You are on page 1of 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita, planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya juga ada benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian,
Galaksi Bima Sakti ternyata bukan satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,
jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagad raya ini. Adapun
proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan
reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.

Bumi merupakan sebuah planet yang senantiasa mengitari bintang pusatnya,


yaitu Matahari. Selain Bumi, masih banyak benda-benda langit lainnya yang
berputar dalam pengaruh Matahari sebagai bintang pusat-nya. Benda-benda
langit tersebut adalah planet, planet kerdil, satelit, komet, asteroid, objek-
objektrans neptunus, dan yang lainnya. Seluruh benda langit tersebut beserta
dengan Matahari berada dalam suatu sistem yang dinamakan Sistem Tata Surya.
Matahari sendiri berada dalam suatu galaksi yang dinamakan Galaksi Bimasakti.

Tidak dapat dipungkiri, sumberdaya mineral sebagai salah satu sumberdaya


alam, merupakan sumber yang sangat penting dalam menopang perekonomian
Indonesia. Bahkan beberapa jenis mineral, yakni minyak dan gas bumi, pernah
menjadi soko guru perekonomian Pemerintah. Dalam skala global, mineral
khususnya penghasil energi utama; bahkan berperan strategis dalam menentukan
peta perpolitikan dunia. Sementara mineral dalam bentuk logam mulia emas juga
memiliki posisi penting dalam perekonomian dunia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan muka bumi ?
2. Bagaimanakah struktur bumi ?
3. Bagaimanakah asal usul tata surya ?
4. Benda-benda langit apa sajakah yang merupakan penyusun utama dari tata
surya?
5. Seperti apakah bumi itu dan bagaimanakah kedudukan bumi dalam tata
surya?
6. Bagaimanakah gerak bumi dalam tata surya ? ?
7. Bagaimanakah proses terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan?
8. Bagaimanakah mengenai batuan dan mineral di alam ?
C. Tujuan
Adapun tujuannya antara lain sebagai berikut :
1. Dapat menjelaskan mengenai sejarah perkembangan bumi.
2. Dapat menjelaskan tentang struktur bumi.
3. Dapat menjelaskan mengenai asal usul tata surya.
4. Dapat menjelaskan mengenai penyusun utama dari tata surya.
5. Dapat menjelaskan kedudukan bumi dalam tata surya.
6. Dapat menjelaskan mengenai pergerakan bumi dalam tata surya.
7. Dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari dan bulan.
8. Dapat menjelaskan mengenai batuan dan mineral.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Muka Bumi

Teori tentang sejarah perkembangan muka bumi antara lain :

a. Teori Kontraksi oleh Descrates


Menurut Descrates saat terbentuknya pemampatan gas dan terjadi
pendinginan maka bumi semakin mengecil, maka muncullah wilayah yang
tinggi dan rendah.
b. Teori Gondwana oleh Ed Sues
Berpendapat bahwa India, Amerika, Antartika dulunya bersatu karena
memiliki corak geologis yang sama.
c. Teori Apungan Benua oleh Alfred Wagenner
Mengungkapkan bahwa benua yang sekarang dahulunya merupakan satu
kesatuan benua besar yang disebut pangea. Pergeseran lempeng kerak
bumi menyebabkan benua besar sebelah selatan bergerak ke arah barat
dan utara menuju khatulistiwa dan terpecah menjadi samudera Hindia
terdesak ke utara mendesak Eurasia bertumbukan dengan Asia sehingga
membentuk pegunungan Himalaya.

2. Struktur Bumi
Strukrur interior Bumi dibagi menjadi 4 bagian yaitu inti dalam, inti luar,
mantel dan kerak.
a. Inti dalam
Inti dalam berada di pusat bumi. Inti dalam terusun dari Besi dan Nikel
yang sangat padat. Inti dalam Bumi sangat padat karena menerima tekanan
lapisan di atasnya. Suhu inti dalam mencapai 5.000–6.000 °C dan
kepadatannya mencapai 15.000 kg/m3. Tebal inti dalam kurang lebih
1.216 kilometer.
b. Inti luar
Inti luar berada di bagian atas inti dalam dan berbentuk cair. Inti luar
mencapai 4000- 5.000 °C dan kepadatannya mencapai 10.000 kg/m3.
Tebal inti dalam kirakira 2.270 kilometer.
c. Mantel
Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini memiliki
sifat padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel memiliki
ketebalan 3.555 kilometer dan kepadatan 3.250–5.000 kg/m3. Suhu
mantel mantel bawah. Mantel bawah memiliki ketebalan 2.885 km
sedangkan mantel luar memiliki ketebalan 700 km. Mantel bagian atas
adalah lapisan Bumi yang bernama astenosfer. Astenosfer merupakan
lapisan Bumi yang lunak seperti plastik dengan ketebalan 50–100
kilometer. Selimut bumi dibagi menjadi dua bagian yaitu litosfer,
astenosfer dan mesosfer.
 Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padat terutama batuan.Lapisan litosfer tebalnya
mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan
ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama ,
yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium
dan alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan
Al2O3..Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan
sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium
dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan
MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan
berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi
dan magnesium.
 Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan
litosfer.Lapisan ini tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat
formasi magma (magma induk).Astenosfer ini terdiri dari materi
dalam keadaan cair atau semi-cair.Astenosfer suhu normalnya adalah
antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius.Yang sangat
tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu,
mencair.Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium.Suhu
astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti.Pada
daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi,
masalah membangun astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan
cair.astenosfer memainkan bagian integral dalam gerakan lempeng
tektonik dari kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari
litosfer yang mengapung di atas astenosfer semipadat bawah.Hal ini
lempeng-lempeng yang bertanggung jawab untuk perubahan geologis
besar seperti pembentukan pegunungan, lembah keretakan, dataran
tinggi dan juga gempa
d. Kerak
Lapisan paling luar Bumi disebut dengan kerak. Kerak Bumi memiliki
tebal bervariasi, antara 5–65 kilometer. Kerak Bumi terdiri atas dua
bagian, yakni kerak samudra dan kerak benua.
 Kerak samudra
Seperti namanya, kerak ini berada di bawah samudera. Kerak
samudera memiliki tebal antara 5–11 kilometer. Kerak ini berumur
lebih muda dibanding kerak benua. Tidak ada kerak samudera yang
berumur lebih tua dari 200 juta tahun. Kepadatan kerak samudera
mencapai 3.000 kg/m3.
 Kerak benua
Jika anda memperhatikan globe (bola dunia), anda akan menemukan
bahwa 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya
merupakan daratan. Anda dapat membagi daratan di Bumi menjadi 6
bagian yang disebut dengan benua. Benua itu adalah Eurasia (Eropa
dan Asia), Afrika, Amerika utara, Amerika selatan, Antartika, dan
Australia. Kerak benua berada dibawah benua dengan ketebalan kira-
kira 30–55 kilometer. Kerak benua berumur lebih tua daripada kerak
samudera. Beberapa batuan di kerak benua berumur hingga 3,8 juta
tahun. Kerak benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m3

