Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keluhan dalam satu sisi merupakan alat kendali atau evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang selama ini diberikan kepada
masyarakat, namun pada sisi lain adalah suatu hal yang perlu
diperhatikan dan dianggap sebagai suatu masalah yang perlu dicari jalan
keluarnya. Penanganan terhadap munculnya keluhan harus ditanggapi
secara rasional dan sebaiknya mengeliminir emosional.
Secara definisi keluhan diartikan sebagai salah satu penyataan atau
ungkapan rasa kurang puas terhadap suatu produk atau layanan jasa
baik secara lisan maupun tertulis oleh penyampai keluhan baik internal
maupun eksternal, atau sebuah ungkapan ketidak puasan antara
harapan dan fakta terhadap apa yang diterima dalam bentuk produk atau
layanan jasa. Masalah kualitas pelayanan menjadi faktor penting dalam
sebuah kelembagaan baik secara organisasi publik atau pemerintahan.
Dalam upaya pencapaian tujuan yang optimal Rumah Sakit
Wilujeng Kediri mempunyai kontribusi meningkatkan pelayanan terhadap
pasien sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
2. Tujuan
a. Untuk mengatur penanganan keluhan pasien dan keluarga agar dapat
tercapai penyelesaian masalah, sehingga terwujudnya tindakan ke arah
perbaikan dan pencegahan yang efektif dan efisien.
b. Tersedianya tatacara atau langkah-langkah yang jelas ketika
mendapatkan keluahan serta upaya dalam mengatasinya.
c. Menciptakan pemahaman dan keyakinan bahwa keluhan dapat
diselesaikan dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
d. Membantu mengatasi rasa bersalah atau minder atau kurang percaya
diri atau takut baik secara individu atau instansi yang menangani
pasien.
e. Menerima keluhan pasien sebagai umpan balik yang berharga bukan
sebagai ancaman.
f. Menghasilkan catatan atau rekam jejak yang dapat digunakan untuk
menganalisa kemungkinan peningkatan pelayanan.
g. Sebagai alat bantu pengawasan dan evaluasi kinerja staf.
3. Pengertian
Keluhan adalah saran dan masukan berupa kritikan dan atau
keberatan yang disampaikan secara lisan ataupun tertulis dari pihak
eksternal maupun internal terhadap pelayanan yang diberikan.
1
Kepuasan adalah perasaan senang yang bersifat memuaskan,
menyenangkan dan melegakan terhadap suatu pelayanan yang sudah
diterima.
Kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan
harapannya, apabila kinerja tidak sesuai dengan yang diharapkan maka
akan muncul rasa kecewa dan tidak puas.
Pelanggan yang puas akan setia lebih lama dan kurang sensitif
terhadap harga dan akan memberi komentar yang baik.
Ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan
pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang sudah diberikan.
Ketidakpuasan pasien akan menimbulkan keluhan.
2
BAB II
TATA LAKSANA
3
5. Jika solusi tidak memuaskan, direktur meneruskan ke konsultan
hukum dan akan diteruskan pada tingkat pengadilan apabila solusi
tidak dapat memuaskan pasien dan keluarga.
6. Apabila solusi sudah dapat memuaskan pasien dan keluarga pada
tingkat bawah, maka masalah sudah dianggap selesai dan kedua
belah pihak menanda - tangani kesepakatan yang telah di buat.
7. Pasien dan keluarga juga dapat mengisi angkat kepuasan pelayanan
rumah sakit yang disediakan oleh pelayanan pelanggan sebagai
umpan balik kinerja staf
Catatan :
1. Ditingkat Instalasi / Unit / Ruang keluhan di selesaikan dalam waktu 1
x 24 jam
2. Di tingkat manajemen / Direksi, keluhan di selesaikan dalam waktu 2 x
24 jam
4
C. Alur Keluhan Pasien dan Keluarga
Pelayanan pelanggan
Direktur
Konsultan Hukum
Pengadilan
5
BAB III
DOKUMENTASI
a. Rawat inap :
Dicatat pada rekam medis
b. Rawat jalan :
Status pasien rawat jalan
c. Rawat bedah sehari atau One Day Care (ODC) :
Dicatat pada rekam medis
d. Keluahan via media elektronik, surat tertulis dan angket kepuasan pasien
dicatat secara terperinci di unit pelayanan pelanggan.
6
BAB IV
PENUTUP
Ditetapkan di Kediri
Pada tanggal : Mei 2017
Direktur Rumah Sakit Wilujeng
Kabupaten Kediri
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mohammad Mulya Hadi dkk (2006). Komunikasi Efektif Dokter – Pasien.
Jakarta : Konsil Kedokteran
Capernito, Lynda Juall. (2000). Aplikasi Pada Praktek Klinis. Diagnosa
Keperawatan, Edisi Ke 6, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. EGC
http:// himitsuqalbu, wordpress com/layanan informasi makalah.
Republik Indonesia. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (Patient Safety). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Republik Indonesia (1996). Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996
tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran.
Republik Indonesia. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta :Direktur Jendral Pelayanan Medis.
Utja, Adang Sudjana dkk. (2006). Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran,
Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia.