Professional Documents
Culture Documents
Format Pengkajian KMB Tn.s
Format Pengkajian KMB Tn.s
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. Supriyadi
Usia : 60 tahun 10 bulan
Status Perkawinan : Cerai
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : DIII Hukum
Bahasa yang Digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Jl. Fatmawati
Sumber Biaya : BPJS
Sumber Informasi : Klien dan Rekam Medis
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama : diare, mual, lemas, pusing, dan sakit pada perutnya
b. Kronologis keluhan :
Faktor pencetus : klien mengatakan perutnya terasa sakit
saat makan dan akan Buang Air Besar.
Timbulnya keluhan : saat perutnya diisi makan maka akan
terasa perih dan klien BAB.
Lamanya : tidak menentu, lebih dari 5 menit.
Cara mengatasi : minum obat new diatab yang diberikan RS.
4. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko : Ayah klien
memiliki hipertensi.
Makanan yang tidak disukai Tidak suka bubur Tidak suka bubur dan
tahu rebus.
Waktu (Pagi/Siang/Malam/Tidak
Cokelat Kuning
tentu )
Padat agak lembek Cair dan berlendir
Warna : …..
Tidak ada Tidak ada
Konsistensi : …..
Penggunaan Laxatif : …..
2. Sistem Penglihatan
a. Posisi mata : (√) Simetris ( ) Asimetris
b. Kelopak mata : (√) Normal ( ) Ptosis
c. Pergerakkan bola mata : (√) Normal ( ) Abnormal……………………
d. Konjungtiva : ( ) Merah muda (√) Anemis
( ) Sangat merah
e. Kornea : (√) Normal ( ) Keruh / berkabut
( ) Terdapat pendaharan
f. Sklera : (√) Ikterik ( ) Anikterik
g. Pupil : (√) Isokor 2 cm ( ) Anisokor……..…….
( ) Midriasis ( ) Miosis
h. Otot-otot mata : (√) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling kedalam ( ) Berada diatas
i. Fungsi penglihatan : ( ) Baik (√) Kabur ( ) Dua bentuk/diplopia
j. Tanda-tanda radang : tidak ada
k. Pemakaian kaca mata : kacamata baca +
l. Pemakaian lensa kontak : tidak ada
m. Reaksi terhadap cahaya : + kiri - kanan
3. Sistem Pendengaran
a. Daun telinga : (√) Normal ( ) Tidak, kanan/kiri
b. Karateristik serumen ( warna, konsistensi, bau ) :
c. Kondisi telinga tengah : (√) Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
d. Cairan dari telinga : (√) Tidak ( ) Ada
e. Perasaan penuh ditelinga : ( ) Ya (√) Tidak
f. Tinitus : ( ) Ya (√) Tidak
g. Fungsi pendengaran : (√) Normal ( ) Kurang
( ) Tuli, kanan/kiri
h. Gangguan keseimbangan : (√) Tidak ( ) Ya
i. Pemakaian alat Bantu : ( ) Ya (√) Tidak
5. Sistem Pernafasan
a. Jalan nafas : (√) Bersih ( ) Ada sumbatan :
b. Pernafasan : (√) Tidak sesak ( ) Sesak
c. Menggunakan otot Bantu nafas : ( ) Ya (√) Tidak
d. Frekuensi : 20x/menit
e. Irama : (√) Teratur ( ) Tidak teratur
f. Jenis pernapasan : normal
g. Kedalaman : ( ) Dalam (√) Dangkal
h. Batuk : (√) Tidak ( ) Ya
i. Sputum : (√) Tidak ( ) Ya
j. Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
k. Terdapat darah : ( ) Ya (√) Tidak
l. Inspeksi dada : pergerakan dinding dada simetris,
terdapat bekas luka operasi pada dada bagian sternum dan scar pada
ICS 3 dan 4.
m. Palpasi dada : simetris pada dada kiri-kanan, tidak
nyeri, bekas luka drain menonjol.
