You are on page 1of 16

DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL KORUPSI: KASUS KORUPSI PROYEK

REHABILITASI BENDUNG PENGGUNG DI BOYOLALI,


JAWA TENGAH
Tukinu1), Teguh Prasetyo2), Arianti R. Hunga3), and Soegeng Hardiyanto4)

ABSTRAK
Proyek rehabilitasi Bendung Penggung di Boyolali yang dilakukan selama
tahun 2011 dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi bendungan tersebut untuk
memelihara penyediaan air untuk pertanian bagi para petani di tujuh desa di
Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Akan tetapi, korupsi yang terjadi dalam
pelaksanaan proyek tersebut secara langsung berdampak terhadap masyarakat di
wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi
dan sosial dari kurang optimalnya fungsi bendungan tersebut terhadap masyarakat
di wilayah tersebut sebagai akibat terjadinya kasus tindak pidana korupsi dalam
pelaksanaan proyek tersebut dan faktor-faktor sosial sebagai sarana untuk
pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Penelitian menyimpulkan bahwa
dampak ekonomi yang timbul sebagai akibat kurang optimalnya fungsi bendung
adalah membengkaknya biaya produksi pertanian dan pengeluaran rumah tangga.
Dampak sosial yang timbul adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
aparatur sipil negara, munculnya keresahan masyarakat setiap menghadapi musim
kemarai, timbulnya konflik sosial di antara masyarakat desa karena
memperebutkan sumber daya air untuk pertanian. Pendidikan dan moralitas
menjadi instrumen sosial untuk pencegahan korupsi. Atas dasar hal tersebut
pemerintah Kabupaten Boyolali membangun Zona Integritas (ZI) bebas korupsi.
Keywords: Korupsi, dampak sosial, instrumen pencegahan korupsi, faktor-faktor
sosial.

1) Mahasiswa Program Doktor Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
(UKSW), Jawa Tengah, Indonesia, Email: mr.tukinu@ymail.com
2) Promotor, Dosen Program Doktor Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
(UKSW), Jawa Tengah, Indonesia, Email: prof.teguh.praseto@gmail.com
3) Ko-promotor, Dosen Program Doktor Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga (UKSW), Jawa Tengah, Indonesia, Email: inahunga@gmail.com
4) Ko-promotor, Dosen Program Doktor Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga (UKSW), Jawa Tengah, Indonesia, Email: s.hardi8844@gmail.com

PENDAHULUAN infrastruktur dapat berupa pertumbuhan


dalam sektor ekonomi [Estache &
Pembangunan infrastruktur
Garsous, (2012); Takesada, (2009)],
Infrastructures, di satu sisi, dapat
productivity improvement [Strobl &
membawa dampak positif. Di sisi lain,
Strobl, (2011); Duflo & Pande, (2007)]
pembanguan tersebut juga dapat
dampak-dampak yang muncul pada
menimbulkan dampak negatif terhadap
aspek-aspek sosial [Kirchherr & Charles,
lingkungan. Dampak positif yang
mungkin ditimbulkan pembangunan (2016); Estache & Garsous, (2012); dan

1
2

Koner, Purandare & Dhume, (2012)]. Di Karangjati, Banyusri, Wono-segoro,


sisi lain, On the other hand, Ketoyan, Bandung, Gosono, dan Bolo.
pembangunan infrastruktur dapat Berdasarkan data demografi,
menimbulkan dampak negatif yang ikut petani yang memanfaatkan Bendung
menyertai pembangunan infrastruktur. Penggung sebagai sistem irigasi untuk
Dampak-dampak tersebut sebagian besar mengairi lahan pertaniannya adalah
berupa dampak yang bersifat sosial, sekitar 11.114 petani atau setara dengan
seperti menurunnya kohesi sosial 42,07% dari total populasi dari ketujuh
[Kirchherr & Charles, (2016); Strobl & desa tersebut. Bendung tersebut
Strobl, (2011)], keresahan sosial dan hal- diproyeksikan untuk mendukung irigasi
hal yang berkaitan dengan keamanan dan untuk lahan pertanian 674,32 hektar
ketertibam masyarakat [Downing & yang menggunakan sistem irigasi atau
Garcia-Downing (2009); Kibler et al. setara dengan 65,86% lahan pertanian di
(2012)], munculnya biaya sosial karena tujuh desa di sepanjang aliran irigasi
adanya ketidakpastian dan korupsi utama bendungan tersebut (Badan Pusat
[Downing & Garcia-Downing (2009); Statistik Boyolali, 2016).
Kibler et al. (2012)].
Bendung tersebut juga berfungsi
Salah satu proyek pembangunan sebagai penampungan air pada musim
infrastruktur yang bertujuan kemarau selain fungsi utamanya untuk
mengoptimalkan produktivitas pertanian mengairi lahan pertanian. Hal ini
di Boyolali adalah rehabilitasi saluran disebabkan oleh adanya fakta bahwa
irigasi Bendung Penggung. Bendungan daerah ini mengalami kekeringan selama
tersebut terletak di Desa Karangjati, musim kemarau. Oleh karena itu, fungsi
Kecamatan Wonosegoro, kediaman bendung tersebut tidak hanya untuk
Boyolali, dibangun pada tahun 1945. mengairi lahan pertanian, tapi juga
Bendungan ini membentang di Sungai mengenangi tanah di sekitar sumur
Serang dengan lebar 34 meter dan tinggi warga yang digunakan untuk konsumsi
7 meter. rumah tangga selama musim kemarau
Proyek rehabilitasi yang dibangun sehingga air dapat merembes masuk ke
selama tahun 2011 ini menghabiskan dalam sumur milik warga.
anggaran pemerintah sebesar Rp. Proyek rehabilitasi saluran irigasi
1.377.914.000 atau setara dengan US $ Bendung Penggung ternyata gagal.
103.602,56 (Pemkab Boyolali, 2011). Kualitas bangunan yang dibangun sangat
Rehabilitasi itu sendiri diharapkan bisa buruk sehingga mengalami kerusakan
memaksimalkan pemanfaatan ben- ketika masih dalam periode perawatan
dungan untuk mengairi 674,32 hektar selama 180 setelah penandatanganan
lahan pertanian di tujuh desa di Berita Acara Serah terima bangunan
kecamatan Wonosegoro, yaitu desa (Provisional Hand Over/ PHO).
3