3. Tata Surya
A. Pengertian Tata Surya
Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari,
delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa
kecil lainnya. Matahari merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota
Tata Surya yang lain beredar mengelilingi Matahari. Benda-benda langit
tersebut beredar mengelilingi Matahari secara konsentris pada lintasannya
masing-masing. Anggota-anggota dalam sistem Tata Surya ditunjukkan
seperti gambar berikut :
B. Teori Pembentukan Tata surya
1) Teori nebula (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman
bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula
yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang
berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan
terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi
yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa
yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di
sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang
lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling
besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut
matahari.
2) Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan teori
ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata surya
terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan
matahari, pada masa pembentukan matahari. Karena jarak yang dekat
tersebut, kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan
bersama dengan proses internal matahari, bintang lain tersebut
manarik materi berulang-ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang
mengakibatkan tebentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari
matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian
lain tetap berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-
benda berukuran kecil yang disebut planetesimal dan beberapa yang
besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari
waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sedangkan sisa
materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
3) Teori Pasang surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James
Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi,
astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu
tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris Russell
mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
4) Teori Bintang Kembar ( James – Jeffreys )
Menurut teori ini, mula- mula matahari merupakan bintang kembar
yang letaknya berdekatan, kemudian salah satu bintang meledak dan
pecahannya berputar mengelilingi bintang satunya yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan
pecahan bintang menjadi planet-planet dan satelit.
C. Anggota Tata Surya
Jenis benda langit yang termasuk ke dalam anggota Sistem Tata Surya
adalah sebagai berikut.
1) Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang jaraknya paling dekat ke
Bumi.
Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 150 juta Km atau 1 Satuan
Astronomi.
Matahari berbentuk bola gas pijar yang tersusu atas gas Hidrohen dan
gas Helium.
Matahari merupakan sumber energi utama bagi planet Bumi yang
menyebabkan berbagai proses fisis dan biologi dapat berlangsung.
Energi yang dipancarkan oleh Matahari dibentuk di bagian dalam
matahari melalaui reaksi inti. Energi dipancarkan oleh Matahari ke
Bumi dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik.
2) Planet
Planet adalah benda langit yang:
o Mengorbit Matahari
o Bentuk fisiknyanya cenderung bulat
o Orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain
Planet-planet yang berada dalam sistem Tata Surya adalah :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
a) Karakteristik Planet
Setiap planet dalam sistem Tata Surya mempunyai karakteristik
berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki
suatu planet dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya; antara lain dipengaruhi jarak ke Matahari,
eksentrisitas, kerapatan atau densiti. Adapun karakteristik
masingmasing planet adalah sebagai berikut :
1. Merkurius
Merupakan planet yang paling dekat ke Matahari dengan jarak
0,39 SA. Karena planet Merkurius jaraknya paling dekat ke
Matahari, maka suhu pada siang hari di Merkurius mencapai
4270 °C, sedangkan pada malam hari suhunya menjadi sangat
rendah yaitu mencapai –1700 °C. Merkurius mempunyai
eksentrisitas yang besar yaitu 0,206 akibatnya jarak antara
Merkurius dan Matahari bervariasi dengan cukup besar pula.
Perbedaan jarak terjauh ke Matahari (aphelium) dengan jarak
terdekat ke Matahari (perihelium) adalah sebesar 22 juta Km.
Jarak aphelium planet Merkurius adalah 57,9 juta km.
Merkurius tidak memiliki atmosfir oleh karena hal tersebut
langit Merkurius berwarna hitam. Kerapatan atau densitasnya
5,43 gr/cm3.

2. Venus

Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari


matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052
km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97%
karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak
mungkin terdapat kehidupan. Venus mengorbit selama 224,7
hari Bumi. Planet ini dinamai dewi cinta Romawi dan
keindahan. Setelah Bulan, ini merupakan obyek alami terang di
langit malam, mencapai magnitudo tampak dari -4.6, cukup
terang untuk melemparkan bayangan. Karena Venus
merupakan planet rendah dari Bumi, ia tidak pernah muncul
untuk usaha jauh dari Matahari : elongasi maksimum mencapai
47,8 °. Venus mencapai kecerahan maksimum sesaat sebelum
matahari terbit atau segera setelah matahari terbenam, yang
untuk alasan ini telah disebut oleh budaya kuno sebagai
Bintang Fajar atau Bintang Sore.

3. Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata


Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak
antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23
jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah
365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi
dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga
ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi
menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan
Eksosfer.
4. Mars

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya


diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering
dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh
berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan
besi(III) oksida di permukaan planet Mars. Mars adalah planet
bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars
terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es.
Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di
Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya,
dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu,
di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40%
permukaan Mars.

5. Yupiter

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari


setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata
antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter
adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 149.980
km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi
planet ini adalah 9 jam 55 menit, sedangkan periode revolusi
adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik
merah raksasa yang disebut Badai Besar Abadi. Atmosfer
Yupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4)
dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter terdiri dari
88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di permukaan
planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti
planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat
lainnya. Jupiter memiliki 68 satelit, di antaranya Io, Europa,
Ganymede, Callisto (Galilean moons).
6. Saturnus

Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga


sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua
di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari
Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari
Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap
378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu
garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam
waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.
7. Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang
terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia
dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός)
ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter).
Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima
planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh
pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang
lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya
pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui
dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern.
Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan
menggunakan teleskop.
8. Neptunus

Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau


dari Matahari. Planet ini dinamai dari dewa lautan Romawi.
Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan
diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa.
Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan
sedikit lebih besar daripada Uranus. Neptunus mengorbit
Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km.
Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode
revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah
♆, yang merupakan trident dewa Neptunus.
b) Pengelompokkan Planet
Planet-planet dalam Tata Surya dapat dikelompokkan dengan
kriteria tertentu.
o Berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Planet dikelompokkan menjadi planet Terestrial (yang berarti
seperti Bumi) dan planet Jovian (yang berarti seperti Jupiter).
 Planet terrestrial
Adalah planet-planet keras mengandung bebatuan
seperti Bumi. Planet planet yang termasuk planet
terestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
 Planet jovian
Adalah planet-planet yang berbentukgas seperti Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
o Berdasarkan kedudukan orbitnya terhadap kedudukan orbit
Bumi.
Planet dikelompokkan menjadi planet inferior dan planet
superior.
 Planet inferior adalah planet-planet yang kedudukan
orbitnya antara Matahari dan orbit Bumi. Jarak planet-
planet tersebut ke Matahari lebih kecil di banding jarak
Bumi ke Matahari. Planet-planet yang termasuk planet
inferior adalah Merkurius dan Venus.
 planet superior adalah planet-planet yang jaraknya ke
Matahari lebih besar dari jarak Bumi ke Matahari. Planet-
planet yang termasuk planet superior adalah Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-planet superior
dapat terlihat melintas di atas kepala pengamat di malam
hari menggunakan teleskop atau dengan mata telanjang.
Sementara planet-planet inferior tidak akan pernah melintas
di atas kepala pengamat.
o Berdasarkan kedudukan orbitnya terhadap kedudukan orbit
asteroid.
planet dikelompokkan menjadi planet dalam (inner planet)
dan plane luar (outter planet).
 Planet-planet yang termasuk planet dalam adalah
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan
 planet-planet yang termasuk planet luar adalah
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3) Satelit
Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit senantiasa
mengiringi dan berputar terhadap planet pusatnya. Berdasarkan cara
terbentuknya satelit dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Satelit Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya
peristiwa alam bersamaan dengan terbentuknya planet.
Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi; Titan, sebagai satelit
alam Saturnus.
b. Satelit Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang
digunakan untuk tujuan tertentu.
Contoh: Satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan
sebagainya.

Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya mempunyai


beberapa satelit yang senantiasa mengiringinya. Hanya planet Merkurius dan
planet Venus yang tidak memiliki satelit. Jumlah masing-masing satelit untuk
setiap planet ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah satelit alam dalam planet.
No. Nama Planet Jumlah satelit alam
1. Merkurius 0
2. Venus 0
3. Bumi 1
4. Mars 2
5. Jupiter 17
6. Saturnus 18
7. Uranus 15
8. Neptunus 8

4) Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan
dan mineral logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari
100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama Ceres dengan garis
tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres
diklarifikasi lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota
dari Planet Kerdil. Asteroid lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan
Hygeia.
Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara
Mars dan Jupiter ini terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid,
yang merupakan kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanayakan
asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer dan beberapa
memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak
diantara orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU,
diduga merupakan sisa dari formasi tata surya yang gagal.
5) Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi
Matahari dan jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung
besi dan nikel. Sering beberapa diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor
yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan atmosfer Bumi dan
terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum mencapai
permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan
sinar yang nampak sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Meteoroid
adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang
di angkasa luar. Batu meteor yang berhasil mencapai permukaan Bumi
disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan bekas berupah kawah
pada permukaan Bumi.
6) Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil
melintas orbit elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas,
debu, dan bongkahan es sisa penciptaan tata surya. Seperti pada
umumnya, komet akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka
lebih dekat dengan matahari, karena radiasi matahari mendidihkan
partikel es dan debu di inti komet. Material berbentuk awan ini disebut
kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat bercahaya
karena memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa
mancapai lebih dari 100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang
oval panjang, kepala komet selalu menghadap Matahari.
Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet
Halley, Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West,
Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek, Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9,
secara resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela (sebutan resmi:
3D/Biela).
7) Galaksi
Dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang
terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana
anggotanya mempunyai gaya tarik-menarik (gravitasi).Galaksi dilihat
dari jenisnya ada 3 yaitu:
a. Galaksi Spiral
Galaksi Spiral adalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran
bintang dan medium antar bintang dimana pada garis tengah nya
atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang yang berumur sangat
tua. Bimasakti termasuk dalam jenis galaksi spiral.
b. Galaksi Eliptikal
Galaksi Eliptikal adalah jenis galaksi yang diperkirakan
mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang
nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata
dan terang
c. Galaksi tak beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi
yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral

4. Sejarah bumi dan kedudukannya dalam tata surya


A. Bentuk dan Ukuran Bumi
Pada zaman dahulu, manusia beranggapan bahwa bentuk bumi adalah
datar dan luasnya tak terhinggga. Namun pada abad ke-6 SM, seorang
pemikir Yunani bernama Pythagoras beranggapan bahwa bentuk bumi
menyerupai bola.
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles meyakini bahwa bentuk bumi itu bulat.
Keyakinanya itu timbul setelah menagmati bayangan yang menutupi
permukaan bulan pada waktu terjadi gerhana bulan.
Bentuk bumi yang bulat menyebabkan benda-benda yang bergerak
menjauhi seorang pengamat di permukaan bumi akan tampak seolah-olah
tenggelam di balik ufuk. Bumi apabila dilihat dari angkasa luar akan
tampak berwarna kebiru-biruan, sehingga disebut sebagai planet biru.
Warna kebiru-biruan tersebut disebabkan oleh keadaan di bumi sendiri
yaitu karena 70 % permukaan bumi berupa laut dan samudra. Selain itu,
susunan dan ketebalanangkasanya juga menentukan ciri khas
penampakannya.
Pada saat ini telah diketahui bahwa garis tengah bumi adalah 12.714 km
dari kutub ke kutub dan 12. 757 km di sepanjang garis khatulistiwa

B. Kedudukan bumi dalam tata surya


Bumi ini bukan merupakan titik pusat dari seluruh jagad raya sebagaimana
orang-orang dahulu kala mengiranya. Dari hasil-hsil penelitian manusia
sekarang tahu bahwa mataharilah yang merupakan pusat tata surya.
Bumi merupakan anggota tata surya bersama 7 planet lainnya yang sama –
sama mengelilingi matahari dengan waktu tempuh yang berbeda – beda
sesuai dengan jari – jari lintasannya. tak ada satu pun diantara planet-
planet tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya
kehidupan seperti di bumi.
Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada di jagat raya,
yaitu galaksi Bimasakti.. Bumi yang kita tempati hanya bagian kecil saja
dari galaksi Bimasakti, yaitu bagian dari tata surya dengan matahari
sebagai pusatnya.
Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini.
Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop
berdiameter 5m di Observatorium Hale mungkin sampai kira-kira satu
miliar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.

5. GERAK BUMI DALAM TATA SURYA


A. ROTASI BUMI
1) Pengertian Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari barat ke
timur. Gerak ini dapat dimisalkan ketika seseorang naik komidi putar
yang sedang melaju, jika orang itu melihat ke arah luar maka orang-
orang di luar pagar, tiang listrik, loket dan lain2 di sekitar komedi
putar akan tampak seolah-olah bergerak mendekat kemudian menjauh.
Kejadian ini merupakan gerakan semu. Untuk melakukan satu kali
rotasi, bumi mememrlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik, dibulatkan
menjadi 24 jam. Waktu untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.
2) Sifat Rotasi Bumi
a. Arah rotasi bumi dari barat ke timur
b. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi ikut berotasi
c. Kecepatan berputar benda-benda pada tiap tempat,
d. Makin dekat dengan kutub, kecepatanya semakin rendah.
3) Akibat Rotasi Bumi
a. Terjadinya Siang dan Malam
Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami
siang. Sedangkan permukaan yang membelakangi matahari
mengalami malam. Akibat Rotasi bumi, permukaan bumi
menghadap dan membelakangi matahari berganti secara
bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode
peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau
malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan
menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari
khatulistiwa.
b. Perbedaan waktu di berbagai tempat di Dunia
Rotasi bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai
tempat di dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu
24 jam (satu hari) dan sudut 15o memiliki perbedaan waktu satu
jam. Jika jaraknya 30o , maka perbedaan waktunya 2 jam, dan
seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh
dengan waktu tempuh (360o : 24 = 15o ). Indonesia terletak di
antara 95o BT dan 141o BT. Artinya, panjang wilayah indonesia
adalah 46o. Karena setiap jarak 15o selisih waktunya satu jam,
maka indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu
tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu
indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
c. Pergerakan Semu Bintang
Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak
sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke
timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke
barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita
saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit
melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu
menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di
sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada
matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian
bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka
disebut gerak semu harian.
Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan
peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang.
Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56
menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih
lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena
kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki
periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan
bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari
bumi.
d. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa
dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami
pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi
berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di
khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti
keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding
terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-
tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena
jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi.
Akibatnya, beraat benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di
khatulistiwa dan di kutub.
e. Pembelokan arah angina
Adanya rotasi bumi akan menyebabkan pembelokan arah angin.
Karena arah rotasi dari barat ke timur, maka angin yang berasal
dari utara ke selatan akan terbelokkan ke arah timur dan angin
yang berasal dari selatan ke utara akan terbelokkan ke arah barat.
Pada bulan September – Maret angin dari utara bertiup menuju
khatulistiwa berbelok ke arah timur. Sedangkan pada bulan Maret
– September angin dari arah selatan bertiup menuju khatulistiwa
berbelok ke arah barat. Hal ini berkaitan dengan bunyi hukum
Boys Ballot, yang berbunyi :
- Udara bergerak dari tekanan udara maksimum ke daerah
yang bertekanan minimum.
- Di belahan utara angin membelok ke kanan di belahan
bumi selatan ke kiri.
B. REVOLUSI BUMI
1. Pengertian Revolusi Bumi dan Akibatnya
Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa:
a. Bumi berputar mengelilingi sumbunya sekali putaran dalam
sehari.
b. Bumi bergerak mengelilingi matahari sekali dalam setahun.

