Professional Documents
Culture Documents
Sari
Alat pendeteksi gas inframerah (IM) memiliki beberapa kelebihan dibanding teknologi pendeteksi gas lain yang biasa
digunakan dalam mendektesi gas metana pada tambang batubara bawah tanah. Kelebihan utama dari teknologi IM ini
adalah pendeteksi tidak secara langsung berinteraksi dengan gas, memiliki masa pakai yang lebih lama, tidak korosif
dan tidak reaktif terhadap gas-gas lain yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran sehingga lebih akurat serta lebih
mudah dalam perawatannya dan lebih stabil. Alat pendeteksi gas metana yang dirancang dalam penelitian ini terdiri
atas beberapa komponen yaitu sensor inframerah sebagai komponen utama, microcontroller sebagai alat penangkap,
perekam dan pengolah sinyal yang dikirim dari sensor serta alat penyimpan data. Sensor ini dapat menangkap akumulasi
gas metana yang ada di sekitarnya dan mengirimkan sinyal ke microcontroller. Hasil pengukuran gas tersebut kemudian
ditangkap, direkam dan diolah di microcontroller. Data hasil pengolahan dikirimkan ke Multi Media/Secure Digital Card
(MMC/SD card) yang dapat tersimpan secara otomatis. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran
gas oleh pendeteksi gas metana inframerah dan alat pendeteksi multigas. Pengukuran di laboratorium terhadap gas
standar menunjukkan perbedaan nilai pengukuran sebesar 0,02% - 0,03%, pada pengukuran yang dilakukan secara
langsung di tambang batubara bawah tanah nilai pengukuran menunjukkan perbedaan sebesar 0,04% - 0,09% (lokasi
Sawahluwung), 0% - 1.09% (lokasi Loa Ulung) dan 0.03% (lokasi tambang yang disegel). Secara umum alat pendeteksi
gas metana yang dirancang pada penelitian ini dapat digunakan pada tambang batubara bawah tanah.
Kata kunci: sensor inframerah, gas metana, tambang bawah tanah, alat pendeteksi gas
Abstract
Infrared (IR) gas detector has several advantages compared to other gas detection technologies those are usually used
for detecting methane gas at underground coal mine. The main advantage of IR technology is that the detector does
not directly interact with the gas, having longer lifetime than the chemical detection,not corrosive nor react with other
gasses which could affect the measurement result; therefore IR gas detection is more accurate, easier to be maintenance
and more stable. Methane gas detector which has been designed in this study consists of several components that are
infrared sensors as the main component, microcontroller and data storage devices. This sensor captures methane gas
and sends the signal to the microcontroller. The results of captured gas are then recorded and processed in the micro-
controller. Data resulted from microcontroller are sent to the MMC/SD card (Multi Media/Secure Digital Card) that can
be stored automatically. The tests were done by comparing between the measurements using IR methane gas detector
and a Multigas Detector. The measurements in the laboratory towards the standard gas showed slightly differences in the
measurement values of 0.02% -0.03%. The applied measurements underground coal mines showed that the measure-
Naskah masuk : 24 Februari 2012, revisi pertama : 20 Juli 2012, revisi kedua : 14 Desember 2012, revisi terakhir : Januari 2013 1
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 9, Nomor 1, Januari 2013 : 1 – 10
ment values differences of 0.04% - 0.09% (in Sawahluwung), 0% - 1.09% (in Loa Ulung) and 0.03% (in sealed location).
In general, IR methane gas detector designed in this research can be used at some underground coal mines.
2
Aplikasi Pendeteksi Gas Metana Menggunakan Teknologi Sinar Inframerah ... Hasniati Astika dan Zulfahmi
Display
Keypad
Catu Daya
Catu daya (power supply) menggunakan baterai Ujicoba laboratorium merupakan tahapan pertama
kering dengan kapasitas tegangan sebesar 12 volt. dalam rangka ujicoba alat dengan melakukan
Untuk microcontroller dan modul MMC/SD card pengujian bekerja tidaknya alat pada kondisi
sebetulnya hanya membutuhkan tegangan sebesar normal. Selanjutnya dilakukan uji kinerja berupa
5 volt, namun agar proses pengukuran tetap stabil kemampuan sistem perangkat keras (hardware) dan
3
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 9, Nomor 1, Januari 2013 : 1 – 10
4
Aplikasi Pendeteksi Gas Metana Menggunakan Teknologi Sinar Inframerah ... Hasniati Astika dan Zulfahmi
0.12
0.1
1-Ratio/29 ro
0.08
0.06
0.06
0.02
0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
% lel CH4
Sumber: www.dynament.com
Gambar 3. Grafik respon tipikal sensor gas metana pada 0 – 100% lel CH4
detector buatan pabrikan. Yang perlu diperhatikan Hasil pembacaan konsentrasi gas oleh alat pende-
agar alat dapat bekerja baik dan dapat digunakan teksi gas inframerah hasil rancang bangun relatif
untuk melakukan pengukuran gas di lapangan ada- stabil. Konsentrasi gas metana hasil pengukuran
lah tidak adanya kesalahan (error) pada rangkaian antara kedua macam alat menunjukkan nilai yang
alat, ketepatan dalam pengukuran, ketelitian dan hampir sama dengan perbedaan sebesar 0,02%
meminimalisir kesalahan pada saat pengukuran, sampai dengan 0,03% volume (Gambar 4).
dengan demikian pengukuran dapat dilaksanakan
dengan tepat.
2,75
2,5
% CH4
2,25
Alat deteksi gas
inframerah (IM)
Multigas
2 detector
0 5 10 15 20 25 30
5
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 9, Nomor 1, Januari 2013 : 1 – 10
Pada pengujian di laboratorium terdapat beberapa kemungkinan adanya akumulasi gas yang tinggi,
gangguan pada alat pendeteksi gas inframerah sehingga hasil pengukuran yang digunakan ada-
seperti terputusnya perekaman data karena terjadi lah nilai tertinggi yang didapat pada setiap titik
gangguan komunikasi antara microcontroller de- pengukuran. Hasil pemantauan berupa data hasil
ngan MMC/SD Ram board, akibat kurangnya arus pengukuran konsentrasi gas di udara dalam satuan
untuk menyuplai SD-card. Namun setelah dianalisis persen volume. Hasil pengukuran tersebut dapat
ternyata gangguan tersebut karena permasalahan dilihat pada Tabel 1.
pada proses penyambungan kabel dengan board;
setelah dilakukan perbaikan, alat dapat bekerja Sebagai pembanding pengukuran juga dilakukan
dengan baik. dengan menggunakan multigas detector. Dari ha-
sil pengukuran dengan menggunakan kedua alat
Pada uji ketahanan (endurance) selama 45 jam tersebut terdapat perbedaan sebesar 0,03% sampai
yakni sampai baterai sudah tidak dapat menahan dengan 0,09% volume. Pada pengujian lapangan
daya dari komponen, alat pendeteksi gas terbukti ini juga dilakukan pengukuran di daerah yang telah
dapat melakukan perekaman data dengan hasil yang disegel. Konsentrasi gas metana pada titik peman-
stabil dan tidak terjadi penurunan kemampuan. tauan tersebut sebesar 1,33%.
Tabel 1. Konsentrasi gas pada beberapa titik pemantauan tambang batubara bawah tanah Sawah
Luwung
6
PETA LOKASI UJICOBA/PENGAMBILAN DATA 30.10 m3/dt
TAANG BATUBARA BAWAH TANAH SAWAHLUWUNG ST9 10.00 m3/dt
RMSA
J.4 44.50
3 Terusan ADIT SL R LS
3
ST1 3.23 m /dt
J.3 ST2 24.80 m3/dt
R R
2 ADIT SL
J.37 1 30.10 m3/dt
24.80
LLUB LB
4
J.8c ST3 5
Dosco 2 J.2
AM 50 J.7c 1.10 m3/dt J.1
J.6c D D D
J.5c Sorc. 30Kw 5 J.50
J.5
J.4c 6
LMU
Fecc. 2x50 HP
23.50 m3/dt
23.50 m3/dt
LLUB IV
ST7
5.30 m3/dt
ST4 7
J.6 J.14
2.00 m3/dt J.7
D D D
7 3
20.70 m /dt
12.06 m3/dt
12.05 m3/dt
11 10 J.8 J.9
ST6 0.70 m3/dt
9 8 J.18
LMU SL SELATAN
J.59 J.70 ST8 J.64 J.3c J.2c J.51 18.20 m3/dt ST6 J.52 J.46
DD
D
8.91 m3/dt 11.57 m3/dt 12.51 m3/dt 16.06 m3/dt J 20.00 m3/dt
DD
D D
J.68 J.63 J.1c J.57 J 20.00 m3/dt J.65
Titik Pengukuran
Aplikasi Pendeteksi Gas Metana Menggunakan Teknologi Sinar Inframerah ... Hasniati Astika dan Zulfahmi
Gambar 5. Titik lokasi pengukuran (ujicoba alat pendeteksi gas) pada tambang batubara bawah tanah Sawahluwung
7
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 9, Nomor 1, Januari 2013 : 1 – 10
Tabel 2. Konsentrasi gas pada beberapa titik pemantauan lapisan A tambang batu-
bara bawah tanah Loa Ulung, Tenggarong, Kalimantan Timur
8
Aplikasi Pendeteksi Gas Metana Menggunakan Teknologi Sinar Inframerah ... Hasniati Astika dan Zulfahmi
1 2
5
14
13
6
11
12 7
10
9
8
Gambar 6. Titik lokasi pemantauan (ujicoba alat pendeteksi gas) pada lokasi penambangan lapisan
A tambang batubara bawah tanah Loa Ulung
manusia, kondisi alat ukur dan juga perbedaan – Perlu dilakukan penyederhanaan sistem, se-
keakuratan pada masing-masing alat. hingga alat dapat menunjukkan kinerja yang
lebih baik lagi, terutama dari aspek besarnya
Saran dimensi casing dari alat yang dirancang.
9
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 9, Nomor 1, Januari 2013 : 1 – 10
com/infrared-sensor-data/tds0001.PDF, diunduh Kissell, F. N., 2006. Sampling for methane in mines and
tanggal 23 April 2010 jam 09.25. tunnels. Handbook for Methane Control in Mi-
ning, National Institute for Occupational Safety and
International Sensor Technology, 12 Pebruari 2010a. Health (NIOSH). Pittsburg, USA, p.27-35.
Chapter 5: Infrared gas sensor. http://www.intlsen-
sor.com/pdf/infrared.pdf, 18 hal. Diunduh pada 12 Li, C. and Yin, Z., 2010. Infrared gas sensor. Proceedings
Januari 2012 jam 11.05. of the Third International Symposium on Electronic
Commerce and Security Workshops (ISECS ’10).
International Sensor Technology, 12 Pebruari 2010b. Guangzhou, P. R. China, p. 101-104.
Chapter 1: Introduction. http://www.intlsensor.com/
pdf/sensorSelectionGuide.pdf, 8 hal. Diunduh pada McPherson, M. J., 1993. Subsurface ventilation environ-
12 Januari 2012 jam 11.45. mental engineering. Chapman and Hall, University
Press, Cambridge, p. 390 – 456.
International Sensor Technology, 12 Pebruari 2010c.
Chapter 8: Sensor selection guide. http://www. Taylor, C.D., Chilton, J.E. and Martikainen, A.L., 2008.
intlsensor.com/pdf/sensorSelectionGuide.pdf, 8 hal. Use of infrared sensor for monitoring methane in
Diunduh pada 12 Januari 2012 jam 11.45. undeground mines. Proceedings of the 12thU.S./
North American Mine Ventilation Symposium,
Reno, Nevada.
10