Kemudian Inspektorat Kabupaten terhadap Undang-undang No. 31 Tahun


mengirimkan tim untuk melakukan 1999 jo UU No. 20 tahun 2001 tentang
pemeriksaan khusus untuk mengetahui Undang Undang Pemberantasan
apa yang terjadi dengan proyek Korupsi.
rehabilitas bendungan yang baru saja Tindak pidana korupsi yang terjadi
dibangun tersebut. Berdasarkan hasil pada proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi
investigasi yang dilakukan oleh auditor, D. I. Bendung Penggung Desa Karang-
ternyata diketemukan adanya perbedaan jati, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten
antara Rencana Anggaran Biaya, yang Boyolali terjadi dalam bentuk
tercantum dalam perubahan terakhir atau penyalahgunaan wewenang yang
Contract Change Order (CCO) sebagai dilakukan oleh pejabat pemerintah. Pada
lampiran Berita Acara Provisional Hand saat jadwal pemeriksaan, kontraktor
Over (PHO) dengan volume terpasang. meminta pencairan dana untuk
Berdasarkan perbandingan antara menyelesaikan proyek pekerjaan.
Kondisi dan Kriteria tersebut di atas,
ditemukan adanya ketidaksesuaian Permohonan yang diminta
antara volume terpasang dengan volume disetujui dan dana dicairkan 100.00%
yang tercantum dalam dokumen dari nilai proyek. Sedangkan pengerjaan
Contract Change Order (CCO). Keti- yang dilakukan baru mencapai sekitar
dak-sesuaian tersebut dihitung sebesar 77.46%. Proses tersebut tentu saja
Rp.310.560.647,66 atau sekitar 22.54% melanggar peraturan perundangan yang
dari nilai kontrak sebesar berlaku. Merujuk pada peraturan
Rp.1.377.914.000,00. The discrepancy perundangan yang berlaku, dana
was calculated around pencairan akan dibayarkan 100.00% jika
Rp.310,560,647.66 proyek telah diselesaikan. Akan tetapi
pejabat pemerintah yang berwenang
Berdasarkan hasil pemeriksaan telah menyetujui permohonan ilegal
khusus yang dilakukan, Tim Inspektorat yang dilakukan oleh kontraktor dengan
Kabupaten Boyolai menyimpulkan memperoleh imbalan. Sebagai akibatnya,
bahwa “Terdapat kekurangan pekerjaan konstruksi yang dibangun berkualitas
pada Kegiatan Rehabilitasi Jaringan rendah dan pemerintah dirugikan sekitar
Irigasi D. I. Bendung Penggung Desa Rp. 310,560,647.66. Atas kejadian
Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, tersebut, Pengadilan Tipikor Provinsi
Kabupaten Boyolali pada DPUPP dan
menghukum para pelaku dengan
Perhubungan dan Kebersihan Kabupaten hukuman 4 tahun enam bulan penjara.
Boyolali Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp.310.560.647,66 atau sekitar 22.54% Terjadinya tindak pidana korupsi
dari nilai kontrak sebesar selama pelaksanaan proyek rehabilitasi
Rp.1.377.914.000,00., (Inspektorat Kab- menjadikan bendungan tersebut tidak
paten Boyolali, 2012). Oleh karena itu, dapat berfungsi optimal. Tujuan utama
patut diduga telah terjadi pelanggaran proyek rehabilitasi bendung tersebut,
4

yaitu untuk mengoptimalkan fungsi pertanian, kenaikan biaya produksi usaha


bendungan, tidak dapat tercapai. tani, dan kenaikan pengeluaran rumah
Pembangunan bendungan, yang baru tangga untuk pengadaan konsumsi air
saja selesai pada Desember 2011, hancur bersih. Adapun dampak sosial yang
total akibat banjir pada 2012, karena dialami warga desa meliputi
dibangun dengan kualitas buruk. Dengan menurunnya kepercayaan masyarakat
demikian, pemerintah daerah terhadap pemerintah daerah, timbulnya
menghabiskan Rp.1,3 miliar untuk keresahan sosial yang berkaitan dengan
sesuatu yang sia-sia. ketertiban dan keamanan. Dampak
tersebut dialami oleh sekitar 23.577
Fungsi yang tidak semestinya dari
penduduk yang tinggal di tujuh desa di
proyek rehabilitasi saluran irigasi
sepanjang saluran irigasi utama
Bendung Penggung sebagai akibat
bendungan tersebut.
korupsi menjadi salah satu dampak
sosial yang negatif dari adanya Berdasarkan penjelasan di atas,
pembangunan infrastruktur. Dampak dapat disimpulkan bahwa korupsi,
tersebut dikemukakan oleh Shleifer & terlepas dari jumlah yang dikorupsi,
Vishny (2007) sebagai „shift a country‟s akan berdampak buruk terhadap
investments away from the highest value ekonomi dan sosial. Korupsi itu sendiri
projects, such as health and education sudah menjadi fenomena yang bersifat
into potentially useless projects such as universal dan sudah ada seiring dengan
defence and infrastructure‟. eksistensi manusia sejak zaman dahulu
kala.
Kasus korupsi yang membelit
proyek rehabilitasi saluran irigasi Uslaner sebagaimana dikutip oleh
Bendung Penggung Dam, dipandang dari by Pitsoe (2013) menyatakan bahwa
jumlahnya sebenarnya tidak terlalu besar “corruption flouts rules of fairness and
atau tidak signifikan. Jumlah yang gives some people advantages that
dikorupsi hanya sekitar 22.54% dari others don't have.” Berdasarkan
seluruh nilai proyek. Akan tetapi, pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
dampak yang ditimbulkan, baik dalam pada intinya, korupsi merongrong
spektrum ekonomi dan sosial terhadap kepercayaan antara negara dan warga
masyarakat cukup luas. negara. Hal ini dapat merusak pelayanan
Korupsi dalam proyek yang diberikan negara kepada rakyatnya
rehabilitasi bendungan tersebut dan menyediakan lahan subur bagi
berdampak langsung pada masyarakat di berkembangnya kemiskinan.
tujuh desa di sepanjang saluran irigasi Ahmad sebagaimana dikutip oleh
utama bendungan, baik secara ekonomi Bonga, Chiminya, dan Mundzingiri
maupun sosial. Dampak ekonomi dari (2015) menyatakan bahwa ”to a varying
korupsi yang dialami oleh penduduk degree, corruption exists in almost all
desa adalah kurang produktifnya lahan countries. However, the degree to which
5

