Professional Documents
Culture Documents
Standar Prosedur Opersional
Standar Prosedur Opersional
No. Dokumen
No.Revisi Halaman
1
RSUD 02 1/1
KAB. JOMBANG 01/YANMED.KSM.ANS/ADM
/00001 5
Disahkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
01 September 2014vember
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang
penyakit, tindakan operasi, dan resiko dari tindakan operasi
Tujuan Pasien dan keluarga mengerti perihal tindakan dan akibat dari
tindakan,sehingga tidak ada salah faham.
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Prosedur sedasi tingkat sedang dan bius umum ataupun regional yang
harus dikerjakan dan dalam pengawasan petugas anestesi.
8. Catat lokasi infus atau tipe canula meliputi lokasi dan nomor yang
digunakan.
9. Selanjutnya lakukan observasi vital sign tiap 5 menit pada
masing-masing penderita.
10. Catat balance cairan pre anestesi dan intra anestesi meliputi
penggunaan cairan kristaloid, koloid dan darah.
Unit Terkait - OK IBS
- OK IGD
PRA INDUKSI
01 September 2014vember
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Evaluasi pra anestesi adalah langkah awal dari rangkaian tindakan
anestesi yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan untuk
menjalani tindakan pembedahan.
Tujuan 1. Mengetahui status fisik pasien prabedah
2. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi
3. Memilih jenis/teknik anestesi yang sesuai
4. Meramalkan penyulit yang mungkin akan terjadi selama operasi
dan atau pasca bedah
5. Mempersiapkan obat/alat guna menanggulangi penyakit yang
diramalkan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Lakukan Anamnesis
Meliputi Identitas pasien atau biodata
Anamnesis khusus yang berkaitan dengan penyakit bedah
yang mungkin menimbulkan gangguan fungsi system organ.
Anamnesis Umum yang meliputi;
a. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita/sedang diderita
b. Riwayat pemakaian obat yang telah/sedang digunakan yang
mungkin berinteraksi dengan obat anestesi
c. Riwayat operasi/anestesi terdahulu
SPO PRA INDUKSI
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014v
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tekhnik anestesi yang digunakan pada pasien yang dibius bisa
anestesi general atau anestesi regional meliputi anestesi spinal (SAB)
anestesi peridural (blok saraf perifer)
Tujuan Untuk mendapatkan tekhnik anestesi yang paling aman, tanpa/
minimal komplikasi dan dengan biaya yang efektif dan efisien.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. SPO tekhnik anestesi general (Umum)
- Lakukan check daftar tilik keselamatan pasien dengan
lengkap lanjutkan dengan pre oksigenasi selama 2 menit.
- Lakukan Tekhnik induksi, bisa dengan intravena atau
inhalasi.
- Tekhnik anestesi general yang dipilih bisa digunakan general
inhalasi ataupun Total Intravenus Anesthesia (TIVA), Total
Control Infution (TCI)
- General anestesi inhalasi bisa dipilih masker untuk operasi
maksimal 1 jam dan posisi terlentang atau supine.
- General anestesi inhalasi bisa juga dipilih intubasi ataupun
laryngeal mask sesuai pilihan dokter anestesi.
2. SPO tekhnik anestesi regional spinal anestesi
- Lakukan check daftar tilik keselamatan pasien dengan
lengkap lanjutkan pembiusan dengan regional spinal
anestesi.
- Posisikan pasien dengan tidur miring ataupun dengan posisi
pasien duduk.
TEKNIK PEMBERIAN ANESTESI
Disahkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
01 September 2014vember
2HGG012
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2H
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Hal-hal yang perlu dimonitor selama pembiusan dan atau
pembedahan berlangsung
Tujuan Untuk keselamatan pasien selama pembiusan secara maksimal
Mencegah terjadinya kecelakaan selama pembiusan
Untuk mendapatkan kondisi pembedahan yang ideal dengan tekhnik
anestesi yang efektif dan efisien
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Catat pada kolom atas Nomor Kamar Operasi, hari dan tanggal
operasi, jam mulai dan selesai operasi, diagnose pra operasi dan
tindakan operasi yang dilakukan
2. Catat pada kolom samping kanan atas nama dokter bedah, asisten
bedah I dan II, perawat Scrub, perawat sirkuler, dan kelas
dirawat.
3. Catat pada kolom pengkajian awal keadaan fungsi vital awal
pada jam berapa meliputi tensi, nadi, respirasi, dan suhu tubuh.
4. Catat lembar foto rontgen yang ada, tanggal dan hasil rontgen
tersebut.
5. Catat Ada tidaknya EKG pada tanggal dan hasil EKG
6. Hal-hal lain yang belum tercantum bisa dicatat dibawahnya.
7. Catat Pada kolom intra operatif yaitu posisi pasien selama
operasi, cairan preparasi yang digunakan, penggunaan alat
MONITORING BEDAH SELAMA PEMBEDAHAN
Disahkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
01 September 2014vember
2H dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pencatatan hal-hal dalam form rekamedis hasil dari tindakan operasi
tersebut
Tujuan Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat terhadap suatu hal
mengenai tindakan operasi yang telah dilakukan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Cantumkan nomor RM pada kolom kanan atas Form laporan
operasi atau tindakan operasi
2. Tulis Identitas pasien meliputi Nama Penderita, Tanggal Lahir
Penderita, Dari Ruangan apa, Kelas berapa.
3. Cantumkan Pada kolom kiri atas nama dokter penanggung jawab
bedah. Disampingnya dicatat nama operator-operator.
4. Cantumkan pada kolom kanan atas nama-nama perawat bedah
dan juga perawat anestesi
5. Cantumkan pada kolom di bawah DPJP Bedah nama ahli anestesi
dan jenis anestesi yang dilakukan.
6. Catat jaringan yang dilakukan eksisi atau insisi, dikirim untuk
pemeriksaan Pathology Anathomy atau tidak.,
7. Catat juga nama macam jaringan yang dikirim apakah berupa
cairan, jaringan atau bentuk lain-lain.
8. Cantumkan tanggal operasi dan nama tindakannya.
PEMBUATAN LAPORAN OPERASI
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014ember HG
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pasien setelah dilakukan sedasi sedang dan dalam harus dijaga jalan
napas tetap bebas dan pemberian oksigenasi sampai pasien sadar
kembali.
Tujuan Supaya pasien aman atau selamat melewati masa pemulihan dari
pembiusan dan sadar kembali.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Monitor tanda tanda vital pasien tiap 5 menit selama anestesi
berlangsung .
2. Teruskan monitoring ini sampai pasien memasuki masa
pemulihan di ruang recovery room.
3. Jaga jalan napas tetap bebas sejak obat inhalasi atau obat anestesi
intravena di stop pemberiannya.
4. Berikan Oksigenasi 100% sesaat sebelum pasien dipindahkan ke
ruang pulih sadar.
5. Teruskan Tindakan ini selama di ruang recovery sampai sadar
kembali dengan dimonitor tiap 10 menit meliputi semua tanda
tanda vital dan SpO2.
6. Catat Waktu dimulai dan di akhirinya pemulihan dalam rekam
medis pasien.
Unit Terkait - OK IBS
- RR
- OK IGD
- ROI
POST SEDASI (PEMULIHAN DAN DISCHARGE)
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Mengoptimalkan kondisi pasien pasca anestesi untuk dipindahkan ke
ruangan perawatan
Tujuan 1. Menjaga jalan napas tetap bebas sampai pasien sadar dari bius.
2. Memberikan oksigenasi yang baik agar tidak sampai terjadi
hipoksia karena pasien masih mengalami depresi pasca
pemberian obat-obat anestesi.
