditimbang berat badannya (D), balita yang
ditimbang dan naik berat badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari hasil
posyandu yang dimuat di KMS dan digunakan untuk memantau pertumbuhan
balita (Kementerian Kesehatan, 2012). SKDN merupakan hasil kegiatan
penimbangan balita yang dilakukan setiap bulan dalam bentuk histogram
sederhana.
Indikator pelayanan di Posyandu atau di Pos Penimbangan Balita
menggunakan indiktor-indikator SKDN. SKDN adalah singkatan dari
pengertian kata-katanya yaitu:
- S adalah jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu
- K adalah jumlah Balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai
KMS (Kartu Menujuh Sehat)
- D adalah Jumlah Balita yang datang di posyandu atau dikunjungan rumah
dan menimbang berat badannya sesuai atau jumlah seluruh balita
yang ditimbang
- N adalah jumlah balita yang ditimbang bebrat badannya mengalami
peningkatan bebrat badan dibanding bulannya sebelumnya dengan garis
pertumbuhan
Perkembangan yang digambarkan grafik SKDN menjadi acuan untuk
mengetahui kemajuan program perbaikan gizi. Naik turunnya D atau S dapat
diinterprestasikan sebagai tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan di
posyandu, sedangkan naik turunnya N terhadap S dapat diartikan sebagai
keberhasilan atau kegagalan mencapai tujuan program dalam kegiatan UPGK di
posyandu.
2. Indikator SKDN
Dari uraian SKDN dapat digabungkan satu sama lain sehingga dapat
memberikan informasi tentang perkembangan kegiatan pemantauan
pertumbuhan anak di posyandu yaitu:
- Indikator K/S
K/S adalah indikator yang menggambarkan jangkauan atau liputan program.
Indikator ini dihitung dengan cara membandingkan jumlah balita yang dapat
di posyandu dan memiliki KMS dengan jumlah balita yang ada di wilayah
posyandu tersebut dikalikan 100%.
- Indikator D/S
D/S adalah indikator yang menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan di posyandu
- Indikator N/D
N/D adalah memberikan gambaran tingkat keberhasilan program dalam
kegiatan UPGK di posyandu. Indikator ini lebih spesifik dibanding dengan
indikator lainnya sehingga dapat digunakan sebagai gambaran dasar gizi
balita.
- Indikator N/S
N/S adalah memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan program di
posyandu. Indikator ini menunjukkan balita yang ditimbang dan naik berat
badannya.
2. Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2017 sampai dengan bulan
Januari tahun 2018.
D. Alat Ukur Penelitian
Alat ukur penelitian adalah kuesioner dengan 16 pertanyaan yang dibagi
menjadi 5 kelompok besar untuk menentukan secara spesifik penyebab daripada
Kurangnya Kunjungan Balita Warga Mugasari dalam rentang waktu 1 tahun
terhitung mulai bulan Oktober tahun 2016 hingga bulan Oktober tahun 2017.
Kelompok besar terdiri daripada faktor Ibu, Lingkungan, Kader, Yankes, serta lintas
sektoral daripada Balita yang bersangkutan. Jawaban kuesioner terbagi menjadi 2,
yaitu: Ya dan Tidak; adapun bentuk kuesioner terlampir di bagian lampiran pada
laporan ini.
n = 42,98465
n = 43
Keterangan:
n’ = jumlah responden terhitung per RW
a = jumlah anak yang datang ke posyandu ≤6x/ 1 tahun per RW
b = jumlah seluruh anak yang datang ke posyandu ≤6x/ 1 tahun
n = jumlah sampel minimal
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan jumlah responden dengan rincian
seagai berikut:
Tabel 1. Jumlah responden terhitung per RW Kel. Mugassari
Latar belakang
Identifikasi Masalah
Implementasi intervensi
Tabel 2 Jumlah posyandu dan kader kesehatan menurut kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Pandanaran per Tahun 2017
Posyandu Kader
No. Kelurahan Total
kesehatan
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Bulustalan 0 0 0 4 4 28
2 Barusari 0 0 0 7 7 64
3 Randusari 0 0 0 7 7 58
4 Mugassari 0 0 0 7 7 65
5 Pleburan 0 0 0 3 3 20
6 Wonodri 0 0 0 10 10 84
Jumlah 0 0 0 38 38 319
Sumber: Rencana Tingkat Puskesmas (RTP) Tahun 2016
b. Posbindu
Bentuk peran serta masyarakat upaya promotif-preventif untuk
mendeteksi dan pengendalian dini faktor resiko PTM (Penyakit Tidak
Menular) secara terpadu pada orang dewasa 25 tahun ke atas, melalui
kegiatan monitoring faktor resiko PTM secara rutin dan periodik,
konseling faktor resiko PTM, diet dan aktivitas fisik. Hingga saat ini
UKM Puskesmas Pandanaran baru memiliki satu unit posbindu yakni
di Kelurahan Bulustalan.