n. Perkusi dada : sonor disemua lapang paru.
o. Auskultasi dada : bersih dan vesikuler pada semua lapang paru.
p. Suara nafas : (√) Vesikuler ( ) Ronchi
( ) Whezzing ( ) Rales
q. Nyeri saat bernapas : ( ) Ya (√) Tidak
r. Pengunaan alat bantu napas : (√) Tidak ( ) Ya :
6. Sistem Kardiovaskular
a. Sirkulasi perifer
Nadi 84 x/mnt : Irama : (√) Teratur ( ) Tidak
Denyut : (√) Lemah ( ) Kuat
Tekanan darah : 107/69 mmHg
Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya (√) Tidak
Kiri : ( ) Ya (√) Tidak
Temperatur kulit : (√) Hangat 37,33̊ C ( ) Dingin
Warna kulit : (√) Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan
Pengisian kapiler : Tangan kiri-kanan 3 detik, Kaki kiri-kanan 4 detik.
Edema : (√) Ya ( ) Tidak
( ) Tungkai atas (√) Tungkai bawah dibagian dorsal pedis
( ) Periorbital ( ) Muka
( ) Skrotalis ( ) Anasarka
b. Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apikal :
Irama : (√) Teratur ( ) Tidak teratur
Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
Sakit dada : ( ) Ya (√) Tidak
- Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa aktivitas
- Karateristik : ( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti dibakar
( ) Seperti ditimpa benda berat
- Skala nyeri :
7. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi
Pucat : ( ) Tidak ( ) Ya
Pendarahan : (√) Tidak ( ) Ya
( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan
( ) Pendarahan gusi ( ) Echimosis
f. Pemeriksaan reflek :
Reflek fisiologis : (√) Normal ( ) Tidak
Reflek patologis : (√) Tidak ( ) Ya
9. Sistem Pencernaan
a. Keadaan mulut : 1. Gigi : (√) Caries ( ) Tidak
2. Gigi palsu : ( ) Ya (√) Tidak
3. Stomatitis : (√) Ya, bagian bibir dalam atas ( ) Tidak
4. Lidah kotor : (√) Ya, pada lidah terdapat banyak jamur candidiasis, terlihat
bercak warna putih, terasa pahit saat makan dan minum ( ) Tidak
5. Salifa : (√) Normal ( ) Abnormal
DATA TAMBAHAN :
Ekstremitas bawah terdapat edema bagian dorsal pedis.
D. DATA PENUNJANG ( Hasil Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab, Radiologi,
Endoskopi, dll ) lengkapi dngan tanggal pemeriksaan
Terlampir
`1PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Cairan : NS+KCl 25 meq / 6 jam
2. Diet : diet lunak tak sayur 1700 kkal (diet lunak rendah serat)
3. Obat :
No. Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping
1. Paracetamol 3 x 500 mg PO mengurangi rasa nyeri gejala ringan seperti
ringan sampai sedang, pusing sampai efek
seperti sakit kepala, samping berat
sakit gigi, nyeri otot, seperti gangguan
dan nyeri setelah ginjal, gangguan
pencabutan gigi serta hati, reaksi alergi
menurunkan demam. dan gangguan darah.
Selain itu, parasetamol Reaksi alergi dapat
juga mempunyai efek berupa bintik –
anti-radang yang bintik merah pada
lemah. kulit, biduran,
sampai reaksi alergi
berat yang
mengancam nyawa.
Gangguan darah
dapat berupa
perdarahan saluran
cerna, penurunan
kadar trombosit dan
leukosit, serta
gangguan sel darah
putih.
(Kelompok 3)
ANALISA DATA
Data Subyektif :
Klien mengatakan :
1. Badannya lemas
2. Pusing
Data Obyektif :
1. Tanda-Tanda Vital klien :
TD = 107/69 mmHg, N = 84x/menit,
RR = 20x/menit, Suhu = 37,33̊ C.