it impacts the common people‟s lives and Penelitian yang dilakukan oleh
increases poverty is directly Zamahani (2016) mengkaji dampak
proportional to the level of this scourge korupsi terhadap sosial ekonomi di Iran.
and how widespread it is in society.” Penelitian menyimpulkan bahwa dampak
korupsi di Iran mencakup tumbuhnya
Berdasarkan pendapat Ahmad
kemiskinan, pertumbuhan ekonomi
tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
dengan tingkat yang rendah, dan
dampak korupsi yang dialami di negara-
munculnya kasus krisis etika dan nilai-
negara berkembang adalah mening-
nilai di masyarakat.
katnya kemiskinan. Hal ini dikarenakan
bahwa korupsi yang terjadi di negara- Bonga, Chiminya & Mundzingiri
negara berkembang terjadi pada proyek- (2015) meneliti dampak sosial ekonomi
proyek yang secara langsung berhadapan korupsi di Zimbabwe. Mereka
dengan masyarakat marjinal sehingga menemukan bahwa dampak korupsi
dapat mengganggu kesejahteraan rakyat terhadap pembangunan karakter bangsa
di negara-negara tersebut. Kondisi yang meliputi: 1) pertumbuhan ekonomi yang
demikian memperkuat tesis yang lamban; 2) terjadinya misalokasi bakat;
dikemukakan oleh Olson tentang ‟roving 3) hilangnya penerimaan pajak; 4)
bandits‟ dan ‟stationary bandit‟ (Olson, dampak buruk terhadap kualitas
2000). infrastruktur dan pelayanan publik; dan
5) pengalihan pengembangan sumber
Penelitian-penelitian yang sudah
daya yang menguntungkan sektor
dilakukan membuktikan bahwa korupsi
swasta.
berdampak langsung pada
perkembangan ekonomi negara-negara Dalam kaitannya dengan
dan menghambat pembangunan pencegahan korupsi, satu instrumen
pembentukan masyarakat sipil dan sosial yang dapat digunakan untuk
mengurangi daya saing usaha. Tanwar mengurangi praktik korupsi adalah
(2012) dalam penelitiannya menemukan pendidikan. Pendidikan, dalam hal ini
bahwa korupsi sangat mempengaruhi adalah mengajarkan nilai-nilai
Produk Domestik Bruto (PDB) dari pada pendidikan merupakan esensi yang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat penting untuk pembangunan
suatu negara. Mathew, Obasaju, Lawal masyarakat yang demokratis dan
& Ise (2013) dalam penelitian mereka berbasis nilai, dan yang terpenting, untuk
juga menemukan bahwa korupsi membangun fondasi moral yang kuat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di (Pitsoe, 2013).
Nigeria. Mereka mengusulkan Inisiatif Berdasarkan penjelasan
Anti-Korupsi Swasta, prakarsa anti- sebelumnya, penelitian tentang dampak
korupsi publik, dan pendidikan sebagai sosial dan ekonomi dari korupsi
instrumen untuk mencegah korupsi di memiliki signifikansi bagi studi
Nigeria. pembangunan. Hal ini menjadi lebih
6

signifikan karena selama berlangsungnya rangkaian perbuatan yang bertentangan


era otonomi daerah, kasus korupsi terjadi dengan norma hukum, merugikan
secara merata hampir di seluruh pelosok negara, institusi atau lembaga, yang
negeri. Tujuan penelitian ini adalah bertujuan menguntungkan diri sendiri
untuk: (1) menganalisis dampak eko- atau pihak ke tiga baik secara materiil
nomi dan sosial dari tidak optimalnya maupun immateriel. Tindakan tersebut
fungsi bendungan sebagai akibat korupsi dapat dipidana sesuai dengan peraturan
selama pelaksanaan proyek terhadap perundangan yang berlaku.
masyarakat; dan (2) faktor sosial sebagai Bentuk tindak korupsi di Indonesia
alat pencegahan korupsi. selama otonomi daerah menurut Habibie
Center meliputi sebagai berikut ini:
KONSEP TEORITIS
Tabel 1 Kasus Korupsi
Konsep Korupsi
No Kasus
Myrdal sebagaimana dikutip oleh 1. Memberikan atau menerima suap sebagai
Oemar Seno Adji, memberikan bujukan atau imbalan
2. Perbuatan melakukan transaksi
pengertian korupsi dalam arti yang luas,
tersembunyi dari satu prinsipal yang
dengan menyatakan Adji (1985) dilakukan dengan sengaja adengan tujuan
menyatakan bahwa “The term menipu
„corruption‟ will be used-in its sense, to 3. Penyembunyian atau melakukan
kecurangan dalam suatu transaksi dari
include not only all forms of „improper
satu prinsipal untuk kepentingan pribadi
of selfish exercise of power and 4. Penyalahgunaan wewenang yang
influence attached to a public office or to dilakukan oleh pejabat publik
the special position one occupies in 5. Korupsi dengan menggunakan dokumen
palsu
public life‟ but also the activity of the
bribers.”
Konsep korupsi di Indonesia Konsep Otonomi Daerah
mengacu pada pernyataan dalam Undang Konsep Otonomi Daerah
Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang diturunkan dari konsep sebagaimana
Undang No. 20 Tahun 2001 Undang dinyatakan dalam Undang Undang No.
Undang Republik Indonesia. Konsep 32 Tahun 2004 yang diamandemen
korupsi menurut Pasal 2, poin (1), dengan Undang Undang No. 12 Tahun
disebutkan bahwa “setiap orang yang 2008, dan kemudian diamandemen
secara melawan hukum melakukan dengan Undang Undang No. 23 Tahun
perbuatan memperkaya diri sendiri atau 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
orang lain atau suatu korporasi yang Pasal 1 Ayat (6) Undang Undang No. 23
dapat merugikan keuangan negara atau Tahun 2014 tentang Pemerintahan
perekonomian negara.” Daerah menyebutkan bahwa “Daerah
Berdasarkan pendapat tersebut, otonom, selanjutnya disebut daerah,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa adalah kesatuan masyarakat hukum
tindak pidana korupsi adalah se- yang mempunyai batas-batas wilayah
7

yang berwenang mengatur dan tical actions as contingent ongoing ac-


mengurus urusan pemerintahan dan complishments of organized artful
kepentingan masyarakat setempat practices of everyday life”.
menurut prakarsa sendiri berdasarkan Penelitian ini merupakan pene-
aspirasi masyarakat dalam sistem litian mengenai kasus korupsi rehab-
Negara Kesatuan Republik Indonesia.” ilitasi Bendungan Penggung di Kabu-
Berdasarkan pendapat di atas dapat paten Boyolali, baik berkaitan dengan
ditarik kesimpulan bahwa otonomi dampak sosial ekonomi yang ditim-
daerah dapat diartikan sebagai bulkannya, maupun pencegahan ke
wewenang yang diberikan oleh peme-
depannya. Atas dasar hal tersebut maka
rintah pusat kepada daerah baik kabu-
paten maupun kota untuk mengatur, penelitian dilakukan di Boyolali, khu-
mengurus, mengendalikan dan mengem- susnya di wilayah yang ada di sekitar
bangkan urusannya sendiri sesuai deng- bendungan Penggung.
an kemampuan daerah masing-masing Penelitian dilakukan di Kecamatan
dan mengacu kepada kepada peraturan Wonosegoro Kabupaten. Pengumpulan
perundangan yang berlaku dan meng- data dilakukan dengan menggunakan
ikatnya.
teknik wawancara, observasi, dan do-
Prinsip otonomi daerah meng-
kumen. Teknik analisis data dilakukan
gunakan prinsip otonomi seluas-luasnya
dengan menggunakan analisis kualitatif
dalam arti daerah diberikan kewenangan
yang terdiri dari tiga langkah utama.
mengurus dan mengatur semua urusan
Ketiga langkah tersebut adalah: 1) kon-
pemerintahan di luar yang menjadi
densasi data (data condensation); 2) saji-
urusan pemerintah yang ditetapkan
an data (data display); dan 3) verifikasi
dalam undang-undang ini. Prinsip oto-
(verification) (Miles, Huberman &
nomi daerah meliputi: 1) Prinsip oto-
Saldanha, 2014).
nomi luas; 2) Prinsip otonomi nyata; dan
3) Prinsip otonomi yang bertang- HASIL DAN PEMBAHASAN
gungjawab (Abdullah, 2007). Dampak Sosial Korupsi Bendung
Penggung
METODOLOGI
Kasus korupsi yang terjadi pada
Penelitian ini merupakan pene-
proyek rehabilitasi saluran irigasi
litian kualitatif (qualitative research).
Bendung Penggung terungkap dari
Dalam penelitian ini, selain meng-
Laporan Inspektorat Boyolali pada tahun
gunakan pendekatan kualitatif, peneliti
2012. Berdasarkan laporan tersebut,
juga menggunakan perspektif etnografi
proyek tersebut dibangun dengan tidak
sebagai pendekatan penelitian. Pen-
semestinya. Proyek tersebut dilaporkan
dekatan etnografi sebagaimana dikemu-
sebagai proyek yang bernilai di bawah
kakan oleh Garfinkel (Fraenkel &
harga yang semestinya (undervalue).
Warren, 2012) sebagai ”refer to the
Artinya anggaran yang dialokasikan
investigation of the rational properties of
untuk membangun bendungan dikorupsi
indexical expressions and other prac-
8

Selisih yang dihitung sekitar Rp. wilayah yang dialiri saluran irigasi dari
300 juta dari anggaran sebenarnya bendung tersebut rehabilitation project
diindikasikan dikorupsi. Modus operandi cukup luas. Bendung tersebut berfungsi
korupsi dilakukan dengan mengurangi mengairi daerah seluas tujuh desa yang
beberapa pekerjaan yang berkaitan memiliki populasi sekitar 23,577
dengan proyek tersebut. Konspirasi jahat penduduk (Badan Statistik Boyolali,
semacam itu disusun bersama antara 2016).
pejabat pemerintah dengan kontraktor Saluran Irigasi Bendung Penggung
pelaksana proyek tersebut membentang sepanjang 7 desa, yaitu
Modus operandi dari tindak pidana Desa Karangjati, Banyusri, Wonosegoro,
korupsi yang dilakukan adalah bahwa Ketoyan, Bandung, Gosono, dan Bolo.
para pelaku, yaitu dari aparatur sipil Saluran irigasi tersebut dimanfaatkan
negara dan perusahaan swasta oleh sekitar 11,114 petani yang tinggal
bekerjasama membuat dokumen di sepanjang aliran saluran irigasi
pencairan anggaran seolah-olah bahwa bendung tersebut.
proyek sudah selesai dilaksanakan Tabel 2. Populasi Desa di Sepanjang
100%, sedangkan dalam kenyataannya Saluran Irigasi Bendung Penggung
proyek baru dikerjakan sekitar 77.46%
Petani yang
dari nilai proyek. Oleh karena itu, para Populasi Menggunakan
No. Desa
pelaku diduga melanggar Pasal 2 Sistem Irigasi
Jumlah % Jumlah %
Paragraf 1 Jo Pasal 18 Undang Undang 1. Karangjati 5,001 21.2 2,552 10.8
No. 31/1999 tentang Pemberantasan 2. Banyusri 3,318 14.1 1,543 6.5
3. Wnsegoro 3,406 14.4 1,425 6.0
Korupsi. 4. Ketoyan 3,102 13.2 1,341 5.7
Kasus korupsi dalam proyek 5. Bandung 3,313 14.1 1,562 6.6
6. Gosono 2,230 9.5 1,083 4.6
rehabilitasi Bendung Penggung telah 7. Bolo 3,207 13.6 1,608 6.8
Total 23,577 100 11,114 47.1
diadili di pengadilan Tipikor. Tersangka
Sumber: Badan Pusat Statistik Boyolali, 2016
telah dijatuhi hukuman penjara.
Proyek rehabilitasi Bendung Berdasarkan data yang disajikan di
Penggung Dam yang tidak berhasil atas, dapat dilihat bahwa saluran irigasi
karena korupsi yang dilakukan oleh bendungan yang gagal tersebut
beberapa pelaku berdampak baik secara berdampak pada 23.577 populasi.
ekonomi dan sosial bagi petani Dampak ini secara langsung dirasakan
pedesaan. Korupsi itu tidak signifikan oleh 11.114 petani yang memanfaatkan
nilainya; namun dampak ekonomi dan saluran irigasi sebagai sumber air
sosial yang ditimbulkannya cukup besar mereka untuk mengairi lahan pertanian
dan dirasakan oleh masyarakat secara mereka. Dampak tertinggi diderita oleh
langsung. petani di Desa Karangjati dengan
Dampak korupsi yang terjadi proporsi 10,8% dari total petani yang
dalam proyek rehabilitas bendung terkena dampak.
tersebut cukup besar karena cakupan
9

