You are on page 1of 11

21

LAMPIRAN A

CONTOH PERHITUNGAN
22

Contoh Perhitungan
1. Perhitungan Eº Redoks
E0 redoks = E0 katoda – E0 anoda
a. Cu/Zn
E0 Cu = 0,34 volt (katoda)
E0 Zn = - 0,76 volt (anoda)
E0 redoks = 0,34 – (-0,76) = 1,1 volt
b. Cu/Pb
E0 Cu = 0,34 volt (katoda)
E0 Pb = - 0,13 volt (anoda)
E0 redoks = 0,34 – (-0,13) = 0,47 volt
c. Pb/Zn
E0 Pb = - 0,13 volt (katoda)
E0 Zn = - 0,76 volt (anoda)
E0 redoks = -0,13 – (-0,76) = 0,63 volt

2. Perhitungan Ē korosi
EKorosi 1 + EKorosi 2 + EKorosi 3
̅Korosi =
E
3
a. Cu/Zn
E korosi pada t = 3 menit adalah 0,784 volt
E korosi pada t = 5 menit adalah 0,780 volt
E korosi pada t =7 menit adalah 0,778 volt
0,784 + 0,780 + 0,778
̅Korosi =
E = 0781 volt
3
b. Cu/Pb
E korosi pada t = 3 menit adalah 0,322 volt
E korosi pada t = 5 menit adalah 0,300 volt
E korosi pada t = 7 menit adalah 0,288 volt
0,322 + 0,300 + 0,288
̅Korosi =
E = 0,303 volt
3
c. Pb/Zn
23

E korosi pada t = 3 menit adalah 0,512 volt


E korosi pada t = 5 menit adalah 0510 volt
E korosi pada t = 7 menit adalah 0,512 volt
0,512 + 0,510 + 0,512
̅Korosi =
E = 0,511 volt
3

3. Perhitungan ΔE
∆E = |E°Redoks − EKorosi |
a. Cu/Zn
E = 1,1 volt – 0,781 volt = 0,319 volt
b. Cu/Pb
E = 0,47 volt – 0,303 volt = 0,167 volt
c. Pb/Zn
E = 0,63 volt – 0,511 volt = 0,119 volt

4. Perhitungan Laju Korosi


∆E
Laju Korosi =
waktu
a. Cu/Zn
0,319
Laju Korosi = = 0,106 volt/menit
3
0,319
Laju Korosi = = 0,064 volt/menit
5
0,319
Laju Korosi = = 0,046 volt/menit
7

b. Cu/Pb
0,167
Laju Korosi = = 0,056 volt/menit
3
0,167
Laju Korosi = = 0,033 volt/menit
5
0,167
Laju Korosi = = 0,024 volt/menit
7
24

c. Pb/Zn
0,119
Laju Korosi = = 0,004 volt/menit
3
0,119
Laju Korosi = = 0,024 volt/menit
5
0,119
Laju Korosi = = 0,017 volt/menit
7

5. Perhitungan Rata-rata Laju Korosi


d. Cu/Zn
Laju korosi pada t = 3 menit adalah 0,106 volt
Laju korosi pada t = 5 menit adalah 0,064 volt
Laju korosi pada t =7 menit adalah 0,046 volt
0,106 + 0,064 + 0,046
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑘 = = 0,072 volt
3
e. Cu/Pb
Laju korosi pada t = 3 menit adalah 0,056 volt
Laju korosi pada t = 5 menit adalah 0,033 volt
Laju korosi pada t =7 menit adalah 0,024 volt
0,056 + 0,033 + 0,024
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑘𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 = = 0,038 volt
3

f. Pb/Zn
Laju korosi pada t = 3 menit adalah 0,004 volt
Laju korosi pada t = 5 menit adalah 0024 volt
Laju korosi pada t =7 menit adalah 0,017 volt
0,004 + 0,024 + 0,017
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑘𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 = = 0,015 volt
3
25

LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
26

Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan dan sebutkan deret galvanik!
Jawab :
Deret galvanik adalah suatu daftar harga-harga potensial korosi suatu logam
atau paduannya sehingga dapat diketahui logam manakah yang bersifat lebih
aktif dibandingkan dengan logam lainnya. Deret galvanik berguna sebagai
pedoman di dalam merancang sebuah benda kerja yang terbuat dari beberapa
logam atau paduan logam sehingga benda kerja yang dihasilkan terhindar dari
korosi galvanik.
Cathodic (noble)

Platinum
Gold
Graphite
Titanium
Silver
Zirconium
AISI Type 316, 317 stainless steels (passive)
AISI Type 430 stainless steels (passive)
Nickel (passive)
Copper-nickel (70-30)
Bronzes
Copper
Brasses
Nickel (active)
Naval brass
Tin
Lead
AISI Type 316, 317 stainless steels (active)
East iron
Steels or iron
27

Aluminum alloy 2024


Cadmium
Aluminum alloy 1100
Zinc
Magnesium and magnesium alloys

Anodle (active)

2. Apa yang dimaksud dengan korosi galvanik ?


Jawab :
Korosi galvanik atau korosi dwilogam adalah korosi yang terjadi jika dua buah
logam / logam paduan yang berbeda potensialnya berada dalam suatu
lingkungan elektrolit yang sama dan saling kontak.
3. Gambarkan secara manual skematik korosi galvanik !

Gambar B.1 Skema Korosi Galvanik


4. Jelaskan proses terjadinya korosi galvanik! jelaskan dengan sederhana
menggunakan bahasa kalian sendiri!
Jawab :
Proses yang terjadi pada korosi galvanik prinsipnya sama dengan proses
reaksi redoks pada sel elektrokimia. Dimana saat dua buah logam tersebut yang
28

memiliki nilai potensial yang berbeda digabungkan pada satu kondisi yang
sama, maka akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi di mana logam yang memiliki
nilai potensial yang lebih negatif akan bertindak sebagai anoda dan yang lebih
positif akan berfungsi sebagai katoda. Elektron mengalir dari logam yang
kurang mulia (anoda) menuju ke logam yang lebih mulia (katoda). Logam
Anoda berubah menjadi ion-ion positif karena kehilangan elektron(Reaksi
Oksidasi). Ion-ion positif logam bereaksi dengan ion negatif yang berada di
dalam elektrolit menjadi garam metal. Permukaan anoda kehilangan ion-ion
sehingga terbentuklah sumur-sumur karat atau serangan karat permukaan
(Surface Attack).
5. Tuliskan masing-masing reaksi anodik dan katodik, serta tentukan logam yang
berperan sebagai anoda dan katoda!
Jawab:
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
a. Pada percobaan dengan pelat Cu/Zn
Katoda : 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 → 𝐶𝑢
Anoda : 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒
𝐶𝑢2+ + 𝑍𝑛 → 𝐶𝑢 + 𝑍𝑛2+
b. Pada percobaan dengan pelat Cu/Pb
Katoda : 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 → 𝐶𝑢
Anoda : 𝑃𝑏 → 𝑃𝑏 2+ + 2𝑒
𝐶𝑢2+ + 𝑃𝑏 → 𝐶𝑢 + 𝑃𝑏 2+
c. Pada percobaan dengan pelat Pb/Zn
Katoda : 𝑃𝑏 2+ + 2𝑒 → 𝑃𝑏
Anoda : 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒

𝑃𝑏 2+ + 𝑍𝑛 → 𝑃𝑏 + 𝑍𝑛2+
29

Tugas Khusus

1. Kenapa pada saat percobaan memakai arus DC sebagai sumber


tegangannya?
Pada saat percobaan Korosi Galvanik digunakan arus DC atau Direct
Current hal ini disebabkan karena dengan mengalirkan arus searah dari
sumber lain melalui elektrolit ke permukaan pipa akan meyebabkan tingkat
korosi berlebih dibandingkan dengan apabila dipakai arus AC (Alternating
Current) atau arus bolak balik. Hal ini dikarenakan DC mengalir satu arah
secara kontinyu. Dalam peristiwa korosi sebenarnya dikenal istilah Stray Current
Corrosion dimana korosi ini disebabkan oleh aliran arus searah liar yang terdapat
dalam me
30

LAMPIRAN D
BLANGKO PERCOBAAN
31

You might also like