You are on page 1of 53

BUNYI

MAKALAH

DibuatsebagaisalahsatusyaratmatakuliahKonsep Dasar IPA Lanjut


Dosen pengampu : Desi Wulandari, M.pd

AnggotaKelompok:

1. Fani Kurnia Ardilasari (1401416006)


2. Enie Vita Sari (1401416018)
3. Elsa Widiyanti (1401416019)
4. Amelia Dewanti (1401416049)

Rombel5

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah
Semua orang
pastimengetahuitentangbunyi.Tidaksedetikpunmerekaterlepasdaribermacam-
macambunyiatausuara.Mulaidaribunyisuarakendaraan, suarahewan,
suaramesin, suaradari orang lain, dansebagainya.Namun,
merekatidakdapatmengungkapkanapapengertiansebenarnyadaribunyiitusendir
i. Selainitu, orang-orang
jugatidaksepenuhnyamemahamitentangberbagaijenisbunyi,
maupunmanfaatnya.Makadariitu,
perluadanyapengenalanprinsipbunyisejakdini.Agar
kitatidakhanyamendengarkanbunyi-
bunyisetiapharitanpadapatmemanfaatkannyamenjadisesuatu yang
bermanfaatbagikehidupanmanusia.
Prinsipbunyisebenarnyamerupakanprinsip yang
cukupsederhana.Jadiprinsipbunyiinisudahdapatdikenalkankepadaanakusia
SD. Denganmengenalprinsipdaribunyi, diharapkananakusia SD
sudahmemahamiapaitubunyi, jenis-jenisbunyi, danapasajamanfaatnya.
Kemudiandengansedikitkreatifitasdanbimbinganmakabukantidakmungkinana
k di usia SD
sudahdapatmenciptakanberbagaibentukinovasiberlandaskanprinsipbunyi.
Inovasiininantitentusajaakansemakinmemajukankualitassumberdayamanusia
di Indonesia. Selainitu, akanmenambahbaranginovasi yang
akanmembantumanusiadalammelakukanaktivitas.
Melihatbegitupentingnyaprinsipbunyi, maka kami menulismakalahini
agar nantinya orang-orang dapatlebihmemahamiapaitubunyi, macam-
macambunyi, danapasajamanfaatnya. Denganbegitu, tidakadalagibunyi-bunyi
yang hanyakitadengartanpakitamanfaatkan.
B. RumusanMasalah
1. Apaitubunyi?
2. Apasajamacam-macambunyi?
3. Apasajasifat-sifatbunyi?
4. Bagaimana proses kitamendengarbunyi?
5. Apaituefekdopplerdantarafintensitasbunyi?
6. Apamanfaatbunyidalamkehidupansehari-hari?
7. Bagaimanabentukpraktikum IPA denganmateribunyibagianakusia SD?

C. Tujuan
1. Mengetahuipengertianbunyi
2. Mengetahuibermacam-macamjenisbunyi
3. Mengetahuisifat-sifat yang dimilikibunyi
4. Mengetahui proses kitamendengarsuatubunyi
5. Mengetahuiapaituefek Doppler, tarafintensitasbunyi, danpenerapannya
6. Mengetahuidanmemahamimanfaatbunyidalamkehidupansehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
1. Getaran

Ketika batu ditarik ke titik A dan dilepaskan, batu akan berayun seperti
ditunjukkan pada Gambar 1. Batu akan berayun melewati lintasan A – B
– C – B – A. Dalam hal ini, batu dikatakan bergetar. Batu akan terus
berayun melewati lintasan yang sama. Jika batu berada di posisi A, batu
akan bergerak ke menuju B, dilanjutkan ke titik C. Ketika di titik B dan
dilanjutkan ke titik A, begitu seterusnya. Semakin lama, simpangan AB
atau BC akan semakin kecil sehingga akhirnya berhenti.
Sehingga gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Dalam hal ini,
titik kesetimbangannya adalah B. Titik kesetimbangan pada kegiatan
tersebut adalah titik di mana pada titik tersebut benda tidak mengalami
gaya luar atau dalam keadaan diam. Lintasan A – B – C – B – A adalah
lintasan yang ditempuh oleh satu getaran. Jika kamu menetapkan titik B
sebagai titik awal lintasan, maka B – C – B – A – B disebut satu getaran.
Pada kegiatan di atas, terlihat sebuah getaran terjadi pada batu yang diikat
dengan tali dan diayunkan. Batu tersebut sering dikatakan sebagai ayunan
sederhana. Getaran juga dapat kamu lihat pada pegas yang diberi beban,
kemudian diberi simpangan dan dibiarkan bergerak bolak-balik di sekitar
titik kesetimbangannya. Mistar plastik yang salah satu ujungnya ditahan
tetap dan ujung yang lain diberi simpangan akan bergetar pula. Setiap
benda yang melakukan gerak bolakbalik di sekitar titik kesetimbangannya
dikatakan bergetar. Unsur-unsur dalam getaran antara lain:
1. Amplitudo
Pada Kegiatan 1, ketika kamu memberi simpangan pada bandul di titik
A, kemudian melepaskan batu, batu akan bergerak menuju titik B, C,
B, kemudian kembali ke titik A di sebut satu getaran. Kamu dapat
melihat bahwa simpangan tidak pernah melebihi titik A dan titik C.
Kedudukan batu setiap saat berubah-ubah. Dengan demikian
simpangannya pun berubah pula. Pada saat batu berada di titik A atau
C, simpangannya merupakan simpangan maksimum, sedangkan pada
saat batu berada di titik kesetimbangan yaitu titik B, simpangannya
minimum yaitu sama dengan nol.
Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. Pada
kegiatan ini amplitudo getaran yaitu BA atau BC. Benda dapat
bergerak dari titik A ke titik C melewati titik B disebabkan batu
mempunyai berat dan ditarik oleh gaya gravitasi Bumi. Gaya gravitasi
Bumi ini bekerja pada batu di setiap posisi berarah ke bawah. Dengan
demikian, dalam pergerakannya benda akan mengalami hambatan dari
gaya gravitasi ini. Hambatan ini akhirnya akan mampu menghentikan
getaran bandul sehingga bandul berada dalam titik kesetimbangan di
titik B.
2. Periode dan Frekuensi
Kamu mendengarkan radio pada frekuensi 100 MHz. Apa yang
dimaksud 100 MHz? MHz adalah kependekan dari mega Hertz. Hertz
diambil dari nama seorang ilmuwan Fisika Heinrich Hertz (1857–
1894). Karena jasa-jasanya, namanya diabadikan dalam satuan
frekuensi yaitu Hertz. Perhatikan kembali peristiwa bandul bergerak
bolak balik pada Kegiatan 1. Satu getaran adalah gerak batu dari titik
A, ke titik B, ke titik C, ke titik B, dan kembali ke titik A. Misalkan,
ketika kamu melepaskan batu di titik A, kamu mengukur waktu
menggunakan stopwatch, waktu yang diperlukan batu untuk membuat
satu getaran yaitu dari A – B – C – B – A adalah 2 detik. Waktu ini
dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan oleh bandul untuk membuat
satu getaran atau disebut periode. Periode getaran dilambangkan
dengan T. Untuk mengukur periode getaran digunakan persamaan
sebagai berikut.
𝑡
𝑇= … … … (1)
𝑛
Keterangan:
T = periode getaran (sekon)
t = waktu yang diperlukan (sekon)
n = jumlah getaran
Jika periode sebuah getaran 5 detik, berarti untuk membuat satu
getaran diperlukan waktu 5 detik. Jika dalam satu detik terjadi lima
getaran berarti periodenya yaitu 1/5 detik. Artinya dalam 1/5 detik
terjadi satu getaran. Dengan kata lain, dalam satu detik terjadi lima
getaran. Jumlah getaran setiap satu detik disebut sebagai frekuensi.
Frekuensi getaran dilambangkan dengan f, dirumuskan:
𝑛
𝑓 = … … … (2)
𝑡

Keterangan:
f = frekuensi getaran (Hertz)
n = jumlah getaran
t = waktu (sekon)
Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Jika dalam satu detik terjadi 5
getaran berarti frekuensi getaran ini adalah 5 Hertz. Hubungan antara
frekuensi dan periode dapat dituliskan dalam bentuk matematika
sebagai berikut.
1 1
𝑇= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 = … … … (3)
𝑓 𝑇
Keterangan:
f = frekuensi getaran (Hertz)
T = periode getaran (sekon)
2. Gelombang
A. Pengertian Gelombang
Batu yang dijatuhkan ke dalam kolam dan senar gitar yang dapat
mengeluarkan bunyi merupakan contoh-contoh bunyi. Jika kamu
melihat dengan teliti senar yang dipetik, kamu akan mendapatkan
bahwa sebenarnya senar tersebut bergetar. Karena getaran inilah timbul
gelombang bunyi.]
B. Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
a. Gelombang Mekanik
Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang
pada slinki merupakan contoh-contoh gelombang mekanik.
Gelombang-gelombang ini memerlukan medium untuk dapat
merambatkan gelombang. Air, udara, tali, slinki adalah medium
yang digunakan untuk merambatkan gelombang air, gelombang
bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada slinki. Gelombang-
gelombang ini ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh
karena itu, gelombang-gelombang tersebut dikelompokkan ke
dalam gelombang mekanik. Umumnya, gelombang mekanik seperti
contoh tersebut dapat diamati dengan mata telanjang.
b. Gelombang Elektromagnetik
Tahukah kamu gelombang TV dan gelombang radio dapat
merambat? Sebagai contoh, kamu dapat melihat pertandingan bola
di Italia secara langsung padahal jarak rumahmu ke negara tersebut
sangat jauh. Kamu dapat melihat acara TV karena adanya
gelombang elektromagnetik. Siaran pertandingan bola di Italia
dipancarkan ke satelit bumi dan oleh satelit bumi ini dipancarkan
kembali ke bumi. Televisimu dapat menangkap gelombang ini dan
mengubahnya menjadi gambar dan suara. Bagaimana gelombang
elektromagnetik dapat merambat di luar angkasa ketika menuju
satelit bumi padahal di luar angkasa merupakan ruangan hampa.
Gelombang elektromagnetik dapat merambat meskipun tidak
terdapat medium untuk menjalarkan gelombangnya. Contoh lain,
gelombang sinar Matahari dapat sampai ke bumi meskipun antara
Matahari dan bumi tidak terdapat medium untuk menjalarkan
gelombang. Gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan
medium disebut gelombang elektromagnetik.
C. Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal
Selain membutuhkan medium untuk merambat, gelombang juga
mempunyai arah merambat dan arah getaran (ingat, gelombang adalah
getaran yang merambat). Berdasarkan arah rambatan dan arah
getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal.

a. Gelombang Transversal
Ketika kamu menghentakkan ujung tali sementara ujung yang
lainnya dipegang temanmu, akan terbentuk gelombang yang
menjalar dari ujung yang kamu pegang ke ujung yang dipegang
temanmu. Arah gelombang tersebut adalah mendatar atau
horizontal. Pita yang diikatkan pada tali akan mengalami gerakan
naik dan turun setiap kali gelombang melewatinya. Pita tidak ikut
merambat, tetapi hanya bergerak ke atas kemudian ke bawah jika
gelombang telah melewatinya. Gerakan pita adalah vertikal.
Ternyata, gelombang pada tali merambat secara horizontal dan
arah getarannya vertikal. Dengan demikian arah perambatan
gelombang dan arah getarannya saling tegak lurus. Gelombang
seperti ini disebut dengan gelombang transversal. Jadi, gelombang
transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak
lurus terhadap arah getarannya.
b. Gelombang Longitudinal
Bagaimana arah perambatan gelombang dan arah getaran pada
gelombang longitudinal? Gelombang longitudinal dapat kamu
amati pada slinki. Ketika slinki kamu gerakkan, pada slinki akan
merambat gelombang yang arahnya searah dengan arah getaran
dari tanganmu yang diberikan pada slinki. Gelombang yang arah
rambatannya searah dengan arah getarannya seperti pada
gelombang slinki dinamakan gelombang longitudinal.

c. Bentuk Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal


Gelombang tali dan gelombang air merupakan contoh gelombang
transversal karena arah getaran dan arah perambatan
gelombangnya saling tegak lurus. Jika digambarkan, bentuk
gelombang transversal akan tampak seperti Gambar berikut

Pada gelombang transversal ada beberapa istilah yang perlu kamu


ketahui, yaitu sebagai berikut.

 ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang

 CDE dan GHI = lembah gelombang

 B, F, dan J = titik puncak gelombang

 D dan H = titik dasar gelombang

 ABCDE, EFGHI = satu gelombang


 Satu gelombang terdiri atas satu puncak gelombang dan satu
lembah gelombang.

Sedangkan gelombang longitudinal terbentuk atas rapatan dan


renggangan. Perhatikan bentuk gelombang longitudinal pada
Gambar berikut

D. Cepat Rambat, Frekuensi, dan Panjang Gelombang


Gelombang merupakan getaran yang merambat. Merambat berarti
bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam selang waktu tertentu.
Jika diketahui panjang gelombang dan periodenya, dapat ditentukan
kecepatan gelombang tersebut. Panjang gelombang dilambangkan λ,
dengan satuan meter, sedangkan kecepatan dilambangkan v satuannya
m/s. Telah diketahui bahwa periode gelombang T adalah:
Dengan demikian, diperoleh hubungan antara kecepatan gelombang (v)
dengan panjang gelombang λ, periode (T), dan frekuensi gelombang (f)
yang dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
v = kecepatan gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode (sekon)
E. Pemantulan Gelombang
Ketika kamu memberi gangguan pada air di dalam baskom, timbul
gelombang yang bergerak menjauhi titik gangguan yang kamu berikan.
Gelombang air ini akan bergerak membentuk bola dengan titik pusatnya
titik di mana gangguan diberikan. Ketika gelombang tersebut tiba di
tepi baskom, gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding baskom.
Sebagian energi yang dibawa gelombang tersebut dipantulkan oleh
dinding baskom sehingga kamu dapat melihat gelombang kecil
bergerak menjauhi dinding baskom.
Pada gelombang bunyi pun terjadi pemantulan. Jika kamu bicara atau
berteriak atau bicara di dalam ruangan besar, kosong dan tertutup, kamu
dapat mendengar suaramu akan dipantulkan. Jika kamu mengucapkan
“halo”, sesaat kemudian akan terdengar suara “halo” dari pantulan oleh
dinding, langit-langit, dan alas ruangan tersebut. Gelombang tali pun
dapat mengalami pemantulan.
Gelombang laut merupakan gelombang air. Gelombang laut dapat
berukuran sangat besar dan kecepatannya pun bisa sangat besar pula.
Gelombang laut membawa energi yang besar yang dapat dihasilkan
oleh angin atau gempa di dasar samudra. Ketika gelombang laut
tersebut sampai di pantai, gelombang laut ini akan menghantam pantai
dan sebagian gelombangnya akan dipantulkan dalam bentuk arus balik.
Arus balik ini bergerak di bawah permukaan air laut. Arus balik ini
sangat berbahaya bagi orang-orang yang sedang berenang di pantai
karena arus ini dapat membawa orang yang sedang berenang ke laut
yang lebih dalam. Oleh karena itu kamu harus hati-hati jika berenang di
laut. Patuhi semua peraturan dan larangan yang diberlakukan di pantai
tempat kamu berenang.
F. Pemanfaatan Gelombang dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak sekali pemanfaatan gelombang dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya kamu dapat menonton berbagai acara televisi yang
ditransmisikan dengan gelombang elektromagnetik. Tanpa pengetahuan
tentang gelombang, manusia tidak mungkin mampu membuat alat yang
dapat memancarkan dan menerima siaran televisi. Manusia juga dapat
meramalkan cuaca dengan menggunakan satelit untuk mengumpulkan
informasi dari atmosfer Bumi juga menggunakan teknologi gelombang.
Berikut adalah aplikasi gelombang dalam kehidupan sehari-hari.
1. Satelit Buatan
Satelit buatan adalah seperangkat alat elektronik yang diorbitkan pada
orbit tertentu di luar angkasa. Satelit buatan ini mengorbit mengelilingi
bumi seperti halnya bulan. Satelit digunakan manusia khususnya dalam
bidang telekomunikasi dan meteorologi. Dalam bidang telekomunikasi
yaitu digunakan untuk menerima dan menyebarkan gelombang televisi
dari suatu tempat di bumi kemudian menyebarkannya ke bagian bumi
lain sehingga informasi dapat disampaikan saat itu juga. Misalkan,
kamu melihat tayangan sepak bola liga Italia secara langsung. Rekaman
pertandingan tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan
dipancarkan. Gelombang ini diterima oleh satelit dan disebarkan
kembali ke bumi sehingga belahan bumi lain dapat menerima
gelombang ini. Di belahan bumi tersebut gelombang elektromagnetik
ini diubah kembali menjadi bentuk gambar dan suara.
2. Sel Surya
Sel surya digunakan manusia untuk menampung gelombang sinar
Matahari sehingga manusia memperoleh bentuk energi baru. Kamu
pasti telah mengetahui bahwa sinar Matahari juga merupakan
gelombang. Sinar Matahari ini dapat digunakan sebagai sumber energi
baru, misalnya pembangkit listrik, digunakan untuk mobil bertenaga
surya, bahkan digunakan sebagai sumber energi pesawat bertenaga
surya. Para ahli telah banyak yang meneliti pemanfaatan energi
Matahari ini. Bahkan telah dibuat mobil-mobil tenaga surya yang
menggunakan energi Matahari untuk menggerakkannya.
3. Sonar

Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran jika


Indonesia kaya akan ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap para nelayan
di perairan yang jauh dari pantai menggunakan kapal. Tidak setiap
daerah di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut yang banyak
ikannya dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya
supaya penangkapan ikan di laut menjadi efektif? Kapal-kapal laut
biasanya menggunakan sonar untuk menemukan daerah di laut yang
banyak ikannya. Prinsip kerja sonar ini berdasarkan pada konsep
pemantulan gelombang. Dari permukaan, gelombang bunyi dijalarkan
ke dalam laut. Gelombang suara ini menyebar ke kedalaman laut. Jika
sebelum tiba di dasar laut, gelombang suara ini mengenai gerombolan
ikan, gelombang suara ini sebagian akan dipantulkan kembali ke
permukaan. Gelombang pantul ini akan diterima oleh alat dan langsung
digambarkan dalam monitor. Nelayan dapat melihat gerombolan ikan di
bawah kapal mereka. Dengan demikian, nelayan dapat menurunkan
jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Penggunaan sonar ini
akan lebih menguntungkan dan membuat suatu pelayaran akan lebih
efektif.
3. Bunyi
A. Pengertian Bunyi
Bunyi adalah hasil getaran suatu benda. Ataudapatdidefinisikanbunyi
atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat
cair, padat,ataugas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam
air, batu bara, atau udara.
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.Batas frekuensi bunyi
yang dapat didengar oleh telingamanusia berkisar antara 20 Hz sampai 20
kHz pada amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Bunyi dapat didengar jika memenuhi syarat berikut ini:
1. Frekuensinya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz (frekuensi audio).
2. Ada zat perantara bunyi
3. Amplitudonya cukup kuat
B. Komponen Bunyi
1. Sumber Bunyi
Sumber bunyi berupa benda-benda yang bergetar. Dilihat dari
bahannya sumber bunyi ada tiga macam yaitu :
a. Logam
b. Kulit
c. Udara
Sumber bunyi akan bergetar, bila terdapat tenaga atau energi yang
menggetarkannya. Tenaga ini bisa berupa :
a. Tenaga Manusia
b. Tenaga Listrik
c. Tenaga Angin
d. Tenaga Uap
e. Tenaga Air
Dari bermacam-macam tenaga tersebut ada beberapa kesamaan sifat,
yaitu bahwa tenaga itu :
a. Dapat diubah atau dikurangi
b. Dapat disimpan
c. Dapat dialihkan
d. Dapat digabungkan.
Contoh:
Jam weker, tenaganya dapat disimpan untuk berbunyi. Pemain biola
tidak langsung menyentuh sumber bunyinya.
2. Pengantar
Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan.
Namun sebenarnya udara pengantar bunyi yang lamban, bukan berarti
tidak baik. Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi
hanyalah 345 meter per detik. Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi
pada zat pengantar lain :
Gabus……………………………….....500 meter per detik
Timah………………………………...1190 meter per detik
Air………………………………........1440 meter per detik
Besi………………………………......5120 meter per detik
Angka-angka tersebut memang dapat berubah oleh perubahan
suhu. Namun perubahan ini kecil sekali sehingga praktis kurang begitu
berarti.
3. Frekuensi
Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh cepat-lambatnya getaran
dari sumber bunyi. Biasanya dari banyaknya getaran per detik. Semakin
banyak getaran per detiknya, semakin tinggi bunyinya. Banyaknya getaran
per detik ini disebut frekuensi. Frekuensi bunyi dihitung menggunakan
satuan Hz (hertz) ini diambil dari nama Heinric Hertz (1857-1894) seorang
ahli pengetahuan alam bangsa Jerman. Secara umum daya dengar manusia
antara 16 Hz sampai dengan 16.000 Hz. Usia merupakan salah satu
pengaruh frekuensi tinggi-rendahnya daya dengar manusia.
4. Kekuatan Bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan
bunyi ditentukan oleh:
a. Amplitudo, adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh
sumber bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
Amplitudo dapat didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar.
b. Resonansi, berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya
dilakukan oleh benda atau bagian terdekatnya. Atau secara singkat
dapat diartikan bahwa resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda
karena ada benda didekatnya yang juga bergetar. Dan sedikit banyak
kejadian ini akan menambah kekuatan getar sumber bunyi.
Contoh :
Gitar, walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya
bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam
kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber
bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator.
c. Jarak dimaksudkan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak
antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin
dekat, akan semakin keras bunyinya.
5. Timbre
Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan
pendengaran yang kita peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi
resonansi dan zat pengantar.

b. Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambat bunyi ialah jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi
setiap satu satuan waktu. Cepat rambat bunyi diselidiki oleh ilmuwan Belanda
yang bernama Van Beek dan Moll. VanBeek dan Moll menghitung
besarnyacepat rambat bunyi yang dirumuskan:
v = s/t
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
Jika diketahui frekuensi (f), panjang gelombang (λ) ataupun periode (T)
dari suatu gelombang bunyi. Maka cepat rambat gelombang bunyi dapat
ditentukan menggunakan persamaan :
v = λ x f, atau V = λ / T
Cepat rambat bunyi berbeda pada masing-masing medium. Cepat rambat
bunyi paling besar pada zat padat, dan paling kecil pada zat gas. Cepat rambat
bunyi bergantung pada suhu. Contoh Cepat rambat bunyi pada rel kereta api
6000 m/s, cepat rambat bunyi pada air yang bersuhu 0 ⁰C 1500 m/s, cepat
rambat bunyi pada udara yang bersuhu 0 ⁰C 330m/s, cepat rambat bunyi pada
udara yang bersuhu 25⁰C 340 m/s.
Pada malam hari suara kereta api terdengar lebih jelas dari pada diang hari,
hal ini disebabkan pada malam hari suhu permukaan bumi lebih kecil dari
pada suhu di udara. Bunyi merambat lebih lambat pada suhu rendah sehingga
pada malam hari suara kereta api tidak menyebar ke atas tetapi menyebar di
permukaan bumi.
Cepat rambat bunyi dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman air laut,
bisa di hitung dengan rumus:
s = ½ vt
s = kedalaman laut (m)
v = kecepatan rambat bunyi dalam air (m/s)
t = waktu yang diperlukan (s)

c. Nada
Kamu pasti menyukai musik, bukan? Kamu sudah mengetahui bahwa
frekuensi adalah banyaknya gelombang bunyi dalam satu sekon. Banyaknya
gelombang tiap satu sekon ada yang teratur dan ada yang tidak teratur. Nada
adalah bunyi yang frekuensinya teratur. Bunyi kendaraan di jalan,
frekuensinya tidak teratur sehingga tidak enak untuk didengar. Gelombang
bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan gelombang bunyi
yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Jadi nada adalah bunyi yang
teratur dan dapat dihasilkan oleh sumber bunyi dengan jumlah getaran sama
setiap satu satuan waktu.Pada nada dikenal nada tinggi dan nada rendah.
Tinggi-rendahnya nada tergantung pada suatu nilai frekuensi. Semakin tinggi
frekuensi maka nada yang dihasilkan akan semakin tinggi. Sebaliknya,
semakin rendah frekuensi maka nada yang dihasilkan akan semakin rendah.
Tinggi-rendahnya nada itu dihasilkan oleh senar (dawai) dan ditentukan dalam
hukum Mersenne, yaitu:
1. Tinggi nada yang dihasilkan berbanding terbalik dengan panjang senar.
2. Tinggi nada yang dihasilkan berbanding lurus dengan akar tegangan senar.
3. Tinggi nada yang dihasilkan berbanding terbalik dengan akar luas
penampang senar.
Ketika garputala dipukul, terdengar bunyi yang tetap dan teratur. Itulah
yang disebut nada. Nada yang dihasilkan oleh garputala yang frekuensinya
berbeda akan berbed pula. Semakin besar frekuensi maka semakin tinggi
nadanya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah frekuensi maka semakin
rendah pula nadanya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya nada
ditentukan oleh frekuensi. Semakin tinggi frekuensinya, jarak rapatan dan
renggangannya semakin pendek. Kamu masih ingat bahwa jarak rapatan dan
renggangan yang berdekatan disebut panjang gelombang. Jadi, semakin tinggi
frekuensi, panjang gelombangnya semakin pendek.
Dalam teori musik, simbol nada biasanya digunakan huruf C, D, E, F, G,
A, B, c, d, e, f, g, a, b, dan seterusnya. Masing-masing nada memiliki
frekuensi yang teratur. Misalnya, sebuah garputala mengeluarkan nada musik
A. Artinya, garputala bergetar sebanyak 440 kali tiap sekonnya. Hal ini
menghasilkan 440 pasang perapatan dan perenggangan. Dengan kata lain,
nada A menghasilkan frekuensi 440 Hz.

d. Jenis-jenisBunyi
1. Gema
Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu oleh permukaan,
seperti tebing pegunungan, dan getaran kembali pada telinga kita segera
setelah bunyi asli kita dengar. Suara gema merupakan efek suara pantulan
yang mengalami penundaan waktu (delay line) dari pantulan suara setelah
suara asli kita dengar.
Macam-macambunyigema :
b. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak antara sumber
bunyi dan bidang pemantul sangat dekat.
2. Gaung (kerdam)
Ketika sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi
aslinya, sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas, maka disitulah terjadi
gaung.Contoh peristiwa gaung:
a. Bunyi asli = In – do – ne – sia
b. Bunyi pantul = In —- -do —- ne —- sia
c. Bunyi terdengar = In – …. – …. – ….- sia
3. Berdasarkanfrekuensi:
a. InfrasonikYaitusuaradi bawah 20 Hz.Digunakanpada seismometer
(alatpendeteksigempabumi)
b. AudiosonikYaitujenisbunyi yang dapatkitadengar.
Jumlahgetaranbunyinyaberkisarantara 20 – 2.000 getaran per detik.
Digunakanpada speaker.
c. UltrasonikYaitusuaradi atas 20.000 Hz. Gelombang ultrasonik digunakan
pada sonar di samping pada diagnosis kesehatan dan pengobatan.
4. Berdasarkanketeraturanfrekuensi :
a. NadaYaitubunyi yang berfrekuansiteratur.
b. DesahYaitubunyi yang frekuensinyatidakteratur.
c. DentumYaitubunyidesah yang sangatkeras,
sertamengagetkanpendengarankita.

e. Sifat-sifatBunyi
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang
longitudinal, yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi),
dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Sifat-sifat dasar gelombang bunyi:
1. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka
dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini dapat
dibuktikan saat dua orang astronout berada jauh dari bumi dan keadaan
dalam pesawat dibuat hampa udara, astronout tersebut tidak dapat
bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti
telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada dalam satu
pesawat.
2. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga
gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan
gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang
bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyidalam ruang
tertutup dapat menimbulkan gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk
menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop, studio radio dan
televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi zat peredam suara
yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau besi.
3. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi
petir terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena
pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan
bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada
suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udaraatas lebih kecil
daripadadilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat
dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari.
Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan
udara bawah.
4. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena
gelombang bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang
sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa
gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara
mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut
karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
5. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau
interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif
atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi.
Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan
frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan
mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.
f. Proses Mendengar
Getaran ditangkap oleh daun telinga disalurkan melalui lubang telinga
menggetarkan gendang telinga menggetarkan tulang-tulang pendengaran
(maleus, incus, stapes)  membran cochlea menggetarkan silia-
siliapendengaran  menghasilkan aksi potensial ke syaraf vestiblo cochlear
ke otak  persepsi suara disampaikan ke telinga.

g. Efek Doppler danTarafIntensitasBunyi


1. Efek Doppler
Efek Doppler, dinamakan mengikuti tokoh fisika, Christian
Andreas Doppler, adalah perubahan frekuensi atau panjang
gelombang dari sebuah sumber gelombang yang diterima oleh pengamat,
jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar.
Sumbermendekatipendengar( - ) dansebaliknya
Pendengarmendekatisumber( + ) dansebaliknya
Tinggi rendahnya nada suatu bunyi berhubungan dengan frekuensi
gelombang bunyi yang masuk ke telinga seseorang. Besar kecilnya
frekuensi gelombang yang diterima pendengar dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut.

Keterangan:
fp = frekuensi gelombang yang diterima pendengar (Hz)
fs = frekuensi gelombang yang dipancarkan sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi di udara (m/s)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
Cepat rambat bunyi di udara (v) selalu bertanda positif.
Komponen-komponen persamaan lain berlaku sebagai berikut:
a. Vs bertanda positif apabila sumber bunyi bergerak menjauhi
pendengar.
b. Vs bertanda negatif apabila sumber bunyi bergerak mendekati
pendengaran.
c. Vp bertanda positif apabila pendengar bergerak mendekati sumber
bunyi.
d. Vp bertanda negatif apabila pendengar bergerak menjauhi sumber
bunyi.
e. Vp = 0 apabila pendengar diam.
f. Vs = 0 apabila sumber bunyi diam.
2. TarafIntensitasBunyi
Secara sederhana, Taraf intensitas bunyi bisa diartikan dengan
tingkat kebisingan suatu bunyi pada pendengaran manusia. Bunyi yang
mempunyai taraf intensitas yang tinggi akan memekakkan telinga kita
seperti bunyi ledakan bom atau pesawat terbang. Namun ada juga bunyi
yang sangat pelan sampai sampai tidak terdengar oleh telinga kita.
Secara fisika, Taraf intensitas bunyi merupakan perbandingan nilai
logaritma antara intensitas bunyi yang diukur (I) dengan intensitas ambang
pendengaran (Io). Intensitas ambang pendengaran (Io) yaitu intensitas
bunyi terkecil yang masih mampu didengar oleh telinga, Besarnya ambang
pendengaran berkisar pada 10 -12 W/m2. Satuan dari Taraf Intensitas
bunyi adalah desiBell (dB).
Berikut tabel taraf intensitas beberapa sumber bunyi
Rumus Taraf Intensitas Bunyi

Taraf Intensitas dari n Buah Sumber Bunyi Identik


Jika terdapat sebanyak n buah sumber bunyi yang identik
(mempunyai intensitas bunyi sama), besar Taraf intensitas totalnya
dirumuskan dengan persamaan :

Perbandingan Taraf Intensitas Pada Radius Yang Berbeda


Taraf intensitas bunyi pada jarak yang berbeda dari sumber bunyi
akan berbeda, dirumuskan dengan :

h. ManfaatBunyidalamKehidupanSehari-hari
1. Mendeteksi benda-benda di bawah laut
Benda-benda di dalam laut bisa di deteksi dengan mengirimkan
gelombang ultrasonik menggunakan alat tertentu yang di tempatkan pada
bagian kapal, maka dapat diketahui kedudukan kapal selam. Bahkan tidak
hanya mendeteksi sesuatu yang padat dan besar yang bersifat logam,
selain itu juga dapat mengetahui kedudukan gerombolan ikan di laut. Hal
itu tentu bisa membantu aktivitas maritim suatu negara.
2. Melakukan survey geofisika
Penerapannya dalam ilmu geofisika sangat bermanfaat dalam
mendeteksi adanya manfaat sumber daya alam yang mengendap di dalam
bumi. Resonansi bunyi dapat digunakan untuk mendeteksi dan
menentukan lokasi struktur bumi dan dapat menemukan lapisan batuan
yang mengandung endapan minyak.
3. Menentukan kedalaman laut
Mekanismenya hampir sama dengan manfaat pemantulan bunyi
untuk mendeteksi benda di bawah laut. Kedalaman laut dapat
mengetahui manfaat laut, yakni dengan cara menempelkan sebuah sumber
getaran pada dinding kapal bagian bawah. Di dekat sumber getaran ini
dipasang sebuah alat penerima getaran.
4. Mendeteksi kerusakan pada struktur logam.
Tidak hanya dengan sinar manfaat radioaktif saja yang bisa untuk
mendeteksi adanya keretakan atau kerusakan pada logam, dengan
pemantulan bunyi pun bisa membantu melakukannya. Scanning dengan
pemantulan bunyi bermanfaat untuk menemukan retak-retak yang
tersembunyi pada badan pesawat terbang, yang dapat membahayakan
penerbangan.
5. Mengukur ketebalan logam
Bunyi merambat pada medium tertentu dan bahkan memantul.
Hukum pemantulan bunyi bisa dijadikan untuk menemukan ketebalan
suatu logam. Prinsip pemantulan bunyi dapat digunakan mengukur
ketebalan pelat logam dan pembungkus logam yang mudah berkarat.
6. Menentukan waktu siang dan malam
Bagi para nelayan yang melaut, dapat memanfaatkan cepat rambat
gelombang bunyi untuk menentukan waktu malam dan siang. Malam hari
suara terdengar lebih jelas karena udara lebih rapat pada malam hari
dibandingkan pada siang hari.
7. Membantu penderita tuna netra
Teknologi yang memanfaatkan gelombang adalah manfaat
kacamata tuna netra. Kacamata tuna netra ini dilengkapi dengan alat
penerima dan pengiriman ultrasonik. Kacamata ini membantu penderita
mengetahui di mana lokasinya karena menghubungkan dengan satelit.
8. Melihat detak jantung
Electrodiagram adalah alat kedokteran yang digunakan untuk
mendengar suara jantung dan pernapasan kita. Jika kita pernah lihat, ada
tempelan-tempelan berkabel yang ditempatkan di dada pasien dan
kemudian ada monitor yang memperlihatkan garis-garis lancip naik turun.
Itulah yang digunakan untuk mendeteksi kondisi detak jantung pasien.
9. Menghancurkan tumor
Teknik scanning ultrasonic dapat membantu para medis untuk
menghancurkan tumor. Teknik ini lebih aman karena tidak perlu merusak
jaringan luar karena tidak memerlukan pebedahan. Sehingga resiko
pendarahan akan lebih kecil dari pada penanganan tumor dengan operasi
pembedahan. Selain itu penghancuran tumor juga bisa terjadi dengan
mengkonsumsi kol, keladi tikus, atupun kunyit.
10. Membantu proses USG
Manfaat pemantulan bunyi ini digunakan dalam alat kedokteran.
Sebut contoh pada pemeriksaan USG (ultrasonografi) dengan
memanfaatkan gelombang bunyi (ultrasonik_. Teknik ultrasonik ini dapat
membantu mengamati janin dalam kandungan, bahkan dapat
menghilangkan jaringan otak yang rusak pada operasi bedak otak yang
beresiko tinggi.
11. Menghancurkan batu ginjal
Prinsip dan logikanya sama dengan penghancuran tumor. Bunyi dengan
frekuensi tertentu dapat merukan dan memecahkan benda-benda padat.
Itulah yang dimanfaatkan di dalam alat kedokteran untuk membantu
mengatasi batu ginjal. Tidak perlu dilakukan pembedahan karena hanya
menggunakan gelombang ultrasonik. Bahan lain untuk mengatasi batu
ginjal yaitu alpukat, minyak kelapa, ataupun adas.
12. Mendeteksi kerusakan jaringan
Tidak seperti manfaat sinar X, alat kedokteran yang menggunakan
gelombang ultrasonik lebih aman tanpa resiko. Pemeriksaan dengan
gelombang ultrasonik bisa disebut juga pengujian yang tidak merusak,
atau disebut non destructive testing. Dengan teknik pemeriksaan ultrasonik
ini mampu melihat organ dalam seperti hati dan otak kita apakah ada
indikasi kanker atau tidak.
13. Mengukur kedalaman laut atau kedalaman gua dengan memanfaatkan
bunyi pantul.
14. Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk
dan lainnya.
15. Diciptakanpengerassuaratermasukpemanfaatanbunyiaudisonik.
Digunakanuntukkitamendengarakansuaramusikdanuntukkelancarankomun
ikasi.

i. Percobaan tentang Getaran, Gelobang dan Bunyi


1. Gelombang Transversal Pada Air
Gelombang yang kecepatan rambatnya tegak lurus dengan kecepatan
getarnya dinamakan gelombang transversal. Gelombang ini memiliki
rangkaian berupa puncak dan lembah gelombang. Salah satu yang
termasuk gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air.
Untuk mempraktekkan media yang digunakan sebagai berikut:
a. Air
b. Mangkok plastik
c. Batu kecil.
Cara kerja:
a. Mengisi mangkok plastik dengan air hingga ¾ bagian.
b. Kemudian tunggu hingga air tenang.
c. Jatuhkan batu kecil (jika terlalu besar, justru air akan tumpah) ke atas
air.
Kesimpulan :
Setelah batu dijatuhkan di permukaan air, maka akan terbentuk sebuah
gelombang transversal yang kecepatan rambatnya ke arah tepi mangkok.
Ini terjadi karena energi yang ditimbulkan oleh batu yang jatuh itu
merambat sehingga menghasilkan gelombang pada permukaan air.
2. Terjadinya Bunyi
Alat dan bahan :
Satu buah balon
Cara kerja :
a. Tiup balon sampai balon mengembang maksimal.
b. Setelah meniup balon, tarik mulut balon dengan dua tangan kesamping.
c. Maka akan terdengar suara dari mulut balon yang ditarik tersebut.
Kesimpulan :
Bunyi terjadi karena adanya usikkan yang diberikan pada benda sehingga benda
bergetar. Ketika mulut balon ditarik, maka jalan keluar udara menjadi sempit
sehingga udara mendesak dinding-dinding balon untuk keluar. Ketika udara
mendesak balon maka mulut balon bergetar dan menimbulkan bunyi.

