You are on page 1of 4

DRAMA

Judul : Kesalahanku Menyelamatkanku

Tema : Komedi Inspiratif

Tempat : Di Museum

Waktu : Pagi hari

Tokoh :

1. Muh Mulia Marwan sebagai Marwan (Pencuri)


2. Bayu Saputra sebagai Bayu (Pencuri)
3. Nadyatul Kezya sebagai Nakes (Polisi)
4. Haisa sebagai Haisa (Polisi)
5. Nadia Aurelia sebagai Nadia (Saksi)
6. Rismalia sebagai Pemus Risma (Pemilik Museum)
7. Indryani Yakob moderator/pembaca cerita

Naskah Drama :

Kesalahanku Menyelamatkanku

Disuatu pagi terletak di museum sejarah, terdapat sebuah mutiara mewah yang harganya sangat
mahal. Mutiara tersebut berbentuk persegi panjang, itulah yang menjadi daya tarik utama museum
tersebut. Pada suatu ketika ada 2 orang pencuri yang ingin mengambil mutiara tersebut. Sekarang
mereka berada di museum.

Marwan : "Dimana mutiaranya?"

Bayu : "Mana ku tahu kan, gelap disini. Bagaimana kalau kita cari tombol lampunya"

Marwan : (tertawa) "Pencuri itu tidak cari tombol lampu. Pake kacamata ko nala makanya
gelap kau lihat. Ayo mi ta cari mutiaranya." (Sambil menyalakan senter)

Bayu : "Darimana Kau lagi dapat itu senter?"

Marwan : "Informasi rahasia itu"

Bayu : "Jadi bagaimana mi sekarang?"

Marwan : "Sudah biasa mika mencuri. Dalam hal ini gunakan insting pencurimu. Trust me it
works"

Bayu : "Oke mi" (Bayu menutup mata kemudian melangkah perlahan ke kanan dan tiba-
tiba dihentikan oleh Marwan)
Marwan : "Wee, Insting mencurimu ke arah kiri"

Bayu : "Ohh iyo ka, Maaf" (Sambil berjalan ke arah kiri)

Bayu : “Ah ini dia, ku dapat mi" (Sambil mengambil mutiara tersebut)

Marwan : "Yakin ko tidak salah ambil?" (Mendekati Bayu)

Bayu : "Iyo"

Alarm pun berbunyi dengan nyanyian nada pencuri.

Marwan : "Cepat ko lari" (Berlari kemudian kabur lewat jendela)

Bayu : "oke" (Kabur lewat jendela)

Nakes : "Siapa mereka?. Mereka terlihat sangat mencurigakan"

Haisa : "kanyak pencuri ooh. Ayo kita kejar" (Lari)

Nakes : "Ayo" (Lari)

Haisa : "Too apa memang ku bilang, bilang ka memang apa kubilang. (Bingung) ohh apa ku
bilang, pencuri itu. Sial, Kita kehilangan jejak mereka"

Nakes : "Kalau bergitu ayo kita selidiki masalah ini"

Nakes dan Haisa pergi mempersiapkan diri mereka masing-masing. Kemudian menuju tepat ke
depan tempat kejadian itu, karena mereka tidak bisa masuk museum

Haisa : "Dapat miko petunjuk?"

Nakes : "iya dong, ini jejak kaki disini"

Haisa : "Ciee tawwa dapat petunjuk. Hmm, na jejak kakiku ini"

Nakes : "Maksudku yang ini"

Haisa : "Oh, salah upss. Baiklah akan Aku ukur, 27 cm" (Mengukur)

Nakes : "Oke, sekarang ayo kita tanyai saksi mata"

Haisa : "Baiklah" (Sambil menuju saksi mata)

Nakes : "Ituee, tanya mi"

Haisa : "Wee, sini ko dulu. Apakah kamu melihat orang yang mencurigakan?"

Nadia : "Hmm, iya"

Nakes : "Bisa ko jelaskan ciri-cirinya bagaimana"


Nadia : "Hmm, anu itu ee yang satu bertubuh tinggi dan yang satu lagi bertubuh sedang.
Kalau tidak salah mereka adalah orang yang tinggal di dekat sini"

Haisa : "Maaf, apakah kamu bisa mengantar kami ke rumah mereka"

Nadia : "Tentu, tapi ada ongkosnya" (Sambil memakai kode tangan)

Setelah berbicara mengenai harga Nadia mengantar Haisa dan Nakes ke rumah pelaku. Mereka ber-
3 pun bersiap-siap menangkap sipelaku. Haisa dan Nakes saling mengangguk kemudian Nakes
mendobrak pintu.

Nakes : "Angkat kaki kalian, ehh salah. Angkat tangan kalian di belakang kepala! cepat!"

Bayu : "Baik-baik"

Marwan : "Jangan ko mudah ditangkap, pencuri yang hebat sulit ditangkap"

Bayu : "Ohh iyo ka, Oke. Kecoa terbang!" (Nunjuk) (Semua melihat ke arah tunjukan Bayu,
Marwan dan Bayu lari meninggalkan mereka)

Haisa : "Tangkap mereka!"

Nakes : "Siap" (Berlari mangejar Marwan dan Bayu)

Bayu : "Pakai jalan rahasia" (Berbalik)

Marwan : "Ada mereka Nadia dan Haisa“

Bayu : "Kalau begitu terpaksa ki lakukan langkah terakhir sebagai pencuri"

Marwan : "Apa itu?"

Bayu : "Pasrah"

Marwan dan Bayu pun kemudian ditangkap Nadia, Haisa, dan Nakes membawa mereka ke museum
yang baru saja dibuka pemiliknya. Belum ada pengunjung yang datang dan hanya ada sipemilik
museum disana.

Haisa : "Mereka mencuri mutiara disini "

Pemus Risma : "Hmm?. Yang mana?"

Nakes : "Yang ini" (Melempar mutiara)

Pemus Risma : "Hmm. Ini bukan mutiara, ini hanya imitasinya saja. Mutiara yang asli ada disana"
(Nunjuk mutiara)

Marwan : "Ohh, jadu salah ambil ko pale?"

Bayu : "Iyoleh (Tertawa). Setidaknya dengan kesalahanku hukuman kita jadi lebih ringan"
Pemus Risma : "Baiklah kalian boleh pergi sekarang"

Nadia : "Tapi mereka mencuri"

Pemus Risma : "Ya memang, tapi mereka hanya mengambil 1 imitas mutiaran saja itu tidak ada
harganya bagiku. Jadi tidak ada harga yang cocok dengan hukumannya"

Akhirnya Marwan dan Bayu bebas dari hukuman dan mereka pun melanjutkan karirnya sebagai
pencuri dan Haisa bersama Nakes terus berusaha menangkap mereka berdua.

SELESAI

You might also like