Professional Documents
Culture Documents
Struktur Bumi
Struktur Bumi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita, planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya juga ada benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian,
Galaksi Bima Sakti ternyata bukan satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,
jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagad raya ini. Adapun
proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan
reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
2. Struktur Bumi
Strukrur interior Bumi dibagi menjadi 4 bagian yaitu inti dalam, inti luar,
mantel dan kerak.
a. Inti dalam
Inti dalam berada di pusat bumi. Inti dalam terusun dari Besi dan Nikel
yang sangat padat. Inti dalam Bumi sangat padat karena menerima tekanan
lapisan di atasnya. Suhu inti dalam mencapai 5.000–6.000 °C dan
kepadatannya mencapai 15.000 kg/m3. Tebal inti dalam kurang lebih
1.216 kilometer.
b. Inti luar
Inti luar berada di bagian atas inti dalam dan berbentuk cair. Inti luar
mencapai 4000- 5.000 °C dan kepadatannya mencapai 10.000 kg/m3.
Tebal inti dalam kirakira 2.270 kilometer.
c. Mantel
Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini memiliki
sifat padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel memiliki
ketebalan 3.555 kilometer dan kepadatan 3.250–5.000 kg/m3. Suhu
mantel mantel bawah. Mantel bawah memiliki ketebalan 2.885 km
sedangkan mantel luar memiliki ketebalan 700 km. Mantel bagian atas
adalah lapisan Bumi yang bernama astenosfer. Astenosfer merupakan
lapisan Bumi yang lunak seperti plastik dengan ketebalan 50–100
kilometer. Selimut bumi dibagi menjadi dua bagian yaitu litosfer,
astenosfer dan mesosfer.
Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padat terutama batuan.Lapisan litosfer tebalnya
mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan
ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama ,
yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium
dan alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan
Al2O3..Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan
sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium
dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan
MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan
berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi
dan magnesium.
Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan
litosfer.Lapisan ini tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat
formasi magma (magma induk).Astenosfer ini terdiri dari materi
dalam keadaan cair atau semi-cair.Astenosfer suhu normalnya adalah
antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius.Yang sangat
tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu,
mencair.Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium.Suhu
astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti.Pada
daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi,
masalah membangun astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan
cair.astenosfer memainkan bagian integral dalam gerakan lempeng
tektonik dari kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari
litosfer yang mengapung di atas astenosfer semipadat bawah.Hal ini
lempeng-lempeng yang bertanggung jawab untuk perubahan geologis
besar seperti pembentukan pegunungan, lembah keretakan, dataran
tinggi dan juga gempa
d. Kerak
Lapisan paling luar Bumi disebut dengan kerak. Kerak Bumi memiliki
tebal bervariasi, antara 5–65 kilometer. Kerak Bumi terdiri atas dua
bagian, yakni kerak samudra dan kerak benua.
Kerak samudra
Seperti namanya, kerak ini berada di bawah samudera. Kerak
samudera memiliki tebal antara 5–11 kilometer. Kerak ini berumur
lebih muda dibanding kerak benua. Tidak ada kerak samudera yang
berumur lebih tua dari 200 juta tahun. Kepadatan kerak samudera
mencapai 3.000 kg/m3.
Kerak benua
Jika anda memperhatikan globe (bola dunia), anda akan menemukan
bahwa 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya
merupakan daratan. Anda dapat membagi daratan di Bumi menjadi 6
bagian yang disebut dengan benua. Benua itu adalah Eurasia (Eropa
dan Asia), Afrika, Amerika utara, Amerika selatan, Antartika, dan
Australia. Kerak benua berada dibawah benua dengan ketebalan kira-
kira 30–55 kilometer. Kerak benua berumur lebih tua daripada kerak
samudera. Beberapa batuan di kerak benua berumur hingga 3,8 juta
tahun. Kerak benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m3
3. Tata Surya
A. Pengertian Tata Surya
Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari,
delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa
kecil lainnya. Matahari merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota
Tata Surya yang lain beredar mengelilingi Matahari. Benda-benda langit
tersebut beredar mengelilingi Matahari secara konsentris pada lintasannya
masing-masing. Anggota-anggota dalam sistem Tata Surya ditunjukkan
seperti gambar berikut :
B. Teori Pembentukan Tata surya
1) Teori nebula (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman
bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula
yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang
berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan
terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi
yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa
yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di
sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang
lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling
besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut
matahari.
2) Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan teori
ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata surya
terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan
matahari, pada masa pembentukan matahari. Karena jarak yang dekat
tersebut, kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan
bersama dengan proses internal matahari, bintang lain tersebut
manarik materi berulang-ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang
mengakibatkan tebentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari
matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian
lain tetap berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-
benda berukuran kecil yang disebut planetesimal dan beberapa yang
besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari
waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sedangkan sisa
materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
3) Teori Pasang surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James
Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi,
astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu
tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris Russell
mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
4) Teori Bintang Kembar ( James – Jeffreys )
Menurut teori ini, mula- mula matahari merupakan bintang kembar
yang letaknya berdekatan, kemudian salah satu bintang meledak dan
pecahannya berputar mengelilingi bintang satunya yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan
pecahan bintang menjadi planet-planet dan satelit.
C. Anggota Tata Surya
Jenis benda langit yang termasuk ke dalam anggota Sistem Tata Surya
adalah sebagai berikut.
1) Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang jaraknya paling dekat ke
Bumi.
Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 150 juta Km atau 1 Satuan
Astronomi.
Matahari berbentuk bola gas pijar yang tersusu atas gas Hidrohen dan
gas Helium.
Matahari merupakan sumber energi utama bagi planet Bumi yang
menyebabkan berbagai proses fisis dan biologi dapat berlangsung.
Energi yang dipancarkan oleh Matahari dibentuk di bagian dalam
matahari melalaui reaksi inti. Energi dipancarkan oleh Matahari ke
Bumi dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik.
2) Planet
Planet adalah benda langit yang:
o Mengorbit Matahari
o Bentuk fisiknyanya cenderung bulat
o Orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain
Planet-planet yang berada dalam sistem Tata Surya adalah :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
a) Karakteristik Planet
Setiap planet dalam sistem Tata Surya mempunyai karakteristik
berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki
suatu planet dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya; antara lain dipengaruhi jarak ke Matahari,
eksentrisitas, kerapatan atau densiti. Adapun karakteristik
masingmasing planet adalah sebagai berikut :
1. Merkurius
Merupakan planet yang paling dekat ke Matahari dengan jarak
0,39 SA. Karena planet Merkurius jaraknya paling dekat ke
Matahari, maka suhu pada siang hari di Merkurius mencapai
4270 °C, sedangkan pada malam hari suhunya menjadi sangat
rendah yaitu mencapai –1700 °C. Merkurius mempunyai
eksentrisitas yang besar yaitu 0,206 akibatnya jarak antara
Merkurius dan Matahari bervariasi dengan cukup besar pula.
Perbedaan jarak terjauh ke Matahari (aphelium) dengan jarak
terdekat ke Matahari (perihelium) adalah sebesar 22 juta Km.
Jarak aphelium planet Merkurius adalah 57,9 juta km.
Merkurius tidak memiliki atmosfir oleh karena hal tersebut
langit Merkurius berwarna hitam. Kerapatan atau densitasnya
5,43 gr/cm3.
2. Venus
3. Bumi
5. Yupiter
4) Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan
dan mineral logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari
100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama Ceres dengan garis
tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres
diklarifikasi lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota
dari Planet Kerdil. Asteroid lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan
Hygeia.
Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara
Mars dan Jupiter ini terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid,
yang merupakan kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanayakan
asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer dan beberapa
memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak
diantara orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU,
diduga merupakan sisa dari formasi tata surya yang gagal.
5) Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi
Matahari dan jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung
besi dan nikel. Sering beberapa diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor
yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan atmosfer Bumi dan
terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum mencapai
permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan
sinar yang nampak sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Meteoroid
adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang
di angkasa luar. Batu meteor yang berhasil mencapai permukaan Bumi
disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan bekas berupah kawah
pada permukaan Bumi.
6) Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil
melintas orbit elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas,
debu, dan bongkahan es sisa penciptaan tata surya. Seperti pada
umumnya, komet akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka
lebih dekat dengan matahari, karena radiasi matahari mendidihkan
partikel es dan debu di inti komet. Material berbentuk awan ini disebut
kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat bercahaya
karena memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa
mancapai lebih dari 100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang
oval panjang, kepala komet selalu menghadap Matahari.
Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet
Halley, Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West,
Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek, Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9,
secara resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela (sebutan resmi:
3D/Biela).
7) Galaksi
Dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang
terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana
anggotanya mempunyai gaya tarik-menarik (gravitasi).Galaksi dilihat
dari jenisnya ada 3 yaitu:
a. Galaksi Spiral
Galaksi Spiral adalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran
bintang dan medium antar bintang dimana pada garis tengah nya
atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang yang berumur sangat
tua. Bimasakti termasuk dalam jenis galaksi spiral.
b. Galaksi Eliptikal
Galaksi Eliptikal adalah jenis galaksi yang diperkirakan
mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang
nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata
dan terang
c. Galaksi tak beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi
yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral
Gerhana Bulan
Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi,
dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra Bumi pada
saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan
sebagian.
Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari
Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan
gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak
terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini,
penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan
purnama biasa.
GERHANA MATAHARI
Gerhana matahari hanya dapat terjadi ketika bulan berada pada bulan baru dan
ketika bulan berada di dekat salah satu simpul orbitnya. Adapun jenis-jenis
gerhana matahari adalah:
1. Gerhana Matahari Total
Terjadi apabila bulan hanya menutup sebagian dari matahari. Pada saat
gerhana matahari sebagian kita dapat langsung melihat ke atas tanpa takut
merusak retina mata kita
7. BATUAN
Yang dimaksud batuan adalah zat padat yangterbentuk secara alamiah.
a. Kesimpulan
1. Bumi dianggap terbentuk pada saat lapisan terluar dari bumi telah menjadi
beku. Berbagai pemikiran telah diupayakan orang misalnya oleh Elfin
dengan landasan pemikiran bahwa temperature bumi terus-menerus
menurun, kemudian dia berhasil menghitung penurunan temperature bumi
per satuan waktu, maka ia memperkirakan bahwa satuan pertama yang
terbentuk di muka bumi ini terjadi pada 20.000.
2. Sejarah perkembangan muka bumi telah diungkapkan melalui beberapa
teori yaitu Teori Kontraksi oleh Descrates, Teori Gondwana oleh Ed Sues,
Teori Apungan Benua oleh Alfred Wagenner.
3. Struktur bumi meliputi Kerak Bumi (crush), Selimut Bumi (Mantle), dan
Inti Bumi (Core ).
4. Anggota dalam tata surya antara lain matahari, planet, satelit, asteroid,
meteor, komet, galaksi.
5. Batuan adalah zat padat yang terbentuk secara alamiah. Batuan dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Batuan Gunung Berapi, Batuan
Endapan, dan Batuan Metamorf.
6. Mineral dapat didefinisikan sebagai suatu unsure atau persenyawaan
anorganikpadat yang terbentuk secara ilmiah dalam kerak bumi.
b. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu :
1. Kepada tenaga pendidik agar lebih menambah wawasan tentang kebumian
sehingga lebih mempermudah transfer informasi tentang bumi kepada
peserta didik.
2. Kepada pembaca, yaitu agar dapat lebih mengaitkan antara teori yang ada
dengan fenomena-fenomena yang terjadi sehingga dapat lebih
memperdalam pengetahuan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumi
http://budiagency.blogdetik.com/2011/01/30/litosfir-dan-inti-bumi/
http://nurainiajeeng.wordpress.com/2011/03/27/lapisan-lapisan-bumi/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/28/mengenal-struktur-lapisan-bumi/0inShare
http://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer
http://id.scribd.com/doc/81805343/Astenosfer
http://susunanbumi.blogspot.com/
http://www.sisilain.net/2011/03/struktur-dan-lapisan-bumi.html
Pendidikan IPA 1
https://mayaoey.wordpress.com/kelas-viii/gerak-bulan-bumi-dan-matahari/65-2/
http://tata-suryablogaddress.blogspot.co.id/2015/02/tata-surya-beserta-gambar-
dan.html
Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 1. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
__________________. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 2. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
__________________. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 3. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
Karttunen, H. ,Kroger, P., Oja, H., Poutanen, M., Donner, K.J. 2006.
Fundamental Astronomy 5th edition. 2007. Berlin: Springer-Verlag
Woolfson, M. M. 1993. The Solar System-its Origin and Evolution. Royal
Astronomical Soscieaty. 34. Hal 1–20.
http://henipratiwi88.blogspot.co.id/2015/10/macam-macam-sumber-daya-mineral-
sumber.html