3. Menjaga fungsi vital pasien dalam batas normal setelah
pembedahan / anestesi berakhir.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Kirim pasien ke kamar pulih sadar dengan pengamanan jalan
napas sampai penderita sadar.
2. Berikan oksigenasi dengan oksigen masker 6 s/d 8 Lpm untuk
pasien pasca bius umum atau sedasi dalam dan pemberian oksigen
nasal canul/ nasal kateter 2 s/d 3 Lpm untuk pasca sedasi sedang
atau bius regional.
3. Berikan analgetik dan sedatif sesuai dengan kondisi pasien.
4. Pindahkan pasien ke ruangan atas perintah dokter spesialis
anastesi.
5. Pindah ke bangsal bila telah memenuhi kriteria.
6. Pindahkan pasien ke HCU/ICU dengan konsultasi sebelumnya
dengan dokter spesialis anestesi Bila pasien belum stabil atau
belum memenuhi kriteria pemindahan pasien kebangsal rawatn
inap.
POST SEDASI (PEMULIHAN DAN DISCHARGE)
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah langkah yang harus dilakukan ketika memindahkan
pasien dari brancart dalam ke brancart luar
Tujuan Mencegah pasien terjatuh, atau terjadi komplikasi. Pada waktu
pemindahan pasien di kamar operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Pindahkan pasien dan pastikan roda brancart dan meja operasi
dalam keadaan terkunci.
2. Persilahkan Pasien pindah sendiri jika kesadaran penuh dan tanpa
fraktur dengan syarat dalam pengawasan perawat
3. Pindahkan pasien minimal dengan 3 orang dalam pengawasan
satu orang perawat.
4. Pindahkan pasien dengan hitungan, dan gerakan yang sama
5. Pindahkan Pasien fraktur dengan fiksasi daerah fraktur
6. Pindahkan Pasien setelah skor aldrette 10
7. Pindahkan Pasien setelah dilakukan evaluasi nyeri pasca anestesi
dengan hasil skor ringan (skor 1-3)
8. Pindahkan Pasien pasca anestesi dengan regional anestesi SAB
dengan skor bromage dengan jumlah skor minimal 2.
9. Pindahkan pasien dengan serah terima antara petugas RR dengan
petugas ruangan dengan ditulis tanggal dan jam pindah serta
disetujui oleh dokter anestesi.
10. Bubuhkan tanda tangan dokter anestesi, petugas RR dan petugas
ruangan pada kolom yang telah disediakan.
PINDAH RUANGAN PASCA ANESTESI
Disahkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
01 Sptember 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Meliputi asuhan medis dan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien
pasca bedah
Tujuan Untuk keselamatan pasien yang baru saja menjalani pembedahan.
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang
penyakit, tindakan operasi, dan resiko dari tindakan operasi
Tujuan Pasien dan keluarga mengerti perihal tindakan dan akibat dari
tindakan,sehingga tidak ada salah faham
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Laporkan kepada dr. jaga Anastesi tentang pasien yang akan
dilakukan anastesi sedative sedang dan dalam, (pelaporan
dilakukan oleh perawat ruangan).
2. Periksa pasien sebelum dilakukan tindakan anastesi sedative
sedang dalam pemeriksaan dilakukan oleh dokter jaga anastesi.
3. Buat resep dan alat kesehatan sesuai rencana anastesi yang
dilakukan oleh dokter jaga anastesi pre operasi.
4. Serahkan resep kebagian farmasi yang ditunjuk, yang dilakukan
oleh perawat ruangan.
5. Bawalah obat dan alkes yang telah disiapkan menuju ruang
tindakan anastesi.
6. Buatkan resep baru sesuai yang dibutuhkan Bila terjadi
perubahan anastesi
Unit Terkait Semua Ruangan
PENGGANTIAN SODA LIME (CO2 ASORBSABLE)
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah cara penggantian maupun kapan butiran soda lime tersebut
diganti pada mesin anastesi di RSUD Kabupaten Jombang
Tujuan 1. Untuk mengetahui kapan butiran soda lime tersebut waktunya
diganti
2. Meminimalisir terjadi kesalahan dalam pembiusan terutama
dalam proses penyerapan gas co2 pada mesin anastesi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Ketahui warna dasar dari soda lime tersebut sebelum digunakan
dan sesudah digunakan bila warna dasar putih akan berubah
kebiruan. Bila warna dasar warna merah akan berubah putih
kekuningan
2. Buka tutup tabung soda lime dan lepaskan dari mesin anastesi.
3. Pakai sarung tangan disposable untuk membuang butiran soda
lime kemudian membersihkannya.
4. Masukkan butiran soda lime kedalam tabung (ada dua macam,
bisa warna merah atau warna putih)
5. Lepaskan sarung tangan kemudian masukkan tabung kedalam
mesin anastesi dan tutup kembali tabung tersebut
6. Beri lebel pada tabung yang berisi tulisan tanggal penggantian,
warna dasar butiran soda lime dan warna sesudah pemakaian
Unit Terkait - OK IBS
- OK IGD
PENULISAN STATUS ANESTESI
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh dokter anestesi
maupun penata anestesi dan petugas ruang pulih sadar dalam mengisi
status anestesi
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh dokter anestesi ,
penata anestesi dan petugas ruang perawatan dalam mengisi form
Informasi dan persetujuan tindakan anestesi
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh petugas ruang
perawatan dalam menuliskan form ceklist verifiksi pre operasi.
Tujuan - Agar kelengkapan dari persiapan pasien operasi tidak ada yang
terlewat
- Dokter dan perawat mudah melakukan pengecekan kelengkapan
persiapan operasi.
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh petugas kamar bedah
dan ruang pulih sadar dalam menuliskan form ceklist verifiksi post
operasi.
Tujuan - Agar kelengkapan dari persiapan pasien operasi tidak ada yang
terlewat
- Dokter dan perawat mudah melakukan pengecekan kondisi pasien
post operasi tersebut
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Siapkan form ceklist verifikasi post operasi diruang pembedahan
atau kamar operasi.
2. Setelah operasi petugas ruang bedah menuliskan data yg ada
pada ceklist tersebut kemudian memberikan tanda tangan.
3. Petugas / perawat ruang pulih sadar memberikan tandatangan
pada kolom penerimaan sekaligus memeriksa kondisi pasien.
4. Pada waktu serah terima dengan perawat ruangan , perawat RR
menandatangani pada kolom penyerahan dan perawat Ruangan
menandatangani pada kolom penerimaan sekaligus memeriksa
kondisi pasien dan kelengkapan status pasien
5. Pada waktu menandatangani , kedua petugas harus tau kondisi
pasien dan isi dari status pasien tersebut
Unit Terkait - R Bedah Sentral
- R Operasi IGD
- Ruangan lain yang melibatkan anestesi dan pembedahan
PENULISAN CEKLIST KESELAMATAN PASIEN OPERASI
Disahkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
01 September 2014vember 2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh petugas kamar bedah
dalam menuliskan form ceklist keselamatan pasien operasi.
Tujuan - Agar kelengkapan dari persiapan pasien operasi tidak ada yang
terlewat
- Dokter dan perawat mudah melakukan pengecekan kondisi pasien
menjelang pembiusan , sebelum operasi maupun sesudah operasi.
Disahkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
01 September 2014vember2
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu proses pembuatan tanda lokasi operasi yang dilakukan oleh
dokter operator sebelum dilakukan tindakan operasi yang melibatkan
pasien
Tujuan Mencegah terjadinya salah sisi atau salah lokasi operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1) Penandaan dilakukan pada kasus khususnya dengan dua
sisi(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi),atau
multipel level (tulang belakang)
2) Penandaan dengan menggunakan tanda Panah ( ) dan
dituliskan “ Ya “ menuju kearah yang akan dilakukan tindakan
operasi
3) Waktu dan tempat penandaan :
a) Pasien Rawat Inap : dilakukan di ruang rawat inap,IGD,
sebelum pasien di kirim ke kamar operasi atau diruang
Timbang terima IBS.
b) Pasien One Day Care dan Lokal Anestesi : dilakukan di ruang
penerimaan/ ruang persiapan pasien paling lambat 1 jam
sebelum tindakan operasi
c) Penandaan dilakukan sebelum pasien dilakukan induksi
anestesi,
d) Semua pasien yang akan dilakukan tindakan operasi,
penandaan wajib dilakukan pada formulir penandaan lokasi
operasi yang ditanda tangani oleh pasien atau keluarga/Orang
tua pasien dengan menggunakan tanda panah dan tulisan
“ya”, dengan tinta yang tidak mudah luntur
PENANDAAN IDENTIFIKASI LOKASI OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ketentuan Tambahan
1. Pastikan kuku tangan anda pendek
2. Cuci tangan ulang bila setelah cuci tangan, tangan kita
menyentuh kontaminan
3. Cuci tangan bukan berarti tangan anda steril
4. Lanjutkan dengan memakai jas operasi dan sarung tangan steri
dipasaran, harga obat t
Unit Terkait PPI-RS
CUCI TANGAN SEBELUM PEMBEDAHAN DENGAN
MENGGUNAKAN CLORHEXIDINE 4%
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ketentuan Tambahan
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Adalah langkah – langkah yang harus dilaksanakan pada saat pasien
yang akan dilakukan tindakan operasi tiba dikamar operasi
Tujuan Menghindari kesalahan identitas pasien, diagnosa, salah sisi, salah /
tertukar hasil pemeriksaan penunjang dan kehilangan barang pasien.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien. nama Fo
Prosedur 1. Timbang terima dilakukan di ruang penerimaan pasien.
2. Perawat kamar bedah menanyakan kepada perawat ruangan pasien
tentang :
- Nama pasien
- Nomer Register
- Ruang
- Diagnosa
- dll
3. Perawat pengantar pasien menyerahkan status pasien kepada
perawat kamar operasi kemudian bersama – sama meneliti lembar
cek list persiapan operasi (lembar terlampir).
4. Bila sudah sesuai perawat kamar operasi menandatangani lembar
cek list yang sudah ditandatangani oleh perawat pengantar pasien.
5. Pasien dipindahkan dari brankart ruangan ke brankart dalam kamar
operasi.
6. Timbang terima pasien dilakukan oleh tim operasi (perawat
anesthesia,Perawat Bedah).
7. Timbang terima pasien post operasi dengan RR dilakukan oleh
perawat anesthesia.
pasaran, harga obat t
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. IGD
PERSIAPAN KAMAR OPERASI
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Day care surgery adalah suatu tindakan pembedahan yang dilakukan
di kamar operasi, tanpa memerlukan rawat inap.
Tujuan Pasien mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Fnama ge
Prosedur 1. Perawat kamar operasi menyiapkan alat-alat yang diperlukan dan
menghubungi team operasi (Asisten, instrument, dokter anestesi
dan perawat anestesi)
2. Perawat kamar operasi memanggil pasien dari IRD/instalasi rawat
jalan yang diantar oleh petugas yang bersangkutan
3. Petugas IRD/ instalasi rawat jalan melakukan serah terima dengan
perawat kamar operasi sesuai dengan SPO Penerimaan Pasien di
Kamar Operasi
4. Pasien ditidurkan diatas meja operasi
5. Setelah semua siap, kemudian pasien dilakukan tindakan sesuai
dengan diagnosanya.
6. Selesai dilakukan tindakan, pasien diobservasi (Kesadaran, tensi,
nadi, pernapasan, keadaan luka operasi, keluhan)
7. Apabila pasien di kamar operasi tidak ada keluhan dan layak
dipulangkan sesuai dengan hasil observasi, perawat recovery
room kamar operasi memanggil petugas ruangan asal / instalasi
rawat jalan dan melakukan serah terima pasien.
8. Bila ada keluhan dan memerlukan rawat inap, untuk penjemputan
pasien dilakukan sesuai SPO Serah Terima Pasien dari Kamar
Operasi menuju ruang rawat inap
Unit Terkait Tidak ada
SERAH TERIMA PASIEN DARI KAMAR OPERASI
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Serah terima pasien dari kamar operasi adalah proses pengalihan
pasien dari petugas kamar operasi Recovery Room ke petugas
ruangan dengan jelas dan tercatat.
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kekeliruan pasien dan pemberian therapy
setelah operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.F
Prosedur 1. Hubungi petugas rawat inap/ruangan
2. Lakukan serah terima secara teliti sesuai dengan formulir dan
meliputi:
2.1 Sesuai dengan komunikasi efektif menggunakan tekhnik
SBAR
2.2 Keadaan umum pasien, vital sign, episode pasca bedah
2.3 Instruksi pasca bedah
2.4 Hal-hal yang harus diperhatikan (monitor)
2.5 Laporan pembedahan
2.6 Perlengkapan yang harus dibawa, misalnya darah dan lain-
lain
3. Bila pasien masuk ruang ICU, pasien langsung diantar ke ruang
ICU oleh perawat kamar operasi dan bersama perawat ICU dan
diserah terimakan
F harga obat t
Unit Terkait 1. IRNA
2. ICU
3. IBS
PEMELIHARAAN ALAT DI KAMAR OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
2HGG01
Pengertian Pemeliharaan alat di kamar operasi adalah suatu proses melakukan
perawatan semua alat di kamar operasi
Tujuan 1. Agar alat-alat yang digunakan saat operasi siap pakai
2. Menghindari kerusakan alat
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formular
Prosedur 1. Pemeliharaan Kamar Operasi
1.1 Koordinasikan dengan bagian sarana untuk General ceck up
sesuai dengan SPO Pemeliharaan Alat Medis dan Non Medis
1.2 Dalam kondisi normal sebaiknya AC hanya dihidupkan satu
saja secara bergilir dengan suhu 220C
1.3 Dalam kondisi ada tindakan operasi, AC dihidupkan sesuai
dengan kebutuhan ruangan dengan suhu paling rendah 180C
1.4 Sehabis pembedahan fungsi AC diturunkan
2. Pemeliharaan Lampu Operasi
2.1 Pastikan setiap lampu sudah dilengkapi dengan travo
2.2 Hidupkan lampu setiap akan dipakai untuk pembedahan
2.3 Bersihkan lampu setiap kali akan dipakai
2.4 Bila ada lampu mati, buram, atau tangkai lampu tidak bisa
diputar/belokan segera lapor ke bagian sarana untuk
dilakukan perbaikan atau pergantian sesuai dengan SPO Alur
Laporan Kerusakan dari bagian-bagian
3. Pemeliharaan mesin anestesi.
Selesai dipakai sumber gas (O2, N20) dilepas.
Kemudian selang aliran gas digulung dan digantung pada
belakang mesin anestesi/tempatnya
Usulan obat dari SMF berdasarkan odipasaran, harga obat t
PEMELIHARAAN ALAT DI KAMAR OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pelaporan pemakaian obat dan alkes bedah dan anestesi adalah suatu
tindakan mencatat obat, alkes dan anestesi yang dipakai penderita
saat operasi
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan stok kamar operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formul
Prosedur 1. Petugas kamar operasi/om loop mencatat pemakaian obat, alkes
dan anestesi pada kertas resep buram, khusus untuk anestesi
dilihat juga pada Formulir Pemakaian Obat Anestesi
2. Mencatat pada Buku Salinan Resep
3. Bila pasien menggunakan obat anestesi jenis
narkotika/psikotropika dimintakan Formulir Resep asli pada
dokter anestesi
4. Mengecek kembali jumlah pemakaian sebelum dibawa ke bagian
obat/farmasi
5. Pemakaian obat, alkes dan anestesi dibawa oleh petugas kamar
operasi ke farmasi
6. Setelah obat dan alkes dibawa oleh petugas obat, petugas kamar
operasi mengecek kembali di bagian obat/farmasi serta
kwitansinya
7. Petugas kamar operasi kemudian mengembalikan pemakaian
obat, alkes dan anestesi pada tempatnya dan menulis pada salinan
resep.