2. Nadi teraba lemah
3. Turgor kulit jelek
4. Membran mukosa bibir kering
5. CRT = Ekstremitas Bawah Kiri-Kanan Faktor psikologis: Defisit nutrisi
3. 4 detik. Kengganan untuk
6. Hasil Laboratorium : makan
Kalium = 1.64 mmol/l ↓
Kalsium Total = 6.20 mg/dl ↓
7. Balance Cairan = -380cc
8.Terapi yang didapat :
KSR 3x1200mg
CaCO3 3x500mg
1.
Data Subyektif :
Klien mengatakan :
1. Tidak nafsu makan
2. Pahit saat makan dan minum
3. Merasa mual
Data Obyektif :
1. Berat Badan turun.
BB sebelum sakit : 71kg, saat sakit :
52kg.
2. BB Ideal = (TB-100) ± 10%
= (173-100) ± 10%
= 73 ± 7.3
= 65.7 – 80.3 kg
3. IMT =
= 17.3
5. Hasil Lab :
Hb = 11.6 g/dl ↓
6. Terd
apat
sariawan
dan jamur
di lidah
7. Bisi
ng usus =
22x/menit
8. Me
mbran
mukosa
pucat
9. Ra
mbut
rontok
10.
Mendapat
terapi :
ranitidin 2x2ampul
DIAGNOSA KEPERAWATAN
.
RENCANA (INTERVENSI) KEPERAWATAN
Meliputi tindakan keperawatan independen & dependen
Mandiri
Tujuan : 1. Kaji nutrisi pasien dan R/ Pengkajian penting dilakukan
A. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
07.45
Melakukan handover dari dinas malam ke dinas pagi.
08.10 1,2,3
Mengobservasi keadaan umum klien
R: Klien mengeluh lemas, pusing. Kesadaran klien compos
mentis, keadaan umum baik, klien tampak pucat, konjungtiva
dan mukosa mulut pucat.
08.45 1,2,3
Memberi terapi obat sesuai instruksi dokter.
Rantidine 1 x 2 ml (amp) IV
New Diatab 1 x 2 tab pO
KSR 1 x 600mg pO
CaCO3 1 x 500mg pO
Ciprofloxacin 1 x 500mg pO
R: Klien mengeluh tidak nyeri, sedikit mual karena obat yang
pahit. Obat yang dihabiskan semua, tidak muntah, klien
mengerutkan dahi karena rasa obat yang pahit dan sedikit mual.
03.15 1,2,3
04.50 1,3
Menyiapkan air hangat dan biasa untuk mandi dan sikat gigi.
R: Klien tidak ingin mandi, tetapi hanya sikat gigi saja. Mulut
klien sudah wangi dan segar.
07.00 3
Mengkaji nutrisi dan makan klien
R: Klien mengatakan tidak nafsu makan, merasa mual, lemas dan
hanya habis 1/3 porsi makanan.
07.15 3
Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering
R: Klien mengerti dengan anjuran yang diberikan, klien
mengatakan akan menghabiskan makanan jika lauknya
mendukung apa yang ia suka, klien sudah menghabiskan makan
walaupun 1/3 porsi.
07.30 3
Mengkaji frekuensi mual dan penyebab mual.
R: Klien merasa mual setiap makan, merasa mual sekitar 2 menit,
mual akan hilang ketika makan dihentikkan.
07.40
Melakukan hand over dari dinas malam ke dinas pagi.
EVALUASI KEPERAWATAN
P: Intervensi dilanjutkan
1. Pantauintake output cairan klien 24 jam
2. Ukur TTVsetiap 4 jam
3. Kolaborasidengan tim dokter dalam memberikan terapi obat anti
diare: New Diatab 3 x 2 tab
4. Kolaborasi dengan tim dokter dalam memberikan terapi IVDN
sesuai dengan terapi
- Ns + KCl 25 meq / 6 jam
5. Monitor hasil laboratorium
2. Senin, 16 S: Klien mengatakan pusing, lemas serta merasa mual. Klien mengatakan
April 2018 pahit apabila makan dan minum
22.00 WIB
O: TTV: TD : 107/76 mmHg
Suhu: 37,3 C
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Turgor kulit klien kering, terdapat edema pada kedua tungkai, klien
tampak pucat, konjungtiva anemis, rambut klien tampak rapuh dan
terdapat beberapa yang rontok.Belance cairan 280 ml, volumen urin klien
menurun
hasil laboratorium:
- Kalium: 1,64 N: 3,10-5,10 g/dl
- Kalsium total: 6,20 N: 3,40-4,80
- Hb: 11,6 N: 13,2-17,3 g/dl
Terpasang infus Ns + KCl 25 meq/6 jam tak ada flebitis
P: Intervensi dilanjutkan
1. Ukur TTV klien setiap 4 jam
2. Pantau inatke-output klien
3. Kaji status hidrasi klien
4. Anjurkan klien untuk banyak minum
5. Kolaborasi dengan tim dokter terhadap pemberian terapi
- Ns + KCL 25meq
- KSR 3 x 1200mg
- CaCO3 3 x 500mg
3. Senin, 16 S: Klien merasamual dan nafsu makan tidak ada, mengeluh nyeri pada
April 2018 perutnya saat makan dan setelah BAB. Nyeri terasa melilit, tidak ada
22.00 muntah. Klien mengatakan BB sebelum sakit 71 Kg
WIB
O: Klien compos mentis, tampak pucat dan lemas, makan tidak habis
untuk makan malam, makan siang habis ¼ porsi makan pagi hanya 2
sendok, tampak kurus, turgor kulit tidak elastis, diberikan ranitidine
untuk obat lambung 2 x 2 ml,terdapat jamur pada lidah, bercak putih pada
lidah.
A: Masalah defisit nutrisi belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Tingkatkan pemberian makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait diet yang diberikan
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai terapi;
ranitidine 2 x 2ml
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi albumin 1 x100
ml 20%
5. Ukur BB klien, IMT, Lila
6. Motivasi klien untuk meningkatkan makandan menghindari makan
penyebab alergi
7. Pantau intake nutrisi klien
8. Monitor hasil laboratoriun terhadap albumin dan eritrosit.
1 Selasa, 17 S: Klien mengatakan BAB 2 kali, perut terasa sakit saat BAB, merasa
April 2018 lemas setelah BAB dan mual
22.00 WIB
O: TTV: TD: 104/68mmHg
N: 81 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36C
Compos mentis, turgor kulit kering dan tidak elastis, mukosa bibir kering,
konjungtiva anemis, hasil laboratorium:
Hasil Laboratorium Fases :
- Konsistensi cair
- Warna coklat
- Bau normal
- pH normal 8,0 N: 7,0-8,0
- Unsur mikroskopik
1. Cacing negatif
2. Jamur negatif
- Bakteri : 11,6 N: 11,4/ul
P: Intervensi dilanjutkan
1. Pantau frekuensi BAB, warna dan karakteristik
2. Kolaborasi dengan tim dokter terhadap pemberian terpai obat anti
diare dan antibiotik
- New diatab 3 x 2tab
- Ciprofloxacin 2 x 500mg
3. Ukur TTV klien
4. Kolaborasi dengan dokter terhadap pemeriksaan diagnostik CT-
Scan dengan kontras
2 Selasa, 17 S: Klien mengatakan tidak suka minum karena terasa pahit di mulut,
April 2018 mual, dan lemas
22.00
WIB O: TTV: TD:104: 104/68 mmHg
RR: 20 x/menit
N: 81 x/menit
Suhu: 36 C
Turgor kulit kering, terdapat edema pada kedua tungkai, mukosa bibir
kering, konjungtiva anemis.
