You are on page 1of 3

Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dalam suatu

ekosistem. Daur biokimia meliputi : daur air, daur sulfur, daur pospor, daur nitrogen, daur
karbon dan daur oksigen.
a. Daur air

Semua organisme hidup memerlukan air untuk melakukan aktivitas hidupnya. Oleh karena
itu, ketersediaan air di lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup. Hewan mengambil
air, langsung dari air permukaan, tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan tumbuhan
mengambil air dari air tanah dengan menggunakan akarnya. Manusia menggunakan sekitar
seperempat air tanah yang ada di daratan. Air keluar dari hewan dan manusia berupa urin dan
keringat, sedangkan pada tumbuhan melalui proses transpirasi.

b. Daur sulfur (Belerang)

Sulfur merupakan bahan penting untuk pembuatan semua protein dan banyak terdapat di
kerak bumi. Tumbuhan mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah, sedangkan hewan dan
manusia mendapatkannya dari tumbuhan yang mereka makan.

c. Daur fosfor
Fosfor merupakan unsur kimia yang jarang terdapat di alam dan merupakan faktor
pembatas produktivitas ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk pembentukan
asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya. Fosfor satu-satunya daur zat
yang tidak berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui udara.
Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di perairan atau dasar
laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua mekanisme untuk daur ulangnya ke ekosistem
darat, salah satunya melalui burung-burung laut yang mengambil fosfor melalui rantai
makanan laut dan mengembalikan ke darat melalui kotorannya kemudian masuk ke rantai
makanan.

d. Daur nitrogen
Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan berbagai
molekul organik esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam
bentuk gas nitrogen (N2) dan kadarnya 78% dari semua gas di atmosfer.
Gas nitrogen ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh bakteri
(Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), alga biru (Anabaena, Nostoc) dan jamur (Mycorhiza)
nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi amonia (NH3) oleh
bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia disebut amonifikasi.
Nitrogen yang masuk ke tanah bersama kilat dan air hujan berupa ion nitrat (NO3−),
sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh tumbuhan dan akan hewan melalui proses
mineralisasi oleh bakteri pengurai menjadi amonia. Amonia yang dihasilkan melalui proses
amonifikasi dan mineralisasi oleh bakteri nitrit (nitrosomonas dan nitrosococcus) dirombak
menjadi ion nitrit (NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi
ion nitrat (NO3−). Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat disebut
nitrifikasi.
Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan hewan
mengambil nitrogen dalam bentuk senyawa organik (protein) yang terkandung pada
tumbuhan dan hewan yang dimakan. Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi
(Thiobacillus denitrificans, Pseudomonas denitrificans) menjadi nitrogen. Nitrogen yang
dihasilkan akan kembali ke atmosfer. Proses penguraian ion nitrat menjadi nitrogen disebut
denitrifikasi.

e. Daur karbon dan oksigen


Unsur karbon di atmosfer dalam bentuk gas karbon dioksida (CO2), sedangkan unsur
oksigen dalam bentuk gas oksigen (O2). Konsentrasi (CO2) di atmosfer diperkirakan 0,03%.
Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui organisme fotoautotrop
(tumbuhan hijau) dan kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses fotosintesis dan
kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik dan berpindah melalui rantai
makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan. Sedangkan, oksigen (O2) masuk ke
komponen biotik melalui proses respirasi untuk membakar bahan makanan, lalu dihasilkan
karbon dioksida (CO2). Daur karbon berkaitan erat dengan daur oksigen di alam kita ini.

You might also like