Dampak sosial dari kurang sosial yang ditimbulkan sebagai akibat


optimalnya fungsi bendung sebagai tidak optimalnya fungsi Bendung
dampak korupsi meliputi sebagai Penggung yang disebabkan karena kasus
berikut: (1) menurunnya kepercayaan korupsi dalam pelaksanaannya.
publik kepada pemerintah daerah, (2) Dampak sosuak tersebut dapat
meningkatnya keresahan masyarakat, diidentifikasikan sebagai berikut:
dan (3) turunnya kualitas lingkungan. • Menurunnya kepercayaan publik terhadap
Menurunnya kepercayaan publik integritas aparatur sipil negara di tingkat
daerah.
kepada penyelenggara negara sebagai
• Munculnya keresahan di kalangan petani
salah satu dampak sosial korupsi dalam dalam menghadapi kegagalan panen di
proyek rehabilitasi Bendung Penggung musim kemarau.
diindikasikan dengan sikap publik • Kemungkinan munculnya konflik horisontal
terhadap program yang dilaksanakan di antara petani karena memperebutkan
sumber air.
pemerintah daerah tersebut. Hasil
• Menurunnya kualitas air konsumsi karena
sebaran kuesioner pada indikator air menjadi keruh di musim kemarau
kepercayaan kepada penyelenggara • Kemungkinan munculnya gangguan
keamanan.
negara setelah terjadinya kasus korupsi
adalah bahwa sebagian besar partisipan
Tindak korupsi dalam proyek
masih percaya, yaitu dengan jumlah
rehabilitasi Bendungan Penggung
sebanyak 211 orang (92.54%), menurun
tersebut bila dikaitkan dengan
kepercayaannya sebanyak 17 orang
International Covenant on Economic,
(7.46%).
Social and Cultural Rights (ICESCR)
Masih cukup tingginya keper-
atau Kovenan Internasional tentang Hak-
cayaan partisipan kepada penyelenggara
hak Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan
negara dapat dimengerti mengingat
dapat dikatakan sudah melanggar pasal
sebagian besar dari partisipan tidak
11 dan pasal 12 ICESCR. Pasal 11
mengetahui adanya kasus korupsi dalam
ICESCR menyebutkan hak rakyat
proyek rehabilitasi tersebut dan sebagian
terhadap akses untuk memperoleh air
besar penduduk di desa-desa tersebut
bersih untuk memenuhi standar
adolah loyalis dari partai penguasa di
kehidupan yang sehat. Pasal 12 ICESCR
Boyolali. Partai penguasa memenangkan
menyebutkan tentang hak memperoleh
pemilihan legislatif secara mayoritas,
kesehatan.
yaitu memenangkan sekitar 80.00%
Kemungkinan timbulnya konflik
dalam pemilu legislatif daerah.
sosial antar petani sebagai akibat adanya
Beberapa wawancara dilakukan
perebutan sumber air pada musim
terhadap para petani yang memanfaatkan
kemarau terjadi karena air yang tersedia
saluran irigasi Bendung Penggung
tidak cukup untuk mengairi sawahnya.
sebagai sumber air lahan pertanian
Petani harus membuat pengaturan untuk
mereka. Wawancara dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang dampak menjadwalkan sesi penyiraman mereka.
Kadang kala muncul kejadian adanya
10

petani tidak mematuhi kesepakatan yang Dampak ekonomi yang


sudah mereka buat dan memperpanjang ditimbulkan dari kasus tindak pidana
waktu pengairan untuk sawah mereka. korupsi proyek rehabilitasi saluran
Pelanggaran semacam itu, pada irigasi Bendung Penggung meliputi
gilirannya, membuat petani lain menurunnya produktivitas pertanian. Di
kehilangan giliran waktu mengairi sawah sisi lain, kasus korupsi tersebut
mereka sehingga menimbulkan konflik berdampak pada meningkatnya biaya
di antara mereka. produksi pertanian dan peternakan serta
Temuan bahwa korupsi membawa meningkatnya pengeluaran ekonomi
dampak sosial dalam bentuk (1) rumah tangga pada masyarakat.
menurunnya kepercayaan publik kepada Tidak optimalnya fungsi saluran
penyelenggara negara, (2) meningkatnya irigasi Bendung Penggung sangat
keresahan di dalam masyarakat, sejalan berpengaruh terhadap menurunnya
dengan penelitian yang dilakukan oleh produktivitas pertanian di wilayah
Weda (2012). Menurut hasil penelitian tersebut, terutama menurunnya hasil
yang dilakukan Weda, dampak sosial panen padi. Berdasarkan data statistik
dari korupsi adalah menurunnya keper- Badan Pusat Statistik Boyolali, jumlah
cayaan publik kepada penyelenggara keseluruhan panen padi yang diperoleh
negara dan munculnya dekadensi moral dari sawah seluas 674.32 hektar yang
di masyarakat. Temuan bahwa korupsi ada di tujuh desa di sepanjang saluran
menyebabkan turunnya moral juga irigasi Bendung Penggung adalah sekitar
relevan dengan pernyataan Pitsoe yang 12,535 ton per tahun (Badan Pusat
menyatakan “Corruption results in Statistik Boyolali, 2016).
social inequality and a widening gap Tabel 3. Lahan Pertanian di Desa-desa
between the rich and the poor; civil Sepanjang Aliran Irigasi Bendung
strive; increased poverty and a lack of Penggung
basic needs such as food, water and Lahan
Hasil
No. Desa Pertanian
medicine; and jealousy, hatred and (Hektar)
Panen (Ton)
insecurity” (Pisoe, 2013). 1. Karangjati 230.67 2,200.00
2. Banyusri 103.52 1,591.00
Dampak Ekonomi Korupsi Bendung 3. Wnsegoro 15.00 929.00
4. Ketoyan 120.28 2,274.00
Penggung 5. Bandung 20.00 1,825.00
6. Gosono 100.45 2,227.00
Tindak pidana korupsi dalam 7. Bolo 84.40 1,489.00
proyek rehabilitasi saluran irigasi Total 674.32 12,535.00
Sumber: Badan Statistik Boyolali, 2016
Bendung Penggung jumlahnya cukup
Data yang disajikan pada Tabel 3
kecil. Jumlah uang yang dikorupsi
di atas menunjukkan bahwa jumlah hasil
„hanyalah‟ sekitar Rp. 310,560,647.66
panen beras adalah sekitar 12,535.00 ton
(setara dengan US $23,385.59). Namun
per tahun. Jumlah total panen tersebut
demikian, dampak ekonomi yang
mengindikasikan bahwa produktivitas
ditimbulkan cukup besar.
11