Sesuai dengan pendapat Copernicus, maka bumi di samping berputar


mengelilingi sumbunya sekali sehari, juga berputar mengelilingi
matahari atau yang disebut dengan revolusi.

2. Bukti-Bukti bahwa Bumi Berevolusi


Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang
dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.
a. Aberasi (Sesatan Cahaya)
Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O,
jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di
titik B, tetapi kenyatanya tidak demikian. Orang yang melihat
dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan
arah SOB), melainkan melenceng ke sampingnya yaitu di titik
B'. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam,
tetapi bergerak mengikuti bumi.
Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B,
teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat
cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan di samping titik B'.
Dapat dilihat bintang tidak lagi dalam arah OS, tetapi dalam
arah OS'. Bintang seolah-olah bergeser dengan arah yang sama
dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau
aberasi cahaya.
Ilustrasi Abrasi dapat diamati pada gambar berikut:

b. Parallaxis (Beda Lihat)


Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan bumi
dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak
bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit
mempunyai jarak yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan
sudut parallaxis bintang-bintang pun sangat kecil.

3. Akibat Revolusi Bumi


a. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi
terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam
yang diamati berulang setiap tahunnya.
b. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22
Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari
belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21
Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut
demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu
akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
c. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim.
Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim
gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad
waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
 Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
 Musim panas : 21 Juni – 23 September
 Musim gugur : 23 September – 22 Desember
 Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan

 Musim semi : 23 September – 22 Desember


 Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
 Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
 Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

d. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari
bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang
membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi
yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh,
maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan.
Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces,
Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat
melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari.
Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat
melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.
Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak
dari bumi selalu berubah.
e. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk
menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya
satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap
empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan
februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun
kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai
tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat.
Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain

6. MACAM – MACAM GERHANA

Berdasarkan posisi bumi, bulan dan matahari dapat dibedakan menjadi


dua macam yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.

 Gerhana Bulan

Gerhana terjadi karena terhalangnya cahaya Matahari. Jika cahaya


Matahari tidak bisa mencapai Bulan — keseluruhan atau sebagian — karena
terhalang oleh Bumi (dengan kata lain Bulan berada dalam bayangan Bumi),
maka peristiwa itu dinamakan gerhana bulan. Sedangkan jika bayangan Bulan
jatuh ke permukaan Bumi (Bulan menghalangi sebagian cahaya Matahari
yang menuju Bumi), maka peristiwa ini dinamakan gerhana matahari. Ada
dua macam bayangan: umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan
tambahan). Jika kita berada dalam umbra sebuah benda (misalnya umbra
Bulan), maka sumber cahaya (dalam hal ini Matahari) akan tertutup
keseluruhannya oleh benda tersebut. Sedangkan jika kita berada dalam
penumbra, sebagian sumber cahaya masih akan terlihat.

Gerhana Bulan (Sumber: Jendela Iptek; Astronomi, 1997)

Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana bulan dapat


dibedakan menjadi:

1. Gerhana Bulan Total

Jika saat fase gerhana maksimum gerhana, keseluruhan Bulan masuk


ke dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan
gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa
mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.

2. Gerhana Bulan Sebagian

Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi,
dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra Bumi pada
saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan
sebagian.

3. Gerhana Bulan Penumbral Total


Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam
penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang
masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini,
gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.

4. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian

Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari
Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan
gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak
terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini,
penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan
purnama biasa.

 GERHANA MATAHARI

Gerhana matahari terjadi apabila bulan diantara bumi dan matahari.


Bila hal ini terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi
oleh bulan. Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi
cahaya matahari sepenuhnya karena bulan dengan jarak 384.400 km adalah
lebih dekat kepada bumi daripada matahari yang mempunyai jarak
149.680.000 km.

Gerhana matahari hanya dapat terjadi ketika bulan berada pada bulan baru dan
ketika bulan berada di dekat salah satu simpul orbitnya. Adapun jenis-jenis
gerhana matahari adalah:
1. Gerhana Matahari Total

Pada gerhana matahari ini, matahari ditutup sepenuhnya oleh bulan


disebabkan bulan berada dekat ke bumi dalam orbit bujurnya. Gerhana total
hanya dapat dilihat dari daerah permukaan bumi yang terkena bayangan
umbra. Gerhana total sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang hanya dapat
menyaksikan sekali dalam seumur hidupnya. Gerhana matahari total
merupakan sebuah pemandangan indah tetapi juga membahayakan mata.
Ketika sinar matahari sudah tertutupi seluruhnya oleh bulan dan hanya
‘corona’ (lingkaran sinar yang mengelilingi matahari) maka aman bagi kita
untuk melihat tanpa adanaya pelindung pada mata kita. Ada beberapa cara
untuk melihat gerhana matahari total dengan aman, diantaranya dengan
menggunakan kacamata khusus atau lebih aman lagi dengan melihat gerhana
melalui siaran TV.