3. Resonansi pada Gelas Kaca


a. Alat dan bahan
1) 1 buah gelas berbahan kaca
2) 1 botol air
b. Langkah-langkah Praktikum
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Tuang air pada gelas sampai volumenya 1/2 gelas
3) Celup jari telunjuk dan jari tengah pada air
4) Pegang kaki gelas agar tidak goyang atau jatuh saat melakukan
praktikum
5) Gesek bibir gelas dengan kedua jari yang telah basah tadi
6) Amati bunyi yang terjadi
7) Tuang air pada gelas kembali sehingga volumenya menjadi
3/4 gelas
8) Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5
c. Hasil pengamatan:
1) Pada saat volume air 1/2 gelas, bunyi yang dihasilkan sangat
nyaring.
2) Pada saat volumenya ditambah menjadi 3/4 gelas, suaranya
menjadi semakin berat.
d. Kesimpulan
1) Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat
melalui berbagai medium, baik gas, cair, maupun padat.
2) Semakin besar panjang ruang pada gelas, atau semakin kecil
volume air di dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi
yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang
ruang pada gelas, atau semakin besarnya volume air di dalamnya,
maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga,
volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang
dihasilnya.
3) Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga
menyebabkan gangguan kerapatan pada medium.
4) Gangguan kerapatan pada medium berlangsung melalui interaksi
molekul-molekul medium disepanjang arah perambatan
gelombang. Adapun Molekul hanya bergetar kedepan dan
kebelakang disekitar posisi kesetimbangan.
4. Gelas Nada
a. Alat dan Bahan:
i. Air
ii. 8botol kaca
iii. Sendok
b. Langkah Kerja:
i. Isilah masing-masing gelas dengan jumlah air yang berbeda
satu sama lain hingga berbunyi seperti solmisasi.
ii. Atur posisi seluruh gelas secara sejajar untuk memudahkan
kawan-kawan memukulnya.
iii. Susunan diatur dengan mengisi gelas pertama dengan
banyak air, gelas kedua lebih sedikit dan seterusnya hingga
gelas terakhir berisi paling sedikit air.
iv. Selanjutnya teman-teman dapat memukul pinggiran gelas
dengan sendok dengan urutan dari gelas yang berisi paling
banyak air hingga yang paling sedikit, sambil diamati
perbedaan suara yang terdengar.
v. Dengan perbedaan suara yang terdengar itu, kawan-kawan
dapat mencoba memukul gelas-gelas tersebut dan
merangkai nada untuk memainkan musikmu sendiri.
c. Penjelasan
Masing-masing dari gelas akan memiliki nada yang berbeda ketika
dipukul dengan pensil. Gelas yang berisi air paling banyak akan
memiliki nada terendah sedangkan gelas dengan air yang lebih sedikit
akan memiliki nada yang lebih tinggi. Getaran kecil yang dibuat ketika
kawan-kawan memukul gelas menciptakan gelombang suara yang
merambat melalui air. Air yang lebih banyak akan menyebabkan
getaran merambat dengan lebih lambat sehingga menghasilkan suara
dengan nada lebih rendah.
Dengan mengatur jumlah air di dalam gelas tersebut, maka kawan-
kawan dapat mengatur nada sesuai dengan yang diinginkan.
5. Perambatan Bunyi
a. Alat dan Bahan
1) gelas
2) penggaris aluminium
3) pemukul/sendok
b. Cara Kerja
1) Dengarkan bunyi apa yang anda dengar di luar ruang kuliah?
2) Letakkan gelas di atas meja kemudian pukullah dindingnya dengan
pensil, apakah anda mendengar bunyi?
3) Isilah gelas dengan air, masukkan penggaris aluminium ke dalam
gelas, kemudian pukullah dindingnya dengan pensil, apa yang anda
dengar pada penggaris?
4) Pukullah batang penggaris yang ada di dalam gelas berisi air,
apakah anda mendengarkan bunyi?
6. Contoh Perambatan Bunyi Melalui Udara
a. Tujuan:
Menunjukkan bahwa bunyi dihasilkan oleh
benda yang bergetar.
b. Alat dan Bahan:
1) Balon
2) Karet gelang
3) Kaleng susu bekas
4) Lidi
c. Langkah Kegiatan:
1) Bersihkan kaleng susu dan buka bagian alas dan penutupnya.
2) Tutup salah satu alas atau penutup yang telah terbuka dengan
menggunakan balon.
3) Agar kuat, ikatlah balon tersebut dengan menggunakan karet
gelang pada bagian pinggirnya.
4) Coba getarkan balon pada kaleng dengan cara memukulkan lidi
pada bagian tengahnya.
5) Apa yang terjadi saat lidi dipukulkan pada balon tersebut?
7. Bunyi Merambat Melalui Benda Padat (Telepon Sederhana)
a. Alat dan Bahan
1) Gelas plastik bekas (2)
2) Benang bangunan (5 m)
3) Paku kayu
b. Dasar Teori
Perambatan Bunyi
Bunyi adalah hasil getaran sebuah benda. Gelombang bunyi
merupakan salah satu bentuk gelombang longitudinal dan gelombang
mekanik. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
rambatnya searah dengan arah getarnya. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Oleh
karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Medium yang
diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas, cair, dan padat.
c. Langkah percobaan
1) Siapkanlah 2 gelas plastik bekas yang sudah dibersihkan.
2) Lubangilah dasar dari kedua gelas plastik tersebut dengan
menggunakan paku.
3) Ajaklah seorang temanmu untuk memegang salah satu gelas.
4) Berdirilah secara berhadapan dengan temanmu, dengan jarak 5m.
5) Mulailah melakukan percakapan dengan temanmu melalui gelas
plastik tersebut.Apakah kamu bisa mendengarkan apa yang
disampaikan temanmu itu?
6) Potong benang bangunan sepanjang 5 m.
7) Hubungkan masing-masing ujung benang bangunan ke dasar gelas
plastik dengan cara memasukkan ujung benang pada lubang lalu
mengaitkan benang dengan paku kayu.
8) Ajaklah seorang temanmu untuk memegang salah satu gelas.
9) Rentangkan tali hingga lurus sehingga kamu dan temanmu bisa
berdiri berjauhan.
10) Mulailah melakukan percakapan dengan temanmu melalui gelas
plastik tersebut.
11) Apakah kamu bisa mendengarkan apa yang disampaikan
temanmu?
d. Hasil Pengamatan
Tulislah perbedaan hasil percakapan yang dilakukan dengan telepon
tanpa tali dan telepon bertali!
1) Telepon tanpa tali
a) Tidak bisa mendengarkan yang dikatakan teman
b) Suaranya seperti tidak keluar tapi memantul kembali
2) Telepon bertali
a) Bisa mendengarkan yang dikatakan teman dengan jelas.
b) Benang/tali seperti bergetar.
Mengapa kamu bisa mendengar apa yang dikatakan temanmu
melalui percakapan dengan telepon bertali?
Jawab: karena bunyi merambat melalui tali kemudian ditangkap
telingaku sehingga aku bisa mendengar yang dikatakan temanku.
e. Kesimpulan
Bunyi dapat merambat melalui medium tertentu, misalnya zat padat.
8. Bunyi Merambat Melalui Zat Cair (1)
a. Tujuan:
Menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui zat cair
b. Alat dan Bahan:
1) Air
2) Ember
3) Dua buah batu
c. Langkah Kegiatan:
1) Masukkan air ke dalam ember.
2) Masukan dua buah batu yang besarnya sama ke
dalam ember yang telah berisi air tersebut.
3) Di dalam air, benturkan kedua buah batu dengan
menggunakan tanganmu. Apakah kamu dapat
mendengar suara atau bunyi ketika kedua batu
tersebut berbenturan?
4) Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
9. Bunyi Merambat Melalui Benda Cair (2)
a. Alat dan bahan:
1) Ember besar
2) Air
3) Batu
4) Corong kecil
b. Langkah kerja:
a. Isi ember dengan air hingga penuh.
b. Masukkan corong ke dalam ember hingga bagian bawahnya
terendam.
c. Usahakan corong tidak menempel pada ember.
d. Minta bantuan temanmu mengetuk salah satu sisi ember dengan
menggunakan batu secara perlahan.
e. Sementara itu dekatkan telingamu pada bagian atas corong.
f. Dengarkan dan catat hasilnya.
10. FrekuensiBunyi
a. Alat dan bahan:
a. Tabung kertas
b. Kertas
c. Karet gelang
d. Beras
e. Speaker
b. Langkah kerja:
1) Siapkan gelas kertas.
2) Tutup 1 lubang tabung kertas menggunakan kertas dan ikatlah
dengan kencang.
3) Letakkan tabung yang telah ditutup kertas di atas speaker.
4) Tambahkan beras di atas tabung kertas.
5) Nyalakan speaker dengan suara pelan.
6) Amati pergerakan beras di atas tabung kertas.
7) Nyalakan speaker dengan suara kencang.
8) Amati pergerakan beras di atas tabung kertas.
11. Peredam Bunyi
Salah satu sifat yang dimiliki bunyi adalah dapat diredam. Artinya, jika
bunyi mengenai bahan peredam, sebagian besar gelombang bunyi diserap.
Akibatnya, bunyi yang dipantulkan oleh bahan peredam menjadi lemah.
Jika bahan peredam yang digunakan cukup baik, hampir semua gelombang
bunyi dapat diserap dan hampir tidak ada lagi bunyi yang dipantulkan oleh
bahan tersebut. Bahan-bahan lunak seperti gabus, busa dan kapas dapat
meredam bunyi.
Untuk menjelaskan materi diatas dapat melakukan percobaan dengan
menggunakan alat dan bahan sederhana yang ada disekitar kita. Contohnya
sebagai berikut :
Alat dan bahan :
a. Sterofom
b. Sumber bunyi (Hp, tape recorder)
c. Kertas
langkah kerja :
a. Membuat sebuah kotak dari sterofom dengan ukuran sesuai dengan
sumber bunyi.
b. Melapisi kotak dari sterofom dengan kertas agar terlihat lebih rapi.
c. Meletakkan sumber bunyi diatas sterofom. Jika menggunakan Hp,
speaker Hp harus menghadap keatas. Kemudian tutup sumber bunyi
dengan kotak sterofom yang telah dibuat.
d. Maka bunyi akan terdengar tidak sekeras sebelum ditutup dengan
kotak sterofom.
Kesimpulan :
Bunyi terdengar tidak keras karena gelombang bunyi sebagian diserap
oleh sterofom. Sehingga hanya sedikit gelombang bunyi yang bisa
diteruskan sampai keluar sterofom. Semakin banyak lapisan sterofom pada
kotak, maka bunyi akan semakin terdengar sangat pelan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari penjelasanyang telah kami jabarkan di atas, maka dapat kita tarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Bunyimerupakansesuatu yang setiapharinyakitadengar,
tetapikitaabaikansaja. Padahalbunyimemilikimanfaat yang sangatbesar.
b. Bunyimerupakangelombangmekanik (membutuhkan medium
untukmerambat). Medium tersebutdapatberupabendapadat, cair, danudara.
c. Bunyimemilikibanyakjenis.
d. Bunyisudahdapatdiperkenalkansejakdini, mengingatprinsipbunyi yang
sangatsederhana.

B. Saran
Kita sebagai manusia yang dianugerahi Tuhan berupa akal sudah
seharusnya mengetahui dan memahami mengenai bunyi, terlebih lagi calon
guru SD yang nantinya mengajarkan materi bunyi kepada anak didiknya.
Dengan seperti itu, maka pengetahuan kita tentang bunyi akan bertambah dan
dapat kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

_____. 2014. Perambatan Bunyi. Diunduh dari: http://ngangsukawruhya.blogspot.


co.id/2014/08/perambatan-bunyi.html?m=1. Diakses tanggal 21 April
2017.

_____. 2015. Taraf Intensitas Bunyii. Diunduh dari: http://www.instafisika.com


/2015/09/kelas-xii-taraf-intensitas-bunyi.html. Diakses tanggal 21 April
2017.

Maulana, Ahmad. 2015. Cepat Rambat Bunyi. Diunduh dari: http://www.


informasibelajar.com/2015/08/cepat-rambat-bunyi.html. Diakses tanggal
20 April 2017.

Oddenk, Ramadhan Putra. 2012. Laporan Praktikum Fisika. Diunduh dari: http:
//ramadhanputraoddenk.blogspot.co.id/2012/09/laporan-praktikum-fisika-
tentang_18.html. Diakses tanggal 16 April 2017.

Pradita, Lutfiana Ayu. 2013. Perambatan Bunyi. Diunduh dari: http://lutfiana


ayu27.blogspot.co.id/p/blog-page_10.html. Diakses tanggal 20 April 2017.

Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Pratiwi, Esterlita. 2011. Energi Bunyi Praktikum IPA Fisika. Diunduh dari: http:
//esterlitapr.blogspot.co.id/2011/12/1-energi-bunyi-praktikum-ipa-fisika.
html. Diakses tanggal 16 April 2017.
Getaran, Gelombang, dan Bunyi
A. Getaran

Untuk memahami lebih lanjut mengenai getaran, mari kita perhatikan uraian berikut!
Jika kamu pernah berada di stasiun kereta api, ketika kereta api datang atau lewat,
kamu akan merasakan tanah yang kamu injak terasa bergetar. Getaran juga terjadi
pada kaca-kaca jendela rumah ketika terjadi guntur yang kuat. Bunyi yang disebabkan
guntur tersebut mampu menggetarkan benda-benda seperti kaca jendela. Bahkan
getaran sangat kuat yang terjadi dari ledakan sebuah bom mampu merobohkan
gedung-gedung. Contoh lain peristiwa getaran yang sering kita lihat adalah getaran
pada bandul jam dinding. Contoh-contoh di atas merupakan contoh-contoh getaran.

Ketika batu ditarik ke titik A dan dilepaskan, batu akan berayun seperti ditunjukkan
pada Gambar 1. Batu akan berayun melewati lintasan A – B – C – B – A. Dalam hal
ini, batu dikatakan bergetar. Batu akan terus berayun melewati lintasan yang sama.
Jika batu berada di posisi A, batu akan bergerak ke menuju B, dilanjutkan ke titik C.
Ketika di titik B dan dilanjutkan ke titik A, begitu seterusnya. Semakin lama,
simpangan AB atau BC akan semakin kecil sehingga akhirnya berhenti. Dari kegiatan
tersebut, getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak-balik di sekitar titik
kesetimbangan. Dalam hal ini, titik kesetimbangannya adalah B. Titik kesetimbangan
pada kegiatan tersebut adalah titik di mana pada titik tersebut benda tidak mengalami
gaya luar atau dalam keadaan diam. Lintasan A – B – C – B – A adalah lintasan yang
ditempuh oleh satu getaran. Jika kamu menetapkan titik B sebagai titik awal lintasan,
maka B – C – B – A – B disebut satu getaran. Pada kegiatan di atas, terlihat sebuah
getaran terjadi pada batu yang diikat dengan tali dan diayunkan. Batu tersebut sering
dikatakan sebagai ayunan sederhana. Getaran juga dapat kamu lihat pada pegas yang
diberi beban, kemudian diberi simpangan dan dibiarkan bergerak bolak-balik di
sekitar titik kesetimbangannya. Mistar plastik yang salah satu ujungnya ditahan tetap
dan ujung yang lain diberi simpangan akan bergetar pula. Setiap benda yang
melakukan gerak bolakbalik di sekitar titik kesetimbangannya dikatakan bergetar.
1. Amplitudo
Pada Kegiatan 1, ketika kamu memberi simpangan pada bandul di titik A, kemudian
melepaskan batu, batu akan bergerak menuju titik B, C, B, kemudian kembali ke titik
A di sebut satu getaran. Kamu dapat melihat bahwa simpangan tidak pernah melebihi
titik A dan titik C. Kedudukan batu setiap saat berubah-ubah. Dengan demikian
simpangannya pun berubah pula. Pada saat batu berada di titik A atau C,
simpangannya merupakan simpangan maksimum, sedangkan pada saat batu berada di
titik kesetimbangan yaitu titik B, simpangannya minimum yaitu sama dengan nol.
Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. Pada kegiatan ini
amplitudo getaran yaitu BA atau BC. Benda dapat bergerak dari titik A ke titik C
melewati titik B disebabkan batu mempunyai berat dan ditarik oleh gaya gravitasi
Bumi. Gaya gravitasi Bumi ini bekerja pada batu di setiap posisi berarah ke bawah.
Dengan demikian, dalam pergerakannya benda akan mengalami hambatan dari gaya
gravitasi ini. Hambatan ini akhirnya akan mampu menghentikan getaran bandul
sehingga bandul berada dalam titik kesetimbangan di titik B.