lahan sawah di daerah tersebut adalah untuk pengadaan air bersih untuk
sekitar 18.6 ton / hektar per tahun. konsumsi kebutuhan domestik.
Periode masa tanam yang normal Semua rumah di desa-desa tersebut
adalah sekitar 3 kali dalam setahun. menggunakan sumur galian. Akan tetapi,
Akan tetapi, dengan tidak optimalnya di musim kemarau semua sumur
fungsi saluran irigasi Bendung Penggung mengalami kekeraingan. Satu-satunya
sebagai akibat tindak pidana korupsi yang dapat dilakukan penduduk desa
menyebabkan petani hanya dapat adalah dengan menggenangi tanah di
menanam padi sebanyak 2 kali dalam sekitar sumur (dalam istilah setempat
setahun. Hal ini dapat diartikan bahwa adalah „ngebleng‟) selama semalam
petani kehilangan satu kali masa tanam suntuk sehingga air dapat meresap ke
dan artinya petani kehilangan potensi dalam sumur galian milik mereka untuk
panen sekitar 33.33% dari hasil panen. digunakan keesokan harinya.
Di sisi lain, biaya produksi tanam Biaya tambahan yang harus
padi di sawah dan pemeliharaan ternak dikeluarkan rumah tangga adalah biaya
mengalami peningkatan di musim sewa mesin generator dan pompa air
kemarau. Petani dan peternak harus untuk menyedor air dari sungai terdekat
mengeluarkan biaya tambahan untuk guna menggenangi tanah di sekitar
menyewa generator dan pompa air untuk sumur galian mereka. Kadangkala
menyedot air dari sungai terdekat. Biaya sungai terdekat yang menjadi sumber air
tambahan yang harus dikeluarkan petani berjarak sekitar 500 – 1.000 meter. Hal
dan peternak untuk sewa generator dan ini tentu saja mengharuskan rumah
mesin pompa air di daerah tersebut tangga secara patungan menyewa lebih
adalah sekitar Rp. 250.000 per hari. dari 1 mesin generator dan mesin pompa
Biaya sewa tersebut tidak termasuk air.
biaya untuk membeli bahan bakar mesin Dampak ekonomi dari tidak
generator tersebut. optimalnya fungsi saluran irigasi
The economic impact of the Bendung Penggung yang disebabkan
corruption of the Penggung Dam karena tindak pidana korupsi dapat
irrigation channel is also suffered by diidentifikasikan sebagai berikut:
households in these villages. The • Menurunnya produktivitas pertanian selama
economic impact suffered is mostly in musim kemarau.
• Meningkatnya biaya produksi pertanian dan
the form of extra expenses to provide
pemeliharaan ternak selama musim
water consumption for domestic needs. kemarau.
Dampak ekonomi dari kasus tindak • Meningkatnya pengeluran rumah tangga
pidana korupsi dalam proyek rehabilitasi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air
saluran irigasi Bendung Penggung juga bersih rumah tangga.

diderita oleh rumah tangga di desa-desa


Berdasarkan hasil analisis di atas,
ini. Dampak ekonomi yang diderita
dapat disimpulkan bahwa korupsi
sebagian besar berupa biaya tambahan
merongrong pembangunan dengan
12

mendistorsi peraturan perundangan dan yang berwenang atas keuntungan pribadi


melemahkan landasan kelembagaan mereka adalah korupsi. Korupsi adalah
dimana pertumbuhan ekonomi bergan- penyalahgunaan atau penyalahgunaan
tung. Efek berbahaya dari korupsi sangat kekuasaan atau posisi kepercayaan untuk
parah pada orang miskin, yang paling keuntungan pribadi atau kelompok
terpukul oleh penurunan ekonomi, paling (Shleifer & Vishny, 2007).
bergantung pada penyediaan layanan Bukti telah menunjukkan konse-
publik, dan paling tidak mampu mem- kuensi serius dari korupsi terhadap
bayar biaya tambahan yang terkait pertumbuhan ekonomi, pembentukan
dengan penyuapan, kecurangan, dan modal, kemiskinan dan ketidaksetaraan.
penyalahgunaan hak istimewa ekonomi. Analisis investigasi tersebut, memeriksa
Dengan demikian, tindak pidana korupsi dugaan biaya korupsi terhadap
dapat dipandang sebagai “…one of the pembangunan dari dimensi normatif dan
greatest enemies of development” empiris telah menunjukkan dampaknya
(Werlin, 1998). terhadap keberlanjutan pembangunan
Korupsi adalah masalah sosial jangka panjang (Mathew, et al, 2013).
yang diminati banyak ilmuwan untuk Hasil temuan invistigasi menyim-
dijadikan bahan kajian. Ruzindana pulkan bahwa hipotesis yang
(1999) menegaskan bahwa korupsi di menyebutkan “all corruption, no matter
Afrika adalah masalah penyimpangan what its form is inimical to long term
rutin dari standar dan norma yang and sustainable development” terbukti
ditetapkan oleh pejabat publik dan pihak
kebenarannya (Mathew, et al, 2013).
yang berinteraksi dengannya. Jenis Dalam jangka pendek, korupsi mungkin
korupsi di Afrika telah diidentifikasi tampak bermanfaat bagi ekonomi dan
sebagai penyuapan, keuntungan pribadi, pembangunannya, namun penyalah-
dan manfaat lainnya bagi pekerja dan gunaan sumber keuangan dan peme-
pensiunan yang tidak ada (disebut ghost rintah ini bertentangan dengan pem-
worker). bangunan berkelanjutan jangka panjang;
Korupsi ditemukan dalam bentuk ada hubungan negatif antara korupsi dan
pemberian kontrak, promosi staf, laju pertumbuhan ekonomi jangka
dispensasi keadilan, dan penyalahgunaan panjang (Mtapuri, 2016).
jabatan publik, jabatan, dan hak
istimewa, penggelapan dana publik, Bentuk korupsi juga bisa
buku publik, publikasi, dokumen, berdampak pada pembangunan. Bank
keamanan dan rekening yang berharga. Pembangunan Asia (ADB) menyarankan
Korupsi bisa bersifat sistematis dan jika korupsi sangat dapat diprediksi,
mempengaruhi seluruh kehidupan dampak terhadap pembangunan dapat
sebuah organisasi atau masyarakat. dikurangi. Jika korupsi 'dapat
Perilaku tidak jujur dan ilegal yang ditaklukkan' dengan cara ini, dampaknya
dipamerkan terutama oleh orang-orang terhadap pembangunan berkurang.
13

Mengetahui biaya korupsi di muka korupsi (ZI). Di sektor pendidikan,


berarti bisa ditambahkan ke dalam pemerintah sudah mulai menerapkan
anggaran (Nakata, 1978). kurikulum pendidikan anti korupsi di
sekolah-sekolah jenjang SMA/SMK di
Jika korupsi terkonsentrasi
Boyolali.
ditingkat pejabat tinggi pemerintah, If
corruption is concentrated at the top Selain di sekolah-sekolah, pem-
government level, bureaucratic bangunan zona integritas bebas korupsi
assistance may reduce transaction costs (ZI) di Kabupaten Boyolali juga sudah
as it adds a measure of predictability to dilakukan kepada masyarakat umum dan
investment decisions, making the kepada instansi pemerintah. Kampanye
country inherently more attractive than anti korupsi kepada masyarakat
others where many different officials can dilakukan dengan sosialisasi dan
demand unspecified and unanticipated kampanye anti korupsi. Pembangunan
payments. However, there is still the integritas bebas korupsi (ZI) kepada
issue of potential growth and aparatur sipil negara dilakukan dengan
development that is wasted; a study of an penandatanganan pakta integritas yang
Asian country found that in none of the dilakukan oleh sekitar 13,000 aparatur
cases under consideration was the money sipil negara di seluruh Kabupaten
raised through corruption “directly and Boyolali.
productively invested” (Werlin, 1998). Temuan bahwa pendidikan dapat
Instrumen Sosial sebagai Sarana menjadi salah satu instrumen sosial
Pencegahan Korupsi pencegahan korupsi sejalan dengan
pandangan Kyambalesa (dalam Mtapuri,
Ada dua aspek penyebab 2016). Kyambalesa menjelaskan bahwa
terjadinya korupsi yang dapat “to curb corruption there is need for
diklasifikasikan sebagai cara pence- good governance, zero tolerance attitude
gahan. Kedua faktor penyebab tersebut to corruption, a trim civil service, decent
pay to public servants, compulsory
menurut Hartanti terdiri dari: (1)
ethics education as well as the provision
lemahnya pendidikan etika; dan (2) of anti-corruption hotlines”.
kurangnya pendidikan. Kedua faktor
Instrumen sosial kedua yang dapat
tersebut dapat dijadikan sebagai
menjadi sarana pencegahan korupsi
instrumen pencegahan korupsi bagi adalah etika atau moral. Adanya
generasi muda, sehingga kelak ketika pembangunan zona integritas bebas
mereka mengambil peran dalam korupsi (ZI) yang dilakukan pemerintah
membangun negara mereka memiliki Kabupaten Boyolali merupakan salah
integritas moral untuk tidak melakukan satu cara membangun moral dan
tindak korupsi. membentuk etika agar menjadi
masyarakat dan aparatur sipil negara
Dalam kaitannya pencegahan yang berintegritas.
korupsi, pemerintah Kabupaten Boyolali Pendidikan dan moralitas meru-
mulai membangun zona integritas bebas pakan instrumen sosial sebagai sarana
14

pencegahan korupsi. Hal ini dilandasi pemerintahan di Kabupaten Boyolali,


adanya premis bahwa penyebab utama munculnya keresahan masyarakat seperti
perilaku kriminal, termasuk korupsi, adanya potensi terjadinya friksi sosial,
adalah kondisi yang bersifat internal dari
adanya keresahan karena mengalami
individu yang bersangkutan, yaitu
moralitas rendah yang ada pada diri kekurangan air setiap musim kemarau.
mereka. Oleh karena itu pembentukan Pendidikan dan moral merupakan
moral menjadi salah satu upaya instrumen sosial sebagai sarana
pencegahan yang cukup efektif. pencegahan korupsi. Hal ini didasarkan
Pembangunan zona integritas be- pada premis bahwa penyebab utama
bas korupsi (ZI) mempersyaratkan berbagai perilaku kriminalitas, termasuk
adanya partisipasi masyarakat dalam korupsi di dalamnya, adalah kondisi
pencegahan korupsi yang paling efektif. internal di dalam diri individu, yaitu
Hal ini diistilahkan oleh Irvin dan rendahnya moralitas yang mereka miliki.
Stansbury (dalam Scachter, 2011) se- Langkah pemerintah Kabupaten
bagai dengan sebutan „with citizen Boyolali dalam pencegahan korupsi
participation the issue is not “how to” melalui pembangunan moral adalah
but “whether to at all.‟ melalui pembangunan zona integritas
bebas korupsi (ZI). Di sektor pendi-
SIMPULAN dikan, pemerintah sudah mulai mene-
Hasil-hasil yang diperoleh dari rapkan kurikulum pendidikan anti
penelitian ini adalah sebagai berikut. korupsi di sekolah-sekolah jenjang
SMA/SMK di Boyolali. Adapun di
Dampak ekonomi dari tindak pi- tingkat masyarakat, dilakukan dengan
dana korupsi Proyek Rehabilitasi Ben- menggalang partisipasi publik dalam
dung Penggung terutama terjadi pada pencegahan korupsi. Di tingkat aparatur
sektor pertanian, peternakan, perikanan, sipil negara, telah dilakukan penan-
pariwisata, dan sektor rumah tangga. Hal datanganan pakta integritas oleh 13.000
ini dikarenakan tidak optimalnya fungsi Aparatur Sipil Negara di pemerintahan
Kabupaten Boyolali.
Bendung Penggung mengakibatkan me-
ningkatnya biaya produksi pertanian, DAFTAR PUSTAKA
peternakan, perikanan, dan hilangnya
Abdullah, H. Rozali. 2007. Pelaksanaan
potensi pendapatan dari sektor pari-
Otonomi Luas Dengan Pemilihan
wisata, serta meningkatnya pengeluaran Kepala. Daerah Secara Langsung.
rumah tangga untuk pengadaan air Jakarta: Raja Grafindo
bersih. Dampak tersebut dirasakan lang-
Bonga, W. G., J. Chiminya, and C.
sung oleh masyarakat di tujuh desa, yaitu Mudzingiri. 2015. “An
Desa Karangjati, Ketoyan, Bolo, Wono- Explanatory Analysis of the
segoro, Bandung, Gosono, and Banyusri. Economic and Social Impact of
Dampak sosial yang dialami Corruption in Zimbabwe.” IOSR
masyarakat meliputi menurunnya keper- Journal of Economics and Finance
cayaan masyarakat terhadap aparatur (IOSR-JEF) Volume 6, Issue 1.
Ver. I (Jan.-Feb. 2015), PP 11-20.
sipil negara, yaitu kepada pegawai
15