Belance Cairan :
- Intake cairan:
Infus Ns+KCl 25 meq/6jam: 2000 ml/24 jam
Minum 2 gelas (mug) 300 ml: 600 ml
Total: 2600 ml
- Output cairan:
IWL 15 x 52kg: 780 ml
Urin output : 500+500+200+400: 1.600 ml
Fases : 200+200: 400
Total: 2.780 ml
- Balance cairan: 2.600 ml-2.780 ml: -180 ml
Elektrolit Darah :
- Kalium darah : 1,78 N: 3,10-5,10
- Klorida darah 109 N: 95-108
P: Intervensi dilanjutkan
1. Ukur TTV klien
2. Pantau intake-output klien
3. Dorong klien untuk meningkatkan intake minum
4. Kolaborasi dengan dokter terhadap pemberian terapi sesuai indikasi
- KN-2 /6jam
- KSR 3 x 1200mg
- CaCO3 3 x 500mg
3 Selasa, 17 S: Klien mengatakan masih mual, perut terasa sakit saat BAB, pahit saat
April 2018 makan dan minum, merasa lemas, nafsu makan ada.
22.00
WIB O: Klien menghabiskan makan siang, makan malam habis ¾ porsi, BB:
52 Kg, Lila: 19 cm, IMT: 17, 3 kg/m2, tampak kurus, telah diberi
albumin 20%, turgor kulit kurang baik, tampak kurus
Hasil laboratorium:
- Albumin: 2,50 g/dl
A: Masalah defisit nutrisi belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Tingkatkan pemberian makan
2. Kolaborasi dengan tim dokter terhadappemberian obat sakit perut
dan mual.
3. Monitor hasil laboratorium, albumin, dan eritrosit
4. Timbang BB klien
5. Pantau intake nutrisi klien
1. Rabu, 18 S : Klien mengatakan lemas setelah BAB, BAB sudah 2 kali dengan
April 2018 konsistensi cair sedikit berampas, warnanya kuning. Perut terasa sakit
ketika BAB.
O : TTV
TD : 110 / 60 mmHg RR : 16x /menit
N : 80 x/ menit S : 36°C
Kesadaran compos mentis, keadaan umum baik. Klien tampak pucat,
kongjungtiva anemis, turgor kulit menurun. BAB cair, berampas, warna
kuning
Bising usus 24 x/menit BB : 52 kg
Hasil CT-Scan abdomen dengan kontras:
- Fatty liver dengan hidrops KE dan dilatasi duktus bilier intrahepati
dan CBD ec lesi berbentuk bulat dengan densitas hipohiperdens pada
distal CBD ukuran sekitar 0,9cm → suspek sludge yang memadat
dengan komponen kalsifikasi
- Asites intraabdomen
- Penebalan dinding usus dengan penyangatan pasca kontras dinding
usus, DD/ inflamasi
- Kista simple pole diatas ginjal kiri
- Spondilosis lumbal
- Tidak tampak metastasi pada organ intra abdomen
A : Masalah diare belum terasi
P : Intervasi diare dilanjutkan
1. Pantau TTV
2. Pantau intake output
3. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian terapi:
- New diatab 3 x 2tab
- Ciprofloxacin 2 x 500mg
P : Intervensi dilanjutkan
- Pantau tanda tanda vital
- Pantau intake output cairan
- Kaji status hidrasi
- Anjurkan klien banyak minum
- Monitor hasil lab
- Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat :
KSR 3 x 1200 mg
CaCO3 3 x 500 mg
S :
- klien mengatakan tidak nafsu makan
Rabu, 18 - klien mengerti tentang anjuran menjaga kebersihan mulut, makan
April 2018 sedikit namun sering, dan kebutuhan nutrisi klien yang tepat
3 - Klien mengatakan merasa mual setiap makan selama 2 menit dan hilang
jika berhanti makan
- klien merasa nyeri saat diberikan obat injeksi (IV) ranitidine
P : intervensi dilanjutkan
1. Tingkatkan pemeberian makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait diet yang diberikan: diit rendah sisa
1700kkal
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai terapi ranitidine
2 x 2 ml
4. Pantau BB klien
5. Motivasi klien untuk meningkatkan makan
6. Pantau intake nutrisi
7. Monitor hasil laboratorium