8. Apabila ada obat yang tidak ada atau kurang, ditulis pada Buku
Salinan Resep, Formulir Laporan Operasi dalam Rekam Medis
Pasien Rawat Inap dan dioperkan pada petugas berikutnya.
Unit Terkait 1.
MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN PATOLOGI
ANATOMI, KULTUR, DAN LABORATORIUM
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Unit Terkait 2.
MENANGGALKAN JAS OPERASI DAN SARUNG TANGAN
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Meninggalkan jas dan sarung tangan adalah melepaskan jas operasi
dan sarung tangan setelah selesai operasi
Tujuan Memudahkan tim bedah untuk melepaskan jas operasi dan sarung
tangan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien For
Prosedur 1. Lepaskan tali-tali jas operasi dari arah belakang tubuh anggota
tim bedah oleh perawat om loop/sirkulasi
2. Tarik jas dari arah depan oleh perawat sirkulasi/dilepaskan
sendiri.
3. Cuci terlebih dahulu sarung tangan dengan cairan desinfektan
sebelum dilepas pada kran cuci tangan.
4. Lepaskan sarung tangan
5. Jas dan sarung tangan yang sudah lepas diletakkan pada tempat
keranjang linen kotorF
4. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dala
Unit Terkait 3.
MENYIMPAN ALAT BARU SELESAI DISTERILISASI DI IBS
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Adalah persiapan yang harus dilakukan dalam kamar operasi sebelum
operasi dilakukan.
Tujuan 1. Memperlancar pelaksanaan operasi
2. Mencegah ketidaksiapan alat ketika digunakan.
3. Untuk memperlancar pelaksanaan operasi diperlukan prosedur
persiapan
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien F
Prosedur 1. Petugas (perawat instrument yang akan ikut pembedahan) melihat
jadwal operasi dan dilakukan di kamar operasi mana.
2. Petugas menyiapkan Instrumen bedah, set tenun, peralatan
tambahan dan Bahan Habis Pakai sesuai jenis operasi dan kamar
operasinya
3. Semua peralatan di letakkan pada tempatnya dengan rapi
4. Menyiapkan larutan dekontaminasi dalam bak rendam dan
meletakkan pada tempatnya
5. Melapisi tempat sampah medis dengan plastic warna kuning, dan
tempat sampah rumah tangga dengan plastic warna hitam
6. Menempatkan peralatan elektromedik (lampu operasi, ESU,
Mesin Suction, elektrik drill dll) yang diperlukan sesuai ketentuan
(sesuai pedoman pelayanan) dan cek fungsi. Pastikan berfungsi
baik
7. Siapkan penampung tali, duk dan lap bekas pakai.
8. Lapisi meja operasi dengan alas
6. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
Unit Terkait 4.
PERSIAPAN INSTRUMENTASI UMUM
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November 2H
Pengertian Adalah prosedur bagi anggota tim yang akan akan ikut dalam
tindakan pembedahan atau operasi sebagai operator, asisten bedah
dan instrument bedah.
Tujuan Untuk mempertahankan sterilitas
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama gen
Prosedur 1. Melakukan cuci tangan secara aseptic (sesuai SPO no. PT C.2-37
tentang cuci tangan di IBS)
2. Mengeringkan dengan handuk steril yang telah disediakan
3. Memakai jas operasi secara aseptic (sesuai SPO no. PT C.2-38
tentang memakai jas operasi )
4. Tali bagian belakang jas di talikan oleh perawat sirkuler / omloop
5. Tali bagian depan ditalikan secara steril / mempertahankan
sterilitasnya.Kemudian memakai handscoen
6. Memakai hansdcoen dengan cara aseptic.(sesuai SPO no.PT C.2-
39 tentang memakai sarung tangan steril).
7. Tim siap untuk memasuki area aseptic nol
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November 2HGG
Pengertian Langkah langkah dalam memakai jas operasi sebelum masuk dalam
tim pembedahan
Tujuan Sebagai pedoman agar langkah yang dilakukan dalam pemakaian jas
operasi benar dan dapat mempertahankan sterilitas
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama Fog
Prosedur A. Memakai Sendiri.
1. Sebelum membuka pembungkus periksa tanggal sterilisasi, pastikan
belum kadaluarsa.
2. Buka duk pembungkus dengan teknik aseptic (pembungkus sebelah
dalam tidak terkontaminasi oleh sebelah luar atau barang yang tidak
steril)
3. Setelah pelakukan prosedur cuci tangan, ambil lap steril dan lap
tangan dari ujung ke pangkal. Lakukan hal yang sama pada tangan
yang lain, dengan memakai sisi lain lap.
4. Angkat jas setinggi bahu dengan memegang bagian leher. Bagian
dalam jas menghadap ke pemakai. Biarkan lipatan lepas ke bawah.
5. Jaga agar bagian yang steril menghadap ke meja jas operasi yang
tertutup kain.
6. Dengan hati hati masukkan kedua telapak tangan ke dalam lubang
lengan, perawat sirkulasi yang akan menalikan tali bagian belakang
7. Posisi tangan menggenggam pergelangan tangan dan digerakkan
memutar bolak balik hingga 1/3 diatas siku masing-masing tangan.
B. Memakaikan Ke Orang Lain
1. Petugas yang akan memakaikan harus sudah memakai jas dan
sarung tangan steril
2. Orang yang akan dipakaikan sudah cuci tangan dan lap sterilF
7. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan d
MEMAKAI JAS OPERASI
Unit Terkait 6.
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN STERIL
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Unit Terkait 7.
DRAPPING
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
B. Selain Extremitas
1. Tutup sisi alas dan bawah lapangan operasi yang sudah
didesinfeksi.
2. Tutup sisi samping.
3. Fixsasi dengan duk klem.
4. Tenun yang keluar harus menutupi sekurang-kurangnya
setengah tinggi meja operasi.
Unit Terkait 8.
DESINFEKSI PRE OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Unit Terkait 9.
PENUTUPAN LUKA POST OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 Novemb
Pengertian Adalah kerjasama antar dan lintas disiplin ilmu kedokteran selama
berlangsungnya suatu proses pembedahan.
Tujuan Untuk mendapatkan hasil akhir akhir pembedahan secara maksimal
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennk dan 2
Prosedur 1. Konsultasi dapat dilakukan oleh operator antar disiplin ilmu
kedokteran yang sama dan juga dapat dilakukan lintas disiplin ilmu
kedokteran.
2. Konsultasi lintas disiplin ilmu kedokteran dilakukan oleh dokter
spesialis penangggung jawab operasi kepada dokter spesialis
disiplin kedokteran lain yang berhubungan dengan kasus operasi
dan jika operasi dilakukan oleh residen, konsultasi dilakukan oleh
dokter spesialis yang bertanggung jawab kepada dokter spesialis
yang berhubungan
3. Jika dokter spesialis tersebut tidak ada di tempat atau tidak bisa
dihubungi atau sedang ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan,
maka konsultasi tersebut dilimpahkan kepada dokter spesialis yang
lain dibidang disiplin tersebut melalui koordinator yang
bersangkutan
4. Jika konsultasi sudah selesai dan tidak memerlukan tindak lanjut
dari dokter konsultasi tersebut maka penderita dan operasi nya
telah menjadi tanggung jawab dokter yang konsul sebelumnya.