2. Gerhana Matahari Sebagian

Terjadi apabila bulan hanya menutup sebagian dari matahari. Pada saat
gerhana matahari sebagian kita dapat langsung melihat ke atas tanpa takut
merusak retina mata kita

3. Gerhana Matahari Cincin

Pada gerhana ini, bulan hanya menutup sebagian daripada matahari


dan cahaya matahari selbihnya membentuk cincin bercahaya sekeliling
bayangan bulan yang dikenali sebagai ‘cincin’. Disekeliling daerah tempat
terjadinya suatu gerhana matahari total ataupun suatu gerhana matahari cincin,
selalu terdapat suatu daerah yang jauh lebih luas jika terjadi suatu gerhana
matahari cincin selalu terdapat suatu dalam penumbra bulan. Kadang-kadang
daerha gerhana matahari sebagian memanjang hamper 5.000 km pada setiap
sisi jalur keseluruhan

7. BATUAN
Yang dimaksud batuan adalah zat padat yangterbentuk secara alamiah.

 Batuan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :


a. Batuan Gunung Berapi
Batuan gunung berapi terbentuk dari magma dan lava yang membeku.
Magma adalah bagian inti bumi yang masih cair terdapat pada bagian
dalam dari gunung berapi. Apabila magma itu sampai keluar mengalir di
atas tanah ia disebut lava. Oleh karena itu batuan gunung berapi ini dapat
digolongkan menjadi dua yaitu :
1) Batuan Beku Dalam
Terbentuk dari magma yang membeku. Disebut juga batuan
intrunsif karena terbentuk ketika magma cair membeku ketika ia
hendak menyusup ke luar permukaan bumi. Batuan ini berbentuk
tanggul. Adapula magma yang sempat menyusup di antara celah-celah
batuan lain secara horizontal. Bentuknya agak pipih dan sejajar dengan
muka tanah atau agak miring. Batuan ini disebut batu ambang atau sill.
Batuan intrunsif terbentuknya sangat perlahan yang mengakibatkan
terbentuknya batuan yang besar dan sangat keras. Salah satu jenis
batuan intrunsif yang terkenal adalah granit. Granit tersusun oleh
senyawa silikat dan merupakan komponen utama dari kerak bumi. Hal
ini dapat kita maklumi karena 74% dari kerak bumi adalah oksigen
dan silicon.
2) Batuan Beku Luar
Terbentuk dari lava yang membeku disebut juga batuan
ekstrunsif. Disebut demikian karena terbentuk setelah magma keluar
dari perut bumi ke permukaan. Batuan ini membeku dalam waktu
yang relative singkat yang mengakibatkan bentuknya yang relative
kecil dan bermuka kasar. Contoh yang terkenal dari batuan ekstrunsif
ini adalah batu basaltdan batu apung. Perbedaan susunan kimiawinya
antara granit dengan basalt terletak pada kadar komponen
penyusunannya. Selain itu batuan basalt tidak sekeras granit.
Batu apung, disebut demikian karena ia memang mengapung di atas
air. Hal ini disebabkan adanya rongga-rongga gas di dalamnya.
Mukanya kasar dan lunak. Biasa dimanfaatkan orang untuk
menggosok atau mencuci.
b. Batuan Endapan
Batuan endapan terbentuk dari endapan yang mengeras jadi batu.
Endapan ini berasal dari hasil pengikisan dari batuan bagung berapi oleh
air, gletser, atau angin. Endapan tertimbun di suatu tempat kemudian
mengeras menjadi batu. Proses mengerasnya endapan itu dapat terjadi
karena pemadatan oleh pengaruh tekanan. Batuan yang dihasilkan dengan
proses ini Nampak berlapis-lapis. Kemungkinan lain adalah karena proses
sementasi, yang terjadi pada endapan batu-batu kerikil yang sukar
mengeras atas pengaruh tekanan pengerasan dapat terjadi karena hadirnya
mineral lain di sela-sela batuan kerikil tadi. Pada saat air yang membawa
mineral tadi meninggalkannya, maka terjadilah pengerasan. Seringkali
yang tertangkap bukan hanya batu kerikil tetapi sisa-sisa makhluk hidup
seperti tulang atau rumah kerang.
 Jenis batuan endapan ada tiga, yaitu :
1) Batuan Klastik
Dapat terbentuk melalui proses pemadatan maupun sementasi. Contoh
batuan ini adalah batuan konglomerat, batu pasir, batu lapis, dan batu
liat.
2) Batuan Kimia
Disebut juga batuan evaporit. Berasal dari reaksi kimia. Apabila
larutan atau endapan yang terbentuk ditinggalkan airnya misalnya
karena menguap, sisanya akan memadat menjadi batu. Contohnya
adalah gips dan halit (batu garam).
3) Batuan Organik (Fosil)
Batuan yang berasal dari makhluk hidup contohnya batu bara
(bitumen, antrasit), batu kapur dari sisa rumah kerang yang tertimbun
di dasar laut.
c. Batuan Metamorf
Batuan ini berasal dari batuan gunung berapi dan batuan endapan yang
mengalami perubahan bentuk karena tekanan dan panas yang tinggi, dan
pengaruh kimia. Prosesnya berlangsung di bawah tanah yang dalam.
Contoh batuan metamorf adalah batu marmer (batu pualam) yang berasal
dari batu kapur biasa. Batu marmer yang putih bersih dapat mengalami
metamorfis selanjutnya menjadi berlapis-lapis yang berwarna-warni.
Contoh lain adalah batuan quartz (kuarsa) dan batu tulis.
Proses metamorfisme ini sangat penting untuk dapat memahami adanya
siklus batuan. Batuan yang sudah terbentuk dapat mengalami tekanan
tinggimenjadi panas dan mencair menjadi magma kembali, kedudukannya
digantikan oleh batuan yang baru.