2. Periode dan Frekuensi


Kamu mendengarkan radio pada frekuensi 100 MHz. Apa yang dimaksud 100 MHz?
MHz adalah kependekan dari mega Hertz. Hertz diambil dari nama seorang ilmuwan
Fisika Heinrich Hertz (1857–1894). Karena jasa-jasanya, namanya diabadikan dalam
satuan frekuensi yaitu Hertz. Perhatikan kembali peristiwa bandul bergerak bolak
balik pada Kegiatan 1. Satu getaran adalah gerak batu dari titik A, ke titik B, ke titik
C, ke titik B, dan kembali ke titik A. Misalkan, ketika kamu melepaskan batu di titik
A, kamu mengukur waktu menggunakan stopwatch, waktu yang diperlukan batu
untuk membuat satu getaran yaitu dari A – B – C – B – A adalah 2 detik. Waktu ini
dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan oleh bandul untuk membuat satu getaran atau
disebut periode. Periode getaran dilambangkan dengan T. Untuk mengukur periode
getaran digunakan persamaan sebagai berikut.

Keterangan: T = periode getaran (sekon)


t = waktu yang diperlukan (sekon)

n = jumlah getaran

Jika periode sebuah getaran 5 detik, berarti untuk membuat satu getaran diperlukan
waktu 5 detik. Jika dalam satu detik terjadi lima getaran berarti periodenya yaitu 1/5
detik. Artinya dalam 1/5 detik terjadi satu getaran. Dengan kata lain, dalam satu detik
terjadi lima getaran. Jumlah getaran setiap satu detik disebut sebagai frekuensi.
Frekuensi getaran dilambangkan dengan f, dirumuskan:

Keterangan: f = frekuensi getaran (Hertz)

n = jumlah getaran

t = waktu (sekon)
Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Jika dalam satu detik terjadi 5 getaran berarti
frekuensi getaran ini adalah 5 Hertz. Hubungan antara frekuensi dan periode dapat
dituliskan dalam bentuk matematika sebagai berikut.

Keterangan: f = frekuensi getaran (Hertz)

T = periode getaran (sekon)

Berikut ini quiz mengenai getaran. selamat mencoba

https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=quiz-
getaran&id=1054176&ew=530<div style=’font-size:10px; font-family:Arial,
Helvetica, sans-serif; color:#000;text-align:center;’><a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=quiz-getaran&#8217;
target=’_blank’ title=’QUIZ GETARAN’>QUIZ GETARAN</a></div>
B. Gelombang

Jika kamu melemparkan batu ke dalam kolam, dari titik tempat jatuhnya batu tersebut
timbul gelombang kecil yang bergerak menjauhi titik tempat jatuh batu membentuk
sebuah lingkaran. Perhatikan juga senar gitar yang dipetik. Getar sinar tersebut dapat
mengeluarkan bunyi sehingga kamu dapat mendengarnya dan jika dipadukan bunyi
senar ini akan menimbulkan suara yang harmonis. Kedua contoh tersebut merupakan
contoh-contoh gelombang dalam keseharian.

1. Pengertian Gelombang
Batu yang dijatuhkan ke dalam kolam dan senar gitar yang dapat mengeluarkan bunyi
merupakan contoh-contoh bunyi. Jika kamu melihat dengan teliti senar yang dipetik,
kamu akan mendapatkan bahwa sebenarnya senar tersebut bergetar. Karena getaran
inilah timbul gelombang bunyi.

2. Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik


Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

a. Gelombang Mekanik

Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada slinki
merupakan contoh-contoh gelombang mekanik. Gelombang-gelombang ini
memerlukan medium untuk dapat merambatkan gelombang. Air, udara, tali, slinki
adalah medium yang digunakan untuk merambatkan gelombang air, gelombang
bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada slinki. Gelombang-gelombang ini
ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh karena itu, gelombang-gelombang
tersebut dikelompokkan ke dalam gelombang mekanik. Umumnya, gelombang
mekanik seperti contoh tersebut dapat diamati dengan mata telanjang.

b. Gelombang Elektromagnetik

Tahukah kamu gelombang TV dan gelombang radio dapat merambat? Sebagai


contoh, kamu dapat melihat pertandingan bola di Italia secara langsung padahal jarak
rumahmu ke negara tersebut sangat jauh. Kamu dapat melihat acara TV karena
adanya gelombang elektromagnetik. Siaran pertandingan bola di Italia dipancarkan ke
satelit bumi dan oleh satelit bumi ini dipancarkan kembali ke bumi. Televisimu dapat
menangkap gelombang ini dan mengubahnya menjadi gambar dan suara. Bagaimana
gelombang elektromagnetik dapat merambat di luar angkasa ketika menuju satelit
bumi padahal di luar angkasa merupakan ruangan hampa. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat meskipun tidak terdapat medium untuk menjalarkan
gelombangnya. Contoh lain, gelombang sinar Matahari dapat sampai ke bumi
meskipun antara Matahari dan bumi tidak terdapat medium untuk menjalarkan
gelombang. Gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium disebut
gelombang elektromagnetik.

3. Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal

Selain membutuhkan medium untuk merambat, gelombang juga mempunyai arah


merambat dan arah getaran (ingat, gelombang adalah getaran yang merambat).
Berdasarkan arah rambatan dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua,
yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

a. Gelombang Transversal

Ketika kamu menghentakkan ujung tali sementara ujung yang lainnya dipegang
temanmu, akan terbentuk gelombang yang menjalar dari ujung yang kamu pegang ke
ujung yang dipegang temanmu. Arah gelombang tersebut adalah mendatar atau
horizontal. Pita yang diikatkan pada tali akan mengalami gerakan naik dan turun
setiap kali gelombang melewatinya. Pita tidak ikut merambat, tetapi hanya bergerak
ke atas kemudian ke bawah jika gelombang telah melewatinya. Gerakan pita adalah
vertikal. Ternyata, gelombang pada tali merambat secara horizontal dan arah
getarannya vertikal. Dengan demikian arah perambatan gelombang dan arah
getarannya saling tegak lurus. Gelombang seperti ini disebut dengan gelombang
transversal. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya
tegak lurus terhadap arah getarannya.

b. Gelombang Longitudinal

Bagaimana arah perambatan gelombang dan arah getaran pada gelombang


longitudinal? Gelombang longitudinal dapat kamu amati pada slinki. Ketika slinki
kamu gerakkan, pada slinki akan merambat gelombang yang arahnya searah dengan
arah getaran dari tanganmu yang diberikan pada slinki. Gelombang yang arah
rambatannya searah dengan arah getarannya seperti pada gelombang slinki
dinamakan gelombang longitudinal.

c. Bentuk Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal

Gelombang tali dan gelombang air merupakan contoh gelombang transversal karena
arah getaran dan arah perambatan gelombangnya saling tegak lurus. Jika
digambarkan, bentuk gelombang transversal akan tampak seperti Gambar berikut

Pada gelombang transversal ada beberapa istilah yang perlu kamu ketahui, yaitu
sebagai berikut.

 ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang


 CDE dan GHI = lembah gelombang
 B, F, dan J = titik puncak gelombang
 D dan H = titik dasar gelombang
 ABCDE, EFGHI = satu gelombang
 Satu gelombang terdiri atas satu puncak gelombang dan satu lembah gelombang.
Sedangkan gelombang longitudinal terbentuk atas rapatan dan renggangan.
Perhatikan bentuk gelombang longitudinal pada Gambar berikut

8. Cepat Rambat, Frekuensi, dan Panjang Gelombang


Kamu telah mengetahui bahwa gelombang merupakan getaran yang merambat.
Merambat berarti bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam selang waktu
tertentu. Jika diketahui panjang gelombang dan periodenya, dapat ditentukan
kecepatan gelombang tersebut. Panjang gelombang dilambangkan λ, dengan satuan
meter, sedangkan kecepatan dilambangkan v satuannya m/s. Telah diketahui bahwa
periode gelombang T adalah:

Dengan demikian, diperoleh hubungan antara kecepatan gelombang (v) dengan


panjang gelombang λ, periode (T), dan frekuensi gelombang (f) yang dituliskan
sebagai berikut.
Keterangan: v = kecepatan gelombang (m/s)

λ = panjang gelombang (m)

T = periode (sekon)

Berikut ini soal mengenai gelombang,

https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta1ndqxmq==olve&id=1054144&ew=530<div style=’font-
size:10px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; color:#000;text-align:center;’><a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta1ndqxmq==olve&#8217; target=’_blank’ title=’ProProfs –
Gelombang’>ProProfs – Gelombang</a></div>
5. Pemantulan Gelombang
Ketika kamu memberi gangguan pada air di dalam baskom, timbul gelombang yang
bergerak menjauhi titik gangguan yang kamu berikan. Gelombang air ini akan
bergerak membentuk bola dengan titik pusatnya titik di mana gangguan diberikan.
Ketika gelombang tersebut tiba di tepi baskom, gelombang tersebut dipantulkan oleh
dinding baskom. Sebagian energi yang dibawa gelombang tersebut dipantulkan oleh
dinding baskom sehingga kamu dapat melihat gelombang kecil bergerak menjauhi
dinding baskom.

Pada gelombang bunyi pun terjadi pemantulan. Jika kamu bicara atau berteriak atau
bicara di dalam ruangan besar, kosong dan tertutup, kamu dapat mendengar suaramu
akan dipantulkan. Jika kamu mengucapkan “halo”, sesaat kemudian akan terdengar
suara “halo” dari pantulan oleh dinding, langit-langit, dan alas ruangan tersebut.
Gelombang tali pun dapat mengalami pemantulan.