5. Jika ternyata harus ditangani selanjutnya oleh dokter konsultan
yang bersangkutan maka penderita dan operasi nya menjadi
tanggung jawab dokter konsultan tersebut.F
Unit Terkait 11.
PENJADWALAN ACARA OPERASI ELEKTIF
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November 2HGG
Pengertian Langkah langkah dalam melakukan pembatalan/penundaan operasi
yang telah dijadwalkan
Tujuan 1. Untuk mengkomunikasikan dengan baik hal hal yang berkaitan
dengan pembatalan/penundaan kepada pasien dan keluarganya
2. Menghindari kesalah fahaman.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama For
Prosedur Ketentuan:
1. Yang melakukan pembatalan operasi adalah dokter operator atau
ahli anestesi atau coordinator bedah sentral.
2. Ada indikasi medis pada kondisi pasien yang mana bila operasi
dilakukan operasi.
3. Telah melewati jam yang telah ditentukan dengan tenggang
waktu 15 menit
Langkah langkah:
1. Tim pembedahan karena alasan tertentu (sesuai kebijakan yang
berlaku) membuat keputusan bahwa operasi dibatalkan/ditunda.
2. Tim mengisi format pembatalan/penundaan operasi dengan
alasannya rangkap dua dan ditandatangani oleh ketua tim
(bedah/anestesi)
3. Ketua tim memberikan penjelasan dengan baik kepada pasien
dan keluarganya tentang penyebab pembatalan/penundaan.
4. Petugas IBS mendokumentasikan format pembatalan ke dalam
file pasien dan arsip IBS\
5. Petugas IBS menginformasikan kepada petugas ruang perawatan
tentang pembatalan/penundaan dan menjemput pasien
PENUNDAAAN DAN PEMBATALAN OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Adalah langkah langkah yang dilakukan bila ada peambahan operasi
diluar yang telah direncanakan.
Tujuan Penjadwalan, penambahan dan penundaan pasien elektif dan
emergency dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama Fo
Prosedur 1. Petugas ruang rawat asal pasien, operator memberitahukan kepada
IBS adanya penambahan.
2. Petugas IBS memeriksa:
a. Jumlah acara hari itu apakah masih dapat ditambahkan
dengan tidak melebihi kapasitas atau tidak
b. Peralatan mencukupi atau tidak
c. Konfirmasi ke petugas anestesi.
3. Bila semua masih memungkinkan petugas IBS menghubungi
petugas/operator yang meminta penambahan bahwa operasi dapat
ditambahkan atau sebaliknya.
4. Patugas IBS merencanakan kembali penjadwalan operasi hari itu.
5. Petugas IBS memanggil pasien.
10. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digun
Unit Terkait - IRNA
- IRJA
PENJADWALAN PASIEN OPERASI EMERGENSI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Persiapan Instatasi bedah sentral dalam rangka siaga bila ada
Kejadian Luar Biasa.
Tujuan Apabila pada saat tertentu terjadi kejadian Iuar biasa, Instalasi bedah
sentral telah siap siaga menjalankan fungsinya.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennam
Prosedur 1. Bila terjadi KLB yang memerlukan pelayanan kamar operasi,
petugas IGD menghubungi petugas IBS untuk mempersiapkan
kamar operasi untuk mengerjakan kasus KLB
2. Bila KLB tidak membutuhkan pelayanan kamar operasi, petugas
IGD bisa meminta bantuan kepada petugas IBS untuk melakukan
tindakan di IGD, bila di IBS tidak ada tindakan operasi.
3. Petugas IBS mempersiapkan kamar operasi yang diperlukan.
4. Bila kamar operasi yang dibutuhkan Iebih dan satu, berlaku
prosedur on call (SPO bila lebih dari satu operasi)
5. Bila KLB tidak memungkinkan hanya dilayani di IGD maka
petugas IBS meghubungi ka Keperawatan lBS. Pelaksanaan
dipimpin Iangsung oleh Ka keperawatan lBS di bawah koordinasi
Ka lBS.
6. Bila KLB terjadi pada jam kerja, kasus operasi elektif yang belum
terlaksana ditunda
Unit Terkait - IRNA
- IRJA
- IGD
- Bidang pelayanan Medik Dan Keperawatan
- K3RS
- PATIENT SAVETY
MERAPIKAN PERALATAN POST OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Adalah hal hal yang dilakukan pada saat setelah selesai prosedur
operasi
Tujuan 1. Menjaga ketertiban dan kerapian
2. Mencegah tertinggalnya peralatan dalam kamar operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennadagang
Prosedur 1. Setelah pasien dilakukan balutan sesuai SPO yang berlaku semua
duk yang ada di buka.
2. Angkat semua duk klem dan kabel ESU dll, pastikan sesuai
jumlah semula
3. Gulung duk diatas pasien.
4. Masukkan pada tempat perendaman tenun.
5. Semua instrument habis pakai yang telah dihitung dimasukkan ke
dalam larutan dekontaminasi yang telah disiapkan. Siap untuk
prosedur pencucian.
6. Rapikan semua peralatan yang dipakai dalam operasi.
7. Kembalikan BHP yang belum dipakai.
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Adalah prosedur bagi seluruh pengguna kamar operasi baik itu staf
kamar operasi maupun tamu/pengunjung, untuk memasuki daerah/
Zona septik
Tujuan Untuk mempertahankan sterilitas daerah/ zona aseptik.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan PasiennadaF
Prosedur Staf maupun tamu yang akan masuk ke daerah aseptic harus:
1. Memakai baju maupun celana yang telah di sediakan khusus di
kamar operasi.
2. Untuk keperluan cyto dapat memakai skort khusus dalam kamar
operasi yang telah disediakan.
3. Memakai kap/topi kepala
4. Memakai masker
5. Memakai sandal yang khusus disediakan untuk masuk kamar
operasi.
6. Membatasi jumlah orang yang masuk kamar operasi (lalu lintas
terlalu padat dapat meningkatkan angka kuman di udara)
7. Membatasi bicara didalam kamar operasi.
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November 2HG
Pengertian Adalah suatu metode pengumpulan sampai dengan pembuangan
limbah medis padat dan cair pasca operasi baik yang terkontaminasi
(infeksius) maupun yang tidak terkontaminasi.
Tujuan 1. Sebagai pedoman opreasional penanganan limbah dikamar operasi
2. Limbah infeksius dan non infeksius tidak bercampur aduk
3. Tidak terjadi infeksi silang terhadap petugas maupun alat-alat
4. Pemusnahan limbah infeksius lebih optimal.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama Fo
Prosedur Limbah infeksius dan non infeksius baik cair maupun padat
dimasukkan kedalam tempat sampah yang berbeda…
A. Jenis Limbah Padat
1. Limbah anggota tubuh ditempatkan dalam kantong/tempat
tertutup untuk dibakar/dilebur di RS atau diserahkan kepada
keluarga penderita sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. limbah non infeksi kering dan basah ditempatkan pada tempat
tertutup dan tidak mudah bertebaran yang selanjutnya dibuang
ditempat pembuangan RS dan diberi label hitam
3. limbah infeksi kering dan basah ditempatkan pada tempat
tertutup dan tidak mudah bertebaran dan diberi label kuning
B. Jenis Limbah Cair
limbah cair infeksius di buang di tempat khusus yang berisi
larutan desinfektan yang selanjutnya mengalir ke tempat
pengolahan limbah cair RSF
12. Usulan obat dari SMF berdasa
Unit Terkait KPPI-RS
PENGAMANAN STAF KAMAR OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November 2HG
Pengertian Adalah tindakan-tindakan yang telah di rencanakan untuk melindungi
staf kamar operasi dari kecelakaan kerja dan tertular/terkena
penyakit.
Tujuan Agar seluruh staf kamar operasi terhindar dari kecelakaan kerja,
terkena sakit dan tertular penyakit yang berakibat pada penurunan
produktivitas.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. General check up dilakukan secara berkala sesuai dengan waktu
yang telah di jadwalkan oleh RS
2. Dilakukan vaksinasi sesuai dengan jenis dan jadwal vaksinasi dari
RS
3. Pemakaian handscoen setiap kali kontak dengan bahan infeksius
4. Pakaian operasi harus lengkap dan memakai sandal/sepatu, scort
plastic, handscoen, jas operasi, dan kacamata.
5. Beban kerja tidak melebihi kemampuan kerja (jumlah acara
operasi < 12 operasi per hari)
6. Pembuangan gas anestesi harus lancar sehingga tidak mencemari
udara didalam kamar operasi.
7. System pemadam kebakaran darurat. (ada tabung pemadam api)
8. Pemakaian baju pelindung radiasi (APRON) bila ada cyto foto
roentgen di kamar operasi.
Unit Terkait
PEMINDAHAN PASIEN DI KAMAR OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Unit Terkait
PEMANTAUAN ANAFILAKTIK SYOK
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tata cara peminjaman peralatan steril dari IBS ke Ruangan lain
Tujuan 1. Pelayanan pembedahan di RSUD Kabupaten Jombang berjalan
lancar.
2. Tidak ada tumpang tindih penggunaan peralatan di Kamar
Operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiena dagang
Prosedur 1. Untuk acara operasi elektif peminjam harus sudah mengajukan
pemintaan pinjam sehari sebelumnya.
2. Pada kasus-kasus darurat peminjam dapat melakukan bon cyto.
3. Peminjam harus menuliskan pada buku ekspedisi, peralatan yang
dipinjamkan baik jumlah dan jenisnya.
4. Macam dan jumlah peralatan yang diserahkan peminjam harus
didokumentasikan pada buku peminjarnan alat.
5. lBS dapat meminjamkan alat ke ruangan lain dengan
pertimbangan kebutuhan peralatan di lBS sendiri.
6. Peralatan yang telah selesai dipakai harus segera dikembailkan.
7. Pada saat penyerahan peralatan harus dicek ulang baik macam
dan jumlahnya disesuaikan pada saat perninjarnan.
8. Apabila terjadi kekurangan maka Ruangan peminjam harus
berusaha mencari kekurangan alat tersebut.
Bila tetap tidak ditemukan harus dibuatkan berita acara yang
ditanda tangani kepala ruangan peminjam
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
Pengertian Tata laksana pengolahan alat (rumah tangga) kayu, besi dan stainless.
Tujuan Memelihara peralatan agar tahan lama dan berfungsi dengan baik
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiena nama gg
Prosedur 1. Dilakukan seminggu sekali bersamaan dengan bongkar besar
2. Alat-alat dari besi dan stainless dilap dengan lap yang telah
dibasahi dengan parafin/white oil
3. Alat-alat dari kayu dibersihkan dengan air sabun dan diguyur
dengan air mengalir
4. Alat-alat yang beroda, dibersihkan dan diberi pelumas
5. Diadakan pemeriksaan, apabila ada yang rusak segera laporkan ke
bagian IPS non medis atau Rumah Tangga untuk diperbaiki atau
mendapat penggantian
F
14. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
15. Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merangkum usulan
obat dan mengelompokkan be
Unit Terkait 15.
TUGAS PERAWAT ANESTESI
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
F
17. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merangkum usulan obat
dan mengelompokkan berdasarkan kelas terapi obat
18. Subkomite Farmasi dan Terapi mengkarga obat t
Unit Terkait Tim Anestesi
TUGAS PETUGAS FARMASI
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan oleh operator atau dokter residen yang
mengalami kegagalan dalam melaksanakan proses pembedahan
karena menyangkut faktor dan bidang lain
Tujuan Diusahakan agar pasien dapat kembali ke ruang perawatan dengan
selamat.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama daga
Prosedur 1. Bila terjadi kesulitan atau kegagalan dalam pembedahan,maka
dokter konsultasi kebidang lain setelah ada persetujuan ahlinya.
2. Bila tindakan pembedahan dilakukan oleh dokter ahlinya,bila
mengalami kesulitan dapat bertukar pikiran kepada dokter ahli
yang lain.
3. Bila menyangkut bidang lain dapat langsung ke dokter ahli
bidang lain yang bersangkutan.
4. Pembedahan yang mengalami kegagalan yang tidak dapat diatasi
secara keseluruhan maka
a. Dilakukan tindakan paliatif saja.
b. Harus ada catatan operasi disesuai penyebab kematiannya.
c. Keluarga diberitahu.
d. Harus ada laporan tertulis kepada Direktur melalui Komite
Medik.
e. Bila terjadi kematian, jenazah dirawat.
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 Novemb dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Prosedur yang harus dilaksanakan dalam tindakan medis anak dalam
keadan daruat
Tujuan Untuk melaksanakan tindakan medis anak dalam keadaan darurat
secara benar dan aman
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur 2. Perawat anak melaporkan keadaan pasien kepada dokter
spesialis anak untuk melakukan langkah-langkah tindakan medis
anak.
3. Dokter spesialis anak dalam keadaan darurat
memberikan/melimpahkan tugas kepada perawat anak untuk
mengambil langkah-langkah tindakan medis anak sesuai dengan
perintah dokter spesialis anak sambil menunggu dokter spesialis
anak datang.
3 Perawat anak melaporkan setiap perkembangan pasien untuk
mengambil langkah-langkah tindakan medis anak selanjutnya.
4 Dokter spesialis anak bertanggung jawab atas tindakan medis
anak yang dilakukan oleh perawat anak atas perintah dokter
spesialis anak sesuai hasil konsultasi sebelumnya.
20. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
21. Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merang
Unit Terkait Tidak ada
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
Pengertian Kerja sama yang dilakukan antar disiplin Ilmu Kedokteran guna
memperlancar tindakan pembedahan di kamar operasi
Tujuan 1. Untuk menentukan kelayakan pelaksanaan pembedahan bagi
pasien
2. Memudahkan dan Memperlancar Tindakan Pembedahan
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur a. Tata Hubungan kerja di IBS adalah hubungan kerja antar profesi,
merupakan mitra yang saling menghormati dan menjunjung tinggi
etika
b. Bentuk kerjasamanya adalah TIM yang terdiri dari Operator
Bedah, Asisten Bedah, Instrumentator, Perawat Sirkulasi Ahli
anestesi, dan perawat Anestesi yang saling melengkapi dan
meringankan kerja.
c. Pelayanan pembedahan terutama dilayani dua disiplin ilmu yaitu
bedah dan anestesi
d. Menentukan kelayakan pelaksanaan pembedahan bagi pasien,
sebelumnya ditentukan oleh beberapa disiplin ilmumedis dan
penunjangn medis yang bekerja secara koordinasi dan konsultasi
sehingga mendukung kelancaran pelayanan Pra, Durante, dan
pasca Operasi
e. Pertemuan antar disiplin ilmu diatur dan dilaksanakan
22. Usulan obat dari SMF be010 dan usulan obat bar
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan Merujuk Pasien ke Rumah Sakit yang lebih tinggi
tingkat kemampuannya
Tujuan Supaya Pasien mendapatkan penanganan Lebih Lanjut
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur Persiapan Alat :
1. Blanko Rujukan lengkap
2. Hasil Pemeriksaan Radiologi dan Laboratorium
3. Alat-Alat Emergency
4. Mobil Ambulance
Pelaksanaan
1. Dokter Bedah atau dokter Anestesi Menjelaskan Kepada Pasien
dan Atau Keluarga pasien bahwa pasien harus mendapat
penanganan lebih lanjut dikarenakan ditemukannya masalah
ketika Pra,Durante, atau Post Operasi yang tidak dapat dikerjakan
di IBS, Sehingga Pasien harus dirujuk ke Rumah sakit yang lebih
Tinggi tingkat kemampuannya
2. Bila pasien dan atau keluarga setuju, maka keluarga
menyelesaikan administrasi.
3. Bila Keluarga belum bisa menyelesaikan administrasi, diserahkan
kepada pengawas Rumah Sakit
4. Petugas yang mengantar Merujuk pasien adalah petugas Ruangan
Asal ( IRNA,IGD,ICU sentral).
5. Bila Tidak memungkinkan dapat menghubungi 118.
Unit Terkait 1. IRNA
2. IRJA
3. ICU Sentral
4. IGD
INDIKASI MENERIMA PASIEN UNTUK PERSIAPAN
PEMBEDAHAN
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November 2HG
Pengertian Tindakan yang harus dilakukan dalam pemeliharaan dan operasional
Gen Set sentral RSUD Kabupaten Jombang secara Baik dan Benar
Tujuan Menyiapkan Gen-set selalu siap pakai apabila otomatis Genset rusak
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. Pastikan genset telah di Set secara Otomatis
2. Genset Otomatis akan hidup jika ada pemadaman listrik PLN
selama 5-10 detik
3. Bila dalam waktu 5-10 detik listrik Gen Set tidak menyala
segera lapor/ telpon ke petugas IPS-RS yang jaga
4. Petugas IPS-RS selalu standby dilokasi sekitar Genset jika
terjadi Pemadaman Listrik
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pemeliharaan kamar operasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
petugas kamar operasi untuk menjaga kebersihan dan kestrerilannya
Tujuan 1. Agar kamar operasi siap pakai
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama
Prosedur 1. Pembersihan harian
1.1 Pembersihan dilaksanakan setiap pagi sebelum kamar
operasi dipergunakan.
1.2 Setiap operasi selesai.
1.3 Bila kamar operasi tidak dipergunakan lagi
2. Pembersihan umum/bongkar besar
Pembersihan umum dilaksanakan seminggu sekali yaitu setiap
hari jumat dan ditulis dalam Buku Pemeliharaan Kamar Operasi
2.1 Alat-alat yang terdapat di dalam kamar bedah hanyalah alat-
alat yang dipakai pembedahan tersebut. Alat-alat yang tidak
diperlukan harus dikeluarkan atau disimpan dalam ruang
penyimpanan alat. Standar alat-alat yang umumnya
diperlukan :
a. Meja operasi
b. Lampu operasi
c. Alat-alat anestesi
d. Alat penghisap
e. Alat diathermi
f. Meja instrumen
g. Standar infus
23. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang
PEMELIHARAAN KAMAR BEDAH
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Menjaga sterilitas kamar operasi adalah suatu usaha untuk menjaga
kamar operasi bebas dari bakteri maupun spora.
Tujuan 1. Agar kamar operasi senantiasa bersih, steril dan siap pakai
2. Mencegah terjadinya infeksi pasca operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama ormu
Prosedur 1. Untuk penderita yang akan dilakukan operasi memakai pakaian
dari ruangan.
2. Personel yang masuk kamar operasi diwajibkan mengganti dan
menggunakan pakaian kamar operasi seperti topi, masker, baju,
celana dan alas kaki.
3. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda.
4. Setiap hari/setiap selesai melakukan pembedahan, kamar operasi
dibersihkan sesuai dengan SPO Pemeliharaan Kamar Operasi
5. Setiap satu minggu melakukan bongkar besar sesuai dengan SPO
Pemeliharaan Kamar Operasi
6. Pemasangan lampu ultraviolet dengan kekuatan 1-2 watt/m2
setiap hari.
7. Setiap 6 bulan dilakukan swab sesuai dengan SPO Persiapan
Swab Operasi
8. Pengolahan Limbah cair sesuai dengan SPO Penanganan Limbah
F
26. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digu
Unit Terkait 16.
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI HARIAN
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah proses pembersihan kamar operasi dengan tehnik septic
aseptic sebelum operasi, diantara dua operasi dan setelah operasi hari
itu selesai.
Tujuan 1. Menghindari kontaminasi dan infeksi silang dengan mengurangi
sebanyak mungkin sumber infeksi.
2. Sebagai pedoman operasional pembersihan dan penyiapan kamar
operasi aseptic sebelum operasi, diantara dua operasi dan setelah
operasi hari itu selesai.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam
Prosedur 1. Di Antara Dua Operasi
1. Alas meja operasi di ganti, bila perlu lap dulu dengan cairan
desinfektan hipoklorid
2. Dressing dan depper kotor dibuang
3. Noda-noda darah/nanah/betadine dan lain-lain di lantai
segera dibersihkan dengan kain pel dan cairan hipoclorid
4. Botol suction di bersihkan kemudian diisi cairan
dekontaminasi selama 5 menit
2. .Setelah Operasi Hari Itu Selesai
1. Keluarkan instrument bedah dan tenun yang kotor
2. Simpan kembali ke tempatnya instrument dan BBA yang
tidak terpakai
3. Rapikan semua peralatan dalam kamar operasi pada
tempatnya.
4. Perciki lantai dengan air dan sapu sampai bersih.
5. Kamar operasi mulai dibersihkan atau disapu dan dipel
dengan larutan lisol
6. Kamar operasi disinari dengan sinar UV + 20 menitrga ob
at
Unit Terkait KPPI-RS
BONGKAR BESAR
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
10 November
Pengertian Adalah pembersihan secara menyeluruh semua yang ada didalam
kamar operasi dengan desinfektan dan atau air mengalir, dan
dilakukan setiap akhir minggu.
Tujuan Mengendalikan jumlah kuman didalam kamar operasi baik di udara,
lantai maupun di peralatan yang berada didalam kamar operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Semua peralatan yang ada di dalam kamar operasi di keluarkan.
2. Kamar Operasi:
a. Dibersihkan / disapu sehingga kotoran besar/kasar tidak masuk
ke dalam saluran air
b. Guyur seluruh permukaan dengan air
c. Beri desinfektan dan ratakan ke seluruh permukaan lantai dan
dinding.
d. Guyur dengan air mengalir
e. Keringkan.
3. Tempat sampah medis, dan botol penampung suction.
a. Rendam dalam larutan cairan dekontaminasi
b. Biarkan 10 menit
c. Sikat dan bilas dengan air mengalir
d. Keringkan.
4. Meja dan penutupnya
1. Guyur dengan air
2. Beri larutan dekontaminasi
3. Sikat dan guyur dengan air
4. Keringkan
5. Peralatan elektromedikFipasaran, harga obat t
BONGKAR BESAR
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Swab Operasi adalah suatu proses atau tindakan yang dialakukan
dalam persiapan pemeriksaan terhadap preparat/media yang akan
diperiksa
Tujuan Untuk mengetahui alat dan barang yang digunakan di ruang operasi
bebas hama
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Memberitahukan kepada petugas laboratorium daerah bagian
microbiologi
2. Preparat/media yang akan diperiksa dibersihkan/disterilkan
terlebih dahulu.
3. Memanggil petugas laboratorium
4. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan yang didampingi
petugas kamar operasi setiap 6 bulan
5. Petugas laboratorium melakukan pembiakan kuman
6. Hasil pemeriksaan selesai + 1 minggu setelah dikerjakan dan
disimpan di Bagian IBS
7. Jika hasil menunjukkan adanya mikrobiologi maka jalankan SPO
Tindakan Koreksi dan Pencegahan
8. Laporan Hasil Swab disimpan sebagai Catatan Mutu.
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG0 dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Menyiapkan pasien untuk operasi Sectio Caesaria, mulai dari
Pemberitahuan dari Ruang Bersalin (PONEK ) sampai dilakukan
Incisi
Tujuan 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna,
2. Menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Ruang Bersalin Memberitahukan Ke IBS untuk Operasi Sectio
Caesaria (lengkap dengan Indikasinya ). Bersamaan dengan
pemberitahuan Petugas Ruang Bersalin mengirim pasien ke
kamar Operasi IBS.
2. Perawat yang menerima pemberitahuan langsung menyampaikan
kepada semua TIM kamar operasi ( Perawat Anestesi,Perawat
Instrumen dan Crew Lain ) yang bertugas.
3. Perawat Anestesi Melaporkan kepada dokter anestesi, dan
menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembiusan.
4. Perawat Instrumen menyiapkan Instrumen dan peralatan lain
yang akan digunakan untuk tindakan operasi.
5. Setelah pasien datang di IBS
a. Petugas IBS Melakukan Timbang Terima dengan petugas
Ruang Bersalin.
b. Petugas IBS Memberi tahu petugas Ruang Perinatologi bahwa
ada pasien kiriman dari Ruang Bersalin yang akan dilakukan
sectio Caesaria dengan indikasi sesuai indikasi Medis yang
ditentukan.
c. Pasien siap masuk kamar operasi dan siap dilakukan
pembiusan untuk tindakan sectio caesaria dalam jangka waktu
kurang dari 30 menit mulai dari pemberitahuan dari ruang
bersalin ( PONEK ) sampai dilakukan Incisi
Unit Terkait 19.
ALUR PENGIRIMAN INSTRUMEN ON STERIL DAN
PENGAMBILAN INSTRUMENT DAN PERALATAN
OPERASI
Ditetapkan
Direktur RSUD Kab. Jombang,
Tanggal Terbit
SPO
1 September 2014
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah jalan yang harus dilalui untuk mengirim atau mengambil alat
yang akan digunakan dan atau alat yang harus dipakai operasi untuk
dikirim/ diambil dari CSSD
Tujuan Menjaga kesterilan alat.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Petugas IBS (perawat atau PP) menelpon CSSD untuk mengambil
alat.
2. Petugas kamar operasi (perawat atau PP). mengambil alat atau
instrument mulai jam 07.30 pagi dari CSSD.
3. Pengambilan alat harus ditulis atau ditanda tangani dan nama
terang oleh pengambil alat beserta jam pengambilan dibuku yang
disediakan oleh CSSD.
4. alat dikerek (dinaikkan) dan dalam keadaan tertutup.
5. alat atau instrument dan duk steril masuk digudang steril atau
dipakai untuk hari ini juga
6. alat yang dipakai setalah operasi, di dekontaminasi, dicuci, dan
dipacking oleh petugas ibs.
7. pengiriman alat/ instrument yang harus dipakai operasi dikirim ke
CSSD mulai jam 12.00 sampai selesai melalui jalaur infeksi.
8. pengiriman alat harus ditanda tangani dan nama terang beserta
jam, oleh pengirim alat.
9. alat diturunkan ke CSSD
10. Alat disteril oleh petugas CSSD
Unit Terkait - IBS CSSD
- CSSD
MENGGANTI BAJU PASIEN DENGAN BAJU KAMAR
OPERASI
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Yaitu mengganti baju pasien yang akan dioperasi dari unit rawat inap,
poli, atau dari unit lain dengan baju yang disediakan untuk operasi di
RSUD Kabupaten Jombang
Tujuan Mengganti baju pasien yang akan dioperasi untuk mencegah dan dan
mengurangi kontaminasi dari luar serta pencegahan resiko infeksi di
RSUD Kabupaten Jombang.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien For
Prosedur 1. Petugas cuci tangan
2. Ucapkan salam, petugas memperkenalkan diri.
3. Jelaskan tentang perlunya penggantian baju kamar operasi dan
dan pemakaiaan topi pasien.
4. Bantu pasien mengganti baju yang digunakan dengan baju
operasi diruang ganti pasien, Bila pasien tidak dapat mobilisasi
secara mandiri, penggantian dapat dilakukan di temapat tidur
pasien/ brantcar pasien, dengan tetap menjaga privasi pasien
yaitu dengan memasang penutup/ sketsel
5. Bantu pasien untuk pindah ke brancart yang disediakan oleh
kamar operasi, pasang pagar pengaman pada brancart untuk
mencegah resiko jatuh
6. Jelaskan tindakan telah selesai dilakukan
7. Ucapkan salam.
8. Perawat/Petugas mencuci tangan
Unit Terkait OK IGD, IBS, IRNA
PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS SEBELUM
TINDAKAN PEMBEDAHAN
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan pemberian anastesi umum pada bayi dan anak anak
Tujuan Untuk memberikan pelayanan anestesi yang aman pada bayi dan anak
baik pada operasi elektif maupun operasi emergency
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Berikan anestesi umum pada bayi dan anak dengan teknik
inhalasi baik menggunakan masker/ sungkup ataupun intubasi.
2. Gunakan system anastesi open/ semi open ataupun semi colse
3. Pilih masker yang sesuai dengan kebutuhan dan ukuran sehingga
tidak menimbulkan kerugian pada deathspace yang terlalu
banyak ataupun berakibat komplikasi penekanan pada bola mata,
4. Pilih endotracheal tube yang sesuai dan bila digunakan tidak
sampai menimbulkan komplikasi odema atau kerusakan kapiler
di trachea
5. Pilih ETT NON CUFF bila digunakan no 2, 2.5, 3 atau 3.5 dan
pilih yang CUFF bila digunakan nomer 4 ke atas
6. Pilih alat anestesi T-piece untuk berat badan pasien < dari 4 kg
dan gunakan system open.
7. Pilih anastesi jackson rees dengan respiratory bag 0.5 pada
pasien dengan berat badan 4 – 10 kg dengan system semi open.
8. Pilih anastesi jackson rees dengan respiratory bag 1 liter pada
pasien dengan berat 10 – 20 kg dengan system semi open
9. Pilih anastesi jackson rees dengan respiratory bag 1,5 liter atau
respiratory tubing kecil atau menggunakan mesin anastesi dengan
respiratory bag 1,5 pediatric pada pasien dengan berat badan > 20
kg
ANESTESI GENERAL PADA PEDIATRIC
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan pemberian anastesi regional pada bayi dan anak anak
Tujuan Untuk memberikan pelayanan anatesi yang aman pada bayi dan anak
dengan anastesi regional pada operasi elektif dan emergency.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Pilih anastesi sub arachnoid block pediatric, epidural ataupun
peripheral nerve block
2. Pilih jarum spinal yang sesuai panjang nya 3 cm atau 5 cm dengan
diameter 26 – 29 G dan pilihlah jarum yang sedikit trauma
(pencil point/ modifikasi touhy) yang shot bhevel
3. Pilih obat anastesi bupivacain atau levo buvipacain atau
ropivacain
4. Gunakan dosis yang dihitung sesuai dengan berat badan
5. Obat adjuvan dapat digunakan ephineprin ataupun morfin dan
fentanyl.
6. Lakukan fungsi lumbal pada L5/ S1 atau L4/L5 bisa dilakukan
pada posisi duduk atau miring.
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Kab. Jombang,
SPO
1 September 2014
10 November 2HGG dr. PUDJI UMBARAN, M.KP