Boyolali Inspectorate. 2012. Special Kirchherr, J. & Charles, K.J., 2016. The
Investigation on Penggung Dam social impacts of dams: A new
Rehabilitation Project. Report. framework for scholarly analysis.
Environmental Impact Assessment
Boyolali Regency Statistics Bureau,
Review.
2016. Boyolali in Numbers. Local
Government of Boyolali. Koner, J., A. Purandare & A. Dhume.
2012. “An Empirical Study on
Downing, T. E., & Garcia-Downing, C.
Impact of Infrastructural Develop-
2009. Routine and dissonant
ment on Social and Economic
cultures: A Theory about the
Growth in Indian State.” European
psycho-socio-cultural disruptions
Journal of Business and
of involuntary displacement and
Management, Vol 4, No.17, 2012.
ways to mitigate them without
inflicting even more damage. Lawal, Gbenga., and Ariyo Tobi. 2006.
Development and Dispossession: “Bureaucratic Corruption, Good
The Anthropology of Displace- Governance and Development:
ment and Resettlemen The Challenges and Prospects of
Institution Building in Nigeria.”
Duflo, E., & Pande, R. (2007). Dams.
Journal of Applied Sciences
The Quarterly Journal of
Research, 2(10) : p 642-649.
Economics, 122(2), 601–646.
Mathew, Rotimi Ekundayo., Barnabas
Estache A. & G. Garsous. 2012. “The
Obasaju., Adedoyin Isola Lawal.,
Impact of Infrastructure on Growth
& Joseph Olorunkanmi Ise. 2013.
in Developing Countries.” IFC
“Analysis of Corruption And
Economic Notes, Note 1, April
Economic Growth in Nigeria.”
2012.
Afro Asian Journal of Social
Fraenkel, Jack. R., and Norman E. Sciences Volume 4, No. 4.2
Wallen. 2012. How to Design and Quarter II 2013, pp: 1 – 19,.
Evaluate Research in Education
Miles, Matthew B., A. Michael
8th Edition. Boston: McGraw-Hill
Huberman., & Johny Saldana.
Higher Education.
2014. Qualitative Data Analysis: A
Hartanti, Evi. 2005. Tindak Pidana Methods Sourcebook 3rd Edition.
Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika. London: Sage Publications.
ICHRP. 2009. Corruption and Human Mtapuri, Oliver. 2016. “Corruption and
Rights: Making the Connection. Citizen Participation: A Critical
Switzerland: ICHRP Analysis. Bangladesh e-Journal of
Kibler, K., Tullos, D., Tilt, B., Wolf, A., Sociology. Volume 13, Number 1.
Magee, D., Foster-Moore, E., & January, 2016.
Gassert, F. (2012). Integrative Nakata, T. “Corruption in the Thai
Dam Assessment Model (IDAM) Bureaucracy, Who Gets What,
Documentation: Users Guide to How and Why in its Public
the IDAM Methodology and a Expenditures”, Thai Journal of
Case Study from Southwestern Public Administration, 18, 1978,
China. Corvallis, Oregon: Oregon pp.102-128 and also in Gray, C.
State University “Civil Service Compensation in
16

Indonesia”, Bulletin of Indonesian struction of the Ikawa Dam.


Economic Studies, 15, 1979, International Journal of Water
pp.85-113 Resources Development, 25(3),
419–430
Olson, Mancur. 2000. Power and
Prosperity. New York: Basic Tanwar, Gaurav. 2012. “Corruption and
Books. Its Impact on Development: A
Cross-National Study” Quarterly
Pitsoe, Victor J., 2013. “Values
Journal of Economics, vol. 110
Education as a Social Instrument
(3), 2012, pp: 1-34.
for Reducing Corruption, Poverty
and Inequality” Mediterranean Weda, Ida Bagus Ketut. 2013.
Journal of Social Sciences Vol 4 “Corruption in Social Pathology:
No 13 November 2013, pp: 745- Causes, Effects and the Handling
753. in Indonesian Development.”
Online Journal of Unmas
Schachter HL. 2011. Governance Re-
Denpasar.
flections on Political Engagement
and Voluntary Association; Werlin, H. 1979. “The Consequences of
Nonprofit and Voluntary Sector Corruption: The Ghanaian
Quarterly. 40 (4): 703-719. Experience”, in M. Ekpo, Ed.
Shleifer, A. & Vishny, R. 2007. Bureaucratic Corruption in Sub-
“Corruption”, The Quarterly Saharan Africa: Toward a Search
Journal of Economics, 108: 3, pp: for Causes and Consequences,
599-517, (University Press of America,
1979) p.253.
Strobl, E., & Strobl, R. O. 2011. The
distributional impact of large Zamahani, Majid. 2016. “The Political
dams: Evidence from cropland and Socio-Economic Causes and
productivity in Africa. Journal of Consequences of Corruption Case
Development Economics, 96(2), Study of Iran”. Journal of
432–450. International Business
Management, Vol. 10 No.7, pp:
Takesada, N. (2009). Japanese
1263 – 1269.
Experience of Involuntary Reset-
tlement: LongTerm Consequences
of Resettlement for the Con-

You might also like