8. SUMBER DAYA MINERAL


sumber daya mineral (mineral resource) adalah endapan mineral yang
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. sumber daya mineral dengan
keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan
pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.
 Klasifikasi Sumber daya Mineral
Macam-macam sumber daya mineral sebagai berikut:
1. Sumber daya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan perkiraan pada tahap survei tinjau.
2. Sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap prospeksi.
3. Sumber daya mineral terunjuk (indicated mineral resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.
4. Sumber daya mineral terukur (measured mineral resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci
5. Sumber daya mineral pra kelayakan (prefeasibility mineral resource)
adalah sumber daya mineral yang yang dinyatakan berpotensi ekonomis
dari hasil studi pra kelayakan yang biasanya dilaksanakan di daerah
eksplorasi rinci dan eksplorasi umum.
6. Sumber daya mineral kelayakan (feasibility mineral resource)
adalah sumber daya mineral yang yang dinyatakan berpotensi ekonomis
dari hasil studi kelayakan atau suatu kegiatan penambangan yang biasanya
sebelumnya dilakukan di daerah esplorasi rinci.
7. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
a. Sumber daya alam hayati/ biotic adalah sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup. contoh: tumbuhan, hewan, mikro
organisme dll.
b. Sumber daya alam non hayati/ aboitic adalah sumber daya alam yang
berasal dari benda. contoh : bahan tamabanag, air, udara, batuan dll
8. Sumber daya alam berdasarakan sifat pembaharuan :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui/ renewable ialah sumber
daya alam yang dapat digunakan brulang-ulanng kali dan dapat
dilestarikan. contoh : air, tumbuhan, hewan, hasil hutan dll
b. Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui/ non renewable ialah
sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hana
dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat
punah.
c. Sumber daya alam tidak terbatas jumlanhya/ unlimited. contoh : sinar
matahari, arus laut, udara dll
9. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan dan penggunaannya :
a. Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yan
dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga
nilai gunyanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang
tambang, hasil pertanian dll
b. Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang
dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat
manusia di muka bumi. cintoh : ombak, panas bumi, arus sungai, sinar
matahari, minyak bumi, gas bumi dll.
 Macam-macam Sumber daya mineral yang ada di Indonesia:
1. Emas
Dalam abad 17 dan 18 VOC mengusahakan pertambangan emas di Salido, SumatraBarat.
Pertambangan emas tersebut tertua di Indonesia. Sebelum perang dunia II, tambangemas
Lebong Tandai di Rejang Lebong, Bengkulu merupakan penghasil emas
terbanyak diIndonesia. Tambang lainnya terdapat di Cikotok dan Cirotan,
Jawa Barat. Dewasa initambang emas Cikotok merupakan milik pemerintah,
dan diusahakan oleh PT AnekaTambang.Pengolahan dan pemurnian bijih
emas dilaksanakan oleh Unit Logam Mulia yang menghasilkan: emas, platina,
dan perak. Produksi tahun 1975 berkadar 7,29 gram emassetiap ton dan 191,49 gram
perak setiap ton.
2. Intan
Pertambangan Intan, berlokasi di Riam Kanan Kiwa (Kiri) dan sungai Kusan di
KalimantanSelatan. Pengusahaan intan secara sederhana telah dilakukan oleh
masyarakat setempat sejaktahun 1938. Eksploitasi tambang intan oleh PT
Aneka Tambang dipusatkan di Simpangempat, 30 km arah Timur Laut
Martapura. Daerah penggalian lainnya terdapat di Cempaka, 6 km
arahselatan Banjarbaru, yang diusahakan sejak tahun 1970. Penggosokan
Intan kasar menjadi intanhiasan dikerjakan di Martapura.
3. Timah
Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi yaitu kurang dari
300.000ton pertahun, dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20
juta ton per tahun.Timah digunakan dengan berbagai cara di pabrik timah,
solder dan pabrik kimia; mulai daribaju anti api, sampai dengan pembuatan
stabiliserpvc, pestisida dan pengawet kayu.Di pabriktimah digunakan untuk
kemasan bersaing dengan aluminium, namun pasar kemasan cukup
besarbagi keduanya dengan masing-masing keunggulannya. Kaleng lapis
timah lebih kuat dari kaleng aluminium, sehingga menjadi keunggulan bagi produk
makanan kaleng.
4. Mangan
Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai
komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakansedimenter dan residu.
5. Nikel
Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan
alloy yang sangatberharga. Ia tergolong dalam logam peralihan.
6. Bijih Besi
Salah satu bahan tambang yang banyak terdapat di bumi dan sampai saat ini
telah banyakdimanfaatkan dalam berbagai keperluan adalah besi. Besi paling
banyak dimanfaatkan sebagaicampuran utama baja (alloy). Penghasil utama
besi adalah bijih besi karena besi sangat jarangditemukan dalam keadaan
bebas. Besi merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam. Selainitu,
besi juga ditemukan di matahari dan bintang lainnya dalam jumlah yang
7. Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan
susunanterutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O)
dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit mengandung
Al2O3sebanyak 45 –65%, SiO21 –12%, Fe2O32 25%,TiO2>3%,dan H2O 14 –
36%.Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan
memungkinkan pelapukansangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang
mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2)
bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuantersebut
(misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung,
lempung danserpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses
lateritisasi,yang kemudian oleh prosesdehidrasi akan mengeras menjadi
bauksit.
8. Tembaga
Pada tahun 1936 ditemukan di ketinggian 3460 meter di pegunungan Jayawijaya bijih
tembagadengan kadar tinggi dan cadangan besar. Untuk mengolah bijih
tembaga tersebut telah diadakan kontrak karya dengan sebuah perusahaan
asing. Tambang tembaga tersebut telah berproduksi.
9. Minyak Bumi
Eksplorasi minyak bumi dimulai pada akhir abad 19, di sekitar Cirebon, Jawa
Barat. Penemuanlapangan minyak yangmenguntungkan berturut-turut
di Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatra Selatan,Kalimmantan Timur,
kemuadian lagi di Sumatera Utara dan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
10. Gas Bumi
Biasanya gas bumi ditemukan bersama minyak bumi. Pada tahun 1970-an
ditemukan lapangangas bumi yang berpotensi besar di Arun, sebelah
Tenggara Lho Suumawe, Aceh, dan di Badak,Kalimantan Barat. Dalam
pengolahannya, gas bumi diolah menjadi gas bumi cair (LNG= Liquified
NaturalGas).
11. Batu Bara
Secara umum, ada empat variasi dasar batubara, yang merupakan hasil
dari kekuatan mengenailapisan material tanah yang diubah dalam jalan
berbeda. Variasi ini turun dari langkah yang pertama di(dalam) pembentukan
batubara, ciptaan tanah gemuk bahan bakar atau material. Antrasit/
Batubarakeras gilap: Kadang-Kadang juga disebut “ antrasit,”
antrasit/batubara keras gilap terbentuk daribatubara bituminus ketika tekanan
dikembangkan di (dalam) batu karang strata dilipat sepanjangciptaan
rangkaian pegunungan. Ini terjadi hanya di (dalam) membatasi area mengenai
ilmu bumi yangterutama semata daerah Pennsylvania Appalachian. Antrasit/Batubara
keras gilap mempunyai isi energiyang paling tinggi dari semua batubara dan
digunakan untuk memanaskan ruang dan membangitkanlistrik.Di Indonesia
pertambangan batu bara dimulai sekitar abad 19. Mula-mula diusahakan
dengan pertambangan Pengaron, Kalimantan timur dan tambang Sungai Durian di
Sumatera Barat, tetapi gagalkarena kesulitan pengangkutan. Akhir abad 19 dibuka
tambang batubara Umbilin, dan pada permulaanabad 20 dibuka tambang
Bukit Asam di Sumatera Selatan. Tambang batubara yang hingga
sekarangmasih beroperasi adalah Ombilin (Sumbar), Bukit Asam (SumSel), dan
Mahakam (KaLTim).
12. Fosfat
Fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua gamping dalam bentuk butiran dan
bungkalan besar.Kadar Fosfat Indonesia berkisar antara 30% sampai 40%.
Beberapa perusahaan swasta menggali fosfat diJawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah. Fosfat dipakai sebagai pupuk bagi tanah yang bersifat asam.
13. Gipsum
Gypsum dibutuhkan dalam pembuatan semen. Untuk pembuatan satu ton semen
dibutuhkan2,3 ton batu gamping, 0,04 ton gypsum, dan 0,3 ton lempung.
Kadang-kadang dibutuhkan juga pasir besi(pabrik semen Padang). Selain
untuk pembuatan semen, gipsum juga dipakai dalam kedokteran
sebagaipembalut bagian tubuh yang patah, dan juga untuk pembuatan patung
dan lain-lain.
14. Kaolin
Kaolin merupakan pelapukan dari mineral, antara lain pada batuan granit. Daerah
penghasilialah pulau Bangka, Belitung dan Sulawesi Utara.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
1. Bumi dianggap terbentuk pada saat lapisan terluar dari bumi telah menjadi
beku. Berbagai pemikiran telah diupayakan orang misalnya oleh Elfin
dengan landasan pemikiran bahwa temperature bumi terus-menerus
menurun, kemudian dia berhasil menghitung penurunan temperature bumi
per satuan waktu, maka ia memperkirakan bahwa satuan pertama yang
terbentuk di muka bumi ini terjadi pada 20.000.
2. Sejarah perkembangan muka bumi telah diungkapkan melalui beberapa
teori yaitu Teori Kontraksi oleh Descrates, Teori Gondwana oleh Ed Sues,
Teori Apungan Benua oleh Alfred Wagenner.
3. Struktur bumi meliputi Kerak Bumi (crush), Selimut Bumi (Mantle), dan
Inti Bumi (Core ).
4. Anggota dalam tata surya antara lain matahari, planet, satelit, asteroid,
meteor, komet, galaksi.
5. Batuan adalah zat padat yang terbentuk secara alamiah. Batuan dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Batuan Gunung Berapi, Batuan
Endapan, dan Batuan Metamorf.
6. Mineral dapat didefinisikan sebagai suatu unsure atau persenyawaan
anorganikpadat yang terbentuk secara ilmiah dalam kerak bumi.
b. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu :
1. Kepada tenaga pendidik agar lebih menambah wawasan tentang kebumian
sehingga lebih mempermudah transfer informasi tentang bumi kepada
peserta didik.
2. Kepada pembaca, yaitu agar dapat lebih mengaitkan antara teori yang ada
dengan fenomena-fenomena yang terjadi sehingga dapat lebih
memperdalam pengetahuan.
Daftar Pustaka