Gelombang laut merupakan gelombang air. Gelombang laut dapat berukuran sangat
besar dan kecepatannya pun bisa sangat besar pula. Gelombang laut membawa energi
yang besar yang dapat dihasilkan oleh angin atau gempa di dasar samudra. Ketika
gelombang laut tersebut sampai di pantai, gelombang laut ini akan menghantam
pantai dan sebagian gelombangnya akan dipantulkan dalam bentuk arus balik. Arus
balik ini bergerak di bawah permukaan air laut. Arus balik ini sangat berbahaya bagi
orang-orang yang sedang berenang di pantai karena arus ini dapat membawa orang
yang sedang berenang ke laut yang lebih dalam. Oleh karena itu kamu harus hati-hati
jika berenang di laut. Patuhi semua peraturan dan larangan yang diberlakukan di
pantai tempat kamu berenang.

9. Pemanfaatan Gelombang dalam Kehidupan Sehari-hari


Banyak sekali pemanfaatan gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kamu
dapat menonton berbagai acara televisi yang ditransmisikan dengan gelombang
elektromagnetik. Tanpa pengetahuan tentang gelombang, manusia tidak mungkin
mampu membuat alat yang dapat memancarkan dan menerima siaran televisi.
Manusia juga dapat meramalkan cuaca dengan menggunakan satelit untuk
mengumpulkan informasi dari atmosfer Bumi juga menggunakan teknologi
gelombang. Berikut adalah aplikasi gelombang dalam kehidupan sehari-hari.

a. Satelit Buatan

Satelit buatan adalah seperangkat alat elektronik yang diorbitkan pada orbit tertentu
di luar angkasa. Satelit buatan ini mengorbit mengelilingi bumi seperti halnya bulan.
Satelit digunakan manusia khususnya dalam bidang telekomunikasi dan meteorologi.
Dalam bidang telekomunikasi yaitu digunakan untuk menerima dan menyebarkan
gelombang televisi dari suatu tempat di bumi kemudian menyebarkannya ke bagian
bumi lain sehingga informasi dapat disampaikan saat itu juga. Misalkan, kamu
melihat tayangan sepak bola liga Italia secara langsung. Rekaman pertandingan
tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan dipancarkan. Gelombang ini
diterima oleh satelit dan disebarkan kembali ke bumi sehingga belahan bumi lain
dapat menerima gelombang ini. Di belahan bumi tersebut gelombang elektromagnetik
ini diubah kembali menjadi bentuk gambar dan suara.

b. Sel Surya

Sel surya digunakan manusia untuk menampung gelombang sinar Matahari sehingga
manusia memperoleh bentuk energi baru. Kamu pasti telah mengetahui bahwa sinar
Matahari juga merupakan gelombang. Sinar Matahari ini dapat digunakan sebagai
sumber energi baru, misalnya pembangkit listrik, digunakan untuk mobil bertenaga
surya, bahkan digunakan sebagai sumber energi pesawat bertenaga surya. Para ahli
telah banyak yang meneliti pemanfaatan energi Matahari ini. Bahkan telah dibuat
mobil-mobil tenaga surya yang menggunakan energi Matahari untuk
menggerakkannya.

c. Sonar
Sebagian wilayah negara Indonesia
adalah laut. Tidak heran jika Indonesia kaya akan ikan. Selain di pantai, ikan
ditangkap para nelayan di perairan yang jauh dari pantai menggunakan kapal. Tidak
setiap daerah di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut yang banyak ikannya
dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya supaya penangkapan
ikan di laut menjadi efektif? Kapal-kapal laut biasanya menggunakan sonar untuk
menemukan daerah di laut yang banyak ikannya. Prinsip kerja sonar ini berdasarkan
pada konsep pemantulan gelombang. Dari permukaan, gelombang bunyi dijalarkan ke
dalam laut. Gelombang suara ini menyebar ke kedalaman laut. Jika sebelum tiba di
dasar laut, gelombang suara ini mengenai gerombolan ikan, gelombang suara ini
sebagian akan dipantulkan kembali ke permukaan. Gelombang pantul ini akan
diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam monitor. Nelayan dapat melihat
gerombolan ikan di bawah kapal mereka. Dengan demikian, nelayan dapat
menurunkan jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Penggunaan sonar ini
akan lebih menguntungkan dan membuat suatu pelayaran akan lebih efektif.

Berikut ini video sistem sonar bekerja,

C. Gelombang Bunyi
Bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang. Tidak seperti gelombang pada tali
atau gelombang pada air, gelombang bunyi tidak dapat dilihat mata, melainkan dapat
didengar telinga. Banyak sekali sumber-sumber bunyi dalam keseharian kita. Setiap
benda yang dapat mengeluarkan bunyi dikatakan sebagai sumber bunyi.
Perhatikanlah sebuah gitar yang merupakan salah satu sumber bunyi! Bunyi gitar
dihasilkan oleh senar-senar gitar yang bergetar karena petikan jari-jari tangan. Ketika
senar gitar tersebut dipetik, senar akan bergetar. Getaran senar ini mengusik partikel-
partikel udara di sekelilingnya. Gitar mempunyai ruangan kosong berisi udara.
Ruangan ini berfungsi untuk menampung gelombang yang dihasilkan oleh senar. Di
dalam tabung ini, gelombang-gelombang bunyi mengalami penguatan karena
pemantulan oleh dindingdindingnya. Oleh karena itu, kamu dapat mendengarkan
suara petikan gitar yang nyaring. Jika kamu menggetarkan garputala dengan cara
memukulnya, garputala tersebut akan bergetar dan mengeluarkan bunyi. Getaran
garputala tersebut mengusik partikel-partikel udara di sekelilingnya, kemudian
partikel-partikel udara tersebut akan meneruskannya. Gelombang bunyi merupakan
gelombang longitudinal. Partikel udara yang termampatkan akan membentuk rapatan
dan renggangan. Rapatan dan renggangan ini akan dirambatkan oleh partikel-partikel
udara. Dengan demikian bunyi akan terdengar di tempat yang mempunyai jarak
tertentu dari sumber bunyi tersebut. Bentuk penyebaran gelombang bunyi di udara
dapat dilihat seperti Gambar berikut

Getaran yang merambat di udara ini mirip dengan merambatnya gelombang air
karena dijatuhkannya sebuah batu ke dalamnya. Ketika batu mengenai air, batu
tersebut memberikan gangguan pada air. Air akan membentuk gelombang yang
diteruskan ke segala arah membentuk pola lingkaran. Kamu dapat melihat gelombang
air yang membentuk lingkaran bergerak menjauhi titik di mana batu dijatuhkan. Ada
sedikit perbedaan antara gelombang bunyi dan gelombang air. Jika gelombang air
bergerak hanya satu dimensi yaitu ke arah mendatar saja, gelombang bunyi bergerak
ke segala arah dalam ruang tiga dimensi.
Jawab soal ini ya..

https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta2ntg1ng==zhrg&id=1065589&ew=430<div style=’font-
size:10px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; text-align:center;’><a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta2ntg1ng==zhrg&#8217; target=’_blank’ title=’ProProfs –
Quiz gelombang 2′>ProProfs – Quiz gelombang 2</a> » <a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-school/create-a-quiz.php&#8217; title=’Create
online quiz’ target=’_blank’>Create online quiz</a></div>
1. Perambatan Bunyi
Telah disebutkan bahwa gelombang bunyi merambat di dalam suatu medium.
Seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman Otto von Guericke (1602–1806) telah
membuktikan bahwa gelombang bunyi merambat memerlukan medium. Dalam
percobaannya, Guericke memasukkan bel ke dalam tabung yang telah divakumkan
dengan cara memompa udaranya keluar tabung. Dia mendapatkan bahwa ketika bel
dimasukkan ke dalam tabung hampa, bunyi bel tidak dapat terdengar. Hal ini
membuktikan bahwa bel dapat terdengar jika ada udara sebagai medium penghantar
gelombang bunyi. Dapatkah bunyi merambat pada zat cair? Selain udara sebagai
penghantar bunyi, zat cair (contohnya air) pun dapat dijadikan medium untuk
menghantarkan bunyi. Ikan lumba-lumba dapat berkomunikasi dengan sesamanya
menggunakan gelombang bunyi yang dapat diterima sesamanya karena gelombang
bunyi tersebut merambat di dalam air. Perambatan bunyi di dalam air dapat kamu
amati langsung ketika kamu sedang menyelam di dalam air. Misalkan kamu dan
temanmu secara bersama-sama menyelam di dalam air. Kemudian, temanmu
berteriak di dalam air, kamu dapat mendengar teriakan temanmu tersebut. Selain pada
udara dan zat cair, bunyi pun dapat merambat di dalam zat padat. Jadi, bunyi tidak
dapat merambat melalui hampa udara (vakum). Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi
adalah sebagai berikut.

-Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).

-Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).

-Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi.

2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi


Pernahkah kamu melihat
halilintar? Kilatan halilintar dan suaranya tampak tidak terjadi dalam satu waktu.
Sebenarnya, kilatan halilintar dan suaranya terjadi bersamaan. Mengapa kita melihat
kilatan halilintar lebih dahulu, kemudian disusul suaranya? Hal ini berkaitan dengan
cepat rambat gelombang. Halilintar terdiri atas dua gelombang, yaitu gelombang
cahaya yang berupa kilatannya dan gelombang bunyi yang berupa suaranya. Karena
kedua gelombang ini mempunyai cepat rambat gelombang yang berbeda, dua
gelombang ini tampak terjadi beriringan. Ternyata cepat rambat gelombang cahaya
lebih besar dari cepat rambat gelombang bunyi. Oleh karena itu, kilatan cahaya akan
lebih dahulu kita lihat, kemudian disusul suaranya. Hal serupa juga terjadi ketika
kamu mendengar bunyi pesawat di atas kamu, ternyata pesawat terlihat sudah jauh
berada di depan. Hal ini disebabkan cepat rambat cahaya lebih besar daripada cepat
rambat bunyi. Kecepatan perambatan gelombang bunyi bergantung pada medium
tempat gelombang bunyi tersebut dirambatkan. Selain itu, kecepatan rambat bunyi
juga bergantung pada suhu medium tersebut. Kecepatan perambatan gelombang
bunyi di udara bersuhu 0 oC akan berbeda jika bunyi merambat di udara yang bersuhu
25 0C.
Bagaimana menentukan kecepatan perambatan gelombang bunyi? Kecepatan
gelombang bunyi dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan: v = cepat rambat bunyi (m/s)

∆s = jarak sumber bunyi dengan pengamat (m)

∆t = waktu (s)

Perlu diingat bahwa kecepatan merambatnya bunyi dalam suatu medium tidak hanya
bergantung pada jenis medium, tetapi bergantung juga pada suhu medium tersebut.
Cepat rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 20° C akan berbeda dengan cepat
rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 50° C. Kecepatan bunyi pada beberapa
medium pada suhu yang sama ditunjukkan pada Tabel 1 berikut
Pada Tabel 1 terlihat bahwa untuk medium yang berbeda, kecepatan perambatan
gelombang bunyinya berbeda pula. Jika dilihat dari kepadatan medium-medium pada
Tabel 1 ternyata pada medium yang mempunyai kerapatan paling kecil yaitu udara,
gelombang bunyi merambat paling lambat dan sebaliknya. Jadi bunyi merambat
paling baik dalam medium zat padat dan paling buruk dalam medium udara (gas).
Perbedaan cepat rambat bunyi dalam ketiga medium (padat, cair, dan gas) karena
perbedaan jarak antarpartikel dalam ketiga wujud zat tersebut. Jarak antarpartikel
pada zat padat sangat berdekatan sehingga energi yang dibawa oleh getaran mudah
untuk dipindahkan dari partikel satu ke partikel lainnya tanpa partikel tersebut
berpindah. Begitu sebaliknya pada zat gas yang memiliki jarak antarpartikel yang
berjauhan. Selain bergantung pada medium perambatannya, cepat rambat gelombang
bunyi juga bergantung pada suhu medium tempat gelombang bunyi tersebut
merambat.

Tabel 2 memperlihatkan kecepatan perambatan bunyi di udara pada suhu yang


berbeda. Pada Tabel 2 terlihat bahwa pada medium yang sama yaitu udara,
gelombang bunyi merambat dengan kecepatan berbedabeda. Jadi, semakin tinggi
suhu udara, semakin besar cepat rambat bunyinya atau semakin rendah suhu udara,
semakin kecil cepat rambat bunyinya.

Mau lebih tau? ini soal buat kamu ..

https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta2ntg0oq==yw4d&id=1065582&ew=430<div style=’font-
size:10px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; text-align:center;’><a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta2ntg0oq==yw4d&#8217; target=’_blank’ title=’ProProfs
Quiz- Quiz cepat rambat bunyi’>ProProfs Quiz- Quiz cepat rambat bunyi</a> » <a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-school/browse/&#8217; title=’ProProfs
Quizzes’ target=’_blank’>ProProfs Quizzes</a></div>
3. Infrasonik, Ultrasonik, dan Audiosonik
Setiap makhluk hidup mempunyai ambang pendengaran yang berbeda-beda.
Pendengaran manusia dan hewan tentu akan berbeda. Ada bunyi yang dapat didengar
manusia, tetapi tidak oleh hewan dan sebaliknya. Berdasarkan frekuensinya, bunyi
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu ultrasonik, audiosonik, dan
infrasonik. Bunyi yang mempunyai frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.

Bunyi ini hanya dapat didengar oleh lumbalumba


dan kelelawar. Kelelawar menggunakan frekuensi ini sebagai navigasi ketika terbang
di kegelapan. Kelelawar dapat menemukan jalan atau mangsanya dengan cara
mengeluarkan bunyi ultrasonik. Bunyi ini akan dipantulkan oleh benda-benda di
sekelilingnya, kemudian pantulan bunyi ini dapat ditangkap kembali sehingga
kelelawar dapat mengetahui jarak dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Bunyi
ultrasonik dapat dimanfaatkan manusia untuk mengukur kedalaman laut, pemeriksaan
USG (ultrasonografi).

Bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz disebut audiosonik.


Selang frekuensi bunyi ini dapat didengar manusia. Akan tetapi, kepekaan
pendengaran manusia semakin tua semakin menurun, sehingga pada usia lanjut tidak
semua bunyi yang berada di rentang frekuensi ini dapat didengar. Bunyi yang
mempunyai frekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik. Bunyi ini dapat didengar
oleh binatang-binatang tertentu, seperti anjing, laba-laba, dan jangkrik.

Soal ini yuk dicoba..


https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta2ntgyng==vz7x&id=1065559&ew=430<div style=’font-
size:10px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; text-align:center;’><a
href=’https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mta2ntgyng==vz7x&#8217; target=’_blank’ title=’Quiz
sonar’>Quiz sonar</a> » <a href=’https://www.proprofs.com/quiz-school/create-a-
quiz.php&#8217; title=’Make your Own Quiz’ target=’_blank’>Make your Own
Quiz</a></div>
4. Resonansi
Jika sebuah kendaraan berat (misalnya truk) melintas cukup dekat dengan rumahmu,
kamu dapat merasakan lantai dan kaca rumahmu terasa bergetar. Atau, ketika ada
halilintar, kaca rumahmu terasa bergetar. Mengapa ini terjadi? Contoh-contoh
kejadian sehari-hari di atas merupakan peristiwa resonansi bunyi. Jika sebuah benda
bergetar, benda lain yang mempunyai frekuensi sama dan berada dalam daerah
rambatan getaran benda tersebut akan bergetar. Peristiwa ini disebut sebagai
resonansi. Sebagian alat musik seperti gitar memanfaatkan peristiwa resonansi ini
untuk menghasilkan suara yang lebih nyaring. Gitar biasanya mempunyai sebuah
kotak udara. Partikel-partikel udara di dalam kotak udara ini akan ikut bergetar ketika
senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak gitar beresonansi dengan kawat yang
bergetar. Hal ini dapat diamati jika senar gitar dibentangkan dan dipetik jauh dari
lubang gitar, suara senar ini tidak akan nyaring seperti ketika dipetik di dekat kotak
udara. Coba kamu sebutkan contoh peristiwa resonansi lain yang dapat kamu temui
dalam kehidupan sehari-hari. Resonansi, selain membawa manfaat juga menimbulkan
kerugian. Kerugian akibat resonansi antara lain adalah ketika terjadi gempa, bumi
bergetar dan getaran ini diteruskan ke segala arah. Getaran bumi dapat diakibatkan
oleh peristiwaperistiwa yang terjadi di perut bumi, misalnya terjadinya dislokasi di
dalam perut bumi sehingga bumi bergetar yang dapat kita rasakan sebagai gempa.
Jika getaran gempa ini sampai ke permukaan dan sampai di pemukiman, gedung-
gedung yang ada di permukaan bumi akan bergetar. Jika frekuensi getaran gempa
sangat besar dan getaran gedung-gedung ini melebihi frekuensi alamiahnya, gedung-
gedung ini akan roboh. Selain gempa bumi, angin juga dapat membuat sebuah
jembatan bergetar dan jika getarannya melebihi frekuensi alamiahnya, jembatan
tersebut akan roboh.

Untuk memudahkan pengertian apa itu resonansi, berikut salah satu videonya

5. Pemantulan Bunyi
Ketika kamu berdiri di depan cermin, kamu dapat melihat bayanganmu. Hal ini
terjadi karena gelombang cahaya yang mengenaimu dipantulkan sehingga sampai di
mata. Hal yang lebih jelas kelihatan ketika kamu menyorotkan lampu senter pada
cermin tersebut. Cermin akan memantulkan sinar senter tersebut sehingga seolah-olah
sinar keluar dari cermin. Peristiwa ini disebut pemantulan gelombang cahaya.
Bagaimana dengan gelombang bunyi? Dapatkah gelombang bunyi dipantulkan?
Seperti gelombang lainnya gelombang bunyi pun dapat dipantulkan ketika mengenai
penghalang. Akan tetapi, pemantulan gelombang bunyi tentunya tidak dapat dilihat
mata, melainkan dapat didengarkan. Untuk memahami pemantulan bunyi bayangkan
kamu berada di sebuah gelanggang olahraga yang luas. Ketika kamu berteriak, akan
terdengar teriakanmu seolah-olah ada yang mengikuti. Suara yang mengikuti sesaat
setelah kamu mengeluarkan bunyi adalah suaramu sendiri yang dipantulkan oleh
dinding-dinding gelanggang olahraga tersebut

a. Pemantulan Gelombang Bunyi Dalam Keseharian

Pemantulan Bunyi dalam Keseharian Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa


contoh peristiwa pemantulan bunyi yang terjadi. Peristiwa-peristiwa pemantulan
bunyi ini ada yang bersifat menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan.
Contoh, ketika kamu berbicara dalam ruangan, maka sesaat kemudian terdengar suara
dari pantulan bicara kamu. Waktu pantul berlangsung cukup singkat. Gejala ini
disebut gaung. Suara pantulan ini akan mengganggu suara aslinya. Sehingga suara
asli akan terdengar tidak jelas. Pemantulan gelombang bunyi pun ada yang bersifat
menguntungkan, misalnya penggunaan sonar yang digunakan nelayan untuk
mendeteksi keberadaan ikan di bawah kapal mereka. Sebuah sumber bunyi
dirambatkan ke dalam air sehingga menjalar ke segala arah. Jika di bawah kapal ada
segerombolan ikan, gelombang bunyi akan dipantulkan kembali ke atas dan diterima
oleh alat yang dapat menangkap gelombang bunyi pantulan tersebut. Dengan
demikian, pencarian ikan akan lebih efektif. Selain itu nelayan juga dapat
memperkirakan kedalaman ikan-ikan tersebut. Pemantulan bunyi pun dapat
digunakan untuk menentukan jarak sumber bunyi terhadap pemantul. Persamaan
jarak sumber bunyi dan pemantul adalah sebagai berikut.

b. Jenis Pemantulan Bunyi

Telah dibahas sebelumnya bahwa bunyi dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi ini
membutuhkan waktu. Bunyi ada yang dipantulkan dengan selang waktu antara suara
asli dan pantulan kecil sekali sehingga seolah-olah bunyi tersebut bersamaan dengan
suara aslinya. Ada juga pemantulan bunyi yang selang waktu antara bunyi asli dan
pantulannya cukup besar. Sehingga bunyi asli dan bunyi pantulan terdengar sangat
jelas. Perbedaan selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya dipengaruhi oleh
jarak sumber bunyi dan pemantul. Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi gaung dan
gema.

1. Gaung
Ketika kamu berbicara di dalam sebuah gedung yang besar, dinding gedung ini akan
memantulkan suaramu. Biasanya, selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya di
dalam gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan ini bersifat merugikan karena
dapat menggangu kejelasan bunyi asli. Contoh Bunyi asli : mer – de – ka, Bunyi
pantul : mer – de – ka. Pemantulan bunyi yang seperti ini dinamakan gaung. Untuk
menghindari peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti
aula telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini dapat dilakukan
dengan melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau
dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Contoh bahan peredam bunyi adalah gabus,
kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering disebut ruangan
yang mempunyai akustik bagus. Selain melapisi dinding dengan zat kedap suara,
struktur bangunannya pun dibuat khusus. Perhatikan langit-langit dan dinding
auditorium, dinding dan langit-langit ini tidak dibuat rata, pasti ada bagian yang
cembung. Hal ini dimaksudkan agar bunyi yang mengenai dinding tersebut
dipantulkan tidak teratur sehingga pada akhirnya gelombang pantul ini tidak dapat
terdengar.

2. Gema

Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi karena pantulan bunyi.
Namun, gema hanya terjadi bila sumber bunyi dan dinding pemantul jaraknya jauh,
lebih jauh daripada jarak sumber bunyi dan pemantul pada gaung. Gema dapat terjadi
di alam terbuka seperti di lembah atau jurang. Tidak seperti pemantulan pada gaung,
pemantulan pada gema terjadi setelah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan.
Contoh Bunyi asli : mer – de – ka ,Bunyi pantul : mer – de – ka.

https://thiflihabibi.wordpress.com/kelas-viii/getaran-gelombang-bunyi-
pendengaran-dan-sistem-sonar/getaran-gelombang-dan-bunyi/
-----

You might also like