c. Pengembangan Desa Siaga
Desa/kelurahan siaga : kesiapan sumber daya (kemampuan) untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. UKM
Puskesmas Pandanaran baru memiliki enam unit Kelurahan Siaga.
d. PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan beperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Tujuannya untuk
meningkatkan pengetahuan, kemauan, kemampuan anggota rumah
tangga untuk melaksanakan PHBS.
e. Lingkungan / masyarakat Sekolah
- Pelatihan Kader Kesehatan Remaja
- Pelatihan Dokter Kecil
- Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah
- Penyuluhan Kesehatan di Sekolah
- Lomba Sekolah Sehat
- Lomba Dokter Kecil
Jumlah SD/MI = 21
Jumlah SMP/MTs = 8
Jumlah SMA/MA = 11
5. Sumber Daya Manusia Puskesmas Pandanaran
a. Data Ketenagaan di Puskesmas
- 1 Kepala Puskesmas. - 1 Analis.
- 2 Dokter Umum. - 2 AA.
- 2 Dokter Gigi. - 1 Gizi.
- 3 Bidan. - 1 Pekarya kesehatan.
- 2 Perawat. - 1 TU/ Administrasi.
- 2 Perawat gigi. - 1 Pengemudi.
- 1 HS / SKM. - 1 Epidemiolog
400
350
300
250
200
150 perempuan
100 laki-laki
50
0
2500
2000
1500
1000
500
48.39
50
40
30 D/S
20
10
0
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
BULAN
50
40
30 D/S
20
10
0
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
BULAN
lokasi
-jarak rumah ke posyandu jauh
-lokasi posyandu kurang nyaman
Perilaku Lingkungan -lokasi posyandu kurang aman
memuaskan
Lintas sektoral
Pengurus RT/RW kurang berperan
atau tidak selalu hadir di keiatan
posyandu
Rendahnya
cakupan D/S
pada
kelurahan
Genetik Yankes -petugas puskesmas tidak Mugassari
selalu hadir di kegiatan
posyandu
-sikap dan pelayanan petugas
kesehatan kurang memuaskan
-pergantian jadwal yang tidak
selalu diinfokan
Permasalahan
Bobot
Kriteria
(%) (A) (B) (C)
Faktor Lingkungan
o Pelaksanaan Membuat posyandu lebih menarik, misalnya
posyandu dengan memberi hadiah pada balita yang
berulang tahun dan memberi penghargaan
untuk balita yang tidak pernah absen
menghadiri posyandu di wilayahnya.
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil identifikasi dan analisis terkait cakupan D/S di Kelurahan Mugassari
yang belum pernah mencapai target, diperoleh prioritas akar masalah yaitu
kader kesehatan tidak selalu mengunjungi apabila balita tidak datang ke
Posyandu.
2. Kader yang tidak selalu mengunjungi balita apabila balita tidak datang ke
posyandu bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang dipilih dan paling
berpengaruh yaitu karena kemampuan personal kader yang beragam.
3. Keputusan pemecahan masalah yang terpilih adalah memberikan motivasi
kepada kader untuk mengunjungi balita yang tidak datang ke posyandu
terutama yang tidak datang lebih dari 3 kali. Selain itu juga dilaksanakan
penandatanganan komitmen bersama kader kesehatan dalam upaya
peningkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan posyandu.
B. SARAN
1. Untuk seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Pandanaran, penulis berharap
masalah terkait partisipasi masyarakat ditindaklanjuti secara serius demi
mengupayakan program posyandu yang mumpuni dan partisipasi masyarakat
yang maksimal. Adapun beberapa usulan alternatif pemecahan masalah yang
telah dulas dalam makalah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk
direalisasikan.
2. Untuk kesinambungan penelitian, penulis berharap penelitian sejenis dapat
dilakukan kemudian hari untuk menjaga kualitas posyandu. Adapun masukan
penulis adalah agar pada penelitian selanjutnya peneliti dapat melibatkan kader
sebagai responden untuk memperkecil bias demi mencapai hasil yang lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Blum, Henrick L. 1983. Expanding Health Horizons: from a general system concept of
healt to a national health policy. Oakland, California: Third Party Publishing
Company.
Boardman, AA et al. 2006. Cost Beneft Analysis: Concepts and Practice. Ed 3. Upper
Saddle River, N.C: Prentice Hall.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Kumum Pengelolaan Posyandu. Jakarta:
Penerbit Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Data dan Informasi Profil Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta: Penerbit Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Panduan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Dalam
Pembinaan Kader Posyandu. Jakarta: Penerbit Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Strategi Oeningkatan Penimbangan Balita Di Pisyandu.
Jakarta: Penerbit Kementerian Kesehatan.
LAMPIRAN