Prihartono, Cahyo. 2012. Geografi. Jepara : SMA NEGERI 1 JEPARA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumi

http://budiagency.blogdetik.com/2011/01/30/litosfir-dan-inti-bumi/

http://nurainiajeeng.wordpress.com/2011/03/27/lapisan-lapisan-bumi/

http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/28/mengenal-struktur-lapisan-bumi/0inShare

http://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer

http://id.scribd.com/doc/81805343/Astenosfer

http://susunanbumi.blogspot.com/

http://www.sisilain.net/2011/03/struktur-dan-lapisan-bumi.html
Pendidikan IPA 1
https://mayaoey.wordpress.com/kelas-viii/gerak-bulan-bumi-dan-matahari/65-2/
http://tata-suryablogaddress.blogspot.co.id/2015/02/tata-surya-beserta-gambar-
dan.html
Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 1. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
__________________. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 2. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
__________________. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 3. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
Karttunen, H. ,Kroger, P., Oja, H., Poutanen, M., Donner, K.J. 2006.
Fundamental Astronomy 5th edition. 2007. Berlin: Springer-Verlag
Woolfson, M. M. 1993. The Solar System-its Origin and Evolution. Royal
Astronomical Soscieaty. 34. Hal 1–20.
http://henipratiwi88.blogspot.co.id/2015/10/macam-macam-sumber-daya-mineral-
sumber.html

You might also like